Anda di halaman 1dari 10

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Prof. Dr. Ir. Sukendi, MS.

FISIOLOGI REPRODUKSI IKAN HIU

Oleh ;
Muhamadf Solihin

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
01 PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Fisiologi dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel-sel organisme. Fisiologi mencoba
menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses
kehidupan. Fisiologi ikan dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi dan
kegiatan kehidupan zat organisme dan fenomena fisika dan kimia yang mempengaruhi
seluruh proses kehidupan ikan.
02 PEMBAHASAN

Klasifikasi ikan Hiu ( Selachimorpha)


Kingdom: Animalia (semua hewan)
Filum: Chordata (semua chordata)
Kelas: Chondrichthyes (ikan bertulang rawan)
Ordo: Lamniformes (hiu makarel)
Keluarga: Lamnidae (hiu makarel)
Marga: Isurus
Spesies: oksirinchus
Fisiologi Reproduksi Ikan Hiu

Hiu secara seksual dimorfik dimana ada perbedaan visual antara jantan dan
betina. Hiu jantan memiliki panggul yang dimodifikasi menjadi claspers sirip pelvis
yang digunakan untuk pengiriman sperma. Gulungan Claspers terbentuk dari tulang
rawan. Hiu jantan juga telah memiliki testis. Testis internal terletak di ujung anterior
tubuh di dalam rongga organ epigonal. Kantung kemih dan saluran reproduksi
bergabung bersama untuk membentuk sinus urogenital. Dari sinus urogenitak ini
akhirnya sperma dilepaskan ke dalam alur dari claspers dan kemudian disampaikan ke
betina selama kopulasi.
Selama sanggama hiu jantan dan betina berhadapan.
Hiu jantan memasukkan salah satu claspers ke dalam
kloaka betina. Sperma terkandung dalam paket sperma
yang disebut spermatophores. Sperma ini kemudian
disalurkan ke hiu betina melalui saluran clasper.
Perbedaan lain antara hiu jantan dan betina dari
beberapa spesies ikan hiu adalah ketebalan kulit
mereka
Reproduksi hiu yang kedua disebut ovoviviparity.
Kebanyakan hiu adalah ovovivipar, yang berarti
bahwa telur dierami dan menetas didalam oviduk
tubuh induknya, dimana kuning telur (yolk) menjadi
nutrisi utama embrio. Hiu ovovivipar disebut juga
sebagai hiu aplacental vivipar yg berarti melahirkan
tanpa plasenta (ari-ari). Hiu ovovivipar ini terbagi tiga
tipe.
J EMBRIO HIU
Pertama adalah aplacental variasi kantung yolk, artinya selama
inkubasi emrio di dalam uterus ibunya, mereka mendapatkan makanan
hanya dari kuning telurnya saja, tidak memiliki tambahan nutrisi selain
dari yolk atau kuning telur. Contoh hiu yg seperti ini adalah hiu sapi
(Hexanchidae sp), hiu paus (Rhincodon typus), hiu basking (Cetorhinus
maximus), hiu berjumbai (Chlamydoselachus anguineus), hiu dogfish
(Cirrhigaleus sp), hiu malaikat, (Squatina sp) dan hiu harimau
(Galeocerdo cuvier).
Kedua adalah tipe aplacental dengan uterus villi atau
trophonemata. Embrio mendapatkan makanan dari yolk dan juga
tambahan dari cairan sekresi histotroph atau dikenal juga dengan istilah
susu uterus. Biasanya tipe ini banyak ditemukan pada pari, sementara tipe
hiu yg seperti ini adalah hiu spinny dogfish (Squalus acanthias), hiu
hidung tajam Atlantik (Rhizoprionodon terraenovae), dan hiu smooth-
hound hitam (Mustelus sp).
Tipe ketiga adalah aplacental dengan oophagy dan kanibalisme.
Maksudnya, begitu telur menetas, sang anak akan mencari makan. Anak hiu ini
akan memakan telur-telur yg belum dibuahi (oophagy) atau bahkan memakan
adik-adiknya (kanibalisme). Sehingga pada beberapa jenis hiu sangat sedikit anak
hiu yg mampu bertahan sampai kelahiran mereka karena bentuk kanibalisme yg
terjadi sebelum mereka keluar. Ini dilakukannya untuk mencapai ukuran relatif
besar sebelum dilahirkan. Contoh hiu yg seperti ini adalah hiu harimau pasir/hiu
perawat abu-abu (Carcharias taurus), hiu mako (Isurus sp), dan hiu putih besar
(Carcharodon carcharias).
03 PENUTUP
Kesimpulan

Ikan hiu memiliki tiga metode reproduksi tergantung dari jenis-jenisnya, metode
reproduksi tersebut adalah dalam viviparity, ovoviviparity, dan oviparit
Saran

Penulis mencatat masih banyak melakukan kesalahan dalam penyuntingan dan


penulisan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan yang mungkin ditemukan pembaca dalam artikel ini. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca jika menemukan kesalahan pada makalah ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai