MODUL 2.2
PINGSAN SAAT UPACARA
Totok 34 tahun, seorang karyawan pada sebuah instansi pemerintah sedang mengikuti
upacara 17 Agustus di lapangan. Setelah kurang lebih 20 menit upacara berlangsung, tiba-
tiba Totok sesak nafas dan jatuh pingsan. Dia segera dibawa ke poliklinik kantor tersebut.
Pemeriksaan tekanan darah Totok ternyata 160/100 mmHg, frekuensi denyut nadi
96x/menit, saturasi oksigen 93% dan dokter poliklinik kantor menemukan murmur ketika
mendengarkan bunyi jantung Totok di daerah intercostal IV garis parasternal sinistra. Dan
dijumpai kedua kaki bengkak. Oleh dokter kantor, Totok diberi oksigen.
Setelah sadar, dokter menenangkan Totok dan mengatakan bahwa dia mengalami
hipertensi dan mengatakan kecurigaan Totok mengidap penyakit jantung. Totok bertanya
kepada dokter apakah dia mengalami sakit yang sama dengan orangtuanya yang
dinyatakan mengalami gagal jantung. Ayah Totok mempunyai riwayat gagal jantung.
Dokter menjelaskan bahwa pada gagal jantung terjadi kegagalan sirkulasi yang ditandai
dengan sesak nafas, tungkai sembab dan lain-lain, kemudian Totok minta izin pulang
kepada dokter yang tadi merawatnya. Dokter menganjurkan agar Totok memeriksakan diri
lebih lanjut ke RS.
I.TERMINOLOGI
1. Sesak nafas : Kondisi dimana seseorang butuh oksigen lebih
2. Tekanan darah : Seberapa besar tekanan sistol diastol jantung
3. Gagal jantung : Keadaan jantung hilang kemampuan untuk memompa darah
ke seluruh tubuh
4. Saturasi O : Persentase Hb yang berikatan dengan oksigen dalam arteri.
Pada normalnya adalah 95%-100%
5. Murmur : Jantung abnormal karena peningkatan laju darah yang lewat
jantung
6. Hipertensi : Tekanan darah tinggi, diatas kadar normal karena
penyempitan pembuluh darah.
7. Pingsan : Aliran darah yang membawa oksigen ke otak berkurang ;
Keadaan tidak sadarkan diri secara tiba-tiba.
II.RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa kedua kaki bengkak?
2. Hubungan pingsan dengan gagal jantung
3. Penyebab gagal jantung
4. Mengapa pada penderita terdengar suara murmur?
5. Berapa kadar normal denyut nadi?
6. Mengapa gagal jantung penyakit yang diturunkan?
7. Hubungan gagal jantung dengan hipertensi
8. Bagaimana gejala awal jantung?
9. Hubungan usia dengan gagal jantung
III.ANALISIS MASALAH
1. Pada hipertensi, tekanan darah meningkat. Jika terjadi pada pembuluh darah kapiler,
bisa menyebabkan ruptur di kaki. Ruptur di kaki disebabkan karena tekanan pada kaki
lebih besar karena menopang berat badan.
2. Hb tidak bisa mengikat oksigen dengan baik dan jantung mengalami kekurangan
dalam memompa sehingga tidak seluruh tubuh mendapatkan aliran oksigen.
Akibatnya adalah pingsan.
3. Jantung koroner ; Gangguan ritmik, katup ; Hipertensi ; Hipertiroidisme ; Anemia ;
Miokarditis ; Diabetes Mellitus ; Cacat genetik.
4. Pada arteri di jantung, terjadi penyempitan. Di pembuluh darah terdapat turbulensi
yang mana saat terjadi penyempitan akan terdengar murmur. Suara ini bisa juga
terjadi karena kelainan pada katup dimana katup tidak tertutup dengan sempurna.
5. Denyut nadi normal pada pria adalah 55-75x/menit ; pada wanita 60-80x/menit.
6. Karena penyebab dari cacat genetik. Pasangan asam basa yang tidak tepat akan
menyebabkan protein yang dicetak oleh RNA menjadi cacat.
7. Jantung butuh aliran darah dari vena cava. Di vena yang membawa oksigen tersebut
terjadi penyempitan karena spasme otot sehingga tekanan harus diperbesar agar darah
mencapai jantung dan mengakibatkan hipertensi.
8. Hipertensi ; sesak nafas ; pingsan ; kaki bengkak ; cepat lelah dan pusing
9. Semakin tua, elastisitas pembuluh darah menurun dan terkadang ada penumpukan zat
yang mengganggu aliran darah di pembuluh darah
IV.SKEMA
Penyebab
Gejala
V.SASARAN BELAJAR
1. Anatomi : Cor
2. Histologi : Cor, pembuluh darah
3. Fisiologi : Cardiovascular
4. Biokimia : Energi otot jantung
VI.BELAJAR MANDIRI
1. ANATOMI : Cor
Jantung adalah organ otot yang berongga dan berukuran sebesar kepalan tangan.
Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke pembuluh darah dengan kontraksi
ritmik dan berulang. Jantung normal terdiri dari empat ruang, 2 ruang jantung atas
dinamakan atrium dan 2 ruang jantung di bawahnya dinamakan ventrikel, yang
berfungsi sebagai pompa. Dinding yang memisahkan kedua atrium dan ventrikel
menjadi bagian kanan dan kiri dinamakan septum.
Batas-batas jantung
Kanan : vena cava superior (VCS), atrium kanan, vena cava inferior (VCI)
Kiri : ujung ventrikel kiri
Anterior : atrium kanan, ventrikel kanan, sebagian kecil ventrikel kiri
Posterior : atrium kiri, 4 vena pulmonalis
Inferior : ventrikel kanan yang terletak hampir horizontal sepanjang diafragma sampai
apeks jantung
Superior : apendiks atrium kiri
Jantung dipersarafi aferen dan eferen yang keduanya sistem saraf simpatis dan
parasimpatis. Saraf parasimpatis berasal dari saraf vagus melalui preksus jantung.
Serabut post ganglion pendek melewati nodus SA dan AV, serta hanya sedikit
menyebar pada ventrikel. Saraf simpatis berasal dari trunkus toraksik dan servikal
atas, mensuplai kedua atrium dan ventrikel. Walaupun jantung tidak 9 mempunyai
persarafan somatik, stimulasi aferen vagal dapat mencapai tingkat kesadaran dan
dipersepsi sebagai nyeri.
Suplai darah jantung berasal dari arteri koronaria. Arteri koroner kanan berasal
dari sinus aorta anterior, melewati diantara trunkus pulmonalis dan apendiks atrium
kanan, turun ke lekukan A-V kanan sampai mencapai lekukan interventrikuler
posterior. Pada 85% pasien arteri berlanjut sebagai arteri posterior desenden/ posterior
decendens artery (PDA) disebut dominan kanan. Arteri koroner kiri berasal dari sinus
aorta posterior kiri dan terbagi menjadi arteri anterior desenden kiri/ left anterior
descenden (LAD) interventrikuler dan sirkumfleks. LAD turun di anterior dan inferior
ke apeks jantung.
Potongan memanjang pada sisi kiri jantung memperlihatkan bagian atrium (l), kuspis
katup atrioventrikularis (mitral) (S), dan ventrikel (l). fndot<ardium (r, l) melapisi
rongga atrium dan ventrikel. Di bawah endokardium (1, 9) terdapat jaringan ikat
subendokardium (tela subendocardiaca). Miokardium (3, 19) di atrium (3) dan
ventrikel (19) terdiri dari serat otot jantung. Epikardium (rf, t0) atrium dan ventrikel
(16) bersambungan dan melapisi jantung dengan mesotel di sebelah luar. Lamina
subepicardiaca (f Z) mengandung jaringan ikat dan banyak pembuluh darah koronaria
(t5), yang jumlahnya bervariasi di berbagai bagian jantung. Epikardium (tz' rc) juga
meluas ke dalam sulkus koronarius (atrioventrikularis) jantung.
Di antara atrium (1) dan ventrikel (19) terdapat satu lapisan jaringan ikat fibrosa padat
yaitu anulus fibrosus (+). fatup atrioventrikularis (mitral) bikuspid memisahkan
atrium (r) dari ventrikel (19). Kuspis katup atrioventrikularis (mitral) (S) dibentuk
oleh membran ganda endokardium (6) dan inti jaringan ikat (7) padat yang
bersambungan dengan anulus fibrosus (+). li permukaan ventral setiap kuspis (5)
terdapat insersi tali jaringan ikat, chorda tendineae (s), yang ber;alan dari kuspis t atop
(S) dan melekat pada otot papilaris ( t I ), yang menonjol dari dinding ventrikel.
Permukaan dalam ventrikel juga mengandung rigi otot (miokardium) yang menonjol
yaitu trabeculae carneae (rO) yang membentuk otot papilaris (t t). Otot papilaris (11)
melalui chorda tendineae (8) menahan dan menstabilkan kuspis di katup
atrioventrikularis ventrikel kanan dan kiri sewaktu kontraksi ventrikel. Serat Purkinle
(tS), atau serat penghantar-impuls, terletak di jaringan ikat subendokardium (2). Serat
ini dibedakan karena ukurannya yang lebih besar dan pewarnaannya yang lebih
terang. Serat Purkinje diperlihatkan dalam detail yang lebih besar dan pembesaran
yang lebih kuat di Gambar g.g dan Sebuah pembuluh darah besar jantung, arteri
koronaria (tz,), ditemukan di jaringan ikat subepikardium (tZ). Di bawah arteri
koronaria terdapat sinus koronarius (14), suatu pembuluh darah yang mengalirkan
darah dari jantung. Vena koronaria ( t+) dengan katupnya masuk ke sinus koronarius.
Pembuluh darah koronaria ( 15) yang lebih kecil terlihat di jaringanikat
subepikardium (t7) dan di septum jaringan ikat yang ditemukan di miokardium (tf ).
Pembuluh Darah
Arteri elastik (arteria elastotypica) mengangkut darah dari jantung dan
menyalurkannya ke sirkulasi sistemik. Adanya serat elastik (fibra elastica) dalam
jumlah besar pada dindingnya memungkinkan arteri elastik untuk menambah
diameternya selama sistol (kontraksi jantung), saat sejumlah besar darah diejeksikan
dari ventrikel ke dalam lumennya. Selama diastol (relaksasi jantung), dinding elastik
yang teregang oleh darah di dalam lumennya akan kembali mengerut dan mendorong
darah bergerak maju melalui saluran-saluran darah. Akibatnya, tekanan darah sistemik
tidak banyak variasinya, dan darah mengalir lebih merata selama siklus iantung.
Berbeda dengan arteri elastik, arteri muskular (arteria myotypica) mengendalikan
aliran dan tekanan darah melalui vasokonstriksi atau vasodilatasi lumennya.
Vasokonstriksi dan vasodilatasi, yang disebabkan oleh banyaknya serat otot polos di
dinding arteri, dikontrol oleh akson tidak bermielin divisi simpatis susunan saraf
otonom. Demikian juga, melalui konstriksi atau dilatasi otonom lumennya, serat otot
polos di arteri muskular kecil atau arteriol mengatur aliran darah ke anyaman kapiler.
Arteriol terminal membentuk pembuluh darah paling kecil, yaitu kapiler (vas
capillare). Karena dindingnya yang sangat tipis, kapiler merupakan tempat utama
untuk pertukaran gas, metabolit, nutrien, dan produk sisa antara darah dan jaringan
interstisial. Pada vena, tekanan darah lebih rendah daripada arteri. Akibatnya, aliran
darah vena bersifat pasif. Aliran darah vena di kepala dan batang tubuh terutama
disebabkan oleh adanya tekanan negatif di dalam rongga toraks dan abdomen akibat
gerakan pernapasan. Darah vena kembali dari ekstremitas dengan bantuan
kontraksiotot dan aliran baliknya dicegah oleh katup-katup di vena besar ekstremitas.
Endotel
Endotel (endothelium) yang melapisi lumen pembuluh darah memiliki fungsi penting
dalam homeostasis darah. Sel endotel membentuk sawar permeabilitas antara darah
dan jaringan interstisial. Endotel juga membentuk permukaan Iicin yang
memungkinkan sel darah dan trombosit melewati pembuluh tanpa mengalami cedera.
Lapisan pembuluh darah yang licin dan sekresi antikoagulan oleh sel endotel
mencegah pembekuan darah. Endotel juga menghasilkan bahan kimiawi vasoaktif
yang merangsang dilatasi atau konstriksi pembuluh darah. Jika endotel mengalami
kerusakan, trombosit akan menempel di tempat cedera dan membentuk bekuan darah.
Selama peradangan jaringan di sekitar pembuluh, endotel menghasilkan
molekuladhesi sel yang merangsang leukosit melekat dan berkumpul di tempat yang
fungsi pertahanannya dapat digunakan. Fungsi endotel lainnya adalah mengubah
angiotensin I menjadi angiotensin ll, yaitu vasokonstriktor kuaiyang menyebatkan
peningkatan tekJnan darah. Endotel juga mengubah senyawa seperti prostaglandin,
bradikinin, serotonin, dan bahan lain menjadi senyawa inaktif secara biologis,
menguraikan lipoprotein, dan menghasilkan faktor pertumbuhan bagi fibroblas, koloni
sel darah, dan trombosit, serta fungsi lain.
Dinding Jantung
Pemacu fantung Otot jantung adalah otot involunter dan berkontraksi secara ritmis
dan otomatis. Bagian jantung yang menghasilkan impuls dan menghantarkan impuls
adalah serat otot jantung yang telah mengalami modifikasi atau memiliki kekhususan,
terletak di nodus sinuatrialis (SA) dan atrioventricularis (AV) di dinding atrium
kanan. Serat otot jantung modifikasi di nodus ini memperlihatkan hantaran impuls
atau depolarisasi ritmik spontan, yang mengirim gelombang stimulasi ke seluruh
miokardium jantung. Karena serat di nodus SA mengalami depolarisasi dan
repolarisasi lebih cepat daripada serat di nodus AV, nodus SA menentukan kecepatan
denyut jantung dan, karenanya, disebut pemacu .lantung (pacemaker).
Diskus interkalaris menghubungkan semua serat otot jantung sehingga impuls dari
nodus SA dapat dihantarkan melalui nexus tgap junction) ke otot atrium,
menyebabkan penyebaran rangsangan yang cepat dan kontraksinya, Impuls dari nodus
SA merambat ke otot jantung melalui ialur internodus untuk merangsang nodus AV
yang terletak di septum interatrialis. Dari nodus AV, impuls menyebardi sepanjang
berkas serat jantung penghantar khusus yaitu berkas His (fasciculus atrioventricularis)
yang terletak di septum interventrikularis. Berkas His terbagi menjadi cabang berkas
kanan dan kiri (ramus cruris dextri et sinistri). Kira-kira setengah bawah septum
interventrikularis, cabang berkas atrioventrikularis menjadi serat Purkinje, yang
bercabang-cabang dan menghantarkan rangsangan ke seluruh ventrikel.
Aktivitas pemacu jantung dipengaruhi oleh akson dari sistem saraf otonom dan
hormon tertentu. Akson dari divisi parasimpatis dan simpatis mempersarafijantung
dan membentuk pleksus di dasarnya. Meskipun akson ini mempersarafi miokardium,
namun akson tersebut tidak mempengaruhi permulaan aktivitas ritmik nodus. Akson
tersebut mempengaruhi kecepatan denyut jantung. Stimulasi oleh saraf simpatis
mempercepat denyut jantung, sedangkan stimulasi oleh saraf parasimpatis
menimbulkan efek berlawanan dan menurunkan kecepatan denyut jantung.
3. FISIOLOGI : Cardiovascular
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium
dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari
ventrikel dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri
pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis
membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah
terbesar) membawa darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup
valvulasemilunaris aorta.
Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara
trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan
ventrikel kanan.
2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan
melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis
merupakan lanjutan dari vena.
Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya.
Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung
(cardiac output).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
1. Beban awal
2. Kontraktilitas
3. Beban akhir
4. Frekuensi jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu:
1. Periode systole
2. Periode diastole
3. Periode istirahat
Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1. Bunyi pertama: lup
2. Bunyi kedua : Dup
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama
4. BIOKIMIA : Energi otot jantung
Jantung adalah jaringan yang paling aktif di tubuh kita. Fungsi Myocardial
tergantung pada keseimbangan antara kerja jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuh
& energy yang dapat disintesa dan ditransfer dalam bentuk ikatan fosfat berenergi
tinggi.
Otot jantung adalah jaringan dengan oxidative yang tinggi. Untuk memenuhi hal ini,
metabolisme didesain untuk membentuk sejumlah besar ATP dengan cara
phosphorylation oxidative. Di bawah kondisi aerobic basal , 60% energy berasal dari
FFA dan triglycerida, 35% dari carbohydrate, 5% dari asam amino dan benda-benda
ketone.
1. Glukosa Masuk ke sitoplasma melalui reseptor GLUT 4 ( 90%) dan GLUT 1 dan
mengalami glikolisis menghasilkan ATP dan asam piruvat. Dalam keaadaan anaerob
diubah ke laktat (pada iskemik).
2. Asam lemak ( yang berasal dari FFA atau trigliserid) masuk ke mitokondria,
mengalami oksidasi menjadi acetyl CoA, masuk ke siklus asam sitrat.
3. Di mitokondria, piruvat dari glikolisis maupun laktat berubah menjadi Acetyl- CoA
( oleh Piruvat Dehidrogenase), masuk ke siklus asam sitrat.
4. NADH hasil glikolisis, siklus asam sitrat dan beta oksidasi melepaskan elektron
melalui rantai transport elektron untuk membentuk ATP (Fosforilasi oksidatif)
METABOLISME KARBOHIDRAT
Substrat Glycolysis berasal dari glucosa exogen dan simpanan glycogen. Transport
Glucosa ke dalam cardiomyocyte diatur oleh gradien glucose transmembrane dan
adanya glucose transporter dalam sarcolema GLUT-4 (lesser extent GLUT-1).
Jalur Glycolysis mengubah glucose 6-phosphate & NAD+ menjadi pyruvate &
NADH, menghasilkan 2 ATP untuk setiap molekul glucosa. Terdapat
fosfofructokinase-1 (PFK-1) yang merupakan enzym eregulator kunci pada jalur
glikolisis, diactivasi oleh ADP, AMP dan Pi ; diinhibisi oleh ATP dan penurunan
pH. PFK-1 dapat distimulasi oleh fructose 2,6bisphosphate.
METABOLISME LAKTAT
Selama puasa/kelaparan laktat dapat didaur ulang menjadi pyruvate. NAD+ juga
direduksi menjadi NADH . Pyruvate kemudian dibakar secara aerobik dalam CAC,
membebaskan 14 ATP per siklus. Sehingga dengan pengubahan laktat menjadi
piruvat tersebut jumlah ATP yang dihasilkan lebih banyak dan bisa mencukupi
kebutuhan energi disaat puasa / kelaparan.
Selama starvasi/puasa atau diabetes yang tidak terkontrol, jantung mengekstraksi dan
mengoksidasi benda-benda keton (b-hydroxybutyrate & acetoacetat).Insulin yang
rendah dan tingginya asam lemak akan meningkatkan benda-benda keton.
Peningkatan benda keton menyebabkan benda keton menjadi substrat energi utama
bagi myocardium. Benda Keton menghambat PDH (penghambatan oksidasi glukosa)
dan b-oksidasi asam lemak.