Sakit gastristis adalah peradangan yang terjadi pada lapisan yang terjadi pada lapisan lambung
atau lapisan dalam kantung nasi
Dinding lambung mempunyai lapisan untuk melindungi dari asam lambung , karena berbagai
penyebab lapisan tersebut bias terluka
Pencegahan Gastritis sangat diperlukan agar kita terhindar dari penyakit gastritis. Pencegahan
yang paling mudah adalah dengan membiasakan makan tepat pada waktunya. Karena penyakit
gastritis seringkali timbul ketika kita terbiasa telat makan.
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Secara
histologis dapat dibuktikan dengan inflamasi sel-sel radang pada daerah tersebut didasarkan
pada manifestasi klinis dapat dibagi menjadi akut dan kronik.
Gastritis merupakan gangguan yang sering terjadi dengan karakteristik adanya anorexia, rasa
penuh, dan tidak enak pada epigastrium, mual, muntah. Gastritis adalah peradangan mukosa
lambung, eksplorasi, mukosa lambung, atau kadang-kadang peradangan bakteri.
Secara umum definisi gastritis adalah inflamasi pada dinding lambung terutama pada mukosa
dan submukosa lambung. Gastritis merupakan gangguan yang paling sering ditemui diklinik
karena diagnosisnya hanya berdasarkan gejala klinis.
Jenis-jenis Gastritis
Gastritis dibagi menjadi dua jenis yaitu:
Gastritis akut erosif
Gastritis akut erosif Adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan-kerusakan erosi. Perjalanan penyakit biasanya ringan walaupun kadang-kadang
dapat menyebabkan kedaruratan medis, yakni perdarahan saluran cerna atas.
Gastritis kronik
Gastritis kronik adalah suatu peradangan bagian mukosa lambung yang menahun.
Gastritis kronik sering dihubungkan dengan ulkus peptik dan karsinoma lambung tetapi
hubungan sebab akibat antara keduanya belum diketahui.
Pencegahan Gastritis
Agar kita terhindari dari penyakit gastritis, sebaiknya lakukan pencegahan gastritis dibawah ini:
Makan yang teratur
Hindari alkohol
Makan dalam porsi kecil dan sering
Menghindari stress
Mengunyah 32 kali
Menghindari rokok
1. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 disebabkan karena kerusakan ataupun karena kelainan genetik pada
sel sel yang ada di pankreas, sehingga pankreas tidak bisa menghasilkan unsulin yang
cukup untuk mengubah kadar gula dalam darah menjadi energi. penyakit diabetes
tipe 1 ini sering menyerang mereka yang memiliki badan kurus, dan umumnya terjadi
pada remaja
2. Diabetes tipe 2
Berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 ini bukan karena hormon insulin
tidak di produksi tubuh, melainkan hormon insulin ada di dalam tubuh dalam jumlah
yang cukup namun respon tubuh terhadap hormon insulin berkurang, atau terjadinya
resistensi insulin sehingga tidak efektifnya kemampuan tubuh dalam memanfaatkan
hormon insulin yang dihasilkan pankreas. umumnya penyakit ini menyerang orang-
orang obesitas atau kelebihan berat badan
1. komplikasi dalam jangka waktu yang panjang bisa berakibat terjadinya kerusakan
pembuluh darah
2. Bisa beresiko terjadinya kerusakan pembuluh darah mikro pada mata
3. Penderita Penyakit Diabetes melitus dua kali beresiko terkena serangan jantung atau
penyakit jantung lainnya
4. Mempengaruhi mood dan perubahan pada suasana hati
5. Beresiko terhadap kerusakan saraf (neuropati)
6. Dapat menyebabkan gagal ginjal / kerusakan pada ginjal. Semakin tinggi glukosa
dalam darah semakin berat kerja ginjal.
7. infeksi kulit dan gusi
8. Mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, kerusakan pada kulit dan jaringan organ
yang susah untuk disebuhkan / gangren dalam beberapa kasus harus dilakukan
amputasi untuk mencegah penyebaran keorgan lain nya.
9. stroke, koma dan berbagai penyakit lainnya
Pada penderita Diabetes tipe 1 yang mana pada tipe ini pankreas penderita
tidak dapat memproduksi hormon insulin yang cukup, maka pengobatannya yaitu
dengan cara pompa insulin atau dengan pemberian insulin melalui suntikan yang
bertujuan untuk mengganti hormon insulin alami yang seharusnya di produksi tubuh.
Pada penderita Diabetes tipe 2. yang mana terjadinya resistensi insulin atau
kurangnya kemampuan tubuh dalam memanfaatkan insulin dalam mengontrol kadar
gula darah. maka jenis pengobatan yang harus diberikan cukup dengan pemberian
berbagai jenis pengobatan oral yang dapat merangsang fungsi insulin.
Cek kadar gula darah anda secara teratur, cek gula darah bisa di lakukan di
berbagai pos pelayanan kesahatam klinik dan rumah sakit, kabar gembira saat
ini berkat perkembangan teknologi sekarang ini sudah ada alat khusus untuk
melakukan cek gula darah yang bisa anda lakukan secara mandiri dimanapun
tanpa harus kerumah sakit.
3. Gejala Dispepsia
DEFINISI
Dispepsia adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, yang sering
dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau rasa terbakar di perut.
PENYEBAB
5. Kanker lambung
6. Peradangan kandung empedu (kolesistitis)
GEJALA
Nyeri dan rasa tidak nyaman pada perut atas atau dada mungkin disertai dengan
sendawa dan suara usus yang keras (borborigmi). Pada beberapa penderita, makan dapat
memperburuk nyeri; pada penderita yang lain, makan bisa mengurangi nyerinya. Gejala lain
meliputi nafsu makan yang menurun, mual, sembelit, diare dan flatulensi (perut kembung).
DIAGNOSA
Jika dispepsia menetap selama lebih dari beberapa minggu, atau tidak memberi respon
terhadap pengobatan, atau disetai penurunan berat badan atau gejala lain yang tidak biasa,
maka penderita harus menjalani pemeriksaan. Pemeriksaan laboratorium biasanya meliputi
hitung jenis sel darah yang lengkap dan pemeriksaan darah dalam tinja.
Barium enema untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus halus dapat
dilakukan pada orang yang mengalami kesulitan menelan atau muntah, penurunan berat
badan atau mengalami nyeri yang membaik atau memburuk bila penderita makan.
Endoskopi bisa digunakan untuk memeriksa kerongkongan, lambung atau usus kecil dan
untuk mendapatkan contoh jaringan untuk biopsi dari lapisan lambung. Contoh tersebut
kemudian diperiksa dibawah mikroskop untuk mengetahui apakah lambung terinfeksi oleh
Helicobacter pylori. Kadang dilakukan pemeriksaan lain, seperti pengukuran kontraksi
kerongkongan atau respon kerongkongan terhadap asam.
PENGOBATAN
Bila tidak ditemukan penyebabnya, dokter akan mengobati gejala-gejalanya. Antasid
atau penghambat H2 seperti cimetidine, ranitidine atau famotidine dapat dicoba untuk
jangka waktu singkat. Bila orang tersebut terinifeksi Helicobacter pylori di lapisan
lambungnya, maka biasanya diberikan bismuth subsalisilate dan antibiotik seperti
amoxicillin atau metronidazole.
sedikit-sedikit tapi sering, bukan dua atau tiga kali dalam porsi besar. Setelah makan,
tunggu 2-3 jam sebelum berbaring. Jangan makan terlalu larut malam. Hindari coklat, mint, dan
alkohol karena dapat memperburuk dispepsia. Makanan pedas, makanan yang memiliki banyak
asam (seperti tomat dan jeruk), dan kopi dapat membuat dispepsia lebih buruk pada beberapa
orang. Maka sebisa mungkin handarilah Jangan merokok atau mengunyah tembakau. Jangan
mengenakan pakaian ketat di sekitar perut. Hindari stress, baca juga: stress penyebab
dispepsia. Tidak mengonsumsi banyak obat anti-inflamasi seperti ibuprofen, aspirin, naproxen
dan ketoprofen. Parsetamol adalah pilihan yang lebih baik, karena tidak begitu menganggu
lambung.
4. Pengertian TBC
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah penyakit infeksi pada saluran pernafasan yang
disebabkan oleh bakteri. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan
waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru (90%)
dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia.
Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat
kuman mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi.
Penderita yang terserang basil tersebut biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu
tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-
kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan
nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan
darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah. Agar bisa mengantisipasi penyakit ini sejak
dini, berikut gejala-gejala penyakit tuberculosis yang perlu Anda ketahui.
Gejala utama
Diagnosis Tuberkulosis
Rontgen dada.
Tes Mantoux.
Tes darah.
Tes dahak.
Penyebab tuberkulosis adalah bakteri yang menyebar di udara melalui semburan air
liur dari batuk atau bersin pengidap TB. Nama bakteri TB adalah mycobacterium
tuberculosis.
