Buku Guru Pai Kelas X
Buku Guru Pai Kelas X
M. Taupan
Buku Guru
SOSIOLOGI
untuk SMA/MA Kelas XI
Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
2
OB OB
ii
Buku Guru
Sosiologi
untuk SMA/MA Kelas XI
Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
Penyusun : M.Taupan
Ilustrasi Cover : W. Abdul Aziz
Lay Out : Junenti
Cetakan I : September 2014
Diterbitkan Oleh : Penerbit Yrama Widya
Jl. Permai 28 No. 100
Margahayu Permai, Bandung (40218)
Telp. (022) 5403533 (Hunting), 5403518, 5426845
Fax. (022) 5403512
ANGGOTA IKAPI
email : yrama.redaksi@gmail.com (Redaksi)
yramawidya@indo.net.id (Penjualan)
http://www.yramawidya.co.id
PERPUSTAKAAN NASIONAL
KATALOG DALAM TERBITAN
Taupan, M.
Buku Guru Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI/ Penulis M. Taupan,.
-- Cet.1. -- Bandung: Yrama Widya, 2014.
vi + 210 hlm. ; 18 25 cm.
Untuk SMA/MA Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
ISBN 978-602-277-652-9(no.jil. lengkap)
ISBN 978-602-277-653-6(jil.1)
ISBN 978-602-277-654-3(jil.2)
ISBN 978-602-277-655-0(jil.3)
1. Sosiologi -- Studi dan pengajaran
I. Judul.
301.07
Kata Pengantar
Puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena atas karunia dan
petunjuk-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Buku Guru Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Tujuan disusunnya buku ini adalah untuk memberikan panduan kepada
guru dalam mengajarkan Sosiologi secara mudah, jelas, dengan metode pembelajaran yang tepat.
Paradigma pembelajaran dalam kurikulum 2013 lebih menekankan keaktifan dan kreativitas
siswa agar tercapai kemandirian dalam diri siswa. Hal ini tampak pada kekhasan kurikulum 2013
yang berbasis saintifik dimana guru berupaya mengarahkan siswa untuk memahami materi melalui
aktivitas yang dikenal dengan 5 M (mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan). Di dalam buku guru ini pun tersurat berbagai alternatif pembelajaran yang
sebaiknya dilakukan guru untuk membuat siswa aktif dan reaktif dalam mengaplikasikan dengan
berbagai aktivitas yang dikenal dengan 5 M tersebut dalam setiap pertemuannya.
Selain itu, di dalam buku ini terdapat panduan penilaian dan hal-hal yang diperlukan oleh
guru dalam proses pembelajaran sosiologi. Sebagai ilmu sosial baik dari segi afektif, kognitif, dan
psikomotorik sehingga selain siswa mampu menguasai ilmu pengetahuan sosiologi secara teoritis
dan praktis, hal yang terpenting adalah mampu mengaplikasikan sikap-sikap positif seperti jujur,
disiplin, dan sebagainya dalam kehidupannya sehari-hari, baik secara horizontal dengan sesama
manusia maupun vertikal kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan buku ini. Harapan kami, semoga buku ini dapat memberikan sumbangan yang berarti
dalam pengajaran Sosiologi. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa susunan dan materi
yang terkandung dalam buku ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik sangat kami
harapkan demi perbaikan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Daftar Isi
Bagian 1
Petunjuk Umum
Petunjuk Umum 1
OB OB
2
Petunjuk Umum 3
OB OB
4
Semester 2 (GENAP)
Bab Keterangan
Jumlah Minggu
4. 7 1. Setelah terselesaikannya Bab 4 dilakukan ulangan tengah
5. 7 semester.
2. Adapun, ulangan akhir semester dilakukan setelah
terselesaikannya Bab 5.
3. Pengembangan Indikator
Penguasaan Kompetensi Dasar dicapai melalui proses
pembelajaran dan pengembangan pengalaman belajar. Hal tersebut
dikembangkan atas dasar indikator dari setiap KD, terutama KD-
KD penjabaran dari KI-3 dan KI-4. Pengembangan indikator untuk
Kompetensi Dasar pada KI-3 dan KI-4 untuk mata pelajaran Sosiologi
kelas XI adalah sebagai berikut.
Tabel 3 Rumusan Indikator pada KI-3 dan KI-4
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Memahami tinjauan Sosiologi dalam 1. Menjelaskan hakikat kelompok sosial.
mengkaji pengelompokan sosial 2. Mengategorikan macam-macam kelompok sosial
dalam masyarakat. 3. Menjelaskan dinamika kelompok sosial.
Petunjuk Umum 5
OB OB
6
Petunjuk Umum 7
OB OB
8
Petunjuk Umum 9
OB OB
10
a. Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas
dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan
pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar,
dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melaku
kan pengamatan, melatih mereka untuk memerhatikan (melihat,
membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau
objek.
b. Menanya
Dalam kegiatan menanya, guru membuka kesempatan
secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru
perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek
yang konkret sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan
fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan
yang bersifat hipotetik. Dari situasi di mana peserta didik dilatih
menggunakan pertanyaan dari guru, masih memerlukan bantuan
guru untuk mengajukan pertanyaan sampai ke tingkat di mana
peserta didik mampu mengajukan pertanyaan secara mandiri.
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui
kegiatan bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik.
Semakin terlatih dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin
dapat dikembangkan. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk
mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari sumber
yang ditentukan guru sampai yang ditentukan peserta didik, dari
sumber yang tunggal sampai sumber yang beragam.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengum
pulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara.
Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak,
memerhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen.
d. Mengasosiasikan
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi
lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan
mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan Hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan
apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut
disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
Petunjuk Umum 11
OB OB
12
Petunjuk Umum 13
OB OB
14
Petunjuk Umum 15
OB OB
16
1) Langkah Persiapan
a) Menentukan tujuan pembelajaran.
b) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan
awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).
c) Memilih materi pelajaran.
d) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa
secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).
e) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa
contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk
dipelajari siswa.
f) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
g) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
2) Pelaksanaan
a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya,
kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Di
samping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan
mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan
aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat
mengembangkan dan membantu siswa dalam
mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini Bruner (dalam
modal implementasi Kurikulum 2013) memberikan
stimulation dengan menggunakan teknik bertanya
yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat menghadapkan siswa pada kondisi internal yang
mendorong eksplorasi. Dengan demikian seorang
Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi
stimulus kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa
untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
b) Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutnya
adalah guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-
agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam
bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan
masalah), sedangkan menurut permasalahan yang
dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan
(statement) sebagai jawaban sementara atas pertanyaan
yang diajukan.
Petunjuk Umum 17
OB OB
18
Petunjuk Umum 19
OB OB
20
Petunjuk Umum 21
OB OB
22
a. Metode Penilaian
Penilaian dapat dilakukan melalui metode tes maupun
nontes. Metode tes dipilih bila respons yang dikumpulkan dapat
dikategorikan benar atau salah (KD-KD pada KI-3 dan KI-4).
Bila respons yang dikumpulkan tidak dapat dikategorikan benar
atau salah digunakan metode nontes (KD-KD pada KI-1 dan KI-2).
Metode tes dapat berupa tes tulis atau tes kinerja.
1) Tes tulis dapat dilakukan dengan cara memilih jawaban
yang tersedia, misalnya soal bentuk pilihan ganda, benar-
salah, dan menjodohkan; ada pula yang meminta peserta
menuliskan sendiri responsnya, misalnya soal berbentuk
esai, baik esai isian singkat maupun esai bebas.
2) Tes kinerja juga dibedakan menjadi dua, yaitu perilaku
terbatas, yang meminta peserta untuk menunjukkan kinerja
dengan tugas-tugas tertentu yang terstruktur secara ketat,
misalnya peserta diminta menulis paragraf dengan topik yang
sudah ditentukan, atau mengoperasikan suatu alat tertentu;
dan perilaku meluas, yang menghendaki peserta untuk
menunjukkan kinerja lebih komprehensif dan tidak dibatasi,
misalnya peserta diminta merumuskan suatu hipotesis,
kemudian diminta membuat rancangan dan melaksanakan
eksperimen untuk menguji hipotesis tersebut.
Metode nontes digunakan untuk menilai sikap, minat, atau
motivasi. Metode nontes umumnya digunakan untuk mengukur
ranah afektif (KD-KD pada KI-1 dan KI-2). Metode nontes
lazimnya menggunakan instrumen angket, kuisioner, penilaian
diri, penilaian rekan sejawat, dan lain-lain. Hasil penilaian ini
tidak dapat diinterpretasi ke dalam kategori benar atau salah,
namun untuk mendapatkan deskripsi tentang profil sikap peserta
didik.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta
didik dapat dilakukan berbagai teknik, baik berhubungan dengan
proses maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi
tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar
peserta didik terhadap pencapaian kompetensi. Penilaian
dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil
belajar, baik pada domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu:
1) Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang
dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian digunakan untuk menilai
ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik
melakukan tugas tertentu seperti: bermain peran, bernyanyi,
dan lain-lain. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbang
kan hal-hal berikut.
a) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan
peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu
kompetensi.
Petunjuk Umum 23
OB OB
24
Materi yang Materi tidak lengkap Materi lengkap, tetapi Materi lengkap,
disampaikan tidak terorganisir, atau terorganisir, dan ditulis
ada yang salah tulis dengan benar
Kekompakan Tidak kompak atau tidak Sebagian kompak ada Semua kompak atau
sesuai tujuan yang salah atau tidak sesuai tujuan
sesuai tujuan
2) Penilaian Sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang
terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespons
sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai
atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Sikap terdiri dari tiga komponen, yakni: afektif, kognitif,
dan konatif/perilaku. Komponen afektif adalah perasaan
yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap
sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau
keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen
konatif adalah kecenderungan untuk berperilaku atau
berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan
kehadiran objek sikap.
Secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
a) Sikap terhadap materi pelajaran. Peserta didik perlu
memiliki sikap positif terhadap mata pelajaran. Dengan
sikap positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan
berkembang minat belajar, akan lebih mudah diberi
motivasi, dan akan lebih mudah menyerap materi
pelajaran yang diajarkan.
b) Sikap terhadap guru/pengajar. Peserta didik perlu
memiliki sikap positif terhadap guru. Peserta didik
yang tidak memiliki sikap positif terhadap guru akan
cenderung mengabaikan hal-hal yang diajarkan.
Dengan demikian, peserta didik yang memiliki sikap
negatif terhadap guru/pengajar akan sukar menyerap
materi pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut.
c) Sikap terhadap proses pembelajaran. Peserta didik
juga perlu memiliki sikap positif terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran
mencakup suasana pembelajaran, strategi,
metodologi, dan teknik pembelajaran yang digunakan.
Proses pembelajaran yang menarik, nyaman dan
menyenangkan dapat menumbuhkan motivasi belajar
peserta didik, sehingga dapat mencapai hasil belajar
yang maksimal.
d) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang
berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Misalnya,
masalah kemiskinan (materi Sosiologi). Peserta didik
perlu memiliki sikap yang tepat, yang dilandasi oleh
nilai-nilai positif terhadap kasus tersebut. Misalnya,
peserta didik memiliki sikap positif terhadap program
pengentasan kemiskinan.
Tanggung jawab
Menepati janji
Tenggang rasa
No. Nama
Keterbukaan
Kedisiplinan
Kepedulian
Kerja sama
Kejujuran
Kerajinan
1.
2.
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
Petunjuk Umum 25
OB OB
26
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten.
3) Tes Tertulis
a) Pengertian
Tes tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban
yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu
merespons dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat
juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda,
mewarnai, menggambar, dan lain sebagainya.
b) Teknik Tes Tertulis
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
(1) Soal dengan memilih jawaban (selected response),
mencakup: pilihan ganda, benar-salah, dan
menjodohkan.
(2) Soal dengan mensuplai jawaban (supply response),
mencakup: isian atau melengkapi, uraian objektif,
dan uraian non-objektif.
Penyusunan instrumen penilaian tertulis perlu diper
timbangkan hal-hal berikut.
(1) Materi memerhatian kesesuaian soal dengan KD
dan indikator pencapaian, pada kurikulum.
(2) Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan
harus jelas dan tegas.
(3) Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan
kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda.
(4) Kaidah penulisan, harus berpedoman pada kaidah
penulisan soal yang baku dari berbagai bentuk
soal penilaian.
Tabel 8 Contoh Penyusunan Instrumen Penilaian Tertulis
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami tinjauan sosiologi dalam mengkaji pengelompokan sosial dalam masyarakat
Indikator Soal
Siswa dapat membedakan deskripsi kelompok sosial dalam masyarakat.
Soal
Cara membedakan masyarakat berdasarkan warna kulit merupakan ukuran yang menggunakan
dasar ciri ....
A. ras D. sosial
B. budaya E. politik
C. fisik
Kunci Jawaban
A
4) Penilaian Proyek
a) Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, ke
mampuan penyelidikan dan kemampuan meng
informasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu
secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal
yang perlu dipertimbangkan yaitu:
(1) Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih
topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
(2) Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pema
haman dan keterampilan dalam pembelajaran.
(3) Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik ha
rus merupakan hasil karyanya, dengan memper
timbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek peserta didik.
b) Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencana
an, proses pengerjaan, sampai hasil akhir proyek. Untuk
itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan
data, analisis data, dan penyiapkan laporan tertulis.
Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat di
sajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian
dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa
daftar cek ataupun skala penilaian.
Petunjuk Umum 27
OB OB
28
Skor (1-5)
No. Aspek
1 2 3 4 5
1. Perencanaan:
a. Persiapan
b. Rumusan Judul
2. Pelaksanaan:
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data / Informasi
c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
3. Laporan Proyek:
a. Performans
b. Presentasi / Penguasaan
TOTAL SKOR
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan,
proses pengerjaan sampai dengan akhir proyek. Untuk itu
perlu memerhatikan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai.
Pelaksanaan penilaian dapat juga menggunakan skala
penilaian dan daftar cek.
5) Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses
pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk
meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pa
kaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-
barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam. Pe
ngembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap
perlu diadakan penilaian yaitu:
a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan pe
serta didik dan merencanakan, menggali, dan mengem
bangkan gagasan, dan mendesain produk.
b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian
kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan meng
gunakan bahan, alat, dan teknik.
c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian
produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria
yang ditetapkan.
Petunjuk Umum 29
OB OB
30
peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa
berbeda.
c) Kumpulkan dan simpanlah karya-karya peserta didik
dalam satu map atau folder di rumah masing-masing
atau loker masing-masing di sekolah.
d) Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi
perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat
perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
e) Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan
bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara
penilaian kualitas karya para peserta didik.
f) Minta peserta didik menilai karyanya secara
berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta
didik, bagaimana cara menilai dengan memberi
keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya
tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal
ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
g) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum
memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan
untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan
guru perlu dibuat kontrak atau perjanjian mengenai
jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang
telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas
portofolio. Jika perlu, undang orangtua peserta didik
dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan
portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan
memotivasi anaknya.
Contoh Penilaian Portofolio
Sekolah : _________________________________________
Mata pelajaran : _________________________________________
Durasi Waktu : _________________________________________
Nama Peserta Didik : _________________________________________
Kelas/SMT : _________________________________________
Petunjuk Umum 31
OB OB
32
7) Penilaian Diri
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di
mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat
digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif,
dan psikomotor. Penilaian kompetensi kognitif di kelas,
misalnya: peserta didik diminta untuk menilai penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berpikirnya sebagai hasil
belajar dari suatu mata pelajaran tertentu. Penilaian dirinya
didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Penilaian kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat
diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan
perasaannya terhadap suatu objek tertentu. Selanjutnya,
peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan
kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan
penilaian kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat
diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang
telah dikuasainya berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan. Untuk menentukan pencapaian kompetensi
tertentu, penilaian diri perlu digabung dengan teknik lain.
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif
terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Ke
untungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
a) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik,
karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai
dirinya sendiri;
b) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan
dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian,
harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya;
c) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta
didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk
jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas
dan objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta
didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut.
a) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang
akan dinilai.
b) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
c) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman
penskoran, daftar tanda cek, atau skala penilaian.
d) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian
diri.
e) Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak,
untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa
melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
f) Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik
berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian
yang diambil secara acak.
Alternatif
No. Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME
agar mendapat rida-Nya dalam belajar.
2. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh.
3. Saya optimis bisa meraih prestasi.
4. Saya bekerja keras untuk meraih cita-cita.
5. Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat.
6. Saya suka membahas masalah politik, hukum dan pemerintahan.
7. Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku.
8. Saya berusaha membela kebenaran dan keadilan.
9. Saya rela berkorban demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
10. Saya berusaha menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab.
Jumlah Skor
Inventori digunakan untuk menilai konsep diri peserta didik dengan
tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri peserta didik.
Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan 2. Jika jawaban YA maka
diberi skor 2, dan jika jawaban TIDAK maka diberi skor 1. Kriteria
penilaiannya adalah jika rentang nilai antara 05 dikategorikan tidak
positif; 610, kurang positif; 11 5 positif dan 1620 sangat positif.
Petunjuk Umum 33
OB OB
34
E Pengayaan
Pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh
kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Kegiatan
ini dilakukan bagi peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai
penguasaan kompetensi minimal yang ditetapkan. Pembelajaran
pengayaan merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk
memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang
memiliki kelebihan agar dapat mengoptimalkan perkembangan minat,
bakat, dan kecakapannya.
Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan mampu mengembangkan
keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah,
eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan
gerak, dan sebagainya. Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan
kepada peserta didik yang termasuk kategori pembelajar cepat. (Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A
Tahun 2013).
Ada tiga jenis pembelajaran pengayaan, yaitu sebagai berikut.
1. Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa
sejarah, buku, tokoh masyarakat, dan sebagainya, yang secara regular
tidak tercakup dalam kurikulum.
2. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil
dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang
diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.
Petunjuk Umum 35
OB OB
36
F Remedial
Bentuk pembelajaran yang bertujuan menyembuhkan, membetulkan
memperbaiki, dan membuat pembelajaran menjadi lebih baik supaya
terjadi peningkatan prestasi belajar baik secara kualitas maupun kuantitas.
Ciri-ciri pengajaran remedial adalah sebagai berikut.
1. Dilakukan setelah diketahui kesulitan belajar, dengan cara
memberikan pelayanan khusus sesuai dengan jenis, sifat dan latar
belakang kesulitan belajarnya.
2. Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi.
3. Metode pembelajaran disesuaikan dengan jenis dan karakter kesulitan
belajarnya.
Melalui pengajaran remedial diharapkan mampu membantu
meningkatkan prestasi belajar siswa, untuk mencapai kriteria kemampuan
minimal yang telah ditetapkan, membantu mengatasi hambatan belajar
yang dialami siswa, dan menemukan serta mengembangkan cara belajar
baru yang sesuai dengan kondisi siswa. Jenis Pengajaran Remedial yang
dapat dilakukan guru adalah sebagai berikut.
1. Pengajaran remedial diberikan sebelum terjadi proses pembelajaran
(matrikulasi).
2. Pengajaran remedial diberikan pada waktu berlangsungnya proses
pembelajaran.
3. Pengajaran remedial dilakukan setelah pembelajaran, dilakukan
tes formatif dan diketahui siswa mengalami kesulitan belajar, guru
melakukan pengajaran remedial.
Prosedur Pengajaran Remedial dilakukan dengan menelaah
kembali kasus dan permasalahannya. Cakupan sasarannya: a) gambaran
karakteristik kasus, b) gambaran yang jelas alternatif tindakan yang
direkomendasikan dan c) ceking data/informasi dan relevansi dengan
rekomendasi. Melalui langkah ini kita dapat menentukan alternatif
tindakan berdasarkan deskripsi dan karakteristik kasus. Strategi yang
dilakukan dalam pengajaran remedial adalah sebagai berikut.
1. Strategi yang Bersifat Perbaikan (Kuratif)
Strategi ini dipilih apabila anak belum mencapai KKM. Teknik
yang digunakan: (1) pengulangan, (2) pengukuhan, dan (percepatan).
Pengulangan dilakukan pada (1) akhir pelajaran, (2) akhir pokok
bahasan, (3) akhir satuan program yaitu akhir semester. Strategi ini
dilakukan secara individual.
2. Stategi Preventif
Strategi ini diberikan pada siswa yang kemampuannya rendah
dan diduga akan mengalami kesulitan belajar. Melalui strategi ini
guru dapat mengantisipasi akan terjadinya hambatan dalam belajar.
Oleh sebab itu, guru dapat mereduksi atau mengurangi hambatannya.
Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil pretest atau pre-teaching
diagnostic.
Petunjuk Umum 37
OB OB
38
Bagian 2
Petunjuk Khusus
Petunjuk Khusus 39
OB OB
40
Buku guru merupakan pedoman dalam mengelola program pembelajaran terutama dalam
memfasilitasi peserta didik untuk mendalami materi Sosiologi sebagaimana terdapat dalam buku teks
pelajaran Sosiologi kelas XI. Materi pelajaran akan diajarkan selama 1 (satu) tahun pelajaran. Oleh
sebab itu, kita perlu merancang program pembelajaran sebagai berikut.
