Anda di halaman 1dari 87

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum
pendidikan dasar dan menengahpun menjadi perhatian dan pemikiran-
pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa
kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah apa yang
dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai
dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun
2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta
berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas sebagai satuan pendidikan menengah
di lingkungan Kementerian Agama perlu menyusun KTSP Madrasah
Tsanawiyah yang mengacu pada standar nasional pendidikan. Penyusunan
KTSP MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas ini dimaksudkan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Melalui KTSP ini diharapkan

1 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
pelaksanaan program-program pendidikan di MTs SKB 3 Menteri Lubuk
Bayas sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.
Untuk itu, penyusunannya perlu melibatkan seluruh warga madrasah yang
terdiri atas unsur madrasah, komite madrasah, di bawah koordinasi dan
supervisi dari Mapenda Kementerian Agama Kabupaten Tuban.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan
menjadi kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam proses pembelajaran
yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas, hendaknya
berlangsung secara efektif yang mampu membangkitkan aktivitas dan
kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana kurikulumlah (para pendidik)
yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses pembelajaran. Para
pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan bagi anak, sehingga anak betah di sekolah. Atas dasar
kenyataan tersebut, maka pembelajaran di sekolah menengah hendaknya
bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan kreativitas
anak, efektif, demokratis, menantang, dan menyenangkan. Dengan spirit
seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi
penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di MTs SKB 3 Menteri Lubuk
Bayas.
Dokumen KTSP MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas ini secara keseluruhan
mencakup :
1. struktur dan muatan kurikulum;
2. beban belajar murid;
3. kalender pendidikan;
4. silabus dan
5. rencana pelaksanaan pembelajaran.

B. Landasan Penyusunan KTSP


1. Landasan Filosofis

2 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Madrasah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-
nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki
nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup
berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar
filosofis dalam pengembangan kurikulum madrasah. Madrasah sebagai
bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial
dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi
pertimbangan dalam penentuan struktur kurikulum madrasah ini.
2. Landasan Yuridis
a. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (5), Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi
nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia dan Pasal 32 ayat (1), Negara
memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dalam
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3, Pendidikan
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pasal 36 ayat (2), Kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pasal 38 ayat (2),
Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai
dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan
komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas

3 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Desentralisasi pengelolaan pendidikan.
Pemerintah daerah yang menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan
wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan
pendidikan yang semula sentralistik berubah menjadi desentralistik.
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan diberikan kewenangan
untuk mengelola pendidikan, seperti dalam penyusunan dan
pelaksanaan kurikulum di satuan kerja masing-masing.
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Sistem Nasional Pendidikan Pasal 17 ayat (1), Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs./SMPLB,
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat
dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat,
peserta didik.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 6 Tahun 2007
tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional dan
nomor 24 Tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan, Satuan pendidikan dapat mengadopsi
atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar
dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait.
f. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2008
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan

4 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan
Madrasah Aliyah
g. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam Nomor:
DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006, tanggal 1 Agustus 2006, tentang
Pelaksanaan Standar Isi, yang intinya bahwa madrasah dapat
meningkatkan kompetensi lulusan dan mengembangkan kurikulum
dengan standar yang lebih tinggi.

C. Tujuan Pengembangan KTSP


Penyusunan KTSP ini sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua
potensi yang ada di daerah dan untuk meningkatkan kualitas MTs SKB 3
Menteri Lubuk Bayas, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis,
memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi
imtak.

D. Prinsip Pengembangan KTSP


Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kurikulum ini
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia;
Keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang
memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman
dan taqwa serta akhlak mulia

5 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
2. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya;
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.

3. Beragam dan terpadu;


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan
tepat antarsubstansi.
4. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni;
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
5. Relevan dengan kebutuhan kehidupan;

6 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan,
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan;
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
7. Belajar sepanjang hayat;
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
8. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
(Kepala Madrasah, Guru, Karyawan, Murid ) dan pemangku kepentingan
lain (Komite Madrasah, Orang Tua Murid Lingkungan Pesantren,
Masyarakat, Lembaga-lembaga lain).
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH

A. Tujuan Satuan Pendidikan


Tujuan pendidikan MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas adalah meletakkan
dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan
pendidikan tersebut berlandaskan pada antara lain:
1. Berdasarkan Pembukaan UUD 1945 alinea IV
2. Permen No. 22 Tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan mata
pelajaran dan kompetensi dasar mata pelajaran (Standart Isi)

8 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
3. Permen No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan Madrasah
Tsanawiyah dan Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
4. Permenag No. 2 tahun 2008 tentang penetapan Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan dalam Bidang Keagamaan di Satuan Pendidikan
SMP/MTs
5. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 2009 tentang Petuntuk Teknis
Pelaksanaan Pengembangan KTSP untuk SMP/MTs

B. Visi Madrasah Tsanawiyah MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas


Bertaqwa, Cerdas, Trampil, Disiplin, Sehat, Berwawasan Lingkungan dan
Cinta Tanah Air
Indikator:
1. Prestasi dalam bidang Agama
2. Prestasi dalam bidang akademik dan non akademik
3. Prestasi dalam bidang IPTEK dan IMTAQ
4. Bersikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari
5. Berpola hidup sehat jasmani dan rohani
6. Terwujudnya lingkungan yang aman, asri, indah, produktif, dan inovatif
7. Mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

C. Misi Madrasah Tsanawiyah MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas


1. Meningkatkan ketaqwaan serta terbentuknya jiwa dan perilaku Islami.
2. Mengembangkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan
dan Islami (PAIKEMI).
3. Meningkatkan mutu pendidikan di bidang akademik dan non akademik.
4. Melestarikan dan mengembangkan olah raga, seni, dan budaya
5. Meningkatkan ketrampilan dalam bidang IPTEK
6. Menanamkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari

9 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
7. Mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, asri, indah, produktif, dan
inovatif
8. Mampu mengembangkan sikap dan kepribadian untuk bangsa dan negara

D. Tujuan Madrasah Tsanawiyah MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas


Secara khusus tujuan pendidikan di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas
adalah :
1. Meningkatkan prestasi dalam bidang agama dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari
2. Membekali siswa mampu membaca dan menulis Al-Quran.
3. Membiasakan siswa melakukan sholat berjamaah.
4. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan berbagai pendekatan,
diantaranya CTL, PAIKEMI, dan pembelajaran berbasis masalah (PBM)
serta layanan bimbingan konseling.
5. Mewujudkan peningkatkan prestasi nilai rata-rata mapel UN 0,5 setiap
tahunnya
6. Meraih kejuaraan olimpiade khususnya pada mata pelajaran UN
dalam 10 besar tingkat kabupaten.
7. Melestarikan budaya daerah melalui MULOK bahasa jawa sesuai
dengan konteks atau lingkungannya.
8. Meraih kejuaraan bidang olah raga dan seni tingkat Kelompok
Kerja Madrasah (KKM).
9. Menjadikan siswa mampu mengakses berbagai informasi yang
positif.
10. Membekali siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya.
11. Membudayakan gemar membaca.
12. Membiasakan siswa memiliki kesadaran terhadap kelestarian
lingkungan hidup.

10 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
13. Mengembangkan kepribadian sesuai dengan budaya dan karakter
bangsa.

11 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur dan muatan kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang tertuang dalam Standar Isi meliputi lima kelompok mata
pelajaran sebagai berikut ini:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Kelompok mata pelajaran estetika;
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut memiliki cakupan dan kegiatan masing-
masing seperti yang tertuang dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP) pasal 6 ayat (1) dan pasal 7 berikut:

Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran

Kelompok
No Cakupan Melalui
Mapel
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran Kegiatan keagamaan,
Akhlak Mulia agama dan akhlak mulia pembelajaran
dimaksudkan untuk kewarganegaraan dan
membentuk peserta didik pembinaan
menjadi manusia yang kepribadian/ akhlak
beriman dan bertakwa mulia, pembelajaran
kepada Tuhan Yang Maha ilmu pengetahuan dan
Esa serta berakhlak mulia. teknologi, estetika,
Akhlak mulia mencakup jasmani, olahraga dan
etika, budi pekerti, atau kesehatan, dan
moral sebagai perwujudan pengembangan diri/
12 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Kelompok
No Cakupan Melalui
Mapel
dari pendidikan agama. ekstrakurikuler
2. Kewarganega- Kelompok mata pelajaran Kegiatan keagamaan,
raan dan kewarganegaraan dan pembinaan
Kepribadian kepribadian dimaksudkan kepribadian/akhlak
untuk peningkatan kesadaran mulia, pembelajaran
dan wawasan peserta didik kewarganegaraan,
akan status, hak, dan bahasa, seni dan
kewajibannya dalam budaya, dan
kehidupan bermasyarakat, pendidikan jasmani,
berbangsa, dan bernegara, dan pengembangan
serta peningkatan kualitas diri/ekstrakurikuler
dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan
termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-
hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa,
pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum,
ketaatan membayar pajak,
dan sikap serta perilaku anti
korupsi, kolusi, dan
nepotisme.

13 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Kelompok
No Cakupan Melalui
Mapel

3. Ilmu Kelompok mata pelajaran Kegiatan pembelajaran


Pengetahuan ilmu pengetahuan dan bahasa, matematika,
dan Teknologi teknologi pada SMP/MTs/ ilmu pengetahuan
SMPLB dimaksudkan untuk alam, ilmu
memperoleh kompetensi pengetahuan sosial,
dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan/kejuruan,
teknologi serta dan/atau teknologi
membudayakan berpikir informasi dan
ilmiah secara kritis, kreatif komunikasi, serta
dan mandiri. muatan lokal yang
relevan.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran Kegiatan bahasa, seni
estetika dimaksudkan untuk dan budaya,
meningkatkan sensitivitas, keterampilan, dan
kemampuan muatan lokal yang
mengekspresikan dan relevan, dan
kemampuan mengapresiasi pengembangan diri/
keindahan dan harmoni. ekstrakurikuler
Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam
kehidupan individual
sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan

14 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Kelompok
No Cakupan Melalui
Mapel
kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran Kegiatan pendidikan
Olahraga dan jasmani, olahraga dan jasmani, olahraga,
Kesehatan kesehatan pada SMP/MTs/ pendidikan kesehatan,
SMPLB dimaksudkan untuk ilmu pengetahuan
meningkatkan potensi fisik alam, dan muatan lokal
serta membudayakan yang relevan, dan
sportivitas dan kesadaran pengembangan diri/
hidup sehat. ekstrakurikuler
Budaya hidup sehat termasuk
kesadaran, sikap, dan prilaku
hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang
bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial
untuk mewabah.

Struktur kurikulum yang digunakan di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas


merujuk pada Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 dan Permenag No. 2 Tahun
2008 yang didalamnya dijelaskan bahwa struktur kurikulum MTs meliputi

15 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama
tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan kelas IX.

Tabel 2. Struktur Kurikulum berdasarkan Permen Diknas Nomor 22 tahun


2006 dan Permenag No. 2 Tahun 2008
Kelas dan Alokasi Waktu
Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam
a. Quran Hadist 2 2 2
b. Aqidah Ahlaq 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 2 2 2
5. Bahasa Inggris 4 4 4
6. Matematika 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
9. Seni Budaya 2 2 2
10.Pendidikan jasmani, olahraga dan 2 2 2
kesehatan
11. Ketrampilan / TIK 2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2

C. Pengembangan Diri 2 2 2

Jumlah 42 42 42

Struktur kurikulum MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas meliputi substansi


pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun
mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. struktur kurikulum disusun

16 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Kurikulum MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas memuat 14 mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel
2.
b. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di MTs SKB 3
Menteri Lubuk Bayas terdiri atas Quran Hadist, Aqidah Ahlaq, Fiqih,
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan mata pelajaran Bahasa arab
c. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah.
d. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan
kondisi madrasah yang difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler maupun dalam bentuk pelayanan konseling.
e. Substansi mata pelajaran IPA terdiri dari biologi, fisika, dan kimia
dan IPS terdiri dari geografi, ekonomi, dan sejarah
f. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
g. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah
34 - 38 minggu.
Adapun struktur kurikulum MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas disajikan pada
Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3. Struktur Kurikulum MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas.

Alokasi Waktu/Klas
Komponen
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama Islam

17 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
a. Al-Quran Hadits 2 2 2
b. Aqidah Akhlaq 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Bahasa Inggris 4 4 4
6. Matematika 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
9. Seni Budaya 2 2 2
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
11. Ketrampilan/Tinkom 2 2 2
B. Muatan Lokal
Bahasa Jawa 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)

18 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
1. Kegiatan
Bimbingan Konseling (BK)
2. Kegiatan
Ekstrakurikuler
a. Kepramuka
an
b. Sepak
bola /Futsal
c. Voli
d. Hadrah
e. Baca Al-
Quran
f. Bimbingan
materi olimpiade
g. Pembinaan
Mata Pelajaran
h. UKS (Unit
Kesehatan Siswa)
i. PDKS
(Pelatihan Dasar Kepemimpinan Siswa)
Jumlah 41 41 41
Keterangan:
*) : diluar jam pelajaran regular dan ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum SMP/MTs meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan
dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik dan materi
muatan lokal serta pengembangan diri.
1. Mata Pelajaran Wajib

19 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Mata pelajaran wajib yang diselenggarakan di MTs SKB 3 Menteri Lubuk
Bayas terdiri atas mata pelajaran sebagai berikut:
a. Quran Hadist
Mata pelajaran Qur'an-Hadis MTs ini merupakan kelanjutan dan
kesinambungan dengan mata pelajaran Qur'an-Hadis pada jenjang MI
dan MA, terutama pada penekanan kemampuan membaca Al-Qur'an-
Hadis, pemahaman surat-surat pendek, dan mengaitkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis
adalah:
1. Meningkatkan kecintaan siswa terhadap Al-Qur'an dan hadis.
2. Membekali siswa dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an
dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi
kehidupan.
3. Meningkatkan kekhusyukan siswa dalam beribadah terlebih salat,
dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan
surat/ayat dalam surat-surat pendek yang mereka baca
Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah
Tsanawiyah meliputi:
1. Membaca dan menulis yang merupakan unsur penerapan ilmu
tajwid.
2. Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman,
interpretasi ayat, dan hadis dalam memperkaya khazanah
intelektual.
3. Menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur
pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

b. Aqidah Ahlaq
Akidah-Akhlak di MTs adalah salah satu mata pelajaran PAI yang
merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari

20 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Secara
substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan
mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan
akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-
hari. Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:
3. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
4. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan
menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik
dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari
ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di MTs. meliputi:
1. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat
Allah, al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah,
Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.
2. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, taat,
khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaaah,
tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan taaawun, berilmu, kreatif,
produktif, dan pergaulan remaja.
3. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah,
putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah,
fitnah, dan namiimah.

c. Fiqih

21 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya
untuk diaplikasikankan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim
yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna).
Pembelajaran fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat:
1. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam
mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia
dengan Allah yang diatur dalam fikih ibadah dan hubungan manusia
dengan sesama yang diatur dalam fikih muamalah.
2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial.
Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan
menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang
tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
Ruang lingkup fikih di Madrasah Tsanawiyah meliputi :
1. Aspek fikih ibadah meliputi: ketentuan dan tatacara taharah, salat
fardu, salat sunnah, dan salat dalam keadaan darurat, sujud, azan
dan iqamah, berzikir dan berdoa setelah salat, puasa, zakat, haji dan
umrah, kurban dan akikah, makanan, perawatan jenazah, dan ziarah
kubur.
2. Aspek fikih muamalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli,
qirad, riba, pinjam- meminjam, utang piutang, gadai, dan borg serta
upah.
d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran
yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan
kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam
sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat

22 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani
ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di
Indonesia.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya
mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam
yang telah dibangun oleh Rasulullah saw dalam rangka
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
2. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa
kini, dan masa depan.
3. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah
secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
4. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di
masa lampau.
5. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah
dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya,
politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk
mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di Madrasah Tsanawiyah
meliputi:
1. Pengertian dan tujuan mempelajari sejarah kebudayaan Islam
2. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Makkah
3. Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW periode Madinah
4. Memahami peradaban Islam pada masa Khulafaurrasyidin
5. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani

23 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Umaiyah
6. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Bani
Abbasiyah
7. Perkembangan masyarakat Islam pada masa Dinasti Al
Ayyubiyah
8. Memahami perkembangan Islam di Indonesia.
e. Bahasa Arab
Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan
membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa
Arab baik reseptif maupun produktif.
Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab,
baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan
berbahasa, yakni menyimak (istima), berbicara (kalam), membaca
(qiraah), dan menulis (kitabah).
2. Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai
salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya
dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara
bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan
demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas
budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah
meliputi tema-tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk
paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan
madrasah, kehidupan keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan
keagamaan, dan lingkungan.

24 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
f. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Pendidikan Kewarganegaraan di tingkat SMP/ MTs bertujuan untuk :
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa
Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan
jaminan keadilan
2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional,
Hukum dan peradilan internasional
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan

25 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan
HAM

4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga


diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi,
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi
dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju
masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat
demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.
g. Pendidikan Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Indonesia di tingkat SMP/ MTs. bertujuan untuk :
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara

26 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan berbahasa
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.
1. Mendengarkan
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
h. Pendidikan Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di tingkat SMP/MTs. bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan
dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional
2. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris
untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global
3. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan
antara bahasa dengan budaya.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs meliputi:
1. kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau
menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam
empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara,

27 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat
literasi functional;
2. kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional
pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive,
recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam
penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika;
3. kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan
tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi
sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara
berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi
(mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan
berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi
pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).
i. Pendidikan Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut :
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

28 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan
SMP/MTs. meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Bilangan
2. Aljabar
3. Geometri dan Pengukuran
4. Statistika dan Peluang.
j. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA )
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,
konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
5. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SMP/ MTs. meliputi aspek-
aspek sebagai berikut.

29 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
1. Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
2. Materi dan Sifatnya
3. Energi dan Perubahannya
4. Bumi dan Alam Semesta
k. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )
Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa


ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial
3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan
2. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
3. Sistem Sosial dan Budaya
4. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
l. Pendidikan Seni Budaya
Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya

30 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam
tingkat lokal, regional, maupun global.
Ruang lingkup mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
1. Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam
menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-
mencetak, dan sebagainya
2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal,
memainkan alat musik, apresiasi karya musik
3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh
dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.

4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah
suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari
dan seni peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu
bidang seni sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta
fasilitas yang tersedia. Setelah madrasah mampu menyelenggarakan
pembelajaran lebih dari satu bidang seni, peserta didik diberi
kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.
m. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola
hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang
terpilih
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang
lebih baik.

31 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis
6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri
sendiri, orang lain dan lingkungan
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan
yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik
yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta
memiliki sikap yang positif.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan


Kesehatan untuk tingkat SMP/MTs. adalah sebagai berikut :
1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola
basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan
beladiri, serta aktivitas lainnya
2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,
komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta
aktivitas lainnya
3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan
tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas
lainnya
4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam
aerobik serta aktivitas lainnya

32 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,
keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya
6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan
lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan
tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih
makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera,
mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam
kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek
tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.
n. Pendidikan Ketrampilan / Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami teknologi informasi dan komunikasi

2. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi


informasi dan komunikasi
3. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
4. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan
komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan
informasi
2. Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari
satu perangkat ke perangkat lainnya.

33 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
2. Pengembangan Muatan Lokal
a. Rasional Muatan Lokal
Penerapan muatan lokal diharapkan dapat memberikan bekal
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku kepada peserta didik agar
mereka memiliki wawasan yang luas tentang keadaan lingkungan daerah
dan kebutuhan masyarakatnya sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang
berlaku serta ikut mengambil bagian dalam mendukung kelangsungan
pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Melalui implementasi
muatan lokal yang dikembangkan di satuan pendidikan, diharapkan
peserta didik dapat:
a. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial,
dan budaya daerah;
b. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan
mengenai lingkungan daerah yang berguna bagi dirinya dan
masyarakat pada umumnya;
c. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan
yang berlaku di daerah, serta melestarikan dan mengembangkan
nilai-nilai luhur budaya daerah dalam rangka menunjang
pembangunan nasional;
d. berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat dan pemerintah
daerah.
b. Muatan Lokal MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas
Dari hasil kajian yang dilakukan oleh tim pengembangan kurikulum
MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas dengan mengacu pada langkah awal
penyusunan muatan lokal, meliputi (1) identifikasi keadaan dan
kebutuhan lingkungan/daerah, (2) identifikasi potensi daya dukung -
internal dan eksternal, (3) identifikasi materi pembelajaran muatan lokal
sesuai dengan kebutuhan dan potensi satuan pendidikan, dan (4)

34 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
kerjasama dengan pihak lain maka dipilih muatan lokal wajib Bahasa
daerah (Bahasa Jawa) sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya
masyarakat setempat (jawa) dalam wujud komunikasi dan apresiasi
sastra.
c. Standar Kompetensi Lulusan Muatan Lokal Bahasa Jawa
Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan,
penyampaian berita radio/TV, dialog interaktif, pidato, khotbah/ceramah,
dan pembacaan berbagai karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama,
novel remaja, syair, kutipan, dan sinopsis novel dalam ragam
ngoko/krama
Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan
wawancara, presentasi laporan, diskusi, protokoler, dan pidato, serta
dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek, novel
remaja/Roman, puisi, tembang, dan dramansi dalam ragam ngoko/krama
Membaca
Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai
bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita
pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, Tembang, dan novel dari
berbagai angkatan
Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran,
perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan
singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan,
poster, iklan baris, resensi, karangan, karya ilmiah sederhana, pidato,
surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng,
puisi, drama, puisi, dan cerpen.

35 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
3. Kegiatan Pengembangan Diri
a. Pengertian Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan bertujuan mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal, yaitu menjadi manusia yang
mampu menata diri dan menjawab berbagai tantangan baik dari dirinya
sendiri maupun dari lingkungannya secara adaptif dan konstruktif baik
dilingkungan keluarga maupun masyarakat. Pengembangan diri di
madrasah bersifat pilihan, dalam arti setiap siswa wajib mengikuti
kegiatan pengembangan diri, tidak termasuk dalam pelayanan
Bimbingan dan Konseling yang merupakan program pengembangan diri
wajib.
b. Tujuan Kegiatan Pengembangan Diri
1. Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan
perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi
sekolah/madrasah.
2. Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan
kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan,
kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan
karir, kemampuan pemecahan masalah, dan kemandirian
c. Ruang Lingkup Pengembangan Diri
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak
terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti
oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya.

36 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Kegitan tidak terprogram dilaksanakan secara lansung oleh pendidik dan
tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua
peserta didik.
d. Bentuk Kegiatan Pengembangan diri
1. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram (seperti dalam tabel
4) dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu
tertentu untuk memenuhi kebutuhan peserta didik secara individual,
kelompok, dan atau klasikal melalui penyelenggaraan:
Tabel 4 : Kegiatan pengembangan diri terprogram
Kegiatan Pelaksanaan
layanan dan kegiatan Individual
pendukung konseling Kelompok :
tatap muka guru BK dalam kelas
kegiatan ekstra kurikuler Kepramukaan
Olahraga
Pelatihan
Dasar Kepemimpinan Siswa
Mata Pelajaran
Seni dan Sastra
Dan lain-lain

2. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram (seperti pada


tabel 5) dapat dilaksanakan sebagai berikut:

Tabel 5 : Kegiatan pengembangan diri tidak terprogram


Kegiatan Contoh Kegiatan
Rutin, yaitu kegiatan Piket kelas
yang dilakukan terjadwal Baris di
lapangan dan membaca ikrar pelajar
Berdoa

37 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran
Sholat dzuhur
berjamaah
Senam
bersama
Upacara
benderaa
Bakti Sosial
Dan lain-lain
Spontan, adalah kegiatan Memberi dam
tidak terjadwal dalam menjawab salam
kejadian khusus Meminta maaf
Berterima
kasih
Mengunjungi
teman/ orang sakit
Membuang
sampah pada tempatnya
Menolong
orang dalam kesusahan
Melerai
pertengkaran
Membudayaka
n antri
Dan lain-lain
Keteladanan, adalah Penampilan
kegiatan dalam bentuk Guru
perilaku sehari-hari Mengambil
sampah yang berserakan

38 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Mengucapkan
terima kasih
Meminta maaf
jika bersalah
Menghargai
pendapat orang lain
Memberi
kesempatan kepada orang yang
bereda pendapat
Mendahulukan
kesempatan kepada orang tua
Penugasan
peserta didik secara bergilir
Menaati tata
tertib (displin, taat waktu dan
peraturan)
Memberi salam
ketika bertemu
Berpakain rapi
dan bersih
Menepati janji
Memberi
penghargaan kepada yang
berprestasi
Berprilaku
santun
Pengendalian
diri yang baik
Memuji pada

39 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
orang yang jujur
Mengakui
kebenaran orang lain
Dan lain-lain

Berdasarkan kondisi obyektif madrasah, pengembangan diri yang dipilih


dan dilaksanakan di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas adalah seperti
tabel 6 berikut:
Tabel 6: Kegiatan pengembangan diri di MTs SKB 3 Menteri Lubuk
Bayas
Jenis Pengembangan Nilai-nilai yang Strategi
Diri ditanamkan pelaksanaan
A. Bimbingan Landasan hidup Pembentu
Konseling religius kan karakter
Landasan perilaku atau
etis kepribadian
Kematangan emosi Pemberia
Kematangan n motivasi
intelektual
Kesadaran
tanggung jawab sosial
Kesadaran gender
Pengembangan diri
Wawasan karier
Perilaku
kewirausahaan
(kemandirian perilaku
ekonomis)
Kematangan

40 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
hubungan dengan
teman sebaya

B. Ekstrakurikuler
1. Kepramukaan Demokratis Latihan
Disiplin terprogram
Kerjasama (kepemimpinan
Rasa kebangsaaan dan organisasi)
Nasionalisme
Toleransi
Peduli sosial dan
lingkungan
Cinta damai, dan
Kerja keras
Terampil dan
mandiri
Mempertahankan
hidup

2. Olah raga
a. Sepak bola/ Mengembangkan Melalui
Futsal prestasi sepak bola/ latihan rutin
futsal Melalui
perlombaan
Meningkatkan antar kelas
kemampuan dan dan antar
ketrampilan siswa sekolah/
dalam permainan sepak madrasah
bola/futsal sebagai
olahraga prestasi

41 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Meningkatkan
kesehatan fisik dan
mental siswa
Menumbuhkan jiwa
sportifitas

b. Bola voli Mengembangkan Melalui


prestasi voli latihan rutin
Meningkatkan Melalui
kemampuan dan perlombaan
ketrampilan siswa antar kelas
dalam permainan voli dan antar
sebagai olahraga sekolah/
prestasi madrasah
Meningkatkan
kesehatan fisik dan
mental siswa
Menumbuhkan jiwa
sportifitas

42 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
3. Seni dan Sastra
a. Hadrah Memberikan ktrampilan Melalui
mengunakan alat-alat dan latihan rutin
gerakan yang bernuansa Melalui
islami serta untuk perlombaan
pemantapan iman dan antar kelas
taqwa siswa dan antar
sekolah/
madrasah
Mengikut
i even-even
bernuansa
agama
seperti
pondok
romadlon
b. Seni baca Al- Memberi Melalui
Quran ketrampilan pada latihan rutin
peserta didik untuk Melalui
bisa melantunkan ayat- perlombaan
ayat Al-Quran dengan antar kelas
indah. dan antar
sekolah
Mengikut
i even-even
bernuansa
agama
seperti
pondok

43 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
romadlon
4. Bimbingan Memberi tambahan Melalui
materi olimpiade kemampuan dan latihan rutin
mempersiapkan peserta Melalui
didik dalam materi perlombaan
olimpiade antar kelas
Mengikut
i perlombaan
tingkat
kabupaten

5. Pembinaan Mata
Pelajaran
a. Math n Sains Memberi tambahan Melalui
Club kemampuan dan latihan rutin
ketrampilan peserta Melalui
didik dalam pelajaran
mempelajari biasa
matematika
b. Social Club Memberi tambahan
kemampuan dan
ketrampilan peserta
didik dalam
mempelajari ilmu sosial
c. Language Club Memberi tambahan
kemampuan dan
ketrampilan peserta
didik dalam
mempelajari ilmu

44 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
bahasa (inggris)

6. Usaha Kesehatan Memberi tambahan Melalui


Sekolah (UKS) kemampuan dalam hal latihan rutin
kesehatan di sekolah
Memupuk rasa Melalui
kepedulian terhadap latihan
sesama tingkat
Menanamkan kabupaten
pentingnya kesehatan Mengikut
bagi kehidupan i perlombaan
manusia sejak dini tingkat
kabupaten

45 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
7. Pelatihan Dasar Menumbuhkan sikap: Melalui
Kepemimpinan Tanggung jawab latihan rutin
Siswa (PDKS) Keberanian Melalui
Tekun kegiatan
Sportifitas madrasah
Disiplin
Mandiri
Demokratis
Cinta damai
Cinta tanah air
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Keteladanan
Sabar
Toleransi
Kerja keras
Pantang menyerah
Kerja sama

C. Pengembangan diri
tidak terprogram
1. Rutin Menumbuhkan
kebiasaan siswa untuk Piket kelas
selalu memupuk rasa
kepedulian terhadap Berdoa sebelum
sesama dan lingkungan dan sesudah
Mengaplikasikan kegiatan
nilai-nilai agama dalam pembelajaran
kehidupan sehari-hari

46 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Menumbuhkan rasa Sholat dhuha dan
nasionalisme sholat dzuhur
Membiasakan berjamaah
hidup sehat dan teratur
Senam bersama

Upacara bendera

Bakti Sosial
2. Spontan Menumbuhkan rasa
hormat menghormati, Memberi dan
toleransi, dan saling menjawab
menghargai antar salam
sesama makhluk
Tuhan Meminta maaf
Mengembangkan
dan meningkatkan Berterima kasih
jiwa sosial dan peduli
sesama Mengunjungi
Mengembangkan teman/ orang
dan meningkatkan rasa sakit
peduli pada
lingkungan Membuang
sampah pada
tempatnya

Menolong orang
dalam
kesusahan

47 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang

Mengatasi silang
pendapat
3. Keteladanan Mengembangkan
nilai-nilai positif dalam Penampilan Guru
diri manusia sebagai
teladan terhadap Membaca buku di
sesama kelas atau
perpustakaan

Menghargai
pendapat
orang lain

Mendahulukn
kesempatan
kepada ortu

Penugasan peserta
didik secara
bergilir

Menaati tata tertib
sekolah

Berpakain rapi
dan bersih

Memberi

48 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
penghargaan
kepada yang
berprestasi

Memuji pada
orang yang
jujur

Membantu kaum
yang fakir

Mengunjungi
teman yang
sakit

Mengembalik-an
barang yang
bukan
miliknya

Membiasakan
antri

e. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri


1. Kegiatan pengembangan diri yang bersifat rutin dilaksanakan pada
waktu pembelajaran efektif dengan mengalokasikan waktu khusus
dalam jadwal pelajaran, dibina oleh guru dan konselor.

49 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
2. Kegiatan pengembangan diri yang bersifat spontan dilaksanakan secara
insidental baik diwaktu pembelajaran efektif maupun di luar jam
pembelajaran efektif yang dubina oleh semua guru, wali kelas
maupun konselor.
3. Kegiatan pengembangan diri terpogram dilaksanakan di luar jam
pembelajaran (Kegiatan Ekstrakurikuler) dibina oleh guru, praktisi,
atau alumni yang memiliki kualifikasi baik berdasarkan keputusan
kepala madrasah.
4. Jadwal Kegiatan pengembangan diri seperti tercantum pada tabel 7
berikut:

Tabel 7. Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri


JENIS
No. KELAS HARI WAKTU
KEGIATAN
1 Bimb. Konseling VII, VIII, IX Senen Sabtu 07.00-12.30

50 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
2 Ekstrakurikuler :
a. Kepramukaan VII, VIII, IX Jumat 13.00-16.00
b. Sepak bola VII, VIII, IX Sabtu 15.30-17.00
c. Futsal VII, VIII, IX Sabtu 15.30-17.00
d. Voli VII, VIII, IX Sabtu 15.30-17.00
e. Hadrah VII, VIII, IX Kamis 16.00-17.00
f. Baca Al-Quran VII, VIII, IX Senen Sabtu 07.40-08.20
g. Bimbingan VII, VIII, IX Sabtu 14.00-15.30
materi olimpiade
h. Pembinaan Mata VII, VIII, IX Selasa, Rabu, 14.00-15.00
pelajaran dan Sabtu

i. UKS VII, VIII, IX Jumat 13.00-16.00


j. PDKS VII, VIII, IX Menyesuaikan Menyesuaik
3 Rutin : an
1. Piket VII, VIII, IX Senin-Sabtu 12.30-12.45
kelas VII, VIII, IX Senin-Sabtu integrasi
2. Berdoa dengan
sebelum dan KBM
sesudah pelajaran VII, VIII, IX Senin-Sabtu 09.30-09.45
3. Sholat 11.30-12.00
dzuhur VII, VIII, IX Jumat 07.00-08.00
berjamaah VII, VIII, IX Senen 07.00-07.40
4. Senam VII, VIII, IX Insidental Insidental
4 bersama
Spontan VII, VIII, IX Senin-Sabtu Insidental
5 Teladan VII, VIII, IX Senin-Sabtu Insidental

4. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa (PBKB)

51 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke
dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah/ madrasah.
Guru dan madrasah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan
RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada
dua jenis yaitu (1) indikator sekolah/madrasah dan kelas, dan (2) indikator
untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh
kepala madrasah, guru dan personalia madrasah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi madrasah sebagai lembaga pelaksana
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga
dengan kegiatan madrasah yang diprogramkan dan kegiatan madrasah
sehari-hari (rutin). Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku
afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu.
Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan
karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang
semakin komplek antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di
atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan
dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan
sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan
pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui
berbagai kegiatan dikelas, madrasah, dan masyarakat. Di kelas
dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan
cara integrasi. Di sekolah/madrasah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan
dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari
sebagai bagian dari budaya sekolah/madrasah sehingga peserta didik

52 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan
melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-
tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian
masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan
mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter,
melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu
tindakan di sekolah/madrasah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai
yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan
sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini:
BT : Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan
berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai
konsisten)
MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan
perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

53 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
5. Pengaturan Beban Belajar
a. Beban belajar di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas menggunakan
sistem paket dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 8. Beban belajar di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas
Minggu
Satu jam Jumlah jam Waktu
efektif/
Kls pembelajaran pembelajaran pembelajaran
tahun
tatap muka per minggu / jam / tahun
pelajaran
VII 40 41 41 1476

VIII 40 41 41 1476

IX 40 41 41 1476

2. Secara operasional alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan


mandiri tidak terstruktur MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas maksimal
50% dari waktu tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Penugasan terstruktur di antaranya pekerjaan rumah (PR), penyusunan
program/perencanaan kegiatan, laporan pelaksanaan kegiatan.
Penugasan mandiri tidak terstruktur terdiri dari tugas-tugas individu
atau kelompok yang disesuaikan dengan potensi, minat, dan bakat
peserta didik.
Tabel 9. Alokasi waktu penugasan terstruktur
Alokasi waktu kegiatan/
jam pelajaran/minggu
Komponen
Tug. struk
TM
maks. ekuiv:
A. Mata Pelajaran

54 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 2 1
b. Aqidah Akhlaq 2 1
c. Fiqih 2 1
d. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2 1
2. Bahasa Arab 3 2
3. Pendidikan Kewarganegaraan 2 1
4. Bahasa Indonesia 4 3
5. Bahasa Inggris 4 2
6. Matematika 4 3
7. Ilmu Pengetahuan Alam 4 2
8. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 2
9. Seni Budaya 2 1
10. Penjas Orkes 2 1
11. Keterampilan/Tinkom 2 1
B. Muatan Lokal
Bahasa Jawa 2 1
C. Bimbing konseling 2 1

c. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktik di sekolah


setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah
setara dengan satu jam tatap muka.
d. Alokasi waktu jam belajar dalam satu pekan, diatur sebagai berikut:
Tabel 10. Jumlah jam belajar selama satu pekan
Jumlah Jam
No Hari Keterangan
Pelajaran
1. Senin 7 Upacara = 1 jam pelajaran
2. Selasa 7 (JP)
3. Rabu 7 Kegiatan Keagamaan/
4. Kamis 7 Baca Quran = 1 jam pelajaran
5. Jumat 6 Tari Daerah = 1 Jam
6. Sabtu 7 Pelajaran

55 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Jumlah 41 pengembangan diri = 18 JP

6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) didasarkan pada beberapa
pertimbangan diantaranya: intake peserta didik, kemampuan daya dukung
(sarana prasarana), dan kompleksitas tiap-tiap mata pelajaran. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas menetapkan
ketuntasan belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Penentuan KKM Semester 1 dan 2 Kelas VII, VIII, dan IX
KKM
No. Mata Pelajaran
IX VII VIII
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 80 80 80
b. Aqidah Akhlaq 80 80 80
c. Fiqih 80 80 80
d. Sejarah Kebudayaan Islam 80 80 80
2. Bahasa Arab 77 77 77
3. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) 77 78 79
4. Bahasa dan Sastra Indonesia 76 77 78
5. Bahasa Inggris 78 79 80
6. Matematika 76 77 78
7. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 77 78 79
8. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 80 80 80
9. Seni dan Budaya 78 79 80
10. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 80 80 80
11. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 78 79 80
Muatan Lokal
12.
a. BTQ ( Baca Tulis Quran 78 79 80
13 Pramuka B B B
Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning
(ketuntasan belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum
maupun sudah mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum dapat
mencapai ketuntasan belajar harus mengikuti program perbaikan
(remedial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan
(pelaksanaan remedial test maksimal dua kali). Siswa yang telah mencapai
56 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
ketuntasan belajar dapat mengikuti program pengayaan (enrichment).
Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap muka
(sepulang sekolah) dengan jadwal diatur mandiri oleh guru mata pelajaran
yang bersangkutan.
1. Program Remedial (Perbaikan)
a. Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai
KKM dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial
penilaian.
d. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial.
f. Nilai remedial dapat melampaui KKM.
2. Program Pengayaan
a. Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai
KKM dalam setiap kompetensi dasar.
b. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam atau di luar jam
pembelajaran.
c. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes atau nontes.
d. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat
digunakan.

7. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan


a. Kriteria Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.
1. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua
semester di kelas yang diikuti.

57 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
b. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai laporan hasil
belajar semester II.
c. Kriteria kenaikan kelas:
i. siswa telah mencapai kriteria ketuntasan minimal pada
semua indikator, hasil belajar (HB), kompetensi dasar (KD),
dan standar kompetensi (SK) pada hampir semua mapel.
(Boleh tidak tuntas sebanyak tiga mata pelajaran selain
mata pelajaran kelompok agama dan akhlaq mulia, serta
bahasa Indonesia)
ii. memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian,
kelakuan, dan kerajinan serta pada kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia pada semester yang diikuti.
iii. ketidakhadiran tanpa izin maksimal 10% dari jumlah hari
efektif
2. Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama bila :
a. Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Jika peserta didik tidak menuntaskan KD dan SK lebih dari 3
mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran sampai
pada batas akhir tahun ajaran.
3. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai siswa untuk
semua indikator, KD, dan SK yang ketuntasan belajar minimumnya
sudah dicapai, minimal sama dengan yang dicapai pada tahun
sebelumnya.
4. Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan
kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin berhasil,
bisa dibantu untuk mencapai kompetensi yang ditargetkan.
b. Kriteria Kelulusan

58 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Berdasarkan Peraturan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Nomor: 0011/P/BSNP/XII/2011 Tentang Prosedur Operasi Standar Ujian
Nasional SMP/ MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK Tahun
Pelajaran 2011-2017
1. Kelulusan dari satuan pendidikan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh
satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki
rapor semester 1 sampai 6;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; dan
d. Lulus Ujian Nasional
2. Kelulusan Ujian Nasional
a. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Madrasah apabila peserta
didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai Madrasah (NM)
b. Nilai Madrasah sebagaimana dimaksud pada nomor 1 diperoleh
dari gabungan antara nilai Ujian Madrasah dan nilai rata-rata
rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk MTs dengan pembobotan
60% untuk nilai Ujian Madrasah dan 40% untuk nilai rata-rata
rapor.
c. Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan berdasarkan Nilai
Akhir (NA).

59 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
d. Nilai Akhir (NA) sebagaimana dimaksud pada butir nomor 3
diperoleh dari gabungan Nilai Madrasah dari mata pelajaran
yang diujinasionalkan dengan Nilai UN, dengan pembobotan
40% untuk Nilai Madrasah dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.

e. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari


semua NA sebagaimana dimaksud pada butir nomor 4 mencapai
paling rendah 5,5 dan nilai setiap mata pelajaran minimal 4,0
f. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh
setiap satuan pendidikan melalui rapat dewan guru dengan
memperhatikan nilai akhlak mulia

8. Sistem Penilaian
Penilaian pendidikan di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas terdiri atas :
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil pembelajaran dalam
bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester
dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian tersebut digunakan untuk:
a. Menilai pencapaian kompetensi peserta didik
b. Bahan penyusun laporan kemajuan hasil belajar
c. Memperbaiki proses pembelajaran
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
serta kelompok matapelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan
melalui:

60 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik
b. Ujian, ulangan dan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif
peserta didik
Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi diukur melalui ulangan, penugasan dan atau bentuk lain yang
sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai. Penilaian hasil belajar
kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap
perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan
ekspresi psikomotorik peserta didik. Penilaian hasil belajar kelompok mata
pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dilakukan melalui:
a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik
b. ulangan dan penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian
standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran yang merupakan
penilaian akhir untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran terentu
dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi dan dilakukan
dalam bentuk ujian nasional.
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya
berupa tugas, proyek atau produk, porto folio dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi

61 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
informasi yang bermakna dalam mengambil keputusan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penilaian :
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dan
bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan
dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk
menentukan kompetensi dasar yang telah dicapai dan yang belum serta
untuk mengetahui kesulitan belajar siswa.
d. Hasil penilaian analisis untuk menentukan tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Program remidi bagi peserta
didik yang pencapaian kompetensinya dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah
memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang
ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya jika pembelajaran
menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi
harus diberikan baik pada proses (ketrampilan proses) misalnya teknik
wawancara maupun hasil melakukan observasi lapangan yang berupa
informasi yang dibutuhkan.

9. Mutasi (Pindah Sekolah)


Ketentuan pindah madrasah berlaku hal-hal sebagai berikut :
a. Pindah keluar
1. Peserta didik diperbolehkan pindah keluar dari Madrasah
Tsanawiyah MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas apabila telah
menempuh pendidikan minimal satu semester dan telah mengikuti
ujian semester pertama.

62 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
2. Peserta didik yang pindah keluar diberikan surat pindah untuk
sekolah yang baru dengan dilampiri buku laporan hasil belajar
peserta didik yang bersangkutan.
3. Peserta didik yang pindah keluar harus menyelesaikan seluruh
kewajiban sampai dengan satu semester saat peserta didik tersebut
pindah keluar.
b. Pindah Masuk
1. Peserta didik diperbolehkan pindah masuk dari Madrasah
Tsanawiyah atau sekolah lain.
2. Peserta didik yang pindah masuk harus dibuktikan dengan surat
pindah dari sekolah yang ditinggalkan dengan dilampiri buku
laporan hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.
3. Peserta didik yang pindah masuk harus mengikuti peraturan dan
tata tertib yang berlaku di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas.
10. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global
dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain
yang bemanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar
mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global dilaksanakan dengan memperhatikan
kecenderungan perkembangan yang terjadi dibidang ilmu pengetahuan,
teknologi, informasi dan komunikasi serta tantangan yang dihadapi para
peserta didik di masa yang akan datang.
Bentuk implementasi pendidikan berbasis pendidikan keunggulan lokal
dan global yang dikembangkan di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas
Tuban adalah sebagai berikut :
a. Pembelajaran billingual (bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) untuk
beberapa mata pelajaran.

63 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
b. Mengimplementasikan pelajaran TIK, khususnya materi internet
dalam proses pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran.
c. Memberikan bimbingan Karya Ilmiyah Remaja pada mata pelajaran
IPA, IPS, Muatan Lokal Bahasa Jawa dan Pengembangan Diri
meliputi Hasta karya dan seni batik
Bentuk keunggulan lokal dan global yang dikembangkan di MTs SKB 3
Menteri Lubuk Bayas antara lain:
a. Keunggulan Lokal
Produk pertanian, perikanan darat (tambak), dan kuliner
b. Keunggulan Global
Math and Sains Club, Languange Club, Social Club, Teknologi
informasi dan komunikasi (komputer dan internet)

64 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Alokasi Waktu

1.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran pada awal tahun pelajaran.
2.Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran.
3.Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah pembalajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4.Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum, termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
5.Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada Tabel di bawah ini.

65 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Tabel 12 : Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


1. Minggu efektif Min 34 minggu dan Digunakan untuk
belajar maks 38 minggu kegiatan pembelajaran
efektif pada setiap satuan
pendidikan
2. Jeda tengah Maks 2 minggu Satu minggu setiap
semester semester
3. Jeda antar Maks 2 minggu Antara semester I dan II
semester
4. Libur akhir Maks 3 minggu Digunakan untuk
tahun pelajaran penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5. Hari libur 2 4 minggu Daerah khusus yang
keagamaan memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya
sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
6. Hari libur Maks 2 minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional Peraturan Pemerintah
7. Hari libur Maks 1 minggu Untuk satuan pendidikan
khusus sesuai dengan ciri
kekhususan masing-
masing
8. Kegiatan khusus Maks 3 minggu Digunakan untuk
sekolah kegiatan yang
diprogramkan secara

66 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif

B. Rencana Kegiatan MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas Tahun Ajaran


2017/2018
Rincian dan rencana kegiatan MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas pada tahun
pelajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 13: Rencana kegiatan MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas TP. 2017/2018
No Nama Kegiatan Keterangan

1 Masuk hari pertama Tapel 2017/2018


2 MOS (Masa Orientasi Siswa) 2017/2018
3 Kegiatan MOP (Masa Orientasi Pramuka) 2017/2018
5 Pondok Romadlon
7 Ulangan Tengah Semester I (Ganjil)
8 Pembagian Raport sisipan I
9 Try Out 1 kelas IX
10 Try Out 2 kelas IX
11 Ulangan Umum Semester 1 (VII, VIII, IX) KKM Rengel
12 Remedial kelas VII, VIII, dan IX
13 Classmeeting semester ganjil
14 Pembagian Raport semester I
15 Libur Semester 1
15 Awal KBM Semester II 2017/2018
16 Try Out 3 kelas IX
17 PHBI (Maulid Nabi Muhammad SAW.)

67 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
18 Try Out 4 kelas IX
19 Try Out 5 kelas IX dan UTS Genap kelas VII dan VIII
20 Pembagian raport sisipan UTS Genap
21 Try Out 6 kelas IX
22 Ujian Praktek kelas IX KKM Rengel
23 UAM dan UAM-BN kelas IX
dan
24 Ujian Akhir Nasional kelas IX
Kemendiknas
25 Ulangan Umum Semester 2(VII dan VIII) KKM Rengel
26 Remedial kelas VII dan VIII
27 Pelepasan kelas IX
28 Pembagian raport semester genap
29 Pelatihan dan sosialisasi KTSP tapel 2017-2018

C. Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir
pada bulan Juni tahun berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari
raya keagamaan, Bupati, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan
dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah Kabupaten dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-
satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh
madrasah berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
Standar Isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Berdasarkan kalender pendidikan yang di
keluarkan oleh departemen Agama sebagai berikut.

68 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
5. Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 201 7/2018, sebagaimana tabel 13
berikut:
Tabel 13. Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 2017/2018
69 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
SEMESTER I

No BULAN JME HES HEF LU LHB LS LPP LHR JML

1 Juli 2017
2 Agustus 2017

3 September 2017

4 Oktober 2017

5 November 2017

6 Desember 2017
Jumlah
Keterangan :

JME : Jumlah minggu efektif LHB : Libur hari besar

HES : Hari efektif sekolah LS : Libur semester

HEF : Hari efektif fakultatif LPP : Libur permulaan puasa

LU : Libur umum LHR : Libur hari raya

SEMESTER II

No BULAN JME HES HEF LU LHB LS LPP LHR JML


1 Januari 2018
2 Pebruari 2018
3 Maret 2018
4 April 2018
5 Mei 2018
6 Juni 2018
7 Juli 2018
Jumlah
Keterangan :

70 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
JME : Jumlah minggu efektif LHB : Libur hari besar
HES : Hari efektif sekolah LS : Libur semester
HEF : Hari efektif fakultatif LPP : Libur permulaan puasa
LU : Libur umum LHR : Libur hari raya
BAB V
REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Untuk menjaga reliabilitas dan validitas kurikulum yang dipakai perlu adanya
aturan tentang revisi dan atau perubahan, serta pengembangan kurikulum secara
terarah. Adapun aturan-aturan perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

A. Tinjauan (review) Kurikulum


Kurikulum MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas di evaluasi minimal satu tahun
sekali. Sebagai pertimbangan untuk review kurikulum ada beberapa hal antara
lain :
1. Pencapaian standar kompetensi minimal yang dicapai oleh siswa .
2. Kesesuaian SK dan KD dalam kelompok materi Kewarganegaraan
dan Kepribadian dangan kondisi nyata sekolah
3. Tinjauan kurikulum dilaksanakan dengan melibatkan guru bidang
studi, waka kurikulum, waka kesiswaan, waka sarana prasarana dan
Bimbingan Konseling.
4. Tinjauan kurikulum disahkan oleh Kepala Madrasah
5. Tinjauan/pendampingan kurikulum MTs SKB 3 Menteri Lubuk
Bayas dimuat dalam berita acara. (terlampir)

B. Revisi Kurikulum
Revisi Kurikulum di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas dilakukan apabila ada
perubahan anatara lain:
1. Standar kompetensi minimal yang harus dimiliki tidak
sesuai atau mengalami peningkatan.
2. Revisi merupakan proses merubah tujuan (kompetensi
bidang studi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar), materi, metode,

71 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
dan evaluasi, dari keadaan yang selama ini dilakukan ke arah yang lebih
baik/ lebih sesuai.
3. Revisi pada komponen Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD), Mata Pelajaran baru atau materi penambahan
baru dimuat dalam Bab Standar Kompetensi dengan revisi standar
kompetensi madrasah 1 untuk SK dan kompetensi dasar madrasah 1
untuk KD, jika dilakukan perubahan lagi maka diberikan standar
kompetensi madrasah 2 untuk SK dan kompetensi madrasah 2 untuk
KD. Agar supaya berbagai proses perubahan tersebut dapat diidentifikasi
maka KD yang direvisi harus ditampilkan, sebagaimana terlihat dalam
tabel 15 berikut:
Tabel 15. Contoh perubahan SK KD Materi Quran Hadist :
Standar Kompetensi
Kelas SMS Kode SK Kompetensi KD Dasar
Madrasah 1 Madrasah 1
VII 1 SK- Al-Quran Al-Quran 1.1 Menjela 1.1 M
1. Menera 1. M s-kan enjelas-
KDQ
p-kan emahami hukum kan
H-1 Hukum al-Qur'an bacaan pengertia
bacaan dan al- bacaan n dan
Al Hadis Al fungsi
Syamsiya sebagai Syamsiya al-
h dan pedoman h dan Qur'an
AlQom hidup AlQom dan al-
ariyah ariyah Hadis
1.2 Membe
da-kan 1.2 M
hukum enjelas-
bacaan kan cara-
bacaan cara
Al menfung
Syamsiya sikan al-
h dan Qur'an
AlQom dan al-
ariyah Hadis
1.3 Menera
p-kan
bacaan 1.3 M
bacaan enerap-
Al kan al-
Syamsiya Qur'an
h dan sebagai

72 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
AlQom pedoman
ariyah hidup
dalam umat
bacaan Islam
surat-
surat Al-
Quran
dengan
benar

4. Revisi Kurikulum MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas pada


SK atau KD tersebut juga diikuti dengan revisi pada lembar silabus.
Silabus yang telah direvisi diberikan tanda perubahan silabus madrasah 1
atau silabus madrasah 2 sesuai dengan urutan perubahan yang telah
dilakukan. Jika silabus belum pernah dilakukan perubahan maka diberikan
tanda dengan silabus madrasah 0.
5. Perubahan yang dilakukan terhadap materi, metode, dan
evaluasi yang tidak merubah SK atau KD dilakukan pada silabus. Silabus
yang telah direvisi diberikan tanda perubahan silabus madrasah 1 atau
silabus madrasah 2 sesuai dengan urutan perubahan yang telah
dilakukan. Jika silabus belum pernah dilakukan perubahan maka diberikan
tanda dengan silabus madrasah 0.

C. Pengembangan Kurikulum
1. Pengembangan kurikulum dilakukan untuk menjaga agar
kurikulum yang digunakan oleh madrasah selalu mengarah kepada
tercapainya visi madrasah, sesuai dengan perkembangan IPTEK dan
harapan stakeholder
Diagram 1. Tahapan pengembangan kurikulum

Desain Kompt. Lulusan


Rencana
Kurikulum Kompt Kel. MP Stnd. Komp.
Kompt. MP Komp. Pembelajarn
Madrasah
Dasar

Monitoring
73 KTSP: Dokumen 1 MTs SKBdan Evaluasi
3 Menteri Lubuk Bayas
internal

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang

Komp Pengukuran
et.Lulu Tinjauan Ketuntasan Implementai
san Kurikulum
tercapa Belajar dalam PBM
i?
2. Pengembangan kurikulum dilaksanakan melalui proses
tinjauan kurikulum yang dilakukan oleh manajemen madrasah/sekolah,
guru-guru dan stakeholders
3. Pengembangan kurikulum dilakukan baik secara
menyeluruh maupun secara parsial.
4. Pengembangan kurikulum secara menyeluruh dilakukan
jika kompetensi lulusan sudah tercapai atau ada kebijakan baru dari
pemerintah yang berkaitan dengan kurikulum madrasah/sekolah
5. Pengembangan kurikulum secara parsial dilakukan terhadap
kompetensi, materi, metode dan evaluasi
6. Pengembangan terhadap kompetensi dilakukan terhadap
kompetensi mata pelajaran, standar kompetensi, maupun kompetensi
dasar.
7. Pengembangan terhadap kompetensi dilakukan dengan
memperhatikan perubahan beban belajar, pencapaian ketuntasan belajar
mata pelajaran, perkembangan IPTEK, dan perkembangan sumber daya
baru di madrasah/ sekolah.
8. Pengembangan terhadap materi dilakukan dengan
memperhatikan pengembangan kompetensi. Pengembangan materi dimuat
dalam silabus

74 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
9. Pengembangan terhadap metode dilakukan dengan
memperhatikan pengembangan materi dan sumber belajar baru yang
tersedia. Pengembangan metode dimuat dalam silabus
10. Pengembangan terhadap evaluasi dilakukan dengan
memperhatikan jenis kompetensi, alat ukur yang tersedia dan sumberdaya
yang tersedia. Pengembangan evaluasi dimuat dalam silabus

D. Kendali Mutu Pelaksanaan Kurikulum


Kendali Mutu Pelaksanaan MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas Agar mutu MTs
SKB 3 Menteri Lubuk Bayas tetap terjaga dan mengalami peningkatan maka
dilakukan pengawasan dari komite madrasah yang intensif dan laporan secara
rutin kepada wali murid misalnya laporan keperibadian, laporan prestasi baik
yang termuat didalam raport maupun prestasi yang di raih dari keahlian atau
kecakapan siswa. Adapun untuk mengimplementasikan maka dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penambahan materi melalui pelaksanaan kelas fullday
untuk kelas IX yang meliputi materi UN (bahasa inggris, bahasa indonesia,
matematika, dan IPA).
2. Adanya club pembinaan intensif materi olympiade MIPA
dan IPS
3. Pemberian materi pengembangan diri secara berkala

E. Kerjasama/kemitraan (Implikasi KTSP)


Kerjasama dalam pencapaian Visi dan Misi MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas
dilakukan dengan cara vertikal dan horisontal yakni :
1. Hubungan kekeluargaan dengan wali murid melalui :
- Pertemuan secara rutin untuk membicarakan perkembangan anak
- Melakukan sharing atau curah pendapat secara insendentil
2. Hubungan kekeluargaan dengan komite madrasah
75 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
- Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi secara bersama-sama
mulai program pembelajaran awal tahun pelajaran sampai biaya
keuangan operasional dan sarana prasarana.
3. Hubungan Kekeluargaan dengan instansi pemerintah .
- Melakukan evaluasi bersama tentang kekurangan dan kelebihan
lembaga serta pemenuhan kebutuhan baik ATK maupun sarana
gedung.

BAB VI
PENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

B. Prinsip Pengembangan Silabus

76 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
1. Ilmiah, keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan, cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian
materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
3. Sistematis, komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
4. Konsisten, adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Memadai, cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual dan Kontekstual, cakupan indikator, materi pokok,
pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan
perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata,
dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel, keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi
di sekolah dan tuntutan masyarakat.
8. Menyeluruh, komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor).

C. Unit Waktu Silabus


1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang
disediakan untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan di
tingkat satuan pendidikan.

77 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per
semester, per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang
sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk
mata pelajaran dengan alokasi waktu yang tersedia pada struktur
kurikulum. Bagi SMK/MAK menggunakan penggalan silabus
berdasarkan satuan kompetensi.

D. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok di MTs. Darul Ulum 2 Mlangi Widang atau beberapa madrasah
(KKM), kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau
Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan
mampu mengenali karakteristik peserta didik, kondisi sekolah/madrasah
dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah
dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran
untuk mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah
tersebut.
3. Di MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas semua guru, dari kelas VII
sampai dengan kelas IX menyusun silabus secara bersama dalam forum
workshop.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri,
sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah/madrasah-madrasah lain
melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama mengembangkan silabus

78 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah/madrasah-madrasah dalam
lingkup MGMP/PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan/Departemen yang menangani urusan pemerintahan
di bidang agama setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di
bidangnya masing-masing.

E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di
Standar Isi (SI);
b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata
pelajaran.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian
kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a. potensi peserta didik;
b. relevansi dengan karakteristik daerah,
c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik;
d. kebermanfaatan bagi peserta didik;
e. struktur keilmuan;

79 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan;
dan
h. lokasi waaktu.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta
didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar
memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada
para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan
hierarki konsep materi pembelajaran.
d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan
pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

80 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Indikator
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan berdasarkan
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam
bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap,
penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan
portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian
kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan
apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap
kelompoknya.
c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar
yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan
peserta didik.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya,
program remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di

81 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
bawah kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik
yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman
belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses)
misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan
observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.
6. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan
mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat
kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang
dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta didik yang
beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,
narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi.

F. Model Silabus
Dalam menyusun silabus dapat menggunakan salah satu format yang sesuai
dengan kebutuhan satuan pendidikan. Pada dasarnya ada dua jenis, yaitu jenis
kolom dan jenis uraian. Dalam menyusun format urutan KD, urutan
penempatan materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator dan

82 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
seterusnya dapat ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan, sejauh
tidak mengurangi komponen-komponen dalam silabus.

BAB VII
PENUTUP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang


disusun oleh satuan pendidikan / sekolah berdasarkan potesi dan kemampuan
nyata yang ada di sekolah. Keragka dasar KTSP disusun dengan melibatkan
seluruh komponen yang ada disekolah, baik kepala sekolah, komite, konselor dan
guru mata pelajaran dengan mengacu pada visi misi dan tujuan sekolah dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
Sesuai dengan Permen Diknas no. 24 tahun 2006 tentang Implementasi
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, pelaksanaan KTSP di MTs SKB 3
Menteri Lubuk Bayas pada tahun pelajaran 2009/2010 dimulai dari kelas VII,
kelas VIII dan IX menggunakan kurikulum 2004 Sebagai Pendukung dan KTSP
sebaagai Pedoman. Pelaksanaan tah KTSP diberlakukan untuk kelas VII dan VIII,
KTSP dapat diterapkan secara keseluruhan pada tigkat kelas VII, VIII dan IX pada
tahun berikutnya.
Dalam pelaksanaan KTSP ditingkat sekolah pada tahun pertama, program
evaluasi dan refleksi dari penerapan KTSP tetap dilaksanakan dengan harapan
dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang telah berjalan
dan yang akan dilaksanakan. Tak lupa masukan dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun tetap kami harapkan guna penyempurnaan kurikulum ini.

83 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
Mengingat pentingnya KTSP sebagai pedoman pelaksanaan program pendidikan
di sekolah, bantuan dan dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan guna
mencapai tujuan pendidikan dan mengantar peserta didik menjadi generasi muda
yang berkualitas.

84 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen
MTs Darul Ulum 2 Widang
215 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen MTs Darul Ulum 2 Widang


216 KTSP: Dokumen 1 MTs SKB 3 Menteri Lubuk Bayas

KTSP: Dokumen MTs Darul Ulum 2 Widang

Anda mungkin juga menyukai