Berikut ini adalah beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi tertular TB:
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun, misalnya pengidap HIV/AIDS,
diabetes atau orang yang sedang menjalani kemoterapi.
Pecandu narkoba.
Para perokok.
A. PENGERTIAN
Gastroenteritis atau diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi
defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair),
dengan/tanpa darah dan/atau lendir .
Gastroenteritis atau diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal
atau tidak seperti biasanya, dimulai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih
dari 3 kali sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah
(Hidayat AAA, 2006).
Dapat disimpulkan Gastroenterits atau diare akut adalah inflamasi lambung dan usus
yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen,yang di tandai dengan bertambahnya
frekuensi defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja
(menjadi cair), Diare juga dapat terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat dan pada
neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah.
C. Pencegahan Gastroenteritis
Mencuci tangan. Cucilah tangan hingga bersih dan juga menyeluruh. Anda bisa
menggunakan sabun dan juga air hangat lalu menggosok tangan setidaknya 20 detik.
Bersihkan hingga menyeluruh, termasuk di sela-sela kuku Anda. Jika tidak ada sabun
maupun air, persiapkan tisu dan pembersih tangan khusus yang bisa Anda bawa ke
mana-mana.
Selalu memakai peralatan pribadi. Disarankan untuk memakai peralatan makan dan
minum sendiri, seperti gelas, piring, sendok, dan garpu. Hindari memakai alat makan
secara bergantian dengan orang lain. Pastikan setiap anggota keluarga memiliki
handuk sendiri-sendiri.
Menjaga jarak. Jika Anda terpaksa melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi
gastroenteritis, usahakan untuk menjaga jarak dengannya, atau menghindari
bersentuhan langsung dengan orang tersebut atau menyentuh barang-barang yang
digunakan oleh orang yang terinfeksi.
Membersihkan barang-barang. Bersihkan barang-barang, tempat, dan juga
permukaan yang disentuh oleh orang yang sudah terinfeksi. Benda-benda seperti
permukaan meja, keran, gagang pintu, sendok, garpu, dan perlengkapan lain yang
digunakan oleh pasien gastroenteritis yang tinggal serumah dengan Anda.
6. CHF
Definisi dan Klasifikasi
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah
yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Secara klinis
keadaan pasien sesak napas disertai dengan adanya bendungan vena jugularis, hepatomegali,
asites dan edema perifer. Gagal jantung kongestif biasanya diawali lebih dulu oleh gagal jantung
kiri dan secara lambat diikuti gagal jantung kanan.
Gagal jantung terkadang dapat terjadi asimtomatik, yang berarti bahwa Anda tidak menemui
adanya gejala sama sekali. Gejala-gejala tersebut dapat saja ringan atau berat, dan bisa
datang dan pergi pada jangka waktu tertentu. Diantara berbagai gejala umum gagal jantung
yang dilaporkan, diantaranya:
Pusing yang tidak dapat dijelaskan, kelelahan, dan lemahnya tubuh karena kekurangan
oksigen dan sirkulasi nutrisi di organ dan otot
Penyimpanan cairan dan air karena kurangnya pasokan darah ke ginjal; ini mengakibatkan
kebengkakan pada pergelangan kaki, kaki, atau abdomen (busung), sering berkemih,
kembung, kehilangan nafsu makan, atau meningkatnya berat badan
Paru-paru sesak ditandai dengan nafas yang pendek atau kesulitan bernafas bahkan ketika
beristirahat, batuk kering, atau mengi
Detak jantung yang tidak beraturan atau cepat yang menandakan usaha yang dilakukan
jantung untuk menyediakan pasokan darah yang cukup
Nyeri dada yang menandakan adanya permasalahan pada jantung, seperti serangan jantung
Perubahan gaya hidup yang termasuk menghindari rokok, alkohol, garam berlebihan,
kolesterol, dan mengajak pada gaya hidup aktif dan istirahat yang cukup
Pengobatan yang dapat membantu otot jantung memompa lebih baik, menurunkan kolesterol,
mengurangi kerusakan jantung, mengendalikan ketidaknormalan detak jantung, atau
melebarkan pembuluh darah yang menyempit
Pembedahan dan peralatan termasuk bedah bypass jantung, angioplasti (dengan atau tanpa
stenting), pembukaan jalan atau defibrilasi.
7. DBD
Pengerti DBD
Terjadinyab penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang menyerang
sel-sel darah. Virus ini ditularkan oelh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Aedes
aegypti yang hidup dan tinggal di daerah beriklim tropis dengan suhuh lembab. Pada dasarnya,
serangan nyamuk menggit manusia di siang hari, dan penurunan jumlah sek-sek darah putih.
Suatu penurunan dalam jumlah sel darah putih menyebabkan kegagalan, sehingga pasien akan
menderita dangue sindrom syock
Ciri-ciri Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit demam dengue memiliki gejala atau ciri-ciri
sebagai berikut:
A. Nyeri parah dan terus menerus pada perut
B. Perdarahan dari hidung, mulut dan gusi atau memar kulit
C. Sering muntah dengan atau tanpa darah
D. Buang air besar warna hitam, seperti tar batubara
E. Haus berlebihan (mulut kering)
F. Pucat, kulit teraba dingin
G. Gelisah,
Membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk
mati.
Menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air
lainnya yang ada di rumah Anda.
8. Batu Ureter
Gejala batu ginjal yang paling umum adalah rasa nyeri yang menetap pada perut
bagian samping, punggung bagian bawah, pinggang, selangkangan, atau bahkan testis
(pada pria). Selain itu, gejala lain dari batu ginjal yang mungkin ada adalah:
Meningkatnya frekuensi buang air kecil dan rasa sakit saat berkemih.
Warna urine tampak keruh dan beraroma tidak sedap. Warna keruh seperti kecokelatan
atau kemerahan pada urine tersebut bisa diakibatkan oleh adanya pendarahan saat
batu ginjal melewati saluran kemih.
Mual dan bisa disertai muntah.
Gelisah.
Sulit beristirahat karena sulit menemukan posisi yang tepat untuk melakukannya
Penyebab
Batu ginjal sering tidak terdefinisikan dengan satu penyebab. Beberapa faktor
yang sering berkombinasi, membuat kondisi dimana seseorang rentan mengalami batu
ginjal.
Batu ginjal terbentuk ketika komponen urin cairan dan berbagai mineral dan
asam- hilang keseimbangan. Ketika hal ini terjadi, urin anda terdapat lebih banyak zat
yang mengkristal, seperti kalsium, oxalate dan uric acid, daripada cairan. Pada saat
yang sama, pada urin anda terdapat zat yang mengkristal dan menggumpal sehingga
terbentuk batu ginjal. Hal ini membuat kondisi dimana batu ginjal lebih mungkin
terbentuk.
1. Batu kalsium
Banyak batu ginjal adalah batu kalsium yang biasanya berbentuk kalsium oxalate. Kadar oxalate
yang tinggi dapat ditemukan pada beberapa buah dan sayuran, kacang dan coklat. Hati anda juga
menghasilkan oxalate. Makanan, vitamin D dosis tinggi, operasi saluran pencernaan dan beberapa
kelainan metabolisme dapat meningkatkan konsentrasi kalsium atau oxalate pada urin. Batu kalsium
juga dapat terjadi dalam bentuk kalsium fosfat.
2. Batu struvite
Batu struvite terbentuk sebagai respon terhadap infeksi, seperti infeksi saluran urin. Batu struvite
dapat berkembang dengan cepat dan menjadi cukup besar.
Ini terbentuk pada mereka yang mengalami dehidrasi, mereka yang makan makanan tinggi protein
dan mereka yang memiliki encok. Faktor genetik tertentu dan kelainan pada jaringan penghasil
darah juga dapat membuat anda cenderung mengalami batu uric acid.
4. Batu cystine
Batu ginjal jenis ini memiliki kasus yang sedikit. Batu ini terbentuk pada mereka yang memiliki
kelainan secara turun temurun yang menyebabkan ginjal menghasilkan asam amino (cystinuria)
tertentu dalam jumlah banyak.
5. Batu lainnya
Mengetahui jenis batu ginjal yang anda alami dapat membantu anda mengerti apa yang
menyebabkan batu ginjal terbentuk dan dapat memberikan petunjuk apa yang dapat anda lakukan
untuk mengurangi risiko mengalami batu ginjal.
Faktor risiko
Faktor risiko yang dapat meningkatkan batu ginjal terjadi antara lain:
faktor makanan dan kondisi kesehatan yang mendasari, ada beberapa faktor lain
yang bisa memicu terjadinya penyakit batu ginjal, di antaranya:
Mengalami obesitas
9.STROCK ISKEMIK
Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan
kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan
oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan,
penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.
WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang
diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu.
Gejala dan Tanda stroke
Cara bicara penderita tidak jelas atau kacau, bahkan ada juga penderita yang tidak bisa bicara
sama sekali walau mereka terlihat sadar
Mata dan mulut pada salah satu sisi wajah penderita terlihat turun
Lengan si penderita mengalami kelumpuhan saat terserang stroke, karena itu mereka tidak
mampu mengangkat salah satu atau bahkan kedua lengannya
Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi),
Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat
stroke dalam keluarga, Migrain.
Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast
food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas.
80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap
penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi.
Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu
banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak.
PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara
bertahap (Doenges, 1999; 626)
Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan fungsi renal yang
progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain
dalam darah). (Brunner & Suddarth, 2001; 1448)
Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya
berlangsung beberapa tahun. (Price, 1992; 812)
Sesuai dengan topik yang saya tulis didepan cronic kidney disease ( CKD ),pada dasarnya
pengelolaan tidak jauh beda dengan cronoic renal failure ( CRF ), namun pada terminologi akhir CKD
lebih baik dalam rangka untuk membatasi kelainan klien pada kasus secara dini, kerena dengan CKD
dibagi 5 grade, dengan harapan klien datang/merasa masih dalam stage stage awal yaitu 1 dan 2.
secara konsep CKD, untuk menentukan derajat ( stage ) menggunakan terminology CCT ( clearance
creatinin test ) dengan rumus stage 1 sampai stage 5. sedangkan CRF ( cronic renal failure ) hanya 3
stage. Secara umum ditentukan klien datang dengan derajat 2 dan 3 atau datang dengan terminal
stage bila menggunakan istilah CRF.
Ginjal berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum dibuang
melalui cairan urine. Ginjal juga memiliki berbagai fungsi lain yang tidak kalah penting,
yaitu:
Mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sehingga membantu jantung dan otot agar bekerja
dengan baik.
Nah bagi anda yang memiliki resiko tinggi terkena penyakit gagal ginjal kronik maka
sangat penting bagi anda mengetahui gejala dan tanda CKD ( Chronic Kidney Disease
)dan berikut ini adalah beberapa gejala tersebut :
Mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil serta tejadinya perubahan yang
nyata pada warna air kencing
Sering buang air kecil dimalam hari
Retensi air dalam tubuh yang ditandai dengan membengkaknya pergelangan
kaki & tangan
Merasa seperti buang air kecil tetapi tidak ada urin yang keluar
Merasakan lelah yang berlebihan
Erupsi dan gatal pada kulit
Nafsu makan berkurang
Napas buruk/sesak nafas
Mual dan muntah
Sakit kepala
Otot sering kram
Warna kulit dan kuku pucat
Munculnya darah dalam urine
Penyebab
Penyebab Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) adalah:
1. Diabetes
2. Tekanan darah tinggi
3. Kondisi Auto imun seperti Lupus dan penyakit kronis lainnya seperti HIV/AIDS, Hepatitis B dan
Hepatitis C
4. Infeksi berat dalam Ginjal seperti pyelonephritis, yang dapat menyebabkan bekas luka saat infeksi
tersebut sembuh.
5. Inflamasi dalam filter (Glomeruli) di dalam ginjal; hal ini dapat terjadi setelah terjadinya infeksi
dan kondisi lain yang belum sepenuhnya diketahui
6. Polycystic Kidney Disease, di mana cairan Cysts berkumpul dalam ginjal. Ini adalah penyakit
turunan yang umum pada ginjal.
7. Cacat lahir, terjadi pada saat kelahiran,yang biasanya hasil dari urinary tract
obstruction ataumalformation yang menganggu ginjal. Salah satu yang paling umum melibatkan
mekanisme antarabladder dan urethra. Cacat ini, terkadang dapat ditemukan saat bayi masih ada dalam
kandungan , yang biasanya dapat dilakukan operasi untuk penyembuhan.
8. Obat-obatan & Racun, karena terlalu lama mengkonsumsi obat obatan;
9. penggunaan NSAIDs (Nonsteroidal anti-inflammatory drugs) yang berlebihan seperti ,ibuprofen
dan naproxen dan penggunaan obat-obatan intravenous lainnya
Pengobatan
Untuk pengobatan diperlukan hasil tes dari laboratorium terlebih dahulu kemudian akan ditempuh
Langkah-langkah medis. Indikator penting:
Pengobatan Chronic Kidney Disease (CKD) atau Gagal ginjal kronis berupa pengganti ginjal. Ada 2 jenis
pengobatan yang diterapkan pada pasien: