Anda di halaman 1dari 19

FILUM CRUSTACEA

DISUSUN OLEH :
1. MUHAMMAD ZAINAL ARIFIN
2. NITHANEL BARUNAET

DOSEN PENGAMPU :
TRIYUSUFI

Jl. Sriwijaya No.3, Bendan, Pekalongan Bar., Kota Pekalongan, Jawa Tengah 51119
PETA KONSEP

AVETREBRATA FILUM CRUSTACEA

UDANG - UDANGAN KEPITING

UDANG UDANG UDANG KEPITING


RAJUNGAN
VANAME WINDU GALAH BAKAU

1. PENGERTIAN
2. KLASIFIKAASI
3. MORFOLOGI
PENGERTIAN CRUSTACEA

Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih
52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu
subfilum.
Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster,
kepiting, udang, udang karang, serta teritip.Mayoritas merupakan hewan akuatik,
hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi
dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat.Mayoritas dapat bebas bergerak,
walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup dengan menumpang pada
inangnya.
Banyak bebarapa contoh dari filum ini salah satunya yang sudah di tulisakan
adalah kepiting dan juga udang.
Udang disini memiliki banya macam jenis yang bisa di pelajari dalam
perikanan Paling sering kita kenal adalah udang vaname, udang windu, udang
galah sedangkan kepiting juga banyak jenis nya dan ciri khas tersendiri contoh
dari kepiting adalah kepiting bakau, rajungan.
A. UDANG VANAME
Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis
udang yang memiliki pertumbuhan cepat dan nafsu makan tinggi, namun
ukuran yang dicapai pada saat dewasa lebih kecil dibandingkan udang windu
(Paneus monodon), habitat aslinya adalah di perairan Amerika, tetapi spesies
ini hidup dan tumbuh dengan baik di Indonesia. Udang vaname memiliki ciri
khas yaitu mempunyai toleransi yang lebar terhadap kondisi lingkungan.
Udang Vannamei termasuk genus paneus, namun yang membedakan
dengan genus paneus lain adalah mempunyai sub genus litopenaeus yang
dicirikan oleh bentuk thelicum terbuka tetapi tidak ada tempat untuk
penyimpanan sperma (Ditjenkan, 2006). Ada dua spesies yang termasuk sub
genus Litopenaeus yakni Litopenaeus vannamei dan Litopenaeus
stylirostris (wiban dan sweeney, 1991).
KLASIFIKASI UDANG VANAME
Menurut Wiban dan Sweeney (1991), taksonomi udang Vannamei sebagai berikut:
Filum :Arthopoda
Kelas :Crustacea
Ordo :Decapod
Famili :penaidae
Genus :Litopenaeus
Species :Litopoenaeus vannamei
MORFOLOGI
Secara umum morfologi udang hampir sama semua entah itu udang
windu, udang galah atau udang vaname sama, terdiri dari dua bagian yaitu
cepalothorax atau bagian kepala dan dada serta bagian abdomen atau perut.
Bagian cephalothorax terlindungi oleh kulit chitin yang tebal yang
disebut carapace. Dari bagain bagaian itu memliki fungsi nya masing masing.
Dari bagain cephalothorax terdiri dari :
1. Kepala
Kepala terdiri dari enam ruas, pada ruas kepala pertama terdapat mata
majemuk yang bertangkai, beberapa ahli berpendapat bahwa mata bertangkai
ini bukan suatu anggota badan seperti pada ruas-ruas yang lain, sehingga ruas
kepala dianggap berjumlah lima buah. Ruas kedua terdapat sepasang antenulla
untuk alat peraba dan penciuman. Ruas ketiga antena mempunyai dua buah
cabang yaitu cabang pertama (exopodite) yang berbentuk pipih dan tidak
beruas dinamakan prosertama. Sedangkan yang lain (Endopodite) berupa
cambuk yang panjang yang berfungsi sebagai alat perasa dan peraba.
Tiga ruas terakhir dari bagian kepala mempunyai anggota badan yang berfungsi
sebagai pembantu yaitu sepasang mandibula yang bertugas menghancurkan
