Pelembab Jeruk Bali PDF
Pelembab Jeruk Bali PDF
Pelembab Kulit Alami Dari Sari Buah Jeruk Bali [Citrus maxima
(Burm.) Osbeck]
ABSTRAK
Latar belakang: Buah jeruk bali mengandung antioksidan seperti likopen, flavonoid,
provitamin A dan vitamin C yang sangat baik dalam menangkal radikal bebas. Selain itu, buah
jeruk bali juga mengandung pektin, vitamin B1, B2, asam folat, energi, air, gula, protein, lemak,
karbohidrat, retinol, kalsium dan fosfor. Kandungan gula dalam jeruk bali mampu mengikat air
di udara sehingga dapat mengurangi penguapan air di kulit. Kelembapan kulit akan terjaga dan
kulit tidak akan dehidrasi dan menjadi kering.
Tujuan: Membuat krim dengan memanfaatkan bahan pelembab alami yang terkandung dalam
buah jeruk bali.
Metode: Sari buah jeruk bali dikeringkan dengan freeze dryer sehingga diperoleh sari kental,
kemudian diformulasikan menjadi krim dalam 6 formula yaitu: konsentrasi sari buah 2,5; 5; 7,5;
10%, krim yang mengandung gliserin 2% dan krim tanpa sampel (blanko). Pengujian yang
dilakukan antara lain: uji homogenitas, pengamatan stabilitas, uji pH, uji tipe emulsi, uji iritasi
terhadap kulit pada sukarelawan dan kemampuan sediaan untuk mengurangi penguapan air dari
kulit dengan metode pengikatan uap air dari kulit oleh silika gel.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan homogen dan stabil selama penyimpanan
12 minggu, kecuali pada konsentrasi sari buah 10%. Sediaan krim mempunyai pH 6,2-6,8,
merupakan tipe emulsi m/a, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan kulit kasar. Hasil
pengujian kemampuan pengurangan penguapan air dari kulit menunjukkan bahwa semakin
tinggi konsentrasi sari buah jeruk bali pada sediaan krim maka semakin besar kemampuan
sediaan krim untuk mengurangi penguapan air dari kulit.
Kesimpulan: Sari buah jeruk bali dengan konsentrasi 7,5% pada krim dapat digunakan sebagai
bahan pelembab alami kulit.
Kata kunci : sari buah jeruk bali, Citrus maxima (Burm.) Osbeck, krim, pelembab kulit
ABSTRACT
104
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (2): 104 -111
homogeneity, stability observations, test pH, emulsion type test, the skin irritation test on
volunteers and the ability of the preparation to reduce the evaporation of water from the skin
with moisture binding method of skin by the silica gel.
Results: The results showed that the preparations were homogeneous and stable during 12
weeks of storage, except at a concentration of 10% fruit juice. The preparation had a pH of 6.2
to 6.8, an emulsion type O/W, did not irritate skin and did not cause rough. The results of
testing the ability of reduction of water evaporation from the skin showed that the higher
concentration of pomelo juice on the cream, the greater ability to reduce water evaporation from
the skin.
Conclusion: Pomelo juice at concentration 7.5% in cream can be used as a natural skin
moisturizer.
Keywords: pomelo juice, Citrus maxima (Burm.) Osbeck, cream, skin moisturizer
105
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (2): 104 -111
misalnya buah jeruk bali (Tranggono Bogor Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 46
dan Latifah, 2007). Cibinong, Indonesia.
Buah jeruk bali (Citrus maxima
(Burm.) Osbeck) adalah bahan alam Alat dan Bahan
yang dapat digunakan sebagai bahan Alat yang digunakan antara lain:
pelembab kulit dan bersifat sebagai neraca listrik, pH meter, freeze dryer,
antioksidan. Buah jeruk bali juicer, lumpang, stamfer, objek glass,
mengandung likopen, flavonoid, alat-alat gelas, tutup pot plastik, kain
provitamin A, vitamin C, pektin, kasa, penangas air, batang pengaduk,
vitamin B1, vitamin B2, asam folat, spatel, pot plastik, selotip transparan.
energi, air, gula, protein, lemak, Bahan yang digunakan antara lain: asam
karbohidrat, retinol, kalsium dan fosfor stearat (Brataco), setil alkohol,
(Junaidi, 2011; Wildana, 2009). trietanolamin (TEA), gliserin (Brataco),
Humektan adalah suatu bahan aquadest, nipagin, natrium metabisulfit
higroskopis yang mempunyai sifat (Brataco), oleum rosae, sari buah jeruk
dapat mengikat air dari udara yang bali dan silika gel.
lembab dan sekaligus mempertahankan
air yang ada pada sediaan. Ada tiga Pembuatan Sari Buah Jeruk Bali
golongan humektan, yaitu: golongan Buah jeruk bali 3.560 gram
gula (sukrosa, dekstrosa, maltosa, dikupas kulitnya kemudian daging buah
fruktosa), golongan poliol (glikol, jeruk bali dipotong-potong menjadi
sorbitol, gliserol, manitol) dan golongan bagian yang lebih kecil sehingga
garam (natrium klorida, natrium menjadi 2.600 gram lalu dihaluskan
bromida, kalium klorida) (Purnomo, dengan juicer sehingga menghasilkan
1995). juice jeruk bali 1.000 ml, ditambahkan
Tujuan penelitian ini membuat natrium metabisulfit 0,1% dan
sediaan krim menggunakan bahan dikeringkan dengan freeze dryer selama
pelembab alami dari sari buah jeruk bali 72 jam pada suhu -40oC dengan tekanan
dan untuk mengetahui apakah sediaan 2 atm, sampai diperoleh ekstrak kental
krim yang dibuat memenuhi syarat sebanyak 75 gram.
mutu.
Formulasi Krim
METODE PENELITIAN Konsentarsi sari buah jeruk bali
yang digunakan yaitu: 2,5%, 5%, 7,5%,
Metode penelitian menggunakan 10% dan gliserin 2% (sebagai
metode eksperimental yang dilakukan pembanding). Adapun formula yang
di Laboratorium Farmasetika Dasar, digunakan dapat dilihat pada Tabel 1.
Fakultas Farmasi, USU, Medan
Pembuatan Krim
Penyiapan Sampel dan Determinasi Asam stearat dan setil alkohol
Tumbuhan dimasukkan ke dalam cawan penguap
Sampel diperoleh dari Desa dan dilebur di atas penangas air (massa
Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei I). Nipagin dilarutkan dalam air panas
Tuan, Kabupaten Deli Serdang. lalu ditambahkan natrium metabisulfit
Determinasi tumbuhan dilakukan di dan trietanolamin (TEA) diaduk sampai
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia larut (massa II). Lalu massa II
(LIPI) Pusat Penelitian Biologi-LIPI ditambahkan ke dalam massa I di dalam
lumpang panas sambil digerus secara
106
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (2): 104 -111
terus menerus hingga terbentuk dasar yang homogen dan tidak terlihat adanya
krim. Sari buah jeruk bali digerus lalu butiran kasar (Ditjen POM, 1979).
ditambahkan sedikit demi sedikit dasar
krim. Terakhir ditambahkan 3 tetes Pengamatan Stabilitas
parfum dan digerus sampai homogen. Masing-masing formula sediaan
Penentuan Mutu Fisik Sediaan dimasukkan ke dalam pot plastik,
ditutup bagian atasnya dengan plastik.
Pemeriksaan Homogenitas Selanjutnya pengamatan dilakukan pada
Pemeriksaan homogenitas saat sedaan telah selesai dibuat,
dilakukan dengan menggunakan gelas penyimpanan 1, 4, 8 dan 12 minggu
objek. dilakukan pada temperatur kamar,
Caranya: Sejumlah tertentu sediaan jika bagian yang diamati berupa pemecahan
dioleskan pada sekeping kaca atau atau pemisahan fase, perubahan warna
bahan transparan lain yang cocok, dan bau dari sedaan.
sediaan harus menunjukkan susunan
107
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (2): 104 -111
108
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (2): 104 -111
Tabel 2. pH Awal Sediaan Pada Saat Uji Daya Iritasi Terhadap Kulit
Selesai Dibuat Sukarelawan
Menurut Wasitaatmadja (1997),
Formula pH menyatakan uji kulit yang dilakukan
I II III untuk mengetahui terjadinya efek
A 6,7 6,8 6,7 6,7 samping pada kulit, dengan memakai
B 6,6 6,6 6,5 6,5 kosmetika di bagian bawah lengan atau
C 6,5 6,6 6,4 6,5 di belakang telinga dan di biarkan
D 6,7 6,7 6,6 6,6 selama 24 jam. Hasil uji daya iritasi
E 6,3 6,5 6,5 6,4 terhadap kulit sukarelawan ternyata
F 6,9 6,9 6,8 6,8 tidak terlihat adanya efek samping
berupa eritema, papula, vesikula dan
Tabel 3. pH Sediaan Setelah edema yang ditimbulkan.
Penyimpanan Selama 12 Minggu
Kemampuan Sediaan Untuk
Formula pH Mengurangi Penguapan Air Dari Kulit
I II III Kemampuan sediaan untuk
mengurangi penguapan air dari kulit
A 6,5 6,6 6,7 6,6
dilakukan pada 12 orang sukarelawan
B 6,5 6,5 6,3 6,4
dengan hasil sebagai berikut:
C 6,6 6,5 6,3 6,4
D 6,3 6,3 6,4 6,3
E 6,3 6,2 6,3 6,2
F 6,6 6,7 6,8 6,7
109
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (2): 104 -111
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa oleh tiap sukarelawan dan aktivitas
semakin tinggi konsentrasi sari buah yang dilakukan tiap sukarelawan.
jeruk bali yang ditambahkan pada
sediaan krim, maka semakin tinggi pula KESIMPULAN
kemampuan sediaan krim tersebut
menahan penguapan air dari kulit, ini Sari buah jeruk bali dapat
terlihat pada formula E dengan diformulasikan ke dalam bentuk sediaan
konsentrasi 10% merupakan persentase krim dengan tipe emulsi m/a. Sediaan
tertinggi pengurangan penguapan air krim yang dihasilkan semuanya
dari kulit. Apabila dibandingkan dengan homogen dan tidak menimbulkan iritasi
persentase kemampuan sediaan pada kulit. Krim dengan konsentrasi
pembanding yaitu gliserin 2% dalam sari buah jeruk bali 2,5%, 5%, dan 7,5%
mengurangi penguapan air dari kulit, stabil pada penyimpanan selama 12
maka yang mendekati dengan minggu sedangkan pada konsentrasi 10
kemampuan sediaan gliserin 2% yaitu % terjadi perubahan bau pada minggu
sediaan krim sari buah jeruk bali ke 11.
dengan konsentrasi 7,5%. Penambahan sari buah jeruk bali
Perbedaan nilai persentase kedalam sediaan krim dapat mengurangi
kemampuan mengurangi penguapan air panguapan air pada kulit. Semakin
dari kulit berbeda dari setiap tinggi konsentrasi sari jeruk bali yang
sukarelawan di sebabkan oleh ditambahkan pada sediaan krim, maka
perbedaan cuaca pada saat pengujian, semakin tinggi kemampuan sediaan
banyaknya keringat yang dihasilkan krim tersebut untuk mengurangi
110
Journal of Pharmaceutics and Pharmacology, 2012 Vol. 1 (2): 104 -111
DAFTAR PUSTAKA
111