1. Kompetensi Inti (KI).
2. Kompetensi Dasar (KD).
3. Indikator.
4. Tujuan Pembelajaran.
5. Langkah-langkah Pembelajaran Umum.
6. Materi dan Pembelajaran Buku Teks Pelajaran Sosiologi Kelas XI.
7. Penilaian Pembelajaran.
8. Program Pengayaan.
9. Program Remedial.
10. Interaksi Guru dan Orangtua.
Berdasarkan pemahaman tentang KI dan KD, guru Sosiologi dalam mengajarkan materi
melakukan hal-hal berikut.
1. Menggunakan isu-isu aktual dan mengajak peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
analisis dan evaluatif dalam menyikapi kasus yang berkembang saat ini.
2. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memberikan motivasi dan mendorong peserta didik
secara aktif (active learning) mencari sumber dan contoh-contoh konkret dari lingkungan sekitar.
3. Guru menciptakan situasi belajar yang memungkinkan peserta didik melakukan observasi dan
refleksi. Observasi dilakukan dengan berbagai cara, misalnya membaca buku yang relevan
disertai dengan analisis yang bersifat kritis, membuat laporan tertulis secara sederhana,
melakukan wawancara dengan narasumber, menonton film dan lain sebagainya yang berkaitan
dengan pembahasan materi.
4. Peserta didik dirangsang berpikir kritis dengan membuat pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
wacana/gambar, memberikan pertanyaan-pertanyaan, serta mempertahankan pendapatnya pada
setiap jalannya diskusi dalam pembelajaran di kelas.
5. Guru mengaitkan konteks materi pelajaran dengan konteks lingkungan fisik tempat tinggal
peserta didik (kepulauan, pegunungan, atau daerah pesisir di kabupaten/kota atau provinsi) pada
proses pembelajaran di kelas atau di luar kelas.
6. Peserta didik harus selalu dimotivasi agar memiliki kemampuan dalam mengomunikasikan hasil
proses pengumpulan dan analisis data terkait dengan materi yang sedang diajarkan.
7. Penggunaan media/alat/bahan pelajaran hendaknya memerhatikan situasi dan kondisi
lingkungan sekolah, khususnya ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah. Jika dipandang
perlu, pendidik dapat memanfaatkan teknologi informasi atau pendidik dapat membuat media
pembelajaran yang bersifat sederhana yang menunjang penguasaan materi pembelajaran secara
efektif dan efisien.
8. Dalam rangka efektivitas dan efisiensi penyerapan materi pelajaran, guru dapat membagi sebaran
materi dalam buku teks pelajaran Sosiologi Kelas XI berdasarkan jumlah kelompok peserta didik
(dalam hal ini jumlah kelompok dibagi menjadi 5 kelompok sesuai dengan cakupan materi yang
terdapat dalam mata pelajaran Sosiologi buku peserta didik Kelas XI). Penentuan materi (pada bab
atau subbab) yang akan dipresentasikan disesuaikan dengan urgensi berdasarkan penetapan guru.
9. Kelompok yang telah ditetapkan dengan topik kajian tertentu ditugaskan untuk membuat
bahan presentasi kelompok dan mempresentasikannya sesuai dengan topik yang dibahas pada
pelaksanaan pembelajaran.
10. Pelaksanaan Praktik Belajar Sosiologi yang dilaksanakan dalam kelompok dapat dilakukan
melalui kerja sama dengan lembaga/instansi terkait sehingga peserta didik mendapatkan informasi
secara lengkap, misalnya tokoh agama/masyarakat, pengurus RT/RW, lurah/pemangku/pejabat
pemerintahan.
Bab I
Sumber: tiyography.deviantart.com
Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendirian di dunia ini.
Begitu pun Anda, bukan? Coba saja Anda bayangkan, bagaimana rasanya
hidup sendirian? Pasti akan merasa sepi sekali. Untuk memenuhi setiap
kebutuhannya, manusia selalu memilih hidup berkelompok. Kondisi seperti
itu tentunya akan melahirkan berbagai kelompok sosial di masyarakat. Untuk
lebih mengetahui mengenai hal tersebut, marilah kita bahas bersama-sama
pada bab ini!
Petunjuk Khusus 41
OB OB
42
Peta Konsep
Manusia Manusia
bergabung karena
A Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C Indikator
1. Menjelaskan hakikat kelompok sosial.
2. Mengategorikan macam-macam kelompok sosial
3. Menjelaskan dinamika kelompok sosial.
D Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan hakikat kelompok sosial.
2. Setelah berdiskusi tentang kelompok sosial dalam masyarakat, peserta
didik dapat Mengategorikan macam-macam kelompok sosial.
Petunjuk Khusus 43
OB OB
44
E Langkah-langkah Pembelajaran
Umum
1. Pendidik melaksanakan persiapan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pendidik melaksanakan pembelajaran yang mendorong peserta
didik mampu memahami hakikat kelompok sosial, macam-macam
kelompok sosial, dan dinamika kelompok sosial.
3. Pendidik menetapkan model dan strategi pembelajaran sosiologi
yang disesuaikan dengan buku teks pelajaran sosiologi kelas XI serta
dapat ditambahkan atau disesuaikan oleh pendidik dengan model
lain (inovasi) yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
4. Pendidik mendorong terjadinya pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, yaitu sebagai berikut.
a. Peserta didik dapat mengamati proses pembentukan kelompok
sosial di masyarakat melalui pembelajaran yang bersifat
mandiri.
b. Peserta didik dapat mengkaji dari berbagai sumber informasi
tentang proses pembentukan kelompok sosial dalam
masyarakat.
c. Peserta didik dapat menumbuhkan rasa ingin tahu tentang
proses pembentukan kelompok sosial dan mendiskusikannya
berdasarkan pengetahuan sosiologi dengan berorientasi pada
praktik pengetahuan yang menumbuhkan sikap religiositas dan
etika sosial.
d. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan mengumpulkan data
tentang ragam pengelompokan sosial di masyarakat sekitar.
e. Peserta didik dapat mengklasifikasi ragam pengelompokan
sosial di masyarakat sekitar berdasarkan jenis dan bentuk
pengelompokan.
f. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil diskusi tentang
pembentukan kelompok sosial.
5. Pendidik mempersiapkan media/alat/sumber bahan pembelajaran
yang menunjang efektivitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran,
seperti buku teks pelajaran sosiologi kelas XI, buku referensi yang
relevan, majalah, jurnal, koran, hasil penelitian, gambar, diagram,
grafik, peta, audio-visual, dan masyarakat di lingkungan setempat.
F Konsep Prasyarat
Sebelum memulai materi, guru menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Guru mengawali materi ini dengan
memperkenalkan hakikat kelompok sosial dalam kehidupan sehari-hari
melalui contoh-contoh yang mungkin ditemui/dialami oleh peserta didik.
Misalnya, bagaimana kelompok marching band yang saling bekerjasama
memainkan alat musik. Hal ini untuk mengajak peserta didik untuk
bernalar dalam masalah yang sedang dikaji, terutama memikirkan batasan
dalam masalah yang sedang dikaji. Setelah itu, barulah kita masuk kepada
materi sosiologi.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat manusia sebagai makhluk
sosial. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian kelompok sosial, ajak
siswa untuk membaca cerita tentang kehidupan sehari-hari seorang
pelajar berikut.
Coba Anda baca kutipan tentang cerita kehidupan sehari-hari
seorang pelajar berikut ini.
Januar adalah seorang pelajar di salah satu sekolah di Kota Bandung.
Rumah Januar dari rumah ke sekolah cukup jauh. Jika ayahnya ada,
maka mereka berangkat pukul 6.20 dan sampai di sekolah pada pukul
6.40. Mereka tidak terlambat. Jika ayahnya dinas ke luar kota, dia
harus berangkat sendiri ke sekolah menggunakan angkutan umum. Jika
menggunakan angkutan umum, dia harus berangkat 30 menit lebih
awal dari biasanya. Di angkutan umum dia satu mobil dengan banyak
orang, baik yang pergi ke sekolah, ke pasar, ataupun bekerja.
Pada saat di perjalanan, dia asyik dengan handphone. Dia
berkomunikasi dengan teman-temannya melalui berbagai media sosial.
Jumlah teman di media sosial cukup banyak dan dari berbagai negara,
meski mereka tidak pernah berjumpa secara langsung.
Petunjuk Khusus 45
OB OB
46
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
3-4 tentang pengertian kelompok sosial.
a. Paul B. Horton
Menurut Paul B. Horton, kelompok sosial berarti setiap
kumpulan manusia secara fisik.
b. Sherif
Menurut Sherif, kelompok sosial berarti suatu kesatuan sosial
yang terdiri atas dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi
sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga di antara individu
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Petunjuk Khusus 47
OB OB
48
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat kelompok sosial yang sudah
dipelajari sebelumnya. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang persyaratan kelompok sosial, ajak
siswa untuk mengamati kelompok sosial yang ada dalam masyarakat.
Guru dapat mengajak siswa untuk memerhatikan kelompok belajar
atau kelompok pecinta binatang.
b. Menanya
Setelah mengamati kelompok sosial, guru mengajukan
pertanyaan tentang persyaratan kelompok sosial. Guru juga membuka
kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya. Hal ini
untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan
tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih lanjut.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
4 tentang syarat-syarat kelompok sosial. Ringkasan materinya adalah
sebagai berikut.
Soerjono Soekanto (2013:101) mengatakan bahwa suatu
kelompok disebut sebagai kelompok sosial, apabila memenuhi
persyaratan-persyaratan di bawah ini.
a. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan
bagian dari kelompok yang bersangkutan.
b. Adanya hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dan
anggota yang lain.
c. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan
antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib
yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain. Tentunya
faktor mempunyai musuh yang sama dapat pula menjadi faktor
pengikat/pemersatu.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e. Bersistem dan berproses.
Petunjuk Khusus 49
OB OB
50
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang persyaratan kelompok sosial. Selanjutnya
guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang proses pembentukan kelompok
sosial, ajak siswa untuk mengamati Gambar 1.4 tentang pedagang
di halaman 6.
Kelompok-kelompok manusia terbentuk melalui hasil
pengalaman praktis, intelektual, dan emosional sebagai berikut.
1. Pengalaman praktis adalah pengelompokan atas dasar
aktivitas yang dilakukan manusia guna memenuhi hasrat dan
keinginannya.
2. Pengalaman intelektual adalah pengelompokan atas dasar
keterbatasan akal seseorang sehingga memerlukan bimbingan
dan arahan manusia lain.
3. Pengalaman emosional adalah pengelompokan atas dasar naluri
untuk hidup bersama dengan manusia lain.
b. Menanya
Setelah mengamati gambar di atas, guru membuka kesempatan
secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang
sudah diamati. Guru kemudian mengajukan pertanyaan tentang
bagaimana suku Eskimo terbentuk atau bagaimana mereka dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemukakan juga mengapa
kita harus mensyukuri keberadaan kelompok sosial.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
6-7 tentang proses pembentukan kelompok sosial.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
Petunjuk Khusus 51
OB OB
52
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 1 di halaman 7.
Evaluasi 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial?
2. Apa saja syarat-syarat kelompok sosial?
3. Apa saja ciri-ciri kelompok sosial?
4. Bagaimana proses terbentuknya kelompok sosial?
5. Apakah kelompok penggemar motor gede termasuk kelompok sosial? Kemukakan alasan Anda?
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat kelompok sosial. Selanjutnya
guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang macam-macam kelompok sosial, ajak
siswa secara berkelompok untuk membaca artikel tentang Komunitas
Penggemar Sepeda. Artikel tersebut terdapat pada Kegiatan Siswa 4:
Diskusi halaman 8 buku siswa.
Kegiatan Siswa 4 : Diskusi
Coba Anda baca artikel berikut ini.
Saat Komunitas Penggemar Sepeda Berkumpul
Oleh Rini Sutendi dan Yuli Sasmito
Sekitar 4.000 penggemar sepeda santai Kita ajak semuanya untuk ramai-ramai,
berkumpul di kawasan Senayan, Jakarta, Ahad nunjukkin kalau Jakarta kaya akan pecinta
(20/3). Jakarta Love Bike yang mengumpulkan sepeda.
para komunitas penggemar sepeda ini jadi Dengan acara seperti ini, mereka
pilihan bukan hanya sekadar olahraga, tapi mendapat wadah saling bertemu dan
juga sebagai ajang mereka bertemu. berinteraksi. Selain menjaga kesehatan dan
Satu sehat, kedua persaudaraan nambah. ramah lingkungan, kini bersepeda pun bisa
Di mana pun kita bisa punya teman, kata Rio, jadi ajang bergaul.(BOG)
salah satu peserta. Kumpul-kumpul saja, Sumber: news.liputan6.com/read/325391/saat-komunitas-
penggemar-sepeda-berkumpul diunduh pada tanggal 12 Juni
enjoy saja, ucap Hasan, peserta lainnya. 2014
Panitia pun sengaja meramu acara ini
sebagai acara berkumpul para komunitas.
Petunjuk Khusus 53
OB OB
54
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dibaca.
Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada Kegiatan Siswa
4: Diskusi
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
7-8 tentang macam-macam kelompok sosial.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara psikis
dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk berdoa
sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang macam-macam kelompok sosial. Selanjutnya guru
mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau KD yang
akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan penjelasan
tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian kelompok sosial in-group
dan out-group, ajak siswa untuk mengamati gambar 1.6 tentang Palang
Merah Indonesia.
Sumber: http://info.pikiran-rakyat.com/ffarm/info/imagecache/watermark/image/2012/08/
pic%2d.JPG diunduh pada tanggal 12 Juni 2014
Gambar 1.6 Palang Merah Indonesia adalah organisasi yang netral dan
independen yang melakukan kegiatannya demi kemanusiaan, kesukarelaan,
kenetralan, kesamaan, kemandirian, kesatuan, dan kesemestaan. Palang Merah
Indonesia tidak melibatkan diri/berpihak pada golongan politik, ras, suku, ataupun
agama tertentu. Dalam pelaksanaannya, PMI tidak melakukan pembedaan, tetapi
mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan supaya
segera diselamatkan jiwanya. Individu-individu yang ada di dalamnya tentu akan
mengidentifikasikan dirinya dengan kelompoknya.
b. Menanya
Setelah mengamati gambar, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang
sudah dibaca. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan.
Kegiatan Siswa (Pengayaan)
Coba Anda diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut bersama teman Anda.
1. Apakah kelompok dalam memengaruhi kehidupan kita lebih tinggi dibandingkan kelompok
luar?
2. Apakah kita bisa menjadi anggota beberapa kelompok secara bersamaan?
3. Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap kelompok luar?
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
8--9 tentang kelompok sosial in-group dan out-group. Berikut ini
adalah ringkasan materinya.
Berdasarkan derajat interaksinya, W.G. Sumner (dalam Kamanto
Sunarto, 2004:130-131) membagi dua macam kelompok sosial,
sebagai berikut.
1) In-group (kelompok dalam) adalah kelompok sosial yang dijadikan
tempat oleh individu-individu untuk mengidentifikasikan dirinya
dengan kelompoknya.
Petunjuk Khusus 55
OB OB
56
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang keanggotaan siswa di berbagai macam
organisasi. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian kelompok primer dan
kelompok sekunder, ajak siswa untuk mengamati kelompok keluarga,
kelompok kekerabatan, kelompok pertemanan, dan kelompok
diskusi.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan tentang hasil pengamatan.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
9-10 tentang kelompok primer dan kelompok sekunder. Berikut ini
adalah materinya.
Charles Horton Cooley (dalam Soerjono Soekanto, 2013: 111-
114) mengemukakan syarat-syarat terbentuknya suatu kelompok
primer, sebagai berikut.
1) Anggota kelompok tersebut secara fisik berdekatan satu dengan
lainnya.
2) Kelompok tersebut merupakan sebuah kelompok kecil.
3) Adanya suatu kelanggengan hubungan antaranggota kelompok
yang bersangkutan.
Kelompok sekunder (secondary group) merupakan kelompok-
kelompok besar yang terdiri atas banyak orang, hubungannya tidak
harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak
begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan
yang sama. Contoh kelompok ini, misalnya orang yang melakukan
jual beli di pasar. Meskipun mereka bertatap muka secara langsung,
namun mereka tidak memiliki hubungan seperti kelompok primer.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.
Petunjuk Khusus 57
OB OB
58
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
c. Paguyuban (Gemeinshaft) dan Patembayan (Gesellschaft)
Pertemuan 7 (Buku Siswa Halaman 10)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang perbedaan masyarakat desa dengan
masyarakat kota. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian paguyuban dan
petembayan, ajak siswa untuk membaca info sosiologi tentang
paguyuban pasundan dan memerhatikan gambar tentang kelompok
kekerabatan dalam masyarakat batak.
Sumber: http://assets.kompas.com/data/photo/2011/04/07/1355035620X285.jpg
diunduh pad atanggal 2 Juni 2014
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dibaca
dan dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan tentang hasil pengamatan. Untuk melatih peserta didik,
guru mengajak peserta didik untuk mengerjakan Kegiatan Siswa 7:
Diskusi (halaman 11).
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta
didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman 10-11
tentang paguyuban dan patembayan. Berikut ini adalah materinya.
Menurut Ferdinand Tonnies (dalam Soerjono Soekanto, 2013:
116) masyarakat terbagi menjadi dua bagian sebagai berikut.
1) Paguyuban (gemeinschaft) adalah bentuk kehidupan bersama,
di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang
murni dan bersifat alamiah serta kekal. Dasar hubungan tersebut
adalah rasa cipta dan rasa kesatuan batin yang memang telah
dikodratkan. Bentuk paguyuban, misalnya keluarga, kelompok
kekerabatan, dan rukun tetangga.
2) Patembayan (gesellschaft) adalah ikatan lahir yang bersifat pokok
untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk
pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis,
sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin. Bentuk
patembayan, misalnya ikatan di antara para pekerja suatu pabrik
dan ikatan di antara para pedagang di suatu pasar.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.
Petunjuk Khusus 59
OB OB
60
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
d. Kelompok Formal dan Informal
Pertemuan 8 (Buku Siswa Halaman 11)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang organisasi ekstrakurikuler yang ada di
sekolah mereka dan perbedaannya dengan kumpulan pengajian ibu-
ibu. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian kelompok formal dan
informal, ajak siswa untuk mengamati lingkungan sekolah Anda.
Kemudian ajak siswa mengerjakan Kegiatan Siswa 8: Pengamatan.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dibaca
dan dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan tentang hasil pengamatan. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan tentang pengertian kelompok formal dan informal.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengum
pulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk
itu peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa
halaman 11-12 tentang kelompok formal dan informal. Berikut ini
adalah materinya.
Kelompok sosial di dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi
dua macam berdasarkan derajat organisasinya, yaitu formal group
dan informal group. Soerjono Soekanto (2013: 123) mengungkapkan
pengertiannya, sebagai berikut.
1) Formal group, kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan
sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur
hubungan antara sesamanya, misalnya organisasi.
2) Informal group, kelompok yang tidak mempunyai struktur dan
organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut
biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulangkali yang di
dasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama, contohnya
klik (clique).
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Petunjuk Khusus 61
OB OB
62
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa
untuk berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang organisasi OSIS yang ada
di sekolah mereka dengan komunitas pedagang di pasar. Selanjutnya
guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian membership group dan
reference group, ajak siswa untuk mengamati gambar tentang PMI.
Sumber: http://images.solopos.com/2010/06/7PMI1.jpg
diunduh pada tanggal 2 Juni 2014
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah contoh
membership group.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca dan dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan. Guru kemudian
mengajukan pertanyaan tentang pengertian kelompok formal dan
informal. Kemudian ajak siswa untuk mengerjakan Kegiatan Siswa 9:
Pengamatan.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
12-13 tentang Membership Group dan Reference Group. Berikut ini
adalah materinya.
Pengelompokan masyarakat menjadi membership group
dan reference group dikemukakan oleh Robert K. Merton (dalam
Soerjono Soekanto, 2013: 123126). Menurutnya, membership
group merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi
anggota kelompok tersebut. Contoh kelompok ini misalnya keluarga,
suku bangsa, sekolah, dan negara. Hal ini berbeda dengan reference
group yang merupakan satuan sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Contohnya
komunitas pedagang, organisasi politik, dan organisasi massa.
Pada reference group meskipun dia bukan anggota kelompok
sosial yang menjadi acuannya, namun dia akan berusaha untuk
mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang ia tuju. Misalnya
seseorang yang tidak berhasil menjadi anggota TNI, maka ia akan
tetap berpenampilan dan bertingkah laku sebagai anggota TNI.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Petunjuk Khusus 63
OB OB
64
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kelompok-kelompok arisan atau
pengajian. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang kelompok dasar, ajak siswa
untuk mengamati gambar tentang kelompok yang berlandaskan
keagamaan.
