KURIKLUM 2013
KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA
SMK BINA MANDIRI MULTIMEDIA
Hal.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Dasar
C. Tujuan
D. Indikator Keberhasilan
E. Ruang Lingkup dan Sasaran
BAB 2. LANDASAN PELAKSANAAN MATRIKULASI
A. Konsep Matrikulasi
B. Skema Pelaksanaan
C. Tahap Pelaksanaan
BAB 3. PELAKSANAAN
A. Strategi Pelaksanaan
B. Tahap Pelaksanaan
C. Tim Pelaksana
D. Perangkat Administrasi
E. Jadwal Pelasanaan
F. Penilaian
BAB 4. RENCANA ANGGARAN
BAB 5. EVALUASI DAN LAPORAN KEGIATAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Latar Belakang
Mengapa memerlukan matrikulasi? Pada tahun pelajaran 2017-2017
seluruh sekolah di Indonesia menerapkan kurikulum 2013. Pada sekolah yang memulai
melaksanakannya pada tahun 2014, para siswa yang sekarang naik kelas 8 di SMP dan
kelas 11 SMA/SMK mengalami peralihan dari kurikulum 2006. Mereka akan
menyelesaikan pendidikan dengan kurikulum 2013. Karena itu, mereka tertinggal
belajar K13 satu tahun daripada siswa yang berada di sekolah sasaran yang telah
melaksanakan K13. Karena itu kompetensi mereka perlu disetarakan melalui program
matrikulasi.
Apakah matrikulasi? Matrikulasi (aanvullen/matriculation) merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk memenuhi kekurangan atau kesenjangan (defisiensi) dalam
pengetahuan dan keterampilan yang menjadi entry behavior/intake yang diperlukan
peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada jenjang tertentu atau pada
program tertentu.
Bagaimana matrikulasi? Matrikulasi diperlukan ketika peserta didik memiliki
latar belakang yang beragam sehingga sekolah memandang perlu menyetarakan
kompetensi peserta didik agar memiliki kemampuan dipersyaratkan. Pelaksanaan
kegiatan matrikulasi hendaknya diarahkan pada pencapaian entry level yang sama
bagi seluruh peserta didik. Dengan melaksanakan matrikulasi satuan pendidikan
menyetarakan kompetensi peserta didik dengan siswa pada sekolah yang menjadi
sasaran tahun sebelumnya. Proses belajar siswa terfokus pada komponen kompetensi
yang telah diukur dan dinyatakan masih di bawah pagu kompetensi yang
dipersyaratkan.
B. Dasar
1. UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 203 tentang Perubahan PP 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
C. Tujuan
Pelaksanaan materikulasi bertujuan untuk pemenuhan kompetensi peserta didik
agar kesenjangan antara muatan/substansi dan pengalaman belajar (learning experience)
dari kurikulum yang berbeda diselaraskan sesuai dengan kompetensi yang harus dipenuhi
pada kurikulum 2013. Pencapaian tujuan diperoleh melalui proses analisis dan identifikasi
kompetensi peserta didik secara cermat sehingga dapat dipilih tindakan terhadap kelompok
peserta didik yang perlu mengikuti matrikulasi dan kelompok peserta didik yang tidak
D. Indikator Keberhasilan
Pencapaian tujuan diukur dengan indikator pada keberhasilan proses kegiatan dan hasil
kegiatan yang mengacu pada diagram proses yang dinamis seperti terlihat pada gambar
berikut:
A. Strategi Pelaksanaan
Strategi pelaksanaan supervisi
C. Tim Pelaksana
Analisis KD
Instumen Uji Kompetensi
dan Uji Kompetensi
Pelaksanaan kegiatan
matrikulasi
3. Hasil analisis dapat terlihat pada contoh mata pelajaran Fisika sebagai
berikut berikut:
Kesimpulan:
KD 3.6/4.6 dan 3.7/4.7 (Kur 2013) perlu dilakukan matrikulasi sedangkan KD 3.2/4.2 yang
diajarkan di Kelas XII (Kur 2013) dapat dilakukan penyesuaian pembelajaran
Alternatif Pembelajaran
Dengan mempertimbangkan masa libur siswa, kesibukan guru, dan pelaksanaan ibadah
puasa, maka pelaksanaan matrikulasi mulai bulan Juni dan Juli 2014.
A. Konsep
Penilaian untuk ranah pengetahuan menggunakan tes dan penilaian uatentik. Tes dapat
menggunakan instrumen penilaian pilihan ganda atau uraian. Penilaian Penilaian Autentik
merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. (Permendikbud No 66/2013). Penilaian
Langkah pertama adalah menyusun persiapan program penilain, dalam hal ini penting
sekolah menyediakan dokumen hasil analisis KD, Kisi-kisi instrumen uji kompetensi, dan
instrumen penilaian. Langkah kedua melasanakan penilain. Langkah ketiga penglahan hasil,
penafsiran data hasil penilaian dan rencana tindak lanjut. Dalam hal ini jelas bahwa matrikulasi
dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap uji kompetensi dan tidak lanjut pembelajaran kepada
B. Instrumen Penilaian
Contoh penilaian sikap santun dapat menggunakan rubrik seperti contoh di bawah ini.
