0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
215 tayangan5 halaman
Rencana asuhan keperawatan kejang memberikan intervensi untuk mencegah henti nafas dan menjaga keamanan pasien selama dan sesudah serangan kejang. Tujuannya adalah mempertahankan fungsi pernapasan dan sirkulasi yang normal, serta memastikan pasien dapat pulih dengan baik setelah kejang. Tindakan mencakup posisi tidur yang aman, pengosongan mulut, pemberian oksigen, dan pengawasan tanda-tanda vital.
Rencana asuhan keperawatan kejang memberikan intervensi untuk mencegah henti nafas dan menjaga keamanan pasien selama dan sesudah serangan kejang. Tujuannya adalah mempertahankan fungsi pernapasan dan sirkulasi yang normal, serta memastikan pasien dapat pulih dengan baik setelah kejang. Tindakan mencakup posisi tidur yang aman, pengosongan mulut, pemberian oksigen, dan pengawasan tanda-tanda vital.
Rencana asuhan keperawatan kejang memberikan intervensi untuk mencegah henti nafas dan menjaga keamanan pasien selama dan sesudah serangan kejang. Tujuannya adalah mempertahankan fungsi pernapasan dan sirkulasi yang normal, serta memastikan pasien dapat pulih dengan baik setelah kejang. Tindakan mencakup posisi tidur yang aman, pengosongan mulut, pemberian oksigen, dan pengawasan tanda-tanda vital.
Risiko tinggi henti nafas Setelan mendapatkan Mandiri berhubungan dengan tindakan keperawatan - Pertahankan tirah baring secara - Pasien mungkin merasakan tidak perubahan kesadaran, selama 1x24 jam, tepat, jika pasien mengalami dapat beristirahat/ perlu untuk kehilangan koordinasi kemungkinan henti nafas tanda-tanda timbulnya fase bergerak atau melepaskan diri otot besar atau kecil. dapat dicegah, dengan prodormal dari suatu keadaan selama fase kriteria hasil: aura, namun bergerak dengan memperdulikan diri dari Subjektif: keamanan lingkungan dna mudah - Klien mampu diobservasi pemahaman mengenal factor kepentingan untuk pencetus kejang mempertimbangkan tentang - Klien mampu pentingnya kebutuhan keamanan mendemonstrasika diri sendiri dapat menambah n perilaku untuk keiukutsertaan pasien. mengurangi factor - Tinggallah bersama pasien dalam - Meningkatkan keamanan pasien risiko dan waktu beberapa lama setelah/ melindungi diri dari selama kejang cedera. - Masukkan jalan nafas buatan yang - Menurunkan risiko terjadinya terbuat dari plastic/ biarkan trauma mulut tetapi tidak boleh Objektif: pasien menggigit benda lunak dipaksa atau dimasukkan ketika - Tanda vital dalam antar gigi gigi-gigi sedang mengatup kuat rentang normal karena kerusakan pada gigi dan TD: 74-124/39-89 jaringan lunak dapat terjadi. Juga mmHg membantu mempertahankan P: 20-28x/mnt jalan nafas N: 70-110x/mnt - Miringkan kepala ke salah satu - Meningkatkan aliran drainase S: 36.9-37.5C sisi/ lakukan penghisapan jalan secret, mencegah lidah jatuh dan - Kesadaran Compos nafas sesuai indikasi menyumbat jalan nafas mentis - Catat tipe dari aktivitas kejang, - Membantu untuk melokalisasi - Orientasi tempat, hllang atau penurunan kesadaran, area otak yang terkena waktu, dan orang, inkontinensia dan beberapa kali baik. kekambuhannya - Lakukan penilaian neurologis/ - Mencatat keadaan posiktal dan tanda-tanda vital setelah kejang waktu penyembuhan pada keadaan normal - Orientasikan kembali pasien - Pasien mungkin menjadi bingung, terhadap aktivitas kejang yang disorientasi,dan mungkin juga dialaminya mengalami amnesia setelah kejang dan memerlukan bantuan untuk dapat mengontrol lagi dan menghilangkan ansietas - Observasi mundulnya tanda- - Hal ini merupakan keadaan tanda status epileptikus. Seperti darurat yang mengancam hidup kejang tonik-klonik setelah jenis yang dapat menyebabkan henti lain muncul dengan cepat dan nafas, hipoksia berat, dan/atau cukup meyakinkan kerusakan pada otak dan sel saraf. Intevensi yang segera dibutuhkan untuk mengendalikan aktivitas kejang. Kolaborasi - Berikan obat sesuai indikasi - Berikan oksigen sesuai indikasi Risiko tinggi terhadap Setelah mendapatkan Mandiri tidak efektifnya tindakan perawatan selama - Lakukan pengosongan mulut dari - Menurunkan risiko aspirasi atau bersihan jalan nafas/ 1x24 jam, pola nafas efektif benda/zat tertentu masuknya sesuatu benda asing ke pola nafas dan jalan napas paten faring berhubungan dengan dapat dipertahankan, - Letakkan pasien pada posisi - Meningkatkan aliran drainase kerusakan dengan criteria hasil: miring, permukaan datar, secret, mencegah lidah jatuh dan neuromuskuler, - Tidak ada obstruksi miringkan kepala selama serangan menyumbat jalan nafas. obstruksi jalan nafas kejang trakeobronkhial - Tanda vital dalam - Tanggalkan pakaian pada daerah - Untuk memfasilitasi usaha rentang normal leher, dada, dan abdomen. bernapas/ eksoansi dada TD: 74-124/39-89 - Masukkan spatel lidah.jalan nafas - Jika memasukkannya diawal untuk mmHg buatan atau gulungan benda membuka rahang, alat ini dapat P: 20-28x/mnt lunak sesuai indikasi mencegah tergigitnya lidah dan N: 70-110x/mnt memfasilitasi saat melakukan S: 36.9-37.5C penghisapan lender atau member sokongan terhadap pernapasan jika diperlukan. Jalan napas buatan mungkinn diindikasikan setelah meredanya aktivitas kejang jika pasien tersebut tidak sadar dan tidak dapat mempertahankan posisi lidah yang aman. - Lakukan penghisapan lendir - Menurunkan risiko aspirasi atau sesuai indikasi asfiksia. Kolaborasi - Berikan tambahan oksigen/ - Dapat menurunkan hipoksia berat ventilasi manual sesuai kebutuhan sebagai akibat dari sirkulaasi yang menurun atau oksigen sekunder terhadap spasme vaskuler. - Siapkan/ batu melakukan intubasi - Munculnya apnea yang jika ada indikasi berkepanjangan pada fase posiktal membutuhkan dukungan ventilator mekanik. Kurang pengetahuan Keluarga memahami Mandiri keluarga mengenai tentang gangguan dan - Ajarkan keluarga untuk meninjau - Mencegah factor yang dapat kondisi dan aturan berbagai rangsan yang perubahan suhu menimbulkan kejang. pengobatan dapat meningkatkan/ - Ajarkan keluarga cara berhubungan dengan berpotensi pada aktivitas memberikan kompres hangat bila kesalahan interpretasi kejang suhu tubuh tinggi informasi: kurang - Keluarga mampu - Ajarkan orangtua cara - Mempercepat penanganan awal. mengingat, mengungkapkan menggunakan obat anti kejang keterbatasan kognitif pemahaman (stesolid tedal) tentang gangguan Kolaborasi dan berbagai - Jelaskan kembali mengenai - Memberikan kesempatan untuk rangsang yang prognosis penyakit dan perlunya mengklarifikasi kesalahan persepsi dapat menimbulkan pengobatan/ penanganan dalam dan keadaan penyakit yang ada aktivitas kejang. jangka waktu yang lama sebagai sesuatu yang dapat - Keluarga dapat ditangani dalam cara hidup yang melakukan normal perubahan - Tinjau kembali obat-obat yang - Tidak adanya pemahaman perilaku/ gaya didapat , penting sekali memakan terhadap obat-obat yang didapat hidup sesuai obat sesuai petunjuk merupakan penyebab dari kejang indikasi yang terus menerus tanpa henti. - Klien mampu Pasien perlu mengetahui risiko mentaati aturan timbulnya status epileptikus obat yang sebagai akibat dari menghentikan diberikan. pengguanaan obat anti konvulsan. Bergantung pada obat dan frekuensinya, pasien dapat diinstruksikan untuk menentukan dosis obat yang tepat. - Berikan petunjuk yang jelas pada - Dapat menurunkan iritasi pasien/ keluarga untuk minum lambung, mual/ muntah obat bersamaan dengan waktu makan - Diskusikan mengenai efek - Dapat mengindikasikan kebutuhan samping secara khusus, seperti; akan perubahan dalam dosis/obat mengantuk, hiperaktif, gangguan pilihan yang lain, meningkatkan tidur, gangguan pengelihatan, keterlibatan/ partisipasi dalam mual/muntah, timbul ruam pada proses pengambilan keputusan kulit dan menyadari efek jangka panjang dari obat dan memberikan kesempatan untuk mengurangi/ mencegah komplikasi. - Tekankan perlunya untuk - Kebutuhan terapeutik dapat melakukan evaluasi yang teratur/ berubah dan/ atau efek samping melakukan pemeriksaan obat yang serius dapat terjadi. labolatorium sesuai indikasi. Cemas / takut Setelah dilakukan 1. Dorong kunjungan dan Mencegah stress yang berhubungan berhubungan dengan tindakan keperawatan partisipasi keluarga dalam dengan perpisahan perpisahan dengan dalam 1x24 jam, klien perawatan sebanyak yang orang tua, lingkungan akan menunjukan mampu dilakukan keluarga yang tidak dikenal, penurunan tingkat prosedur yang tidak kecemasan 2. Sentuh, gendong, dan bicara menimbulkan stress pada anak sebanyak mungkin Memberikan rasa nyaman dan menghilangkan stress 3. Berikan stimulasi sensoris dan pengalihan yang sesuai dengan tingkat perkembagan anak dan Meningkatkan pertumbuhan dan kondisinya. perkembangan yang optimal.