Anda di halaman 1dari 135

Home Page

Diktat Ajar SM 091318: Mata Kuliah


Title Page
Aljabar I
JJ II Subiono
subiono2008@matematika.its.ac.id

18 Pebruari 2011
J I

Page 1 of 135

Abstrak
Go Back Dalam Diktat Ajar ini diberikan materi dari mata kuliah Al-
jabar I untuk program sarjana (S1) jurusan matematika FMIPA-
ITS. Materi kuliah berupa perencanaan yang disajikan agar
Full Screen mempermudah peserta ajar dalam proses belajar. Peserta ajar
diharapkan mempersiapkan diri melalui pemahaman yang di-
punyai sebelumnya dan menambah kekurangan pemahaman
Close
pengetahuannya yang dirasa kurang saat proses belajar di ke-
las. Untuk mempermudah proses mengajar digunakan alat
bantu perangkat lunak GAP (Group Algorithm and Program-
Quit
ming). Materi ajar disesuaikan dengan Kurikulum 2009-2014.
Rencana materi yang akan dibahas dalam kelas adalah:
Home Page
Relasi ekivalen, Partisi, kongruensi dan fungsi

Title Page
Pengertian suatu grup dan contoh-contoh
Beberapa sifat-sifat grup
JJ II
Pengertian Subgrup dan contoh-contoh
Beberapa sifat-sifat subgrup
J I

Pengertian koset kiri dan koset kanan, grup faktor


Page 2 of 135 (grup kuasi) dan contoh-contoh
Grup permutasi, grup Dehidral dan grup Alternating
Go Back
Homomorpisma dan Isomorpisma grup dan contoh-
contoh
Full Screen

Beberapa sifat Homomorpisma grup.


Close Pengenalan GAP (Group Algorithm and Program-
ming)
Quit
Relasi Ekivalen dan Partasi:
Home Page
Suatu pasangan terurut ditulis (a, b) dengan elemen per-
tama a dan elemen kedua b. Ini berarti bahwa dua pasang-
Title Page
an terurut (a, b) dan (c, d) sama bila dan hanya bila a = c dan
b = d. Jadi pasangan terurut (a, b) tidak sama dengan {a, b}
JJ II
yang mana notasi terakhir menyatakan himpunan dengan
dua elemen (anggota) a dan b. Tetapi himpunan {a, b} dan
J I {b, a} adalah sama.

Page 3 of 135 Definisi Diberikan himpunan A dan B. Hasil kali A dan B


adalah himpunan
Go Back

A B = {(a, b) | a A, b B} ,
Full Screen yaitu himpunan semua pasangan terurut dengan ele-
men pertama di A dan elemen kedua di B. Bila
2
Close
A = B, ditulis A untuk A A. Secara umum, bila n
adalah suatu bilangan bulat positip, maka n-pasangan
terurut ditulis (a1, a2, . . . , an) mempunyai elemen pertama,
Quit
kedua, ,elemen ke-n.
Jadi,
(a1, a2, . . . , an) = (b1, b2, . . . , bn)
Home Page

bila dan hanya bila a1 = b1, . . . , an = bn. Hasil kali dari


Title Page
A1, A2, . . . , An adalah

A1 A2 An = {(a1, a2, . . . , an) | a1 A1, a2 A2, . . . , an An}


JJ II

dan An = |A A
{z A} . Banyaknya elemen dalam suatu
J I n
himpunan A dinamakan kardinalitas dari A dan ditulis se-
bagai |A|. Walaupun notasi yang digunakan sama dengan
Page 4 of 135
notasi nilai mutlak tetapi mempunyai arti yang berbeda.
Misalnya, | 3| = 3 tetapi |{3}| = 1. Bila himpunan A
Go Back
adalah berhingga, maka kardinalitinya adalah suatu bi-
langan bulat tak negatif.
Full Screen

Proposisi. Diberikan himpunan A dan B berhingga, maka


Close
(a) |A B| = |A| + |B| |A B|,
Quit
(b) |A B| = |A| |B|.
Home Page
Bukti :
(a) Karena
Title Page A B = A + B A B,
maka
JJ II
|A B| = |A| + |B| |A B|.

J I
(b) Misalkan B = {1, 2, . . . , n}, didapat

A B = (A {1}) (A {2}) . . . (A {n})


Page 5 of 135

dengan (A {i}) (A {j}) = , i 6= j. Jadi


Go Back
|A B| = |A {1}| + |A {2}| + . . . + |A {n}|
= |A| + |A| + . . . + |A|
Full Screen
| {z }
n
= |A| n.
Close

Terlihat bahwa |A B| = |A| |B|.


Quit
Contoh :
Home Page

1. {1, 2} {1, 2, 3} = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (2, 3)},
Title Page
{1, 2, 3} {1, 2} = {(1, 1), (1, 2), (2, 1), (2, 2), (3, 1), (3, 2)}.
Terlihat {1, 2} {1, 2, 3} = 6 {1, 2, 3} {1, 2} sebab
JJ II
(1, 3) {1, 2} {1, 2, 3}, tetapi (1, 3) / {1, 2, 3} {1, 2}
dan |{1, 2} {1, 2, 3}| = 2 3 = 6 = 3 2 = |{1, 2, 3} {1, 2}|.
J I 2.
{1, 2} {2, 3} {4, 5} = {(1, 2, 4), (1, 2, 5), (1, 3, 4), (1, 3, 5),
Page 6 of 135
(2, 2, 4), (2, 2, 5), (2, 3, 4), (2, 3, 5)}

Go Back
dan |{1, 2} {2, 3} {4, 5}| = 2 2 2 2 = 8.
3. Diberikan P adalah himpunan bilangan bulat positip
Full Screen dan A = {(a, b) P2 | a < b}. Bila (x, y) A berkibat
bahwa x < y dan bila (y, z) A berakibat bahwa y < z.
Close Hal ini menunjukkan bahwa x < y dan y < z akibatnya
x < z. Jadi (x, z) A.
Quit
Home Page
Definisi :
Title Page Suatu relasi diantara himpunan A dan B adalah suatu sub-
set R dari A B. Dalam hal ini (a, b) R dibaca sebagai a
berelasi dengan b dan ditulis sebagai aRb.
JJ II

Contoh
J I Relasi sama dengan: Diberikan himpunan A dan didefini-
sikan R = {(a, a) | a A} A A. Jadi a1Ra2 berarti bahwa
Page 7 of 135
a1 = a2 .
Misalkan T himpunan titik dan G himpunan garis
dibidang. Didefinisikan tRg bila titik t terletak pada garis
Go Back
g.
Suatu relasi R pada himpunan bilangan bulat Z didefini-
Full Screen sikan oleh: mRn bila m n genap.

Close
Bila A himpunan berhingga, maka banyaknya relasi pada
2
A adalah 2|A| .
Quit
Misalkan R adalah suatu relasi pada A
a. Relasi R refleksif bila aRa untuk semua a A.
Home Page b. Relasi R simetri bila aRb selalu berakibat bRa.
c. Relasi R antisimetri bila aRb dan bRa berakibat a = b.
Title Page
d. Relasi R transitif bila aRb dan bRc berakibat aRc.

JJ II Bila relasi R hanya memenuhi a, b dan d, maka R dina-


makan relasi ekivalen.
J I
Contoh : Sama dengan dalam suatu himpunan adalah re-
Page 8 of 135
lasi ekivalen. Relasi R pada Z didefinisikan oleh: mRn bila
dan hanya bila m n adalah genap adalah relasi ekivalen.
Relasi R pada N didefinisikan oleh: aRb bila a membagi b
Go Back
adalah relasi ekivalen.
Full Screen
Misalkan adalah suatu relasi ekivalen pada A dan x A.
Klas ekivalen [x] dari elemen x adalah himpunan bagian
Close
dari A yang diberikan oleh

Quit [x] = {a A | a x}.


Proposisi
Misalkan adalah suatu relasi ekivalen pada himpunan A
dan a, b A, maka (i). a [a], (ii). b [a] bila dan hanya
Home Page bila [b] = [a], (iii). bila [a] dan [b] sebarang dua klas
ekivalen, maka salah satu [a] = [b] atau [a] [b] = .
Title Page
Bukti :
(i). Gunakan sifat refleksif, didapat a a. Akibatnya
JJ II
a [a].
(ii). Bila b [a] didapat b a. Misalkan x [b], maka
J I x b dengan sifat transitif didapat x a. Jadi x [a],
akibatnya didapat [b] [a]. Dengan cara serupa didapat
Page 9 of 135
[a] [b]. Hal ini menunjukkan bahwa [b] = [a]. Seba-
liknya bila [b] = [a], gunakan hasil (i). didapat b [b]sim,
akibatnya b [a].
Go Back
(iii). Misalkan [a] dan [b] adalah dua klas ekivalen. Maka
salah satu [a] [b] = atau [a]sim [b] 6= . Bila [a] [b] 6= ,
Full Screen
maka ada x A sedemikian hingga x [a] [b] atau
x [a] dan x [b]. Dengan menggunakan hasil (ii). di-
dapat [x] = [a] dan [x] = [b]. Jadi [a] = [b].
Close

Sifat (iii). menunjukkan bahwa mempartisi A kedalam


Quit klas ekivalen yang saling asing. Himpunan semua partisi
pada A ditulis A/ .
Contoh-contoh Klas ekivalen

Home Page
1. Relasi H = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (1, 2), (2, 1)} adalah relasi eki-
valen pada himpunan A = {1, 2, 3}. Disini [1]H = {1, 2} =
Title Page
[2]H dan [3]H = {3} dan A/H = {{1, 2}, {3}}
2. Relasi  pada himpunan bilangan real R diberikan oleh
JJ II
xy bila dan hanya bila x2 = y 2 adalah relasi ekivalen
pada R. Pada contoh
ini [5] = {5, 5}. Perhatikan
J I
bahwa [ 2] = { 2, 2}, [0] = {0} dan x = {x, x}
untuk setiap x R. Jadi R/ = {{x, x} | x R}
Page 10 of 135

3. Dua bilangan bulat mempunayai paritas


Go Back
sama bila dan hanya bila bilangan ini
adalah genap atau gasal. Misalkan R =
{(m, n) Z Z | m dan n mempunyai paritas yang sama}.
Full Screen
Maka R adalah relasi ekivalen pada Z dengan dua
klas ekivalen himpunan bilangan bulat genap E dan
Close
himpunan bilangan bulat gasal O. Bila n E, maka
[n]R = E, sedangkan bila n O, maka [n]R = O. Jadi
Z/R = {E, O}.
Quit
Kongruen
Misalkan n adalah suatu bilangan bulat positip. Dua bi-
Home Page
langan bulat x dan y dikatakan kongruen modulo n bila
x y = kn untuk suatu k Z. Hal ini ditulis sebagai
Title Page
x y (mod n).

JJ II Kongruensi dari bilangan bulat mempunyai peranan pen-


ting dalam teori bilangan dan pemakaiannya terutama
J I pada masalah kriptograpi. Hal ini nantinya erat kaitan-
nya dengan kajian grup dan field berhingga khusus untuk
Page 11 of 135
n bilangan prima.

Go Back
Klas ekivalen bilangan bulat modulo n.
x x (mod n), sebab x x = 0.n, x Z.
Full Screen
Bila x y (mod n), maka y x (mod n), sebab bila
x y = k.n didapat y x = k.n untuk k Z.
Close
Bila x y (mod n) dan y z (mod n), maka x z (mod n),
sebab bila x y = k1.n dan y z = k2.n untuk k1, k2 Z
Quit
didapat xz = (xy)+(yz) = (k1 +k2)n untuk k1 +k2 Z.
Terlihat relasi (mod n) suatu relasi ekivalen pada himpunan
bilangan bulat Z. Klas ekivalen ini membentuk suatu par-
tisi pada himpunan Z. Berapa banyaknya partisi dari Z
Home Page oleh klas ekivalen (mod n)? Apakah masing-masing par-
tisi banyaknya elemen sama? Penulisan klas ekivalen dari
Title Page
bilangan bulat kongruen modulo n ditulis untuk suatu bi-
langan bulat x ditulis [x]n
JJ II
Teorema Misalkan n adalah suatu bilangan bulat positip.
Maka setiap bilangan bulat adalah konruen modulo n ke
J I tepat salah satu dari bilangan bulat 0, 1, 2, 3 . . . , n 1.

Page 12 of 135
Bukti Misalkan k Z. Dengan menggunakan algorithma
pembagian bilangan bulat didapat k = p.n + r untuk beber-
apa p, r Z dengan 0 r < n. Oleh karena itu k r = p.n
Go Back
atau k r (mod n). Juga bila k r0 (mod n), dengan
0 r0 < n, maka k r0 = p0.n untuk suatu p0 Z atau
Full Screen k = p0.n + r0. Dengan menggunakan ketunggalan hasil dan
sisa pembagian didapat p0 = p dan r0 = r.
Close
Catatan : Ingat bahwa bila adalah suatu relasi ekivalen
pada suatu himpunan A, maka untuk a, b A: a b
Quit [a]n = [b]n. Sehingga didapat a b (mod n) [a]n = [b]n n |
a b. Dengan fakta ini didapat suatu kesimpulan:
Home Page

Kesimpulan
Title Page

Bila k Z, maka ada tepat satu r Z dengan 0 r < n


JJ II sehingga [k]n = [r]n.

Jadi untuk setiap bilangan bulat positip n didapat tepat


J I
klas residu sebanyak [0]n = {qn | q Z}, [1] = {qn + 1 | q
Z},. . . , [n 1]n = {qn + (n 1) | q Z}. Klas residu ini
Page 13 of 135 mempartisi Z, yaitu setiap bilngan bulat tepat berada di
satu klas residu [0]n, [1]n, . . . , [n 1]n.
Go Back
Klas residu dari himpunan bilangan bulat sangat penting
dalam pembahasan grup, terutama berkaitan dengan grup
Full Screen
berhingga yang komutatif. Pembahasan mengenai grup ini
dijelaskan berikutnya.
Close

Quit
Partisi
Home Page

Misalkan A adalah suatu himpunan dan A adalah suatu


Title Page koleksi dari subset A. Dalam hal ini A dinamakan suatu
partisi dari A bila dan hanya bila
JJ II
(i) Bila X A, maka X 6= .
(ii) Bila X A dan Y A, maka X = Y atau X Y = .
J I
S
(iii) = A.
XA
Page 14 of 135
Contoh
Himpunan {{0}, {1, 1}, {2, 2}, } adalah suatu partisi
Go Back
dari Z. Himpunan dengan dua elemen {E, O}, dengan E
adalah himpunan bilangan bulat genap dan O adalah him-
Full Screen punan bilangan bulat gasal adalah suatu partisi yang lain
dari Z. Koleksi {{1}, {2}, } adalah suatu partisi dari N.
Close
Faktanya, {{x} | x A} adalah suatu partisi dari suatu him-
punan takkosong A. Misalkan Gn = [n, n + 1) untuk setiap
n Z, maka {Gn | n Z} adalah suatu partisi dari R.
Quit
Misalkan B adalah suatu partisi dari himpunan A. Untuk
Home Page setiap x, y A didefinisikan xQy bila dan hanya bila ada
C B sedemikian hingga x C dan y C. Maka
Title Page (a) Q adalah suatu relasi ekivalen pada A.
(b) A/Q = B.
JJ II
Bukti Pada pembahasan ini A 6= .
(a). Misalkan x, y, z A. Asumsikan bahwa xQy dan yQz.
J I
Maka ada C dan D di B sehingga x, y C dan y, z D.
Karena B adalah suatu partisi dari A, maka C = D atau
Page 15 of 135 C D = . Tetapi y C dan y D. Jadi C = D dan
x, z C = D. Ini berarti xQy. Sifat simetri dan refleksif
Go Back
dapat dibuktikan sendiri.
(b). Pertama ditunjukkan A/Q B. Misalkan [x]Q A/Q.
Karena B partisi dari A, pilih B B sehingga x B. Kita
Full Screen
klaim bahwa [x]Q = B. Bila y [x]Q, maka xQy, ada C B
sehingga x C dan y C. Karena C = B atau C B = ,
Close dan x C B, y B. Dilain pihak,, bila y B, maka xQy,
maka dari itu y [x]Q. Jadi [x]Q = B. Untuk membuktikan
B A/Q bisa dilakukan sendiri.
Quit
Contoh
(1) Misalkan A = {1, 2, 3, 4} dan B = {{1}, {2, 3}, {4}}. Relasi
Home Page
ekivalen Q yang berkaitan dengan partisi B adalah

Title Page
Q = {(1, 1), (2, 2), (2, 3), (3, 2), (3, 3), (4, 4)}.

Klas ekivalenya adalah


JJ II

[1]Q = {1}, [2]Q = {2, 3} = [3]Q dan [4]Q = {4}.


J I
Terlihat bahwa himpunan semua klas ekivalen ini tepat
sama dengan B.
Page 16 of 135

(2) Misalakan Z dipartisi menjadi A = {A0, A1, A2, A3}


Go Back
dengan A0 = { , 8, 4, 0, 4, 8, }, A1 =
{ , 7, 3, 1, 5, 9, }, A2 = { , 6, 2, 2, 6, 10, } dan
Full Screen
A3 = { , 5, 1, 3, 7, 11, }. Untuk setiap bilangan
bulat x dan y, bila x Ai dan y Ai bila dan hanya bial
Close
x = 4n1 + i dan x = 4n2 + i untuk beberapa bilangan bulat
n1 dan n2. Dengan kata lain bila dan hanya bila x y
adalah kelipatan 4. Jadi relasi ekivalen yang berkaitan
Quit
dengan A adalah konkuren modulo 4.
Relasi Urutan
Suatu realasi R pada suatu himpunan A dinamakan teru-
Home Page
rut parsial untuk A bila R refleksif, antisimetri dan tran-
sitif. Dalam hal ini himpunan A dinamakan himpunan
Title Page terurut secara parsial.

Relasi relasi berikut adalah terurut parsial:


pada N, pada Z dan pada R, pada P(A) untuk
JJ II

sebarang himpunan A, pembagian pada N.


