Pertama
Cerita bermula dari kehancuran yang muncul di Lubuk Buntak. Desa yang bersahaja ini telah
ternodai oleh tangan-tangan para Bajingan. Sebuah kerajaan yg dipimpin oleh seorang Ratu yang
tegas, bijak, dan adil sedang dilanda malapetaka yang bengis. Ratu sedang kebinggung kepada
sumbay-sumbay yang telah dikuasi oleh tangan kotor Majapahit. Suasana Kerajaan bertambah
gelisah, semuanya sedang berada dalam posisi terdesak memikirkan langkah menuju kedamaian.
Gerusuk dari Majapahit telah didepan mata (berhembus nafas) kekacauan, kegelapan, dan
keserekahan telah merobek Kedamaian Tebing Tinggi
002. Ratu
003. Nirmala
004. Ratu
Ma..ma..japahit ratu, mereka terlalu bengis membuat kerusakan dan serakah merampas semua
kedamaian desa kita.
006. Nirmala
Perlahan-lahan dengan kelicikannya, mereka akan merampas wilayah kita sepenuhnya ratu
007. Ratu
Apa?, betul dugaanku. Mulutku sudah berbuih mengatakan kepada mereka, bahwa Aku tak akan
memberikan wilayah ini kepada mereka. Oh dewata agung, inikah risau yang kau kirimkan ke
puncak Tebing Tinggi.
008. Nirmala
Mereka terlalu kuat, separuh wilayah telah berhasil mereka kuasai. Kita kalah kekuatan ratu,
pasukan kita sudah banyak yang terbunuh. Aku takut, jika esok nanti mereka datang dan
menghabiskan seluruh tanah Lubuk Buntak
009. Ratu
Tidak, takkan semudah itu mereka merebut tanah Lubuk Buntak. Nining-nining Lubuk Buntak
akan melindungi kita sepunuhnya.
Tutup mulutmu Prabusaka. Mereka itu ada, mereka akan bangkit dan melindungi kita.
Maaf ratu tapi bagaimana caranya membuat Nining-nining lubuk Buntak bangkit agar membantu
kita?
013. Nirmala
014. Ratu
Itu adalah jalan satu-satunya untuk mengubah semua Keserakahan yang terjadi. Demi semua
rakyat dan kerajaanku , Aku tak akan rela Majapahit menyentuh tanah Lubuk Buntak dengan
tangan kotornya.
016. Nirmala
Hamba juga ratu. Hamba serahkan seluruh kekuatan hamba untuk kedamaian Tebing Tinggi.
017. Ratu
***
Disisi lain, Putri majapahit yg bertugas memimpin penaklukan di bumi basemah yang bernama
Srilaras sedang berbicara kepada adipatinya. Mereka terus menguasai bagian demi bagian Tebing
Tinggi.
018. Srilaras
Ha..ha..haa Sebagian wilayah sudah kita kuasai. Sedikit lagi wilayah Tebing Tinggi berada
digenggamanku (tertawa).
019. Bajing
020. Srilaras
Dengan begitu kerajaan Tebing Tinggi telah didepan mata. Dan selangkah lagi, kita akan bisa
menikmati hasilnya.
021. Bajing
Tapi putri, apakah putri tidak takut, jika mereka meminta bantuan kepada Nining-nining Lubuk
Buntak?
022. Srilaras
Bodoh sekali kau bajing (membentak), Nining-nining itu hanyalah omong kosong sebagai mitos
belaka. Lagipula, kita masih mempunyai Pedang Naga Puspa. Tidak ada yg mampu mengalahkan
kekutan sakti naga puspa ini
023. Bajing
Baiklah tuan putri aku akan membantumu sekuat tenagaku.
024. Srilaras
***
Ratu , Prabu saka dan Nirmala sedang berada di tengah desa Lubuk Buntak untuk melihat
kerusakan-kerusakan yg terjadi disana. Tanpa diduga seorang pemuda terseok-seok meminta
bantuan.
025. Pemuda
026. Ratu
027. Pemuda
Mereka mereka menghancurkan semuanya ratu mereka membunuh keluargaku dan sebagian
rakyat ratu (sembari memegangi perutnyayg berdarah)
028. Ratu
Baik ratu
030. Pemuda
031. Ratu
Tenanglah, aku tak akan membiarkan kesengsaraan ini merajalela. Mereka harus mendapatkan
balasan yg setimpal
032. Srilaras
033. Bajing
034. Srilaras
035. Ratu
(Menatap tajam)
036. Srilaras
Dengar tuan ratu yg terhormat, aku datang kemari untuk mengajakmu bekerja sama
037. Ratu
038. Srilaras
Tanah Lubuk Buntak menjadi milikku untuk mengakhiri kesengsaraan ini. Apa kau tega melihat
rakyatmu sengsara ?
039. Ratu
Kau sangat picik, biadab, licik. Kau akan mati dengan kesombangan mu itu.
040. Srilaras
Jaga mulutmu itu wanita jalang, kau yang akan mati duluan keparat. Bajing bunuh wanita ini
Sang ratu mengandalkan kemampuan silatnya untuk melawan bajing. Ternyata hanya dengan
sekali sentakan jurus dalamnya membuat bajing terpental dan tak sadarkan diri.
041. Srilaras
Ternyata kau juga kuat rupanya, Rasakan ini (sambil mengeluarkan pedang dan menghunus
perut Ratu).
042. Nirmala
Ratuuuu. Bangkitlah ratu. Kau memang bengis kau tak pantas hidup. Nining-nining akan marah
dengan sikapmu ini (dengan suara lantang). Nining-nining Lubuk Buntak bangkitlah. Bangkitlah
Bantu cucumu ini tolonglah cucumu ini (dengan seluruh kekuatan yg tersisa).
043. Srilaras
Rasakan ini. Matilah juga kau (sambil menodongkan pedang Naga puspa)
044. Nirmala
Aaaaagh..(menjerit)
Tanpa diduga pedang naga puspa tiba-tiba tidak bergerak dan ratupun bangkit dengan
kematiannya.
045. Srilaras
046. Ratu
Kau telah menghancurkan tanah Lubuk Buntak. Aku tidak akan membiarkan siapapun
menghancurkan tanahku (suara lain) tidak akan ada kisah di peradabaan terakhir kami yang
terbunuh begitu saja. Cucu penerus kami menanti semua peradabaan baru yang Damai, tenteram,
dan Makmur.
047. Srilaras
048. Ratu
Aku lah sang Nining Lubuk Buntak, kau telah membunuh cucu-cucuku. Maka sekarang aku yg
akan membunuhmu (menggunakan kekutan dalam yg lgsg membuat badan srilaras terpental dan
pedang jatuh entah kemana)
049. Srilaras
Ti..ti..daaaakk..(merintis ketakutan)
050. Ratu
Tidak ada yang boleh menodai tanah Lubuk Buntak ini dengan kejahatan. Aku akan selalu datang
melindung cucu-cucuku yg membutuhkan Kedamaian. Tebing tinggi tidak boleh dikuasai orang-
orang kotor seperti mereka. Oleh karena itu tenggelamlah semuanya kedalam Lubuk Buntak.