Pedoman penyusunan kebutuhan SDM Kesehatan di atur melalui peraturan mentri Kesehatan RI No 33
Tahun 2015
Perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dapat didefinisikan merupakan proses sistematis dalam upaya
menetapkan jumlah dan kualifikasi SDM Kesehatan yang di butuhkan sesuai dengan kondisi suatu
wilayah dalam rangka mencapai pembangunan kesehatan.
Perencanaan SDMK dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi unit organisasi maupun ganti
pegawai. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:
Perencanaan kebutuhan SDM Keshatan disusun secara berjenjang mulai dari fasilitas pelayanaan
kesehatan seperti Puskesmas. Puskesmas merupakan institusi pelayanan kesehatan sehingga untuk
merencanakaan kebutuhan SDMK dapt menggunakan metode standar ketenagaan minimal dan metode
analisis beban kerja kesehatan ( ABK-Kes). Perhitungan standar ketenagaan minimal digunakan untuk
mendirikan puskesmas baru atau untuk proses Akreditasi. Sedakan ABK-Kes digunakan sebagai dasar
pengajuan usulan pormasi karena ABK-Kes menghitung kebutuhan riil sesuai beban kerja yang
dilakukan.
Hasil perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan dapat dijadikan dasar usulan pormasi melalui jalur
formasi calon pegawai negri sipil selain melakukan perencanaan SDM Kesehatan pemerintah daerah
kabupaten/kota berdasarkan peraturan kepala badan kepegawaian Negara No 37 Tahun 2011 tentang
pedoman penataan pegawai negri sipil diwajibkan melakukan penataan SDM termasuk SDM Kesehtan
dilingkungan nya untuk memperoleh sumber daya manusia yang tepat baik secara kuantitas, kualitas,
komposisi, dan distribusi secara proporsional.
Berdasarkan permenkes No 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas, SDM Kesehatan Puskesmas terdiri dari
tenaga kesehatan ( Nakes) dan tenaga non kesehatan. Jenis teaga kesehatan paling sedikit terdiri atas:
3) Perawat;
4) Bidan;
9) Tenga kefarmasiaan.
2). Pekarya
Standar Ketenagaan Minimal SDMK Puskesmas berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang
Puskesmas, sebagai berikut:
Tabel 1
1. Dokter atau 1 2 1 2 1 2
dokter
layanan
primer
2. Dokter gigi 1 1 1 1 1 1
3. Perwat 5 8 5 8 5 8
4. Bidan 4 7 4 7 4 7
5. Tenaga 2 2 1 1 1 1
Kesmas
6. Tenaga 1 1 1 1 1 1
Kesling
7. Ahli 1 1 1 1 1 1
Tehnologi
Lab medik
8. Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9. Tenaga 1 2 1 1 1 1
kefarmasian
10. Tenaga 3 3 2 2 2 2
Administrasi
11. Pekarya 2 2 1 1 1 1
Jumlah 22 31 19 27 19 27
Keterangan:
1) Merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas dapat terselenggara dengan baik.
2) Belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.