Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM TEKNIK KOMUNIKASI RADIO

PERCOBAAN 3
DEMODULASI DIGITAL ASK,PSK dan FSK

Disusun Oleh :
Nama : Firman Maulana
NIM : 3.33.15.0.09
Kelas : TK-2A

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2017

1
MODULASI DIGITAL

1. TUJUAN

a. Dapat mengetahui apa itu demodulasi digital


b. Dapat Mengamati dan menganalisa proses demodulasi ASK, PSK, dan FSK
c. Dapat Mengamati dan menganalisa proses demodulasi dengan filter ASK,
PSK, dan FSK dengan function generator dan osciloscope
d. Dapat menjelaskan semua jenis proses demodulasi digital.

2. DASAR TEORI

Definisi demodulasi adalah proses suatu sinyal modulasi yang dibentuk kembali
seperti aslinya dari suatu gelombang pembawa (carrier wave) yang termodulasi
oleh rangkaian. Jadi, sinyal informasi dikeluarkan lagi dari frekuensi carrier
menjadi sinyal aslinya. Demodulasi adalah proses yang berlawanan dengan
modulasi.
Demodulasi digital adalah proses untuk mendapatkan sinyal informasi kembali
dari sinyal termodulasi pada gelombang pembawa (carrier) yang berupa sinyal
digital.
1. ASK
Demodulasi ASK dapat direalisasikan dengan menggunakan detektor
selubung sederhana, baik untuk sinyal ASK maupun sinyal OOK. Hasil
demodulasi tersebut akan diteruskan menuju decision circuit/ voltage
comparator untuk diregenerasi.
Diagram blok dari demodulator ASK dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 10. Diagram blok demodulator ASK


Proses demodulasi sinyal ASK dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sinyal ASK dideteksi oleh detektor selubung yang prinsip kerjanya menyerupai
penyearah, sehingga keluaran detektor selubung merupakan bagian positif saja
dari sinyal ASK.
Untuk mendapatkan selubung dari sinyal keluaran detektor selubung, diperlukan
LPF untuk menghilangkan komponen sinyal carrier dari sinyal tersebut.
Selanjutnya untuk mengembalikan ke bentuk pola data ke bentuk sinyal digital
perlu dilakukan decision dan regenerasi sinyal keluaran LPF x (t) LPF dimana
proses ini dilakukan oleh Voltage Comparator.

2. FSK
Diagram blok demodulator FSK dapat digambarkan seperti pada gambar:

Gambar 11. Diagram Blok Demodulator FSK

Proses demodulasi FSK ini dapat dijelaskan seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 12. Proses demodulasi FSK

Cara kerja demodulator FSK:

Sinyal FSK masuk ke suatu diskriminator.


Sinyal keluaran diskriminator merupakan sinyal FM-AM
Karena amplitudo sinyal FSK sudah berubah sesuai pola data,maka dapat
digunakan detektor selubung dan LPF untuk merecovery sinyal data yang dibawa
sinyal FSK, tapi output dari LPF ini masih merupakan sinyal analog.
Akhirnya terjadilah proses regenerasi yaitu untuk mengembalikan pola data ke
bentuk sinyal diskrit.

3. BPSK

Pada rangakaian demodulator BPSK, balance modulator kembali digunakan,


seperti terlihat pada gambar berikut ini :
Gambar 13. Blok diagram demodulator BPSK

Gambar 14. Proses demodulasi BPSK

3. ALAT DAN KOMPONEN

a. Function generator : 1 unit


b. Osciloscope : 1 unit
c. Kabel buaya : secukupnya
4. LANGKAH PERCOBAAN

1. Persiapkan function generator dan osciloscope


2. Selanjutnya hubungkan function generator pada osciloscope.
3. Pasangkan konektor untuk menghubungkan function generator dan
osciloscope.
4. Hidupkan function generator dan oscilloscope.
5. Atur input pada function generator sesuai dengan manual book mengatur
amplitudo, interval dan frekuensinya.
6. Atur mode yang diinginkan baik itu mode ASK,PSK dan FSK
7. Lihat hasil keluaran rangkaian.
8. Bandingkan hasil keluaran pada osciloscope dengan hasil keluaran yang
terjadi dipraktikum sebelumnya.

5. DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar hasil demodulasi FSK dengan filter
6.
GAMBAR HASIL PERCOBAAN
Gambar hasil
Gambar hasil demodulasi FSK tanpa filter
demodulasi ASK dengan
Filterfilter
Gambar hasil demodulasi ASK tanpa filter
Gambar hasil demodulasi PSK dengan filter
Gambar hasil demodulasi PSK tanpa filter
7. ANALISA DATA
Pada praktek kali ini adalah praktek modulasi dan demodulasi digital, dimana sinyal
yang telah melewati tahap modulasi akan demodulasi untuk medapatkan sinyal
keluaran yang hampir memilki betuk yang sama dengan sinyal input. Sementara
modulasi adalah suatu proses dimana parameter dari suatu gelombang divariasikan
secara proposional terhadap gelombang lain.
Parameter yang diubah tergantung pada besarnya modulasi yang diberikan. Proses
modulasi membutuhkan dua buah sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi dan
sinyal pembawa (carrier) dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan oleh sinyal
carrier. Maka secara garis besar dapat diasumsikan bahwa modulasi merupakan suatu
proses dimana gelombang sinyal termodulasi ditransmisikan dari transmitter ke
receiver. Pada sisi receiver sinyal modulasi yang diterima dikonversikan kembali ke
bentuk asalnya, proses ini disebut dengan demodulasi. Rangkaian yang digunakan
untuk proses modulasi disebut dengan modulator, sedangkan rangkaian yang
digunakan untuk proses demodulasi disebut demodulator.
Yang pertama adalah modulasi FSK dimana Modulasi yang menyatakan sinyal digital
1 sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu, sementara signal digital 0
dinyatakan sebagai suatu nilai tegangan dengan frekuensi tertentu yang berbeda.
Dalam modulasi FM, frekuensi carrier diubah-ubah harganya mengikuti harga sinyal
pemodulasinya (analog) dengan amplitude pembawa yang tetap. Jika sinyal yang
memodulasi tersebut hanya mempunyai dua harga tegangan 0 dan 1 (biner/ digital),
maka proses modulasi tersebut dapat diartikan sebagai proses penguncian frekuensi
sinyal. Kemudian sinyal keluaran akan di demodulasi. Demodulasi FSK memiliki dua
cara dalam pengaplikasiannya, yaitu koheren dan nonkoheren. Pada koheren, proses
pendemodulasian sinyal yaitu dengan mengalihkan sinyal yang datang dengan
frekuensi acuan yang dibangkitkan secara lokal pada penerima. Sedangkan pada
nonkoheren, proses pendemodulasian merupakan system pendemodulasian dengan
mendeteksi frekuensi sinyal termodulasi.
Yang kedua adalah modulasi ASK dimana Modulasi yang menyatakan signal digital 1
sebagai suatu nilai tegangan tertentu (misalnya 1 Volt) dan sinyal digital 0 sebagai
sinyal digital dengan tegangan 0 volt. Sinyal ini yang kemudian digunakan untuk
menyala-matikan pemancar, kira-kira mirip sinyal morse. Amplitude-shift Keying
(ASK), digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo. Kemudian sinyal keluaran akan di
demodulasi. Pada demodulasi ASK juga memiliki dua cara dalam pengaplikasiannya,
yaitu koheren dan nonkoheren. Pada deteksi koheren dibutuhkan match filter untuk
mendapatkan deteksi amplop yang baik. Pada deteksi koheren ini diperlukan tegangan
referensi untuk menentukan pengkodean ke digit digit biner. Sedangkan pada deteksi
non koheren cukup mendeteksi amplop sinyal termodulasi sehingga hanya ada dua
kondisi sinyal, yaitu kondisi on berupa pulsa-pulsa RF dan kondisi off berupa spasi.
Yang ketiga adalah modulasi PSK dimana modulasi yang menyatakan signal digital 1
sebagai suatu nilai tegangan tertentu dengan beda fase tertentu pula (misalnya
tegangan 1 volt beda fase 0 derajat), dan sinyal digital 0 sebagai suatu nilai tegangan
tertentu (yang sama dengan nilai tegangan sinyal PSK bernilai 1, misalnya 1 Volt)
dengan beda fase yang berbeda (misalnya 180 derajat). Kemudian sinyal keluaran
akan di demodulasi. Demodulasi PSK untuk memperoleh bit-bit asal dari sinyal yang
diterima, demodulator harus bisa membandingkan fase dari sinyal yang diterima
dengan suatu sinyal referensi. Sistem semacam itu disebut coherent PSK (CPSK).
Alternatif lain, bit-bit diekstrak tidak dari fase itu sendiri, melainkan dari perubahan
fase dari sinyal yang diterima. Sistem non-koheren semacam ini disebut differential
PSK (DPSK). DPSK ini dapat diimplementasikan dengan sederhana, tetapi lebih
rentan terhadap error.

8. KESIMPULAN
Proses modulasi-demodulasi sinyal digital berguna saat dimana sinyal yang telah
melewati tahap modulasi akan demodulasi untuk medapatkan sinyal keluaran yang
hampir memilki betuk yang sama dengan sinyal input. Kelancaran hasil praktek
tergantung oleh modulator dan demodulator yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai