Jurnal Perhitungan Volume Lalu Lintas Harian Rata Rata
Jurnal Perhitungan Volume Lalu Lintas Harian Rata Rata
1
Muhammad Firdaus Barqireza, 2Andhi Setyawan, 3Dian Usna Astana Putra,
4
Fanizar Helmi
1,2,3,4
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, FT UNY
Barqireza@gmail.com; angklungkecil@yahoo.co.id; Phoe_Thera@yahoo.co.id;
Helmi.fanizar@gmail.com
ABSTRAK
Kata kunci : Jalan, Lajur, VLHR, Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan Lalu Lintas.
PENDAHULUAN
sektor transportasi khususnya jalan, dan dengan perencanaan jalan yang baik pula.
Pengembangan jalan dengan memilih lokasi yang tepat menjadi faktor yang penting
untuk memperbaiki kondisi jalan di Indonesia. Jalan Kaliurang km. 3 5 Sleman,
Yogyakarta merupakan jalan yang cocok untuk analisis Volume Kendaraan karena
di jalan tersebut sering dilewati kendaraan bermotor dengan jumlah yang relatif
banyak hingga sering terjadi kemacetan tidak hanya di jam-jam sibuk. Diharapkan
output dari analisis volume kendaraan ini bermanfaat tidak hanya untuk saat ini saja,
tetapi kontinyu hingga kedepannya permasalahan lalu lintas dapat lebih terkendali
sehingga membawa dampak baik untuk generasi penerus bangsa.
KAJIAN TEORI
Lajur adalah bagian pada jalur lalu lintas yang ditempuh oleh satu kendaraan
bermotor beroda 4 atau lebih, dalam satu jurusan. Sedangkan Lebar lajur adalah
bagian jalan yang direncanakan khusus untuk lajur kendaraan, jalur belok, lajur
tanjakan, lajur percepatan/perlambatan dan atau lajur parkir. Lebar lajur jalan
ditentukan oleh ukuran dan kecepatan kendaraan dengan memperhatikan faktor
ekonomi, keamanan dan kenyamanan.
Jumlah lajur ditentukan berdasarkan prakiraan volume lalu lintas harian
(VLR) yang dinyatakan dalam smp/hari dan menyatakan volume lalu lintas untuk
kedua arah. Dalam menghitung VLR, karena pengaruh berbagai jenis kendaraan,
digunakan faktor ekivalen mobil penumpang (emp).
Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak dan kendaraan ditarik hewan) tidak
diberikan nilai emp, karena sangat bervariasi tergantung kepada kondisi lalu lintas
pada saat itu. Dalam hal jumlah kendaraan jenis ini dominan, maka perlu dilakukan
perencanaan khusus untuk menentukan fasilitasnya
Volume Lalu Lintas harian rencana (VLHR) adalah perkiraan volume lalu
lintas pada akhir tahun rencana lalu lintas dinyatakan dalam SMP/hari.
Volume jam sibuk rencana (VJR) merupakan prakiraan volume lalu lintas
pada jam sibuk tahun rencana lalu lintas, dinyatakan dalam SMP/jam. Perhitungan
(VJR) menentukan jumlah lajur jalan dan fasilitas lalu lintas yang di perlukan.
VJR dihitung dengan rumus :
VJR =
..................................................... (1)
Keterangan:
VJR = Volume Jam Rencana
K (disebut faktor K) = faktor volume lalu lintas jam sibuk.
F (disebut faktor F) = faktor variasi tingkat lalulintas per seperempat jam dalam
satu jam.
Tabel 1. Penentuan faktor K dan faktor F berdasarkan Volume Lalu Lintas Harian
Rata-rata (Faqih, 2012)
FAKTOR K FAKTOR F
VLHR
(%) (%)
Umumnya lebar lajur jalan yang digunakan 3,5 m, tetapi untuk jalan-jalan
kurang penting dapat menggunakan ukuran 2,5 m-3,0 m, sedangkan untuk jalan
bebas hambatan 3,75 m. Berdasarkan Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata (VLHR)
dalam satuan mobil penumpang (smp) lebar lajur di tetapkan sebagai berikut:
Lalu lintas harian ratarata adalah volume lalu lintas rata-rata dalam satu
hari.Volume lalu lintas menujukkan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik
pengamatan dalam satu satuan waktu (Smp/jam). Volume lalu lintas yang tinggi
membutuhkan lebar perkerasan jalan yang lebih besar, sehingga tercipta
kenyamanan dan keamanan. Satuan volume lalu lintas yang umum dipergunakan
sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar lajur adalah:
1. Lalu lintas harian rata-rata
2. Volume jam perencanaan
3. Kapasitas
Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik/garis
khayal pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam (Qkend), smp/jam
(Qsmp) atau arus harian dalam bentuk Lalu lintas Harian Rata-rata Tahunan (LHRT)
(MKJI, 1997). Bila terdapat N kendaraan melintasi garis AA1 selama waktu T, maka
volume atau arus lalu lintas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
= ...........................................................................................................
(2)
Keterangan:
Q = Kendaraan (smp/jam)
N = Jumlah kendaraan (smp)
T = Waktu (jam)
Jumlah gerakan yang dihitung meliputi tiap kendaraan yang lewat daerah lalu
lintas, seperti: pejalan kaki, mobil, bus atau mobil barang. Pembelajaran volume lalu
lintas pada dasarnya bertujuan untuk menetapkan:(1) nilai kepentingan relatif suatu
rute, (2) fluktuasi dalam arus, (3) distribusi lalu lintas pada sebuah sistem jalan, (4)
kecenderungan pemakai jalan (Hobbs, 1995).
Klasifikasi Jalan
a. Jalan kelas I
Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm. Ukuran panjang tidak melebihi
18.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diijinkan lebih besar dari 10
ton, yang saat ini masih belum digunakan di Indonesia, namun sudah mulai
dikembangkan di negara maju seperti di Prancis telah mencapai muatan
sumbu terberat seberat 13 ton.
b. Jalan kelas II
Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm. Ukuran panjang tidak melebihi
18.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 10 ton, jalan kelas ini
merupakan jalan yang sesuai untuk angkutan peti kemas. Kelas jalan ini
mencakup semua jalan-jalan sekunder.Dalam komposisi lalu lintasnya
terdapat lalu lintas lambat.Berdasar komposisi dan sifat lalu lintasnya, dibagi
dalam tiga kelas yaitu IIA, IIB, dan IIIC.
c. Jalan kelas IIIA
Jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 milimeter, ukuran
panjang tidak melebihi 18.000 milimeter dan muatan sumbu terberat yang
diijinkan 8 ton. Kelas jalan ini mencakup semua jalan-jalan penghubung dan
merupakan konstruksi jalan berlajur tunggal atau dua.
d. Jalan kelas IIIB
Jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk
muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter.Ukuran panjang
tidak melebihi 12.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8
ton. Jalan kelas IIIB memilki Lebar lajur yang ideal sebesar 3,0 meter, untuk
medan jalan yang datar kemiringan medan <3 %.
e. Jalan kelas IIIC
Jalan lokal dan jalan lingkungan yang dapat dilalui kendaraan
bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100
milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, dan muatan sumbu
terberat yang diizinkan 8 ton. Kelas jalan ini merupakan komposisi dan sifat
lalu lintas dari kelas jalan II.
Lalu Lintas Harian rata-rata adalah jumlah kendaraan yang melewati satu titik
dalam satu ruas dengan pengamatan selama satu tahun dibagi 365 hari. Besarnya
LHR akan digunakan sebagai dasar perencanaan jalan dan evaluasi lalu lintas pada
masa yang akan datang. Untuk memprediksi volume LHR pada tahun rencana,
digunakan persamaan regresi sebagai berikut:
= + ....................................... (3)
= 2 2 ........................................................................................... (4)
()
= ... (5)
(1)
= [
(1)
] 100% ............... (6)
Keterangan:
Y = Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata
X = Tahun ke-
= Konstanta
LHRn = Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahun ke-n
n = Jumlah tahun
i = Pertumbuhan Lalu Lintas
atau kendaraan ringan lainnya sehubungan dengan dampaknya pada perilaku lalu
lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya, emp=1,0).
Kapasitas Jalan
= ......... (7)
Keterangan:
C = Kapasitas (smp/jam)
CO = Kapasitas dasar (smp/jam)
Fcw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah
FCsf = Faktor penyesuaian hambatansamping dan bahu jalan
Tabel 7.Penyesuaian Kapasitas akibat Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas (MKJI,
1997)
Tipe Jalan Lebar Efektif Jalan FCw
Analisa kapasitas jalan dilakukan untuk periode satu jam puncak demikian
juga untuk arus dan kecepatan rata-rata. Untuk jalan tak terbagi analisa dilakukan
pada kedua arah lalu lintas.Untuk jalan terbagi, analisa dilakukan terpisah pada
masing-masing arah lalu lintas, seolah-olah masing-masing arus merupakan jalan
satu arah yang terpisah.
DS = Q / C ....... (8)
Keterangan:
DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus total (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)
Nilai dari derajat kejenuhan (DS) untuk < 0,65 lalu lintas tergolong lancar,
0,65 < DS < 0,75 kurang lancar, DS > 0,75 lalu lintas macet.
METODE
Mulai
MARSHALL,VOL.2,NO.1, JANUARI 2014 24
Data:
Analisis Volume... (M Firdaus Barqireza, Andhi Setyawan, Dian Usna A P, Fanizar
Helmi/ Hal. 1-15)
Tabel 9.Hasil survei volume kendaraan ke arah utara pada hari senin
Truk Angkutan
No Waktu Bis Mobil Motor
Besar Kecil umum
Pagi
1 07:40-07:55 0 2 0 7 113 443
2 07:55-08:10 3 5 0 8 84 496
3 08:10-08:25 2 3 0 5 60 480
4 08:25-08:40 5 15 0 8 89 438
Siang
5 11:30-11:45 0 8 0 7 187 538
6 11:45-12:00 0 12 0 5 140 555
7 12:00-12:15 2 7 0 4 134 540
8 12:15-12:30 2 10 0 8 146 479
Sore
9 16:35-16:50 1 6 0 3 183 865
10 16:50-17:05 2 5 0 4 190 750
11 17:05-17:20 0 4 0 2 192 820
12 17:20-17:35 1 3 0 1 164 608
Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata jalan Kaliurang = 9032
Tabel 10. Hasil survei volume kendaraan ke arah selatan pada hari senin
No Waktu Truk Bis Angkutan Mobil Motor
Besar Kecil umum
Pagi
1 07:40-07:55 3 6 0 7 231 864
2 07:55-08:10 1 1 0 4 228 646
3 08:10-08:25 4 13 0 4 222 490
4 08:25-08:40 3 9 0 3 182 627
Siang
5 11:30-11:45 3 12 0 5 142 539
6 11:45-12:00 3 11 0 3 150 546
7 12:00-12:15 1 9 0 4 146 563
8 12:15-12:30 1 8 0 3 175 701
Sore
9 16:35-16:50 1 8 2 4 125 620
10 16:50-17:05 0 6 0 2 99 632
b. Kearahselatan
VJR = VLRH x
10
VJR = 9613 x
0,8
VJR = 8770 x 12.5
VJR = 120162,5
2) Nilai Konstanta a
Y X b
=
n
9032 20 x 451,6
=
20
9032 9032
=
20
=0
= 0 + 451,6 x 20
= 9032
b. Ke arah selatan
1) NilaiKonstanta b
nXY XY
=
nX 2 (X)2
20(20 x 9613) 20 x 9613
=
20 x 202 202
3845200 192260
=
8000 400
36529400
=
7600
= 480,65
2) Nilai Konstanta a
Y X b
=
n
9613 20 x 480,65
=
20
9613 9613
=
20
0
=
20
=0
4) NilaiPertumbuhanLaluLintas
LHR n LHR (n1)
=( ) x100%
LHR (n1)
64087 60882
i= x100%
60882
3204
i= x100%
60882
i = 5,26 %
3. KapasitasJalan
C = Co x FCw x FCSP x FCSF
C = 1700 x 0,91 x 1,00 x 0,94
C = 1454 smp/jam
4. DerajatKejenuhan
a. Kearahutara
Q
DS =
C
3011
DS =
1454
DS = 2,07
b. Kearahselatan
Q
DS =
C
3204
DS =
1454
DS = 2,20
SIMPULAN
Survei volume lalu lintas di jalan Kaliurang telah kami lakukan selama satu
hari dan dalam tiga waktu yang berbeda, yaitu pagi, siang dan sore hari.Dalam
survei dilakukan pada jam sibuk agar mendapatkan hasil yang baik. Perhitungan
volume kendaraan juga kami lakukan dengan cermat agar mendapatkan hasil yang
baik pula. Berdasarkan survei tersebut didapatkan simpulan sebagai berikut :
1. Dibutuhkan penambahan lajur di Jalan Kaliurang agar memenuhi standar jalan
antar kota yaitu sebesar 4 x 3,00 m.
2. Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata untuk jalan Kaliurang saat ini sudah sangat
padat yaitu mencapai 3011 smp/jam untuk lalu lintas yang mengarah ke utara
dan 3204 untuk lalu lintas yang mengarah ke selatan sehingga sering
menimbulkan kemacetan terutama dijam sibuk.
3. Prakiraan volume kendaraan di Jalan Kaliurang 20 tahun kedepan meningkat
sebesar 5,26 %.
4. Kapasitas maksimum Jalan Kaliurang hanya mampu dilewati kendaraan
sebesar 2728 smp/jam.
5. Derajat kejenuhan Jalan Kaliurang mencapai 1,10 untuk lalu lintas yang
mengarah ke utara, dan 1,17 untuk lalu lintas yang mengarah ke selatan.
SARAN
Berdasarkan survey dan perhitungan volume yang telah kami lakukan, kami
memberikan beberapa saran, yaitu :
1. Jika penambahan lajur tidak efisien, maka alternatif yang tepat adalah
pengalihan arus kendaraan menjadi satu arah.
2. Pengalihan arus menjadi satu arah dapat lebih efektif lagi apabila diadakan
pembatasan volume kendaraan pribadi dan perbaikan di sektor transportasi
umum.
3. Perlu adanya penertiban untuk semua jenis kendaraan yang memarkirkan
kendaraannya di badan jalan.
4. Untuk bangunan baru yang akan dibangun diharapkan memiliki perencanaan
tempat parkir yang baik, mengingat kenyamanan di Jalan Kaliurang yang kini
rendah dengan adanya kendaraan yang parkir di sembarang tempat, khususnya
badan jalan.
DAFTAR RUJUKAN