Anda di halaman 1dari 2

PARAFIMOSIS

No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :2

PUSKESMAS Drg. Naniek Sulastri


SEMBAYAT

1. Pengertian Parafimosis merupakan kegawatdaruratan karena dapat mengakibatkan


terjadinya ganggren yang diakibatkan preputium penis yang diretraksi
sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada kondisi semula
dan timbul jeratan pada penis di belakang sulkus koronarius.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penatalaksanaan pasien Parafimosis di
puskesmas Sembayat.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas nomor 445/VII/SK-
AK/1840/437.52.09/2015 tentang Standar Operasional Prosedur penyakit
yang ditangani di unit pelayanan Puskesmas Sembayat
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No. HK 02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama.
5. Prosedur / 1. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan
langkah- anamnesa terhadap pasien:
langkah a. Pembengkakan pada penis
b. Nyeri pada penis
2. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan
pemeriksaan fisik.
a. Preputium tertarik ke belakang glans penis dan tidak dapat
dikembalikan ke posisi semula
b. Terjadi eritema dan edema pada glans penis
c. Nyeri
d. Jika terjadi nekrosis glans penis berubah warna menjadi biru hingga
kehitaman
3. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter menegakkan
diagnosis
4. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter memberikan terapi:
A. Reposisi secara manual dengan memijat glans selama 3-5 menit.
Diharapkan edema berkurang dan secara perlahan preputium dapat
dikembalikan pada tempatnya.
B. Dilakukan dorsum insisi pada jeratan

5. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter menjelaskan


komplikasi: Bila tidak ditangani dengan segera dapat terjadi ganggren
6. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter dapat melakukan
konseling dan edukasi:
Setelah penanganan kedaruratan disarankan untuk dilakukan tindakan
sirkumsisi karena kondisi parafimosis tersebut dapat berulang.
7. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter melakukan rujukan
bila: Bila terjadi tanda-tanda nekrotik segera rujuk ke layanan sekunder.
8. Dokter/petugas yang diberi wewenang oleh dokter mencatat di buku
rekam medis
9. Cuci tangan
6. Diagram alir
Pasien Datang

Anamnesis oleh dokter/petugas

Pemeriksaan fisik oleh dokter/petugas

Pemeriksaan penunjang bila di perlukan (laborat)

Diagnosis

Perlu di
rujuk?

Edukasi/konseling Edukasi/konseling

Mencatat di rekam medis Mencatat di rekam medis

Rujukan FKTL Tindakan/resep

Dokter/petugas mencuci tangan

7. Hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Poli anak dan MTBS
UGD
9. Dokumen Rekam medis
terkait
10. Rekam NO Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai