Anda di halaman 1dari 2

PENYUSUN SHALAWAT NARIYAH

Di antara shalawat yang populer di dunia Islam, adalah Shalawat Nariyah. Shalawat ini
disusun oleh seorang ulama besar, al-Imam Abu Salim Ibrahim bin Muhammad bin Ali
al-Tazi al-Wahrani al-Maliki. Beliau seorang ulama besar yang dikenal waliyullah,
zahid, shaleh dan mencapai derajat Quthbiyah dalam kewaliyannya, posisi tertinggi
dalam dunia kewalian.

Tidak ada keterangan tahun berapa beliau di lahirkan. Tetapi yang pasti beliau
dilahirkan di Tazah, suatu desa di Fes, Maroko tempat tinggal suku Barbar. Karena itu
nisbat beliau yang populer adalah al-Tazi. Beliau dikenal sebagai ahli tafsir, tashawuf,
ahli hadits, fiqih, ushul fiqih dan pengetahuannya yang sempurna terhadap ilmu
ushuluddin.
Pada masa kecilnya, beliau belajar al-Quran kepada seorang waliyullah yang shaleh,
Abu Zakariya Yahya al-Wazii, di kampung kelahirannya. Ketika menunaikan ibadah
haji, beliau menerima khirqah, ijazah pemakaian imamah dalam tradisi shufi, dari
seorang ulama besar, Syarafuddin al-Daiy dan Syaikh Shaleh bin Muhammad al-
Zawawi, dengan sanadnya yang bersambung kepada Abu Madyan. Kemudian beliau
berguru kepada seorang waliyullah, Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Umar al-
Hawari, ulama shufi yang terkenal memiliki banyak karomah.

Setelah mencapai kesempurnaan intelektual dan spiritual, al-Imam al-Tazi banyak


memiliki murid yang menimba ilmu kepada beliau, antara lain al-Hafizh al-Tanasi, al-
Imam al-Sanusi penulis kitab Umm al-Barahin, Syaikh Ahmad Zarruq dan lain-lain.

Al-Imam al-Tazi wafat pada bulan Syaban tahun 866 H/1461 M. Biografi al-Imam al-
Tazi dapat dilihat dalam kitab-kitab biografi para ulama madzhab Maliki, seperti Nail
al-Ibtihaj bi-Tathriz al-Dibaj, Syajarah al-Nur al-Zakiyyah fi Thabaqat al-Malikiyyah
dan lain-lain.

Walaupun al-Imam al-Tazi telah wafat sekian ratus tahun lamanya, akan tetapi
peninggalannya yang sangat populer yaitu Shalawat Taziyah masih dikenal dan selalu
dibaca oleh umat Islam hingga hari ini. Shalawat Taziyah ini, di Mesir dan Asia
Tenggara dikenal dengan nama Shalawat Nariyah. Wallahu alam, apa penyebab
perubahan nama Taziyah menjadi Nariyah, barangkali hilangnya satu titik dari dua
hurufnya dalam sebagian naskah catatan Shalawat tersebut. Shalawat ini terkenal ampuh
untuk memudahkan terkabulnya hajat dan keinginan seseorang apabila membacanya
sebanyak 4444 kali.

Anda mungkin juga menyukai