Anda di halaman 1dari 4

A.

Konsep Pengetahuan Ibu


1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui
berkenaan dengan hal (mata pelajaran) ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 ).
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo,
2010 ).
Tingkatan Pengetahuan
Taksonomi Bloom setelah dilakukan revisi oleh Aderson dan Kratwohl (2001),
terdapat perbedaan yang tidak banyak pada dimensi Kognitif. Anderson (dalam Widodo,
2006: 140) menguraikan dimensi proses kognitif pada taksonomi Bloom Revisi yang
mencakup:
1. Mengingat (Remembering)
Dapat mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh dalam jangka waktu yang
lama. Misalnya seorang ibu dapat mengingat kembali pengetahuannya tentang bagaimana
overweight terjadi pada balita.
2. Memahami (Understanding)
Membangun makna dari pesan-pesan instruksional, termasuk lisan, tulisan, dan
grafik komunikasi, termasuk di dalamnya: meringkas, menyimpulkan, mengklasifikasi,
membandingkan, menjelaskan, mencontohkan. Misalnya seorang ibu yang mempunyai
balita overweight dapat menyimpulkan dan menjelaskan tentang apa dan bagaimana
sebaiknya tindakan yang tepat untuk dilakukan pada anak yang overweight.
3. Menerapkan (Apply)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan atau mengaplikasikan
materi yang dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Misalnya seorang ibu
yang telah paham tentang cara mengatasi overweight pada balita maka dia dapat
mengaplikasikannya pada saat anaknya mengalami overweight.
4. Menganalisis (Analysze)
Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan
menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara
bagian-bagian yang satu dengan yang lainnya . seorang ibu dapat membedakan antara
anaknya mengalami overweight dan anaknya normal ( tidak overweight ).
5. Mengevaluasi ( Evaluating)
Kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap situasi, nilai atau
ide atau mampu melakukan penilaian berdasarkan kriteria dan standar. Misalnya :
seorang ibu dapat menilai seorang anak menderita overweight atau tidak, dan sebagainya.
6. Menciptakan (Creating)
Kemampuan menyusun unsur-unsur untuk membentuk suatu keseluruhan koheren
atau fungsional, mereorganisasi unsur ke dalam pola atau struktur baru, termasuk
didalamnya hipotesa (Generating), perencanaan (Planning), penghasil (Producing).
Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu :
1. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain. Pengalaman
yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. Pengalaman ibu
sebelumnya dalam merawat anaknya yang overweight dapat memperluas pengetahuannya
tentang bagaimana penatalaksanaan overweight pada anak yang benar dan tepat.
2. Umur
Makin tua umur seseorang maka proses perkembangan mentalnya bertambah
baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini
tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun. Selain itu, daya ingat seseorang
dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya
umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya,
akan tetapi pada umur-umur tertentu mengingat atau menjelang usia lanjut kemampuan
penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang. Seorang ibu yang
berumur 40 tahun pengetahuannya akan berbeda dengan saat dia sudah berumur 60
tahun.
3. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat memperluas wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara
umum seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang
lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
Seorang ibu yang berpendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih tentang
penatalaksanaan overweight pada balita dibandingkan dengan ibu yang tingkat
pendidikannya lebih rendah.
4. Sumber Informasi
Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan
informasi yang baik maka pengetahuan seseorang akan meningkat. Sumber informasi
yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang misalnya radio, televise, majalah,
koran dan buku. Walaupun seorang ibu berpendidikan rendah tetapi jika dia memperoleh
informasi tentang penatalaksanaan overweight pada balita secara benar dan tepat maka
itu akan menambah pengetahuannya.
5. Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun
bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan
atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi. Ibu yang keluarganya berpenghasilan
rendah akan sulit mendapatkan fasilitas sumber informasi. Tetapi apabila berpenghasilan
cukup maka dia mampu menyediakan fasilitas sumber informasi sehingga
pengetahuannya akan bertambah.
6. Sosial Budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi
pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap sesuatu. Misalnya di daerah lain
seorang ibu mempunyai persepsi lain tentang definisi overweight maka hal itu akan
mempengaruhi pengetahuannya tentang overweight pada balita.

Soekidjo, Notoadmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Soekidjo, Notoadmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :PT Rineka Cipta

https://kbbi.web.id/pengetahuan. diakses pada tanggal 21 September 2017 pukul 13.06 WIB


2. Pengertian Ibu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008) ibu adalah wanita yang telah
melahirkan seseorang.
Menurut Abdul Munfim Sayyid Hasan ( 1985 ) ibu adalah seorang wanita yang telah
melalui proses, kehamilan, melahirkan, menyusui dan membesarkan anaknya dengan penuh
kasih sayang dan kelembutan.
Tugas Tugas Ibu
Menurut Ni Made Sri Arwanti ( 2009 ), ibu memiliki tugas sebagai berikut :
1. Ibu Sebagai Pengatur Rumah Tangga
Ibu sebagai pengatur di dalam keluarganya untuk menuju keharmonisan antara semua
anggota keluarga secara lahir dan batin
2. Ibu Sebagai Pembimbing Anak
Peranan ibu menjadi membimbing dan pendidik anak dari sejak lahir dan dewasa
khususnya dalam hal beretika dan susila untuk bertingkah laku yang baik.
3. Ibu Sebagai Pelaksana Kegiatan Agama
Dimana seorang ibu dihormati, disanalah tuhan memberikan anugerah.

https://kbbi.web.id/ibu. diakses pada tanggal 21 September 2017 pukul 13.06 WIB


Arwanti, Ni Made Sri.2009.Swadharma Ibu dalam Keluarga Hindu.Denpasar.Widya Dharma

Anda mungkin juga menyukai