Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN / MANUAL MUTU UPT PUSKESMAS WANARAJA DTP

KABUPATEN GARUT

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi

UPT Puskesmas Wanaraja DTP Adalah Unit Pelaksana Teknis


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian
puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

UPT Puskesmas Wanaraja DTP membawahi 3 Puskesmas Pembantu,


dan Posyandu dengan jenis pelayanan berupa promotif, preventif,
kuratif.

UPT Puskesmas Guntur beralamat di Jalan Wanaraja no 30 Garut


44151

UPT Puskesmas Wanaraja DTP dengan karyawan 65 orang, terdiri dari


1 orang Kepala Puskesmas, 1 orang Kepala TU, 1 orang dokter umum,
1 orang dokter gigi, 1 orang Perawat, 14 orang bidan, 2 orang Sarjana
Farmasi, 8 orang tenaga administrasi,1 Orang sanitarian , 1 orang
Sarjana Kesehatan Masyarakat, 1 orang analis, 3 orang Perawat Gigi, 1
orang sarjana komputer, 1 orang Sopir.

a. Visi Organisasi : Terwujudnya Puskesmas Guntur dengan


pelayanan PRIMA

b. Misi Organisasi :
a) Meningkatkan kwalitas pelayanan
b) Meningkatkan disiplin kerja
c) Menjungjung tinggi kejujuran

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 1
d) Menciptakan suasana harmonis
e) Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia

c. Struktur Organisasi

Kegiatan operasional dan interaksi fungsi-fungsi dalam


menjalankan kegiatannya dipetakan sebagaimana tampak dalam
bagan (terlampir)

d. Motto
Profesional Ramah Indah Mudah Aman

e. Tata Nilai
Nilai-nilai organisasi UPT Puskesmas Wanaraja DTP yaitu :

PRIMA :

Dalam melayani pasien kita harus bersikap PROFESIONAL, tidak


boleh membedakan pasien.

Setiap pasien yang berobat dan memerlukan pernjelasan medik kita


sebagai pelayan kesehatan harus RAMAH, dalam menjelaskan
kondisinya.

Bangunan puskesmas merupakan bagian dari tempat kita


melaksanakan perawatan oleh sebab itu harus terlihat INDAH
bangunan puskesmas guntur.

Pasien yang berobat ke puskesmas Guntur harus merasa MUDAH


dalam melakukan pendaftaran awal.

AMAN dalam hal pemberian tindakan medik serta pemberian obat.

2. Kebijakan Mutu
a. Kami seluruh jajaran karyawan UPT Puskesmas Wanaraja DTP
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan. Kami
berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan
fakta yang ada di lapangan serta kemampuan yang kami miliki
berdasarkan tupoksi masing-masing.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien
ada pada lampiran pedoman ini.

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 2
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang
diselenggarakan di UPT Puskesmas Wanaraja DTP meliputi :
a) Promosi Kesehatan dalam Gedung
b) Promosi Kesehatan luar Gedung
c) Program Posyandu Balita
d) Program Posbindu Lansia
e) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
f) Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
g) BIAS
h) Kesling
i) Surveilans
j) Kesehatan Olah Raga
k) Pelayanan Konseling Perkesmas
l) Pemantauan kontak serumah TB Paru
m) Kunjungan rumah pasien jiwa

b. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis atau Upaya Kesehatan


Perorangan (UKP) yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Wanaraja
meliputi pelayanan :
a) Pendaftaran dan Rekam Medik
b) Klinik Umum
c) Klinik Gigi
d) Pelayanan Imunisasi
e) Pelayanan Kesehatan Ibu
f) Pelayanan Kesehatan Anak
g) Pelayanan Obat
h) Pelayanan Laboratorium
i) Pelayanan KB
j) Pelayanan Gizi Perseorangan
k) Pelayanan Pusling
l) Pelayanan Gawat Darurat
m) Klinik IMS
n) Pelayanan RANAP (rawat Inap)
Penyelenggaraan pelayanan tersebut dilaksanakan berdasarkan
Standar Opersional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan
Minimal (SPM).

c. Upaya Kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya


kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang
sifatnya inovatif dan atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas
Page 3
pelayanan, yang disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia
di UPT puskesmas Wanaraja DTP

B. Ruang Lingkup
Lingkup Pedoman mutu ini disusun bedasarkan persyaratan standar
Akreditasi Puskesmas, yang meliputi persyaratan umum sistem manajeman
mutu, tanggung jawab manajeman, manajeman sumber daya, proses
pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesahatan Masyarakat
yang terdiri dari
1. Promosi Kesehatan dalam Gedung
2. Promosi Kesehatan luar Gedung
3. Program Posyandu Balita
4. Program Posbindu Lansia
5. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
6. Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
7. BIAS
8. Kesling
9. Surveilans
10. Kesehatan Olah Raga
11. Pelayanan Konseling Perkesmas
12. Pemantauan kontak serumah TB Paru
13. Kunjungan rumah pasien jiwa
14. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pelayanan Klinis atau Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) yang terdiri
dari :
1. Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Klinik Umum
3. Klinik Gigi
4. Pelayanan Imunisasi
5. Pelayanan Kesehatan Ibu
6. Pelayanan Kesehatan Anak
7. Pelayanan Obat
8. Pelayanan Laboratorium
9. Pelayanan KB
10. Pelayanan Gizi Perseorangan
11. Pelayanan Pusling
Pelayanan Gawat Darurat Dalam penyelenggaraan UKM dan pelayanan
klinis memperhatikan keselamatan pengguna jasa pelayanan dengan
menerapkan manajemen risiko.

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 4
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan Pelayanan klinis atau UKP.

D. Landasan Hukum dan Acuan


Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan pedoman mutu ini
adalah :
1. Permendagri No. 52 Tahun 2011 Tentang SOP
2. Permenkes no 75 tahun 2014 Tentang Puskesmas
3. Lampiran Permendagri No. 52 Tahun 2011Tentang SOP
4. Lampiran Permenkes No.75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas
5. Permenpan Tahun 2012 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
6. Peraturan Bupati Garut No. 316 Tahun 2011 Tentang Tata Naskah
Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kab. Garut.
Acuan yang digunakan dalam pedoman mutu ini adalah pedoman
standar akreditasi Puskesmas.

E. Istilah dan Definisi


a. Dokumen
Definisi Dokumen adalah Sebuah tulisan yang memuat informasi
b. Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh
mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan
Ravianto (1989:113)
Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan output atau tujuan atau
tujuan proses
c. Efisiensi adalah ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu
proses
d. Kepuasan pelanggan adalah Suatu keadaan dimana keinginan ,
harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi (Yunianti Tri Atmojo)
e. Kebijakan mutu adalah Kebijakan resmi dan tertulis dari pimpinan
tentang komitmen unit kerja atau puskesmas dalam memperhatikan
dan mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktivitas keseharian
Puskesmas.
f. Koreksi adalah perbaikan atau pembetulan (KBBI)
g. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
dokter.( UU no 29: 2004 pasal 1 )

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 5
h. Proses adalah serangakaian langkah sistematis atau tahapan yang
jelas dan dapat ditempuh berulang kali untuk mencapai hasil yang
dinginkan.

i. Pelanggan adalah seorang individu ataupun kelompok yang membeli


produk fisik ataupun jasa dengan mempertimbangkan berbagai macam
faktor seperti harga, kualitas, tempat, pelayanan dsb berdasarkan
keputusan mereka sendiri (Greenberg : 2010)
j. Pedoman Mutu adalah Kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan berbentuk dokumen yang
memberikan informasi yang konsisten ke dalam maupun keluar tentang
sistem manajemen mutu.
k. Perencanaan mutu adalah Aktivitas pengembangan produk dan proses
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan
l. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses
m. Rekaman adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu
hasil telah dicapai atau suatu bukti kegiatan telah dilaksanakan
n. Sasaran mutu adalah goal atau target dari suatu organisasi dalam
melakukan suatu proses yang ingin dicapai dalam jangka waktu
tertentu.
o. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud atau tujuan
p. Tindakan korekif adalah tindakan menghilangkan penyebab ketidak
sesuaian yang ditemukan atau situassi yang dihadapi ( klausul 3.6.5
SNI ISO 9000:2008)
q. Tindakan preventif adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidak sesuaian yang potensial atau situasi potensial lain yang tidak
dikehendaki ( klaususl 3.6.4 SNI ISO 9000: 2008)

II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan

A. Persyaratan Umum

UPT Puskesmas Wanaraja DTP menetapkan, mendokumentasikan,


memelihara sistem manajeman mutu sesuai dengan standar akreditasi
Puskesmas dan Peraturan Bupati Garut No. 163 Tahun 2013 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Pelayanan Dasar di Lingkungan Pemerintah Kab. Garut.
Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 6
masyarakat baik penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayanan
klinis/ UKP, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses
dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan
sumber daya, penyelenggaran pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasar kebutuhan masyarakat/ pelanggan, verifikasi terhadap rencana
yang disususun, pelaksanaan pelayanan dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.

B. Pengendalian Dokumen :
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu disusun
meliputi :
1. Dokumen level 1. Kebijakan
2. Dokumen level 2. Pedoman/ manual
3. Dokumen level 3. Standar Operasioanal Prosedur
4. Dokumen level 4. Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan dan prosedur.
Proses penyusunan dokumen yang dilaksanakan di UPT Puskesmas
Wanaraja DTP dikelola oleh Sub bagian Tata Usaha dengan melibatkan
semua program terkait selanjutnya disahkan oleh Kepala UPT Puskesmas
Guntur setelah itu diberi nomor dokumen, diberi cap dokumen terkendali dan
didistribusikan untuk diberlakukan secara sah. Dokumen yang sudah ada
disimpan di tempat khusus dan ditata rapi diurutkan sesuai nomor dan jenis
dokumen untuk mempermudah pencarian dokumen apabila diperlukan.
Apabila ada dokumen yang sudah tidak berlaku lagi atau kadaluwarsa akan
dilakukan penarikan dokumen dengan diberi cap kadaluwarsa dan disimpan di
tempat khusus untuk dimusnahkan.

C. Pengendalian rekam implementasi

Pengendalian Dokumen dan Rekam Implementasi Puskesmas adalah sistem


penomoran dan sistem penyimpanan dokumen dan rekam implementasi, baik
dokumen perkantoran maupun dokumen akreditasi Puskesmas.

Pengendalian dokumen akreditasi UPT Puskesmas Wanaraja DTP wajib


mentaati sistem pengendalian dokumen yang telah ditentukan didalam
kebijakan pengendalian dokumen ini, Pengendalian dokumen menerapkan hal
hal sebagai berikut :
A. Pengkodean dokumen kelompok pelayanan :
1. Manajemen Puskesmas dengan kode : A,
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas dengan kode : B,
Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas
Page 7
d. Apabila dari upaya Puskesmas maka ditambahkan upaya (contoh upaya
KIA=B/KIA, upaya Promkes=B/Promkes, dll),
3. Pelayanan Klinis dengan kode : C,
4. Standar Operasional Prosedur, disingkat : SOP,
5. Daftar tilik, disingkat : Dt,
6. Kerangka Acuan disingkat : KA,
7. Surat Keputusan disingkat : SK,
8. Kebijakan disingkat : Kb,
9. Dokumen eksternal disingkat : Dek,
10. Manual Mutu disingkat : MM,
11. Pedoman Mutu disingkat : PM,
12. Audit Internal disingkat : AI.

B. Sistem Pembuatan/Penyusunan
1. Sistem pembuatan dokumen/arsip perkantoran sesuai dengan aturan
Pemerintah Daerah Kab. Garut
2. Sistem pembuatan dokumen akreditasi sesuai dengan Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
3. Sistem pembuatan rekam implementasi sesuai aturan yang berlaku di
masing-masing program

C. Sistem Penomoran
1. Surat masuk dan keluar, Surat Keputusan, Surat Perintah, Surat Perintah
Kerja, Dokumen Pengadaan serta Dokumen Kerjasama sesuai dengan
aturan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut
2. Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh kelompok pelayanan
masing-masing .
3. Urutan penomoran dokumen akreditasi meliputi : kode palayanan
(upaya), kode dokumen, bulan, tahun dan nomor urut dokumen
Contoh : A/SK/3/II/PKM/2016( B : kode palayanan, Sk : Surat Keputusan, 3 :
Nomor urut SK , II : bulan : PKM: Puskesmas, 2016 : tahun 2016 ). Urutan
penomoran dokumen lain : kode dokumen, bulan, tahun dan nomor urut
dokumen Contoh : SOP/4/II/PKM/2016
4. Penomoran rekam implementasi sesuai aturan yang berlaku di masing-
masing program.

D. Sistem Penyimpanan.
1. Dokumen rekam klinik / medik wajib disimpan sekurang-kurangnya dua
tahun, terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal atau pindah

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 8
tempat, setelah batas waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui,
rekam klinis dapat dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan atau
persetujuan lainnya harus disimpan jangka waktu 10 tahun terhitung
dari tanggal dibuatnya.

2. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas harus


dipelihara dan disimpan minimal dua tahun dan pada setiap resep
harus diberi tanda :
a. Umum : resep umum
b. BPJS : resep peserta JKN PBI dan Non PBI
3. Penyimpanan dokumen / arsip perkantoran sesuai dengan sistem
penyimpanan dokumen / arsip aturan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut
4. Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan di masing masing
kelompok pelayanan , sedangkan master dokumen semua kelompok
pelayanan dan program disimpan di administrasi dan manajemen
(admen).
Penyimpanan Rekam implementasi disimpan di masing-masing
penanggung jawab program.
E. Sistem Regulasi dan Akses
1. Dokumen Klinik / Medik menjadi kewenangan dokter / dokter gigi
2. Dokumen perkantoran dan akreditasi menjadi kewenangan Kepala
Puskesmas
3. Rekam Implementasi menjadi kewenangan penanggung jawab
program
F. Evaluasi
Evaluasi dokumen dilakukan minimal 2 tahun sekali atau jika ada
permasalahan terkait hal tersebut.

III. Tanggung jawab Manajemen

A. Komitmen Manajemen
Kepala puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
pelayanan, Klinis/UKP dan seluruh karyawan puskesmas bertanggung jawab
untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
B. Fokus pada sasaran/ pasien
Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan dari mulai identifikasi kebutuhan dan harapan
pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan
klinis / UKP, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut
pelayanan.

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 9
C. Kebijakan Mutu
Semua karyawan berkomitmen untuk menyelenggakanan pelayanan yang
berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan dan
melakukan penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan
dalam bentuk surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu
pelayanan klinis/ UKP dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/
Mutu.
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkn standar kinerja/ Standar Pelayanan Minimal
(SPM) yang meliputi indikator- indikator pelayanan klinis/ UKP, indikator
penyelenggaraan upaya Puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-program
kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP.
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien : 1).Ketepatan
identifikasi Pasien 2). Peningkatan komunikasi efektif 3). Peningkatan
keamanan obat yang perlu diwaspadai 4). Kepastian tepat-lokasi,tepat-
prosedur,tepat-pasien operasi 5). Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan 6). Pengurangan risiko pasien jatuh.
3. Penerapan manajeman risiko pada area prioritas.
4. Penilaian kontrak/ kerjasama pihak ke tiga
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
7. Peningkatan mutu pelayanan obat
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
seperti Pelatihan BTLS / BCLS, APN, Insersi IUD, Pemasangan Implant,
KIP/K dan lain-lain.

E. Tanggung jawab dan wewenang


1. Tanggung jawab

a. Kepala Puskesmas
1) Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu
kinerja,
2) Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala
3) Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan
Sistem Manajemen Mutu.
4) Memastikan seluruh persyaratan pelanggan dan peraturan yang
terkait dengan pelayanan telah dipahami oleh pihak terkait.

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 10
5) Memastikan adanya pengembangan dan perbaikan
berkesinambungan di dalam Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas.

b. Ketua Tim Mutu


Memastikan Kebijakan dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas
dipahami oleh karyawan
c. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan
Koordinator Upaya Puskesmas
Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada
karyawan terkait. Baik lintas progam maupun lintas sektoral
2. Wewenang
a. Kepala Puskesmas memiliki komitmen terhadap pengembangan
penerapan dan peningkatan terus menerus terhadap Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas dan terus menerus memperbaiki
keefektifannya,
b. Mengkomunikasikan kepada seluruh penanggung jawab program
terkait dan seluruh karyawan tentang pentingnya memenuhi
persyaratan pelanggan dan persyaratan lain.
a. Menetapkan kebijakan mutu Puskesmas dan memastikan sasaran
mutu kinerja dipenuhi.
b. Memimpin tinjauan manajemen yang dilaksanakan dengan Rapat
Tinjauan Manajemen dan minimal dilaksanakan 1 (satu) kali dalam
6 (enam) bulan
c. Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan
meliputi sumber daya manusia, peralatan kesehatan dan
pengobatan, obat obatan, dan infra struktur.

F. Wakil manajemen mutu / penanggung jawab manajemen mutu

Kepala puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang


bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di
Puskesmas:

- Memastikan sistem manajeman mutu ditetapkan, diimplementasikan dan


dipelihara.
- Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sitem manajemen mutu dan
kinerja karyawan.
- Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan sasaran/ pasien.
G. Komunikasi Internal

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 11
Komunikasi internal dilakukan denga cara workshop (mini lokakarya),
pertemuan, diskusi, email, SMS, memo, penyuluhan di radio dan media lain
yang tepat untuk melakukan komunikasi.

IV. Tinjauan Manajeman

A. Umum
Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap Kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/ sistem
pelayanan.

C. Luaran tinjauan
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajeman mutu, peninggalan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan dan identitas perubahan-perubahan, termasuk penyediaan
sumber daya yang perlu dilakukan.

V. Manajemen Sumber Daya

A. Penyediaan Sumber Daya

a. Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang


dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelayanan
di Puskesmas. Penyediaan sumber daya Koordinator pelayanan Klinis,
Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan Koordinator Upaya Puskesmas
Memantau dan mengevaluasi kebutuhan Sumber Daya pada masing
masing unit.
b. Manajemen Sumber Daya Manusia
Kepala Puskesmas bertanggung jawab untuk
1. Menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan
pengelolaannya
2. Menetapkan standar Kompetensi semua karyawan yang ada

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 12
3. Menganalisis kompetensi semua karyawan yang ada
4. Menyediakan pola ketenagaan Puskesmas
5. Mengembangkan kompetensi karyawan
6. Menetapkan persyaratan personel yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan yang bermutu berdasarkan kesesuaian tingkat
pendidikan, pelatihan, kemampuan dan pengalaman.
7. Menindaklanjuti perbedaan antara kompetensi personel dengan
persyaratan/ standar kompetensi melalui pendidikan atau
pelatihan serta pembinaan sesuai bidangnya atau penugasan
baru.
8. Meningkatkan keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam
pencapaian sasaran mutu melalui pembinaan karyawan baik
formal dan nonformal agar tercapainya kepuasan pelanggan.
9. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari pelatihan yang
dilakukan.
10. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keterampilan dan
pengalaman yang sesuai.

c. Infrastruktur
1. Kepala Puskesmas menetapkan dan menyediakan sarana dan
prasarana yang diperlukan dan mempengaruhi Kepuasan
Pelayananan Puskesmas
2. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU
dan koordinator Upaya Puskesmas

1) Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk


mendukung Pelayanan Puskesmas
2) Memastikan Sarana, prasarana yang digunakan di unit
kerja, sesuai petunjuk kerja/ SOP yang telah ditetapkan.

d. Lingkungan kerja

a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan
dan mempengaruhi Kepuasan Pelayananan Puskesmas.
b. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan
koordinator Upaya Puskesmas
1) Memastikan pemeliharaan Lingkungan kerja dilaksanakan
untuk mendukung Pelayanan Puskesmas
2) Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai
kesesuaian pelayanan.
Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas
Page 13
3) Menjaga kebersihan, kerapian dan kenyamanan lingkungan
kerja di unit kerja.
Puskesmas menetapkan, menyediakan lingkungan kerja yang
diperlukan untuk mencapai kesesuaian pelayanan. Puskesmas
mengidentifikasi dan mengatur unsur-unsur lingkungan kerja yang
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian pelayanan dengan cara
menjaga kebersihan lingkungan tempat kerja dan menjaga kondisi
ruang kerja.
VI. Penyelenggaraan pelayanan

A. Upaya Keshatan Masyarakat ( UKM)


1. Perencanaan UKM, akses dan pengukuran kinerja..
a. Puskesmas menetapkan SOP pengendalian sarana
pemantauan dan pengukuran untuk memberikan bukti
kesesuaian layanan terhadap persyaratan pelanggan
b. Memastikan keabsahan hasil dengan melaksanakan :
1) Kalibrasi terhadap peralatan ukur pada periode
tertentu sebelum digunakan.
2) Peralatan ukur diidentifikasi status kalibrasinya.
3) Mencatat validasi dari hasil pengukuran sebelumnya
bila peralatan tidak sesuai dengan persyaratannya .
4) Mengambil tindakan yang diperlukan terhadap
peralatan yang rusak
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadapa persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian ( jika ada )
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Valiadasi proses penyelenggara upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan ( jika ada )
f. Manajemen resiko dan keselamatan
5. Pengukuran analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran
1. Kepuasan pelanggan
2. Audit Internal
3. Pemantauan dan pengukuran proses
Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas
Page 14
4. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan

c. Pengendalian jika hasil yang tidak sesuai


d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)
a. Perencanaan Pelayanan Klinis
b. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
c. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis/ UKP
1. Proses pembelian
2. Verifikasi barang yang dibeli
3. Kontrak dengan pihak ketiga
d. Penyelenggaran pelayanan klinis/ UKP
1. Pengendalian proses pelayanan klinis/ UKP
2. Validasi proses pelayanan klinis
3. Identifikasi dan ketelusuran
4. Hak dn kewajiban pasien
5. Pemeliharaan barang milik pelanggan ( spesiemen, rekam medis
dll.)
6. Manajemen resiko dan keselamatan pasien
e. Peningkatan mutu dan Pelayanan klinis/ UKP dan keselamatan pasien.
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajeman resiko
f. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan :
1. Umum
2. Pemantauan dan pengukuran:
a. Kepuasan pelanggan
b. Audit internal
c. Pemantauan dan pengukuran proses
d. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4. Analisa data
5. Peningkatan berkelanjutan
6. Tindakan korektif
7. Tindakan preventif

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 15
VII. Penutup
Demikian Pedoman manual mutu ini dibuat untuk dijadikan acuan didalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Cipanas dan mampu memberikan informasi yang konsisten ke dalam maupun ke
luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun dan ditetapkan serta
dipelihara oleh seluruh komponen UPT Puskesmas Wanaraja DTP.

Pedoman Manual Mutu UPTD Puskesmas Cipanas


Page 16

Anda mungkin juga menyukai