Etika Profesi
Etika Profesi
BAB II.
PEMBAHASAN
b) Etika teologis
Etika teologis adalah etika yang mengajarkan hal-hal yang baik dan buruk berdasarkan
ajaran-ajaran agama.
c) Etika sosiologis
Etika sosiologis berbeda dengan dua etika sebelumnya. Etika ini menitik beratkan pada
keselamatan ataupun kesejahteraan hidup bermasyarakat.
Dalam kaitan dengan nilai dan norma yang digumuli dalam etika ditemukan dua
macam etika, yaitu :
1. Etika Diskriptif
Etika ini berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan perilaku manusia dan apa
yang dikejar oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang bernilai.
2. Etika Normatif
Etika ini berusaha untuk menetapkan sikap dan pola perilaku yang ideal yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam bertindak.
a. Saling menghormati dengan sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
b. Saling menghargai dengan sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
c. Bekerja sama dengan baik dengan sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
d. Bersama-sama menciptakan suasana yang nyaman dilingkungan radiologi
e. Saling bertukar ilmu yang bermanfaat antar sesama petugas baik didalam ataupun diluar
radiogi
f. Saling membantu antar sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
g. Bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing
h. Tidak memilih bergaul dengan siapapun
i. Tidak sungkan untuk bertanya apabila tidak mengerti
j. Bersikap santun dan bersahabat antar sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
k. Mematuhi peraturan yang dibuat bersama-sama diradiologi
l. Bersama-sama melakukan pelayanan yang terbaik terhadap pasien
m. Tidak sungkan untuk menegur apabila petugas lain salah dalam melaksanakan tugasnya
n. Bersikap ramah tamah, dan menyapa sesama petugas baik didalam ataupun diluar radiologi
o. Bersama-sama menjaga lingkungan radiologi yang bersih dan sehat
Pada dasarnya, tujuan kode etik radiografer terhadap pasien adalah upaya agar radiografer
dalam menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat
manusia. Tujuan kode etik radiografer tersebut adalah sebagai berikut :
1) Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar radiografer, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi radiografer maupun dengan profesi
lain di luar profesi radiografer.
2) Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh pr radiografer
aktisi yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.
3) Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan
secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
4 Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoerawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional radiografer
5) Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna tenaga radiografer akan
pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas
Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan-santun, segala sesuatu yang
berhubungan dengan etiket atau sopan-santun terhadap pasien . Moralitas dapat berasal dari
sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber.
RADIASI RONTGEN
Sinar-X diperlukan dalam membuat gambaran radiografi. prinsipnya, Sinar-X
mampu menembus bahan dan mencatat hasil gambaran itu pada plat
film.(mungkin) ada saja orang yang takut di rontgen karena radiasinya itu, tapi
dampaknya itu gak sebesar manfaatnya looh. Dengan rontgen, kita bisa melihat ada
tidaknya kelainan pada organ tubuh bagian dalam seperti tulang tanpa harus
melakukan pembedahan. Hal ini sangat menguntungkan sekali buat pasien karena
tidak menimbulkan rasa sakit.untuk diketahui, sebelum
dilakukan ekspose/pengambilan gambar terhadap pasien, Radiografer terlebih
dahulu melakukan pembatasan dosis radiasi seperti pengaturan tingkat daya
tembus, pengaturan waktu, dan pembatasan penyinaran. jadi sangat aman
Komunikasi Radiografer
Komunikasi adalah pengoperan lambang yang mengandung arti atau makna yang
perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.
tujuan komunikasi:
mempelajari atau mengajarkan sesuatu
mempengaruhi perilaku seseorang
mengungkapkan perasaan
berhubungan dengan orang lain
mencapai suatu tujuan
PENTINGNYA KOMUNIKASI BAGI RADIOGRAFER
komunikasi sangat diperlukan bagi seorang Radiografer kepada pasien. Pasien tidak
mengerti apa yang musti dia lakukan, karena itu Radiograferlah yang harus
mengarahkan. Tanpa adanya komunikasi, tujuan yang diharapkan tidak akan
tercapai.
Seorang pasien datang ke instalasi radiologi untuk melakukan foto thorax. sebelum
melakukan pemeriksaan, jelaskan dulu prosedur apa saja yang harus dilakukan
seperti melepas baju dan bra karena logam atau kacing dapat mengganggu diagnosa
bagi dokter, memosisikan pasien, dan selanjutnya memberi pengertian ke pasien
untuk mengikuti instruksi foto thorax dari kita.
contoh lain saat pemeriksaan BNO IVP. sangat diperlukan komunikasi yang baik
dari radiografer kepada pasien mengenai prosedur pemeriksaan, waktu
pemeriksaan, dan lain-lain.
Radiografer sebagai suatu profesi
Radiografer sebagai suatu profesi, mengandung arti suatu betuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu radiologi, berbentuk pelayanan biofisika, sosial, spiritual yang
komprehensif ditujukan kepada masyarakat, individu, keluarga baik yang sehat
maupun yang sakit.
KEWAJIBAN RADIOGRAFER
SETIAP RADIOGRAFER:
Harus menjaga dan menjunjung tinggi nama baik profesi.
Hanya melakukan pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG), Radioterapi
dan Kedokteran Nuklir atas permintaan dokter tanpa meninggalkan prosedur yang
telah digariskan.
Tidak dibenarkan menyuruh orang lain yang bukan ahlinya untuk melakukan
pekerjaan Radiografi & Imejing (CT Scan, MRI, USG), Radioterapi dan Kedokteran
Nuklir.
Tidak dibenarkan menentukan diagnosa Radiologi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. 1.Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu
sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
2. Dari contoh kasus sebelumnya dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang
tekni Radiografer harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia harus
memiliki softskill dan hardskill dalam standarisasi profesinya. Karena sesuatu yang
kecil, yakni tidak sengaja memindahkan file yang tidak seharusnya di pindahkan , bisa
menjadi masalah yang besar dan berhubungan dengan hukum karena melanggar UU .
3.2 SARAN
Seorang tekni radiografer harus berhati-hati dalam menjalankan pekerjaannya. Ia harus
memiliki softskill dan hardskill dalam standarisasi profesinya. Karena sesuatu yang kecil,
yakni tidak sengaja memindahkan file yang tidak seharusnya di pindahkan , bisa menjadi
masalah yang besar dan berhubungan dengan hukum karena melanggar UU.Dan menjelaskan
bahwa etika profesi sebagai seorang tekni radiografer harus diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Amri dan Jusuf Hanafiah. 2008. Etika dan Hukum Kesehatan.Ed. 4.
Jakarta: EGC Budiningsih, Yuli dkk. 2012.