Anda di halaman 1dari 4

FILTRASI GLOMERULUS

Sebagian besar dari kita tidak menghabiskan banyak waktu untuk berpikir tentang apa yang
diperlukan untuk buang air kecil, namun pada kenyataannya, ginjal dan sistem kemih yang cukup
menakjubkan. Bersama-sama mereka menerima lebih dari satu liter darah setiap menit, dan
menghilangkan sekitar 1,5 liter urin per hari.

Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan dari kapiler glomerulus ke dalam
kapsula Bowman. Seperti kebanyakan kapiler, kapiler glomerulus juga relative impermeable terhadap
protein, sehingg cairan hasil filtrasi (disebut filtrate glomerulus) pada dasarnya bersifat bebas protein
dan tidak mengandung elemen selular, termasuk sel darah merah.

Konsentrasi isi filtrat glomerulus lainnya, termasuk sebagian besar garam dan molekul organik,
serupa dengan konsentrasinya dalam plasma, kecuali beberapa zat dengan berat molekul ringan,
seperti kalsium dan asam lemak. Zat-zat tersebut tidak difiltrasi secara bebas karena zat tersebut
sebagian terikat pada protein plasma.

Pengaturan GFR (Glomerulus Filtration Rate)

Rata-rata GFR normal pada laki-laki sekitar 125 ml/menit. GFR pada wnita lebih rendah
dibandingkan pada pria. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya GFR antara lain ukuran
anyaman kapiler, permiabilitas kapiler, tekanan hidrostatik, dan tekanan osmotik yang terdapat di
dalam atau diluar lumen kapiler. Proses terjadinya filtrasi tersebut dipengaruhi oleh adanya berbagai
tekanan sebagai berikut:

a. Tekanan kapiler pada glomerulus 50 mm HG

b. Tekanan pada capsula bowman 10 mmHG

c. Tekanan osmotic koloid plasma 25 mmHG


Ketiga faktor diatas berperan penting dalam laju peningkatan filtrasi. Semakin tinggi tekanan kapiler
pada glomerulus semakin meningkat filtrasi dan sebaliknya semakin tinggi tekanan pada capsula
bowman. serta tekanan osmotic koloid plasma akan menyebabkan semakin rendahnya filtrasi yang
terjadi pada glomerulus.

Komposisi Filtrat Glomerulus

Dalam cairan filtrate tidak ditemukan erytrocit, sedikit mengandung protein (1/200 protein plasma).
Jumlah elektrolit dan zat-zat terlarut lainya sama dengan yang terdapat dalam cairan interstitisl pada
umunya. Dengan demikian komposisi cairan filtrate glomerulus hampir sama dengan plasma kecuali
jumlah protein yang terlarut. Sekitar 99% cairan filtrate tersebut direabsorpsi kembali ke dalam
tubulus ginjal.

Nilai rata-rata untuk GFR pada seorang pria dewasa adalah 180 liter per hari (125 ml
per menit).volume plasma normal adalah sekitar 3 liter (dari volume darah total sebesar 5
liter). Plasma difiltrasi oleh ginjal sekitar 60 kali sehari atau sekitar berjumlah 180 liter dan
untuk menjaga keseimbangan cairan dari 180 liter cairan per hari yang difiltrasi ke dalam
kapsula bowman hanya sekitar 1,5 liter per hari diekskresikan dari tubuh sebagai urine.

Klirens ginjal (renal clearance) suatu bahan mengacu kepada konsentrasi bahan
tersebut yang secara total dibersihkan dari darah untuk kemudian masuk ke dalam urine
dalam satuan waktu (Corwin,2001).

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju filtrasi glomerulus sebagai berikut:

Tekanan glomerulus: Semakin tinggi tekanan glomerulus semakin tinggi laju filtrasi, semakin
tinggi tekanan osmotic koloid plasmasemakin menurun laju filtrasi, dan semakin tinggi
tekanan capsula bowman semakin menurun laju filtrasi.
Aliran dara ginjal: Semakin cepat aliran daran ke glomerulussemakin meningkat laju filtrasi.
Perubahan arteriol aferen: Apabila terjadi vasokontriksi arteriol aferen akan menyebabakan
aliran darah ke glomerulus menurun. Keadaan ini akan menyebabakan laju filtrasi glomerulus
menurun begitupun sebaliknya.
Perubahan arteriol efferent: Pada kedaan vasokontriksi arteriol eferen akan terjadi
peningkatan laju filtrasi glomerulus begitupun sebaliknya.
Pengaruh perangsangan simpatis, rangsangan simpatis ringan dan sedang akan menyebabkan
vasokontriksi arteriol aferen sehingga menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus.
Perubahan tekanan arteri, peningkatan tekanan arteri melalui autoregulasi akan menyebabkan
vasokontriksi pembuluh darah arteriol aferen sehinnga menyebabkan penurunan laju filtrasi

Kontrol fisiologis filtrasi glomerulus dan aliran darah ginjal

Untuk mempertahankan fungsinya, suplai darah ke ginjal perlu mendapat aliran yang seimbang agar
ginjal dapat bertahan, serta untuk mengontrol volume plasma dan elektrolit. Perubahan aliran darah
ginjal dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan hidrostatik glomerulus yang memengaruhi GFR.

Ginjal memiliki beberapa mekanisme untuk mengontrol aliran darah ginjal. Mekanisme ini membantu
dalam mempertahankan fungsi ginjal dan GFR konstan walaupun terjadi perubahan tekanan darah
sistemik. Aliran darah ginjal dikontrol oleh mekanisme intrarenal dan ekstrarenal.

Mekanisme intrarenal mencakup kemampuan inheren arteriol aferen dan eferen untuk berdilatasi dan
berkonstriksi, yang dapat menentukan seberapa banyak darah yang mengalir melintasi ginjal.
Kemampuan inheren disebut otoregulasi.

Mekanisme ekstrarenal yang mengatur aliran darah ginjal mencakup efek langsung peningkatan atau
penurunan tekanan arteri rerata dan efek susunan saraf simpatis. Mekanisme ketiga yang mengatur
aliran darah yang memiliki komponen intrarenal dan ekstrarenal adalah hormon yang dihasilkan oleh
ginjal. Hormon ini tidak saja memengaruhi aliran darah ginjal, tetapi juga sirkulasi sistemik. Hormon
ini, disebut renin yang bekerja melalui pembentukan suatu vasokonstriktor kuat yang disebut dengan
angiotensin II.
DAFTAR PUSTAKA

Cotran, Robbins. 2008.Dasar patologis penyakit.editor. Jakarta:EGC


Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed ke-9. editor. Jakarta : EGC.
Terjemahan dari : Textbook of Medical Physiology.
Silverthorn DU. 2009. Human Physiology, an Integrated Approach. 4th ed. San Fransisco:
Pearson Benjamin Cummings.

Anda mungkin juga menyukai