Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

STRUKTUR PERKEMBANGAN HEWAN

NAMA : NATALIA DWIASTY RAVISTA

NIM : 141434040

KELAS :A

Artikel tentang skeleton

Skeleton Pada Burung

Kelompok aves atau burung memiliki struktur tulang yang istimewa, mereka
telah mengalami evolusi sehingga mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu adanya
pengurangan jumlah tulang tepatnya pada sayap burung yang tersusun dari tulang-
tulang yang lebih sedikit sehingga memudahkannya pada saat terbang, penggabungan
beberapa tulang misalnya pada tulang belakang yang bergabung untuk membentuk
tulang yang padat, yang memudahkannya mengepakkan sayap pada saat terbang dan
perubahan bentuk tulang. Selain itu burung juga memiliki tulang yang padat, semakin
tinggi kepadatan tulang akan menyebabkan tulang menjadi kaku dan kuat.
Pada umumnya para ahli dan masyarakat mengetahui bahwa burung memiliki
tulang berongga dan ringan yang membantunya untuk terbang. Namun, setelah
dilakukan penelitian dapat diketahui bahwa berat tulang pada burung tidak jauh
berbeda dari berat mamalia. Hal ini dibuktikan dari suatu penelitian yang mengukur
kepadatan tulang pada bagian tengkorak, tulang lengan atas dan paha pada burung
penyanyi, tikus dan kelelawar. Hasil pengukuran ini menyatakan bahwa burung
memiliki kepadatan tulang yang tinggi dibandingkan dengan kelelawar dan tikus.
Apabila kepadatan tulang meningkat maka tulang akan menjadi kaku dan kuat yang
memudahkannya untuk terbang. Tulang pada burung umumnya terlihat tipis dan
halus, namun memiliki kepadatan yang kuat sehingga tulangnya menjadi lebih berat
dibandingkan mamalia walaupun tulang pada burung ada yang berongga. Selain
tulang yang kaku dan kuat, kemampuan burung untuk terbang di pengaruhi oleh
tulang pada sayap burung dan humerus yang penampangnya berbentuk bulat.

Sumber : https://www.sciencedaily.com/releases/2010/03/100322112103.htm

Artikel tentang embryologi

Perkembangan embrio pada ordo marsupialia

Kanguru Walbi
Marsupial merupakan salah satu kelompok mamalia yang berkantung,
misalnya kanguru, wombat dan koala. Marsupial memiliki tipe kehamilan yang
berbeda dengan mamalia eutherian. Mamalia eutherian merupakan mamalia
berplasenta dimana janin (fetus) dipelihara melaui plasenta yang ada di dalam
tubuhnya, spesies mamalia eutherian misalnya, anjing, sapi, singa, kera dll.
Sedangkan marsupialia memiliki tipe kelahiran ultra-pendek, dimana marsupial ini
melahirkan embrio yang masih muda dan biasanya disebut neonatus. Neonatus ini
belum berkembang sempurna, yang terbentuk hanya kaki belakang dan itu pun masih
berbentuk tonjolan. Berat embrio atau neonatus saat lahir ini di bawah satu gram dan
dalam keadaan buta dan telanjang yang kemudian neonatus akan memanjat ke
kantong induk melewati bulu-bulu tubuh indukya, dan saat sampai di dalam kantong
induknya dia akan langsung melekat. Kantong induk ini sama halnya dengan rahim
pada mamalia lainnya.
Walabi tamar merupakan salah satu spesies dalam genus Marcopus. yang
mencakup 14 spesies kanguru dan walabi. Walabi tidak berbeda jauh dengan kanguru
dan terkadang sulit untuk dibedakan, dimana kanguru memiliki postur tubuh yang
tegak dan langsing sedangkan walabi mempunyai postur tubuh yang lebih bungkuk
dan gendut. Diantara semua spesies terdapat satu spesies yang memiliki kemampuan
menghentikan perkembangan embrio atau diapause embrio. Embrio tamar dalam
masa diapause embrio dapat di aktifkan kembali pada musim kawin, yaitu dari
bulan januari-april dengan melepaskan sucking pouch young yang akan dilahirkan
kira-kira 26 hari kemudian.
Perkembangan singkat intra-uterus tammar di pantau dengan mengaktifkan
kembali 100 sel blastokista dalam diapause kelahiran. Setelah dilakukan pengaktifan,
blastokista dapat di visualisasikan atau digambarkan setelah diameternya mencapai
1,5 mm. Dalam proses kehamilan walabi tamar, timbul gerakan yang kuat secara
bergulir dari endometrium atau batas dinding rahim yang dipijat oleh vesikel. Hal ini
dapat membuat permukaan endometrium yang sangat sekretorik menjadi lebih luas.
Gerakan kuat yang ditimbulkan ini dapat meningkatkan pertukaran sekresi pada rahim
dan gas antara induk dan embrio. Hal ini berbeda dengan mamalia eutherian dimana
dalam kehamilannya gerakan rahim di tekan agar tidak mengganggu implantasi atau
menempelnya telur pada lapisan rahim. Apabila embryo telah diaktifkan, maka akan
terdeteksi oleh ultrasound dan perkembangan embryo adalah konstan sampai tahap
kelahirannya. Sedangkan waktu kelahiran dapat diketahui dari ukuran dan tahap
perkembangan embrionya sudah sejauh mana.
Selain itu tammar kecil dapat melakukan gerakan memanjat selama tiga hari
sebelum kelahirannya dan ini merupakan tindakan menggenggam oleh lengan kiri dan
lengan kanannya meniru. Pada tahap ini lengan depan janin berkembang dengan
sangat baik tetapi kaki belakangnya masih berbentuk tonjolan. Hal inilah yang
menarik dari hewan berkantong, sedangkan pada mamalia eutherian baru bisa
bergerak dengan baik dalam masa perkembangan.

Sumber : https://www.sciencedaily.com/releases/2013/03/130315202701.htm

Anda mungkin juga menyukai