PENDAHULUAN
1
2
3
4
Tugas pokok :
Pemeliharaan dan perbaikan alat-alat yang ada di pabrik agar tetap dalam
kondisi baik.
Mengkoordinasikan segala kegiatan reparasi di pabrik.
Merencanakan dan mengarahkan serta mengkoordinasikan kegiatan bagian
reparasi.
Tanggung jawab :
Pencapaian target-target kondisi dan kondisi alat-alat operasi.
Biaya operasi.
Tugas-tugas yang didelegasikan.
Bagian Teknik terdiri dari PPISA, PPISB, KDP, PKS, B. umum, B. listrik,
B. Motor, Transport
Bagian Umum terdiri dari Dinas TU, SDM & Umum, Dinas Tanaman,
Gudang, PAM
2.5.2 Jadwal Kerja
Unit Kebun Pabatu beroperasi selama enam hari/minggu, dengan jam kerja
dua puluh jam per hari dengan empat jam untuk reparasi untuk proses pengolahan.
Untuk itu waktu kerja bagi pekerja dalam proses pengolahan dibagi menjadi dua
shift secara bergantian, yaitu :
o Pagi dari pukul 06.30 s/d 16.30 wib
o Sore dari pukul 16.30 sampai selesai
disamping itu ada juga jam dinas kantor dibagian umum yaitu jam 06.30 s/d 15.00
wib dan waktu istirahat/ wolon dari pukul 09.30 s/d 10.30 wib, sedangkan hari
minggu libur. Jumlah jam dinas kerja adalah 40 jam dalam satu minggu, 7 jam
dalam satu hari.
BAB III
PROSES PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT
12
13
Tahapan yang biasa dilakukan dalam perebusan tiga puncak, antara lain :
1. Persiapan sterilisasi
Setelah Lori dimasukkan ke dalam Sterilizer, pintu ditutup, kemudian kran
inlet steam, exhaust, dan kondensat ditutup.
2. Deaerasi/pembuangan udara
Inlet steam dan kran kondensat dibuka untuk membuang udara yang ada di
dalam Sterilizer selama 2,5 menit.
3. Puncak I
Kran kondensat dan exhaust ditutup kemudian inlet steam dibuka sampai
mencapai tekanan 0,8 - 1,0 Kg/cm2. Setelah tekanan tercapai, kran inlet steam
ditutup sedangkan kran kondensat dibuka hingga tekanan mencapai 0 Kg/cm2.
4. Puncak II
Kran kondensat ditutup dan kran inlet steam dibuka hingga mencapai tekanan
1,5 - 2,0 Kg/cm2. Setelah mencapai tekanan 1,5 - 2,0 Kg/cm2 kran inlet steam
ditutup sedangkan kran kondensat dibuka hingga mencapai tekanan 0 Kg/cm2.
5. Puncak III
Kran kondensat ditutup dan kran inlet steam dibuka hingga mencapai tekanan
2,8 - 3,0 Kg/cm2. Setelah mencapai tekanan tersebut, semua kran ditutup dan
ditahan selama 45 - 55 menit, kemudian kran exhaust dibuka dan setelah
mencapai tekanan 1,0 Kg/cm2, kran kondensat dibuka hingga mencapai
tekanan 0 Kg/cm2.
6. Pengeluaran Lori
Pintu Sterilizer dibuka dan Lori dikeluarkan dengan menggunakan bantuan
Capstan dan tali manila.
17
3.1.3.4 Horizontal Empty Bunch, Inclined Empty Bunch dan Bunch Hopper
Janjangan kosong akan terdorong keluar dari Stripper Drum ke Horizontal
Empty Bunch, kemudian ke Inclined Empty Bunch untuk selanjutnya dibawa ke
Bunch Hopper sebagai penampungan sebelum dibawa ke lapangan. Janjangan
kosong dapat digunakan sebagai mulsa (pupuk) di Kebun dan bahan bakar untuk
Power Plant.
20
3.1.3.5 Conveyor Under Thresher, Bottom Cross Fruit Conveyor dan Fruit
Elevator
Brondolan yang telah lepas dari janjangannya keluar dari Stripper Drum
melalui kisi-kisi, kemudian masuk Conveyor Under Thresher ke Bottom Cross
Fruit Conveyor. Dari Bottom Cross Fruit Conveyor dituang ke Fruit Elevator,
selanjutnya dinaikkan ke Top Fruit Cross Conveyor kemudian didistribusikan
oleh Fruit Distributing Conveyor ke masing-masing Digester.
3.1.4.1 Digester
Digester adalah ketel tegak yang mempunyai dinding rangkap, as pemutar
yang dilengkapi dengan pisau-pisau pengaduk. Jumlah pisau pengaduk dalam 1
Unit Digester terdiri dari 4 pasang pisau pengaduk yang bertingkat dan 1 pasang
pisau pelempar. Letak pisau-pisau ini dibuat bersilangan antara pasangan yang
satu dengan yang lain agar daya adukan cukup besar dan sempurna. Untuk start
up awal Digester diisi kemudian diputar selama 15 - 20 menit selanjutnya
line press dibuka. (Pahan, I., 2008.)
21
Dalam ketel adukan buah sawit dilumat dengan pisau-pisau pengaduk yang
berputar pada as sehingga daging buah pecah dan terlepas dari biji. Air delusi
ditambahkan pada Chute. Penambahan air delusi 15 - 20% dari TBS yang diolah.
PKS Pabatu memiliki 4 Unit Digester untuk masing-masing line dengan kapasitas
10 Ton/Unit.
Fungsi Digester, antara lain untuk :
1. Melumatkan daging buah.
2. Memisahkan daging buah dengan biji.
3. Mempersiapkan Feeding Press.
4. Mempermudah proses di Press.
sedangkan kotoran dan air dikeluarkan dari Oil Purifier setiap 1 jam sekali
dengan sistem back wash/self cleaning. Pada unit ini air hanya berfungsi
sebagai pencuci alat.
Norma yang diharapkan dari hasil perlakuan pada alat Oil Tank adalah :
3. Kadar air : max. 0,3 0,40 %.
4. Kadar kotoran : max. 0,10 0,30 %.
3.1.5.1.7 Vacuum Dryer
Vacuum Dryer berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam minyak
produksi. Ujung pipa yang masuk ke dalam Vacuum Dryer dibuat sempit
berbentuk nozzle-nozzle sehingga, minyak tersedot dan mengabut di dalam
Vacuum Dryer. Temperatur minyak dibuat 90 - 95 oC supaya kadar air cepat
menguap dan uap air tersebut akan terhisap oleh Vacuum Pump selanjutnya
terdorong keluar ke Hot Well Water Tank yang digunakan di PKS Pabatu 1
Unit. Tekanan Vacuum Dryer berkisar antara 600 - 700 mmHg. Minyak yang
telah bersih selanjutnya dipompakan ke Storage Tank.( Pahan, I., 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi operasi Vacuum Dryer, antara lain :
1. Kebocoran-kebocoran, sehingga udara masuk ke dalam vacuum
2. Kuantitas dan kualitas feeding.
3. Kondisi nozzle.
4. Tekanan vacuum yang kurang.
3.1.5.1.8 Penimbunan Minyak (Oil Storage)
Oil Storage berfungsi untuk menyimpan sementara minyak produksi yang
dihasilkan sebelum dikirim ke pihak/tempat lain. Minyak dalam tangki ini
dipanaskan melalui pipa spiral agar suhu tetap terjaga 90 95C guna
menghindari kenaikan asam lemak bebas. (Tim Penulis, P. S., 1993)
Hal-hal yang harus diperhatikan di Oil Storage, antar lain :
1. Kebersihan tangki harus dibersihkan secara rutin.
2. Suhu dijaga pada 90 - 95 C.
3. Kondisi steam spiral harus diperiksa secara rutin, karena kebocoran
steam spiral mengakibatkan kadar air pada CPO meningkat.
27
3.1.5.2.3 Pre-Cleaner
Pre-Cleaner berfungsi untuk menangkap pasir yang terkandung dalam
sludge dan untuk memudahkan proses selanjutnya, yaitu pada Brush Strainer.
Pada bagian atas alat ini berbentuk silinder dan bagian bawah berbentuk
kerucut. Prinsip pemisahan pasir pada Pre-Cleaner adalah akibat gaya
sentrifugal, akibat putaran tersebut pasir turun untuk dibuang sedangkan cairan
bergerak ke atas dan keluar melalui poros. Sludge yang masuk kebagian
silinder akan berputar oleh putaran silinder tersebut, pasir dan kotoran halus
akan terdorong kebagian tengah silinder dan turun dengan cepat kebagian
kerucut untuk dibuang ke parit. Sedangkan sludge yang bersih bergerak ke atas
dan keluar melalui poros. Pre Cleaner yang terdapat di PKS Pabatu ada 2
unit. 1 beroperasi dan yang satu lagi untuk cadangan.
poros ditengahtengah silinder tersebut. Cairan yang telah disaring keluar dari
bagian atas menuju Buffer Tank, sedangkan serabut atau sampah dibuang dari
bagian bawah.
2. Balance water.
3. Kebersihan nozzle ( agar minyak dengan mudah keluar)
4. Pelumasan dan pendinginan bearing.
3.1.5.2.9 Fat-fit
Hasil buangan dari High Speed Separator serta Spui/back wash dari Unit
klarifikasi dan dari air kondensat Sterilizer masih mengandung minyak,
sehingga seluruhnya ditampung dan dialirkan ke Stasiun Fat-fit. Fat-fit
difungsikan sebagai tempat proses pengutipan minyak terakhir sebelum di
buang ke limbah. Kadar minyak yang masih terkandung dalam bak ini adalah
0,07 %. Pemisahan antara minyak dengan air dan kotoran dilakukan dengan
injection steam sehingga akan terjadi pemisahan (minyak akan naik ke atas )
karena perbedaan berat jenis.
30
Endapan yang berasal dari strainer, pre cleaner dan sludge separator
akan ditampung dalam fat fit, disini lumpur akan diencerkan dengan air
dingin sehingga terpisah antara lumpur pekat dengan lumpur encer. Minyak
yang diperoleh melalui pengutipan dari fat-fit akan di recycle ke Sand Trap
Tank, sedangkan lumpur pekat dialirkan ke tempat pengolahan limbah.
3.1.6.2 Depericarper
Depericarper adalah suatu tromol tegak dan panjang yang di ujungnya
terdapat Blower pengisap serta Fibre Cyclone. Dari CBC, Press Cake jatuh di
Depericarper, kemudian ampas (fibre) terhisap ke Fibre Cyclone kemudian
diangkut oleh Horizontal/Inclined Fuel Distribution Boiler sebagai bahan
bakar Boiler, sedangkan biji yang lebih berat jatuh ke Nut Polishing Drum.
Dengan demikian, Depericarper berfungsi memisahkan fibre dengan Nut.
Efektivitas kerja dari Depericarper adalah banyaknya fibre yang terikut pada
Nut yang masuk ke Nut Polishing Drum. (Tim Penulis, P. S., 1993)
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Depericarper, antara
lain :
31
1. Kualitas umpan.
2. Kecepatan putaran Fan.
3. Air Lock pada Fibre Cyclone.
4. Kondisi Fan.
5. Kebersihan.
3.1.6.4 Destoner
Nut Transport Fan berfungsi untuk menghantarkan Nut dari Nut Polishing
Drum ke Nut Silo. Nut Transport Fan dilengkapi dengan Cyclone dan Blower
untuk menghisap Nut. Nut yang jatuh diatur lajunya dengan menggunakan Air
Lock, sehingga Nut tidak jatuh sekaligus.
32
3.1.6.9 Hydrocyclone
Fungsi dari Hydrocyclone adalah untuk memisahkan cangkang dan Inti
sawit pecah yang besar dan beratnya hampir sama. Proses pemisahan
berdasarkan perbedaan berat jenis dan gaya sentrifugal.
Hydrocyclone terdiri dari :
1. Bak air penampung creaked mixture yang terdiri dari beberapa sekat
2. Tabung pemisah yang dilengkapi dengan pompa pengutip dank onus di
bawahnya
3. Pompa pompa
4. Dewatering drum untuk inti dan cangkang
Creaked mixture yang keluar dari kolom pemisah masuk ke dalam bak air
sekat pertama dan dihisap dengan pompa dan masuk ke dalam tabung pemisah
I. Dengan adanya gaya sentrifugal benda-benda ringan (inti)naik kebagian atas
melalui vortex finder masuk ke dalam dewatering drum (inti), sedangkan yang
34
berat (cangkang) yang masih mengandung inti turun ke bawah melalui konus
masuk ke dalam sekat kedua. Dari sekat kedua cangkang yang masih
bercampur dengan inti oleh pompa dihisap dan masuk ke dalam tabung
pemisah ke II. Inti naik ke atas, melalui vortex finder dikembalikan ke dalam
air sekat I, sedangkan cangkang melalui konus masuk ke dalam bak air sekat
III. Dengan bantuan pompa dari sekat ke III cangkang yang masih
mengandung sebagian kecil inti dihisap dan masuk ke dalam tabung pemisah
III, dimana inti naik dengan melalui vortex finder masuk ke dalam bak air sekat
I, sedangkan cangkang melalui konus masuk ke dalam dewatering drum
cangkang untuk dibuang airnya.
Faktor-faktor yang diperhatikan dalam pengoperasian Hydrocyclone,
antara lain:
1. Sampah sampah yang melekat pada dewatering drum segera
dibersihkan
2. Penambahan air dingin ke dalam bak dilakukan kontiniu agar
permukaan air tetap pada batas yang ditentukan dan benda-benda
melayang dapat keluar dari pipa over flow
Jika persentase inti dalam cangkang terlalu tinggi, maka vortex finder
diturunkan, sebaliknya apabila persentase inti dalam cangkang terlalu rendah
vortex finder dinaikkan. (Naibaho, P. M)
4.1.1.1.Sedimentasi
Sedimentasi dilakukan dengan cara mengendapkan air di suatu bak yang
diberi sekat/buffle dengan aliran over flow dan under flow dengan tujuan untuk
menjebak zat padatan yang terbawa air sungai. PKS Pabatu menggunakan bak
Water Settling Fit terdiri dari 5 sekat sebagai bak pengendapan dan
dipompakan Water Tank II pada tower (bawah).
37
38
4.1.1.3 Filtration
Filtrasi dilakukan pada Sand Filter Tank dengan tujuan menghilangkan
berbagai zat/material yang terbawa dari flokulasi dan koagulasi dengan cara
menyaring melalui lapisan pasir dan batu apung. Secara berangsur-angsur pasir
akan memadat sehingga membatasi aliran air. Jika tekanan air di inlet sand
filter 1,5 bar di atas tekanan outlet sand filter maka harus dilakukan back wash.
Back wash dilakukan dengan aliran dari bawah ke atas dengan tujuan untuk
memecah kepadatan pasir dan membuang padatan yang menyumbat lapisan
pasir.
PKS Pabatu memiliki 2 Unit Sand Filter (penyaring pasir) type Vertical
Pressure, tekanan air di peralatan ini adalah 3,5 Kg/cm3. Sand Filter berisi pasir
39
penyaring. Hasil filtrasi dari Sand Filter dipompakan ke processing Water Tank I
yang berada pada tower (atas).
4.1.1.4 Demineralitation
Demineralisasi merupakan cara untuk memurnikan air dari mineral-
mineralnya, terutama bila air banyak mengandung silika. Demineralisasi terdiri
dari Anion Exchanger Tank dan Kation Exchanger Tank. Kation Exchanger
Tank berfungsi untuk menukar mineral-mineral terhadap asam, sedangkan
Anion Exchanger Tank berfungsi untuk menukar garam terhadap hidrolisis dan
menahan silika. Air yang akan diolah masuk dari puncak dengan tekanan
pompa masuk ke dalam distributor dan nozzles secara spray turun dan kontak
dengan resin dan keluar dari dasar. Outlet air dari masing-masing exchanger
harus dimonitor secara teratur, dan jika silika tinggi maka harus dilakukan
regenerasi. Regenerasi kation dilakukan bila kadar hardness mencapai 5 ppm,
sedangkan regenerasi anion dilakukan bila kadar silika mencapai 5 ppm.
4.1.1.5 Degasifier
Degasifier berfungsi untuk mengurangi kadar oksigen dalam air.
4.2 Boiler
Boiler adalah alat untuk menghasilkan uap dengan bahan bakar fibre dan
shell. PKS Pabatu memiliki 2 Unit Boiler Takuma type, dengan spesifikasi :
a. Kapasitas 15 - 18 Ton uap/jam.
b. Tekanan kerja 20 Kg/cm2.
c. Tekanan max. 24 Kg/cm2.
d. Suhu 300 400C
Bagian-bagian Boiler :
a. Ruang bakar
b. Drum atas
c. Pipa Super Heater
d. Drum bawah
e. Pembuangan abu/ash hopper
f. Cerobong asap/chimney
g. Safety valve
h. Shoot blower
Faktor-faktor yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Jaga tekanan steam pada tekanan kerja (19 - 20 Kg/cm2).
b. Lakukan blow down sesuai rekomendasi dari hasil analisa Laboratorium.
43
4.3.1 Turbin
Turbin merupakan alat untuk mengubah energi dari steam menjadi energi
mekanis (putaran) untuk membangkitkan energi listrik melalui alternator.Uap
dihasilkan oleh boiler mempunyai tekanan yang tinggi digunakan untuk
memutar wheel turbin, wheel akan memutar as, sehingga as di dalam generator
berputar. Akibat adanya putaran as di dalam kumparan, maka terciptalah energi
induksi listrik. Pembangkit turbin menghasilkan listrik yang akan digunakan
untuk memenuhi seluruh kebutuhan energy listrik di pabrik. (Risza,S., 1994)
4.3.2 Genset
Genset energy (Diesel Engine) diperlukan pada saat start awal proses dan
juga pada saat tenaga yang dihasilkan Turbin tidak mencukupi untuk proses
pengolahan. Pada saat tenaga yang dihasilkan Turbin berkurang, maka Genset
diparalel dengan Turbin. Genset juga diperlukan untuk menggantikan peran
Turbin pada saat tidak mengolah.
44
Tabel 4.1 Masa tinggal, kapasitas dan kedalaman kolam pada limbah
No Nama Kolam Masa Tinggal Kapasitas Kedalaman
1 Cooling Pond 7 2,260 3,50
2 Seeding Pond 9 2,970 5,00
3 Primary Pond 43 17,200 5,00
4 Secondary 43 17,200 5,00
5 Aerobic Pond 20 8,460 3,00
6 Final Pond 8 3,060 4,50
BAB V
ANALISA LABORATORIUM
6.1 Kesimpulan
Dari hasil Kerja Praktek di Pabrik Kelapa Sawit Pabatu dapat diambil
kesimpulan :
1. PKS Pabatu mempunyai kapasitas olah 30 Ton TBS/jam dan produk akhir
berupa Crude palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO)
2. Rendemen minyak yang diperoleh tergantung kepada TBS yang dipasok
oleh Kebun seinduk dan pihak ketiga. Oleh karena itu, dilakukan analisa
tandan/material balance untuk menentukan Rendemen potensi TBS dari
setiap Kebun.
3. Waktu yang diperlukan untuk satu siklus perebusan (Sterilizer) amat
dipengaruhi oleh kondisi buah (buah menginap atau buah segar) dan
kondisi rebusan itu sendiri.
4. Proses pengolahan Kelapa Sawit merupakan mata rantai ataupun proses
yang berkelanjutan antara satu dengan yang lainnya, sehingga apabila
salah satu rusak (kurang baik prosesnya) akan menghambat proses di
Stasiun yang lainnya.
5. Persentase dari proses pengutipan minyak di saluran Fat-fit akhir
merupakan standar untuk melihat efektifitas kinerja mesin-mesin
pengolahan baik dari operasional Sterilizer maupun mesin-mesin/peralatan
sampai ke Stasiun klarifikasi.
6.2 Saran
Setelah mengikuti dan mengamati jalannya proses pengolahan saran yang
dapat diberikan antara lain :
1. Untuk meningkatkan Rendemen dan mengurangi losses produksi
sebaiknya persyaratan tangkai panjang maksimum 2,5 cm dilakukan
dengan ketat kepada pemasok TBS.
51
52
2. Kotoran baik berupa benda keras ataupun potongan tangkai panjang TBS
jangan sampai terikut sampai ke proses pengolahan.
3. Perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap bentuk desain tangki sebaiknya
dasar tangki didesain berbentuk konus (seperti cyclone), kegunaannya
dapat mengurangi losses minyak pada saat spui. Contohnya : Bak RO,
Buffer Tank.
4. Pengecekan terhadap suhu steam dan air delusi.
5. Pengontrolan semua peralatan sebelum dimulai operasi pengolahan, untuk
menghindari terjadinya shutdown.
6. Kebocoran pada packing di pintu rebusan dan kurangnya suplai steam dari
inlet dan exhaust valve akan menyebabkan hasil rebusan yang tidak
sempurna. Dengan perawatan pada pipa-pipa rebusan dan pemasangan
packing yang tepat dan terencana dapat meningkatkan efisiensi dan
menurunkan losses di rebusan.
7. Pipa induk kondensat sebaiknya dibuat satu per satu, agar ketika terjadi
kerusakan pipa kondensat induk dari sterilizer yang satu, maka sterilizer
yang lain dapat dipergunakan
8. Adanya vibro separator untuk sludge, sebaiknya dilakukan sebelum masuk
ke sludge tank
9. Kebersihan Pabrik hendaknya selalu dijaga agar menambah kenyamanan
dalam bekerja.
10. Pengisian TBS yang berlebihan (> 2,5 Ton) akan menyebabkan proses
perebusan menjadi tidak sempurna.
11. Penyediaan bahan bakar Boiler PKS sebaiknya dilakukan secara otomatis
untuk menghindari terjadinya kecelakaan terhadap pekerja
12. Di dalam boiler sebaiknya adanya conveyor, sehingga ketika pembersihan
bahan bakar tidak perlu di keluarkan
13. Pada laboratorium destilasi/penyulingan sebaiknya dilakukan pemanasan
berdasarkan titik didih, sehingga terpisah antara n-hexane dan alkohol.
53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
TUGAS KHUSUS
PERHITUNGAN NERACA MASSA
L.A.1 Sterilizer
Tandan Buah Segar (TBS) dari lori dimasukkan kedalam rebusan atau
sterilizer. Dalam sterilizer TBS direbus untuk proses sterilisasi sebelum diproses
menjadi minyak. Temperatur perebusan 90oC -105oC, lama perebusan 100 menit
dan tekanan 2,8 - 3,0 Kg/cm2 . ( PTPN IV, 2010)
Kebutuhan steam 60 % (0,6 ton uap / TBS). (PT. Andalas Steel, 2001).
Exause steam 15,35 % dan kondensat yang dibuang 60,05 %, sedangkan
TBS yang masak 84,6 % dari jumlah umpan yang direbus.
55
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 1 :
TBS = 100 % x 30.000 kg / jam = 30.000 kg / jam
Alur 2 :
Steam = 60 % x 30.000 kg / jam = 18.000 kg / jam
Neraca Bahan Keluar
Alur 3 :
Kondensat = 60,02 % x 30.000 kg / jam = 18.015 kg / jam
Minyak = 0,50 % x 18.015 kg / jam = 90,075 kg / jam
Kotoran = 6,01 % x 18.015 kg / jam = 1082,7 kg / jam
Air = 93,49 % x 18.015 kg / jam = 16842,225 kg / jam
Alur 4 :
Exause Steam = 15,35 % x 30.000 kg / jam = 4.605 kg / jam
Alur 5 :
Tandan Rebus = 84,6 % x 30.000 kg / jam = 25.380 kg / jam
L.A.2 Stripping
TBS yang sudah masak / tandan rebus diumpankan ke Stripping untuk
memisahkan brondolan dari janjangannya dengan cara mengangkat dan
membanting serta mendorong janjang kosong ke Horizontal Empty Bunch dan
brondolan akan jatuh melalui kisi-kisi ke Stripper Drum. ( PTPN IV, 2010)
Persentase tandan kosong 25,43 % dan brondolan 74,7 %.
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 5 :
Tandan Rebus = 84,6 % x 30.000 kg/jam = 25.380 kg/jam
Neraca Bahan Keluar
Alur 6 :
Tandan Kosong = 25,43 % x 25.380 kg/jam = 6.454,134 kg/jam
Minyak = 2,7 % x 6.454,134 kg/jam = 174,262 kg/jam
Kotoran = 32,39 % x 6.454,134 kg/jam = 2.090,494 kg/jam
Air = 64,91 % x 6.454,134 kg/jam = 4.189,378 kg/jam
Alur 7 :
Brondolan = 74,57 % x 25.380 kg/jam = 18.925,866 kg/jam
Daging Buah = 65,44 % x 18.925,866 kg/jam= 12.385,087 kg/jam
Biji = 34,56 % x 18.925,866 kg/jam= 6.540,779 kg/jam
57
L.A.3 Digester
Brondolan dari stripping diumpankan ke Digester dengan Fruit
Distributing Conveyor. Dalam Digester brondolan dilumat dengan pisau-pisau
pengaduk yang berputar pada as sehingga daging buah pecah dan terlepas dari
biji. ( PTPN IV, 2010).
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 7 :
Brondolan = 74,57 % x 25.380 kg/jam = 18.925,866 kg/jam
Daging Buah = 65,44 % x 18.925,866 kg/jam = 12.385,087 kg/jam
Biji = 34,56 % x 18.925,866 kg/jam = 6.540,779 kg/jam
Neraca Bahan Keluar
Alur 8 :
Daging buah terpisah dari Biji = 100 % x 18.925,866 kg/jam= 18.925,866 kg/jam
Minyak = 59,10 % x 18.925,866 kg / jam = 11.185,187kg/jam
Kotoran = 12,58 % x 18.925,866 kg / jam = 2.380,874 kg/jam
58
L.A.4 Pressing
Massa yang keluar dari Digester di umpankan ke dalam alat pengempa /
Screw Press melalui Chute. Oleh tekanan Screw yang ditahan oleh Cone, daging
buah diperas sehingga melalui lubang-lubang seicher minyak dipisahkan dari
serabut dan biji.Dengan penambahan air panas 20 % dari jumlah massa yang
akan di press. Hasil pressan minyak kasar 50,1 % dan ampas press 49,9 %.
59
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 8 :
Daging buah terpisah dari Biji = 100 % x 18.925,866 kg/jam =18.925,866 kg/jam
Minyak = 59,10 % x 18.925,866 kg/jam =11.185,187 kg/jam
Kotoran = 12,58 % x 18.925,866 kg/jam = 2.380,874 kg/jam
Air = 28,32 % x 18.925,866 kg/jam = 5.359,805 kg/jam
Alur 9 :
F9 Air = 20 % x 18.925,866 kg/jam =3.785,1732 kg/jam
Neraca Bahan Keluar
Jumlah umpan masuk = F8 + F9 = (18.925,866 + 3.785,1732 ) kg/jam
= 22.711,0392 kg/jam
Alur 10 :
F10 = 49,9 % x 22.711,0392 kg/jam =11.332,809 kg/jam
Minyak = 3,53 % x 11.332,809 kg/jam = 400,05 kg/jam
Kotoran = 62,13 % x 11.332,809 kg/jam =7.041,072 kg/jam
Air = 34,34 % x 11.332,809 kg/jam = 3.891,687 kg/jam
Alur 11
F11 = 50,1 % x 22.711,0392 kg/jam =11.378,2302kg/jam
Minyak = 55,57 % x 11.378,2302 kg/jam = 6.322,883 kg/jam
Kotoran = 23,63 % x 11.378,2302 kg/jam = 2.688,676 kg/jam
Air = 18,66 % x 11.378,2302 kg/jam = 2.123,1778 kg/jam
ALB = 2,14 % x 11.378,2302 kg/jam = 243,4934 kg/jam
60
L.A.5 Depericarper
Ampas beserta biji yang keluar dari presan dialirkan ke Depericarper
dengan menggunakan cake breaker conveyor (CBC) untuk memisahkan ampas
dengan biji. Komposisi ampas 57,3 % dan biji 42,7 %.
10
12 13 13
F12= 57,3 % Depericarper F = 42,7 % F 10
- Biji 2 % - Biji 88 %
- Inti 3 % - Inti 3,25 %
- Ampas 95 % - Ampas 8,75 %
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 10 :
F10 = 49,9 % x 22.711,0392 kg/jam = 11.332,809 kg/jam
Minyak = 3,53 % x 11.332,809 kg /jam = 400,05 kg/jam
Kotoran = 62,13 % x 11.332,809 kg / jam = 7.041,072 kg/jam
Air = 34,34 % x 11.332,809 kg / jam = 3.891,687 kg/jam
Neraca Bahan Keluar
Alur 12
F12 = 57,3 % x 11.332,809 kg/jam = 6.493,6996 kg/jam
61
L.A.6 Destroner
Biji yang dari Depericarper masuk ke polishing drum untuk dialirkan ke
destroner. Disi kembali terjadi pemisahan antara biji dan ampas. Komposisi
ampas 8 % dan biji 92 %.
62
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 13
F13 = 42,7 % x 11.332,809 kg/jam = 4.839,1094 kg/jam
Biji = 88 % x 4.839,1094 kg/jam = 4.258,4163 kg/jam
Inti = 3,25 % x 4.839,1094 kg/jam = 157,271 kg/jam
Ampas = 8,75 % x 4.839,1094 kg/jam = 423,4221 kg/jam
Neraca Bahan Keluar
Alur 14
F14 =8% x 4.839,1094 kg/jam = 387,128752 kg/jam
Inti = 1,8 % x 387,124752 kg/jam = 6,96832 kg/jam
Ampas = 98,2 % x 387,124752 kg/jam = 380,160432 kg/jam
Alur 15
F15 = 92 % x 4.839,1094 kg/jam =4.451,980648kg/jam
Biji = 91 % x 4.451,980648 kg/jam = 4.051,3024 kg/jam
Inti = 6,12 % x 4.451,980648 kg/jam= 272,46122 kg/jam
Ampas = 2,88 % x 4.451,980648 kg/jam= 128,217028 kg/jam
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 15
F15 = 92 % x 4.839,1094 kg/jam = 4.451,980648kg/jam
Biji = 91 % x 4.451,980648 kg/jam = 4.051,3024 kg/jam
Inti = 6,12 % x 4.451,980648 kg/jam = 272,46122 kg/jam
Ampas = 2,88 % x 4.451,980648 kg / jam= 128,217028 kg/jam
Neraca Bahan Keluar
Alur 16
F16 = 100 % x 4.839,1094 kg/jam = 4.451,980648 kg/jam
Inti = 61,88 % x 4.451,980648 kg/jam = 2754,88563kg/jam
Cangkang = 37,32 % x 4.451,980648 kg/jam = 1661,4792 kg/jam
Ampas = 0,8 % x 4.451,980648 kg/jam = 422,74077 kg/jam
L.A.8 Hydrocyclone
Campuran pecahan yang keluar dari Ripple Mill dimasukkan kedalam
hydrocyclone. Didalam hydrocyclone terjadi pemisahan inti dan cangkang
berdasarkan perbedaan berat jenis (gravitasi). Inti kernel akan naik ke atas
sedangkan cangkang akan turun ke bagian bawah.
F17= 20 % Air
17
16 20 F20= 55,98 % F 16
F 16 = 4451,980648 kg / jam Hydrocyclone
- Inti 61,88 % - Inti 88,86 %
- Cangkang 37,32% - Cangkang 1,2 %
18 19
- Ampas 0,8 % - Air 9,94 %
F18= F 17 F19= 44,02 % F 16
Air 20 %
- Cangkang 97,75 %
- Inti 0,97 %
- Air 1,28 %
Neraca Massa :
Neraca Massa Bahan Masuk
Alur 16
F16 = 100 % x 4.839,1094 kg/jam = 4.451,980648 kg/jam
Inti = 61,88 % x 4.451,980648 kg/jam = 2754,88563kg/jam
Cangkang = 37,32 % x 4.451,980648 kg/jam = 1661,4792 kg/jam
Ampas = 0,8 % x 4.451,980648 kg/jam = 422,74077 kg/jam
Alur 17
F17 = 20 % x 4.451,980648 kg/jam = 890,39613 kg/jam
Neraca Bahan Keluar
Alur 18
F18 = F17 = 890,39613 kg/jam
Alur 19
F19 = 44,02 % x 4.451,980648 kg/jam = 1959,762 kg/jam
Cangkang = 97,75 % x 1959,762 kg/jam = 1915,6674 kg/jam
65