J I

Contoh
Page 17 of 135
Relasi W pada N diberikan oleh xW y bila dan hanya bila
x y dan x + y genap adalah terurut parsial. Misal-
nya 2W 2, 4W 6, 6W 8, dan 1W 3, 3W 5, 5W 7, . Terlihat
Go Back
bahwa tidak akan pernah mW n yang mana m genap dan
n gasal atau sebaliknya. Sifat refleksif: misalkan x N.
Full Screen Maka x + x = 2x adalah genap dan x x, jadi xW x. Sifat
antisimetri: misalkan xW y dan yW x. Maka x + y genap,
x Y dan y x Jadi x = y. Sifat transitif: misalkan xW y
Close
dan yW z. Maka x y, x + y genap dan y z, y + z genap.
Jadi x z dan x + z = (x + y) + (y + z) 2y adalah genap.
Quit Maka dari itu xW z.
Home Page
Fungsi :
Title Page
Suatu fungsi f : A B adalah himpunan bagian dari A B
sedemikian hingga untuk setiap a A, ada dengan tunggal
JJ II
b B yang memenuhi (a, b) f A B atau bila (a, b) f
dan (a, c) f , maka b = c. Bila (a, b) f ditulis b = f (a).
J I
Dikatakan bahwa f (a) image dari a dibawah oleh f .
Suatu fungsi sering juga disebut pemetaan. Bila f : A B,
Page 18 of 135
di katkan bahwa f memetakan elemen-elemen dari A ke
eleme-elemen B. Himpunan A dinamakan domain ditulis
Go Back Dom(f ) = A, sedangkan himpunan B dinamakan kodomain.
Image atau range dari f adalah himpunan semua nilai-nilai
Full Screen f (a) ditulis
Im(f ) = {f (a) | a A}.
Close
Himpunan Im(f ) adalah subset dari B.

Quit
Contoh:
1. Asumsikan U adalah himpunan semesta yang tertentu
Home Page dan A U . Didefinisikan fungsi karakteristik dari A,
A : U {0, 1} oleh
Title Page

1, bila x A
A(x) =
0, bila x U A.
JJ II

Sebagai contoh, bila A suatu interval A = [1, 4) dan U =


J I R, maka A(x) = 1 bila 1 x < 4 dan A(x) = 0 bila x
/ A.
2. Satu bentuk umum dari fungsi karakteristik adalah
Page 19 of 135 fungsi unda. Misalkan a = {C | } adalah suatu
partisi dari suatu himpunan A. Masing-masing C
Go Back adalah suatu interval dan masing-masing , b B.
Didefinisikan fungsi f : A B oleh
Full Screen
f (x) = b , untuk x C .
Close Sebagai contoh, misalkan A = [1, 5] dengan C1 =
[1, 2], C2 = (2, 4) dan C3 = [4, 5]. Pilih bilangan real
Quit b1 = 3, b2 = 4 dan b3 = 2, maka f (x) = 3, x C1,
f (x) = 4, x C2 dan f (x) = 2, x C3.
Home Page Lanjutan Contoh:
3. Suatu fungsi dengan domain himpunan bilangan natural
Title Page
N juga dinamakan suatu barisan. Fungsi a diberikan
oleh a(n) = n1 , n N mempunyai range {1, 21 , 13 , 14 , }.
JJ II Penulisan a(n) = n1 lebih memudahkan a(n) disebut suku
ke-n dari barisan a dan dinotasikan oleh an. Jadi suku
1
J I ke-25 dari barisan adalah a25 = 25
4. Bila R adalah suatu relasi ekivalen pada himpunan
Page 20 of 135
X, maka fungsi dari X ke X/R dengan hubungan se-
tiap x X dikaitkan dengan [x]R dinamakan pemetaan
Go Back
kanonik. Sebagai contoh, misalkan R adalah relasi
kongruen modulo 5 pada Z. Bila f adalah pemetaan
Full Screen kanonik, maka image dari 7 dan -4 adalah

Close
f (7) = [7]R = [7]5 = { , 13, 8, 3, 2, 7, 12, }
f (4) = [4]R = [4]5 = { , 14, 9, 4, 1, 6, 11, }
Quit
Aturan pengaitan diantara klas kongruen mempunyai keu-
tamaan yang penting. Suatu contoh klas ekivalen dari
himpunan bilangan bulat modulo 4, yaitu
Home Page

Z4 = {[0]4, [1]4, [2]4, [3]4} .


Title Page

Misalkan aturan dari f diberikan oleh f ([x]4) = [2x]10, de-


ngan aturan ini didapat
JJ II

f ([0]4 = [0]10, f ([1]4 = [2]10


J I
f ([2]4 = [4]10, f ([3]4 = [6]10.

Page 21 of 135
Bagaimanapun, 0 dan 4 adalah terletak pada klas eki-
valen modulo 4 yang sama ([0]4 = [4]4). Menurut aturan
dari f , maka f ([4]4) = [8]10. Dalam hal ini terlihat bahwa
Go Back
f ([0]4) = [0]10 sekaligus f ([0]4) = [8]10 dengan [0]10 6= [8]10. Jadi
aturan dari f tidak mendifinisikan suatu fungsi. Dalam
Full Screen hal yang mana obyek lebih dari satu representasi (wakil)
misalnya [0]4 dapat direpresentasikan oleh [4]4, [4]4, [8]4,
dan misalkan suatu fungsi mengaitkan menjadi nilai-
Close
nilai yang berbeda tergantung pada representasinya, maka
dikatakan bahwa fungsi tidak terdefinisi dengan baik
Quit (function is not well defined). Ini berarti bahwa aturan
tsb. secara nyata bukan suatu fungsi.
Home Page

Misalkan A adalah sebarang himpunan dan didefinisikan


Title Page

IA(x) = x, x A,
JJ II
maka IA adalah suatu fungsi dari A ke A. Dalam hal ini
IA dinamakan fungsi identitas pada A. Bila A B, maka
J I
fungsi
i : AB
Page 22 of 135
yang diberikan oleh i(x) = x, x A dinamakan pemetaan
inklusi dari A ke B. Terlihat jelas bahwa
Go Back

i = {(x, x) | x A} = IA,
Full Screen
tetapi i adalah pemetaan dari A ke B sedangkan IA adalah
pemetaan dari A ke A.
Close

Quit
Home Page

Untuk suatu realasi S dari A ke B dapat diturunakan


Title Page
fungsi proyeksi, 1 dan 1 dengan

1 : S A dan 2 : S B
JJ II

Didefinisikan
J I 1(a, b) = a;
untuk semua (a, b) S. Dengan cara serupa, didefinisikan
Page 23 of 135 Didefinisikan
2(a, b) = b;
Go Back
untuk semua (a, b) S. Proyeksi 1 pada suatu garis lurus
di RR akan menjadikan setiap titik pada sumbu-x (sumbu
Full Screen horizontal). Sedangkan proyeksi Proyeksi 2 pada suatu
garis lurus di R R akan menjadikan setiap titik pada
Close
sumbu-y (sumbu vertikal).

Quit
Home Page
Dua fungsi f dan g sama bila dan hanya bila
Title Page 1. Dom(f ) = Dom(g) dan
2. f (x) = g(x) untuk semua x Dom(f ) .
JJ II
Bukti
J I 1. Misalkan x Dom(f ), maka (x, y0 Dom(f ) untuk be-
berapa y. Karena f = g, maka (x, y) Dom(g). Maka
Page 24 of 135
dari itu x Dom(g). Hal ini menunjukkan bahwa
Dom(f ) Dom(g). Dengan cara yang sama, didapat
Go Back
Dom(g) Dom(f ). Jadi Dom(f ) = Dom(g). Bukti seba-
liknya dapat dilakukan sendiri.
Full Screen 2. Misalakan x Dom(f ), maka (x, y) f untuk beberapa
y. Karena f = g, maka (x, y) g. Jadi f (x) = y = g(x).
Close Bukti sebaliknya dapat dilakukan sendiri.

Quit
Karena setiap fungsi adalah suatu relasi, maka operasi
Home Page
komposisi dan invers dapat diperlakukan sama sebagai su-
atu relasi. Jadi bila F : A B, maka invers dari F adalah
Title Page
suatu relasi
F 1 = {(b, a) | (a, b) F }.
JJ II Perluh diperhatikan disini bahwa, F 1 adalah suatu relasi
dari B ke A dan belum tentu memenuhi kriteria suatu
J I fungsi. Untuk sebarang fungsi f dan g, (x, z) f g bila
dan hanya bila (x, y) f untuk beberapa y dan (y, z) g
Page 25 of 135
untuk beberapa y. Yaitu f (x) = y dan g(y) = z. Ini berarti
bahwa (x, z) f g bila dan hanya bila z = f (g(x)). Misal
Go Back
f (x) = sin x dan g(x) = x2 + x, maka

(f g)(x) = f (g(x)) = f (x2 + x) = sin(x2 + x),


Full Screen

dan
Close
(g f )(x) = g(f (x)) = g(sin x) = sin2 x, + sin x.
Terlihat bahwa f g 6= g f , yaitu komposisi suatu fungsi
Quit
tidak komutatif.
Home Page
Bila fungsi f : A B dan g : B C, maka g f : A C
adalah suatu fungsi.
Title Page

Bukti
JJ II Komposisi g f adalah suatu relasi dari A ke C dan Dom(g
f ) A juga Im(g f ) C. Misalkan a A. karena A =
Dom(f ), maka ada b B sehingga f (a) = b. Tetapi B =
J I
Dom(g), jadi ada c C sehingga g(b) = c. Maka dari itu, c =
g(b) = g(f (a)) = (g f )(a), terlihat bahwa a Dom(g f ). Jadi
Page 26 of 135 A Dom(g f ). Karena Dom(g f ) A, maka Dom(g f ) = A.
Misalkan bahwa (a, y) g f dan (a, z) g f , maka ada
Go Back
b B sehingga (a, b) f dan (b, y) g. Selanjutnya ada
B sehingga (a, ) f dan (, z) g. Karena f adalah
suatu fungsi maka b = . Didapat (b, y) g dan (b, z) g.
Full Screen
Karena g adalah fungsi, maka haruslah y = z. Jadi bila
(a, y) g f dan (a, z) g f berakibat bahwa y = z hal ini
Close menunjukkan bahwa g f adalah suatu fungsi .

Quit
Home Page

Bila fungsi f : A B, g : B C dan h : C D maka


Title Page
(h g) f = h (g f ).

Bukti
JJ II
Bila a A, maka
J I ((h g) f )(a) = (h g)(f (a))
= h(g(f (a)))
Page 27 of 135
= h((g f )(a))
= (h (g f ))(a).
Go Back

Terlihat bahwa
Full Screen
(h g) f = h (g f ).
Close Sifat ini dinamakan sifat assosiatif.

Quit
Misalkan f : A B, maka f IA = f dan IB f = f
Home Page

Bukti
Title Page
Dom(f IA) = Dom(IA) = A = Dom(f ). Bila a A, maka
(f IA)(a) = f (IA(a)) = f (a). Jadi f IA = f . Dengan yang
JJ II
sama dapat ditunjukkan bahwa IB f = f .

J I


Page 28 of 135 Misalkan f : A B denagn Im(f ) = C. Bila f 1 adalah


suatu fungsi, maka f 1 f = IA dan f f 1 = IC .
Go Back

Bukti Dom(f 1 f ) = Dom(f ) = A. Misalkan a A. Dari


Full Screen
fakta bahwa (a, f (a)) f , didapat (f (a), a) f 1. Maka dari
itu (f 1 f )(a) = f 1(f (a)) = a = IA(a). Jadi f 1 f = IA.
Close
Dengan cara yang sama dapat dibuktikan f f 1 = IC .

Quit
Suatu fungsi f : A B dikatakan satu-satu atau injective
Home Page bila a 6= b berakibat f (a) 6= f (b) atau ekivalen bila f (a) = f (b)
berakibat a = b. Suatu fungsi f : A B dikatkan pada atau
Title Page
surjective bila setiap titik di B adalah image dari beberapa
titik di A dan dikatkan satu-satu pada atau bijective bila
JJ II
f adalah fungsi satu-satu dan pada. Bila f adalah suatu
fungsi bijective dari A ke B, maka ada suatu fungsi invers
J I
g dari B ke A yang membawa semua elemen b B dengan
tunggal ke elemen a A, yaitu a = g(b), b B. Dengan
kata lain, g adalah fungsi invers dari f bila:
Page 29 of 135

a = g(b), b B bila dan hanya bila b = f (a), a A.


Go Back

Fungsi invers g juga nerupakan fungsi bijective. Jadi suatu


Full Screen
fungsi bijective f dan fungsi inversnya g memenuhi
g(f (a)) = a untuk semua a A,
Close
f (g(b)) = b untuk semua b B.
Catatan bahwa, f adalah fungsi invers dari g.
Quit
Suatu grup adalah suatu himpunan G 6=
bersama-sama dengan suatu operasi
Home Page biner : G G G yang mana untuk
setiap (a, b) di GG, (a, b) biasanya dino-
Title Page
tasikan oleh ab, sedemikian hingga sifat-
JJ II sifat berikut dipenuhi:
J I
1. (ab)c = a(bc) untuk semua a, b, c G.
2. Ada e G, sedemikian hingga
Page 30 of 135
e g = g = g e untuk semua g G.
Go Back 3. Untuk setiap g G ada g 1 yang
memenuhi g g 1 = e = g 1 g.
Full Screen

Tambahan pula, bila masih memenuhi


Close
a b = b a untuk semua a, b G,
maka grup G dinamakan grup
Quit abelian/komutatif.
Komentar dan diskusi?
Contoh-contoh :
Home Page 1. Himpunan-himpunan bilangan bulat Z, bilangan ra-
sional Q, bilangan riil R dan bilangan kompleks C
Title Page bersama-sama operasi biner penambahan merupakan
grup komutatif.
JJ II
2. Himpunan bilangan Q {0} dengan operasi biner
perkalian merupakan grup abelian.
J I
3. Himpunan GL(n, R) matriks nonsingular n n de-
ngan operasi perkalian matriks merupakan grup tak-
Page 31 of 135
komutatif.
Go Back
4. Himpunan matriks n n dengan determinan sama de-
ngan 1 (SL(n, R)) bersama-sama dengan operasi biner
Full Screen
perkalian matriks merupakan grup tak-komutatif.
5. Misalkan S = {1, 2, . . . n} dan Sn adalah himpunan dari
Close semua fungsi satu-satu pada f : S S. Maka Sn dengan
operasi komposisi fungsi merupakan suatu grup, grup
Quit ini dinamakan suatu grup permutasi.
Lanjutan Contoh-contoh :
Home Page 6. Himpunan Zn bilangan bulat modulo n dengan operasi
biner penambahan merupkan grup komutatif.
Title Page
7. Himpunan Zp {[0]} bilangan bulat modulo p dengan
p bilangan prima bersama-sama dengan operasi biner
JJ II perkalian merupakan grup abelian.
8. Himpunan 
J I
 
1 a
aZ

H=
0 1
Page 32 of 135
dengan operasi perkalian matriks merupakan suatu
grup.
Go Back

9. Himpunan Zn = {(a1, a2, . . . , an) | ai Z} dengan op-


Full Screen
erasi biner tambah didefinisikan oleh (a1, a2, . . . , an) +
def
(b1, b2, . . . , bn) = (a1 + b1, a2 + b2, . . . , an + bn) adalah suatu
Close
grup.
10. Himpunan {1, 1,
i, i} dengan operasi perkalian adalah
Quit suatu grup (i = 1).
Catatan : Untuk sederhananya penulisan a b cukup di-
tulis ab, penulisan suatu grup G dengan operasi biner
Home Page
biasanya ditulis (G, ) adakalanya ditulis grup G.

Title Page

Beberapa sifat suatu grup


JJ II
Penghapusan kurung, dikarenakan op-
J I
erasi biner adalah assosiatif, maka
penulisan
Page 33 of 135
(a b) (c d) = ((a b) c) d = (a (b c)) d
Go Back
ditulis a b c d.

Full Screen Misalkan G suatu grup, maka :


Close
1. Elemen netral e G adalah tunggal.
2. Untuk setiap g G invers dari g yaitu
g 1 adalah tunggal.
Quit
Bukti

Home Page
1. Misalkan e1 dan e2 adalah dua elemen
identitas dari grup G, maka e1g = g un-
Title Page tuk semua g G (elemen netral kiri),
khususnya didapat e1e2 = e2. Hal yang
JJ II
serupa berlaku e1e2 = e1 (elemen netral
J I kanan). Sehingga didapat
e1 = e1e2 = e2.
Page 34 of 135

2. Misalkan g1 dan g2 keduanya meru-


Go Back
pakan invers dari sebarang elemen g
Full Screen
G. Maka didapat g1g = e = gg1 dan
g2g = e = gg2. Perhatikan ekspresi
Close
berikut: h = (g1g)g2 = eg2 = g2 disam-
Quit
ping itu juga h = g1(gg2) = g1e = g1.
Terlihat bahwa g1 = g2.
Berikut ini beberapa sifat grup yang
Home Page lainnya.
Title Page
Misalkan G suatu grup:
JJ II 3. Bila a, b G maka ada dengan tunggal
J I
x dan y sehingga ax = b dan ya = b.
4. Bila gx = gy, maka
Page 35 of 135
x = y untuk g, x, y G.
Go Back 5. Bila xg = yg, maka
x = y untuk g, x, y G.
Full Screen

6. Bila g G, maka (g 1)1 = g.


Close

7. Bila a, b G, maka berlaku


Quit (ab)1 = b1a1
Bukti
3. Bila ax0 = b, maka a1(ax0) = a1b. Sehingga didapat
Home Page

x0 = a1b. Sebaliknya bila x = a1b, maka ax = a(a1b)


Title Page
atau ax = b. Jadi persamaan ax = b mempunyai penye-
lesaian tunggal x = a1b. Dengan cara serupa bisa di-
JJ II
tunjukkan bahwa ya = b mempunyai penyelesaian tung-
gal y = ba1.
J I
4. Dari persamaan gx = gy kedua ruas kalikan dari kiri
dengan g1, didapat x = y.
Page 36 of 135

5. Dari persamaan xg = yg kedua ruas kalikan dari kanan


Go Back
dengan g1, didapat x = y.
6. gg 1 = e dan (g 1)1g 1 = e. gunakan kanselasi kanan
Full Screen didapat g = (g 1)1.
7. Dari persamaan (ab)1(ab) = e kedua ruas berturut-
Close
turut kalikan dari kanan dengan b1 dan a1, didapat
(ab)1 = b1a1.
Quit
Order grup dan order suatu elemen grup.
Home Page
Misalkan G suatu grup, order dari G di-
tulis |G| menyatakan banyaknya elemen
Title Page
dari himpunan G. Selanjutnya diberikan
JJ II
pengertian g n dimana n Z sebagaimana
berikut ini:
0 def
J I
1. g = e, diman e elemen netral.
Page 37 of 135 n def
2. g = ggg . . . g}, dimana n > 0.
| {z
Go Back
n
def
Full Screen
3. g n = g| 1g 1g{z
1 . . . g 1, dimana n < 0.
}
n
Close
Selanjutnya dapat ditunjukkan
g m+n = g mg n dan (g m)n = g mn untuk se-
Quit
mua m, n Z.
Misalkan G suatu grup dan g G. Order
Home Page dari g dinotasikan dengan |g| yang me-
nyatakan bilangan bulat positip terkecil
Title Page
n sehingga memenuhi g n = e dengan e
JJ II adalah elemen netral. Bila tidak ada n
yang demikian maka |g| = +.
J I

Page 38 of 135
Beberapa sifat order dari g G diberi-
kan berikut ini:
1. Bila |g| = n, maka g m = e bila dan
Go Back

Full Screen hanya bila m kelipatan dari n.


2. Bila |g| = n dan h = g m, maka
Close
n
|h| = .
Quit fpb(m, n)
Home Page
Bukti
1. Bila m = nk, maka gm = gnk = (gn)k = ek = e. Selanjut-
Title Page nya misalkan gm = e dan andaikan
m = nk + r dengan 0 < r < n, maka
JJ II e = gm = gnk+r = (gn)kgr = ekgr = gr, kontradiksi dengan
kenyataan |g| = n. Jadi haruslah r = 0 atau m = nk.
J I
2. Dipunyai gm = h, gn = e. Misalkan d = fpb(m, n),
maka m = dm1, n = dn1, dimana fpb(m1, n1) = 1. Jadi
Page 39 of 135
hn1 = gmn1 = gdm1n1 = gdn1m1 = gnm1 = em1 = e. Berikut-
nya misalkan hk = e, maka didapat gmk = e, oleh karena
Go Back
itu mk merupakan kelipatan dari n. Jadi dm1k meru-
pakan kelipatan dari dn1 atau m1k kelipatan dari n1.
Full Screen Karena m1 dan n1 prima relatif, maka k merupakan
kelipatan dari n1. Berdasarkan teorema sebelumnya,
n n
Close maka |h| = n1 atau |h| = = .
d fpb(m, n)
Quit
Beberapa Catatan Order Elemen.
Home Page 1. Bila g G dan |g| = +, maka g n, n =
0, 1, 2, 3, . . . semuanya adalah berbeda,
Title Page

bila tidak maka ada m dan n dengan


JJ II m 6= n, misalkan dalam hal ini m > n
sehingga g m = g n. Sehingga didapat
g mn = e. Jadi ada k = m n sehingga
J I

Page 40 of 135 g k = e, bertentangan dengan |g| = +.


Go Back
2. Bila |g| = n, maka e, g, g 2, g 3, . . . , g n1
semuanya berbeda satu dengan yang
Full Screen
lainnya, bila tidak demikian maka ada
Close
g t = e dengan 0 < t < n, bertentangan
bahwa n bilangan bulat positip terke-
Quit
cil yang memenuhi g n = e.
Subgrup

Home Page Misalkan G suatu grup dan H G de-


ngan H 6= , dikatakan bahwa H meru-
Title Page
pakan subgrup dari G bila H sendiri
JJ II merupakan grup dengan operasi biner
yang sama dengan di G. Hal ini dino-
J I
tasikan oleh H < G.
Page 41 of 135

Cara mudah menentukan himpunan H


Go Back
adalah subgrup dari grup G adalah de-
Full Screen
ngan sifat berikut sebagai berikut:

Close
Misalkan G adalah suatu grup. Him-
punan H adalah subgrup dari G bila dan
Quit hanya bila untuk sebarang a, b H maka
ab1 H.
Bukti

Home Page
Misalkan H < G, didapat bila a, b H
maka b1 H. Karena di H berlaku
Title Page juga operasi biner maka ab1 H. Selan-
jutnya misalkan berlaku untuk sebarang
JJ II
a, b H berakibat ab1 H, akan di-
tunjukkan H < G. Misalkan bahwa
J I
a H, maka dengan hipotisis didapat
e = aa1 H. Jadi e H dan misalkan g
sebarang di H, maka g 1 = eg 1 H. Se-
Page 42 of 135

Go Back
lanjutnya akan ditunjukkan bahwa di H
berlaku suatu operasi biner yaitu ab H
Full Screen
untuk semua a, b H. Misalkan a, b H
berdasarkan hasil sebelumnya maka b1
Close juga di H. Berdasarkan hipotisis maka
ab = a(b1)1 H. Sifat assosiatif di H
Quit
diwarisi dari G (sebab H G).
Contoh-contoh Subgrup:
Home Page
1. Bila G suatu grup, maka E = {e} trivial subgrup dari G.
Sedangkan subgrup dari G yang selain E dan G sendiri
Title Page
dinamakan subgrup sejati (proper subgrup).
2. Masing-masing Z, Q dan R dengan operasi biner tambah
JJ II adalah subgrup dari grup himpunan bilangan kompleks
C.
J I 3. Himpunan {1, 1} dan Q+ dengan operasi perkalian
merupakan subgrup dari grup Q = Q {0}.
4. Himpunan matriks SL(n, R) dengan operasi biner
Page 43 of 135

perkalian matriks adalah subgrup dari grup GL(n, R).


