0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4K tayangan1 halaman
Motif batik Jlamprang dari Pekalongan memiliki pola geometris dengan lebih dari satu warna, yang muncul bersamaan dengan perkembangan Islam. Motif ini melambangkan silaturahmi dan kehidupan rukun sesuai filosofi Islam atau Hindu. Motif batik Parang Kusuma dari Yogyakarta memiliki pola huruf S yang saling jalin dan membentuk garis diagonal, melambangkan kesinambungan seperti ombak laut dan semangat tak pernah padam
Motif batik Jlamprang dari Pekalongan memiliki pola geometris dengan lebih dari satu warna, yang muncul bersamaan dengan perkembangan Islam. Motif ini melambangkan silaturahmi dan kehidupan rukun sesuai filosofi Islam atau Hindu. Motif batik Parang Kusuma dari Yogyakarta memiliki pola huruf S yang saling jalin dan membentuk garis diagonal, melambangkan kesinambungan seperti ombak laut dan semangat tak pernah padam
Motif batik Jlamprang dari Pekalongan memiliki pola geometris dengan lebih dari satu warna, yang muncul bersamaan dengan perkembangan Islam. Motif ini melambangkan silaturahmi dan kehidupan rukun sesuai filosofi Islam atau Hindu. Motif batik Parang Kusuma dari Yogyakarta memiliki pola huruf S yang saling jalin dan membentuk garis diagonal, melambangkan kesinambungan seperti ombak laut dan semangat tak pernah padam
KEUNIKAN : Memiliki aksen geometris dan lebih sering berkomposisi lebih
dari 2 macam warna. Pola batik Jlamprang muncul bersamaan saat perkembangan agama Islam di Pekalongan, maka tak heran jika motif-motifnya tidak pernah meniru makhluk hidup.
MAKNA : Makna yang pertama kerap dikaitkan dengan kebudayaan
umat Islam yang selalu menjaga silaturahmi dan hidup rukun. Sedangkan pendapat yang kedua lebih condong kearah filosofi orang Hindu.
2. BATIK JOGJA
NAMA MOTIF : Parang Kusuma
KEUNIKAN : Motif batik parang pada dasarnya tergolong sederhana, berupa
lilitan huruf S yang jalin-menjalin membentuk garis diagonal dengan kemiringan 45 derajat. Susunan motif huruf S jalin-menjalin tidak terputus melambangkan kesinambungan. Bentuk dasar huruf S diambil dari ombak samudra yang menggambarkan semangat tidak pernah padam..
MAKNA : hidup harus dilandasi dengan perjuangan untuk mencari
kebahagiaan lahir dan batin, ibarat keharuman bunga (kusuma) bagi orang Jawa, yang paling utama dari hidup di masyarakat adalah keharuman (kebaikan) pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin.