CEFOTAXIME OGB HJ
Komposisi:
Cefotaxime 1 g.
Bentuk Sediaan:
Vial injeksi.
Farmakologi:
Menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga terjadi kebocoran sel bakteri
dan bakteri lisis.
Indikasi:
- Infeksi saluran napas, termasuk hidung dan tenggorokan.
- Infeksi pada telinga.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak.
Dosis:
- Dewasa dan anak > 12 tahun : 1 gram setiap 12 jam.
- Pada infeksi berat dosis 2 kali 2 gram/hari biasanya cukup.
- Interval pemberian obat dapat diperpendek menjadi setiap 6 - 8 jam.
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap antibiotik cephalosporin.
Efek Samping:
- Gastrointestinal: coIitis, diare, mual, muntah, nyeri abdomen.
- Susunan saraf pusat: sakit kepala, pusing.
Flumazenil
Indikasi:
melawan efek sedatif benzodiazepin pada anestesia, perawatan intensif, dan
prosedur diagnostik.
Peringatan:
kerja singkat (mungkin diperlukan dosis ulang- efek benzodiazepin dapat bertahan
selama minimal 24 jam); ketergantungan benzodiazepin (dapat memicu sindrom
putus obat); memperlama terapi benzodiazepin untuk pasien epilepsi (berisiko
menyebabkan konvulsi); riwayat panic disorders (risiko kekambuhan); pastikan
bahwa blokade neuromuskular sudah hilang sebelum pemberian flumazenil;
hindarkan injeksi cepat untuk pasien berisiko tinggi atau yang cemas, dan juga
setelah pembedahan besar; gangguan fungsi hati (lihat Lampiran 2); trauma
kepala (penghilangan sedasi benzodiazepin yang cepat dapat menyebabkan
konvulsi); lansia, anak, kehamilan (lihat Lampiran 4), menyusui.
Kontraindikasi:
pasien epilepsi yang menerima terapi benzodiazepin untuk waktu yang lama.
Efek Samping:
mual, muntah, dan flushing; agitasi, ansietas, dan ketakutan bila bangun terlalu
cepat; peningkatan selintas tekanan darah dan detak jantung pada pasien dengan
perawatan intensif; sangat jarang konvulsi, (terutama pada epilepsi), reaksi
hipersensitivitas termasuk anafilaksis.
Dosis:
dengan injeksi intravena, 200 mcg dalam 15 detik, kemudian 100 mcg pada
interval 60 detik bila diperlukan; dosis lazim 300-600 mcg; dosis total maksimum
1 mg (2 mg untuk pasien dalam perawatan intensif); bila tak ada reaksi terhadap
dosis ulang, pertanyakan sebabnya.Dengan infus intravena, bila rasa kantuk
timbul kembali setelah injeksi, 100-400 mcg/jam, diatur sesuai dengan tingkat
sadarnya.
Salbutamol tidak boleh digunakan untuk penderita gangguan jantung dengan nadi
cepat. Selain itu, salbutamol tidak boleh digunakan pada penderita abortus yang
mengancam selama kehamilan trimester 1 dan 2 serta penanganan persalinan
prematur.
EFEK SAMPING
Efek samping yang paling sering ditemui adalah tremor (getaran pada jari jari
yang tidak dapat dikendalikan), rasa gugup, dan kesulitan tidur. Efek samping
yang lebih jarang antara lain mual, demam, muntah, sakit kepala, pusing, batuk,
keram otot, reaksi alergi, mimisan, peningkatan napsu makan, mulut kering, dan
berkeringat.
DOSIS
Salbutamol tersedia dalam bentuk tablet, sirup, cairan untuk penguapan saluran
napas, dan inhaler. Efek salbutamol timbul setelah 5 15 menit penggunaan dan
bertahan 3 5 jam.
Dosis tablet
Anak di bawah 6 tahun: 0,3 mg/kg/hari dibagi menjadi 3 kali pemberian setiap 8
jam, maksimal 6 mg/hari.
Dosis sirup
Dosis penguapan
Anak di bawah 2 tahun: 0,2 0,6 mg/kg/hari dibagi menjadi setiap 4 6 jam.
Dosis inhaler untuk anak di atas 4 tahun dan dewasa: 1 2 tarikan napas setiap 4
6 jam. Inhaler harus dikocok dengan baik dan dicoba disemprotkan di udara
sebelum penggunaan awal.
Pembilasan
Mual
Jumlah sel darah putih rendah
Platelet darah rendah
Muntah
Merasa terbakar atau kesemutan pada wajah
DTIC-200 mg
UNTUK INJEKSI
KOMPOSISI:
Dacarbazine 200 mg per 20 botol mL
: Farmakologi KLASIFIKASI:
A 26. Sitostatik Agen
Farmakologi AKSI:
Meskipun mekanisme yang tepat tindakan tidak diketahui, tiga hipotesis
telah ditawarkan:
a) Penghambatan sintesis DNA dengan bertindak sebagai suatu analog
purin.
b) Tindakan sebagai agen alkilasi.
c) Interaksi dengan kelompok SH.
INDIKASI:
Metastatic melanoma ganas.
Hal ini juga diindikasikan untuk pengobatan sarkoma metastasis dalam
kombinasi dengan obat kemoterapi lain.
Hodgkin penyakit.
Selain itu DTIC-DOME telah ditunjukkan, bila digunakan dalam
kombinasi dengan agen sitotoksik lain, untuk sebuah nilai pada penyakit
ganas lain, termasuk karsinoma usus besar, ovarium, payudara dan paru-
paru dan teratoma testis.
KONTRA-INDIKASI:
Kehamilan, menyusui dan pasien yang hipersensitif terhadap dacarbazine.
PERINGATAN:
Ekstravasasi obat subkutan selama pemberian intravena dapat
mengakibatkan kerusakan jaringan dan sakit parah.
PRESENTASI:
Botol berisi 200 mg dacarbazine steril sebagai kue lyophilised.
PENYIMPANAN INSTRUKSI:
Simpan antara 2 C sampai 8 C. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.