makanan yang keras dan dua pasang maxilla yang berfungsi sebagai pembawa
makanan ke mandibula. Ketiga pasang anggota badan ini letaknya berdekatan satu
dengan lainnya sehingga terjadi kerjasama yang harmonis antara ketiganya.
2. DADA
Bagian dada terdiri dari delapan ruas yang masing-masing ruas mempunyai
sepasang anggota badan yang disebut Thoracopoda. Ruas pertama sampai dengan
ketiga dinamakan maxillipedyang berfungsi sebagai pelengkap bagian mulut
dalam memegang makanan. berfungsi sebagai kaki jalan yang disebut pereipoda.
Pereipoda pertama sampai dengan ketiga memiliki capit kecil yang merupakan
ciri khas dari jenis udang penaeid/vaname.
3. PERUT
Bagian perut atau abdomen terdiri dari enam ruas. Ruas yang pertama sampai
dengan ruas kelima masing-masing memiliki sepasang anggota badan yang
dinamakan pleopoda. Pleopoda berfungsi sebagai alat untuk berenang oleh karena
itu bentuknya pendek dan kedua ujungnya pipih dan berbulu (setae).
ruas yang keenam pleopoda berubah bentuk menjadi pipih dan melebar yang
dinamakan uropoda, yang bersama-sama dengan telson berfungsi sebagai kemudi.
B. UDANG WINDU
Secara Internasional, udang windu dikenal sebagai black tiger, tiger
shrimp, atau tiger prawn. Istilah tiger ini muncul karena corak tubuhnya
berupa garis garis loreng mirip harimau, tetapi warnanya hijau kebiruan.
Nama ilmiah udang windu Penaeus monodon. Udang ini termasuk crustaceae
(udang udangan) dan dikelompokkan sebagai udang laut atau udang
penaide bersama dengan jenis udang lainnya.
KLASIFIKASI
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustacea
Famili : Penaidae
Genus : Penaeus
Spesies : Penaeus monodon
MORFOLOGI
Udang windu memiliki kulit tubuh yang keras dari bahan chitin. Warna
sekujur tubuhnya hijau kebiruan dengan motif lereng besar. Tubuh udang
windu dibagi menjadi dua bagian besar, yakni bagian cephalothorax yang
terdiri atas kepala dan dada serta bagian abdomen yang terdiri atas perut dan
ekor. Bagian cephalothorax ini terdiri atas lima ruas kepala dan delapan ruas
dada, sementara bagian abdomennya terdiri atas enam ruas perut dan satu
ekor (telson).
1. KEPALA
Bagian depan kepala yang menjorok merupakan kelopak kepala yang
memanjang dengan bagian pinggir bergerigi atau disebut juga dengan cucuk
(rostum). Cucuk di kepala memiliki tujuh buah gerigi di bagian bawah.
Sementara itu, di bagian pangkal bawah kepala terdapat sepasang mata. yakni
sungut mini (antenulla), sirip kepala (skopocherit), sungut besar (antenna),
rahang (mandibulla), dan alat pembantu rahang (maxilla).
2. DADA
Bagian dada memiliki tiga pasang maxiliped yang berfungsi untuk
berenang dan lima pasang kaki jalan (periopoda) yang berfungsi untuk
berjalan dan membantu proses makan.
3. BAGIAN ABDOMEN
Bagian abdomen memiliki lima pasang kaki renang (pleopoda) yang
berfungsi untuk berenang dan sepasang sirip ekor (uropoda) yang membantu
gerakan melmpat dan naik turun. Ujung sirip ekor membentuk ujung ekor yang
disebut telson. Dibawah pangkal ujung ekor terdapat anus. Alat kelamin udang
betina disebut thelcum. Letak thelcum di antara kaki jalan (periopoda) keempat
dan kelima. Thelcum membentuk garis tipis dan akan melebar setelah terjadi
perkawinan. Alat kelamin jantan disebut petasma. Terdapat di antar kaki
renang pertama berupa tonjolan.
C. UDANG GALAH
Udang galah sering juga dinamakan udang warang, udang satang atau
conggah sedangkan dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama giant
fresh water prawn. Semua jenis udang air tawar termasuk dalam familia
palaemonidae dan udang galah adalah salah satu jenis dari familia tersebut
yang merupakan jenis terbesar.
KLASIFIKASI
Menurut Ali (2009), klasifikasi udang galah (Macrobrachium rosenbergii) adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Artrhopoda
Kelas : Malascostraca
Subkelas : Eumalacostraca
Ordo : Decapoda
Subordo : Pleocyemata
Famili : Palaemonidae
Genus : Macrobrachium
Spesies : Macrobrachium rosenbergii (De Man, 1879)
MORFOLOGI
Udang galah merupakan salah satu jenis udang air tawar dari
margaMacrobrachium yang paling banyak dikenal karena memiliki ukuran tubuh
yang besar.Udang galah dewasa pada umumnya memiliki panjang tubuh 25-32
cm dan beratnya 100-300 gram/ekor. Udang ini mempunyai dua habitat dalam
siklus hidupnya. Udang tersebut tumbuh dan menjadi dewasa pada perairan
tawar, namun pada fase larva hidup di air payau. Pada fase larva akan mengalami
sebelas kali pergantian kulit (moulting) yang diikuti dengan perubahan struktur
morfologi, hingga akhirnya bermetamorfosis menjadi juwana (juvenil). Sifat-sifat
larva yang umum adalah planktonis, aktif berenang dan tertarik oleh sinar tetapi
menjauhi sinar matahari yang terlalu kuat. Cenderung berkelompok pada fase
larva dan akan semakin menyebar dan individual serta bentik dengan bertambah
umur. Di alam larva udang galah hidup pada salinitas 5-10 permil.
Bagian tubuh udang galah terdiri dari 3 bagian yaitu , kepala dan
dada(cephalothorax), badan yang bersegmen-segmen (abdomen), serta ekor
(uropoda). Cephalothorax di bungkus oleh kulit keras. Di bagian depan kepala,
terdapat suatul empengan karapas yang bergerigi, disebut rostrum.
Pada rostrum bagian atas, terdapat duri 11-13 buah dan di bagian
bawah rostrum 8-14 buah. Pada bagian cephalothorax juga terdapat lima pasang
kaki jalan. Pada udang jantan sepasang kaki jalan kedua tumbuh panjang dan
cukup besar menyerupai galah.
Kaki renang udang galah terdapat dibagian bawah abdomen, jumlahnya lima
pasang. Selain untuk berenang, kaki renang pada udang betina juga berfungsi
sebagai tempat menempelkan telur-telur.
Bagian abdomen terdiri atas lima ruas. Setiap ruas dilengkapi sepasang kaki
renang (pleiopoda). Kaki renang pada udang betina agak melebar dan
membentuk ruang untuk mengerami telurnya (broodchamber). Sementara
itu, uropoda merupakan ruas terakhir dari ruas tubuh yang kaki renangnya
berfungsi sebagai pengayuh atau yang biasa disebut dengan ekor
kipas. Uropoda terdiri atas bagian luar (eksopoda), bagian dalam (endopoda),dan
bagian ujung yang meruncing (telson).
D. KEPITING BAKAU
Kepiting bakau (Scylla spp.) adalah sejenis kepiting yang hidup
di ekosistem hutan bakau dan estuaria , anggota suku Portunidae. Kepiting yang
mempunyai nilai ekonomis penting ini didapati di pantai-pantai
pesisir Afrika, Asia dan Australia. Dalam bahasa Inggris ia dikenal
sebagai mangrove crab, mud crab, dan juga Indo-Pacific swamp crab.
Sebelumnya dianggap hanya memiliki satu spesies, yakni Scylla serrata, kini
kepiting bakau diyakini setidaknya terdiri dari empat spesies.Keempat-empatnya
memiliki habitat yang hampir serupa.
KLASIFIKASI
Phylum :Arthropoda
Classis :Crustacea
Subclassis :Malacostraca
Superordo :Eucaridae
Ordo :Decapoda
Familia :Portunidae
Genus :Scylla
Spesies : Scylla sp. S. serrata,S. Tranquebarica,
S. paramamosain,S.Olivacea
MORFOLOGI
Kepiting bakau (Scylla sp) memiliki ukuran lebar karapas lebih besar dari pada
ukuran panjang tubuhnya dan permukaannya agak licin. Pada dahi antara sepasang
matanya terdapat enam buah duri dan disamping kanan serta kirinya terdapat
sembilan buah duri. Kepitng bakau jantan mempunyai sepasang capit yang dapat
mencapai panjang hampir dua kali lipat daripada panjang karapasnya, sedangkan
kepiting bakau betina relatif lebih pendek. Selain itu, kepiting baku juga memiliki 3
pasang kaki jalan dan sepasang kaki renang. Kepiting bakau berjenis kelamin jantan
ditandai dengan abdoment bagian bawah berbentuk segitiga meruncin, sedangkan
pada betina kepiting bakau melebar (Soim 1994).
CIRI CIRI
Deskripsi kepiting bakau menurut Rosmaniar (2008), Famili portumudae
merupakan famili kepiting bakau yang mempunyai lima pasang kaki. Pasangan kaki
kelima berbentuk pipi dan melebar pada ruas terakhir. Karapas pipi atau cagak
cembung berbentuk heksagonal atau agak persegi. Bentuk ukuran bulat telur
memanjang atau berbentuk kebulatan, tapi anterolateral bergigi lima sampai
sembilan buah. Dahi lebar terpisah dengan jelas dari sudut intra orbital, bergigi dua
sampai enam buah, bersungut kecil terletak melintang atau menyerong. Pasangan
kaki terakhir berbentuk pipih menyerupai dayung.
Terutama ruas terakhir, dan mempunyai tiga pasang kaki jalan.
Kepiting bakau Scylla serrta memiliki bentuk morfologi yang bergerigi, serta
memiliki karapas dengan empat gigi depan tumpul dan setiap margin anterolateral
memiliki sembilan gigi yang berukuran sama. Kepiting bakau memiliki capid
yang kuat dan terdapat beberapa duri (Motoh 1979 dan Perry 2007).
E. RAJUNGAN
Rajungan adalah nama sekelompok kepiting dari
beberapa marga anggota suku Portunidae. Jenis-jenis kepiting ini dapat
berenang dan sepenuhnya hidup di laut.
KLASIFIKASI
Dilihat dari sistematikanya, rajungan termasuk ke dalam:
Kingdom :Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Crustacea
SubKelas :Malacostraca
Ordo :Decapoda
SubOrdo :Reptantia
Famili :Portunidae
Genus :Portunus
Spesies : Portunus pelagicus
HABITAT
Rajungan (Portunus pelagicus) adalah hewan yang hidup pada habitat yang
beranekaragam misalnya pantai dengan dasar yang berpasir, pasir lumpur, dan di
laut terbuka. Dalam keadaan biasa, rajungan hidup dengan berdiam di dasar laut
sampai kedalaman lebih dari 65 m, tetapi sesekali dapat juga terlihat berenang
dekat ke permukaan laut (Alam Ikan 1).
MORFOLOGI
Portunus mempunyai karakter umumantara lain mempunyai karapas
heksagonal, mempunyai garis lintang oral dan heksagonal, kadang berbentuk
bulat, permukaan dorsal cenderung datar sampai cembung halus, biasanya
bergelombang atau berbutir, permukaan lebar, bagian pinggir kadang bergerigi,
kadang 5 sampai 9 gigi di setiap anterolateral, bagian pinggir posterolateral
kadang bersatu jelas.
Endopodite dari maxilipped kedua dengan cuping
berkembang kuat di sisi dalam. Lengan samping memipih
untuk menyesuaikan keadaan, segmen terakhir kedua adalah
bagian seperti sepasang kayuh segmen abdominal 3 sampai
5 menyatu tidak dapat digerakkan (Alam Ikan 2).
Rajungan (Portunus pelagicus) merupakanjenis yang
paling terkenal sesudah kepiting bakau. Rajungan bisa
mencapai ukuran 18 cm, capitnya kokoh, panjang, berduri-
duri. Pada hewan ini terlihat adanya perbedaan yang
mencolok antara jantan dan betina. Jantan mempunyai
ukuran tubuh yang lebih besar, capitnya pun lebih panjang
daripada betina. Warna dasar pada jantan adalah kebiru-
biruan dengan bercak-bercak putih terang, sedangkan pada
betina berwarna dasar kehijau-hijauan dengan bercak
keputihan yang agak suram (Alam Ikan 1).

Anda mungkin juga menyukai