KRITERIA INDIKATOR
Sangat Baik Selalu santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman
(SB) Sudah konsisten
Baik (B) Sering santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan teman
Mulai konsisten
Cukup (C) Kadang-kadang santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan
teman Belum konsisten
Kurang (K) Tidak pernah santun dalam bersikap dan bertutur kata kepada guru dan
teman Tidak konsisten
Kriteria Sikap
Profil sikap
No Nama Semangat
Santun Peduli secara umum
Belajar
1 Dewi B B C B
2 Aminah
Pengolahan hasil penilaian diri sekolah lakukan dengan menggunakan model pengolahan berikut
2 Dewi
Nilai yang diperoleh Aminah adalah B seperti berdasrkan rentang maksimal skor 4 pada matrik
berikut.
Kriteria Sikap
Profil sikap
No Nama Semangat
Santun Peduli secara umum
Belajar
1 Dewi B B C B
2 Aminah
Contoh soal pilihan ganda (disalin dari pedoman penilaian direktoran PSMA)
Kompetensi Dasar:
Indikator:
Disajikan tabel hasil percobaan uji larutan, peserta didik dapat menentukan
senyawa yang merupakan larutan elektrolit dan non-elektrolit dengan tepat seperti
tampak pada tabel berikut:
Elektroda Lampu
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non- elektrolit
berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor .
Perhatikan pada soal pilihan ganda terdapat contoh indikator hasil belajar yang
digunanakan sebagai indikator soal. Sebelum menyelesikan soal siswa diminta untuk
memperhatikan data, dan data yang sesuai dengan pengalaman praktik. Selanjutnya
siswa dibimbing untuk mencoba menentukan data yang sesuai dengan prinsip atau
konsep. Langkah berikutnya adalah mengambil kesimpulan dengan dilandasi dengan
argumentasi berdasarkan data dan penerapan konsep. Level berpikir pada soal itu
dapat dikelompokkan ke dalam evaluasi.
Penilaian Keterampilan
Prinsip penilain memenuhi prosedur berikut:
1. Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan melalui pengamatan kinerja
yang meminta peserta didik mendemonstrasikan kompetensi tertentu, melalui
tes praktik, proyek, atau penilaian portofolio.
2. Instrumen penilaian keterampilan berupa daftar cek (check list) atau skala
penilaian (rating scale) disertai rubrik
3. Tes praktik menuntut peserta didik melakukan keterampilan berupa aktivitas
yang sesuai dengan tuntutan kompetensi.
4. Proyek adalah tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.
PENILAIAN
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3
1 Merangkai alat
2 Pengamatan
4 Kesimpulan
Berdasarkan contoh guru dapat menentukan nilai yang diperoleh siswa dengan
nilai maksimal 4 kali 3 atau 12. Gunakan pula kriteri berikut:
Untuk melengkapi contoh yang guru gunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
penilaian, perhatikan contoh penilaian keterimpilan berikut:
1. Ketuntasan
Peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk KD pada KI-3
dan KI-4 apabila hasil tes formatif mencapai nilai 2.66.
KD pada KI-3 dan KI-4: peserta didik yang memperoleh nilai >
2.66 dapat diberi pengayaan dan melanjutkan KD berikutnya ;
Berdasarkan Permendikbud 81 A Tahun 2014 nilai ketuntasan terlihat pada tabel berikut
NILAI KOMPETENSI
PREDIKAT
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP
A 4.00 4.00 SB
(Sangat Baik)
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33 B
(Baik)
B 3.00 3.00
B- 2.66 2.66
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33 K
(Kurang)
D 1.00 1.00
NAMA
A
RERAT
KD-3.1
KD-3.2
KD-3.1
KD-3.2
KD-3.1
KD-3.2
RERAT
RERAT
Angka
Pred.
A
2 ...
LCK
Perhatikan bahwa nilai untuk rapot atau laporan capaian kompetensi dibulatkan.
Berdasarkan pembulatan diperoleh predikat.
Keterangan:
Nilai Harian : Hasil tes tulis, tes lisan, dan penugasan pada KD tertentu.
RN KD : Rerata Nilai Kompetensi Dasar
PRED : Predikat
LCK : Laporan capaian kompetensi
Atas dasar nilai hasil pengolahan maka sekolah melaporkan nilai hasil pencapaian
matrikulasi dengan model sesui dengan rapot.
B. Rencana Pengeluaran:
No. Kegiatan Jumlah
1. Workshop Analisis Kurikulum (Mapel dan RP
KD)
2. Penetapan KD Matrilkulasi dan Penyusunan RP
Program Matrikulasi
3. Penyusun instrument penilaian komptensi RP
4. Uji kompetensi RP
5. Pengolahan hasil uji kompetensi dan RP
Penentuan siswa peserta matrikulasi
6. Pelaksanaan kegiatan matrikulasi RP
7. Pengolahan nilai akhir hasil matrikulasi. RP
8. Penyediaan ATK RP
9. Kosumsi Kegiatan RP
10. Honor Panitia Pelaksana RP
Jumlah RP
A. Evalusi Kegiatan
Total Skor
KRITERIA RENTANG SKOR
B. Pelaporan
Laporan panitia meliputi efektivitas penyelenggaraan dan pencapaian nilai
siswa. Laporan penyelenggaran mengacu pada instrument program dan hasil
penilaian kegiatan. Laparan juga memuat data hasil kegiatan matrikulasi siswa.