Sumber: http://www.depok.go.id/berkas-unggah/2012/06/
DSC_0133.jpg diunduh pada tanggal 3 Juni 2014
kelompok dasar yang berlandaskan agama sering
muncul dalam kehidupan masyarakat.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dibaca
dan dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan tentang hasil pengamatan. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan tentang ciri-ciri sebuah kelompok dasar dan contohnya
dalam masyarakat.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengum
pulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk
itu peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa
halaman 13-14 tentang kelompok dasar (basic group). Berikut ini
adalah materinya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang RT atau RW di mana mereka tinggal.
Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian kelompok besar dan
kelompok kecil, ajak siswa untuk mengamati gambar tentang
kelompok belajar.
Petunjuk Khusus 65
OB OB
66
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dibaca
dan dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan tentang hasil pengamatan. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan tentang pengertian kelompok besar dan kelompok kecil.
Tanyakan juga tentang contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
14 tentang kelompok besar dan kelompok kecil. Berikut ini adalah
materinya.
1) Kelompok besar, kelompok dengan jumlah anggota relatif besar
dan biasanya terbentuk dari beberapa kelompok kecil. Setiap
kelompok kecil masing-masing menangani tugas tertentu. Tugas-
tugas yang ditangani di antaranya dalam bidang ekonomi, politik,
pendidikan, keagamaan, kesenian, dan sebagainya. Contohnya
setiap Rukun Warga (RW) sebagai kelompok besar akan terdiri
atas Rukun Tetangga (RT) sebagai kelompok kecil.
2) Kelompok kecil, kelompok dengan jumlah anggotanya relatif kecil
(paling sedikit dua orang) dan dibentuk atas dasar kepentingan
kecil dan spesifik. Kelompok-kelompok kecil selalu terbentuk
karena setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda.
Selain kepentingan, manusia juga mempunyai kemampuan yang
terbatas dan selalu memerlukan bantuan serta perlindungan dari
sesamanya. Sebagai contoh, Anda juga pasti pernah membentuk
sebuah kelompok belajar.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/
atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan pe
nilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan se
cara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap pro
ses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
h. Kelompok Okupasional (Occupational Group) dan Kelompok
Volunter (Voluntary Group)
Pertemuan 12 (Buku Siswa Halaman 14)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang organisasi profesi seperti ikatan dokter
Indonesia. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian Kelompok Okupasional
(Occupational Group) dan Kelompok Volunter (Voluntary Group), ajak
siswa untuk mengamati gambar tentang Ikatan Dokter Indonesia.
Sumber: http://www.padangekspres.co.id/up/berita/2105201311303316-
foto-utama-huda.JPG diunduh pad atanggal 2 Juni 2014
IDI adalah satu satunya organisasi profesi kedokteran yang
menghimpun para dokter Indonesia.
Petunjuk Khusus 67
OB OB
68
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca dan dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan. Guru kemudian
mengajak siswa untuk mengerjakan Kegiatan Siswa 10: Penguatan
Konsep.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
14 tentang kelompok okupasional dan kelompok volunter. Berikut
ini adalah materinya.
1) Kelompok okupasional, kelompok orang-orang yang melakukan
pekerjaan sejenis. Kelompok ini, biasa terbentuk pada
masyarakat heterogen. Sistem pembagian kerja pada masyarakat
ini didasarkan pada pengkhususan atau spesialisasi. Pekerjaan
harus dilakukan sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-
masing. Berdasarkan hal itulah, muncul kelompok-kelompok
profesi yang terdiri atas kalangan profesional. Contohnya adalah
Asosiasi Sarjana Akuntansi dan Ikatan Dokter Indonesia.
2) Kelompok volunter, kumpulan orang-orang yang mempunyai
kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian
masyarakat. Kehadiran mereka bertujuan memenuhi kepentingan
anggota dengan tidak mengganggu kepentingan masyarakat
secara luas. Dasar terbentuknya kelompok-kelompok volunter di
antaranya mencakup kebutuhan pangan, sandang, dan papan,
harga diri, potensi diri, serta kasih sayang. Contohnya adalah
kelompok pecinta alam. (Soerjono Soekanto, 2013: 128)
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
i. Kelompok Penekan (Pressure Group) dan Kelompok Kepentingan
Pertemuan 13 (Buku Siswa Halaman 15)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang organisasi petani. Selanjutnya guru
mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau KD
yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian Kelompok Penekan
dan Kelompok Kepentingan, ajak siswa untuk mengamati lembaga
swadaya masyarakat di lingkungan sekitarnya.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dibaca
dan dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan
pertanyaan tentang hasil pengamatan. Contohnya apa saja lembaga
swadaya masyarakat yang mereka ketahui?
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
15 tentang kelompok penekan dan kelompok kepentingan. Berikut
ini adalah materinya.
Kelompok penekan, kelompok yang anggota-anggotanya
bertujuan memperjuangkan kepentingan mereka menggunakan
tekanan sosial. Kelompok ini termasuk kelompok sekunder dengan
jumlah anggota umumnya relatif besar. Mereka terdiri atas orang-
orang potensial yang mampu menguasai dan mengendalikan
masyarakat sehingga mampu mempromosikan kepentingannya.
Kehadiran kelompok ini, umumnya terdapat dalam masyarakat yang
Petunjuk Khusus 69
OB OB
70
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang penonton konser atau suporter sepak
bola. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian kelompok sosial yang
tidak teratur, ajak siswa untuk mengamati gambar tentang antrean
penonton.
Sumber: http://www.satuharapan.com/uploads/pics/news_1773_1370611420.
jpg diunduh pad atanggal 2 Juni 2014
Para penonton antre di pintu masuk Stadion untuk menyaksikan
pertandingan sepakbola. Mereka akan bubar dengan sendirinya
ketika pertandingan selesai.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca dan dilihat. Guru membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan. Ajak siswa untuk
mendiskusikan tentang kerumunan sosial dan publik. Ajukan juga
pertanyaan tentang perbedaan kerumunan dan publik.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengum
pulkan informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk
itu peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa
halaman 15-17 tentang kelompok sosial yang tidak teratur. Berikut
ini adalah materinya.
a. Kerumunan sosial
Kerumunan sosial atau social aggregate, sekumpulan
orang yang berada di suatu tempat, tetapi tidak berhubungan
secara tetap. Pengelompokan itu disebut juga kolektivitas, yaitu
kumpulan manusia pada suatu tempat dan waktu yang sifatnya
sementara (temporer) karena segera setelah orang-orangnya
bubar maka kelompok ini pun akan bubar pula.
b. Publik
Publik menunjukkan sejumlah orang yang berada dalam
kontak jauh atau interaksi terjadi secara tidak langsung yang
biasanya melalui media massa. Adanya alat-alat penghubung
semacam itu membuat publik bisa mempunyai pengikut yang
lebih banyak daripada kerumunan. Secara umum, publik tidak
berkumpul dalam suatu tempat tertentu melainkan tersebar.
Petunjuk Khusus 71
OB OB
72
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman siswa, tugaskan peserta didik
untuk mengerjakan lembar evaluasi 2 di halaman 20.
Evaluasi 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan monad, dyad, dan triad?
2. Apa perbedaan in-group dan out-group?
3. Apa perbedaan kelompok primer dan kelompok sekunder?
4. Apa perbedaan paguyuban dan patembayan?
5. Apa saja contoh kelompok formal dan kelompok informal?
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang konflik yang terjadi di kelompok-
kelompok sosial. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang perubahan kelompok sosial, ajak
siswa secara mandiri untuk memerhatikan gambar tentang para siswa
yang diamankan petugas setelah melakukan tawuran.
Sumber: http://statik.tempo.co/data/2013/08/19/
id_211265/211265_620.jpg diunduh pada tanggal 3 Juni 2014
Perubahan sosial dapat terjadi akibat adanya konflik yang
menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan
kondisi semula.
Petunjuk Khusus 73
OB OB
74
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dibaca.
Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada Kegiatan Siswa
12: Penguatan konsep.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta
didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman 21-22
tentang perubahan kelompok sosial. Berikut ini adalah materinya.
Perubahan kelompok sosial bisa disebabkan oleh adanya faktor
dari luar, misalnya adanya ancaman secara fisik ataupun secara sosial.
Jika hal itu terjadi, akan memperkuat rasa persatuan dan mengurangi
keinginan-keinginan untuk mementingkan diri sendiri. Kehadiran
musuh bersama ataupun dengan mengadakan kambing hitam
(scapegoating) akan mendorong suatu kelompok untuk melawannya
secara bersama-sama.
Terjadinya perubahan bisa disebabkan pula oleh adanya
perubahan struktur sosial, misalnya pergantian pimpinan dan staf.
Perubahan tersebut tentunya akan menimbulkan dua dampak
yang berbeda, yaitu adanya kesesuaian atau hal yang sebaliknya.
Jika ketidaksesuaian yang terjadi, hal tersebut akan menimbulkan
kegoncangan di dalam organisasi sosial.
Selain adanya musuh bersama dan pergantian struktur sosial,
perubahan bisa ditimbulkan pula oleh faktor ekonomi. Adanya
perubahan ekonomi, misalnya terjadi krisis ekonomi, akan mendorong
setiap anggota kelompok untuk berjuang menghadapinya serta
berusaha untuk menyelesaikannya.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang hubungan antara masyarakat desa
dengan masyarakat kota. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan
tersebut dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang dimensi hubungan antarkelompok
sosial, siswa mengamati gambar tentang suku Dayak.
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada
Kegiatan Siswa 13: Diskusi.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta
didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman 22-24
tentang perubahan kelompok sosial. Berikut ini adalah materinya.
Petunjuk Khusus 75
OB OB
76
a. Dimensi Sejarah
Pada dimensi sejarah, dapat dilihat bagaimana hubungan-
hubungan di atas bisa lahir, atau dengan pendek dapat dikaji
penyebab terjadinya. Misalnya, kita mengkaji bagaimana
hubungan antara ras kulit putih dan ras kulit hitam di Afrika
Selatan pada masa politik apartheid. Pada hubungan atau kontak
tersebut terlihat adanya proses perbudakan yang dilakukan oleh
ras kulit putih.
Di dalam dimensi sejarah ada tiga hal yang bisa dijadikan
sebagai sudut pandang, yaitu stratifikasi etnik, stratifikasi jenis
kelamin, dan stratifikasi usia. Pada stratifikasi etnik, hubungan
sosial sangat dipengaruhi oleh etnosentrisme, persaingan,
dan perbedaan kekuasaan. Stratifikasi etnik bisa dilihat pada
beberapa contoh di atas. Pada stratifikasi usia, hubungan sosial
sangat dipengaruhi oleh kekuasaan, hak istimewa, dan prestise.
Pengaruh-pengaruh tersebut akan semakin menghilang seiring
dengan bertambahnya usia. Yang terakhir, yaitu stratifikasi
jenis kelamin, dipengaruhi oleh pembagian kerja antara laki-
laki dan perempuan. Contohnya dalam proses pembagian kerja
pada zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu, wanita tidak
mendapatkan tempat yang layak di dalam masyarakat. Hal itu
mengalami perubahan dengan lahirnya gerakan emansipasi
wanita. Tokoh yang dianggap sebagai pelopornya di Indonesia
adalah R. A. Kartini.
b. Dimensi Sikap
Pada saat kita mengamati sebuah kelompok sosial, maka
kita akan menjumpai suatu prasangka dan stereotip. Kedua
hal itu pada dasarnya memiliki kesamaan, yaitu tentang sikap.
Jadi, hubungan antarkelompok sosial dapat dilihat dari dimensi
sikap.
Prasangka (prejudice) merupakan sikap bermusuhan yang
ditujukan pada suatu kelompok tertentu atas dasar dugaan bahwa
kelompok tersebut mempunyai ciri yang tidak menyenangkan.
Namun, yang harus diingat bahwa prasangka merupakan
pandangan yang tidak dilandasi oleh pengetahuan, pengalaman,
ataupun bukti yang memadai. Contoh prasangka, yaitu ketika kita
menganggap orang-orang dari suku tertentu sebagai orang yang
pelit, kasar, dan agresif. Prasangka bisa diartikan juga sebagai
antagonisme dan antipati.
Pandangan yang kedua adalah stereotip yang merupakan
suatu citra yang kaku mengenai suatu kelompok ras atau budaya
yang dianut tanpa memerhatikan kebenaran citra tersebut. Hal ini
diperparah oleh sikap yang cenderung terlalu menyederhanakan
dan tidak peka terhadap berbagai fakta. Meskipun demikian,
stereotip memiliki dua bentuk, yaitu bentuk positif, misalnya
wanita adalah seseorang yang cantik, lemah lembut, penyayang,
dan keibuan; sedangkan yang negatif misalnya adalah orang
miskin diidentikkan dengan kotor, bodoh, dan tidak berbudaya.
c. Dimensi Institusi
Dimensi institusi memandang kelompok sosial berdasarkan
tujuan didirikannya, misalnya institusi politik dan ekonomi. Pada
kehidupan masyarakat, institusi dapat berperan untuk memperkuat
pengendalian sosial, sikap, dan hubungan antarkelompok. Di
dalam institusi, hubungan masyarakat bersifat birokratis dan
tidak ada hubungan yang bersifat personal. Misalnya, seorang
teller bank tidak perlu mengenal orang-orang yang berasal dari
instansi lainnya ataupun konsumen yang dia layani sehari-hari.
d. Dimensi Gerakan Sosial
Pada saat melakukan hubungan antarkelompok, pasti akan
terjadi suatu gerakan sosial. Hal itu bisa disebabkan oleh orang-
orang yang menginginkan adanya perubahan maupun yang
ingin mempertahankan kondisi yang sudah tercipta atau sesuai
dengan tradisi.
Mereka biasanya ingin membebaskan diri dari dominasi
kelompok lain. Contoh di dunia Internasional adalah gerakan
ANC (African National Congress) di Republik Afrika Selatan.
Untuk contoh di Indonesia adalah gerakan emansipasi wanita
yang dimulai oleh R.A Kartini.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Petunjuk Khusus 77
OB OB
78
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kebiasaan-kebiasaan yang mereka
lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya guru mengaitkan
pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan
dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan penjelasan
tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang terbentuknya norma kelompok sosial,
siswa diajak untuk mengamati gambar tentang tradisi membungkuk
atau ojigi masyarakat Jepang.
Sumber: http://www.goikuzo.com/wp-content/uploads/2013/08/
japanese-etiquette.jpg diunduh pada tanggal 3 Juni 2014
Tradisi membungkuk atau ojigi adalah sebuah norma
bagi orang jepang.
b. Menanya
Setelah mengamati gambar, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Guru kemudian mengajukan pertanyaan tentang bagaimana
tradisi ojigi terjadi? Kemudian guru mengajukan pertanyaan tentang
contoh terbentuknya norma di Indonesia.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
24 tentang terbentuknya norma kelompok. Peserta didik juga dapat
mencari informasi lain dari buku referensi dan internet. Berikut ini
adalah materinya.
Setiap kelompok akan mempunyai norma-norma. Hal itulah
yang akan memengaruhi perilaku dalam kelompok itu. Kehadiran
norma akan memberikan suatu pandangan kepada kelompok untuk
membedakan perilaku mana yang dianggap pantas atau tidak untuk
dijalankan para anggotanya. Kehadiran norma tentu tidak muncul
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang seni barongsai atau upacara sekaten.
Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pola hubungan antarkelompok
sosial, siswa diajak untuk mengamati kehidupan masyarakat. Misalnya
tentang kebudayaan asli daerah yang mulai pudar.
Petunjuk Khusus 79
OB OB
80
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Guru kemudian mengajukan pertanyaan tentang bagaimana
kebudayaan asli daerah dapat pudar?
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
24 tentang pola hubungan antarkelompok sosial. Peserta didik juga
dapat mencari informasi lain dari buku referensi dan internet. Berikut
ini adalah materinya.
Hubungan antarkelompok yang bersifat dinamis, pasti akan
menciptakan suatu pola-pola hubungan antarkelompok. Pola
hubungan antarkelompok sosial di antaranya proses akulturasi,
dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan penjelasan di bawah ini!
a. Akulturasi, konsep mengenai proses sosial yang timbul apabila
sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan asing sehingga
unsur-unsur asing tersebut lambat laun diterima dan diolah
ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu. Unsur kebudayaan tidak pernah
didifusikan secara terpisah, melainkan senantiasa dalam suatu
gabungan atau kompleks yang terpadu. (Koentjaraningrat, 1996:
155). Pada proses tersebut dapat pula terjadi proses dekulturasi,
yaitu hilangnya kebudayaan asli daerah akibat interaksi paksa.
b. Dominasi, penguasaan oleh pihak yang lebih kuat terhadap yang
lebih lemah. Misalnya, bangsa-bangsa Eropa yang melakukan
penjajahan pada zaman dahulu.
c. Paternalisme, merupakan sistem kepemimpinan yang berdasarkan
hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin, seperti:
hubungan antara ayah dan anak. Menurut M. Alfan Alfian (2009:
206) dalam masyarakat Jawa atau masyarakat timur, paternalisme
sangat kuat. Hal ini dapat kita lihat dalam penggunaan bahasa
yang bertingkat-tingkat.
d. Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh
atau bulat.
e. Pluralisme merupakan suatu pola hubungan yang di dalamnya
mengenai pengakuan persamaan hak politik dan hak perdata
semua warga masyarakat namun memberikan arti penting
lebih besar pada kemajemukan kelompok ras daripada dalam
pola integrasi. Dalam pola ini, solidaritas dalam masing-masing
kelompok ras lebih besar. (Banton dalam Kamanto Sunarto,
2004: 150)
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
Petunjuk Khusus 81
OB OB
82
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 3 di halaman 25.
Evaluasi 3
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Mengapa setiap kelompok sosial bersifat dinamis?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya perubahan kelompok sosial?
3. Apa yang dimaksud dengan kriteria kebudayaan dalam dimensi hubungan antarkelompok?
4. Mengapa prasangka dapat terjadi dalam hubungan antarkelompok?
5. Apa yang dimaksud dengan akulturasi?
Rangkuman
1. Kelompok sosial berarti suatu kesatuan sosial yang terdiri atas dua atau lebih individu yang
mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga di antara individu itu terdapat
pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut.
2. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan manusia lainnya.
3. Syarat-syarat kelompok sosial adalah sebagai berikut.
a. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan.
b. Adanya hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
c. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah
erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-
lain. Faktor mempunyai musuh bersama dapat pula menjadi pengikat/pemersatu.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e. Bersistem dan berproses.
4. Ciri-ciri kelompok sosial yaitu sebagai berikut.
a. Adanya motif-motif yang sama.
b. Adanya reaksi dan kecakapan yang berlainan.
c. Adanya struktur sosial yang jelas.
5. Macam-macam kelompok sosial:
a. Kelompok sosial yang teratur.
1) In-group dan out-group
2) Kelompok primer dan kelompok sekunder
3) Paguyuban (gemeinschaft) dan patembayan (gesellschaft)
4) Formal group dan informal group
5) Membership group dan reference group
b. Kelompok sosial yang tidak teratur
1) Kerumunan
2) Publik
3) Massa
c. Kelompok sosial atas dasar kesatuan genealogis.
d. Kelompok sosial atas dasar kesatuan teritorial.
e. Kelompok sosial atas dasar kesatuan sakral.
f. Kelompok sosial atas dasar kesatuan campuran.
6. Kelompok sosial bersifat dinamis. Artinya, akan selalu melakukan perkembangan dan
perubahan.
7. Dimensi hubungan antarkelompok:
a. Dimensi sejarah
b. Dimensi sikap
c. Dimensi institusi
d. Dimensi gerakan sosial
8. Pola hubungan antarkelompok sosial di antaranya proses akulturasi, dominasi, paternalisme,
pluralisme, dan integrasi.
Refleksi
Sebelum mengerjakan soal-soal evaluasi bab cobalah merenungkan kegiatan pembelajaran yang
telah Anda lakukan! Untuk itu, coba Anda jawab dengan jujur pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apa yang saya pelajari hari ini?
2. Pada bagian manakah saya merasa mudah?
3. Bagian manakah yang saya suka?
4. Pada bagian manakah saya mengalami kesulitan?
5. Apakah saya sudah menguasai materi tersebut?
Berilah tanda centang () pada kolom ya atau tidak sesuai dengan yang Anda rasakan.
No. Indikator Ya Tidak
1. Mendeskripsikan hakikat kelompok sosial.
2. Mengidentifikasi macam-macam kelompok sosial.
3. Mendeskripsikan perkembangan kelompok sosial.
Keterangan: Apabila ada indikator yang belum Anda kuasai, silakan Anda pelajari kembali
materinya!
J Penilaian pembelajaran
Siswa diminta untuk mengerjakan Evaluasi Bab I yang terdapat pada
buku siswa
Kunci Jawaban Evaluasi Bab I
A. Pilihan Ganda
1. A 11. A 21. E 31. E 41. E
2. D 12. A 22. C 32. A 42. E
3. D 13. C 23. D 33. C 43. A
4. - 14. B 24. C 34. A 44. E
5. E 15. B 25. A 35. A 45. E
6. A 16. A 26. E 36. A 46. D
7. D 17. D 27. E 37. C 47. A
8. B 18. D 28. D 38. B 48. C
9. C 19. A 29. D 39. C 49. C
10. B 20. A 30. B 40. A 50. B
Petunjuk Khusus 83
OB OB
84
B. Uraian
1. Menurut Soerjono Soekanto kelompok sosial adalah himpunan
atau kesatuan manusia yang hidup bersama, antaranggotanya saling
berhubungan, saling memengaruhi dan memiliki kesadaran untuk
saling menolong.
2. Ciri-ciri sebuah kelompok sosial diantaranya : 1) adanya motif-motif
yang sama 2) adanya reaksi dan kecakapan yang berlainan, dan 3)
adanya struktur sosial yang jelas.
3. Kelompok sosial terbentuk karena adanya proses saling membutuhkan
satu sama lain. Kelompok manusia terbentuk melalui hasil pengalaman
praktis, intelektual, dan emosional. Kelompok sosial dapat juga
terbentuk karena kesamaan kepentingan, kesamaan keturunan,
kesamaan daerah dan kesamaan ciri-ciri fisik.
4. Pengalaman intelektual adalah pengelompokan atas dasar keterbatasan
akal seseorang sehingga memerlukan bimbingan dan arahan manusia
lain.
5. Kerumunan sosial adalah sekumpulan orang yang berada di suatu
tempat, tetapi tidak berhubungan secara tetap. Kerumunan disebut
juga kumpulan manusia pada suatu tempat dan waktu yang sifatnya
sementara karena segera setelah orang-orangnya bubar maka
kelompok ini pun akan bubar pula.
6. Formal audience merupakan salah satu kerumunan yang berartikulasi
dengan struktur sosial. Khalayak penonton konser dikatakan formal
audience karena mereka terbentuk hanya karena mempunyai tujuan
dan perhatian yang sama namun sifat mereka pasif.
7. Acting mobs adalah kerumunan yang bertujuan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang brlawanan
dengan norma-norma yang berlaku dalam masyaraka. Yang termasuk
kelompok ini yaitu demonstaran mahasiswa, demo buruh, demo
masyarakat dan sebagainya yang bersifat melawan norma yang berlaku
dalam masyarakat. Seperti demo mahasiswa dengan melempari batu
kepada petugas/aparat kepolisian.
8. Kelompok primer adalah kelompok sosial tempat pertama kali individu-
individu saling mengenal, berinteraksi sosial, dan bekerjasama cukup
erat. Contohnya keluarga, kerabat, pertemanan, dan kelompok
diskusi.
9. Perbedaan kelompok in-group dan out-group adalah pada kelompok
in-group akan dijumpai kehidupan yang penuh dengan persahabatan,
kerja sama, keteraturan, dan kedamaian. Sedangkan pada kelompok
out-group sebaliknya, pada kelompok out-group akan muncul
kebencian, permusuhan, sampai menyulut peperangan.
10. Membership group merupakan kelompok setiap orang secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut. Contoh kelompok ini misalnya
keluarga, suku, bangsa, sekolah, dan negara.
C. Pengamatan
Setelah Anda mempelajari tentang kelompok sosial, amatilah, catat,
dan beri tanggapan terhadap perilaku orang-orang di sekitar Anda
yang selalu menunjukkan sikap tanggung jawab.
K Program Pengayaan
Kegiatan Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
menguasai materi pelajaran sesuai dengan Indikator yang telah ditentukan.
Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik diminta untuk mencari
Informasi materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih tinggi dari
kompetensi yang diharapkan dalam Bab 1. Siswa dapat mencari contoh
kelompok sosial melalui media televisi. Selain itu siswa tersebut diminta
menyampaikan atau mengumpulkan hasil informasi yang ditemukan.
L Program Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik secara
terencana mempelajari buku teks pelajaran Sosiologi pada bagian
tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan
atau pertanyaan yang merujuk pemahaman kembali tentang isi buku
teks Sosiologi Bab 1. Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar
secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang belum
dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada
materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan. Guru dapat
memodivikasi soal-soal yang ada pada soal ulangan harian bab I.
Petunjuk Khusus 85
OB OB
86
Tugas Portofolio
Coba Anda cari tahu kelompok-kelompok sosial yang ada di daerah Anda lengkap dengan
tujuan dibentuknya kelompok tersebut. Tanyakan hal tersebut kepada orangtua Anda. Data
yang diperoleh ditulis dalam bentuk tabel seperti berikut ini.
No. Nama Kelompok Tujuan Kelompok
Bab II
Permasalahan Sosial
Sumber: http://fraksipan.com
Petunjuk Khusus 87
OB OB
88
Peta Konsep
Masalah sosial
berdasarkan sumbernya
Kemiskinan
Preventif
Kriminalitas dibutuhkan secara
menyebabkan Solusi
Kesenjangan
sosial-ekonomi Represif
Ketidakadilan
A Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C Indikator
1. Menjelaskan pengertian masalah sosial.
2. Menjelaskan penyebab terjadinya masalah sosial.
3. Mengklasifikasikan masalah-masalah sosial.
4. Menjelaskan upaya pemecahan masalah sosial.
5. Menjelaskan penyebab terjadinya kemiskinan, kriminalitas, ke
senjangan sosial-ekonomi, dan ketidakadilan.
6. Menjelaskan upaya pemecahan masalah kemiskinan, kriminalitas,
kesenjangan sosial-ekonomi, dan ketidakadilan.
Petunjuk Khusus 89
OB OB
90
D Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan hakikat masalah sosial.
2. Setelah berdiskusi tentang kelompok sosial dalam masyarakat, peserta
didik dapat menjelaskan penyebab terjadinya masalah sosial.
3. Setelah melakukan penelitian tentang masalah sosial dalam
masyarakat, peserta didik dapat mengklasifikasikan masalah-masalah
sosial.
4. Setelah diskusi tentang masalah sosial, peserta didik diharapkan
mampu menjelaskan upaya pemecahan masalah sosial.
5. Setelah melakukan penelitian, peserta didik dapat menjelaskan
penyebab terjadinya kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan sosial-
ekonomi, dan ketidakadilan.
6. Setelah melakukan penelitian, peserta didik dapat menjelaskan
upaya pemecahan masalah kemiskinan, kriminalitas, kesenjangan
sosial-ekonomi, dan ketidakadilan.
E Langkah-langkah Pembelajaran
Umum
1. Pendidik melaksanakan persiapan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pendidik melaksanakan pembelajaran yang mendorong peserta
didik mampu memahami hakikat kelompok sosial, macam-macam
kelompok sosial, dan dinamika kelompok sosial.
3. Pendidik menetapkan model dan strategi pembelajaran Sosiologi
yang disesuaikan dengan buku teks pelajaran Sosiologi Kelas XI serta
dapat ditambahkan atau disesuaikan oleh pendidik dengan model
lain (inovasi) yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
4. Pendidik mendorong terjadinya pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, yaitu sebagai berikut.
a. Peserta didik dapat mengamati proses pembentukan kelompok
sosial di masyarakat melalui pembelajaran yang bersifat
mandiri.
b. Peserta didik dapat mengkaji dari berbagai sumber informasi
tentang proses pembentukan kelompok sosial dalam
masyarakat.
c. Peserta didik dapat menumbuhkan rasa ingin tahu tentang
proses pembentukan kelompok sosial dan mendiskusikannya
berdasarkan pengetahuan Sosiologi dengan berorientasi pada
praktik pengetahuan yang menumbuhkan sikap religiositas dan
etika sosial.
d. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan mengumpulkan data
tentang ragam pengelompokan sosial di masyarakat sekitar.
F Konsep Prasyarat
Sebelum memulai materi, guru menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Guru mengawali materi ini dengan
memperkenalkan masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari melalui
contoh-contoh yang mungkin ditemui/dialami oleh peserta didik. Misalnya,
bagaimana permasalahan kemiskinan yang terjadi di wilayah Jakarta. Hal
ini untuk mengajak peserta didik untuk bernalar dalam masalah yang
sedang dikaji, terutama memikirkan batasan dalam masalah yang sedang
dikaji. Siswa juga diingatkan tentang materi masalah sosial yang telah
mereka pelajari di kelas X. Setelah itu, barulah kita masuk kepada materi
Sosiologi.
G Permasalahan Sosial
1. Pengertian Masalah Sosial
Pertemuan 19 (Buku Siswa Halaman 39)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang masalah kemiskinan dan kriminalitas.
Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengertian masalah sosial, ajak siswa
untuk membaca artikel tentang menyontek. Kutipan ini terdapat
dalam Kegiatan Siswa 1: Diskusi, buku siswa halaman 39.
Petunjuk Khusus 91
OB OB
92
Sekarang coba Anda diskusikan dengan teman sebangku pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apakah menyontek termasuk gejala abnormal?
2. Apakah menyontek termasuk masalah sosial?
b. Menanya
Setelah membaca cerita di atas, guru membuka kesempatan
secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang
sudah dibaca. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan. Untuk melatih
peserta didik, guru dapat menggunakan pertanyaan dari guru sampai
ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan
secara mandiri. Untuk melatih kemampuan bertanya, siswa diajak
untuk mendiskusikan pertanyaan pada Kegiatan Siswa 1.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
39-40 tentang pengertian masalah sosial. Berikut ini adalah ringkasan
materinya.
Batasan mengenai definisi masalah sosial, sudah banyak menjadi
kajian para sosiolog. Sekarang coba kita perhatikan pendapat dari
Gillin dan Gillin (dalam Soerjono Soekanto, 2013: 312313) berikut
ini.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang penyebab terjadinya masalah sosial.
Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang persyaratan kelompok sosial, ajak
siswa untuk mengamati gambar tentang pelaku kriminalitas dan
gambar tentang permasalahan kemiskinan.
Petunjuk Khusus 93
OB OB
94
Sumber: http://media.viva.co.id/
thumbs2/2012/02/10/143273_tahanan-polsek-cempaka-
putih-yang-berhasil-ditangkap-kembali_663_382.jpg
diunduh pada tanggal 3 Juni 2014
Sumber: http://honisoit.com/wp-content/
Gambar Kriminalitas telah menjadi masalah sosial uploads/2013/06/sydney_homeless1.jpg diunduh pada
yang selalu terjadi di tengah masyarakat. tanggal 3 Juni 2014
Gambar permasalahan kemiskinan tidak hanya
ada di Indonesia, negara maju seperti Australia
juga mengalami masalah yang sama.
b. Menanya
Setelah mengamati beberapa permasalahan sosial, guru
mengajukan pertanyaan tentang penyebab masalah sosial tersebut.
Guru juga membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik
untuk bertanya. Hal ini untuk mengembangkan rasa ingin tahu peserta
didik. Pertanyaan tersebut menjadi dasar untuk mencari informasi
yang lebih lanjut. Guru kemudian mengungkapkan bahwa masalah
sosial tidak terjadi dengan sendirinya. Hal tersebut disebabkan
ketimpangan antara nilai dan norma dengan realita. Lalu apakah yang
menyebabkan ketimpangan tersebut?
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Salah satunya,
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
41-43 tentang penyebab masalah sosial. Ringkasan materinya adalah
sebagai berikut.
Menurut penjelasan pada subbab sebelumnya, penyebab utama
masalah sosial adalah pemenuhan akan kebutuhan hidup. Anggota
masyarakat yang gagal dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
cenderung melakukan tindak kejahatan dan kekerasan. Jika hal ini
tidak ditanggulangi menyebabkan dampak yang sangat merusak
seperti kerusuhan sosial.
Pendapat (tentang penyebab masalah sosial) dikemukakan oleh
Merton dan Nisbet (dalam Soerjono Soekanto, 2013:316). Menurut
mereka, masalah sosial sebagai sesuatu yang bukan kebetulan,
melainkan berakar pada satu atau lebih kebutuhan masyarakat yang
terabaikan.
Untuk mengetahui apa saja kebutuhan masyarakat, coba kita
pelajari tangga kebutuhan dari Maslow (dalam Anton Irianto,
2006:46-47). Kebutuhan manusia, menurut ahli ini berjenjang dan
dapat digambarkan dalam bentuk anak tangga atau hierarki berikut
ini.
5. Akulturasi diri
4. Harga diri
3. Sosial
2. Rasa aman
1. Fisiologis
Petunjuk Khusus 95
OB OB
96
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang membedakan masalah-masalah sosial.
Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang klasifikasi dan ukuran masalah sosial,
ajak siswa untuk mengamati fenomena anak kecil sampai orangtua
yang mengais rezeki dengan meminta-minta di lampu-lampu merah
di kota-kota besar.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
diamati. Guru memberi pernyataan bahwa para pengemis adalah
contoh masalah sosial. Setelah itu, ajukan pertanyaan mengapa
keberadaan peminta-minta di lampu merah disebut sebagai masalah
sosial?
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
43-45 tentang klasifikasi dan ukuran masalah sosial. Materinya adalah
sebagai berikut.
Petunjuk Khusus 97
OB OB
98
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana mengatasi masalah sosial.
Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
Memulai subbab ini, guru diharapkan memperkenalkan upaya
pemecahan masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari melalui contoh-
contoh yang mungkin ditemui/dialami oleh siswa. Ajak siswa untuk
bernalar dalam masalah yang sedang dikaji, terutama memikirkan batasan
dalam masalah yang sedang dikaji. Langkah-langkah pembelajarannya
adalah sebagai berikut.
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang upaya pemecahan masalah sosial,
ajak siswa untuk mengamati gambar tentang BPJS dan gambar tentang
Bursa Kerja.
Sumber: http://data.tribunnews.com/foto/bank/
images/20140102_230351_mengurus-jaminan-
kesehatan-di-bpjs-pontianak.jpg diunduh pada tanggal 3 Sumber: http://img2.bisnis.com/bandung/
Juni 2014 photos/2011/10/04/97720/041011-AJB-BISNIS-03-BURSA-
Untuk mengatasi masalah sosial di Indonesia KERJA.jpg diunduh pada tanggal 3 Juni 2014
pemerintah membentuk Badan Penyelenggara Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk
Jaminan Sosial atau BPJS sesuai Undang-undang orang yang tidak bekerjasama sekali, sedang mencari
Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
Nomor 24 Tahun 2011. atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak.
b. Menanya
Setelah mengamati gambar di atas, guru membuka kesempatan
secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang
sudah diamati. Guru kemudian mengajukan pertanyaan apakah
keberadaan BPJS dan bursa kerja dapat menyelesaikan masalah
sosial?
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
45-46 tentang upaya pemecahan masalah sosial. Berikut ini adalah
ringkasan materinya.
Pemecahan masalah sosial dapat diupayakan dengan dua cara
berikut ini.
a. Negara membuat suatu kebijakan sosial yang benar-benar akurat
yang didasarkan pada data dan informasi terkini.
b. Masalah sosial ini dapat dipecahkan dengan melakukan tindakan
bersama oleh masyarakat sehingga tercipta sebuah kondisi
masyarakat yang lebih ideal.
Untuk mendiagnosis masalah sosial dilakukan melalui beberapa
proses dan tahapan analitis. Mendiagnosis masalah memerlukan
pendekatan sebagai perangkat untuk membaca aspek masalah secara
konseptual. Menurut Eitzen (2013:13-18), ada dua pendekatan, yaitu
person blame approach dan system blame approach.
a. Person blame approach, merupakan suatu pendekatan untuk
memahami masalah sosial pada level individu.
b. System blame approach, merupakan unit analisis untuk
memahami sumber masalah pada level sistem.
Petunjuk Khusus 99
OB OB
100
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 1 di halaman 47.
Evaluasi 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
2. Apa saja klasifikasi masalah sosial?
3. Apa saja penyebab timbulnya masalah sosial?
4. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah sosial?
5. Apa peran sosiologi dalam upaya pemecahan masalah sosial?
H Kemiskinan
Pertemuan 23 (Buku Siswa Halaman 47)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa
untuk berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang kemiskinan. Selanjutnya
guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang kemiskinan, ajak siswa secara
berkelompok untuk membaca artikel tentang beras dan rokok
penyumbang angka kemiskinan tertinggi di indonesia. Artikel tersebut
terdapat pada Kegiatan Siswa 2: Diskusi halaman 47 buku siswa.
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada
Kegiatan Siswa 2.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
47-51. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
1. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah suatu kondisi seseorang yang sudah tidak
sanggup memelihara dan memenuhi kebutuhan dirinya sesuai dengan
ukuran kehidupan kelompoknya. Ukuran yang umum digunakan
adalah keadaan dimana seseorang itu kekurangan bahan-bahan
keperluan hidup. Kekurangan tersebut disebabkan oleh masalah
kekurangan ekonomi. Untuk memudahkan mengkaji kemiskinan,
maka kemiskinan dibedakan menjadi kemiskinan absolut dan relatif.
(Richard T. Schaefer, 2012:234)
49,50
47,97
38,70 39,30
37,90 38,40 37,30 37,17
36,10 35,10 34,96
34,01
32,53
31,02
29,89
28,59
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 2 di halaman 52.
Evaluasi 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan?
2. Apa yang dimaksud dengan kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif?
3. Apa yang dimaksud dengan lingkaran setan kemiskinan?
4. Bagaimanakah upaya untuk mengatasi kemiskinan?
I Kriminalitas
Pertemuan 24 (Buku Siswa Halaman 52)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kejahatan-kejahatan yang sering terjadi
di masyarakat. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang kriminalitas, ajak siswa secara
berkelompok untuk membaca artikel tentang tingkat kriminalitas di
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada
Kegiatan Siswa 4.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
52-64. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
Kriminalitas (crime) merupakan pelanggaran yang dilakukan
seseorang terhadap hukum pidana. Setiap pelaku akan mendapatkan
hukuman formal sesuai pelanggarannya oleh otoritas kehakiman.
Kategori kriminalitas cukup beragam, tergantung dari tingkat
keparahannya, usia pelaku, potensi hukuman, dan pengadilan yang
menangani kasusnya.
Tindak kejahatan yang dilakukan oleh manusia berbeda-beda.
Jika kita saksikan berita di media cetak dan elektronik, hampir setiap
hari berita tentang kejahatan selalu muncul. Kita akan mendengar
berbagai kasus pembunuhan, perampokan, dan berbagai bentuk
kejahatan.
1. Jenis Kriminalitas
Para sosiolog berusaha mengklasifikasikan kejahatan berdasarkan
bagaimana kejahatan dilakukan dan bagaimana masyarakat melihat
pelanggaran tersebut. Menurut Richard T. Schaefer (2012:205-208)
ada lima kategori kejahatan, yaitu kejahatan tanpa korban, kejahatan
profesional, kejahatan terorganisasi, kejahatan kerah putih dan
kejahatan berbasis teknologi, serta kejahatan transnasional.
2. Penyebab Kriminalitas
Pelaku kejahatan pada umumnya kurang memiliki kontrol diri,
atau justru menyalahgunakan kontrol-diri tersebut. Mereka lebih
suka menegakkan standar tingkah-laku sendiri dan meremehkan
keberadaan orang lain. Beberapa motif yang mendorong mereka
melakukan tindak kejahatan adalah sebagai berikut.
a. Untuk memuaskan kecenderungan keserakahan.
b. Meningkatnya agresivitas.
c. Salah-asuh dan salah-didik orangtua, sehingga anak tersebut
menjadi manja dan lemah mentalnya.
d. Hasrat untuk berkumpul dengan kawan senasib dan sebaya serta
kesukaan untuk meniru-niru.
e. Kecenderungan pembawaan yang patologis atau abnormal.
f. Konflik batin sendiri, dan kemudian menggunakan mekanisme
pelarian diri serta pembelaan diri yang irrasional.
3. Teori Kriminalitas
Kriminalitas jika dilihat dari sisi penyimpangan (deviant), telah
menjadi perhatian yang sangat luas dari para ahli. Oleh karena
itu, cukup banyak pula teori tentang perilaku menyimpang yang
dikemukakan oleh para ahli seperti berikut ini.
a. Teori Biologis
Teori biologis dikemukakan oleh Caesare Lombroso dalam
bukunya Crime, Its Causes and Remedies (1918). Kriminolog
berkebangsaan Italia ini menghubungkan perilaku menyimpang
dengan bentuk tubuh seseorang.
f. Teori Labelling
Teori label melihat perilaku jahat disebabkan oleh
reaksi masyarakat terhadap suatu perilaku. Pendapat lainnya
dikemukakan oleh Lemert (dalam Katmanto Sunarto, 2004:179),
terkait dengan masalah kejahatan. Menurutnya, ada tiga bentuk
penyimpangan, yaitu sebagai berikut.
1) Individual deviation, dimana timbulnya penyimpangan
diakibatkan tekanan psikis dari dalam;
2) Situational deviation, sebagai hasil stres atau tekanan dari
keadaan; dan
3) Systematic deviation, sebagai pola-pola perilaku kejahatan
terorganisir dalam sub-sub kultur atau sistem tingkah laku.
Lemert juga membedakan antara penyimpangan primer
(primary deviance) dan penyimpangan sekunder (secondary
deviance).
1) Penyimpangan primer, muncul dalam konteks sosial
budaya yang bervariasi dan hanya mempunyai efek
samping bagi struktur fisik individu. Penyimpangan ini tidak
mengakibatkan reorganisasi simbolis pada tingkat sikap diri
dan peran sosial.
2) Penyimpangan sekunder, perilaku menyimpang atau peran
sosial yang berdasar pada penyimpangan primer. Para
ahli teori label mengemukakan bahwa penyimpangan
sekunder adalah yang paling penting, karena merupakan
proses interaksi antara orang yang dilabel dengan pelabel.
Pendekatan ini sering disebut teori interaksi.
g. Teori Konflik
Asumsi dasar teori konflik berorientasi kepada aspek-aspek
sebagai berikut.
1) Konflik merupakan hal yang bersifat alamiah dalam
masyarakat.
2) Pada tiap tingkat, masyarakat cenderung mengalami
perubahan sehingga di setiap perubahan, peranan kekuasaan
terhadap kelompok masyarakat lain terus terjadi.
3) Kompetisi untuk terjadinya perubahan selalu eksis.
4) Dalam kompetisi, penggunaan kekuasaan hukum dan
penegakan hukum selalu menjadi alat dan mempunyai
peranan penting dalam masyarakat.
h. Teori Kontrol/Pengendalian
Teori kontrol (dalam Prof. Drs. Koentjoro, 2013:1) pada
dasarnya berusaha mencari jawaban mengapa orang melakukan
kejahatan dan mengapa tidak semua orang melanggar hukum atau
mengapa orang taat kepada hukum. Teori ini berkembang cepat
sekitar tahun 1950-an. Peneliti mempergunakan pendekatan
teori kontrol terhadap kenakalan remaja. Orang yang berjasa
mengembangkan teori ini adalah Albert J. Reiss, Jr. Ia berhasil
menggabungkan konsep kepribadian dan sosialisasi dengan hasil
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 3 di halaman 64.
Evaluasi 3
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Jenis-jenis kriminalitas apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar Anda?
2. Cara-cara apa saja yang dilakukan oleh pelaku?
3. Cara-cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau mencegah tindakan kriminal
di lingkungan sekitar Anda?
4. Faktor apa saja yang melatarbelakangi tindakan kriminal yang terjadi di lingkungan
sekitar?
5. Apa saja sanksi yang diberikan kepada pelaku oleh masyarakat?
J Kesenjangan Sosial-Ekonomi
Pertemuan 25 (Buku Siswa Halaman 65)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kesenjangan sosial ekonomi di
Indonesia. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang kesenjangan sosial-ekonomi, ajak
siswa secara berkelompok untuk membaca artikel tentang kesenjangan
sosial-ekonomi di Indonesia. Artikel tersebut terdapat pada Kegiatan
Siswa 5: Diskusi halaman 65 buku siswa.
2. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada
Kegiatan Siswa 5.
3. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
65-78. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 4 di halaman 78.
Evaluasi 4
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan kesenjangan sosial ekonomi?
2. Apa saja faktor penyebab kesenjangan sosial ekonomi?
3. Apa yang dimaksud dengan stratifikasi sosial?
4. Apa saja bentuk stratifikasi berdasarkan kriterianya?
5. Apa fungsi dari stratifikasi sosial?
K Ketidakadilan
Pertemuan 26 (Buku Siswa Halaman 78)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang perbedaan fasilitas antara daerah kaya
dengan daerah miskin. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang kesenjangan sosial-ekonomi, ajak
siswa secara berkelompok untuk mengamati gambar berikut ini
tentang dampak ketidakadilan di dalam masyarakat.
b. Menanya
Setelah mengamati gambar, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat. Guru kemudian bertanya kepada peserta didik, apakah
gambar tersebut akibat ketidakadilan dalam masyarakat?
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
78-81. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
Menurut hasil pengamatan Anda, apakah hal tersebut sudah
menunjukkan adanya keadilan di dalam masyarakat?
Untuk mengetahui jawabannya, coba kita pelajari terlebih
dahulu tentang keadilan dan ketidakadilan.
1. Pengertian Keadilan
Keadilan pada hakikatnya adalah kegiatan memperlakukan
seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya. Adapun yang
menjadi hak setiap orang adalah diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama
hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keturunan, dan
agamanya. Jika kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia kata adil
berarti tidak berat sebelah, sepatutnya tidak sewenang-wenang, dan
tidak memihak.
2. Macam-macam Keadilan
a. Keadilan distributif, yaitu keadilan yang berhubungan
dengan distribusi jasa dan kemakmuran menurut kerja dan
kemampuannya. Dengan kata lain, hak yang diperoleh oleh
seseorang tergantung dari seberapa besar upaya atau usaha
yang dilakukannya. Misalnya, beberapa orang pegawai suatu
perusahaan memperoleh gaji yang berbeda disesuaikan dengan
masa kerja, pangkat, jenjang pendidikan, atau tingkat kesulitan
pekerjaannya.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 5 di halaman 81.
Evaluasi 5
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Jelaskan arti dan makna keadilan?
2. Sebutkan dan jelaskan landasan keadilan!
3. Jelaskan cara menegakkan keadilan!
4. Siapa yang memperjuangkan keadilan? Jelaskan!
5. Carilah artikel yang berisi tentang penegakan keadilan (koran/majalah/internet dan lain-lain
sebagai sumbernya).
Rangkuman
1. Masalah sosial adalah masalah yang diduga dan dianggap oleh banyak orang bertentangan
dengan nilai, sehingga mereka setuju adanya tindakan untuk mengatasi atau menghilangkan
situasi tersebut.
2. Klasifikasi masalah sosial didasarkan atas sumber penyebabnya adalah sebagai berikut.
a. Problema ekonomis, antara lain kemiskinan dan pengangguran.
b. Problema biologis, antara lain munculnya penyakit menular, keracunan makanan.
c. Problema biopsikologis, antara lain bunuh diri, penyakit saraf, aliran sesat.
d. Problema kebudayaan, antara lain perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik
rasial dan keagamaan.
3. Kemiskinan adalah suatu kondisi seseorang yang sudah tidak sanggup memelihara dan
memenuhi dirinya sesuai dengan ukuran kehidupan kelompoknya. Ukuran yang umum
digunakan adalah keadaan di mana seseorang itu kekurangan bahan-bahan keperluan hidup.
Kekurangan tersebut disebabkan oleh masalah kekurangan uang.
4. Tindakan kriminal merupakan penyimpangan terhadap nilai dan norma atau peraturan
perundang-undangan yang berlaku di masyarakat.
5. Kesenjangan sosial-ekonomi menggambarkan suatu kondisi anggota masyarakat memiliki
perbedaan jumlah kekayaan, prestise, atau kekuasaan.
6. Keadilan pada hakikatnya adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan
haknya. Adapun yang menjadi hak setiap orang adalah diakui dan diperlakukan sesuai
dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang sama hak dan kewajibannya,
tanpa membedakan suku, keturunan, dan agamanya.
Refleksi
Sebelum mengerjakan soal-soal latihan, cobalah renungkan kegiatan pembelajaran yang telah
Anda lakukan! Untuk itu, coba Anda jawab dengan jujur pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apa yang saya pelajari hari ini?
2. Pada bagian manakah saya merasa mudah?
3. Bagian manakah yang saya suka?
4. Pada bagian manakah saya mengalami kesulitan?
5. Apakah saya sudah menguasai materi berikut ini?
Berilah tanda centang () pada kolom ya atau tidak sesuai dengan yang Anda rasakan.
No. Indikator Ya Tidak
1. Menjelaskan pengertian masalah sosial.
2. Menjelaskan klasifikasi masalah sosial.
3. Menjelaskan penyebab kemiskinan.
4. Menjelaskan penyebab kriminalitas.
5. Menjelaskan penyebab kesenjangan sosial-ekonomi.
6. Menjelaskan penyebab ketidakadilan.
Keterangan: Apabila ada indikator yang belum Anda kuasai, silakan Anda pelajari kembali
materinya!
L Penilaian pembelajaran
Siswa diminta untuk mengerjakan Evaluasi Bab II yang terdapat pada
buku siswa
Kunci Jawaban Evaluasi Bab II
A. Pilihan Ganda
1. B 11. A 21. B 31. B
2. A 12. B 22. D 32. A
3. E 13. C 23. A 33. B
4. A 14. D 24. B 34. B
5. E 15. C 25. B 35. D
6. E 16. B 26. C 36. B
7. D 17. A 27. D 37. B
8. E 18. D 28. C 38. E
9. B 19. E 29. C 39. B
10. D 20. E 30. A 40. C
B. Uraian
1. Salah satu tindakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan
pendidikan yang rendah yaitu melalui kebijakan langsung seperti
menyediakan kebutuhan dasar dalam pendidikan dan pembnagunan
di bidang pendidikan dengan mengoptimalkan dana 20% dari
APBN. Pemerataan pembangunan masyarakat pedesaan sangat perlu
dilakukan karena kebanyakan tingkat pendidikan rendah berasal
dari desa. Kemudian menyediakan fasilitas sekolah bagi masyarakat
yang kurang mampu sehingga mereka memiliki kesempatan untuk
C. Pengamatan
Setelah Anda mempelajari tentang permasalahan sosial, amatilah
perilaku orang-orang di sekitar Anda yang selalu menunjukkan sikap
kepedulian sosial!
M Program Pengayaan
Kegiatan Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
menguasai materi pelajaran sesuai dengan Indikator yang telah ditentukan.
Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik diminta untuk mencari
Informasi materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih tinggi dari
kompetensi yang diharapkan dalam Bab 2. Selain itu peserta didik
tersebut diminta menyampaikan atau mengumpulkan hasil informasi yang
ditemukan.
N Program Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik secara
terencana mempelajari buku teks pelajaran Sosiologi pada bagian
tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan
atau pertanyaan yang merujuk pemahaman kembali tentang isi buku
teks Sosiologi Bab II. Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar
secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang belum
dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada
materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan.
Tugas Portofolio
Setelah Anda mempelajari materi mengenai permasalahan sosial pada bab ini, buatlah kliping
dengan mencari berbagai permasalahan sosial yang sedang terjadi pada masa sekarang ini. Artikel
kliping dapat bersumber dari media cetak (majalah, koran) maupun media elektronik (televisi,
internet, dan radio). Sertakan analisa Anda mengenai bagaimana cara menyelesaikan permasalahan
tersebut dan sertakan pula pendapat Anda mengenai permasalahan tersebut. Masukkan hasil kerja
Anda dalam satu bundel pada map snelhecter. Kemudian serahkanlah pada guru Anda.
Bab III
Perbedaan, Kesetaraan,
dan Harmoni Sosial
Sumber: http://fraksipan.com
Peta Konsep
Masyarakat
terdiri atas
Kelompok sosial
masyarakat
dibedakan berdasarkan
menghasilkan
Multikulturalisme
di dalam
A Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C Indikator
1. Menjelaskan pengertian perbedaan sosial.
2. Menjelaskan pengertian kesetaraan sosial.
3. Menjelaskan pengertian harmoni sosial.
4. Menjelaskan pengertian masyarakat multikultural.
5. Menjelaskan pengelompokan masyarakat.
6. Menjelaskan mobilitas sosial dalam masyarakat multikultural.
7. Menjelaskan kondisi masyarakat Indonesia sebagai masyarakat
multikultural.
D Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan pengertian perbedaan sosial.
2. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
kesetaraan sosial.
3. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
harmoni sosial.
4. Setelah mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian masyarakat multikultural.
5. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan pengelompokan
masyarakat.
6. Setelah mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan
mobilitas sosial dalam masyarakat multikultural.
7. Setelah mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan
kondisi masyarakat Indonesia sebagai masyarakat multikultural.
8. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan perkembangan
kelompok dalam masyarakat multikultural.
9. Setelah mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan
dampak masyarakat multikultural di Indonesia.
10. Setelah mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan
strategi menciptakan kehidupan yang harmonis.
E Langkah-langkah Pembelajaran
Umum
1. Pendidik melaksanakan persiapan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pendidik melaksanakan pembelajaran yang mendorong peserta
didik mampu memahami hakikat kelompok sosial, macam-macam
kelompok sosial, dan dinamika kelompok sosial.
3. Pendidik menetapkan model dan strategi pembelajaran Sosiologi
yang disesuaikan dengan buku teks pelajaran Sosiologi Kelas XI serta
dapat ditambahkan atau disesuaikan oleh pendidik dengan model
lain (inovasi) yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
4. Pendidik mendorong terjadinya pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, yaitu sebagai berikut.
a. Peserta didik dapat mengamati proses pembentukan kelompok
sosial di masyarakat melalui pembelajaran yang bersifat
mandiri.
F Konsep Prasyarat
Sebelum memulai materi, guru menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Guru mengawali materi ini dengan
memperkenalkan masalah sosial dalam kehidupan sehari-hari melalui
contoh-contoh yang mungkin ditemui/dialami oleh peserta didik.
Misalnya, keberagaman suku bangsa di lingkungan tempat tinggalnya.
Hal ini untuk mengajak peserta didik untuk bernalar dalam masalah
yang sedang dikaji, terutama memikirkan batasan dalam masalah yang
sedang dikaji. Siswa juga diingatkan tentang materi stratifikasi sosial yang
telah mereka pelajari di bab sebelumnya. Setelah itu, barulah kita masuk
kepada materi sosiologi.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang perbedaan, kesetaraan, dan harmoni
sosial. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang perbedaan, kesetaraan, dan harmoni
sosial, ajak siswa untuk memerhatikan lingkungan sekitarnya. Hal ini
terdapat dalam Kegiatan Siswa I: Pengamatan buku siswa halaman 91.
b. Menanya
Setelah mengamati lingkungan sekitar, guru membuka
kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya
mengenai apa yang sudah dibaca. Guru perlu membimbing peserta
didik untuk dapat mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan.
Untuk melatih peserta didik, guru dapat menggunakan pertanyaan
dari guru sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan
pertanyaan secara mandiri. Hal-hal yang dapat ditanyakan ke siswa
adalah sebagai berikut.
1) Apa saja bentuk keragaman yang kalian ketahui?
2) Disebut apakah keragaman tersebut dalam sosiologi?
3) Apa saja ciri yang mendasari diferensiasi sosial?
Guru dapat mengembangkan lebih banyak mengenai hal-hal
yang akan dipelajari.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
91-99 tentang pengertian perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial.
Berikut ini adalah ringkasan materinya.
1. Perbedaan Sosial
Setiap manusia mempunyai berbagai perbedaan, baik secara
fisik maupun sosial. Konsep sosiologi dalam mengkaji keberagaman
individu dalam masyarakat disebut perbedaan sosial. Kita dapat
mengkaji perbedaan sosial secara horizontal dan vertikal. Secara
horizontal perbedaan tersebut dinamakan diferensiasi, sedangkan
secara vertikal disebut stratifikasi. Konsep stratifikasi telah kita bahas
pada bab sebelumnya. Sekarang yang akan menjadi pembahasan kita
adalah tentang diferensiasi sosial.
a. Pengertian Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial dapat diartikan sebagai pembedaan
anggota-anggota masyarakat ke dalam golongan-golongan secara
2. Kesetaraan Sosial
Kesetaraan sosial atau persamaan sosial, yaitu keadaan sosial
di mana semua orang dalam suatu masyarakat memiliki status yang
sama dalam hal tertentu. Kesetaraan sosial mencakup persamaan
hak di bawah hukum, hak suara, kebebasan berbicara, kebebasan
berkumpul, hak properti, akses pendidikan, pelayanan kesehatan dan
jaminan sosial lainnya.
Kesetaraan sosial membutuhkan ketegasan semua pihak agar
diskriminasi hak dan kewajiban tidak terjadi di masyarakat. Semua
harus memperlakukan seseorang dengan perlakuan adil tanpa
perbedaan. Prinsip kesetaraan memandang setiap warga negara
mempunyai persamaan hak dan perlakuan yang sama.
3. Harmoni Sosial
Setiap individu, kelompok, maupun masyarakat selalu
mempunyai beberapa perbedaan. Keragaman agama, kelompok, ras,
etnis, dan sebagainya menjadi bagian dari komponen masyarakat.
Perbedaan itu memang tidak bisa dihindari. Sikap terbaik yang
diambil adalah saling menghormati. Hal tersebut tidak mudah, tetapi
mungkin untuk diwujudkan. Masyarakat harus menjadikan perbedaan
menjadi harmoni sosial.
Harmoni sosial dapat diartikan sebagai paduan keselarasan atau
perpaduan segala macam perbedaan di dalam masyarakat. Keselarasan
dalam kehidupan masyarakat akan menciptakan tatanan kehidupan
sosial yang indah dan teratur. Untuk menciptakan keselarasan,
diperlukan kesepakatan dari semua komponen masyarakat.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 1 di halaman 99.
Evaluasi 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan perbedaan sosial?
2. Apa saja ciri-ciri yang mendasari diferensiasi sosial?
3. Apa yang dimaksud dengan kesetaraan sosial?
4. Apa yang dimaksud dengan harmoni sosial?
5. Bagaimana cara kita membangun harmoni sosial?
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang masyarakat multikultural. Selanjutnya
guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang hakikat masyarakat multikultural,
ajak siswa secara berkelompok untuk membaca artikel tentang
Indonesia Miliki 1.128 Suku Bangsa. Artikel tersebut terdapat pada
Kegiatan Siswa 3: Penguatan Konsep halaman 99 buku siswa.
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada
Kegiatan Siswa 3.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
100-105. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
1. Pengertian Masyarakat
Kata masyarakat diadopsi dari bahasa Arab, yaitu Syakara yang
artinya ikut serta. Pada bahasa Inggris kata masyarakat dikenal dengan
istilah society yang sebenarnya diadopsi dari bahasa Latin, yaitu
socius yang artinya kawan. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat
dapat kita artikan sebagai berkawan atau ikut serta.
2. Pengertian Multikultural
Secara etimologis, multikultural dibentuk dari kata multi (banyak)
dan culture (budaya).
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 2 di halaman 105.
Evaluasi 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan masyarakat?
2. Apa saja ciri-ciri masyarakat?
3. Apa yang dimaksud dengan masyarakat multikultural?
4. Apa perbedaan antara masyarakat multikultural dengan masyarakat majemuk?
5. Termasuk kelompok multikulturalisme manakah gerakan feminisme? Jelaskan alasannya.
I Pengelompokan Masyarakat
Pertemuan 29 (Buku Siswa Halaman 105)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kelompok sosial yang telah mereka
pelajari pada bab sebelumnya. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan
tersebut dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pengelompokan masyarakat, ajak
siswa untuk memerhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal Anda.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada
Kegiatan Siswa 4: Diskusi di halaman 107.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
105-107. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
1. Klasifikasi Biesrtedt
Biesrtedt mengutarakan tiga kriteria kelompok sosial, yaitu sebagai
berikut.
a. Organisasi dengan para anggotanya memiliki kesadaran jenis,
persamaan kepentingan pribadi (like interest), dan kepentingan
bersama (common interest). Anggota kelompok organisasi ini
memiliki hubungan sosial seperti kontak, komunikasi, dan ikatan
organisasi formal.
b. Kelompok sosial para anggotanya mempunyai kesadaran jenis
dan berhubungan satu dengan yang lain, melainkan tidak terdapat
ikatan organisasi. Seperti halnya kelompok teman, kerabat, dan
sebagainya.
c. Kelompok masyarakat, yang memenuhi satu persyaratan, antara
lain kesadaran akan persamaan di antara mereka, kontak dan
komunikasi dalam jenis kelompok seperti ini belum ada di antara
anggota, dan belum terbentuknya organisasi. Dalam hal ini dapat
kita temukan berbagai kepentingan pribadi bukan kepentingan
yang bersifat bersama.
4. Berdasarkan Lokalitasnya
a. Masyarakat Desa
Ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut.
1) Kehidupan masyarakat bergantung kepada alam.
2) Pekerjaan mereka adalah petani, nelayan, dan peternak.
3) Komunitas berukuran kecil.
4) Masyarakat homogen misalnya dalam hal agama dan
bahasa.
5) Mobilitas sosial relatif kecil.
6) Interaksi sosial bersifat informal.
7) Solidaritas sangat tinggi, misalnya dalam hal gotong royong
dan musyawarah.
8) Masyarakat sangat memegang teguh agama dan adat
istiadat.
b. Masyarakat Kota
Ciri-ciri masyarakat kota antara lain sebagai berikut.
1) Masyarakat kota kehidupannya tidak terlalu tergantung
kepada alam.
2) Sistem mata pencarian sudah beraneka ragam dan
bervariasi.
3) Komunitas sangat kompleks dengan kepadatan penduduk
tinggi.
4) Masyarakatnya bersifat heterogen.
5) Mobilitas sosial bersifat dinamis.
6) Pengawasan sosial bersifat formal berdasarkan norma
hukum.
7) Solidaritas berorientasi kepada kepentingan material.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 3 di halaman 108.
Evaluasi 3
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa saja kriteria kelompok sosial?
2. Apakah perbedaan masyarakat eksklusif dan masyarakat inklusif?
3. Mengapa terjadinya perubahan sangat lambat pada masyarakat konservatif? Jelaskan
alasannya.
4. Amati lingkungan sekitar Anda. Berdasarkan ciri-ciri masyarakat desa dan masyarakat kota,
termasuk kelompok manakah masyarakat di lingkungan sekitar Anda? Berikan alasannya.
5. Mengapa masyarakat pertanian berbentuk paguyuban?
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana mobilitas sosial dalam
masyarakat multikultural. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan
tersebut dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai.
Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang
kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang mobilitas sosial, ajak siswa secara
berkelompok untuk membaca cerita tentang contoh mobilitas sosial
pada Kegiatan Siswa 5: Penguatan Konsep di halaman 109 buku
siswa.
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik diajak untuk menjawab pertanyaan pada
Kegiatan Siswa 5
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
108-118. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 4 di halaman 118.
Evaluasi 4
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan mobilitas sosial?
2. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas sosial?
3. Apa perbedaan antara mobilitas sosial vertikal dan horizontal? Berikan contohnya.
4. Apa saja cara-cara untuk melakukan mobilitas sosial?
5. Salah satu dampak mobilitas sosial adalah mendorong perubahan status sosial seseorang.
Apa maksud dari pernyataan tersebut? Berikan contoh kasusnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang keragaman masyarakat di Indonesia.
Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang keragaman masyarakat Indonesia,
ajak siswa secara berkelompok untuk membaca artikel tentang jumlah
ragam bahasa di Indonesia. Artikel tersebut terdapat pada Kegiatan
Siswa 9: Diskusi halaman 119.
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat. Guru kemudian menugaskan siswa untuk mendiskusikan
pertanyaan pada Kegiatan Siswa 9: Diskusi.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
119-124. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 5 di halaman 125.
Evaluasi 5
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa saja faktor-faktor terciptanya masyarakat multikultural di Indonesia?
2. Mengapa bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan?
3. Suku bangsa Indonesia banyak sekali. Bagaimanakah cara untuk tetap mempertahankan
kesatuan NKRI?
Pekerjaan Rumah
Sebagai bahan pengembangan materi, siswa ditugaskan untuk
mengerjakan Kegiatan Siswa 11: Kajian Literatur (halaman 124). Waktu
pengerjaan tugas ini adalah selama satu minggu. Melalui tugas ini,
diharapkan siswa dapat memahami tentang keanekaragaman dalam
masyarakat dan memiliki kepedulian sosial dalam kehidupan sosial.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang pluralitas di Indonesia. Selanjutnya guru
mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau KD
yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang perkembangan kelompok dalam
masyarakat multikultural, ajak siswa secara berkelompok untuk
membaca artikel tentang Kampung Naga. Artikel tersebut terdapat
pada Kegiatan Siswa 12: Diskusi halaman 125.
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat. Guru kemudian menugaskan siswa untuk mendiskusikan
pertanyaan pada Kegiatan Siswa 12.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
125-134. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
1. Dimensi Horizontal
a. Pluralistis Suku Bangsa
Indonesia di mata dunia dikenal sebagai negara kepulauan.
Negara kita diperkirakan memiliki sekitar 13.000 pulau. Kondisi
ini tentu memberikan kontribusi besar bagi terciptanya pluralitas
suku bangsa di Indonesia.
Menurut para ahli sejarah, diperkirakan nenek moyang
bangsa Indonesia adalah para emigran dari daerah Tiongkok
Selatan. Mereka datang secara bergelombang kira-kira 2.000
tahun Sebelum Masehi ke Indonesia. Meski dari satu daerah
yang sama, kondisi geografi Indonesia membuat mereka harus
tinggal di daerah yang terpisah-pisah. Isolasi geografis inilah
2. Dimensi Vertikal
a. Tinjauan Ekonomi
Jika kita runut dari sejarahnya, pembahasan struktur ekonomi
Indonesia akan kita bahas mulai zaman Hindia-Belanda. Sistem
ekonomi pada zaman itu, oleh Boeke (Nasikun dalam Yulius
Slamet, 2012:7) digambarkan sebagai dual economy. Pada saat
itu, ada dua macam sektor ekonomi yang sangat berbeda sekali
wataknya berhadapan satu sama lain yaitu sebagai berikut.
1) Struktur ekonomi modern.
2) Struktur ekonomi tradisional.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 6 di halaman 134.
Evaluasi 6
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Mengapa di Indonesia terjadi pluralitas agama?
2. Bagaimanakah hubungan antara kondisi lingkungan geografis dengan terbentuknya
masyarakat multikultural?
3. Apa yang dimaksud dengan primordialisme?
4. Mengapa primordialisme dapat berdampak positif dan negatif?
5. Apa yang dimaksud dengan etnosentrisme?
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi geografis di sekitar tempat
tinggalnya. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang dampak masyarakat multikultural di
Indonesia, ajak siswa secara berkelompok untuk masalah-masalah
yang dapat ditimbulkan oleh kelompok yang multikultural.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
diamati. Guru kemudian mengajukan masalah-masalah dalam
masyarakat multikultural. Pertanyaan diarahkan pada terjadinya
konflik atau integrasi.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
134-136. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 7 di halaman 136.
Evaluasi 7
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Mengapa pada zaman penjajahan Belanda, kedudukan orang-orang Indonesia berada di
kelas tiga?
2. Apa perbedaan antara konflik ideologis dan konflik politis?
3. Integrasi sosial dapat terwujud atas dasar paksaan dan adanya saling ketergantungan. Apa
maksud dari pernyataan tersebut? Jelaskan.
Rangkuman
1. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
2. Ciri-ciri masyarakat.
a. Manusia yang hidup bersama, dua atau lebih dari dua orang.
b. Bergaul dalam jangka waktu relatif lama.
c. Setiap anggotanya menyadari sebagai satu kesatuan.
d. Bersama membangun sebuah kebudayaan yang membuat keteraturan di kehidupan
bersama.
3. Cara terbentuknya masyarakat.
a. Dengan cara sengaja atau dipaksakan.
b. Masyarakat yang terbentuk dengan sendirinya.
4. Kesatuan-kesatuan khusus di dalam masyarakat.
a. Kategori sosial, yaitu kesatuan manusia dengan ciri-ciri objektif dikenakan kepada
mereka.
b. Golongan sosial adalah suatu kesatuan manusia dengan ciri tertentu.
c. Kelompok sosial adalah kelompok yang terikat oleh sejumlah norma, adat istiadat, dan
sistem kepemimpinan dalam melakukan interaksi antaranggotanya.
d. Kelompok perkumpulan, yaitu kelompok yang jiwa solidaritasnya amat tinggi didasari
oleh hubungan kekeluargaan atau hubungan kontrak.
e. Komunitas (community) adalah suatu kesatuan hidup manusia yang menempati wilayah
yang spesifik dan terikat oleh sistem budaya serta identitas tertentu pula sehingga timbul
ikatan atau kesadaran wilayah (lokalitas).
5. Karakteristik masyarakat multikultural.
a. Terjadinya segmentasi atau pembagian ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali
memiliki subkebudayaan yang berbeda satu sama lain.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat
nonkomplementer (tidak saling melengkapi).
c. nilai-nilai yang bersifat dasar.
d. Secara relatif, sering kali terjadi konflik antara kelompok yang satu dan kelompok yang
lain.
e. Secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan
dalam bidang ekonomi.
Refleksi
Sebelum mengerjakan soal-soal evaluasi bab, cobalah renungkan kegiatan pembelajaran yang
telah Anda lakukan! Untuk itu, coba Anda jawab dengan jujur pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apa yang saya pelajari hari ini?
2. Pada bagian manakah yang merasa mudah?
3. Bagian manakah yang saya suka?
4. Pada bagian manakah saya mengalami kesulitan?
5. Apakah saya sudah menguasai materi berikut ini?
Berilah tanda centang () pada kolom ya atau tidak sesuai dengan yang Anda rasakan.
No. Indikator Ya Tidak
1. Mendeskripsikan aspek dinamika dalam kelompok sosial.
2. Menjelaskan faktor-faktor pendorong dinamika kelompok sosial.
3. Menjelaskan proses perkembangan berbagai kelompok sosial.
4. Menjelaskan pengertian masyarakat multikultural.
5. Mendeskripsikan karakteristik masyarakat multikultural.
6. Menjelaskan faktor-faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural.
7. Mengklasifikasikan keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural di Indonesia.
8. Menjelaskan masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat
multikultural.
9. Menjelaskan alternatif pemecahan masalah akibat keanekaragaman
masyarakat multikultural.
Keterangan: Apabila ada indikator yang belum Anda kuasai, silakan Anda pelajari kembali materinya!
N Penilaian Pembelajaran
Siswa diminta untuk mengerjakan Evaluasi Bab III yang terdapat pada buku
siswa
Kunci Jawaban Evaluasi Bab III
A. Pilihan Ganda
1. A 11. C 21. A 31. A 41. C
2. D 12. A 22. A 32. C 42. C
3. C 13. E 23. C 33. A 43. D
4. B 14. C 24. B 34. A 44. D
5. C 15. A 25. B 35. B 45. D
6. B 16. C 26. B 36. B 46. C
7. C 17. A 27. B 37. B 47. E
8. A 18. C 28. C 38. A 48. B
9. E 19. E 29. D 39. E 49. C
10. D 20. D 30. E 40. D 50. E
B. Uraian
1. Masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai masyarakat yang
memiliki berbagai kebudayaan, misalnya sistem kekerabatan, bahasa
dan religi. Masyarakat ini memliki karakteristik heterogen dimana
pola hubungan sosial antarindividu dalam masyarakat bersifat toleran
dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara
damai dalam perbedaan.
2. Karakteristik masyarakat multikultural diantaranya sebagai berikut.
a. Terjadinya segmentasi atau pembagian kedalam kelompok-
kelompok yang sering kali memiliki subkebudayaan yang
berbeda satu sama lain.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-
lembaga yang bersifat nonkomplementer (tidak saling
melengkapi).
c. Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan) di antara para
anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar.
d. Seringkali terjadi konflik antara kelompok.
e. Integrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan
dalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.
3. Masyarakat mutikultural timbul karena beberapa faktor diantaranya:
faktor historis (sejarah), faktor geografis, faktor bentuk fisik pulau/wilayah,
induk bangsa, kontak antarbangsa dengan berbagai kebudayaan.
4. Masalah yang timbul akibat keanekaragaman masyarakat multikultural
adalah sebagai berikut.
a. Munculnya konflik di antara kelompok yang satu dan kelompok
lainnya.
b. Munculnya sikap primodialisme yaitu perasaan kesukuan yang
berlebihan. Menganggap suku bangsanya sendiri yang paling
unggul, maju, dan baik.
10. Usaha yang dapat kita lakukan untuk menghindari konflik di dalam
masyarakat multikultural diantaranya; memperkuat integrasi antar
bangasa yang berbeda, menjunjung tinggi sikap toleransi dalam
masyarakat multikultural, menghargai bentuk, sifat dan keadaan
budaya masing-masing, menjunjung tinggi nilai gotongroyong dalam
masyarakat multikultural.
C. Pengamatan
Setelah Anda mempelajari tentang perbedaan, kesetaraan, dan
harmoni sosial, amatilah perilaku orang-orang di sekitar Anda yang
selalu menunjukkan sikap toleransi!
Sikap/Perilaku Tanggapan Anda
O Program Pengayaan
Kegiatan Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
menguasai materi pelajaran sesuai dengan Indikator yang telah ditentukan.
Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik diminta untuk mencari
Informasi materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih tinggi dari
kompetensi yang diharapkan dalam Bab 3. Selain itu peserta didik
tersebut diminta menyampaikan atau mengumpulkan hasil informasi yang
ditemukan. Contohnya siswa dapat ditugaskan membuat artikel tentang
kemajemukan di daerahnya.
P Program Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik secara
terencana mempelajari buku teks pelajaran Sosiologi pada bagian
tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan
atau pertanyaan yang merujuk pemahaman kembali tentang isi buku
teks Sosiologi Bab III. Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar
secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang belum
Tugas Portofolio
Coba buat artikel berdasarkan teori yang Anda telah pelajari tentang kemajemukan masyarakat
Indonesia.
Bab IV
Konflik, Kekerasan, dan Upaya
Penyelesaiannya
Sumber: prasetya.ub.ac.id
Indonesia dianugerahi keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya. Hal itu
merupaIndonesia dianugerahi keanekaragaman suku, agama, ras, dan buda
ya. Hal itu merupakan suatu kekayaan bangsa yang secara langsung maupun
tidak langsung dapat memberikan kontribusi positif dan negatif. Berkontribusi
positif, antara lain jika mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat dan
negatif jika menimbulkan konflik. Pada masyarakat yang beranekaragam,
kemungkinan terjadinya konflik sangat besar, baik konflik horizontal maupun
vertikal. Jika konflik terjadi, akan mengakibatkan hilangnya rasa aman,
menciptakan rasa takut masyarakat, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan korban jiwa sehingga menghambat terwujudnya kesejahteraan
umum.
Konflik tidak akan bisa dihindari karena setiap individu selalu berhubungan
dengan individu lainnya. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari, tentu
Anda pernah berselisih paham dengan orang lain, bukan? Faktor penyebab
perselisihan itu bisa karena hal yang sepele menurut kita, namun belum
tentu bagi orang lain. Bagaimanakah cara kita menangani permasalahan itu?
Simaklah baik-baik pembahasan pada bab ini!
Peta Konsep
Perkembangan
Kehidupan Masyarakat
menyebabkan
menyebabkan
Perubahan sosial Asimilasi
diupayakan
menuju
Pemecahan konflik
A Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C Indikator
1. Menjelaskan hakikat konflik sosial.
2. Menjelaskan teori konflik sosial.
3. Menjelaskan penyebab konflik sosial.
4. Menjelaskan proses terjadinya konflik sosial.
5. Menjelaskan bentuk-bentuk konflik sosial.
6. Menjelaskan dampak konflik sosial.
7. Menjelaskan cara menyelesaikan konflik.
8. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pola penyelesaian
konflik.
D Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan hakikat konflik sosial.
2. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan teori konflik
sosial.
3. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan penyebab konflik sosial.
4. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan proses terjadinya konflik sosial.
5. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan bentuk-bentuk konflik sosial.
6. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan dampak konflik sosial.
7. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan cara menyelesaikan konflik.
8. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi pola penyelesaian
konflik.
9. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan pengertian kekerasan.
10. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan penyebab
terjadinya kekerasan.
11. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis
kekerasan.
E Langkah-langkah Pembelajaran
Umum
1. Pendidik melaksanakan persiapan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pendidik melaksanakan pembelajaran yang mendorong peserta
didik mampu memahami hakikat kelompok sosial, macam-macam
kelompok sosial, dan dinamika kelompok sosial.
3. Pendidik menetapkan model dan strategi pembelajaran Sosiologi
yang disesuaikan dengan buku teks pelajaran Sosiologi Kelas XI serta
dapat ditambahkan atau disesuaikan oleh pendidik dengan model
lain (inovasi) yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
4. Pendidik mendorong terjadinya pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, yaitu sebagai berikut.
a. Peserta didik dapat mengamati proses pembentukan kelompok
sosial di masyarakat melalui pembelajaran yang bersifat
mandiri.
F Konsep Prasyarat
Sebelum memulai materi, guru menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Guru mengawali materi ini dengan
memperkenalkan masalah konflik dan kekerasan yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari melalui contoh-contoh yang mungkin ditemui/
dialami oleh peserta didik. Misalnya, tawuran antarpelajar atau lainnya.
Hal ini untuk mengajak peserta didik untuk bernalar dalam masalah yang
sedang dikaji, terutama memikirkan batasan dalam masalah yang sedang
dikaji. Siswa juga diingatkan tentang materi masyarakat majemuk yang
telah mereka pelajari di bab sebelumnya. Setelah itu, barulah kita masuk
kepada materi sosiologi.
G Konflik
1. Hakikat Konflik
Pertemuan 34 (Buku Siswa Halaman 153)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang konflik. Apakah siswa pernah berkonflik
dengan orang lain? Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari konflik, ajak siswa untuk membaca artikel
tentang potensi konflik sosial di Indonesia. Hal ini terdapat dalam
Kegiatan Siswa 1: Diskusi buku siswa halaman 153.
b. Menanya
Setelah membaca artikel tentang potensi konflik sosial, guru
membuka kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk
bertanya mengenai apa yang sudah dibaca. Guru perlu membimbing
peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan tentang hasil
pengamatan. Untuk melatih peserta didik, guru dapat menggunakan
pertanyaan dari guru sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu
mengajukan pertanyaan secara mandiri. Setelah itu, ajak siswa untuk
mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan pada tugas Kegiatan Siswa 1.
Guru dapat mengembangkan lebih banyak mengenai hal-hal yang
akan dipelajari.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta
didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman 153-
154 tentang hakikat konflik. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
Konflik merupakan bagian dari proses interaksi sosial manusia.
Hal tersebut disebabkan karena perbedaan fisik, emosi, kebudayaan,
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang mengapa konflik dapat terjadi? Selanjutnya
guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang teori konflik dan penyebab konflik,
ajak siswa secara berkelompok untuk memerhatikan gambar di bawah
ini.
Sumber: http://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/tawuran-
mahasiswa-jangan-sia-siakan-waktu-hanyak-untuk-hal-yang-_121025135138-902.
jpg diunduh pada tanggal 9 Juni 2014
Menurut Gibson, hubungan selain dapat menciptakan kerja sama,
hubungan saling tergantung, dapat pula melahirkan konflik. Hal ini
terjadi jika masing-masing komponen organisasi memiliki kepentingan
atau tujuan sendiri-sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
diamati. Peserta didik diajak, untuk mendiskusikan tentang teori dan
penyebab terjadinya tawuran seperti yang terlihat pada gambar.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
154-158. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
2. Teori konflik
a. Thomas Hobbes (1588-1679)
Thomas Hobbes adalah orang yang paling berpengaruh
dalam mengembangkan paham materialisme. Menurutnya, semua
makhluk hidup terbentuk dari substansi materi saja. Adapun
kesadaran dan ruh manusia, timbul karena adanya pergerakan
partikel-partikel dalam otak. Paham materialisme menganggap sifat
dasar manusia adalah semata-mata untuk memenuhi kepentingan
egonya. Oleh karena itu, Hobbes mengatakan manusia merupakan
serigala bagi manusia lainnya (homo homini lupus) atau all against
all. Karenanya, kehidupan masyarakat diwarnai dengan pola relasi
dominasi dan penindasan.
b. Karl Marx (1818-1883)
Marx mengajukan konsepsi mendasar tentang kelas
masyarakat dan perjuangannya. Pendapatnya ini didasarkan
pada kondisi masyarakat abad ke 19 di Eropa. Masyarakat masa
itu, terdiri atas kelas pemilik modal (borjuis) dan kelas pekerja
miskin sebagai kelas proletar. Kelas borjuis melakukan eksploitasi
terhadap proletar dalam sistem produksi kapitalis. Ketegangan
antara borjuis dan proletar mendorong terbentuknya gerakan
sosial besar, yaitu revolusi.
c. Georg Simmel (18581918)
Georg Simmel, seorang sosiolog fungsionalis Jerman,
menunjukkan bahwa konflik merupakan salah satu bentuk interaksi
sosial yang mendasar, berkaitan dengan sikap bekerja sama dalam
masyarakat. Simmel melihat karakteristik kelompok tertentu
membentuk struktur interaksi dan asosiasi. Menurut Simmel,
ketika suatu kelompok bekerja, akan muncul sifat menegaskan
dari pihak lain yang merupakan insting manusia. Contohnya,
persaingan. Insting semacam ini menghasilkan konflik.
d. Max Weber (18641920)
Max Weber mengklasifikasi tindakan individu ke dalam
empat tipe, yaitu sebagai berikut.
1) Zwecrational, berkaitan dengan means and ends, dimana
tujuan-tujuan (ends) dicapai dengan menggunakan alat
atau cara (means), perhitungan yang tepat, dan bersifat
matematis.
2) Wertrational, adalah tindakan nilai dimana orientasi tindakan
itu tidak berdasarkan pada alat atau caranya, tetapi pada nilai
atau moralitas.
