Anda di halaman 1dari 153

SERI PENGUATAN KAPASITAS

PEMERINTAHAN DAN MASYARAKAT DESA

MODUL

PENYUSUNAN
RPJMDes PARTISIPATIF

LSU BINA INSANI


Alamat: Jl. Raya Sokka
Telp/Fax. (0287) 5522027 Pejagoan Atas Angin
www.binainsani-Atas Angin.org
maji_binainsani@yahoo.com
MODUL
PENYUSUNAN RPJMDes PARTISIPATIF

Di susun oleh :
MUSTIKA AJI
HP : 081 391 016 316

LSU BINA INSANI


Alamat: Jl. Raya Sokka
Telp/Fax. (0287) 5522027 Pejagoan Atas Angin
Web Site : www.binainsani-Atas Angin.org
Emai : maji_binainsani@yahoo.com
KATA PENGANTAR

Modul ini merupakan salah satu dari seri penguatan kapasitas masyarakat dan
pemerintahan desa dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan desa yang
baik. Salah satu agenda desa dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik
adalah dengan membangun sistem perencanaan yang baik dan berpihak pada
masyarakat miskin yang dilakukan secara partisipatif. Karena dengan adanya
perencanaan yang baik cita-cita untuk mensejahterakan masyarakat dapat
dilakukan secara terencana dan terukur.

Dalam Peraturan pemerintah no 72 tahun 2005 tentang Desa pasal 64


disebutkan bahwa desa diwajibkan memiliki perencanaan jangka menengah (
RPJMD ) dan perencanaan tahunan ( RKP Desa ). Dengan adanya Alokasi
Dana Desa ( ADD ) Perencanaan desa menjadi sesuatu yang sangat urgen
untuk dilakukan desa karena dengan perencanaan ini implementasi ADD
menjadi tepat sasaran dan terukur.

Berkaitan dengan kerangka pikir diatas Modul Penyusunan RPJMDes


Partisipatif ini kami susun sebagai salah satu bentuk kepedulian kami dalam
mendorong terwujudnya tata pemerintahan desa yang baik dalam rangka
mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera dan mandiri.

Namun demikian modul ini belumlah menjadi modul yang sempurna sehingga
dalam penggunaan modul ini masih harus disesuaikan dengan kondisi
masyarakat dan peraturan-peraturan daerah yang ada.

Kesumba, Medio Januari 2008


Mustika aji
       

Kata Pengantar

BAB I Pengantar Perencanaan Desa Partisipaif


a. Pengantar Perencanaan Partispatif
b. Pengantar Perencanaan berbasis hak

BAB II Penyusunan RPJM Desa


a. Musyawarah Dusun
a.1. Menggali masalah dan potensi dengan Sketsa Dusun
a.1. Menggali masalah dan potensi dengan Kalender Musim
a.1. Menggali masalah dan potensi dengan Diagram
Kelembagaan
b. Lokakarya Desa
b.1. Mengelompokan masalah
b.2. Menyusun sejarah desa
b.3. Menyusun Visi dan Misi
b.4. Membuat prioritas masalah
b.5. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah
b.6. Menyusun Kebijakan Keuangan Desa
b.7. Menyusun matrik RPJM Desa
c. Musrenbang RPJMDes
d. Regulasi dan Sistimatika RPJM Desa

BAB IV Pengawalan dan Pelaksanaan Perencanaan Desa


a. Pengawalan perencanaan desa
b. Pelaksanaan perencanaan desa

Lampiran
SILABUS PELATIHAN
PENYUSUNAN RPJMDes PARTISIPATIF
No Pokok Bahasan / Tujuan Pembelajaran Methode Waktu
Sub Pokok Pembelajaran
Bahasan
I Pengantar
Perencanaan Desa
Partisipaif
1.1 1. Pengantar Setelah proses pembelajaran Methode 45Menit
Perencanaan peserta diharapkam Ceramah, Curah
Partispatif memahami Pendapat
1. Pengertian Partisipasi Alat
2. Dasar hukum partisasi Kertas plano, spidol,
3. Prinsip partispasi Meta plan, LCD
4. Perencanaan Bahan Bacaan
Pembangunan Pengantar Perencanaan
Partisipatif Partispatif

1.1 2. Pengantar Setelah proses pembelajaran Methode 45Men


Perencanaan peserta diharapkam Ceramah, Curah
berbasis hak dasar memahami Pendapat
1. Pengertian Hak Dasar Alat
2. Perncanaan Kertas plano, spidol,
Pembangunan Berbasis Meta plan, LCD
hak dasar Bahan Bacaan
Pengantar Perencanaan
berbasis hak dasar
2 Penyusunan RPJM
Desa
2.1 1. Musyawarah Setelah proses pembelajaran Methode 45Men
Dusun peserta diharapkam Ceramah, Curah
memahami Pendapat
1. Memahami Teknik Alat
penggalian masalah dan Kertas plano, spidol,
potensi dengan kalender Meta plan, LCD
musim Bahan Bacaan
2. Mempuyai ketrampilan Hand out Musyawarah
mengunakan teknik Dusun
kalender musim
2.1.1 2. Menggali masalah Setelah proses pembelajaran Methode 45Men
dan potensi peserta diharapkam Ceramah, Curah
dengan Sketsa memahami Pendapat, Diskusi
Dusun 1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
penggalian masalah dan Alat
potensi dengan Sketsa Kertas plano, spidol,
Dusun LCD
2. Mempuyai ketrampilan Bahan Bacaan
mengunakan teknik Hand out Menggali
Sketsa Dusun masalah dan potensi
dengan Sketsa Dusun

2.1.2 3. Menggali masalah Setelah proses pembelajaran Methode


dan potensi peserta diharapkam Ceramah, Curah
dengan Kalender memahami Pendapat, Diskusi
Musim 1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
penggalian masalah dan Alat
potensi dengan kalender Kertas plano, spidol,
musim LCD
2. Mempuyai ketrampilan Bahan Bacaan
mengunakan teknik Hand out Menggali
kalender musim masalah dan potensi
dengan Kalender Musim
2.1.3 4. Menggali masalah Setelah proses pembelajaran Methode
dan potensi peserta diharapkam Ceramah, Curah
dengan Diagram memahami Pendapat, Diskusi
Kelembagaan 1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
penggalian masalah dan Alat
potensi dengan Diagram Kertas plano, spidol,
Kelembagaan LCD
2. Mempuyai ketrampilan Bahan Bacaan
mengunakan teknik Hand out Menggali
Diagram Kelembagaan masalah dan potensi
dengan Diagram
Kelembagaan
2.2 5. Lokakarya Setelah proses pembelajaran Methode
RPJMDes peserta diharapkam Ceramah, Curah
1. Memahami Lokakarya Pendapat, Diskusi
RPJMDes Kelompok, Pleno
2. Mempuyai ketrampilan Alat
Memfasilitasi Lokakarya Kertas plano, spidol,
RPJMDes LCD
Bahan Bacaan
Hand out Lokakarya
RPJMDes
2.2.1 6. Mengelompokan Setelah proses pembelajaran Methode
masalah peserta diharapkam : Ceramah, Curah
1. Memahami Teknik Pendapat, Diskusi
Mengelompokan masalah Kelompok, Pleno
2. Mempuyai ketrampilan Alat
mengunakan teknik Kertas plano, spidol, ,
Mengelompokan masalah LCD
Bahan Bacaan
Hand out
Mengelompokan masalah
2.2.2 7. Menyusun sejarah Setelah proses pembelajaran Methode
desa peserta diharapkam Ceramah, Curah
1. Memahami Teknik Pendapat, Diskusi
Menyusun sejarah desa Kelompok, Pleno
2. Mempuyai ketrampilan Alat
Menyusun sejarah desa Kertas plano, spidol,
Meta plan, LCD
Bahan Bacaan
Hand out Menyusun
sejarah desa
2.2.3 8. Menyusun Visi Setelah proses pembelajaran Methode
dan Misi peserta diharapkam Ceramah, Curah
memahami Pendapat, Diskusi
1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
Menyusun Visi dan Alat
Misi Kertas plano, spidol,
2. Mempuyai ketrampilan Meta plan, LCD
Menyusun Visi dan Bahan Bacaan
Misi Hand out Menyusun Visi
dan Misi
2.2.4 9. Membuat prioritas Setelah proses pembelajaran Methode
masalah peserta diharapkam Ceramah, Curah
memahami Pendapat, Diskusi
1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
Membuat prioritas Alat
masalah Kertas plano, spidol,
2. Mempuyai ketrampilan Meta plan, LCD
Membuat prioritas Bahan Bacaan
masalah Hand out Membuat
prioritas masalah
2.2.5 10. Menyusun Setelah proses pembelajaran Methode
alternatif tindakan peserta diharapkam Ceramah, Curah
pemecahan memahami Pendapat, Diskusi
masalah 1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
alternatif tindakan Alat
pemecahan masalah Kertas plano, spidol,
2. Mempuyai ketrampilan LCD
Menyusun alternatif Bahan Bacaan
tindakan pemecahan Hand out Menyusun
masalah alternatif tindakan
pemecahan masalah
2.2.6 11. Menyusun Setelah proses pembelajaran Methode
Kebijakan peserta diharapkam Ceramah, Curah
Keuangan Desa memahami Pendapat, Diskusi
1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
penggalian masalah dan Alat
potensi dengan Diagram Kertas plano, spidol,
Kelembagaan LCD
2. Mempuyai ketrampilan Bahan Bacaan
mengunakan teknik Hand out Menyusun
Diagram Kelembagaan Kebijakan Keuangan
Desa
2.2.7 12. Menyusun matrik Setelah proses pembelajaran Methode
RPJM Desa peserta diharapkam Ceramah, Curah
memahami Pendapat, Diskusi
1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
Menyusun matrik Alat
RPJM Desa Kertas plano, spidol,
2. Mempuyai ketrampilan Meta plan, LCD
Menyusun matrik Bahan Bacaan
RPJM Desa Hand out Menyusun
matrik RPJM Desa

2.3 13. Musrenbang Setelah proses pembelajaran Methode


RPJMDes peserta diharapkam Ceramah, Curah
memahami Pendapat, Diskusi
1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
Musrenbang RPJMDes Alat
2. Mempuyai ketrampilan Kertas plano, spidol,
memfasilitasi Meta plan, LCD
Musrenbang RPJMDes Bahan Bacaan
Hand out Musrenbang
RPJMDes
2.4 14. Regulasi dan Setelah proses pembelajaran Methode
Sistimatika peserta diharapkam Ceramah, Curah
RPJM Desa memahami Pendapat, Diskusi
1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
Regulasi dan Alat
Sistimatika RPJM Desa Kertas plano, spidol,
2. Mempuyai ketrampilan Meta plan, LCD
Regulasi dan Bahan Bacaan
Sistimatika RPJM Desa Hand out Sistimatika
RPJM Desa
4 Pengawalan dan
Pelaksanaan
Perencanaan Desa
4.1 1. Pengawalan Setelah proses pembelajaran Methode
perencanaan desa peserta diharapkam Ceramah, Curah
memahami Pendapat, Diskusi
1. Memahami Teknik Kelompok, Pleno
Pengawalan Alat
perencanaan desa Kertas plano, spidol,
2. Mempuyai ketrampilan Meta plan, LCD
mengawal perencanaan Bahan Bacaan
desa Hand out Pengawalan
perencanaan desa
PANDUAN PELATIHAN
DAN PENGGUNAAN MODUL

1. Pengorganisasian Pelatihan
a. Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan penyusunan RKP Desa Partispatif sebaiknya
teridiri dari
 Unsur Pemerintah Desa
 Unsur BPD
 Unsur Lembaga Masyarakat Desa
 Unsur Kader Pemberdayaan Masyarakat
 Unsur Tokoh Masyarakat

b. Fasilitator Pelatihan
Fasilitator pelatihan hendaknya personel yang mempunyai
persyaratan sebagai berikut :
 Mempunyai kemampuan fasilitasi yang partisipatif
 Memahami perencanaan partispatif di tingkat desa
 Memahami pemerintahan desa
 Mempunyai pengalaman mendampingi masyarakat desa

c. Tempat Pelatihan
Tempat pelatihan idealnya dilaksankan di desa dan dihindari
pada tempat-tempat yang mewah

d. Penyelenggaran Pelatihan
Penyelenggara pelatihan bisa dari pemerintah daerah, LSM
yang bergerak pada bidang pengembangan pedesaaan lebih
baik apa bila penyenggara pelatihan adalah pemerintah desa.
2. Penggunaan Modul
Sebelum menggunakan modul hendaknya dilakukan beberapa hal
sebagai berikut :
a. Mempelajari kondisi masyarakat desa yang akan menerima
pelatihan.
b. Menyiapkan bahan bahan penunjang pelatihan yang sesuai
dengan dengan kondisi dan situasi yang ada
c. Modul ini bukanlah modul baku sehingga materi dan tata uruta
materi dapat disempurnkan sesuai dengan kebutuhan
ORIENTASI
PELATIHAN

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Pejagoan Kebumen
www. binainsani-kebumen.org
maji_binainsani@yahoo.com

TUJUAN PELATIHAN

 PESERTA MEMAHAMI DASAR


DASAR PENYUSUNAN RPJMDes
 PESERTA MAMPU MAMPU
MENYUSUN PERATURAN DESA
TENTANG RPJMDes DENGAN BAIK
SEKENARIO
PELATIHAN
ORIENTASI PENGANTAR
PELATIHAN
1. Pengantar Perencanaan
FREE TES Pembangunan Partisipatif
2. Perencanaan berbasis hak dasar
LEGAL DRAFTING
1. Musrenbang RPJMDes PENYUSUNAN RPJMDes
2. Regulasi dan Sistimatika Musyawarah Dusun
RPJM 1. Menggali masalah dan potensi dengan
Desa Sketsa Dusun
1. Menggali masalah dan potensi dengan Kalender
Musim
2. Menggali masalah dan potensi dengan Diagram
PASCA PENYUSUNAN Kelembagaan
Lokakarya Desa
b.1. Mengelompokan masalah
Pengawalan perencanaan desa
b.2. Menyusun sejarah desa
b.3. Menyusun Visi dan Misi
b.4. Membuat prioritas masalah
RENCANA KERJA POST TES b.5. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah
DAN b.6. Menyusun Kebijakan Keuangan Desa
b.7. Menyusun matrik RPJM Desa
TINDAK LANJUT

HARAPAN PESERTA
KONTRAK BELAJAR
MODUL 1
PENGANTAR
PERENCANAAN
DESA
PENGANTAR
PERENCANAAN
PARTISIPATIF

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN
 Partisipasi adalah gerakan masyarakat untuk terlibat
dalam proses pembuatan keputusan, pelaksanaan
kegiatan, ikut menikmati hasil dari kegiatan tersebut dan
ikut serta dalam mengevaluasinya
(Uphoff,1992)

 Partisipasi adalah suatu proses dimana berbagai pelaku


dapat mempengaruhi serta membagi wewenang dalam
menentukan inisitif-inisitif pembangunan, keputusan
serta pengalokasian berbagai sumber daya yang
berpengaruh terhadap mereka
( bank dunia,1994 )
DASAR HUKUM
 UU NO.10 TAHUN 2004 TENTANG
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN.
( Pasal 53 Masyarakat berhak memberikan
masukan secara lisan atau tertulis dalam
rangkapenyiapan atau pembahasan rancangan
undang-undang danrancangan peraturan daerah)
 PERDA NO 53 TAHUN 2004
 PERBUB NO 29 TAHUN 2005
 PERDES TENTANG KETERLIBATAN
MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PUBLIK

KEBIJAKAN PUBLIK
 Adalah segala sesuatu yang bersangkut paut
dengan kepentingan masyrakat
(Perda No 53 Tahun 2004 Tentang Partisipasi
Masyarakat dalam kebjakan )
ASAS PARTISIPASI
MASYARAKAT
 Kebebasan berpendapat, menyampaikan pikiran
maupun tulisan, rasional, tepat guna, tepat sasaran
serta taat hukum,
 Keterbukaan dalam penyengaraan pemerintah, yang
mampu menumbuhkan partisipasi masyarakat
dilakukan atas dasar prinsip keseimbangan antara
hak, kewajiban dan pertangungjawaban.

Perda No 53 Tahun 2004 Tentang Partisipasi


Masyarakat dalam kebjakan publik bab II Psl 2 ayat 1

TUJUAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN
PUBLIK
 Mewujudkan sinergi kemtraan untuk membangun
sisitem pemerintahan yang transparan, partisipaif,
dan akuntabel,
 Meningkatkan kesadaran publik akan peran dan
tangung jawab dalam penyelenggaran
pemerintahan.
 Mendorong terwujudnya tata pemerintahan yang
baik

Perda No 53 Tahun 2004 Tentang Partisipasi


Masyarakat dalam kebjakan publik bab II Psl 2 ayat
2
HAK WARGA MASYARAKAT
Psl 4 ayat 1 ,2 Perda No 3 Tahun
2004
 Memperoleh informasi tentang proses
kebijakan publik
 Menolak atau menerima proses kebijakan
publik
 Menyampaikan dan meyebarluaskan tentang
kebjakan publik
 Berpartisipasi dalam proses kebijakan publik
 Menyampaikan usulan untuk dapat
dipertimbangkan menjadi agenda kebijakan
publik

KEAWAJIBAN
 Masyarakat
mendukung pelaksanaan kebijakan publik
yang telah ditetapkan dan mempunyai
kekuatan hukum
 Lembaga publik
a. Memngumumkan tentang
rencana waktu dan rancangan
kebijakan publik kepada masyarakat
b. Memelihara dan mengembangkan
budaya transparasi sebagai
perwujudan akuntabilitas demi
terwujudnya tata pemerintahan yang
baik
PENTINGNYA PARTISIPASI
MASYARAKAT
 Partisipasi sangat diperlukan dalam rangka
demokrasi, bahkan beberapa dekade lalu
Berelson (1950) pernah mengatakan bahwa
partisipasi adalah syarat mutlak untuk suatu
kehidupan demokrasi.
 Untuk Indonesia yang sudah menerima ideologi
demokrasi, maka partisipasi mau tidak mau
harus diterima dan dipraktekkan dalam sistem
politik, administrasi pemerintahan dan dalam
proses pengambilan keputusan publik.
Partisipasi harus menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari proses kepemerintahan.

 Secara teoritis, partisipasi memberi pengaruh


positif terhadap kinerja / pencapaian hasil dan
kepuasan (Cotton, 1995). Artinya, semakin
menggunakan atau mempraktekan partisipasi,
maka semakin meningkat kinerja atau
pencapaian hasil serta kepuasan.
 Partisiasi juga penting dalam rangka
membangun public trust (Wang & Wart, 2007).
Kalau masyarakat diberikan kesempatan untuk
berpartsipasi maka mereka merasa bahwa
pemerintah tidak menipu mereka, pemerintah
dekat dengan mereka, pemerintah dapat
dipercaya. Sementara itu, kepentingan mereka
mendapatkan perhatian dalam kesempatan itu
karena mereka diberi keleluasaan untuk
menyampaikan berbagai pendapat, keluhan,
dsb.
 Partisipasi juga diperlukan untuk kepentingan
masyarakat sendiri agar masyarakat dapat
belajar sesuatu yang baru (learning process),
dan juga bisa mendapatkan ketrampilan (gain
skills)
 Dan juga untuk pemerintah partisipasi
diperlukan untuk dapat meyakinkan
masyarakat, membangun trust, mengurangi
kegelisahan, membangun strategic alliances,
memperoleh legitimasi (gain legitimacy).

KELEBIHAN PARTISIPASI
MENUMBUHKAN MENINGKATKAN
MENINGKATKAN KEMITRAAN KAPASITAS
EFEKTIFITAS

MENINGKATKAN MEMPERLUAS
PARTISIPASI RUANG LINGKUP
EFESIENSI

MEMBERDAYAKAN MENJAMIN
KLP MARJINAL MENINGKATKAN KEBERLANJUTAN
AKUNTABILATAS
TINGKATAN
PARTISIPASI
 Manipulatif
 Mobilisasi
 Konsultatif
 Membangun kesepakatan
 Pengambilan keputusan
 Kemitraan

HAMBATAN PARTISIPASI
 Minimnya transparasi
 Tidak adanya kemauan politik dari penguasa
( eksekutif / Legeslatif )
 Minimnya rasa saling percaya
 Adanya perbedaan kepentingan
 Adanya perbedaan persepsi
 Perbedaan posisi tawar
 Lemahnya pengorganisasian partisipasi
PRINSIP PARTISIPASI
 Ada transparansi
 Ajakan untuk berpartisipasi disosialisasikan
seluas mungkin
 Tujuan partipasi harus disepakati dari awal
 Adanya kesetaraan
 Adanya sumber daya dan waktu yang
memadai
 Adanya evaulasi yang terus menerus

Perencanaan
 Perencanaan adalah pemilihan dan
menghubungkan fakta-fakta, membuatserta
menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan
dengan masa dating dengan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang
diyakinidiperlukan untuk mencapai suatu hasil
tertentu (Terry, 1975 dalam Kusmiadi,1995).
 Perencanaan adalah suatu proses yang terus-
menerus yang melibatkankeputusan-keputusan atau
pilihan-pilihan penggunaan sumber daya yang ada
dengan sasaran untuk mencapat tujuan-tujuan
tertentu di masa yang akandatang ( Diana Conyers
dan Peter Hills, dalam LAN-DSE, 1999)
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
 Perencanaan adalah suatu proses untuk
menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang
tersedia

DASAR HUKUM
 UU NO 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL
 UU No 32 TAHUN 2004 TENTANG
PEMERINTAHAN DAERAH
 UU NO 17 TAHUN 2003 TENTANG
KEUANGAN NEGARA
TUJUAN
 Mendukung antar pelaku pembangunan
 Menjamin adanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
 Menjamin keterkaitan dan konsistensi, antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan
 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
 Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya
secara efesien, efektif, berkeadilan dan
berkelanjutan

PENDEKATAN SISTEM PERENCANAAN


PEMBANGUNAN NASIONAL
( UU 25 TH 2004 )
 POLITIK
Rencana Pembangunan merupakan hasil proses politik (
publik choice theory of planing ) khususnya penjabaran visi
misi kepala daerah terpilih
 TEKNOKRATIK
Perencanaan yang dilakukan oleh perencana profesional ,
atau oleh lembaga / unit organisasi yang secara fungsional
melakukan perencanaan
 PARTISIPATIF
Perencanaan yang melibatkan masyarakat
 ATAS BAWAH ( TOP DOWN ), BAWAH ATAS ( BOTTOM
UP )
Perencanaan yang aliran prosesnya dari atas ke bawah atau
dari bawah ke atas dalam hirarki pemerintahan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan
masyarakat untuk mengakomodasi kepentingan
mereka dalam proses penyusunan rencana
pembangunan
( Penjelasan Pasal 2 ayat 4 huruf d UU No 25 )

 Masyarakat adalah orang-perseorangan, kelompok


orang termasuk masyarakat hukum adat atau badan
hukum yang berkepentingan dengan kegiatan dan
hasil pembangunan baik sebagai penanggung
biaya, pelaku, penerima manfaat, maupun
penanggung resiko
( Penjelasan Pasal 2 ayat 4 huruf d UU No 25 )

PROSES / ALUR PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Penjaringan SEKALA KABUPATEN MUSREN


RPTK
musdus musdus Masalah dan CAM
Potensi

FORUM RENJA
SKPD SKPD
Lokarya Musyawarah PERDES
Musdes BPD RPJMD
desa
SEKALA DESA MUSREN
RKPD
KAB
PENGELOMPOKAN Lokakarya Kep. Kades
SEJARAH DESA
desa Musdes RKP Desa
VISI MISI KU APBD
ANALISIS Penyusunan draf APB Desa
SKORING
SIDANG PPA S
Musyawarah Evaluasi Bupati DPRD II
Musyawarah Anggaran BPD

RAPBD
LKPJ Perhitungan Perubahan
APB Desa
KADES APB Desa APB Desa

PERDA
PELAKSANAAN APB Desa APBD II
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
DALAM PP 72 TAHUN 2005

 PASAL 63
(1) Dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan Desa disusun perencanaan
pembangunan desa sebagai satu kesatuan
dalam sistem perencanaan pembangunan
daerah kabupaten / kota
(2) Perencanaan pembangunan sebagaimana
dimaksud ayat (1) disusun secara partispatif
oleh pemerintah Desa sesui dengan kewenanganya

 PASAL 64
(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana
dimaksud pasal 63 ayat (2) disusun secara
berjangka meliputi :
a. Rencana pembangunan jangka
menengah desa yang selanjutnya
disebut RPJMD untuk jangka waktu
lima tahun
b. Rencana Kerja pembangunan desa,
selanjutnya disebut RKP desa merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk
jangka waktu 1 ( satu ) tahun
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a ditetapkan dengan Peraturan Desa dan
RKP desa ditetapkan dalam Keputusan kepala
desa
Maksud Penyusunan Rencana
Pembangunan Desa
 Menjamin konsistensi antara
perencanan , penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan
( Pasal 4 ayat (1) Permendagri No 66 Th 2007 )

Prinsip dasar rencana pembangunan Desa


( Pasal 5 ayat (2) Permendagri No 66 Th
2007 )

 Pemberdayaan  Selektif
 Partisipatif  Efesien
 Berpihak pada  Keberlanjutan
masyarakat  Cermat
 Terbuka  Proses berulang
 Akuntable  Penggalian
informasi
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
BERBASIS HAK DASAR

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN HAK DASAR


 PENDEKATAN BERBASIS HAK ADALAH
SEBUAH PENDEKATAN PEMBANGUNAN
YANG MENGATUR KEWAJIBAN NEGARA
UNTUK MENGHORMATI, MELINDUNGI
DAN MEMENUHI HAK HAK DASAR
MASYARAKAT
Apakah Pendekatan Berbasis Hak pada
Pembangunan itu?

Pembangunan:
Pembangunan distribusi sumberdaya dan
akses pada komoditi dan pelayanan seperti kesehatan,
pendidikan, kesejahteraan sosial, pengentasan kemiskinan dan peningkatan
pendapatan

 Satu cara untuk melihat pada pembangunan


 Satu cara untuk melakukan pembangunan
 Pembangunan sebagai proses perwujudan dari
hak azasi manusia dan kebebasan fundamental

Prinsip Penyusunan Program


Berbasis Hak
1. Manusia secara perorangan merupakan subyek
utama, peserta aktif, pemilik, direktur dan pemanfaat
dari pembangunan
2. Pembangunan semua tahapan berdasarkan
pada prinsip hak azasi manusia
3. Pembangunan semua tahapan menghormati isi
normatif dari hak azasi manusia
4. Pembangunan semua tahapan koheren dengan
tingkatan dan sifat dari kewajiban hak azasi
manusia, khususnya kewajiban negara
Beberapa Catatan
 RBA memasukkan konsep tentang pemegang hak dan
pemangku kewajiban
 Didalam RBA kita melihat pada masalah berbasis hak
 Hak adalah suatu tuntutan: seseorang harus
mengetahui bahwa mereka punya hak
 Pemangku kewajiban harus tahu apa tanggung jawab
mereka : (dan menyadari dan mencoba untuk
memperbaiki kelalaian didalam tanggung jawab itu).
 Pemangku kewajiban adalah juga pemegang hak.

Kewajiban generik negara


Merupakan kewajiban dari mana kewajiban-
kewajiban lain berasal. Kewajiban generik
terdiri atas:
1. Kewajiban menghormati (obligation to respect):
2. Kewajiban melindungi (obligation to protect):
3. Kewajiban memenuhi (obligation to fulfill)
dan/atau kewajiban memajukan (obligation to
promote):
Kewajiban menghormati
Negara tidak boleh melakukan tindakan yg
melanggar hak asasi  kewajiban negatif.
Misal:
 Tidak membuat kebijakan yg bisa membuat anak
tidak bisa menikmati pendidikan dasar.
 Tidak mengijinkan penggunaan penyiksaan sebagai
metode dalam pemeriksaan tersangka pelaku tindak
pidana.
 Tidak mengenakan larangan secara semena-mena
atas kebebasan berekspresi.

Kewajiban melindungi
Negara wajib melakukan tindakan guna melindungi hak
asasi dari potensi pelanggaran oleh aktor-aktor di luar
Negara  kewajiban positif.
Misal:
 Melarang sekolah menerapkan kebijakan mengeluarkan anak
yg hamil.
 Melarang penggunaan penyiksaan dalam pemeriksaan
tersangka pelaku tindak pidana dan menghukum pelaku
penyiksaan.
 Menghukum orang yg menghalangi hak orang lain atas
kebebasan berekspresi.
Kewajiban memenuhi/
memajukan
Negara wajib melakukan tindakan untuk
merealisasikan hak asasi  kewajiban positif.
Misal:
 Membangun gedung-gedung sekolah di tingkat
pendidikan dasar.
 Mengadakan pendidikan bagi aparat penegak hukum
ttg teknik-teknik interogasi yg bebas penyiksaan.
 Menjamin & melindungi kebebasan berekspresi.

HAK DASAR
 HAK HIDUP
 HAK PENGHIDUPAN YANG LAYAK
 HAK MEMPEROLEH LAYANAN KESEHATAN
 HAK MEMPEROLEH LAYANAN PENDIDIKAN
 HAK ATAS KESEMPATAN KERJA DAN BERUSAHA
 HAK ATAS LAYANAN PERUMAHAN / TEMPAT TINGGAL
 HAK MENDAPATKAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BAIK DAN
SEHAT
 HAK ATAS PARTISIPASI
TUJUAN MDGs
Deklarasi PBB Tentang Tujuan Pembangunan 2015

1. memberantas kemiskinan dan kelaparan


2. mewujudkan pendidikan dasar
3. meningkatkan kesetaraan gender dan
pemberdayaan perempuan
4. mengurangi angka kematian bayi
5. meningkatkan kesehatan ibu.
6. memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit
lainnya
7. menjamin pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan
8. mengembangkan kemitraan global dalam
pembangunan

INDIKATOR MDGs
I. PEMBERANTASAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN
Target (1)
tinggal 50 persen proporsi penduduk dengan penghasilan dibawah 1 dolar sehari.
Indikator:
1. Proporsi penduduk dibawah 1 dollar sehari
2. Ratio kesenjangan kemiskinan
3. Persebaran kuantil orang miskin dalam konsumsi nasional
Target (2)
Antara tahun 19902015 proporsi penduduk kelaparan tinggal separuhnya.
Indikator:
1. Prevalensi balita kurang berat badan
2. Proporsi penduduk dibawah garis kemiskinan konsumsi.

II. MENINGKATKAN PENDIDIKAN DASAR


Target (3)
menjamin semua anak, laki-laki dan perempuan dimanapun berada mampu
menyelesaikan pendidikan dasarnya.
Indikator:
1. Ratio partisipasi di sekolah dasar
2. Proporsi murid kelas 1 mencapai kelas 5
3. Tingkat melek huruf pada penduduk usia 15-24 tahun
III. PROMOSI KESETARAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
Target (4)
memperkecil kesenjangan gender pada sekolah dasar dan sekolah
menengah pada tahun 2005 dan pada semua jenjang pendidikan pada
tahun 2015.
Indikator:
1. Ratio perempuan terhadap laki-laki di
sekolah dasar, menengah pertama dan
sekolah menengah atas.
2. Ratio perempuan melek huruf terhadap laki-laki usia
15-24 tahun.
3. Kontribusi perempuan dalam angkatan kerja di luar
sektor pertanian.
4. Proporsi perempuan yang duduk di parlemen.

IV PENURUNAN ANGKA KEMATIAN ANAK


Target (5)
menurunnya dua pertiga angka kematian anak dibawah lima tahun pada
tahun 1990-2015.
Indikator:
1. Tingkat kematian anak di bawah lima tahun
2. Tingkat kematian bayi
3. Proporsi anak usia satu tahun yang mendapat imunisasi campak

V MENINGKATKAN KESEHATAN IBU


Target (6):
menurunkan dua pertiga ratio kematian
ibu pada tahun 1990- 2015.
Indikator:
1. Ratio kematian ibu
2. Proporsi kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan terlatih.

VI MEMERANGI HIV/AIDS MALARIA DAN PENYAKIT LAINYA


Target (7):
pada tahun 2015 turun separuhnya dan mulai menghentikan penyebaran HIV/AIDS.
Indikator:
1. Prevalensi HIV di kalangan wanita hamil umur 15-24 tahun.
2. Tingkat prevalensi kontrasepsi
3. Jumlah anak yatim piatu korban HIV/AIDS
Target (8):
tahun 2015 tidak ada lagi kejadian malaria dan penyakit lainnya.
Indikator:
1. Tingkat prevalensi dan tingkat kematian akibat malaria
2. Proporsi penduduk di wilayah berisiko malaria yang menggunakan pencegahan
malaria secara efektif serta melakukan langkah pengobatan.
3. Tingkat prevalensi dan tingkat kematian akibat TBC
4. Proporsi kasus TBC yang terdeteksi dan yang menjalankan perngobatan.
VII PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG BERKELANJUTAN

Target (9):
mengintegrasikan prinsip-prinsip pengembangan lingkungan berkelanjutan ke
dalam kebijakan dan program negara dan mencegah kerusakan sumber-sumber
alam.
Indikator :
1. Proporsi luas hutan
2. Wilayah cagar alam
3. Efisiensi penggunaan energi
4. Emisi karbondioksida.
Target (10):
pada tahun 2015 proporsi penduduk yang tidak mempunyai akses terhadap air minum
sehat menurun 50 persen.
Indikator :
1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses berlanjut terhadap sumber
air yang memadai.
Target (11):
pada tahun 2020, 100 juta penghuni daerah kumuh mengalami peningkatan taraf
hidup yang bermakna.
Indikator :
1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap sanitasi yang memadai.
2. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap pemukiman

VIII MENGEMBANGKAN KEMITRAAN GLOBAL UNTUK PEMBANGUNAN

Target (12):
Pengembangan sistem perdagangan bebas, berdasar aturan, dapat diramalkan serta tidak
diskriminatif dan sistem keuangan, termasuk kesepakatan mengenai pemerintahan yang bersih,
pembangunan dan pengentasan kemiskinan baik nasional maupun internasional.
Target (13):
perhatian kepada kebutuhan negara-negara berkembang di kepulauan, termasuk tarif dan akses
terhadap kuota ekpor negara berkembang dan miskin.
Target (14):
memperhatikan kebutuhan khusus negara landlocked dan negara kepulauan
Target (15):
kesepakatan terhadap masalah hutang negara berkembang melalui standard nasional dan
internasional untuk ditangguhkan masa pengembaliannya.
Indikator:
1. Subsidi pertanian domestik dan ekport di negara
Target (16):
kerjasama dengan negara berkembang dan negara maju untuk menciptakan lapangan kerja bagi para
pemuda.
Indikator:
1. Tingkat pengangguran kelompok umur 15-24 tahun
Target (17):
Kerjasama dengan perusahaan farmasi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku obat bagi negara
sedang berkembang.
Indikator:
1. Proporsi penduduk yang mempunyai akses terhadap obat yang dibutuhkan secara berkesinambungan
Target (18):
Kerjasama dengan pihak swasta untuk mengembangkan teknologi baru terutama informasi dan komunikasi.
Indikator:
1. Saluran telepon per 1000 penduduk
2. Komputer per 1000 penduduk
MODUL 2
PENYUSUNAN
RPJMDES
PENYUSUNAN
RPJMDes

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

RPJM Desa
 RPJM Desa adalah dokumen perencanaan
strategis / jangka menengah desa yang
berjangka waktu 5 tahun dan di tetapkan
dengan Peraturan Desa
TUJUAN DISUNUNYA RPJMDes
( Pasal 6 Permendagri No 66 Th 2007 )
 Mewujudkan perencanaan pembangunan desa
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
keadaan setempat
 Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab
masyarakat terhadap program pembangunan
desa
 Memelihara dan mengembangkan hasilphasil
pembangunan di desa
 Menumbuhkembangkan dan mendorong peran
serta masyarakat dalam pembangunan di desa

TAHAPAN PENYUSUN RPJM DESA


 Penyusunan Rencana
* MUSDUS
* LOKARYA DESA
* MUSRENBANDES
 Penetapan Rencana
* MUSYAWARAH BPD
* PERDES RPJMDes
KONDISI SAAT INI KONDISI YANG
LEGENDA DAN MASALAH KESENJANGAN DIHARAPKAN
SEJARAH DAN VISI- MISI
PEMBANGUNAN DESA POTENSI DESA
DESA
JEMBATAN PERENCANAAN

REFLEKSI
RPJMD / 5 TAHUN
TI T II T III T IV TV

RENCANA TAHUNAN

RKP Desa

PROSES / ALUR PENYUSUNAN RPJM DESA

Penjaringan
musdus musdus Masalah dan
Potensi

Lokarya Musyawarah PERDES


Musdes BPD RPJMD
desa

PENGELOMPOKAN
SEJARAH DESA
VISI MISI
MEMPRIORITAS MASALAH
ALTERNATIF TINDAKAN
KEBIJAKAN KEUANGAN
MODUL 2.1
MUSYAWARAH
DUSUN
MUSYAWARAH
DUSUN

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN

Musyawarah dusun adalah wadah


bersama antar pelaku pembangunan di
tingkat dusun untuk menggali
permasalah dan potensi di tingkat
dusun.
TUJUAN
1. Menggali masalah terutama yang
berkaitan dengan hak dasar yang ada di
tingkat dusun
2. Menggali potensi yang ada di tingkat
dusun
.

KELUARAN

1. Daftar masalah dan potensi ditingkat


dusun
2. Terpilihnya delegasi dusun untuk
mengikuti Lokakarya desa dan
Musrenbang Desa.
3. Berita Acara Musyawarah Dusun.
PESERTA
 Perwakilan Rt
 Perwakilan kelompok ekonomi di tingkat
dusun
 Unsur Warga miskin
 Unsur perempuan
 Unsur Lembaga Kemasyarakatan desa
 Anggota BPD dari perwakilan dusun
tersebut
 Pemerintah Desa.

TAHAP PERSIAPAN
MUSYAWARAH DUSUN
a. Pokja perencanaan Desa menetapkan
jadwal, tempat, peserta, dan agenda
musdus.
b. Pokja perencanaan Desa menyiapkan
peralatan serta format format yang
dibutuhkan, ( spidol, kertas palano, daftar
hadir, berita acara serta format-format F1,
F2 dan F 3 ).
TAHAP PELAKSANAAN
MUSYAWARAH DUSUN
a. Pendaftaran peserta musdus oleh pokja
perencanaan desa.
b. Pokja perencanaan Desa memaparkan tujuan,
methode serta keluaran musyawarah dusun.
c. Pokja perencanaan Desa memfasilitasi
penggalian masalah dan potensi dusun dengan
mengunakan tiga alat kajian ( Sketsa Desa,
Kalender Musim dan diagaram kelembagaan ).
d. Pokja perencanaan Desa mendokumentasikan
proses dan hasil muayawah dusun.
e. Menetapkan delegasi dusun untuk mengikuti
lokakarya desa dan Musrenbang jangka
menengah desa. Dalam komposisi delegasi
tersebut terdapat perwakilan perempuan

TUGAS DELEGASI DUSUN


1. Membantu Pokja Perencanaan menyusun
daftar masalah dan potensi dusun.
2. Mengikuti lokakarya desa dan musrenbang
jangka menengah desa.
3. Mengambil inisiatif untuk membahas
perkembangan usulan kecamatan dengan
delegasi dari desa/kelurahan dan kelompok
kelompok masyarakat di tingkat kecamatan.
PENJARINGAN MASALAH
DAN POTENSI DENGAN
SKETSA DESA

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN

SKETSA DESA ADALAH GAMBARAN


DESA SECARA KASAR/UMUM
MENGENAI KEADAAN SUMBER
DAYA FISIK ( ALAM DAN BUATAN )
TUJUAN PENGGUNAAN
SKETSA DESA
 Memahami akan jenis, jumlah dan sumber
daya di desa.
 Sebagai alat untuk menggali / menjaring
masalah yang ada di tingkat dusun terutama
yang berkaitan dengan pemenuhan hak
dasar ( Permasalahan Pengembangan
Wilayah, Sosial budaya dan Ekonomi )
 Sebagai alat untuk menggali / menjaring
potensi yang ada di tingkat dusun
 Menyamakan presepsi tentang masalah dan
potensi yang ada di tingkat dusun

TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK


SKETSA DESA
 PERSIAPAN
 Pilih dan Tentukan Peserta
 Persiapkan Tempat yang memadai
 Siapkanlah Format masalah Sketsa Desa
 Jelaskan tujuan kajian dengan Sketsa Desa
 Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano )
 Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )

 MEMBUAT SKETSA DESA


 Pilihlah salah satu peserta yang paling mengetahui tentang batas-batas
wilayah Desa/ Dusun
 Ajaklah untuk membuat batas Desa / Dusun pada media yang tersedia
 Sepakati bersama simbol/legenda dan tulis/gambar pada pojok kiri bawah
sketsa desa
 Ajaklah peserta untuk menggambar simbol yang disepakati dalam sketsa yang
telah dibuat
 Ajaklah peserta untuk meneliti kembali sketsa desa yang telah dibuat
 Ajaklah Peserta untuk melakukan perbaikan kalau memang diperlukan
Sketsa RW 01
Sungai
FFF FF
F FFFFFF Ladang
F
FFFFFF
RTM
RT 03 vvvv Pos yandu
vvvvvvv
BALAI Vv v
Tempat ibadah
DESA RT 02
TK
SD N sekolah
SD N

VVvv Jalan Desa


vVvv Jalan Lingkungan
Vv v v v v
vvvvvv Rumah
Vvvvv RT 01 v v vvvvvv
v vvv v vvvvvvvvvv
vv v v v v v v v v v vvv VV
sawah
v v v v v vvvvvvvvvvvvvvvv V

HUTAN

PENGERTIAN
 MASALAH
Adalah perbedaan antara yang seharusnya dengan yang
sesungguhnya

 KEBUTUHAN
Kebutuhan adalah sesutu jika tidak dipenuhi akan menimbulkan
masalah yang berkaitan dengan kelangsungan hidup

 KEINGINAN
Kebutuhan adalah sesuatu jika tidak dipenuhi tidak menimbulkan
masalah

 POTENSI
Adalah sumber daya yang tersedia yang mungkin dapat digunakan
untuk mengatasi masalah
BENTUK POTENSI

1. Potensi Sumber Daya Alam


( batu, pasir, kayu dsb )
2. Potensi Sumber daya manusia
( Swadaya tenaga, Tenaga teknis
dll )
3. Potensi Sumber daya Kelembagaan
4. Potensi Sumber daya finansial

MENULISKAN PERNYATAAN MASALAH


DAN POTENSI
 Dalam menuliskan harus mencantumkan pokok
permasalahan dengan jelas
 Kapasitas masalah( Panjang, Lebar, Jumlah ) harus
dituliskan dengan jelas
 Lokasi masalah harus dituliskan dengan jelas
 Masalah dituliskan dalam bentuk kalimat pernyataan
Contoh :
1. Tanggul sungai longsor sepanjang
50 M Tinggi 3 M di Rw 01 Rt 01
Mewawancarai Sketsa Desa

 Galilah pengertian tentang Masalah, Kebutuhan, Hak-hak Dasar,


Keinginan dan potensi
 Ajaklah peserta untuk mewawancarai sketsa desa dari arah tertentu
 Ketika menemui simbol/ legenda tanyakan pada peserta adakah masalah
( Bidang Pengembangan Wilayah, Sosial Budaya, Ekonomi ) pada hal
tersebut ?
 Ketika menemui masalah, tanyakanlah kepada peserta bagaimana
kapasitas masalahnya ( berapa banyak, berapa panjang, berapa luas dsb )
 Rumuskan pernyataan masalahnya dan catat dalam Format 1 Kolom
masalah
 Diskusikan dengan peserta adakah potensi ( SDA, SOSIAL,
FISKAL,LEMBAGA ) yang ada pada mereka dan lingkunganya yang
dapat digunakan untuk mengatasi masalah.
 Catat potensi yang disepakati dalam format 1 kolom potensi
 Lakukan hal demikian sampai semua luasan sketsa desa terwawancarai

FORMAT 1
KAJIAN SKETSA DESA
NO MASALAH POTENSI
1 2 3
1 Tanggul sungai jebol di RW 01 Rt 02 Batu
sepanjang 50 Meter Tenaga
2 5 Anak balita di Rw 01 menderita gisi Posyandu
buruk Bidang Desa
3 15 Anak Usia Dini di Rw 01 belum Komite sekolah
mendapatakan pelayanan pendidikan GuruTk
4 Jalan Desa sepanjang 700 meter di Pasir
RW 01 banyak berlubang dan becek Batu
Tenaga
5 TPQ AL Hidayah tidak berjalan aktif Guru
Gedung
6 Lahan sawah seluas 5 H di Rw 01 Rt Kelompok Tani
01 sering gagal panen kerena
serangan hama
PENJARINGAN MASALAH
DAN POTENSI DENGAN
KALENDER MUSIM

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN

 Kalender musim adalah alat kajian


untuk mengetahui kejadian / kegiatan
dalam kehidupan masyarakat
berkaitan dengan perubahan waktu
TUJUAN
 Untuk mengetahui kegiatan dan aktifitas
masyarakat berdasarkan perubahan waktu
 Untuk mengetahui kejadian yang berkaitan
dengan kebutuhan / hak dasar yang terjadi
secara berulang dalam kehidupan
masyarakat
 Untuk mengetahui masa - masa kritis dalam
kehidupan masyarakat

TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK


KALENDER MUSIM
 PERSIAPAN
 Persiapkan Tempat yang memadai
 Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, Kertas manila, gunting dan isolatif )
 Siapakan format masalah kalender musim
 Jelaskan tujuan kajian dengan kalender musim
 Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )

 MEMBUAT KALENDER MUSIM


 Ajaklah peserta mendiskusikan musim yang ada
 Hasilnya tuliskan pada kolom yang tersedia
 Ajaklah pererta untuk mengidentifikasi kejadian kejadian ( masalah , kegiatan) penting
yang berkaitan dengan kebutuhan dasar yang kejadiannya terus berulang
 Tuliskanlah dalam kolom masalah / kejadian pada kalender musim
 Ajaklah peserta mendiskusikan kapan biasanya kejadian kejadian tersebut terjadi
 Tuliskan dengan memberi tanda X pada kolom yang tersedia sesuai tingkat kejadian, misal
:
- x : pernah terjadi
- xx : agar sering sering
- xxx : cukup sering
- xxxx : kejadian rutin tahunan
KALENDER MUSIM
KEMARAU / PENGHUJAN WARENG / PANCA
MASALAH KETIGA / RENDENG ROBA

KEGIATAN Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mart Apr Mei Juni Juli

BANJIR * *** *

PENYAKIT DIARE * ** *** *

PACEKLIK * **

BANYAK
KONDANMGAN * ** * ***

PANEN RAYA * ***

HAMA TANAMAN * ** *

Menggali Masalah dan Potensi


 Tanyakan kepada peserta musyawarah berkaitan
dengan kejadian / masalah yang bekaitan dengan
pemenuhan hak dasar :
* Dimana lokasi kejadiannya ?
* Siapa yang terkena dampak masalah tersebut ?
* Bagaimana kapasitas masalahnya ?
 Tanyakan kepada peserta musyawarah potensi apa
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut ?
 Tuliskan masalah dan potensi kedalam format masalah
dan potensi kalender musim
FORMAT 2
KALENDER MUSIM

NO MASALAH POTENSI
1 Pada musim penghujan di Rw 01 / Batu
Rt 03 sering tergenang banjir yang Pasir
mengakibatkan 30 rumah terendam Tenaga
2 Pada musim pancaroba terdapat 12 Posyandu
warga Rw 1 Rt 02 terserang Bidang Desa
penyakit diare

3 Pada musim kemarau terjadi Lumbung desa


paceklik (kelangkaan beras)
PENJARINGAN MASALAH
DAN POTENSI DENGAN
DIAGRAM KELEMBAGAAN

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN
 Diagram Kelembagaan adalah
gambaran keadaan lembaga yang ada
serta peran dan pola hubungan
dengan masyarakat
 Diagram kelembagaan adalah alat
untuk mengkaji masalah dan potensi
berkait dengan kelembagaan
TUJUAN

 Untuk mengetahui jenis dan jumlah lembaga


yang berperan di desa
 Untuk mengetahui lembaga lembaga yang
mempunyai peranan / manfaat bagi
masyarakat
 Untuk Mengetahui pola hubungan lembaga
lembaga yang ada dengan masayarakat
 Untuk Mengetahui masalah dan potensi
pada lembaga lembaga yang ada

Jenis Jenis Lembaga

 FORMAL
Lembaga yang mempunyai Badan Hukum
Contoh : Pemerintah Desa, BPD, LKMD, PKK, NU,
Muhammadiyah, kelompok tani, dll

 NON FORMAL
Lembaga yang tidak mempunyai Badan Hukum
Contoh : Kelompok arisan, Paguyuban tukang
becak, kelompok yasinan, dll.
TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK
DIAGRAM KELEMBAGAAN
 PERSIAPAN
 Persiapkan Tempat yang memadai
 Siapkan alat yang akan digunakan ( Spidol, Plano, Kertas manila, gunting
dan isolatif )
 Siapkanlah Format masalah Diagram kelembagaan
 Jelaskan tujuan kajian dengan Diagram kelembagaan
 Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )

 MEMBUAT DIAGRAM KELEMBAGAAN


 Ajaklah peserta untuk mengidentifikasi lembaga yang ada diwilayah
mereka
 Tulislah lembaga yang telah teridentifikasi pada media yang tersedia
 Buatlah bulatan / lingkaran dari kertas manila dengan ukuran yang
berbeda sebanyak lembaga yang teridentifikasi
 Ajaklah peserta mendiskusikan pengaruh lembaga terhadap kehidupan
masyarakat dari yang paling besar sampai yang paling kecil
 Tuliskan nama lembaga yang pengaruhnya paling besar pada lingkaran
yang paling besar demikian seterusnya sampai pada lembaga yang
pengaruhnya paling kecil

PEMDES PEMDES

LKMD LKMD

PKK
PKK

KELOMPOK TANI
LANGKAH-LANGKA
KEGIATAN
 Buat sketsa desa ( hanya batas desa/ dusunnya
saja ) tuliskan kata masyarakat ditengahnya )
 Tanyakan Kepada peserta lembaga-lembaga
mana yang paling sering berhubungan dengan
masyarakat.
 Tempelkan bulatan yang telah ditulis nama
lembaga pada seketsa desa
 Jika sering berhubungan tempelkan dekat dengan
kata masyarakat jika tidak sering berhubungan
tempelkan jauh dari kata masyarakat
 Lakukan hal demikian sampai semua bulatan
tertempel pada sketsa desa

PEMDES
PKK
LKMD

Pagu
MASYARAKAT yuban

BPD Yasinan
RT

KELOMPOK
TANI
MENGGALI MASALAH DAN
POTENSI

 Galilah permasalahan dari lembaga yang


terindentifikasi dari segi :
a. Struktur Organisasi
b. Kapasitas SDM
c. Managemen Organisasi
d. Regulasi/ Pembuatan peraturan
 Catatlah semua masalah dan potensi yang
tergali dalam Format yang telah disediakan

FORMAT 2
DIAGRAM KELEMBAGAAN

NO NAMA MASALAH POTENSI


LEMBAGA
1 2 3 4
1 PEMDES Administrasi Pemerintahan Desa Adanya itikad baik dari
belum rapi perangkat

Terjadi kekosongan perangkat


sebanyak 2 formasi

Bendahara Desa belum menguasai SDM


managemen keuangan dengan baik

2 BPD Hubungan BPD dengan Pemdes dan SDM


masyarakat belum berjalan secara
optimal

Kemampuan BPD dalam SDM


pembahasan Peraturan desa masih
lemah
MODUL 2.2
LOKAKARYA DESA
LOKAKARYA DESA

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN

Lokakarya Desa adalah wadah bersama


antar pelaku pembangunan di tingkat
Desa untuk membahas hasil musyawah
dusun ditingkat desa.
TUJUAN
1. Mengelompokan, menggabungkan dan
memferifikasi masalah dan potensi hasil
penjaringan di tingkat dusun.
2. Menyusun sejarah desa
3. Menyusun draf visi dan misi desa
4. Membuat prioritas masalah
5. Menyusun alternatif tindakan yang layak.
6. Menyusun draf matrik kegiatan RPJMDes.

KELUARAN
1. Pengelompokan masalah dan
potensi.
2. Sejarah desa
3. Draf visi dan misi desa
4. Prioritas masalah
5. Alternatif tindakan yang layak.
6. Draf matrik kegiatan RPJMDes.
7. Berita Acara Lokakarya Desa.
PESERTA
 Delegasi dusun
 Perwakilan kelompok ekonomi di tingkat
desa
 Unsur Warga miskin
 Unsur perempuan
 Unsur Lembaga Kemasyarakatan desa
 Anggota BPD dari perwakilan dusun
tersebut
 Pemerintah Desa.

TAHAP PERSIAPAN
LOKAKARYA DESA
a. Pokja perencanaan Desa menetapkan
jadwal, tempat, peserta, dan agenda
Lokakarya Desa.
b. Pokja perencanaan Desa menyiapkan
peralatan serta format format yang
dibutuhkan, ( spidol, kertas palano,
daftar hadir, berita acara serta
format-format F4, F5, F6 dan F 7 ).
TAHAP PELAKSANAAN
LOKAKARYA DESA
a. Pendaftaran peserta Lokakarya Desa
oleh pokja perencanaan desa.
b. Pokja perencanaan Desa memaparkan
tujuan, methode serta keluaran
Lokakarya Desa.
c. Pokja perencanaan Desa memfasilitasi
Lokakarya Desa
d. Pokja perencanaan Desa
mendokumentasikan proses dan hasil
Lokakarya Desa.
PENGELOMPOKAN MASALAH

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN
 Pengelompokan masalah adalah
suatu kegiatan untuk menghimpun/
mendaftar, memeriksa kebenaran,
menggabungkan dan mengelompokan
masalah dalam bidang dan sektor
TUJUAN
 Memperoleh data masalah dan potensi
yang akurat dari hasil tiga alat kajian di
tingkat dusun
 Menggabungkan dan mengelompokkan
masalah dari hasil kajian di tingkat
dusun kedalam sektor dan bidang dan
sektor( Pengembangan Wilayah,
Ekonomi dan Sosial Budaya )

BIDANG DAN SEKTOR


 Bidang Pengembangan Wilayah
1. Pekerjaan Umum
2. PSDAPE
3. Lingkungan Hidup
 Bidang Ekonomi
1. Pertanian dan kehutanan
2. Peternakan dan perikanan
3. Perdagangan, industri dan koperasi
4. Tenaga kerja dan transmigrasi
 Bidang Sosial Budaya
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Kesejahteraan sosial
4. Pemerintahan
5. Keamanan dan ketertiban
TAHAPAN PENGGUNAAN TEKNIK
DIAGRAM KELEMBAGAAN

 PERSIAPAN
 Persiapkan Tempat yang memadai
 Siapkan alat yang akan digunakan
( Spidol, Plano, isolatif )
 Siapkan Format Pengelompokan Masalah
 Siapkan data dari hasil kajian di tingkat
dusun ( tiga alat kajian)
 Membagi tugas ( Fasilitator dan Pencatat )

LANGKAH LANGKAH PENGELOMPOKAN


MASALAH
1. Buatlah katagorisasi/ pengelompokan masalah yang sama
dari hasil penjaringan masalah di tingkat di dusun
berdasarkan 3 bidang ( Pengembangan wilayah, Ekonomi
dan Sosial Budaya )
2. Jadikanlah masalah-masalah yang sama tersebut menjadi
satu rumusan masalah
3. Jika langkah 2 telah selesai, kelompokanlah masalah
kedalam sektor ( sektor pendidikan, kesehatan, pertanian,
perdagangan, peternakan ,pemerintahan, pekerjaan umum,
Sumber daya air dll )
4. Kelompokanlah sektor sektor yang ada kedalam dalam
bidang ( Pengembangan wilayah, Sosial budaya, Ekonomi )
tuliskan dalam kolom 2 format 4
5. Periksalah potensi hasil kajian di tingkat dusun ( tiga alat
kajian ) dan tuliskanlah dalam format 4 kolom 2
FORMAT 4
PENGELOMPOKAN MASALAH

No Masalah Potensi
1 2 3
I BIDANG PENGEMBANGAN WILAYAH

1.1 Pekerjaan Umum


1.1.1 Jalan Desa sepanjang 700 meter di RW 01 banyak berlubang dan Tenaga, batu
becek
1.2 Sumber Daya Air
1.2.1 Tanggul sungai jebol di RW 01 Rt 02 sepanjang 50 Meter Tenaga, batu
II BIDANG EKONOMI
2.1 Pertanian
2.1.1 Lahan sawah seluas 5 H di Rw 01 Rt 01 sering gagal panen kerena Keleompok tani
serangan hama

III BIDANG SOSIAL BUDAYA


3.1 Pendidikan
3.1.1 15 Anak Usia Dini di Rw 01 belum mendapatkan pelayanan TK Pertiwi
pendidikan
3.1.1 TPQ AL Hidayah tidak berjalan aktif Gedung dan Ustzad
3.2 Kesehatan
3.2.1 5 Anak balita di Rw 01 menderita gisi buruk Posyandu
3.3 Pemerintahan
3.3.1 Terjadi kekosongan perangkat sebanyak 2 formasi
3.3.2 Bendahara Desa belum menguasai managemen keuangan dengan baik Ada semangat dan komitmen
3.3.2 Kemampuan BPD dalam pembahasan Peraturan desa masih lemah Ada semangat dan komitmen
PENYUSUNAN SEJARAH DESA

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

Menyusun Legenda Desa


Untuk Menyusun Legenda Desa dapat
dilakukan dengan :
1. Melakukan wawancara dengan warga
yang dianggap mengetahui
2. Menkaji cerita cerita yang tertulis
teng desa
PERSIAPAN MENYUSUN
PEMBANGUNAN SEJARAH DESA

1. Persiapkan Tempat yang memadai


2. Siapkan alat yang akan digunakan
( Spidol, Plano, dan isolatif )
3. Siapkan format sejarah pembangunan
desa
4. Membagi tugas ( Fasilitator dan
Pencatat )

Langkah Menyusun Sejarah


Pembangunan Desa
 Bagilah peserta menjadi 3 kelompok berdasarkan tahun
kelahiran
Misal : Tahun kelahiran perserta yang paling tua
adalah tahun 1948 dan yang termuda
lahir pada tahun 1978.
Kelompok 1 kelahiran tahun 1948 s/d 1958
Kelompok 2 kelahairan tahun 1959 s/d 1969
Kelompok 3 kelahiran tahun 1970 s/d 1978
 Masing masing kelompok untuk mendiskusikan
kejadian kejadian penting ( kejadian yang baik dan
kejadian yang buruk )
Misal
Kelompok 1 dari tahun 1960 s/d tahun 1975
Kelompok 2 dari tahun 1976 s/d tahun 1990
Kelompok 3 dari tahun 1990 s/d tahun 2007
 Hasil diskusi dituliskan pada format sejarah desa
FORMAT SEJARAH PEMBANGUNAN DESA

Tahun Kejadian yang baik / Kejadian yang buruk /


keberhasilan kegagalan
1 2 3

1965 Terjadi hura hura politik

1967 Balai Desa mulai dibangun Terjadi paceklik karena


serangan hama tikus
1970

1971

1972
1973
1975
1976
1977

1978

1979

DST

MENGAMBIL PELAJARAN DARI


SEJARAH DESA
 Catat kejadian kejadian buruk yang
berulang terjadi
 Diskusikanlah dengan warga , Mengapa hal
tersebut terjadi ? antisipasi yang harus
dilakukan agar kejadian tersebut tidak
berulang kembali.
 Catat kejadian baik / keberhasilan yang
berulang terjadi
 Diskusikanlah dengan warga, Mengapa hal
tersebut terjadi ? Apa yang harus dilakukan
agar keberhasilan bisa dipertahankan yang
dimasa yang akan datang.
Pelajaran dari sejarah
pembangunan Desa
 Hal-hal yang  Hal-hal yang
menyebabkan menyebabkan
kegagalan keberhasilan
1. . 1. .
2. ... 2. ...
 Hal yang harus  Hal yang harus
dihindari dipertahankan /
1. .. ditingkatkan
2. .. 1. ..
2. ..
VISI DAN MISI

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN
VISI
Adalah adalah suatu gambaran
menantang tentang masa depan yang
berisikan cita cita yang ingin
diwujudkan oleh sebuah institusi
CIRI VISI YANG BAIK
 Merupakan hasil komitmen dan bisa
memberikan inspirasi bagi para pelaksana
 Merupakan jembatan antara masa lalu
dengan masa depan
 Memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat serta manfaat yang luas
 Mengandung tujuan yang jelas sehingga
memberikan keyakinan bagi para pelaksana
 Memungkinkan untuk pelaksanaan yang
fleksibel dan kreatif

PERNYATAAN VISI YANG BAIK


 Singkat, misalnya cukup 10 kata
 Menarik dan mudah diingat
 Mengandung inspirasi dan tantangan
 Mengandung kejelasan cita-cita
Persiapan
menyusun visi desa
 Siapkan alat yang akan digunakan
( Spidol, Plano, meta plan dan isolatif )
 Jelaskan tujuan perumusan visi dan misi
Desa
 Jelaskan tahapan dan mehode
penyusunan Visi dan misi Desa
 Membagi tugas ( Fasilitator dan
Pencatat )

Langkah-Langkah
menyusun visi desa
 Ajaklah peserta mengingat kembali tentang sejarah desa
dan hasil pengelompokan masalah dan potensi
 Bagikan meta plan ( guntingan kertas ) kepada peserta,
masing masing peserta mendapat satu meta plan.
( pada tahap ini bisa dilakukan dengan cara
fasilitator/pokja desa meminta kepada masing-masing
peserta lokakarya untuk menyampaikan aspirasinya
( tanpa menulis), kemudian hasil aspirasi tersebut ditulis
di kertas plano.
 Ajaklah peserta menuliskan / menyampaikan paling
banyak 3-4 buah kata yang merupakan cita cita
( Visi ) masa depan desa
 Tempelkanlah semua meta plan yang merupakan visi
individu pada tempat yang mudah dilihat seluruh peserta
 Susun dan gabungkanlah visi individu tersebut sehingga
menjadi Visi Desa
VISI
INDIVIDU /
KELOMPOK VISI
INDIVIDU /
VISI KELOMPOK
INDIVIDU /
KELOMPOK

VISI VISI
DESA BERSAMA

VISI
INDIVIDU / VISI
KELOMPOK VISI INDIVIDU /
INDIVIDU / KELOMPOK
KELOMPOK

PENGERTIAN

MISI
adalah sesuatu yang harus diemban
atau dilaksanakan oleh institusi/
organisasi agar tujuan dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik.
Misi merupakan penjabaran dari Visi
yang telah ditetapkan dan disepakati.
PERNYATAAN
MISI YANG BAIK
 Misi hendaknya bersifat spesifik
 Misi hendaknya mengandung makna
yang memotifasi/ mendorong
 Misi hendaknya masuk akal ( rasional )
dan operasional (mudah dilaksanakan)
 Misi hendaknya mudah dipahami oleh
pihak-pihak terkait
 Pernyataan Misi hendaknya cukup
singkat
 Biasanya menggunakan kata kerja

MERUMUSKAN
MISI
Proses penyusunan misi yang partisipatif,
sama dengan proses penyusunan visi.
Biasanya proses penyusunan visi
bersamaan atau dirangkai dengan proses
penyusunan misi
CONTOH
VISI DAN MISI DINAS PENDIDIKAN
KABUPATEN KEBUMEN
 VISI
TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG BERMUTU DAN TERJANGKAU
MELALUI OPTIMALISASI LAYANAN.

 MISI
1. Menciptakan pelayanan pendidikan yang, merata,
berkeadilan, terjangkau dari aspek lokasi, biaya dan
kesempatan
2. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
sesuai dengan standar operasional, Standar Pelayanan
Pendidikan dan berorientasi pada standar nasional pendidikan
3. Meningkatkan managemen dinas pendidikan dan kebudayaan
kabupaten, Unit Pelaksana Teknis dan sekolah
4. Memberikan pelayanan Pendidikan Formal, non formal dan in
forlmal
5. Membeikan pembinaan dan pengembangan kreatifitas bidang
seni, budaya, pemuda dan olah raga
PENENTUAN PERINGKAT
MASALAH

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN
 Menentukan Peringkat Masalah
adalah suatu kegiatan mengkaji berat
ringannya masalah yang sedang
dihadapi dengan methode dan teknik
tertentu
TUJUAN
 Untuk mengetahui bobot masing
masing masalah
 Menentukan urutan masalah secara
tepat berdasar bobot
 Menentukan urut urutan ( priritas)
masalah yang harus segera diselasaikan

TAHAPAN MEMBUAT PRIORITAS


MASALAH
 Sampaikan terlebih dahulu mengapa
harus membuat prioritas masalah
 Sepakati terlebih dahulu kriteria dan
bobot
 Sepakati terlebih dahulu apapun hasil
kesepakatan tentang prioritas
masalah adalah kesepakatan bersama
 Lakukanlah pensekoran secara
partisipatif
PENENTUAN KRITERIA PERINGKAT
MASALAH
 Tentukan dan sepakati terlebih dahulu kriteria yang akan
digunakan untuk menentukan peringkat masalah
Misal :
Pengembangan Wilayah
1. Tingkat kerusakan
2. Dampak
3. Pengaruh tehadap kemiskinan
Bidang Ekonomi
1. Menghambat peningkatan pendapatan
2. Dampak
3. Pengaruh terhadap Kemiskinan
Bidang Sosial Budaya
1. Menghambat pemenuhan hak dasar
2. Dampak
3. Pengaruh terhadap Kemiskinan

PEMBOBOTAN MASALAH
Sepakati bobot dan nilai untuk 3. Pengaruh terhadap Kemiskinan :
setiap indikator - Sangat berpengaruh
Misal - Cukup berpengaruh
1. Tingkat kerusakan SKOR - Berpengaruh
- Sangat parah 76 s/d 100 - kurang berpengaruh
- Cukup parah 51 s/d 75
- Parah 26 s/d 50 4. Pengaruh terhadap pemenuhan hak
- Kurang parah 1 s/d 25 dasar :
- Sangat berpengaruh
2. Dampak - Cukup berpengaruh
- Dirasakan satu Desa atau lebih - Berpengaruh
- Dirasakan satu RW - kurang berpengaruh
- Dirasakan satu RT
- Dirasakan individu 5. Menghambat peningkatan pendapatan :
- sangat menghambat
- cukup menghambat
- menghambat
- kurang menghambat

Setelah kriteria dan Pembobotan disepakati tulislah di kertas plano dan di


tempel di tempat yang dapat dilihat dengan baik oleh semua peserta
MELAKUKAN SKORING
 Siapkan Format skoring masalah
 Salinlah semua kegiatan pada kolom 2 format 2
kedalam kolom 2 format 5
 Ajaklah peserta musyawarah melakukan skoring
masalah dengan menyepakati kriteria terlebih dahulu
 Tuliskan skor yang disepakati pada kolom yang
tersedia
 Lakukanlah hal demikian sehingga semua masalah
diberi skor dengan kriteria yang telah disepakati
 Jika semua masalah telah diberi skor, ajaklah peserta
musyawarah untuk menjumlah skor pada setiap
masalah dan hasilnya tuliskan pada kolom 6 format 5
 Jika ada jumlah yang sama, ulanglah kembali
pensekoran pada masalah yang mempuyai jumlah skor
sama
 Buatlah ranking berdasar besar kecilnya jumlah skor
dan tuliskan pada kolom 7 format 5

CONTOH

FORMAT 5
SKORING MASALAH
Bidang : Pengembangan Wilayah

NO MASALAH KRITERIA PENILAIAN Jumlah Rangking/


skor Peringkat
Tingkat Dampak Pengaruh
Kerusakan thp
Kemiskinan

1 2 3 4 5 6 7

I BIDANG
PENGEMBANGAN
WILAYAH
1.1 Pekerjaan Umum
1.1. Jalan Desa sepanjang 60 95 50 205 II
1 700 meter di RW 01
banyak berlubang dan
becek
1.2 Sumber Daya Air
1.2. Tanggul sungai jebol 90 85 40 125 I
1 di RW 01 Rt 02
sepanjang 50 Meter
FORMAT 5
SKORING MASALAH
Bidang : Ekonomi

NO MASALAH KRITERIA PENILAIAN Jumlah Rangking


Menghambat Dampak Pengaruh skor
Pendapatan thp
kemiskinan

1 2 3 4 5 6 7
II BIDANG EKONOMI
2.1 Pertanian
2.1. Lahan sawah seluas 30 40 50 120 I
1 5 H di Rw 01 Rt 01
sering gagal panen
kerena serangan
hama
2.1.
2
2.2 Peternakan
2.2.
1
2.3 Perdagangan

FORMAT 5
SKORING MASALAH
Bidang : Sosial Budaya

NO MASALAH KRITERIA PENILAIAN Jumlah Rangking


Menghambat Dampak Pengaruh skor
pemenuhan thp
hak dasar kemiskinan

1 2 3 4 5 6 7

III BIDANG SOSIAL BUDAYA


3.1 Pendidikan
3.1. 15 Anak Usia Dini di Rw 01 10 20 30 60 1
1 belum mendapatakan
pelayanan pendidikan
3.1. TPQ AL Hidayah tidak 10 10 3 23 3
1 berjalan aktif
3.2 Kesehatan
3.2. 5 Anak balita di Rw 01 5 10 10 25 2
1 menderita gisi buruk
3.3 Pemerintahan
3.3. Terjadi kekosongan 5 5 10 20 4
1 perangkat sebanyak 2
formasi
MENENTUKAN ALTERNATIF
TINDAKAN PEMECAHAN
MASALAH

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN

Menyusun alternatif tindakan


Pemecahan Masalah adalah
serangkaian kegiatan kajian dan
analisis masalah, penyebab dan
potensi untuk menentukan alternatif
tindakan pemecahan masalah
TUJUAN
 Untuk mengetahui penyebab
mendasar dari setiap masalah
 Mengetahui potensi yang tepat untuk
memecahkan masalah
 Merumuskan berbagai alternatif
tindakan yang dapat dilakukan untuk
memecahkan masalah

Persiapan
 Persiapkan Tempat yang memadai
 Siapkan alat yang akan digunakan
( Spidol, Plano, Kertas manila, dan
isolatif )
 Menyiapkan Format Alternatif
Tindakan Pemecahan Masalah
( Format 6 )
 Membagi tugas ( Fasilitator dan
Pencatat )
Langkah-Langkah
 Isilah kolom masalah ( kolom 2 format 6 ) dengan
cara menuliskan kembali masalah sesuai bidang/
sektor dan prioritas peringkat masalah yang telah
dihasilkan pada kolom 7 format 5
 Kajilah penyebab mendasar dari setiap masalah dan
hasilnya tuliskan pada kolom 3
 Tuliskan kembali pada kolom 4 potensi yang dapat
menyelesaikan masalah dan penyebabnya pada setiap
masalah
 Rumuskanlah alternatif tindakan pemecahan masalah
dengan mendasarkan pada penyebabnya dan
memperhitungkan potensi yang ada, hasilnya ditulis
pada kolom 5 format 6

CONTOH

FORMAT 6
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH

NO MASALAH PENYEBAB POTENSI ALTERNATIF TINDAKAN


PEMECAHAN MASALAH
1 2 3 4 5

I PENGEMBANGAN
WILAYAH
1.1 Pekerjaan Umum
1.1.1 Jalan Desa sepanjang Tidak ada Tenaga Pembangunan
700 meter di RW 01 drainase / saluran Drainasi jalan
banyak berlubang dan pembuangan sepanjang 700 M
becek untukmembuang
air yang naik
kejalan
jalan masih pengerasan jalan
berupa
tanah
1.2 Sumber Daya Air
1.2.1 Tanggul sungai jebol di Tanah tanggul Tenaga Pembangunan Talud
RW 01 Rt 02 sangat labil Sungai sepanjang 50
sepanjang 50 Meter Meter
FORMAT 6
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH

NO MASALAH PENYEBAB POTENSI ALTERNATIF TINDAKAN


PEMECAHAN MASALAH

1 2 3 4 5

II BIDANG EKONOMI

2.1 Pertanian

2.1.1 Hasil panen di lahan Lahan kurang subur Kelompok Gerakan pengomposan
persawahan Block silumbu Tani lahan
seluas 10 Ha menurun
sampai 25%
Pada musim tanam 1. Normalisasi irigasi
kemarau sulit 2. Normalisasi
mendapatkan air dan drainase
pada musim hujan
banjir

2.2 Peternakan
2.2.1 Setiap tahun terjadi serangan Terkena virus thelo Tindakan vaksinasi secara
penyakit ayam thelo yang dini
mengakibatkan lebih dari 100
ayam mati di semua wilayah
dusun

FORMAT 6
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH

NO MASALAH PENYEBAB POTENSI ALTERNATIF TINDAKAN


PEMECAHAN MASALAH
1 2 3 4 5

III SOSIAL BUDAYA


3.1 Pendidikan
3.1.1 15 Anak Usia Dini di Rw Kurangnya kesadaran Komite Sosialisasi pendidikan
01 belum mendapatkan masyarakat tentang sekolah anak Usia Dini
pelayanan pendidikan pentingya pendidikan Guru
anak
prasarana yang ada di Komite Bantuan APE
TK pertiwi I kurang sekolah
memadahi Guru

1 anak SMP drop out Tidak bisa membayar BOS Kebijakan biaya sekolah
uang gedung dan uang DAS gratis bagi orang miskin
ujian DPK dan
Dinas terkait
3.2. Kesehatan

3.2.1. Pada tahun 2007 sebanyak 10 tindakan pertolongan pendirian Pustu yang
orang meninggal karena pertama tidak mampu dilengkapi fasilitas
penyakit demam berdarah
menanggulangi memadahi
Menyusun Arah Kebijakan
Keuangan Desa

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

Pengertian
Arah Kebijakan Keuangan Desa
adalah kebijakan penyusunan
program dan indikasi kegiatannya
pada pengelolaan pendapatan dan
belanja Desa secara efektif dan
efisien
Ruang Lingkup
Arah Kebijakan Keuangan Desa
 Arah Kebijakan Pendapatan Desa
1. Sumber pendapatan desa
2. Kebijakan pengelolaan pendapatan desa
2. Proyeksi pendapatan desa
 Arah Kebijakan Belanja Desa
1. Jenis belanja desa
2. Kebijakan pengelolaan belanja desa
3. Proyeksi belanja desa

Proyeksi PendapatanDesa:

 Adalah ramalan pola kondisi


pendapatan Desa pada periode tahun
yang akan datang, didasarkan pada
kecenderungan masa lalu, dengan
asumsi bahwa masa yang akan datang
memiliki pola yang sama dengan masa
lalu.
Tujuan Proyeksi:
a. Menilai dan memahami kondisi
keuangan pemerintah Desa serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya
b. Mengidentifikasi persoalan keuangan
saat ini dan yang akan muncul
c. Mengidentifikasi kebijakan yang akan
diambil dengan segala
konsekuensinya

Langkah Menyusun Proyeksi


Pendapatan desa
 Identfikasikan sumber sumber pendapatan
desa

 Buatlah proyeksi pendapatan desa


a. Buatlah rekapitulasi pendatan desa
3 s/d 5 tahun terakhir.
b. Hitunglah rata-rata pertumbuhan pada
masing masing pos pendapatan
c. Buatlah proyeksi pendatan desa 5 tahun
kedepan berdasarkan rata-rata pertumbuhan
3 s/d 5 tahun terakhir.
Proyeksi Pendapatan Desa
TAHUN TAHUN
Uraian Pertumb
Pendapatan 2006 2007 2008 uhan 2009 2010 2011 2012 2013
Pendapatan Desa
Pendapatan Asli
Desa
1. Hasil Usaha
Desa
2. Hasil
Kekayaan Desa
3. Lain
pendapatan
Bagian Dana
Perimbangan
1. Bagi hasil pajak
dan restribusi
2. Bagian dana
perimbangan
3. Bantuan
keuangan
Hibah
Sumbangah Pihak
Ke tiga

Kebijkan Pengelolaan Pendapatan


Desa
 Indentifikasi sumber-sumber
pendapatan baru
 Upaya peningkatan pendatan yang
ada
Kebijakan dan Proyeksi
Belanja Desa
 Kebijakan dan proyeksi belanja desa
adalah kebijakan menengani
pengalokasian belanja pada bidang,
fungsi dan sektor, serta proyeksi
besarab anggaran bidang, fungsi dan
sektor dalam jangka waktu lima
tahun

Tujuan
 Memberi arah belanja desa sesuai
dengan visi dan misi desa
Proyeksi Belanja Desa
TAHUN
Uraian Belanja 2009 2010 2011 2012 2013
Belanja Desa
Belanja Langsung
1. Belanja Operasional
Pemerintahan Desa
2. Belanja Bidanf
Pengembangan wilayah
3. Belanja Bidanf
Ekonomi
3. Belanja Bidanf Sosial
budaya
Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Subsidi
3. Belanja Hibah
4. Belanja Bantuan sosial
5. Belanja Bantuan Keuangan
6. Belanja tak terduga
MEMBUAT MATRIK
PROGRAM DAN KEGIATAN
RPJMDes

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN

Adalah serangkaian kegiatan


pengisian matrik program dan
kegiatan pada format RPJMDes
KRITERIA PENENTUAN
SUMBER BIAYA
Kegiatan yang dibiayai :
1. APBD/APBN, meliputi :
APBD Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN
Apabila kegiatan tersebut :
1.1. Bukan Kewenangan Desa
1.2. Biayanya terlalu besar / tidak mampu dibiayai desa
1.3. Desa tidak mempunyai kapasitas teknis untuk melaksanakannya

2. APB Desa
Apabila kegiatan tersebut :
1.1. Kewenangan Desa
1.2. Biayanya terjangkau oleh anggaran Desa
1.3. Desa mempunyai kapasitas teknis untuk melaksanakannya

3. Lainya:
Berasal dari selain sumber diatas, misal:
a. Bantuan dari organisasi non pemerintah
b. perusahaan dan
c. Bantuan Program ( misal : P2KP, PPK, dll )
d. Pihak ketiga lainnya ( warga perantauan,

Langkah-langkah Menyusun Matrik


Program dan Kegiatan ( Format 7 )
 Salinlah alternatif tindakan pemecahan masalah yang terdapat
dalam Format 6 kolom 5 kedalam Format 7 kolom 2
 Tuliskan volume masing masing kegiatan pada kolom 3
 Tuliskan lokasi kegiatan pada kolom 4
 Tuliskan tanda (v) pada kolom 5,6,7,8 dan 9 sesuai dengan prioritas
masalah dengan memperhitungkan perkiraan pendapatan/
kemampuan anggaran tahun bersangkutan
 Tuliskan tanda (v) pada kolom 10,11 dan 12 sesuai dengan sumber
pembiayaan utama, dan tulis tanda (x) sebagai sumber tambahan
 Cara menentukan sumber pembiayaan adalah :
a. Kewenangan Desa
b. Kemampuan pembiayaan
c. Kemampuan teknis pelaksanaan kegiatan
 Jika suatu kegiatan memenuhi semua kriteria maka sumber
pembiayaan berasal dari APB Desa dan jika salah satu kriteria tidak
terpenuhi maka sumber pembiayaan berasal dari APBD/N
 Tuliskan indikator ( ciri-ciri ) hasil dari setiap kegiatan yang
dilakukan pada kolom 13
Contoh Format 7
PROGRAM & KEGIATAN RPJMDes TAHUN 2007 - 2012
DESA SELANCAR KEC.AWANG-AWANG KAB. KEBUMEN

N0 BIDANG / KEGIATAN VOL LOKASI TAHUN SUMBER BIAYA


2008 2009 2010 2011 2012 APBD/ APB Lainnya
INDIKATOR
APBN Desa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

I PENGEMBANGAN
WILAYAH
1.1 Pekerjaan Umum

1.1. Pembangunan Drainasi 700 M Rw 01 V V X Terbangunnya


1 jalan drainase P 700
m
1.1. Pengerasan jalan 700 M Rw 01 V V V Terbangunnya
2 (makadam) X3M jalan makadam
P 700 m
1.2 Sumber Daya Air

1.2. Pembangunan Talud 50 M X Rw 01 V V X Terbangunya


1 Sungai sepanjang 50 3M Rt 02 Talud sungai P
Meter 50 M
II BIDANG EKONOMI

2.1 Pertanian

2.1. Bantuan pengadaan 10 Desa V X V


1 alat pembasmi hama Buah

III SOSIAL BUDAYA

3.1 Pendidikan

3.1. Sosialisasi pendidikan Ls Desa V V Anak terlayani


1 anak Usia Dini pendidikan

3.1. Bantuan APE 10 Desa V V Anak terlayani


Keterangan sumber biaya :
2 (v) sumber utama
Tanda Buah pendidikan
Tanda (x) sumber tambahan
MODUL 2.3
MUSRENBANG
RPJM DESA
MUSRENBANG RPJMDes

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

PENGERTIAN

Musrenbang Jangka Menengah Desa


diselenggarakan dalam rangka
menyusun RPJMDes diikuti oleh
unsur-unsur Pemerintahan Desa dan
mengikut sertakan masyarakat.
TUJUAN
 Menampung dan menetapkan
rumusan Visi dan Misi desa yang
diperoleh dari Lokakarya Desa .
 Menetapkan Program dan kegiatan
indikatif tahun 2007 -2012 yang
diperoleh dari Lokakarya Desa .

KELUARAN

1. Rancangan RPJMDes yang


meliputi Visi, Misi, Program
dan Kegiatan indikatif
2. Berita acara dan Daftar
Hadir Musrenbang RPJMDes.
PESERTA
 Delegasi Dusun/ RW
 Tokoh agama, tokoh adat, unsur
perempuan
 Unsur pemuda
 Organisasi kemasyarakatan desa
 Pengusaha, kelompok tani/nelayan,
 Pelaku pendidikan ( Kasek, Komite, Guru )
 Unsur KK Miskin
 Bidan Desa
 Unsur Pejabat Kecamatan

Persiapan Musyawarah
RPJMDes
 Menyusun Jadwal dan agenda
 Mengumumkan secara terbuka
kepada masyarakat mengenai agenda
musrenbang RPJMDes
 Membuka pendaftaran / mengundang
calon peserta
 Membagikan bahan musrenbang
RPJMDes
 Menyiakan lokasi dan peralatan
Pelaksanaan Musyawarah
RPJMDes
1. Siapkan daftar hadir musrenbang
2. Sebelum musrenbang dimulai bacakanlah tatatertib
musrenbang
3. Pemaparan kepala desa yang berisi ( Evaulasi
pembangunan lima tahun sebelumnya, Informasi
tentang perkiraan pendanaan desa lima tahun
kedepan
4. Kordinator musrenbang yaitu ketua LKMD
membacakan pokok-pokok hasil kesepakatan
lokakarya desa ( Visi, Misi, Program dan Kegiatan )
5. Berilah kesempatan warga untuk memberikan
tanggapan
6. Bahas dan musyawarahkan setiap tanggapan dari
warga
7. Buatlah berita acara musrenbang RPJMDes

Berita Acara
Musrenbang RPJMDes Tahun 2007-2012

Pada hari ini Kamis tanggal 31 Juli Tahun 20076 bertempat di Gedung pertemuan / Balai Desa Selancar Kecamatan Awang-Awang Kabupaten
Kebelet yang dihadiri oleh beberapa unsur sebagaimana daftar hadir terlampir dalam rangka melaksanakan musyawarah rencana pembangunan
desa ( Musrenbangdes ).

Musrenbangdes dimaksud membahas Rancangan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Desa (RPJMDes) tahun 2007-2012 Desa Selancar
kecamatan Awang-Awang.

Adapun Materi , Pimpinan Rapat dan Nara Sumber, sebagai berikut :

A. Materi
1. Draf Rancangan Visi dan Misi Desa
2. Draf Rancangan Program dan kegiatan indikatif tahun 2006 - 2011

B. Pimpinan Rapat
Pemimpin Rapat : Suto Dikromo
Notulen : Ciplek Wulansih

C. Nara Sumber :
- Drs. Galih Purwo : Kasi PMD Kecamatan Awang-awang
- Ir. Suryo Ndadari : Dinas Pertanian
- Murakabi, MM : anggota DPRD Perwakilan DP 10

Setelah diadakan pembahasan melalui musyawarah mufakat, maka forum Musrenbangdes menghasilkan kesepakatan dan kesepahaman hal-hal
sebagai berikut :

1. Visi dan Misi Desa Selancar


2. Program dan kegiatan indikatif tahun 2006 - 2011

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pimpinan Musrenbang Notulis / Sekretaris

( ) ( )

Mengetahui
Kepala Desa Selancar,

( )
MODUL 2.4
REGULASI DAN
SISITEMATIKA
RPJM DESA
TEKNIK PENYUSUNAN PERDES
DAN SISTEMATIKA RPJMDes

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

JENIS & HIRARKI PERATURAN


PERUNDANG-UDANGAN
(UU NO.10/2004, Pasal 7 )
Peraturan Desa adalah
 UUD 1945 peraturan perundangan
 UU/Perpu undangan yang dibuat
 Peraturan
Pemerintah oleh BPD bersama Kepala
 Peraturan Desa.
Presiden ( PP 72/2005, Pasal
 Peraturan 1 angka 13 )
Daerah:
- Perda Provinsi
- Perda Kabupaten/
Kota
- Peraturan Desa
Asas pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang baik
1. kejelasan tujuan;
2. kelembagaan atau organ pembentuk yang
tepat;
3. kesesuaian antara jenis dan materi
muatan;
4. dapat dilaksanakan;
5. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
6. kejelasan rumusan; dan
7. keterbukaan.

PENGERTIAN PERDES

Peraturan Desa adalah


peraturan perundangan -
undangan yang dibuat oleh
BPD bersama Kepala Desa. (
PP 72/2005, Pasal 1 angka
13 )
MATERI PERDES
1. Penyelenggaraan Peraturan Desa tidak boleh
Pemerintahan Desa, bertentangan Dengan :
2. Pembangunan desa,  kepentingan umum
3. Pemberdayaan  peraturan perundang-
masyarakat, undangan yang lebih
tinggi.
4. Penjabaran lebih
lanjut dari ketentuan
Peraturan Perundang-
undangan yang
lebih tinggi.

TAHAPAN PENYUSUNAN PERDES


 Penjaringan aspirasi
 Mengartikulasikan kepentingan (proses penyampaian kepentingan
atau tuntutan yang berasal dari masyarakat untuk disampaikan kepada badan-badan
politik atau pemerintah yang mempunyai kewenangan untuk membuat kebijakan )
 Agregasi (proses penseleksian kepentingan atau tuntutan yang masuk
untuk menjadi beberapa kepentingan yang dipakai sebagai dasar dalam
proses kebijakan )
 Formulasi (perumusan perdes)
 Konsultasi publik (perdes dikonsultasikan kepada publik)
 Revisi hasil dari kegiatan konsultasi publik
 legislasi (pengesahan rencana perdes menjadi perdes oleh kepala Desa
bersama BPD)
 Sosialisasi
 Implementasi
 Monitoring dan evaluasi.
Perdes RPJMDes
RPJMD sebagaimana Kerangka struktur
dimaksud pada ayat (1) Peraturan Desa tentang
huruf a ditetapkan dengan RPJMDes terdiri dari
Peraturan Desa  Penamaan/Judul;
( PP No 72 Pasal 64 Ayat
(2))  Pembukaan;
 Batang Tubuh;
 Penutup; dan
 Lampiran

Penamaan / Judul
 Setiap Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan
Keputusan Kepala Desa mempunyai penamaan/judul.
 Penamaan/judul Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa
dan Keputusan Kepala Desa memuat keterangan
mengenai jenis, nomor, tahun dan tentang nama
peraturan atau keputusan yang diatur.
 Nama Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan
Keputusan Kepala Desa dibuat singkat dan
mencerminkan isi Peraturan Desa, Peraturan Kepala
Desa dan Keputusan Kepala Desa.
 Judul ditulis dengan huruf kapital tanpa diakhiri tanda
baca.
CONTOH
PERATURAN DESA CIMANGGIS
NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes )
TAHUN 2008 - 2012
Pembukaan
 Pembukaan pada Peraturan Desa
terdiri dari :
1. Frasa " Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa";
2. Jabatan pembentuk Peraturan Desa.
3. Konsiderans;
4. Dasar Hukum;
5. Frasa "Dengan persetujuan bersama Badan
Permusyawaratan Desa dan Kepala Desa";
6. Memutuskan; dan
7. Menetapkan

Dasar Hukum

1. Dasar Hukum diawali dengan kata "Mengingat" yang harus


memuat dasar hukum bagi pembuatan produk hukum. Pada
bagian ini perlu dimuat pula jika ada peraturan perundang-
undangan yang memerintahkan dibentuknya Peraturan Desa,
Peratt ran Kepala Desa dan Keputusan Kepala Desa atau yang
mempunyai kaitan langsung dengan materi yang akan diatur.
2. Dasar Hukum dapat dibagi 2, yaitu :
a. Landasan yuridis kewenangan membuat Peraturan
Desa, Peraturan Kepala Desa dan Keputusan Kepala
Desa; dan
b. Landasan yuridis materi yang diatur.
3. Yang dapat dipakai sebagai dasar hukum hanyalah jenis
peraturan perundang-undangan yang tingkat derajatnya lebih
tinggi atau sama dengan produk hukum yang dibuat.
Catatan : Keputusan yang bersifat penetapan, Instruksi dan
Surat Edaran tidak dapat dipakai sebagai dasar hukum karena
tidak termasuk jenis peraturan perundang-undangan.
4. Dasar hukum dirumuskan secara kronologis sesuai
dengan hierarkhi peraturan perundang-undangan,
atau apabila peraturan perundang-undangan tersebut
sama tingkatannya, maka dituliskan berdasarkan
urutan tahun pembentukannya, atau apabila
peraturan perundang-undangan tersebut dibentuk
pada tahun yang sama, maka dituliskan berdasarkan
nomor urutan pembuatan peraturan perundang-
undangan tersebut.

5. Penulisan dasar hukum harus lengkap dengan


Lembaran Negara Republik Indonesia, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia, Lembaran
Daerah, dan Tambahan Lembaran Daerah (kalau
ada).

6. Jika dasar hukum lebih dari satu peraturan


perundang-undangan, maka tiap dasar hukum diawali
dengan angka arab 1, 2, 3, dst dan diakhiri dengan
tanda baca titik koma (;)

Contoh penulisan
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004
tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4389);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2005 tentang Desa (Lembaran Negani
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
158. Tamtahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4546);
3. Peraturan Menteri ... Nomor... Tahun
... tentang
4. Peraturan Daerah ... Nomor ... Tahun
... tentang ... (Lembaran Daerah Tahun
... Nomor ... , Tambahan Lembaran
Daerah Nomor ...)
PERATURAN DESA CIMANGGIS
NOMOR 13 TAHUN 2006
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (
RPJMDes )
TAHUN 2008 - 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA CIMANGGIS,

Menimbang : a. ;
b. ;
c. ..dst;

Mengingat : 1. ;
2. ;
3. ..dst;

Dengan persetujuan bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CIMANGGIS


Dan
KEPALA DESA CIMANGGIS

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DESA CIMANGGIS TENTANG


RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
DESA ( RPJMDes ) TAHUN 2008 -2012

Batang Tubuh
 Batang Tubuh memuat semua materi yang
dirumuskan dalam pasal-pasal atau
diktum-diktum. Batang tubuh yang
dirumuskan dalam pasal-pasal adalah jenis
Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa
yang bersifat mengatur (Regelling),
sedangkan jenis Keputusan Kepala Desa
yang bersifat penetapan (Besehikking),
batang tubuhnya dirumuskan dalam
diktum-diktum
Batang Tubuh Peraturan Desa
 Ketentuan Umum;
 Materi yang diatur;
 Ketentuan Peralihan (kalau ada);
dan
 Ketentuan Penutup.

penulisan Bab, Bagian;


Paragraf, Pasal dan ayat
Bab diberi nomor urut dengan angka Romawi dan judul Bab
semua ditulis dengan huruf kapital.
Contoh :
BAB I
KETENTUAN UMUM

Bagian diberi nomor unit dengan bilangan yang ditulis dengan


huruf kapital dan diberi judul. Huruf awal kata Bagian, urutan
bilangan, dan judul Bagian ditulis dengan huruf kapital, kecuali
huruf awal dari kata partikel yang tidak terletak pada awal frasa.
Contoh :
BAB II
( JUDUL BAB ... )
Bagian Kedua
..............................................................
Paragraf diberi nomor urut dengan angka arab dan diberi judul.
Huruf awal dalam judul paragraf, dan huruf awal judul paragraf
ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf lainnya setelah huruf
pertama ditulis dengan huruf kecil.

Contoh :
Bagian Kedua
( Judul Bagian )
Paragraf Kesatu
(Judul Paragraf)
Pasal adalah satuan aturan yang memuat satu norma dan
dirumuskan dalam satu kalimat. Materi Peraturan Desa lebih baik
dirumuskan dalam banyak pasal yang singkat dan jelas dari pada
dalam beberapa pasal yang panjang dan memuat beberapa ayat,
kecuali jika materi yang menjadi isi pasal itu merupakan satu
serangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Pasal diberi nomor unit
dengan angka arab, dan huruf awal kata pasal ditulis dengan huruf
kapital.
Contoh :
Pasal 5

Ayat adalah merupakan rincian dari pasal, penulisannya


diberi nomor unit dengan angka arab di antara tanda baca
kurung tanpa diakhiri tanda baca. Satu ayat hanya mengatur
satu hal dan dirumuskan dalam satu kalimat.

Contoh :
Pasal 21
(1) .
(2) .
(3) .

Jika satu pasal atau ayat memuat rincian unsur, maka di


samping
dirumuskan dalam bentuk kalimat yang biasa, dapat pula
dipertimbangkan penggunaan dalam bentuk tabulasi.
Ketentuan Penutup
Ketentuan Penutup merupakan bagian terakhir Batang Tubuh
Peraturan Desa, yang biasanya berisi ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
1) Penunjukan organ atau alat kelengkapan yang diikutsertakan dalam
melaksanakan Peraturan Desa, yaitu berupa :
a) Pelaksanaan sesuatu yang bersifat menjalankan (eksekutif),
yaitu menunjuk pejabat tertentu yang diberi kewenangan
untuk melaksanakan hal-hal tertentu.
b) Pelaksanaan sesuatu yang bersifat mengatur (legislatif),
yaitu pendelegasian kewenangan untuk membuat peraturan
pelaksanaan (Peraturan Kepala Desa).
2) Nama singkatan (Citeer Titel).
3) Ketentuan tentang saat mulai berlakunya Peraturan Desa dapat
melalui cara-cara sebagai berikut :
a. Penetapan mulai berlakunya Peraturan Desa pada suatu
tanggal tertentu;
b.Saat mulai berlakunya Peraturan Desa tidak harus sama
untuk seluruhnya (untuk beberapa bagian dapat berbeda).
4) Ketentuan tentang pengaruh Peraturan Desa yang baru terhadap
Peraturan Desa yang lain.

Penutup
 Rumusan tempat dan tanggal penetapan,
diletakkan di sebelah kanan;
 Nama jabatan ditulis dengan huruf kapital,
dan pada akhir kata diberi tanda baca
koma;
 Nama lengkap pejabat yang
menandatangani, ditulis dengan huruf
kapital tanpa gelar dan pangkat;
 Penetapan Peraturan Desa, Peraturan
Kepala Desa atau Keputusan Kepala Desa
ditandatangani oleh Kepala Desa
SISTEMATIKA NASKAH
RPJM Desa
 BAB 1 : PENDAHULUAN
a. Latar Belakang / Pendahuluan
b. Landasan Hukum
c. Tujuan
 BAB 2 : PROFIL DESA
a. Sejarah Desa
b. Kondisi Umum Desa
c. SOTK Desa
c. Masalah Mendasar
 BAB 3 : PROSES PENYUSUNAN RPJMDes
a. Musdus
c. Lokakarya Desa
d. Musrenbangdes RPJMDes
 BAB 4 : VISI, MISI, PROGRAM DAN KEGIATAN
a. Visi dan Misi
b. Program dan Kegiatan Indikatif
 BAB 5 : PENUTUP
LAMPIRAN :
1. Matrik Program dan Kegiatan
2. Proses Penyusunan Program ( F 1 S/D F 6 )
3. Berita acara musyawarah ( Musdus, Lokdes, Musrenbangdes )
4. Daftar Hadir Musyawarah (Musdus, Lokdes, Musrenbangdes )
5. Peta Desa
MODUL 4
PENGAWALAN DAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
DESA
PENGAWALAN
PERENCANAAN DESA

Kantor: Jl. Raya Sokka 48C


Telp/Fax. (0287) 383432 Pejagoan Kebumen

Pengawalan
Perencanaan Desa
Tahapan pengawalan Perencanaan Desa
 Sosialisasi perencanaan desa

 Mengawal perencanaan desa dalam forum-


forum perencanaan pembangunan
1. Forum-forum perencanaan di tingkat desa
2. Forum-forum perencanaan di Supra desa
Sosialisasi Perencanaan Desa
Pada Masyarakat
 Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa
sebagaimana dimaksud ayat (1) disebarluaskan
oleh Pemerintah Desa.
( PP No 72 Pasal 60 ayat 3 )

 Peraturan Desa dan peraturan pelaksanaannya


wajib disebarluaskan kepada masyarakat oleh
Pemerintah Desa.
( PERATURAN MENTERI DALAM NEGERINOMOR 29 TAHUN 2006
Pasal 17 )

Peraturan Bupati No 29 Tahun 2005


Pasal 5
 Setiap Lembaga Publik yang telah membuat
dokumen publik wajib memberikan informasi kepada
masyarakat
( Ayat 1 )
 Dokumen publik sebagaimana dimaksud dapat
berupa dokumen yang masih dalam bentuk draf
maupun yang telah diundangkan
( Ayat 4 )
SUBTANSI SOSIALISASI

 Lampiran Perdes RPJMDes yang memuat


program dan kegiatan idikatif selama lima
tahun

MEDIA SOSIALISASI

 Forum masyarakat baik formal maupun


non formal
 Poster
 Radio kumunitas
 Papan Informasi Desa
 Papan informasi dusun, Rw, Rt
SASARAN
 Warga masyarakat pada umunya
 Toga, Tomas
 Lembaga Kemasyarakatan Desa
( LKMD, PKK, RW, RT dsb )
 Kelompok kelompok kepentingan
( Kelompok Tani, Kelompok pedagang
Dsb)

Siapa yang melakukan ?

 Pemerintah Desa
 BPD
 Pokja Perencanaan
 Masyarakat
Sosialisasi Perencanaan Desa
Kepada Supra Desa atau Pihak Ketiga lainya
dilakkan dalam bentuk
 Penyampaian dokumen Perdes tentang
RPJMDes

Sasaran Sosialisasi
 Pemeintah
1. Kecamatan
2. BAPEDA
3. SKPD terkait
 DPRD
1. Komisi DPRD terkait
2. Anggota DPRD dari perwakilan Daerah
pemilihan bersangkutan
 Swasta
Pengawalan Perencanaan Desa
di tingkat desa
 Adalah serangkaian kegiatan / aktifitas
dalam rangka mengawal usulan
program dan kegiatan dari hasil
perencanaan RPJMDes terakomodasi
dalam RKP Desa dan Belanja Desa (
APB Desa )

Tujuan

 Memastikan RPJMDes terakomodasi


dalam RKP Desa
Siapa yang melakukan ?

 Pemerintah Desa
 BPD
 Pokja Perencanaan
 Perwakilan Dususun
 Kelompok-kelompok kepentingan

Arena Pengawalan
 Musrenbang RKP Desa
Dalam arena ini pengawalan dilakukan
untuk memastikan Program dan Kegiatan
dalam RPJMDes terakomdasi dalam RKP
Desa
 Musyawarah angaran Desa
Dalam arena ini pengawalan dilakukan
untuk memastikan Program dan Kegiatan
dalam RKP Desa terakomdasi dalam APB
Desa
Arena Pengawalan
 Musrenbang RKP Desa
Dalam arena ini pengawalan dilakukan
untuk memastikan Program dan Kegiatan
dalam RPJMDes terakomdasi dalam RKP
Desa
 Musyawarah angaran Desa
Dalam arena ini pengawalan dilakukan
untuk memastikan Program dan Kegiatan
dalam RKP Desa terakomdasi dalam APB
Desa
CONTOH

PERATURAN DESA
TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA


MENENGAH DESA
( RPJMDes )
TAHUN 2008-2012

DESA SELANCAR
KECAMATAN SELANCAR
KABUPATEN ATAS ANGIN
PEMERINTAHAN KABUPATEN ATAS ANGIN
KECAMATAN SELANCAR
DESA SELANCAR
Jln. Mangga .Nomor 37 Telp (028) 888 897 .Kode Pos 557 432

PERATURAN DESA SELANCAR KECAMATAN SELANCAR


KABUPATEN ATAS ANGIN

NOMOR : 03 TAHUN 2008

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes )


TAHUN 2008 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA SELANCAR,

Menimbang : a. bahwa sesuai ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Atas


Angin Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa yang
bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan meningkatkan
partisipasi, kesejahteraan serta pelayanan masyarakat desa melalui
pembangunan dalam skala desa;

b. bahwa untuk melaksanakan pembangunan dalam skala desa


tersebut, pelaksanaanya harus sesuai dengan daftar skala prioritas
pembangunan desa baik bidang fisik, ekonomi dan sosial budaya,
maka perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (
RPJMDes );

c. bahwa RPJMdes tersebut merupakan rencana strategis


Pembangunan Tahun 2008 2012 yang menggambarkan Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Desa yang wajib ditetapkan
dengan Peraturan Desa;

d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menetapkan


Peraturan Desa Selancar tentang Recana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Tahun 2008 2012.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah
Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 32. Tahun 1950, tentang
Penetapan mulai berlakunya Undang-undang Nomor 13 Tahun
1950;

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389 );
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421 );

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437
);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan


Pemerintrah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952 );

7. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana


Perimbangan ( Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 201, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3988 );

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah ( Lembaran Negaran Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578 );

9. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (


Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 1258,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857 );

10. Peraturan Daerah Kabupaten Atas Angin Nomor 2 Tahun 2004


tentang Pengaturan Kewenangan Desa;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Atas Angin Nomor 7 Tahun 2004


tentang Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;
12. Peraturan Daerah kabupatern Atas Angin Nomor 41 Tahun 2004
tentang Kewenangan Daerah Kabupaten Atas Angin ( Lembaran
Daerah Kabupaten Atas Angin Tahun 2004 Nomor 52 );

13. Peraturan Daerah Kabupaten Atas Angin Nomor 53 Tahun 2004


tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Atas Angin Nomor 3 Tahun 2007


tentang Sumber Pendapatan Desa. ( Lembaran Daerah Kabupaten
Atas Angin Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan lembaran Daerah
Kabupaten Atas Angin Nomor 2 );

15. Peraturan Desa Nomor 2 Tahun 2006 tentang Keterlibatan


Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Pemerintahan Desa.

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SELANCAR
Dan
KEPALA DESA SELANCAR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA SELANCAR TENTANG RENCANA


PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes )
TAHUN 2008 2012

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud :


1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat
2. Daerah adalah Kabupaten Atas Angin
3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Atas Angin
4. Bupati adalah Bupati Atas Angin
5. Kecamatan adalah WilSelancar Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
6. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilSelancar yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa meliputi Pemerintahan, Pembangunan dan
Kemasyarakatan.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga yang
berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung dan
menyalurkan aspirasi masyarakat.
10. Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Badan
Permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa.
11. Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa baik yang
bersifat pengaturan maupun penetapan.
12. Keputusan BPD adalah semua Keputusan BPD yang ditetapkan oleh BPD.
13. RPJMDes adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 5
(lima) tahun.
14. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan
penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun
15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa APB Desa adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pewmerintah Desa dan
BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
16. ADD adalah Alokasi Dana Desa dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten /
Kota untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan
daerah yang diterima oleh Kabupaten / Kota.
17. Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Desa yang diinginkan.
18. Misi adalah Pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi dapat
terwujud secara efektif dan efisien.

BAB II
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJMDes
Pasal 2

(1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa SELANCAR Tahun 2008 2012
disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PROFIL DESA
BAB III : PROSES TAHAPAN PENYUSUSNAN RPJMDes
BAB IV : VISI, MISI, PROGRAM & KEGIATAN INDIKATIF
BAB V : RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
LAMPIRAN

(2) Sistematika sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) merupakan landasan dan pedoman
bagi pemerintah desa untuk menyusun RPJMDes dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Desa ini.

Pasal 3

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) Tahun 2008 2012


merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan
Desa dalam Pelaksanaan pembangunan lima tahun.
Pasal 4.

Berdasarkan Peraturan Desa ini disusun Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RPK Desa )
yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Desa dan merupakan penjabaran kegiatan dari
RPJMDes yang selanjutnya disusun dalam APB Desa.

Pasal 5

RKP Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 4 merupakan landasan dan pedoman bagi
pemerintah desa dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa ).

Pasal 6

Pelaksanaan Pembangunan dapat mengalami perubahan dari RPJMDes karena terjadi


bencana alam dan atau keadaan darurat lainnya.

Pasal 7

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini sepanjang mengenai tehnis
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Kepala Desa.

Pasal 8

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Selancar
Pada tanggal 9 Desember 2007

KEPALA DESA SELANCAR,

MAHMUD
Lampiran 1 Peraturan desa : SELANCAR
Nomor : 03 Tahun 2007
Tanggal : 9 Desember 2007

NASKAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA


MENENGAH DESA ( RPJMD )
TAHU 2008 -2012

DESA SELANCAR - KECAMATAN SELANCAR


KABUPATEN ATAS ANGIN
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN
a. Latar Belakang / Pendahuluan
b. Landasan Hukum
c. Tujuan
BAB 2 PROFIL DESA
a. Sejarah Desa
b. Kondisi Umum Desa
c. SOTK Desa
c. Masalah /dan isu strategis yang dihadapi Desa
BAB 3 PROSES PENYUSUNAN RPJMDes
a. Musdus
c. Lokakarya Desa
d. Musrenbang RPJMDes
BAB 4 VISI, MISI, PROGRAM DAN KEGIATAN
a. Visi dan Misi
b. Program dan Kegiatan Indikatif
c. Arah Kebijakan Keuangan Desa
BAB 5 PENUTUP
a. Penutup
LAMPIRAN
1. Matrik Program kegiatan
2. Proses Penyusunan Program ( F 1 S/D F 7 )
3. Berita acara musyawarah ( Musdus, Lokakrya, Musrenbangdes )
4. Daftar Hadir Musyawarah (Musdus, Lokakrya, Musrenbangdes )
5. Peta Desa
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Suatu perencanaan pembangunan akan tepat mengenai sasaran terlaksana
dengan baik, dan bermanfaatkan hasilnya apabila perencanaan tersebut benar-benar
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Untuk memungkinkan hal itu terjadi di
Desa, maka masyarakat perlu dilibatkan langsung dalam penyusunan rencana.
Penyusunan rencana ini dimulai dari pengkajian keadaan desa pengelompokan dan
penentuan peringkat masalah, penentuan tindakan berupa pengkajian keadaan desa.
Pengelompokan dan penentuan peringkat masalah, penentuan tindakan berupa
pengkajian tindakan pemecahan masalah dan penentuan peringkat tindakan, dan
perumusan rencana mengenai kegiatan proyek yang akan dilaksanakan.
Untuk lebih memastikan bahwa masyarakat yang menyusun rencana, maka di
Kabupaten Atas Angin telah dibentuk dan dilaksanakan pelatihan Pokja Perencanaan
dan Penyusunan RPJMDes melalui Program Perencanaan dan Penganggaran Berbasis
Masyarakat Desa. Dengan pelatihan tersebut diharapkan lembaga pemerintah desa
bersama Tim Pokja Perencanaan mampu menyusun dan merencanakan pembangunan
desa lima tahun. Yang kemudian disusun program Rencana Kerja Pembanguna Desa (
RKP Desa ) partisipatif.
Pendekatan dan metode untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
proses pembangunan dan yang dapat memberi ruang bagi kepentingan dan inisiatif
pembangunan yang bersumber dari masyarakat perlu dikembangkan dan dibina
terusmenerus.
Dengan penerapan RKP Desa partisipatif ini dimungkinkan dapat membuka
cakrawala pikiran masyarakat / pelaku pembangunan desa untuk menemukan masalah
yang dihadapi serta potensi yang dimiliki sehingga akan tumbuh kemampuan dalam
merumuskan dan merencanakan pembangunan sesuai dengan kondisi desa serta
mendokumentasikan perencanaan pembangunan desa ke dalam Dokumen RPJMDes.
Dokumen RPJMDes tersebut dapat digunakan sebagai landasan perencanaan
operasional Pemerintah Daerah Kabupaten Atas Angin dan merupakan bahan reverensi
bagi Dinas/Instansi maupun swasta.
B. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan Rencana Kerja
Pembangunan Desa Partisipatif ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah jo Peranturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 1950
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 );
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Penggati Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-
Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548 );
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438 );

C. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes ) ini berisi
tentang Pembangunan 5 ( lima ) tahun kedepan. Dengan Dokumen ini dimaksudkan
dapat menjadi landasan dan Pedoman Penyelenggara Pemerintahan Desa dan
Masyarakat Desa dalam Pelaksanaan Pembangunan di desa.
2. Tujuan
Penyusunan RPJMDes ini bertujuan :
a. Menerapkan Pola Perencanaan Pembangunan desa secara Partisipatif
b. Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat agar seluruh warga desa dapat
Berpartisipasi aktif dalam seluruh proses pembangunan dengan kemampuan,
kesempatan dan kecepatan yang profesional.
c. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan desa yang ditetapkan
berdasarkan kajian terhadap masalah, kebutuhan dan sumber daya yang tersedia.
d. Mengembangkan swadaya gotong royong masyarakat menuju terciptanya
pelaksanaan pembangunan yang bertumpu pada kekuatan masyarakat sendiri.
e. Memantapkan kesiapan masyarakat dalam menyongsong dan mendukung
program-program pembangunan di desa.
BAB II
PROFIL DESA

A. Sejarah Desa
1. Legenda Desa Selancar
Mengingat Sejarah Desa Selancar adalah Identik dengan kehidupan seorang tokoh
( Suwargi MBAH DIKTA LEKSANA ) pelarian pada waktu jaman Belanda.
Sebagai seorang yang patuh dan taat pada ajaran agama islam beliau juga sangat gigih
dalam berkarya dan bekerja, beliaulah yang pertama membuka hutan dan semak belukar
menjadi grumbul-grumbul untuk pemukiman dan areal pesawahan yang cukup luas
meliputi beberapa Grumbul diantaranya 1. Grumbul Pagebangan yang sebelumnya
tumbuh pohon Gebang dan selanjutnya diberi nama Dukuh / Desa Pagebangan pada
tahun + tahun 1915 dikepalai oleh seorang Lurah bernama Rana Diwriya sampai
dengan tahun 1922 ( menjabat 1 tahun ); pada tahun yang sama ( tahun 1922 )
diganti oleh Mangun Taruna asal desa Rowokele , 2 Grumbul Gemilir Kidul dan
Grumbul Gemilir Lor dilurahi oleh H. Ikhsan diganti oleh Hardjo Widjaya, + 8 tahun
kedepan diganti oleh bapaknya Panudju, 3 Grumbul/Dukuh Blader yang sebelumnya
diberi nama Dukuh Bumirejo, 4 Grumbul/Dukuh Kalibulu Konon ceritanya banyak
tumbuh pohon Bulu dukuh tersebut dilurahi oleh Tjitra Wiredja selanjutnya antara
Grumbul Blader dan Grumbul Kalibulu diberi nama Desa Kalibulu dan yang terakhir
adalah Grumbul Karang Cengis.
Pada sekitar tahun 1923 dari tiga desa tersebut diblengket menjadi satu desa yang
diberi nama Desa Selancar dan dikepalai oleh Lurah H. Yusup; yang slanjutnya pada
tahun 1930 s/d tahun 1936 diganti oleh Ratal al. Atma Sendjaya; tahun 1937 s/d tahun
1945 dilurahi oleh Madkarta; tahun 1946 diadakan pemilihan Kades, dengan 4 Cakades
namun ada 2 Calon bermasalah yakni : 1 Sangandulah gugur diganti Hardjo Panuju, 2
Mustama gugur diganti oleh Gama Widjaya. Pilkades dilaksanakan dengan 4 Cakades
yaitu : 1. Sukarta al. Sanrodji, 2. Bau Karso, 3. Hardjo Panudju dan yang ke 4 Gama
Wijaya, yang terpilih dan ditetapkan menjadi Lurah adal;ah Gama Widjaya. tahun 1951
s/d tahun 1980 dipimpin oleh seorang Kepala Desa yaitu Sanrodji; tahun 1981 s/d tahun
1989 dipimpin oleh Koesen; tahun 1991 s/d tahun 1998 dipimpin oleh Sanmurdja;
tahun 1999 s/d Bulan Mei tahun 2007 dipimpin oleh Lasmi dan muali bulan Juli 2007
sampai dengan sekarang dipimpin oleh Mahmud.

Legenda Desa
1. Pada zaman dahulu sebagian besar masyarakat Selancar mempunyai adat istiadat
kepercayaan yaitu pada bulan-bulan tertentu mempercayai tidak diperkenankan
punya hajat ( Pernikahan dan Khitanan ) terutama bulan syura kalau dilanggar akan
membewa mala petaka.
2. Pada menjelang musim tanam dan panen padi di setiap sudut pematang sawah diberi
sesaji berupa kembang telon, dan menjelang panen dibuatkan Tumpeng Jabel (
Mogana ) dikendurikan di sawah dengan harapan akan mendatangkan berkah.
3. Pada setiap bulan Syura mengadakan Syuran ! dengan menyembelih Kambing
kepalanya ditanam diperempatan jalan, dagingnya dimasak becek, sebagian kecil
organ kambing diambil ditambah obo rampe komaran untuk sesaji, sore harinya
diadakan kenduri.
4. Pada setiap Grumbul sedesa Selancar mengadakan Baritan ( Sedekah Bumi /
Sadranan ), Wayangan dan Tayuban; Dan sekarang adat tersebut diadakan ditingkat
desa untuk menghemat waktu dan biaya.
5. Kepercayaan penduduk Selancar disetiap menjelang Khajatan baik Pernikahan
maupun Sunatan calon penganten diharuskan ziaroh ( Resik ) kubur dan tempat-
tempat yang dikeramatakan. Sehari sebelum Khajatan dilaksanakan tuan rumah
harus memasang sesaji ( kucingan ) baik dirumah, pojok tarub, sumur dan tempat-
tempat keramat, tuan rumah juga mempercayakan sesepuh sebagai Goni ( Orang
yang dianggap ampuh ) kalau tidak dilaksakan dikhawatirkan akan mendatangkan
mala petaka.
6. Setiap ada orang meninggal sebelum dibawa kepemakaman sanak saudara
almarhum supaya nylusup ( berjalan keliling 3 kali dibawah mayat yang sedang
dipikul ) dipercayai agar tidak membayangi kehidupan mereka

2. Sejarah Pembangunan Desa Selancar

TAHUN KEJADIAN YANG BAIK KEJADIAN YANG BURUK


Abad ke Bangsa Indonesia dijajah Belanda
XVI termasuk desa Selancar rakyat sangat
menderita banyak Pageblug
1942 Belanda diusir oleh Jepang Bangsa Indonesia termasuk desa
dari Bumi Indonesia Selancar dikuasai oleh Jepang rakyat
termasuk desa Selancar. lebih menderita dan banyak
pageblug.
1945 Negara Indonesia Merdeka Belanda datang lagi ke Indonesia
diproklamirkan oleh : kemudian diusir oleh bangsa
Ir. Soekarno dan Bung Hatta. Indonesia.
1964 Didirikan Sekolah SD
Selancar Filial dari SDN
Kedungweru
1965 Meletusnya G. 30 S. PKI dan banyak
tokoh masyarakat diculik
1969 Sungai Kali bodo diluruskan Lahan Pertanian yang tadinya
dan namanya diganti Sungai produktif menjadi genangan air pada
Ijo. waktu musim penghujan dan pada
waktu musiam kemarau kekeringan,
Nelayan hasil tangkapannya
menurun.
1970 Dibangun SD Inpres
1972 Pemilu 3 kontesatan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
1977 Pemilu 3 Kontestan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
1980 Didirikan balai Desa di Jl. Tanaman Padi diserang hama
Kali-bulu No. 01( Pojok wereng, Paceklik panjang
perempatan )
1981 Masuk Benih Padi Faritas
Unggul
1982 Pemilu 3 Kontestan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
1983 Balai Desa Dipindah Jl.
Kalibulu No. 01 dekat
pemakaman
1985 Ada bantuan Sembako dari Banjir Besar semua penduduk
pemerintah. mengungsi, sebagian di SDN
Selancar, Sebagian di tanggul dan
sebagian lagi ditempat saudara yang
lebih aman
( berlangsung + 9 hari )
1987 Pemilu 3 Kontestan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia
1992 Pemilu 3 Kontestan yakni :
1. PPP
2. Golongan Karya
3. Partai Demokrasi
Indonesia dan Balai Desa
dibangun

1995 Bidan Desa masuk Selancar


namanya Ibu Laili
1996 Jalan DPU diaspal dan
Jembatan Bodo dibangun
1997 Pemilu 3 Kontestan yakni :
Listrik Masuk desa dan
Bidan Desa Ibu Laili diganti
Ibu Wahyu.
1998 Bidan Desa Ibu Wahyu
diganti Ibu Dwi Kusmarini
sampai sekarang dan Pilkdes.
1999 Pemilu dengan 48 Kontestan
2000 TK. Tunas Bangsa berdiri Kemarau panjang dan terjadi
dan sebagian petani beralih paceklik
menjadi petani semangka
hasilnya memuaskan.
2001 Polindes Berdiri dan
dibangun Gedung TK Tunas
Bangsa serta bantuan
P2MPD yang dialokasikan 2
dusun.
2002 Bantuan P2MPD yang Banjir Besar semua penduduk
alokasikan di Dusun III ( mengungsi, sebagian di SDN
Gemilir lor ) Selancar, Sebagian di tanggul dan
sebagian lagi ditempat saudara yang
lebih aman
( berlangsung + 9 hari )
2003 Pemilu
2004 Pengaspalan jalan desa
Dusun I yang didanai dari
swadaya masyarakat dan
bantuan pemerintah serta
Pemilihan Presiden RI secara
langsung oleh rakyat.
2005 Pendidikan anak usia dini Isu Gelombang Sunami Imbas dari
yaitu Kelompok Bermain ( Gelombang Sunami Aceh sebagian
Play Group ) didirikan, Ganti besar penduduk ( 90 % ) mengungsi
rugi tanah yang terkena didaerah dataran tinggi dan
Proyek Sungai Kali Kalibulu, pegunungan selama 2 hari 2 malam.
Sungai Plangkah, BLT
masuk dan Pemilihan Bupati
secara langsung.
2006 Renovasi SDN Selancar Kemarau panjang, musim paceklik
dan harga sembako naik.
2007 Pilkades Kemarau panjang dan musim
paceklik dan sembako mahal

B. Kondisi Umum Desa


a. Luas WilSelancar Desa : 256 H
Pekarangan : 100 H
Sawah : 156 H
Jumlah : 256 H
Desa Selancar terdiri dari 3 Dusun, 3 Rw. Dan 14 Rt yaitu :
1. Dusun Kalibulu ( Rw. 01 terdiri dari 5 Rt ) terletak disebelah selatan
2. Dusun Pagebangan ( Rw. 02 terdiri dari 5 Rt. ) ditengah
3. Dusun Gemilir ( Rw. 03 terdiri dari 4 Rt ) disebelah utara.
b. Topografi.
Desa Selancar merupakan suatu bentuk yang tidak teratur bentuk dan arahnya, 3 km
arah Barat daya dari Ibu Kota Kecamatan Selancar dan berbatasan dengan
WilSelancar Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas dengan batas
wilSelancar Sungai Ijo, Dataran rendah sehingga sering terjadi banjir

c. Hidrologi
Sesuasi dengan Topografi wilSelancar Desa Selancar, terdapat sungai-sungai dari
arah utara; Kedungweru, Desa Mangunweni, Desa Demangsari, Desa Candirenggo,
Desa Jatijajar dan bahkan dari Desa Bayawulung ( Kab. Banyumas ) semua
bermuara di sungai desa Selancar, sehingga menjadi tumpuhan banjir yang tidak
mampu diatasi oleh masyarakat desa Selancar tanpa ada bantuan dari pihak
pemerintah.

d. Kwalitas Medan
Dengan wilSelancar Topografi yang kurang menguntungkan sehingga jalur
Regional menjadi jalur utama dan sangat mempengaruhi terhadap niali budaya serta
ekonomi masyarakat desa Selancar.

e. Produktifitas Tanah
Sebagian besar pencaharian penduduk desa Selancar adalah Petani, namun dengan
Topografi yang kurang menguntungkan sehingga lahan pertanian kurang produktif
dan belum tersentuh pembangunan, hanya kemampuan masyarakat yang terbatas
belum mampu menanggulangi masalah lahan pertasnian ( kalau musim kemarau
kekeringan bahkan air asin masuk dan kalau musim penghujan banjir

f. Musim
Di desa Selancar ada 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan.

g. Pola Penggunaan Lahan Pertanian


1. Lahan Sawah dimusim penghujan ditanami padi dan musim Kemarau ditanami
palawija dan pembuatan Batu Bata.
2. Lahan Pekarangan ditanami Pohon Buah dan Kayu bahan Bangunan.
h. Kepemilikan Ternak
No. Jenis ternak Presentase
1. Ayam 58 %
2. Itik 20 %
3. Mentok 15 %
4. Kambing 5%
5. Sapi 2%
Jumlah 100 %

i. Tempat Peribadatan
Lokasi
No. Tempat Peribadatan Jumlah
Rw. 01 Rw. 02 Rw. 03
1. Masjid 1 1 2
2 Mushola 3 4 4 11

j. Tempat Usaha
No. Jenis Usaha Rw. 01 Rw. 02 Rw. 03 Jumlah
1. Warung 7 6 5 18
2. Toko 3 1 4
3. Bengkel 2 1 3
4. Pertukangan 2 1 2 5
5. Penggilingan Padi 1 1 2
6. Pengrajin 1 1

k. Jenjang Pendidikan
1. Play Group : 7 Siswa
2. Taman Kanak- Kanak : 25 Siswa
3. Sekolah Dasar : 243 Siswa
4. SLTP. : 106 Siswa
5. SLTA : 43 Siswa
6. Perguruan Tinggi : 11 Maha Siswa

l. Jumlah Penduduk
Laki laki : 1.167 Jiwa
Perempuan : 1.149 Jiwa
Jumlah : 2.316 Jiwa
m. Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah Prosentase
1. Petani 1.623 Orang 75 %
2. Buruh Tani 207 Orang 7 %
3. Kuli 41 Orang 1,5 %
4. Pedagang 38 Orang 1,2 %
5. Pengrajin 46 Orang 2 %
6. Tukang Kayu 49 Orang 2 %
7. Tukang Batu 28 Orang 1 %
8. PNS 11 Orang o,4 %
9. Pensiunan 3 Orang 0,01 %
10. Guru Tidak Tetap 8 Orang 0,09 %
11. Lain-lain 272 Orang 9,8 %
J umlah 2.316 Orang 100 %

C. SOTK Desa
STRUKTUR ORGANISASI TATA KEPEMERINTAHAN DESA
( SOTK Desa ) POLA MAKSIMAL
KADES BPD
Saring

SEKDES
Paiman

KADUS KADUS KADUS


Teguh Soderi Suhadi

KAUR UMUM KAUR PEMT KAUR KEU KAUR PEMB. KAUR KESRA
WIDI SUYOTO SURACHMAN SUGENG FUHADI DULAH KODERI

PEMBANTU PEMBANTU
KAUR KEU KAUR KESRA
SUPARMI KASMAN

PEMBANTU
KAUR KESRA
SUPARMAN
D. MASALAH YANG DIHADAPI DESA
Berdasarkan Penjaringan masalah yang dilakukangan disetiap dusun didapati masalah
sebagai berikut :
I BIDANG PENGEMBANGAN WILSELANCAR
1.1 Sektor Pekerjaan Umum
1.1.1 Jalan DPU sepanjang 1500m aspalnya rusak dan badan jalan terkikis.
1.1.2 Jalan Desa menuju Desa Demangsari sepanjang 800m rusak aspalnya dan badan
jalanya terkikis
1.1.3 Jalan Lingkungan di Rw.01 dan Rw. 02 sepanjang 1400m rusak
1.1.4 Jalan Desa Penghubung Gemilir kidul dan Gemilir lor sepanjang 800m ambles dan
terkikis
1.2 Sektor Sumber Daya Air dan Energi
1.2.1 Areal Pesawahan seluas 100 ha terlambat tanam
1.2.2 Tanggul drainase di Rw. 03 sepanjang 2400m rusak
1.2.3 Sebagian Pemukiman penduduk desa Selancar rawan air bersih
1.2.4 1500m Sungai Kalibulu Dangkal
1.2.5 Sebagian masyarakat di wilSelancar Rw. 01 dan Rw. 02 belum menikmati listrk
secara utuh
1.2.6 Pada malam hari jalan DPU sepanjang 1500m rawan keamanan dan kecelakaan Lalu-
lintas.
II BIDANG EKONOMI
2.1 Sektor Pertanian
2.1.1 Pertanian di desa Selancar hanya panen padi sekali dalam 1 tahun
2.1.2 Stok Pangan menipis pada musim Panca roba
2.1.3 Areal Pesawahan seluas 56 ha tidak bisa panen padi
2.1.4 Pada panen raya harga gabah merosot
2.1.5 Pada musim tanam harga Saprodi mahal
2.2 Sektor Perindustrian
2.2.1 Penduduk desa Selancar masih banyak pengangguran
2.3 Sektor Perdagangan
2.4 Sektor Peternakan
2.4.1 Setiap tahun di desa Selancar ternak unggas (ayam) mati lebih dari 100 ekor
2.5 Sektor Tenaga Kerja
2.5.1 Di desa Selancar ada 16 KK 42 Jiwa Rawan pangan
2.6 Sektor Perumahan
2.6.1 Di desa Selancar ada 18 rumah penduduk tidak layak huni
III BIDANG SOSIAL BUDAYA
3.1 Sektor Pendidikan
3.1.1 Di desa Selancar ada 10 anak usia dini putus sekolah
3.1.2 Pada bulan Juni, Juli dan Agustus biaya sekolah tinggi
3.1.3 Kenakalan Remaja cenderung meningkat
3.1.4 Mushola di Rt. 01 / Rw. 02 tidak nyaman
3.2. Sektor Kesehatan
3.2.1 Penyakit Diare dan Penyakit Kulit menjangkit pada musim hujan
Sebagian Pemukiman Penduduk tidak sehat
3.2.2 Petugas Pelayanan Posyandu di Rw. 02 mengeluh
3.3 Setor Pemerintah
3.3.1 Pelayanan Pemerintah Desa belum optimal
3.3.2 Pemdes, BPD, LKMD, PKK dan Kelompok Tani SDM rendah
3.3.3 BPD belum bisa membawa aspirasi rakyat
3.3.4 Pengurus LKMD dan Ketua Rw. / Rt belum dapat tunjangan gaji
3.3.5 LKMD belum melibatkan masyarakat dalam menentukan anggaran pada proyek
3.3.6 PKK secara utuh belum bisa mandiri
3.3.7 Karang Taruna belum ada Kegiatan nyata
3.3.8 Kepengurusan Karang Taruna Fakum
3.3.9 Kelompok Tani belum bisa menjadi sumber aspirasi petani
3.3.10 Kelompok Tani di Rw. 03 Fakum
3.3.11 Rw. / Rt. Belum difungsikan oleh Pemdes dalam biokrasi kepemerintahannya dan
belum ada anggaran dari Pemerintah
3.4 Sektor Kesenian
3.4.1 Kesenian tradisional hampir punah dan belum mampu mengangkat social budaya
masyarakat
BAB III
PROSES PENYUSUNAN RPJM Desa
Penyusunan RPJMDes, diawali dengan Penjaringan masalah yang dilakukan secara
partisipatif mulai dari tingkat RT dan RW dan dusun. Dari kegiatan ini menghasilkan data
dan informasi dari tingkat komunitas, selanjutnya Pokja Desa menyelenggarakan
Lokakarya untuk mengkompilasikan data hasil Penjaringan masalah. Secara Lebih Detail
Runtutan Proses kegiatan dalam penyusunan RPJMDes desa Selancar adalah sebagai
berikut :
a. Pembentukan dan pembekalan Pokja Desa Perencanaan Partisipatif
Pembentukan Pokja Desa Perencanaan Partisipatif dilaksanakan melalui musyawarah
desa yang dilakukan secara terbuka dan demokratis

b. MUSDUS / Penjaringan Masalah dan Potensi


Proses penjaringan masalah dilakukan oleh Team Perencanaan Partisipatif yang terdiri
dari para anggota Pokja Desa, tokoh masyarakat, relawan dan unsur pemerintah desa
serta BPD ( daftar Personil terlampir ). Dalam konteks ini, tim Perencanaan Partisipatif
bertannggung jawab secara institusional kepada Pokja Desa, dan kepada publik lewat
mekanisme Lokakarya desa.
Untuk menggali data potensi dan masalah yang ada di desa, Team Perencanaan
Partisipatif menggunakan tiga alat dengan metode PRA sebagai berikut :
(1.) Sketsa Desa (2.) Kalender Musim (3.) Diagram Kelembagaan
Proses penjaringan masalah itu dilaksanakan dalam forum musyawarah dusun yang
telah dilakukan pada :
No Dusun Waktu Pelaksanaan Tempat
1 Dusun 01 25 Agustus 2007 Rumah Kadus I
2 Dusun 02 27 Agustus 2007 Rumah Ketua RT 03 / RW 02
3 Dusun 03 29 Agustus 2007 Rumah Kaur Kesra
Dari hasil Musdus penjaringan masalah dan potensi ditingkat dusun kemudian
dituangkan dalam format 1 s/d 3.

c. Lokakarya perencanaan partisipatif tingkat Desa


Proses penyusunan program dan kegiatan dilakukan dalam lokakarya ditingkat Desa
yang dilksanakan tanggal 6 November 2007 dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengkompilasikan dan Mengelompokan Masalah masalah dari hasil musyawarah
Dusun,
2. Menyusun Legenda dan Sejarah Desa
3. Menyusun Visi Misi Desa
4. Membuat skala prioritas
Pembuatan skala. prioritas ini bertujuan untuk mendapatkan prioritas masalah yang
harus segera dipecahkan. Adapun teknik yang digunakan adalah dengan
menggunakan rangking dan pembobotan.
5. Menyusun alternatif tindakan pemecahan masalah.
Setelah semua masalah di rangking berdasarkan kriteria yang disepakati bersama,
tahap selanjutnya adalah menyusun alternatif tindakan yang layak. Kegiatan ini
mempunyai tujuaan untuk mendapatkan alternatif tindakan pemecahan masalah
dengan memperhatikan akar penyebab masalah dan potensi yang ada.
6. Menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Periode tahun 2008 -
2012
Dalam tahapan ini juga dipisahkan mana pembangunan sekala Desa dan
pembangunan skala Kabupaten. Hasil yang dicapai dalam lokakarya ini adalah
tersusunnya draf RPJMDes

b. Musrenbang Desa Pembahasan Draf RPJMDes


Pada tahap selanjutnya dari Lokakarya Perencanaan Partisipatif oleh Team
Perencanaan Partisipatif Hasil yang dicapain masih berupa draf Dokumen RPJM Desa
tahun 2008 2012, yang oleh Pokja Desa kemudian dikonsultasikan kepada publik
melalui MUSRENBANG Desa untuk mendapatkan tanggapan / masukan dari
masyarakat serta nara sumber, usulan atau masukan dari masyarakat yang disetujui oleh
forum akan di tambahkan dalam Dokumen RPJM Desa tahun 2008 2012,

c. Pengesahan RPJM Desa


Draft RPJM Desa yang sudah direvisi kemudian ditetapkan oleh Kepala desa dan BPD
menjadi Peraturan Desa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM) Desa
Selancar Kecamatan Selancar Kabupaten Atas Angin.

d. Sosialisasi RPJM Desa


Sosialisasi RPJM Desa dilakukan di tiap Rw dan Rt melalui pertemuan-pertemuan rutin
serta ditempelkan di papan informasi yang ada, baik papan informasi Rw dan Desa.
BAB IV
VISI, MISI PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
A. VISI DAN MISI
1. VISI
Tercapainya masyarakat yang aman dan sejahtera melalui pertanian dan
optimalisasi pelayanan publik.
2. MISI
a. Menciptakan pelayanan yang merata, berkeadilan tepat waktu dan tepat guna
b. Mewujudkan penyelenggaraan pertanian yang bermutu menyesuikan Topografi
desa dan memaksimalkan potensi yang ada.
c. Memberikan pembinaan dan pengembangan kreativitas masyarakat dibidang
ketrampilan untuk menciptakan lapangan kerja.
B. PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF TAHUN 2008 - 2012
I BIDANG PENGEMBANGAN WILSELANCAR
1. Areal Pesawahan seluas 100 ha terlambat tanam
2. Tanggul drainase di Rw. 03 sepanjang 2400m rusak
3. Jalan DPU sepanjang 1500m aspalnya rusak dan badan jalan terkikis.
4. Jalan Desa menuju Desa Demangsari sepanjang 800m aspalnya rusak dan
badan jalanya terkikis
5. Jalan Lingkungan di Rw.01 dan Rw. 02 sepanjang 1400m .usak
6. Jalan Desa Penghubung Gemilir kidul dan Gemilir lor sepanjang 800m
ambles dan terkikis
7. Sebagian Pemukiman penduduk desa Selancar rawan air bersih
8. Pada malam hari jalan DPU sepanjang 1500m rawan keamanan dan
kecelakaan Lalu-lintas.
9. 1500m Sungai Kalibulu Dangkal
10. Sebagian masyarakat di wilSelancar Rw. 01 dan Rw. 02 belum menikmati
listrk secara utuh
II BIDANG EKONOMI
1. Pertanian di desa Selancar hanya panen padi sekali dalam 1 tahun
2. Stok Pangan menipis pada musim panca roba
3. Areal Pesawahan seluas 56 ha tidak bisa panen padi
4. Di desa Selancar ada 16 KK 42 jiwa rawan pangan
5. Pada panen raya harga gabah merosot
6. Pada musim tanam harga Saprodi mahal
7. Penduduk desa Selancar masih banyak pengangguran
8. Belum ada badan Usaha milik desa yang melayani kebutuhan sarana
produksi dan modal serta pasar yang berpihak pada petani
9. Di desa Selancar ada 18 rumah tidak layak huni
10. Setiap tahun di desa Selancar ternak unggas (ayam) mati lebih dari 100 ekor
III BIDANG SOSIAL BUADAYA
1. Didesa Selancar ada 10 anak usia dini putus sekolah
2. Pada bulan Juli, Juni dan Agustus biaya sekolah tinggi
3. Kenakalan remaja cenderung meningkat
4. Mushola di Rt 01 / Rw. 02 tidak nyaman
5. Penyakit Diare dan penyakit kulit menjangkit pada musim hujan
6. Sebagian pemukiman penduduk tidak sehat
7. Petugas pelayanan Posyandu di Rw. 02 mengeluh
8. Pelayanan Pemerintah desa belum optimal
9. Pemdes, BPD, PKK, LKMD dan Kelompok Tani SDM rendah
10. BPD belum bisa membawa aspirasi rakyat
11. Pengurus LKMD dan Ketua Rt. / RW. Belum dapat tunjangan gaji
12. LKMD belum melibatkan masyarakat dalam menentukan anggaran dapa
Proyek
13. PKK secara utuh belum bisa mandiri
14. Karang Taruna belum ada kegiatan nyata
15. Kepengurusan Karang Taruna Fakum
16. Kelompok Tani belum bisa menjadi sumber aspirasi petani
17. Kelompok Tani di Rw. 03 Fakum
18. Rw. Dan Rt. belum difungsikan oleh Pemdes dalam biokrasi
kepemerintahannya dan belum ada anggaran dari pemerintah
19. Kesenian Tradisional hampir punah dan belum mampu mengangkat social
budaya masyarakat
C. ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
1. Arah Kebijakan Pendapatan Desa
a. Arah Kebijakan pendapatan desa
Dalam rangka meningkatkan kemandirian desa maka arah kebijakan berkaitan
dengan penerimaan adalah sebagai berikut :
a.1. Meningkatkan Pendapatan Asli desa dengan upaya upaya sebagai berikut
 Meningkakan pendapatan dari hasil usaha desa dengan cara
membangun Badan usaha milik desa
 Mengotimalkan pendapatan dari pengelolaan kekayan desa
 Memperbesar partispasi masyarakat
 Mengintesifkan pungutan desa
a.2. Menggalang dan memperbesar bantuan pihak ketiga dengan cara :
 Menggali pendanaan dari masyarakat di perantauan yang berhasil
 Mengalang pendanaan dari pihak ketiga

b. Proyeksi pendapatan desa 2008 - 2012

TAHUN
NO URAIAN
2008 2009 2010 2011 2012
1 Pendapatan 25.000.000 26.000.000 27.000.000 28.000.000 30.000.000
Asli Desa
2 Bagi Hasil 500.000 600.000 700.000 800.000 1.000.000
Restribusi
Daerah
3 Bagi Hasil 30.000 400.000 500.000 600.000 700.000
Pajak
4 Bagaian Dana 102.000.000 112.000.000 121.000.000 131.000.000 140.000.000
Perimbangan
Yang di
terima
Kabupaten
5 Bantuan 60.000.000 65.000.000 70.000.000 75.000.000 79.000.000
Pemerintah
6 Hibah
7 Sumbangan 1.500.000 2.500.000 4.000.000 5.000.000 7.000.000
Pihak Ketiga
JUMLAH 189.300.000 206.500.000 223.300.000 240.400.000 257.7000
2. Arah Kebijakan Belanja Desa
a. Arah Kebijakan Belanja Desa
Berdasarkan masalah yaang dihadapi desa sera program prioritas tahun 2008 -
2012 maka arah kebijakan belanja desa adalah sebagai berikut
a.1. Efesiensi angaran pada belanja tidak langasung
a.2. Memperbesar alokasi belanja langsung dan belanja bantuan sosial dalam
mempercpat pengurangan emiskinan
b. Proyeksi belanja desa 2008 - 2012

TAHUN
NO URAIAN
2008 2009 2010 2011 2012
2.1 Belanja Langsung 102000000 112000000 121000000 131000000 140000000

Operasional 30600000 33600000 36300000 39300000 42000000


Pemdes
Program 20400000 22400000 24200000 26200000 28000000
Pembangunan
Fusik
Program 20400000 22400000 24200000 26200000 28000000
Pembangunan
Eknomi
Program 30600000 33600000 36300000 39300000 42000000
Pembangunan
Soasial Budaya
2.2 Belanja Tidak 87300000 94500000 102200000 109400000 117700000
Langssung
Belanja Pengawai 85000000 91000000 97000000 103000000 109000000
Belanja Subsidi
Belanja Hibah 500000 600000 700000 800000 1000000
Belanja Bantuan
Sosial
Belanja Bantuan 1800000 2900000 4500000 5600000 7700000
Keuangan
Belanja Tidak
Terduga
JUMLAH 189300000 206500000 223200000 240400000 257700000
BAB VI
PENUTUP
Demikian RPJMDes Desa Selancar ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan
Pembangunan di Desa Selancar Kecamatan Selancar tahun 2008 -2012 yang selanjutnya
setiap tahun akan dijabarkan dalam RKP Desa.

Kepala Desa Selancar

MAHMUD
Lampiran 3 Peraturan Desa : Selancar
Kecamatan : Selancar
Kabupaten : Kebumen
Nomor : 03 Tahun /2007
Tentang : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJMDes )
Tahun 2008-2012

RPJMDes TAHUN 2008 2012


DESA SELANCAR KECAMATAN SELANCAR KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN SUMBER BIAYA


BIDANG / KEGIATAN VOL LOKASI INDIKATOR
NO 1 2 3 4 5 APBD APBDes Lainnya
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
I BIDANG PENGEMBANGAN
WILAYAH
Areal Pesawahan
1.1 Dibuat saluran pembuangan air 2700x0,6 Rw. 01,
seluas 100 ha bisa
sampai ke sungai Kalibulu m
Rw. 02 dua kali tanam
sepanjang 1500m dan sungai
dan Rw. V V V V V V V
Gemilir sepanjang 1200m
03
Normalisasi Sungai Ijo Pembuangan air dari
1.2 4000x30 Desa pemukiman
V V
m Selancar penduduk dan areal
pesawahan bisa
lancar
1.3 Proyek Padat Karya Normalisasi 2400 m Rw. 03 V V Tanggul drainase di
Draenase di RW 03 sepanjang Rw. 03 sepanjang
2400 m 2400 m yang rusak
dinormalisasi
1.4 Perbaikan jalan DPU Sepanjang 1500 m Rw. 02 Jalan tidak rusak
V V
1500m
Rw. 03
Perbaikan aspal sepanjang Jalan
1.5 800 m Rw. 01 Jalan Desa menuju
Desa menuju Desa Demangsari V V
Desa Demangsari
800m Rw. 02
sepanjang 800m
tidak rusak
Pembangunan Ditalud kanan kiri 1600 m sepanjang
1.6 1600m Rw. 01
sepanjang Jalan Desa menuju V V Jalan Desa menuju
Desa Demangsari 1600m Rw. 02 Desa Demangsari
terbangun talud

Pembuatan Drainase sebelah Jalan Lingkungan di


1.7 1400m Rw. 01
kanan sepanjang 1400m V V Rw.01 dan Rw. 02
Rw. 02 sepanjang 1400m
diperbaiki
Pengerasan jalan sepanjang 1400 Jalan Lingkungan di
1.8 1400 m Rw. 01
m V V Rw.01 dan Rw. 02
Rw. 02 sepanjang 1400m di
bangun
Pembuangan air
1.9 Jalan Desa Penghubung Gemilir 1600m Rw.02
V V menjadi lancar
kidul dan Gemilir lor dibuat
Rw. 03
Drainase kekanan kiri jalan
sepanjang 1600m
Jalan Desa
1.10 Dibuat Talud kanan kiri jalan 1600 m Rw. 02
V V Penghubung Gemilir
1600m
Rw. 03 kidul dan Gemilir lor
sepanjang 800m
tidak ambles dan dan
tidak terkikis
1.11 Pemasangan jaringan dari PDAM 120 KK Desa Kebutuhan air bersih
V V
Selancar bagi penduduk desa
Selancar tercukupi
Penduduk merasa
1.12 Pemasangan penerangan 13 Titik Desa
V V aman dan
penerangan jalan
Selancar kecelakaan Lalu-
lintas.sepanjang jalan
DPU (1500 m) pada
malam hari menurun
1.13 Pengerukan Sungai Kalibulu 1500m Rw. 01 V V Pendangkalan
sepanjang 1500m Sungai Kalibulu
teratasi
1.14 Penambahan tiang listrik sampai 8 Tiang Rw. 01 Masyarakat di
ke sasaran di wilSelancar Rw. 01 wilSelancar Rw. 01
Rw. 02 V V
dan Rw. 02 dan Rw. 02 belum
menikmati listrk
secara utuh
1.15 Normalisasi Sungai kalibulu dan 3000x4m Desa V V Areal Pesawahan
Selancar seluas 56 ha bisa
Sungai Gemilir
panen padi
1.16 Membuat saluran air menuju ke 1600 Desa Areal Pesawahan
sungai Kalibulu sepanjang 600m x1m Selancar V V seluas 56 ha tidak
dan sungai Gemilir 1000 m bisa panen padi

II BIDANG EKONOMI
2. 1 Pengadaan sumur pantek 12 12 Buah Desa V V V Pertanian di desa
tempat Selancar Selancar mampu
panen padi lebih dari
sekali dalam 1 tahun
2.2 Pengadaan mesin pompa air 12 12 Unit Desa V V V Pertanian di desa
unit Selancar Selancar mampu
panen padi lebih dari
sekali dalam 1 tahun
2.3 Pengadaan mesin Diesel 3 unit 3 unit Desa V V V Pertanian di desa
Selancar Selancar mampu
panen padi lebih dari
sekali dalam 1 tahun
2.4 Bantuan Beras untuk Rumah 16 KK Desa V V V V V V Stok Pangan
Tangga Mikin ( RTM ) Selancar tercukupi pada
musim panca roba
2.5 Pelatiham Ketrampilan anyaman 3 Klp. Desa V V V V V V 16 KK (42 jiwa)
Bambu Selancar rawan pangan Di
desa Selancar
memiliki pekerjaan
2.6 Pembentukan BUMDes untuk 1 Desa V V Adanya Badan
Standarisasi harga gabah Lembaga Selancar Usaha milik desa
melayani kebutuhan Saprotan yang melayani
bagi petani kebutuhan sarana
produksi dan modal
serta pasar yang
berpihak pada petani
2.7 Pembentukan Gapoktan 1 Desa V V Kelompok Tani /
Lembaga Selancar Gapoktan
berkembang
2.8 Optimalisasi Penyuluhan kepada 5 Klp. Desa V V V V V V PPL rutin
petani agar masuk menjadi Selancar mendampingi
anggota Kelompok Tani Kelompok Tani ?
Gapoktan
2.9 Vaksinasi masal setiap 4 bulan 5 Klp. Desa V V V V V V Meminimalisir
sekali Tani Selancar kematian ternak
Ternak unggas (ayam) di
desa Selancar

III BIDANG SOSIAL BUADAYA


3.1 Pencegahan Penyakit diare dan 3 Rw. Desa V V V V V V Pada musim hujan
penyakit kulit melalui Pengobatan Selancar Penduduk Selancar
masal pada musim hujan terhindar dari
Penyakit Diare dan
penyakit kulit
3.2 Penguatan Kelompok Tani agar 5 Klp. Desa V V V V V V Kelompok Tani
mampu memperjuangkan Tani Selancar mampu menjadi
kepentingan petani sumber aspirasi bagi
petani
3.3 Pelatihan tata Pemerintahan Desa 4 Desa V V V V V V SDM Pemdes, BPD,
bagi Perangkat desa, LKMD, PKK Lembaga Selancar PKK, LKMD
dan BPD
3.4 Pelatihan menegement Organisasi 1 Desa V V V V V V SDM Pengurus
Tani bagi Pengurus Gapoktan dan Lembaga Selancar Kelompok Tani
Kelompok Tani meningkat dan
Gapoktan
berkembang.
3.5 Penguatan PKK 1 Desa V V V V V V SDM Pengurus PKK
Lembaga Selancar meningkat
3.6 Survai / pendataan anak putus 10 Anak Desa V V Ada data anak dari
sekolah Selancar keluarga tidak
mampu
3.7 Bia Siswa bagi anak dari Keluarga 10 Anak Desa V V V V V V Menurunya angka
Miskin Selancar putus sekolah

3.8 Fasilitasi Kejar Paket A bagi 10 Anak Desa V V V V V V 10 anak putus


Penduduk yang tidak mampu Selancar sekolah Didesa
melanjutkan ke SLTA Selancar mengikuti
kejar paket A
3.9 Pembinaan Remaja lewat karang 1 Kali Desa V V V V V V Kenakalan remaja
taruna Selancar menurun
3.10 Pemberian Dana Insentif untuk 17 Orang Desa V V V V V V Ada Perhatian dari
Rw. / Rt. Selancar Pemerintah Daerah
kepada Pengurus
LKMD dan Ketua Rt.
/ RW.
3.11 Perbaikan Mushola di Rt 01 / Rw. 1 Rw. 02 V V Mushola di Rt 01 /
02secara gotong royong Mushola Rw. 02 nyaman untuk
beribadah
3.12 Peningkatan Pelayanan 1 Desa V V V V V V Adaya Perangkat
Pemerintah Lembaga Selancar yang selalu siaga
sesuai jam kerja
dinas
3.13 Pembuatan MCK pemukiman 3 Rw. Desa V V V V V V Lingkungan nyaman
penduduk tidak sehat Selancar dan sehat
3.14 Pengadaan Tempat duduk bagi 4 Kursi Rw. 02 V V Meningkatnya
Posyandu di Rw. 02 pelayanan Posyandu
di RW 02
3.15 Sosialisai anggaran Proyek dari 13 Rt. Desa V V Transparansi
Pemerintah desa ke RT. / Rw. Selancar Anggaran yang
dikelola oleh LKMD
3.16 Penyusunan Rencana Strategis ! Desa V V V V V V PKK secara utuh bisa
dan Program Kerja PKK Lembaga Selancar mandiri
3.17 Reorganisasi Karang Taruna 1 Desa V V Aktifnya
Lembaga Selancar Kepengurusan dan
adanya kegiatan
nyata Karang Taruna
3.18 Membudayakan Kese-nian 1 Group Desa V V V V V V Kesenian Tradisional
Tradisional dengan cara sering Selancar Lestari
dipentaskan di Balai desa
3.19 Optimalisasi Peran dan fungsi Rt. / 3 Rw. Desa V V V V V V Rw. Dan Rt.
Rw. Guna dalam pelayanan surat Dan Selancar difungsikan oleh
pengantar yang dibutuhkan Pemdes dalam
14 Rt.
masyarakat biokrasi
kepemerintahannya
3.20 Bantuan Dana Operasional Untuk 3 Rw. Desa V V V V V V Adanya Bantuan
Rt. / Rw. Dan Selancar Dana Operasional
Untuk Rt. / Rw.
14 Rt.
3.22 Bantuan rehab rumah untuk 18 KK 18 KK Desa V V Direhabnya 18
yang rumahnya tidak layak huni Selancar rumah tidak layak
huni
Ditetapkan di : Selancar
Pada Tanggal : 9 Desember 2007
Kepala Desa Bulurej

SARIN

Anda mungkin juga menyukai