Berdasarkan waktu berlangsung (lamanya) penyakit, tonsilitis terbagi menjadi 2,
yakni tonsilitis akut jika penyakit (keluhan) berlangsung kurang dari 3 minggu dan tonsilitis kronis jika inflamasi atau peradangan pada tonsil palatina berlangsung lebih dari 3 bulan atau menetap. Infeksi terjadi terus-menerus karena kegagalan atau ketidaksesuaian pemberian antibiotic (Annisa dkk, 2015) Berdasarkan perjalanan penyakitnya, tonsilitis dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut : - Tonsilitis Akut Tonsilitis akut merupakan suatu inflamasi akut yang terjadi pada tonsilla palatina, yang terdapat pada daerah orofaring disebabkan oleh adanya infeksi maupun virus. Tonsilitis akut dapat dibagi menjadi : Acute superficial tonsilitis, biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya merupakan perluasan dari faringitis serta hanya mengenai lapisan lateral. Acute folicular tonsilitis, infeksi menyebar sampai ke kripta sehingga terisi dengan material purulen, ditandai dengan bintik bintik kuning pada tonsil. Acute parenchymatous tonsilitis, infeksi mengenai hampir seluruh bagian tonsil sehingga tonsil terlihat hiperemis dan membesar. Acute membranous tonsilitis, merupakan stase lanjut dari tonsilitis folikular dimana eksudat dari kripta menyatu membentuk membran di permukaan tonsil(Dhingra, 2005). Gambar 11 Acute parenchymatous tonsilitis (Dhingra, 2005) - Tonsilitis Kronis Tonsilitis kronis adalah peradangan tonsil yang menetap sebagai akibat infeksi akut atau subklinis yang berulang. Ukuran tonsil membesar akibat hiperplasia parenkim atau degenerasi fibrinoid dengan obstruksi kripta tonsil, namun dapat juga ditemukan tonsil yang relatif kecil akibat pembentukan sikatrik yang kronis. Durasi maupun beratnya keluhan nyeri tenggorok sulit dijelaskan. Biasanya nyeri tenggorok dan nyeri menelan dirasakan lebih dari 4 minggu dan kadang dapat menetap. Tonsilitis kronis adalah suatu kondisi yang merujuk kepada adanya pembesaran tonsil sebagai akibat infeksi tonsil yang berulang (Pulungan, 2005).