3) Tindakan afektif individu didominasi oleh sisi emosional.
4) Tindakan tradisional adalah tindakan pada suatu kebiasaan
yang dijunjung tinggi sebagai sistem nilai yang diwariskan
dan dipelihara bersama.
e. Lewis Coser (19132003)
Lewis Coser, bertitik berat pada konsekuensi-konsekuensi
terjadinya konflik pada sebuah sistem sosial secara keseluruhan.
Menurut pandangannya, konflik dan konsensus, integrasi dan
perpecahan adalah proses fundamental yang walau dalam porsi
dan campuran yang berbeda merupakan bagian dari setiap
sistem sosial yang dapat dimengerti. Oleh sebab itu, konflik
merupakan bagian kehidupan sosial yang tidak dapat ditawar.
Teorinya memandang konflik dapat memberikan keuntungan
pada masyarakat luas tempat konflik tersebut terjadi. Konflik justru
dapat membuka peluang integrasi antarkelompok.
f. Ralf Dahrendorf (1929)
Ralf Dahrendorf membuat 4 asumsi berkaitan dengan konflik
sosial, yaitu sebagai berikut.
1) Setiap masyarakat tunduk pada proses perubahan dan
perubahan sosial terdapat di mana-mana.
2) Setiap masyarakat memperlihatkan konflik dan pertentangan,
konflik terdapat di mana-mana.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa
untuk berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana konflik dapat
terjadi. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar
cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik.
Kegiatan Inti
Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut.
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang proses terjadinya, bentuk, dan
dampak konflik masyarakat, ajak siswa untuk memerhatikan gambar
di bawah ini
Sumber: http://i.okezone.tv/photos/2012/09/11/6980/42886_
large.jpg diunduh pada tanggal 9 Juni 2014
Setiap orang mempunyai gaya berpakaian yang berbeda-
beda. Meski terlihat sepele namun hal ini dapat
menyebabkan konflik.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik diajak untuk mendiskusikan proses terjadinya
konflik tersebut, mencari bentuk konfliknya, dan mencari dampak
dari konflik tersebut.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
158-163. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
4. Gejala Konflik
Gejala-gejala timbulnya konflik di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Adanya komunikasi yang lemah.
b. Adanya permusuhan atau iri hati antarkelompok.
c. Adanya friksi antarpribadi.
d. Eskalasi arbitrasi.
e. Moral yang rendah.
f. Perbedaan keyakinan yang ekstrem.
6. Bentuk-Bentuk Konflik
Setelah mengetahui beberapa gejalanya, sekarang kita bahas
bentuk-bentuknya. Seorang ahli sosiologi, Lewis A. Coser (dalam
Argyo Demartoto, 2010:2), melihat konflik berdasarkan terbentuknya,
terbagi menjadi dua sebagai berikut.
a. Konflik realistis.
b. Konflik nonrealistis.
Ahli sosiologi kenamaan Indonesia, yaitu Soerjono Soekanto
(2013:94-95) membagi konflik sosial menjadi lima bentuk khusus,
yaitu sebagai berikut.
a. Konflik pertentangan pribadi.
b. Konflik pertentangan rasial.
c. Konflik pertentangan antara kelas-kelas sosial.
d. Konflik pertentangan politik.
e. Konflik pertentangan yang bersifat internasional.
7. Dampak Konflik
Adapun dampak positif dari konflik sosial adalah sebagai
berikut.
a. Konflik bisa memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih
belum tuntas. Misalnya perbedaan pendapat di dalam diskusi
tentunya akan memperjelas permasalahan yang terjadi.
b. Adanya konflik menimbulkan penyesuaian kembali norma-
norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
c. Konflik bisa meningkatkan rasa solidaritas di antara anggota
kelompok (ingroup).
d. Konflik bisa mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu
atau kelompok.
e. Konflik bisa memunculkan kompromi baru.
Setelah kita membahas dampak positifnya, sekarang marilah kita
bahas dampak negatif dari konflik, yaitu sebagai berikut.
a. Konflik dapat menimbulkan keretakan hubungan antara individu
dan kelompok.
b. Konflik menyebabkan rusaknya berbagai harta benda dan
jatuhnya korban jiwa.
c. Konflik menyebabkan adanya perubahan kepribadian.
d. Konflik menyebabkan dominasi kelompok pemenang.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa
untuk berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang cara mengatasi konflik
dalam masyarakat. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang mobilitas sosial, ajak siswa secara
berkelompok untuk mengamati gambar di bawah ini (Gambar 4.11
halaman 163 buku siswa).
Sumber: http://ppcdn.500px.org/18208613/c23842b03fe0a7f398d
abc4a2b0fbdcf86638583/5.jpg diunduh pada tanggal 9 Juni 2014
Penggusuran PKL/bangunan liar Fly Over Cibinong.
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dibaca. Peserta didik kemudian diajak untuk mencari cara-cara
penyelesaian konflik beserta dengan contoh-contohnya.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
163-167. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
a. Hodge dan Anthony
Menurut Hodge dan Anthony, metode resolusi (penyelesaian)
konflik dapat dengan metode penggunaan paksaan. Orang
sering menggunakan kekuasaan dan kewenangan agar konflik
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang memengaruhi pola
penyelesaian konflik. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang faktor-faktor yang memengaruhi
pola penyelesaian konflik, ajak siswa secara berkelompok untuk
memerhatikan kasus-kasus konflik yang pernah terjadi di Indonesia.
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
diamati. Guru kemudian menugaskan siswa untuk mendiskusikan
faktor penyebab konflik yang bisa diselesaikan dengan cepat dan
konflik yang lambat untuk diselesaikan.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
168. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
Menurut Johnson dan Johnson (dalam Sugiyanto, 2013:33-34)
beberapa hal yang harus diperhatikan bila terlibat dalam suatu konflik
adalah sebagai berikut.
a. Tercapainya persetujuan yang dapat memuaskan kebutuhan serta
tujuannya. Tiap orang memiliki tujuan pribadi yang ingin dicapai.
Konflik bisa terjadi karena tujuan dan kepentingan individu
menghalangi tujuan dan kepentingan individu lain.
b. Seberapa penting hubungan atau interaksi itu untuk diperta
hankan.
Faktor-faktor yang harus juga diperhatikan dalam
pengelolaan konflik adalah sebagai berikut.
1) Kepribadian individu yang terlibat konflik.
2) Situasional yang dipengaruhi oleh perbedaan struktur
kekuasaan, riwayat hubungan, lingkungan sosial, dan pihak
ketiga.
3) Interaksi.
4) Isu konflik.
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Ajak juga siswa untuk
mengerjakan Kegiatan Siswa 3: Penguatan Konsep di halaman 168.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 1 di halaman 168.
Evaluasi 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan konflik?
2. Apa saja penyebab terjadinya konflik?
3. Konflik tidak terjadi secara tiba-tiba. Apa maksud dari penyataan tersebut?
4. Apa saja bentuk-bentuk konflik menurut Soerjono Soekanto?
5. Konflik tidak hanya berdampak negatif. Konflik juga dapat berdampak positif. Bagaimana
hal itu terjadi? Jelaskan.
H Kekerasan
Pertemuan 39 (Buku Siswa Halaman 169)
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang kekerasan yang pernah terjadi di
Indonesia. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan juga
garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang kekerasan dalam masyarakat, ajak
siswa secara berkelompok untuk membaca artikel tentang Tempat
Ibadah Hindu di Sragen Dirusak. Artikel tersebut terdapat pada
Kegiatan Siswa 4: Diskusi di halaman 169 buku siswa.
Setelah membaca artikel di atas, sekarang coba diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apakah kejadian di atas termasuk konflik?
2. Apa yang dimaksud dengan kekerasan?
3. Mengapa kekerasan dapat terjadi?
b. Menanya
Setelah membaca artikel, guru membuka kesempatan secara
luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
dilihat. Guru kemudian menugaskan siswa untuk mendiskusikan
pertanyaan pada Kegiatan Siswa 4: Diskusi.
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
169-175. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
1. Pengertian Kekerasan
Menurut pandangan Assegaf (dalam Yustina, 2009:15),
kekerasan adalah sikap agresif pelaku yang melebihi kapasitas
kewenangannya dan menimbulkan pelanggaran hak bagi si korban.
Hal serupa dikemukakan oleh Santoso, kekerasan digunakan untuk
menggambarkan perilaku yang disertai penggunaan kekuatan kepada
orang lain, baik yang terbuka (overt) maupun tertutup (covert), baik
yang bersifat menyerang (offensive) maupun bertahan (defensive).
3. Jenis-Jenis Kekerasan
Menurut Galtung ada enam dimensi penting dari kekerasan,
yakni sebagai berikut.
a. Kekerasan fisik dan psikologis
b. Kekerasan positif atau negatif
c. Ada objek atau tidak
d. Ada subjek atau tidak
e. Disengaja atau tidak
f. Kekerasan yang tampak dan tersembunyi
g. Teori Ideologi
h. Teori Cultural Lag
i. Teori Disorganisasi Sosial
d. Mengasosiasi
Informasi yang terkumpul menjadi dasar bagi kegiatan
mengasosiasi. Kegiatan ini dilakukan untuk memproses informasi
agar ditemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya,
menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. Ajak juga siswa untuk
mengerjakan Kegiatan Siswa 5: Pengamatan di halaman 175.
e. Mengomunikasikan
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan
dan menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di kelas dan dinilai
oleh guru sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta
didik tersebut.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram, memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 2 di halaman 175.
Evaluasi 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan kekerasan?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya kekerasan?
3. Apa yang dimaksud dengan teori faktor individual dalam kekerasan?
4. Apa yang harus dilakukan agar kekerasan tidak terjadi?
Rangkuman
1. Konflik sosial merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman
atau kekerasan.
2. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya konflik, yaitu sebagai berikut.
a. Perbedaan antara individu-individu.
b. Perbedaan kebudayaan.
c. Perbedaan kepentingan.
d. Perubahan sosial.
3. Ahli sosiologi kenamaan Indonesia, Soerjono Soekanto, membagi konflik sosial menjadi lima
bentuk khusus, yaitu sebagai berikut.
a. Konflik atau pertentangan pribadi.
b. Konflik atau pertentangan rasial.
c. Konflik atau pertentangan antara kelas-kelas sosial.
d. Konflik atau pertentangan politik.
e. Konflik atau pertentangan yang bersifat internasional.
4. Kekerasan adalah keadaan yang membuat salah satu pihak merintangi atau menjadi penghalang
bagi individu atau kelompok dalam melakukan kegiatan tertentu.
5. Untuk mengatasi konflik sosial kita bisa menggunakan cara-cara sebagai berikut.
a. Teknik kompetisi
b. Teknik menghindari
c. Teknik akomodasi
d. Teknik kolaborasi
e. Teknik pengurangan konflik
Refleksi
Sebelum mengerjakan soal-soal evaluasi bab, cobalah renungkan kegiatan pembelajaran yang
telah Anda lakukan. Untuk itu, coba Anda jawab dengan jujur pertanyaan-pertanyaan berikut
ini!
1. Apa yang saya pelajari hari ini?
2. Pada bagian manakah saya merasa mudah?
3. Bagian manakah yang saya suka?
4. Pada bagian manakah saya mengalami kesulitan?
5. Apakah saya sudah menguasai materi berikut ini.
Berilah tanda centang () pada kolom ya atau tidak sesuai dengan yang Anda rasakan.
No. Indikator Ya Tidak
1. Mengidentifikasi berbagai konflik.
2. Membedakan konflik dengan kekerasan.
3. Mengidentifikasi sebab-sebab terjadinya konflik dalam masyarakat.
Keterangan: Apabila ada indikator yang belum Anda kuasai, silakan Anda pelajari kembali
materinya!
I Penilaian pembelajaran
Siswa diminta untuk mengerjakan Evaluasi Bab IV yang terdapat pada
buku siswa
Kunci Jawaban Evaluasi Bab IV
A. Pilihan Ganda
1. A 11. C 21. D 31. A 41. C
2. A 12. D 22. E 32. E 42. D
3. D 13. C 23. A 33. A 43. D
4. B 14. A 24. C 34. C 44. C
5. E 15. D 25. D 35. A 45. E
6. D 16. A 26. A 36. C 46. C
7. E 17. E 27. C 37. D 47. A
8. D 18. D 28. C 38. A 48. A
9. D 19. A 29. C 39. D 49. A
10. D 20. A 30. A 40. B 50. B
B. Uraian
1. Konflik sosial dapat diartikan sebagai percekcokan, perselisihan,
atau pertentangan. Merujuk pada satu pengertian para ahli, konflik
sosial didefinisikan sebagai suatu proses sosial dimana individu
atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan
jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan.
2. Konflik dapat terjadi disebabkan oleh perbedaan antara individu-
individu, perbedaan kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan
perubahan sosial.
3. Konflik dapat diselesaikan dengan beberapa cara menurut beberapa
ahli, berikut cara penyelesaian konflik menurut Hodge dan Anthony;
J Program Pengayaan
Kegiatan Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
menguasai materi pelajaran sesuai dengan Indikator yang telah ditentukan.
Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik diminta untuk mencari
Informasi materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih tinggi dari
kompetensi yang diharapkan dalam Bab 4. Siswa dapat ditugaskan
mengamati aksi kekerasan melalui media televisi dan membuat laporan
tertulisnya. Selain itu peserta didik tersebut diminta menyampaikan atau
mengumpulkan hasil informasi yang ditemukan.
K Program Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik secara
Tugas Portofolio
Setelah mempelajari bab ini, Anda sudah semakin paham tentang konflik. Mulai dari pengertian
konflik sampai solusi untuk menyelesaikannya. Buatlah suatu karya tulis tentang satu kasus konflik
yang pernah terjadi di Indonesia, mulai dari penyebab terjadinya sampai penyelesaiannya. Pada
bagian akhir karya tulis Anda tersebut, berikan pendapat atau analisis Anda terhadap konflik
tersebut lengkap dengan saran-saran Anda untuk menyelesaikan konflik tersebut. Tanyakan pula
pendapat orangtua, mengenai konflik yang terjadi di Indonesia.
Bab V
Sumber: prasetya.ub.ac.id
Masalah integrasi sosial akan terus dihadapi oleh Indonesia. Sebagai negara
plural, wilayah kita dihuni oleh berbagai suku bangsa dengan keragaman
budaya, agama, dan bahasa. Agar permasalahan tersebut dapat teratasi,
diperlukan upaya yang tepat. Salah satunya dengan menerapkan metode
penelitian sosial. Pada pertemuan ini akan kita coba merancang penelitian
sosial menggunakan metode pemetaan sosial.
Peta Konsep
Latar Belakang
dibutuhkan untuk
Identifikasi Masalah
menghasilkan
Rumusan Masalah
patokan untuk
menghasilkan menghasilkan
Pengumpulan Data
Analisis
menghasilkan
Pemetaan Sosial
untuk mencapai
Integrasi Sosial
A Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C Indikator
1. Menjelaskan pengertian integrasi sosial.
2. Menjelaskan pengertian reintegrasi sosial.
3. Menjelaskan syarat berhasilnya integrasi sosial.
4. Mengklasifikasikan bentuk-bentuk integrasi sosial.
5. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi kecepatan integrasi
sosial.
6. Menjelaskan proses-proses yang mendorong integrasi sosial.
7. Menjelaskan pengertian metode pemetaan sosial.
8. Melaksanakan pemetaan sosial.
D Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan pengertian integrasi sosial.
2. Setelah mengamati lingkungan sekitarnya, peserta didik dapat
menjelaskan pengertian reintegrasi sosial.
3. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan syarat berhasilnya
integrasi sosial.
4. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat mengklasifikasikan bentuk-
bentuk integrasi sosial.
5. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang
memengaruhi kecepatan integrasi sosial.
6. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan proses-proses
yang mendorong integrasi sosial.
7. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian
metode pemetaan sosial.
8. Setelah berdiskusi, peserta didik dapat menjelaskan pemetaan
sosial.
E Langkah-langkah Pembelajaran
Umum
1. Pendidik melaksanakan persiapan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Pendidik melaksanakan pembelajaran yang mendorong peserta
didik mampu memahami hakikat kelompok sosial, macam-macam
kelompok sosial, dan dinamika kelompok sosial.
3. Pendidik menetapkan model dan strategi pembelajaran Sosiologi
yang disesuaikan dengan buku teks pelajaran Sosiologi Kelas XI serta
dapat ditambahkan atau disesuaikan oleh pendidik dengan model
lain (inovasi) yang dianggap dapat mendorong pencapaian tujuan
yang telah ditentukan.
4. Pendidik mendorong terjadinya pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik, yaitu sebagai berikut.
a. Peserta didik dapat mengamati proses pembentukan kelompok
sosial di masyarakat melalui pembelajaran yang bersifat
mandiri.
b. Peserta didik dapat mengkaji dari berbagai sumber informasi
tentang proses pembentukan kelompok sosial dalam
masyarakat.
c. Peserta didik dapat menumbuhkan rasa ingin tahu tentang
proses pembentukan kelompok sosial dan mendiskusikannya
berdasarkan pengetahuan Sosiologi dengan berorientasi pada
praktik pengetahuan yang menumbuhkan sikap religiositas dan
etika sosial.
d. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan mengumpulkan data
tentang ragam pengelompokan sosial di masyarakat sekitar.
F Konsep Prasyarat
Sebelum memulai materi, guru menjelaskan tentang tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Guru mengawali materi ini dengan
memperkenalkan integrasi sosial dalam kehidupan sehari-hari melalui
contoh-contoh yang mungkin ditemui/dialami oleh peserta didik. Hal
ini untuk mengajak peserta didik untuk bernalar dalam masalah yang
sedang dikaji, terutama memikirkan batasan dalam masalah yang sedang
dikaji. Siswa juga diingatkan tentang materi masyarakat majemuk yang
telah mereka pelajari di bab sebelumnya. Setelah itu, barulah kita masuk
kepada materi sosiologi.
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang konflik dan kaitannya dengan integrasi
serta reintegrasi sosial. Selanjutnya guru mengaitkan pertanyaan tersebut
dengan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. Sampaikan
juga garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari masalah integrasi dan reintegrasi sosial ajak
siswa untuk membaca artikel tentang integrasi sosial dalam Kegiatan
Siswa 1: Diskusi buku siswa halaman 191.
Setelah membaca artikel di atas, sekarang coba diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa itu integrasi sosial?
2. Mengapa integrasi sosial sangat penting?
3. Hal-hal apa saja yang dapat mendorong integrasi sosial?
b. Menanya
Setelah membaca artikel tentang integrasi sosial, guru membuka
kesempatan secara luas kepada peserta didik untuk bertanya mengenai
apa yang sudah dibaca. Guru perlu membimbing peserta didik untuk
dapat mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatan. Untuk melatih
peserta didik, guru dapat menggunakan pertanyaan dari guru sampai ke
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, tugaskan peserta
didik untuk mengerjakan Evaluasi 1 di halaman 196.
Evaluasi 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan integrasi sosial?
2. Apa perbedaan antara integrasi normatif, fungsional, dan koersif?
3. Mengapa mobilitas geografis menjadi salah satu faktor yang mempercepat terjadinya integrasi
sosial? Jelaskan
4. Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi?
5. Apa saja faktor-faktor yang mendorong terjadinya asimilasi?
Kegiatan Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik secara
psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ajak siswa untuk
berdoa sebelum kegiatan belajar dimulai. Guru kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang upaya-upaya integrasi sosial. Selanjutnya
guru mengaitkan pertanyaan tersebut dengan tujuan pembelajaran atau
KD yang akan dicapai. Sampaikan juga garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik.
Kegiatan Inti
a. Mengamati
Untuk mempelajari tentang pemetaan sosial, ajak siswa secara
berkelompok untuk memerhatikan gambar di bawah ini.
b. Menanya
Setelah mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah
diamati. Peserta didik diajak, kemudian diajak mendiskusikan
tentang kedua gambar yang diamati. Arahkan pertanyaan siswa ke
arah bagaimana mengkaji permasalahan yang diamati. Ajukan juga
pertanyaan tentang metode pemetaan sosial?
c. Mengumpulkan Informasi
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik diajak membaca uraian materi pada buku siswa halaman
196-206. Berikut ini adalah ringkasan materinya.
7. Teknik Analisa
Untuk menganalisis data, buatlah rangkuman secara deskripsi.
Perhatikan persamaan dan perbedaan pendapat masyarakat melalui
penyajian data tabulasi data (tabel/matrik). Langkah-langkah
membuatnya adalah sebagai berikut.
a. Tabulasi data berdasarkan indikator kunci.
b. Deskripsi data sesuai data yang ditabulasi.
c. Rekomendasi strategi yang tepat sesuai realitas data yang
dideskripsikan.
Ulangan Harian
Untuk mengukur tingkat pemahaman Anda coba kerjakan lembar
evaluasi 2 di halaman 206.
Evaluasi 2
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
1. Apa yang dimaksud dengan pemetaan sosial?
2. Masyarakat selalu berubah. Apa maksud dari kalimat tersebut? Jelaskan.
3. Metode atau teknik pemetaan sosial terdiri atas survei formal, pemantauan cepat, dan
metode partisipasi. Apa perbedaan dari ketiga metode tersebut? Jelaskan.
4. Apa perbedaan antara data primer dan data sekunder?
5. Bagaimanakah langkah-langkah menganalisis data? Jelaskan.
Rangkuman
1. Integrasi berasal dari bahasa inggris integration yang berarti kesempurnaan atau
keseluruhan.
2. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian antara unsur-unsur dalam kehidupan masyarakat
sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
3. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu sebagai berikut.
a. Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial
tertentu
b. Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
4. Menurut fungsionalisme, setiap struktur sistem sosial akan terintegrasi berdasarkan dua landasan
berikut ini.
a. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan)
di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang
bersifat fundamental (mendasar).
b. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota
dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di
antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh
adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap
berbagai kesatuan sosial.
5. Bentuk integrasi sosial
a. Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai ciri khas kebudayaan asli.
b. Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan
kebudayaan asli.
6. Faktor-faktor pendorong integrasi
a. Faktor internal: kesadaran diri sebagai makhluk sosial, tuntutan kebutuhan, dan jiwa
serta semangat gotong royong.
b. Faktor eksternal: tuntutan perkembangan zaman, persamaan kebudayaan, terbukanya
kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama, persaman visi, persamaan misi,
persamaan tujuan, sikap toleransi, adanya kosensus nilai, dan adanya tantangan dari
luar.
c. Homogenitas kelompok: dalam masyarakat yang kemajemukannya rendah, integrasi
sosial akan mudah dicapai.
d. Besar kecilnya kelompok: dalam kelompok kecil integrasinya lebih mudah.
e. Mobilitas geografis: adaptasi sangat diperlukan untuk mempercepat integrasi.
f. Efektivitas komunikasi: komunikasi yang efektif akan mempercepat integrasi.
7. Pemetaan sosial (social mapping) merupakan upaya mengidentifikasi dan memahami struktur
sosial (sistem kelembagaan dan individu) tata hubungan antarlembaga dan atau individu
pada lingkungan sosial tertentu.
Refleksi
Sebelum mengerjakan soal-soal latihan, cobalah renungkan kegiatan pembelajaran yang telah
Anda lakukan. Untuk itu, coba Anda jawab dengan jujur pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apa yang saya pelajari hari ini?
2. Kesulitan apakah yang saya pelajari hari ini?
3. Bagian manakah yang saya suka?
4. Pada bagian manakah saya mengalami kesulitan?
5. Apakah saya sudah menguasai materi berikut ini?
No. Indikator Ya Tidak
1. Menjelaskan penyatuan integrasi sosial.
2. Menjelaskan pengertian reintegrasi sosial.
3. Menjelaskan tahapan-tahapan integrasi sosial.
4. Menjelaskan tahapan-tahapan pemetaan sosial.
Keterangan: Apabila ada Indikator yang belum Anda kuasai, silakan Anda pelajari kembali
materinya!
I Penilaian pembelajaran
Siswa diminta untuk mengerjakan Evaluasi Bab V yang terdapat pada
buku siswa
Kunci Jawaban
A. Pilihan Ganda
1. C 7. A 13. D 19. D 25. E 31. E 37. B 43. D 49. B
2. D 8. A 14. C 20. D 26. D 32. D 38. D 44. E 50. C
3. D 9. A 15. E 21. D 27. A 33. D 39. A 45. C
4. C 10. B 16. D 22. C 28. C 34. E 40. B 46. E
5. B 11. A 17. B 23. D 29. D 35. C 41. E 47. E
6. C 12. B 18. B 24. D 30. B 36. B 42. D 48. D
B. Uraian
1. Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda
dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.
2. Tahapan integrasi sosial terdiri dari tahap akomodasi, kerja sama,
koordinasi dan asimilasi.
3. Pemetaan sosial adalah proses penggambaran masyarakat yang
sistematik serta melibatkan pengumpulan data dan informasi
mengenai masyarakat termasuk di dalamnya profil dan masalah sosial
yang ada pada masyarakat tersebut.
4. Pemetaan sosial berfungsi untuk pendekatan pengembangan
masyarakat, mengkaji masyarakat dari berbagai aspek, dapat diketahui
kondisi suatu masyarakat seperti kesehatan, permasalahan sosial dan
sebagainya. Kemudaian melalui pemetaan sosial akan diperoleh
pemetaan seperti peta wilayah tentang pemusatan karakteristik
masyarakat atau masalah sosial. Hal-hal yang dipetakan meliputi
jumlah orang miskin, rumah kumuh, anak terlantar, dan lain-lain.
5. Kelebihan pemetaan sosial diantaranya; 1) mengidentifikasi dan
mengukur kondisi sosial di daerah yang diteliti, 2) menganalisis
keterkaitan antara modal sosial dan penanggulangan kemiskinan
disuatu daerah yang diteliti, 3) merumuskan desain pemanfaatan
modal untuk penganggulangan kemiskinan di suatu daerah yang
diteliti. Adapun kelemahan dari pemetaan sosial diantarany 1)
lembaga harus mempunyai aturan, namun pada peraktiknya jika
melakukan kajian di Desa, cenderung tidak memiliki aturan yang
jelas, akibatnya kita tidak bisa mempelajari secara lengkap tingkat
koordinasi antaranggota lembaga. 2) tidak bisa mengubah lembaga.
3) modal sosial lemah, lemabaga di tingkat desa dianggap memiliki
modal sosial yang lemah. Meraka sangat rentan akan ketidakaktifan.
C. Pengamatan
Setelah Anda mempelajari tentang konflik, kekerasan, dan upaya
penyelesaiannya, amatilah perilaku orang-orang di sekitar Anda yang
selalu menunjukkan sikap empati!
Sikap/Perilaku Tanggapan Anda
J Program Pengayaan
Kegiatan Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah
menguasai materi pelajaran sesuai dengan Indikator yang telah ditentukan.
Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik diminta untuk mencari
Informasi materi relevan yang tingkat kompetensinya lebih tinggi dari
kompetensi yang diharapkan dalam Bab 5. Siswa dapat mengumpulkan
informasi mengenai integrasi sosial melalui media televisi. Selain itu
peserta didik tersebut diminta menyampaikan atau mengumpulkan hasil
informasi yang ditemukan.
K Program Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum
menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Bentuk yang dilakukan antara lain peserta didik secara
terencana mempelajari buku teks pelajaran Sosiologi pada bagian
tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan
atau pertanyaan yang merujuk pemahaman kembali tentang isi buku
teks Sosiologi Bab V. Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar
secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang belum
dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada
materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan. Guru dapat
memodifikasi soal ulangan harian V.
Tugas Portofolio
Buatlah karya ilmiah berupa makalah berdasarkan kegiatan siswa 3. Data-data yang Anda peroleh
dari penelitian lapangan tersebut bisa digunakan sebagai sumber primer untuk menghubungkan
keterkaitan antara konflik dan kekerasan dengan integrasi dan reintegrasi sosial. Kerjakan
secara berkelompok dengan pembagian tugas yang jelas dan kerja sama yang baik. Setelah itu,
presentasikan di depan kelas untuk didiskusikan.
Glosarium
Kelompok Formal : mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para
anggotanya untuk mengatur hubungan mereka.
Kelompok Informal : tidak mempunyai struktur atau organisasi tertentu.
Kelompok Luar (Out-Group) : kelompok dimana seseorang bukan anggota suatu kelompok
tersebut.
Kelompok Primer (Primary : kelompok dimana orang dapat mengenal orang lain secara pribadi
Group) dan akrab.
Kelompok Sekunder : kelompok besar yang terdiri dari banyak orang, hubungannya tidak
(Secondary Group) harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab, dan sifatnya tidak
begitu langgeng.
Kelompok Semu : kelompok orang-orang yang bersifat sementara. Kelompok sosial ini
tidak memiliki struktur, ikatan, kesadaran jenis, atau aturan.
Kelompok Solidaritas : kelompok yang solidaritasnya lebih ditentukan oleh ikatan emosional,
Mekanik kekerabatan, persamaan cita-cita, dan ikatan keagamaan.
Kelompok Solidaritas : kelompok yang solidaritasnya lebih ditentukan oleh ikatan fungsional/
Organik profesional.
Kelompok Sosial : suatu kelompok yang meliputi dua atau lebih manusia, yang di antara
mereka terdapat beberapa pola interaksi yang dapat dipahami oleh
para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.
Kemiskinan : ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Kerumunan Emosional : kerumunan yang menggunakan kekuatan fisik untuk melawan
(acting lawless crowds) norma-norma pergaulan hidup yang bersangkutan, contohnya
pengeroyokan.
Kerumunan Panik (panic : kerumunan orang yang dalam keadaan panik untuk menyelamatkan
causal crowds) diri dari bahaya.
Kerumunan Tak Bermoral : kerumunan orang yang tindakannya melawan norma pergaulan hidup
(immoral lawless crowd) dan tidak mempunyai tujuan yang jelas.
Kerumunan : berkumpulnya orang-orang pada saat tertentu secara cepat tanpa ada
ikatan organisasi.
Klik : kelompok kecil orang tanpa struktur formal yang mempunyai
pandangan atau kepentingan bersama.
Kompleksitas : kerumitan atau keruwetan.
Komprehensif : luas dan lengkap tentang ruang lingkup atau isi
Kompromi : mengurangi tuntutan.
Konflik Horizontal (konflik : konflik antar kelompok yang sederajat.
nonvertikal)
Konflik Modern : konflik positif karena hidup menjadi dinamis.
Konflik Netral : konflik merupakan hal yang wajar karena manusia berbeda-beda
sehingga akan timbul konflik.
Konflik Rasial : konflik antarkelompok yang berbeda ras.
Konflik Sosial : pertentangan antaranggota masyarakat.
Konflik Tertutup : konflik yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
konflik.
Konflik Tradisional : konflik negatif karena dapat merusak solidaritas sosial.
Konflik Vertikal : konflik antarkelas sosial.
Konsolidasi Sosial : penguatan keanggotaan masyarakat.
Kriminal : berkaitan dengan kejahatan (pelanggaran hukum) yang dapat dihukum
menurut undang-undang; pidana.
Marga : kelompok kekerabatan yang eksogam dan unilinear, baik secara
matrilineal maupun patrilineal.
Glosarium 205
OB OB
206
Daftar Pustaka
Adiyas. 2010. Konflik. Jakarta: Program Kelas Karyawan Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen
Universitas Mercu Buana.
Ahmad, Irdam dan Saad, Ilyas. 2006. Kajian Implementasi Kebijakan Trilogi Pembangunan di Indonesia.
Jakarta: STEKPI.
Anggraini, Ramita. 2012. Radiografis Letak Foramen Mentalis pada Anak-Anak dan Dewasa Suku Jawa
(Penelitian Observasional Analitik di Kelurahan Tegal Boto, Kecamatan Sumbersari Kab. Jember).
Bagian Radiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Arianto, Nurcahyo Tri. 2011. Kajian Etnografi. Departemen Antropologi FISIP Unair Disampaikan
dalam Pelatihan Metode Penelitian Sosial-Budaya bagi Guru-guru SMA, Selasa 21 Juni 2011, di
Departemen Antropologi FISIP Unair.
Budiardjo. Miriam. 1996. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Darmodiharjo, Darji dan Shidarta. 2002. Pokok-pokok filsafat hukum : apa dan bagaimana filsafat
hukum Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Demartoto, Argyo. 2010. Strukturalisme Konflik : Pemahaman akan Konflik pada Masyarakat Industri
Menurut Lewis Coser dan Ralf Dahrendorf Sosiologi FISIP Universitas Sebelas Maret jurnal
sosiologi dilema ISSN : 0215 - 9635, Vol 24 No. 1 Tahun 2010.
Effendi, Ridwan,dkk. 2011. Suplemen Bahan Ajar: Pengembangan Pendidikan IPS. UPI: http://pjjpgsd.
upi.edu/ips/wp-content/uploads/2011/06/.
Gunarsa, Singgih D., dan Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Perawatan. Jakarta: Gunung Mulia.
Hamzah dan Mohamad, Nurdin. 2013. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara.
Hanum, Farida dan Raharja, Setya. 2011. Pengembangan Model Pembelajaran Pendidikan Multikultural
Menggunakan Modul Sebagai Suplemen Pelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Ilmu
Pendidikan, Volume 04, Nomor 2. Hlm 113-128.
Helsin, James M.. 2006. Sosiologi dengan Pendekatan Membumi, jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hendry, Eka. Dkk. 2013. Integrasi Sosial Dalam Masyarakat Multi Etnik. Artikel dari jurnal Walisongo,
Volume 21, Nomor 1, Mei 2013.
Herdiyanto, Arief. n.d. Diferensiasi Sosial dan Stratifikasi Sosial: Modul Sosiologi Kelas: II (Dua) Nomor
Modul: Sos.II.03. Jakarta: Kemendiknas.
Idi, Abdullah. 2012. Harmoni Sosial: Interaksi Sosial Natural-Asimilatif antara Etnis Muslim Cina dan
Melayu-Bangka. ThaqfiyyT, Vol. 13, No. 2, Desember 2012.
Ilham, Muhammad dan Handoyo, Pambudi. 2013. Kekerasan Guru Terhadap Siswa (Studi Fenomenologi
Tentang Bentuk Kekerasan Guru dan Legitimasi Penggunaannya). Vol 1 Nomor 3 (2013). Jurnal
Paradigma: Universitas Negeri Surabaya Jurnal Paradigma merupakan Jurnal Online Mahasiswa
Program Studi S-1 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya.
Irianto, Yoyon Bahtiar. 2008. Dinamika Kelompok: Bahan Ajar. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia, Program S1 Administrasi Pendidikan.
Kartono, Kartini. 2003. Patologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia No. XX/MPRS/1966 Tentang
Memorandum DPR-GR Mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan
Peraturan Perundangan Republik Indonesia.
Koentjoro. 2013. Kriminologi. Yogyakarta: Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. http://
koentjoro-psy.staff.ugm.ac.id/?p=137 (diakses tanggal14 Mei 2013).
Kunarjo. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Program Pembangunan. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia
Liliweri, Alo. 2005. Prasangka dan konflik: komunikasi lintas budaya dalam masyarakat multikultur.
Yogyakarta: LKiS Yogyakarta
M, Alfian.2009. Menjadi pemimpin politik: perbincangan kepemimpinan dan kekuasaan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Daftar Pustaka 207
OB OB
208
Malihah, Elly. n.d. Pokok Materi Sosiologi. Bandung: Universitas pendidikan Indonesia. Diunduh
dari http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-ELLY_MALIHAH/POKOK_
MATERI_SOSIOLOGI,_ELLY_M/7._KONFLIK_DAN_INTEGRASI_SKL_(rev).pdf.
Moeis, Syarif. 2009. Perkembangan Agama dan Religi di Indonesia. Makalah Disajikan dalam diskusi
Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung.
___________. 2008. Perkembangan Kelompok Dalam Masyarakat Multikultural Makalah Disajikan
dalam Diskusi Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung.
___________. 2008. Perspektif Keanekaragaman Sosial: Analisis keanekaragaman kelompok sosial
dalam masyarakat multikultural Makalah Disajikan dalam Diskusi Jurusan Pendidikan Sejarah
FPIPS UPI Bandung.
Nasikun. 2012. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada (Rajawali Perss).
Pasha, Gurniwan Kamil. n.d. Gotong Royong dalam Kehidupan Masyarakat. http://sosiologi.upi.edu/
artikel/gotongroyong.html (di akses tanggal 3 Mei 2014).
Pranoto Iskandar. 2011. Memahami Hukum di Indonesia. Volume 1 dari Perspektif IMR. Cianjur:
Institute for Migrant Rights Press.
Permendikbud No. 66/2013 tentang Standar Penilaian.
Permendikbud No. 69/2013 tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA.
Permendikbud No.54/2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
Permendikbud No.65/2013 tentang Standar Proses.
Purna, Jonny. 2005. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan kantor
Menteri Negara Lingkungan Hidup.
Reslawati. 2007. Minoritas di tengah Mayoritas: Interaksi Sosial katolik dan Islam di Kota Palembang.
Majalah ilmiah komunikasi dalam pembangunan: Komunika 10, 3-4.
Rubai, Ujung Aris. 2013. Model-model Pembelajaran (Makalah). Tasikmalaya: Institut Agama Islam
Cipasung.
Rudito, Bambang. 2005. Masalah Sosial Penyebab Kemiskinan. Indonesian Journal for Sustainable
Future. 1 (1): 47-57 diunduh dari http://www.docstoc.com/docs/138293147/jurnal_susfut_1 pada
tanggal 2 Februari 2014
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta:
Balai Pustaka
Siahaan, Jokie MS. 2009. Perilaku Menyimpang Pendekatan Sosiologis. Jakarta: Indeks.
Slamet, Yulius.n.d. Kemiskinan Petani Pedesaan: Analisis Mengenai Sebab-sebab dan Alternatif
Pemecahannya. Seminar Nasional Laboratorium Sosiologi. Sosiologi - Fisip Universitas Sebelas
Maret diunduh dari http://sosiologi.fisip.uns.ac.id (diakses pada tanggal 10 Mei 2014).
Sulaeman, M.Munandar. 2014. Dasar-dasar Konflik dan Model Resolusi Konflik Pada Masyarakat Desa
Pantura Jabar. Bandung: Penerbit Unpad.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengatar Sosiologi (Edisi Revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Suparlan, Parsudi. 1984. Kebudayaan Kemiskinan, dalam Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Syarbaini, Syahrial dan Rusdiyanta. 2009. Dasar-Dasar Sosiologi. Yogyakarta : Graha Ilmu
Tifani, Denis Pitaloka 2013. PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP DUDA DEWASA DINI (Studi
Deskriptif Pemenuhan Kebutuhan Hidup Duda Dewasa Dini Yang Berperan Sebagai Orangtua
Tunggal di Wilayah Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur). Jurnal Komunitas Vol. 2 /
No. 1 / Pub. 2013-02 / Komunitas. Program Studi Sosiologi,. UNAIR. Diunduh dari http://journal.
unair.ac.id/article_4676_media135_category8.html pada tanggal 11 Juni 2014.
Tim Penyusun. 2010. Modul Pemetaan Sosial Berbasis Kelompok Anak. Jakarta: Yayasan Pemantau
Hak Anak ( YPHA) diunduh dari http://www.ypha.or.id/web/?p=210 (diakses pada tanggal 5 Mei
2014).
Tim Penyusun. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 di Bidang Studi Sosiologi.
Jakarta: Depdikbud.
W, Nilam. 2009. Psikologi Populer: Kunci Pengembangan Diri. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Waluya, Bagja. 2009. Sosiologi 2: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk kelas XI Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah/Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan
Indeks
A I
Absolutisme 204 Indera Ratna Irawati 141
Achieved status 204 Integrasi 83, 167, 190, 191, 192, 193, 203
Akomodasi 192 Intelektual 51, 107
Albert J. Reiss 108, 109 Isolasi geografis 147
Anomi 107 J
Antagonisme 204
John Hagan 107
Antipati 76
Johnson 175
Apartheid 76
Ascribed status 204 K
Asimilasi 192 Kamanto Sunarto 55, 80, 107
Assigned status 204 Kartini 76, 77, 207
Kasta 113
B
Kekayaan 113, 118
Bank Dunia 102
Kelompok dalam 55, 180
Banton 80
Kelompok formal 205
Batak Karo 129
Kelompok informal 73
Boeke 148
Kelompok luar 205
C Kelompok primer 205
Charles Horton Cooley 57 Kelompok sekunder 69, 73
D Kelompok semu 149
Kelompok sosial 47, 48, 49, 50, 52, 53, 55, 56,
Diferensiasi 128
63, 74, 76, 77, 82, 83, 84, 86, 93, 109,
Diskriminasi 204
149, 154, 200, 204, 206, 208
Dyad 73
Kerumunan 42, 71, 82, 205, 206
E Kerumunan emosional 205
Eitzen 99 Kerumunan panik 205
Ekologis 148 Kerumunan tak bermoral 205
Elly M. Setiadi 129, 141 Kesenjangan 119
Emansipasi 204 Keturunan 116, 118, 204
Emosional 51, 205 Klan 129
Etnik 76, 135 Klik 205
etnosentrisme 76, 149, 151 Koentjoro 107, 108, 207
F Komunitas 53, 153, 208
Ferdinand Tonnies 59 L
Fisiologis 95 Lemert 108
G M
Gender 72, 130 Marga 205
Gillin 92 Maslow 95
Gunawan Sumodiningrat 102 Membership 82
H Membership group 206
Horton 46, 57 Merton 47, 63, 94, 107
Migrasi 206
Indeks 209
OB OB
210