Go Back

5. Himpunan H = {z C | |z| = 1} dengan operasi biner


Full Screen
perkalian adalah subgrup dari grup C.
6. Misalkan n Z dan nZ = {nm | m Z} dengan operasi
Close biner tambah nZ adalah subgrup dari grup Z.
7. Himpunan H = { 21m | m Z} dengan operasi perkalian
Quit
merupakan subgrup dari grup Q = Q {0}.
Bila {H} adalah
T koleksi dari subgrup
dari G, maka H juga merupakan sub-
Home Page

grup dari G.
Title Page
T
Bukti Misalkan H = H, jelas bahwa
JJ II

H 6= sebab e H. Juga bila a, b H,
J I
maka a, b H untuk setiap hal ini be-
rakibat ab1 H untuk setiap . Maka
dari itu ab1 juga di H. Terlihat bahwa
Page 44 of 135

Go Back bila a, b H berakibat bahwa ab1 H,


maka dari itu H adalah subgrup dari G.
Full Screen

Catatan : Gabungan dari dua subgrup


Close
belum tentu menghasilkan subgrup, 2Z
3Z bukan subgrup dari Z. Sebab 2, 3
2Z 3Z, tetapi 2 + 3 = 5
/ 2Z 3Z.
Quit
Misalkan G suatu grup dan S adalah
Home Page
himpunan bagian dari G. Notasi < S >
semua subgrup dari G yang memuat S.
Title Page
Jadi < S > itu sendiri merupakan sub-
JJ II
grup dari G yangT memuat S. Dalam
hal ini < S > = H dan dinamakan
J I SH
subgrup yang dibangun oleh S. Grup
Page 45 of 135
< S > ini adalah subgrup terkecil dari
Go Back
G yang memuat S, yaitu bila H adalah
suatu subgrup dari G yang memuat S,
Full Screen
maka H harus juga memuat < S >.
Close
Khususnya bila S = {a}, maka
< S >=< a > dinamakan subgrup siklik
Quit
yang dibangun oleh elemen a.
Sifat : Diberikan suatu grup G
Home Page
1. Bila S G, maka
< S > = {as11 . . . asmm | ai S, si Z, m 1},
Title Page
2. < a > = {ak | k Z}
JJ II
Bukti
(1). Tulis H = {as11 . . . asmm | ai S, si Z, m 1} dan misalkan
sebarang a = as11 . . . asmm , b = bp11 . . . bpnn H, didapat
J I
ab1 = as11 . . . asmm bp n . . . bp1 H. Jadi H < G dan untuk
n 1
sebarang a S, maka a = a1 H yaitu S H. Akibatnya
Page 46 of 135 < S > H. Disamping itu, S < S > dan < S > adalah
subgrup dari G, maka semua hasil kali dan invers elemen-
Go Back
elemen dari S berada di < S >. Jadi H < S >. Didapat
H =< S >.
(2). Bila S = {a}, maka H dalam (1) menjadi H = {ak |k Z}
Full Screen
dan didapat < a > = {ak |k Z}.

Close
Bila operasi biner adalah tambah, maka
< S > = {s1a1 + . . . + smam | ai S, si Z, m 1} dan
< a > = {ka|k Z}.
Quit
Contoh-contoh:
Home Page
1. Diberikan S = {2, 3} Z dengan operasi biner tambah
subgrup dari Z yang dibagun oleh S adalah < S > =
Title Page {2s1 + 3s2|s1, s2 Z}. Karena 1 = 2(1) + 3(1), maka
1 < S >. Jadi untuk setiap n Z, n.1 < S >. hal ini
JJ II menunjukkan bahwa < S > = Z atau < S >=< 1 >.
2. Diberikan S = {4, 6} Z dengan operasi biner tambah
J I
subgrup dari Z yang dibagun oleh S adalah < S > =
{4s1 +6s2|s1, s2 Z} = {2(2s1 +3s2)|s1, s2 Z}. Berdasarkan
Page 47 of 135
hasil (1), didapat < S > = {2n|n Z} = 2Z atau
< S >=< 2 >. Jadi < S > adalah himpunan bilangan
Go Back
bulat genap.
3. Himpunan bilangan bulat modulo n, Zn =< 1 >.
Full Screen

4. Untuk setiap k Z dengan k dan n prima relatif, him-


Close
punan bilangan bulat modulo n, Zn =< k >.
Semua contoh diatas merupakan grup siklik (grup yang
Quit
dibangun oleh satu elemen).
Home Page
Sifat : Setiap grup siklik G adalah ko-
mutatif.
Title Page

Bukti
JJ II
Bila G =< a >= {ak |k Z}, maka untuk
setiap x = am, y = an < a >
J I
didapat xy = aman = am+n = an+m =
anam = yx. Jadi G adalah grup komu-
tatif.
Page 48 of 135

Go Back
Sifat ini tidak berlaku sebaliknya. Grup-
grup yang komutatif tetapi tidak siklik
Full Screen
adalah Q, R, C dengan operasi biner pe-
nambahan dan Q, R, C dengan operasi
Close
biner perkalian.
Quit
Home Page
Sifat : Setiap subgrup dari suatu grup siklik G =< a >
adalah siklik.
Title Page
Bukti
Misalkan H < G, bila H = {e} jelas H siklik. Bila H 6= {e},
JJ II maka ada bilangan bulat s 6= 0 sehingga as H dan juga
(as)1 = as H. Misalkan T = {t Z+|at H} dengan sifat
keterurutan dari bilangan bulat Z+, maka T mempunyai
J I
elemen terkecil t0. Jadi at0 H. Misalkan b < at0 >, maka
untuk suatu m Z, b = (at0 )m H . Terlihat bahwa
Page 49 of 135 < at0 > H. Sebaliknya, misalkan h H, maka ada bilan-
gan bulat k sehingga h = ak . Selanjutnya dengan menggu-
Go Back
nakan algorithma pembagian untuk bilangan bulat didapat
k = t0q + r untuk beberapa q, r Z dengan 0 r < t0. Di-
dapat ar = ak (at0 )q H. Bilangan r = 0, sebab bila tidak,
Full Screen
maka ada bilangan yang lebih kecil dari t0, yaitu r < t0 yang
memenuhi ar H. Hal ini bertentangan dengan at0 H.
Close Jadi h = ak = (at0 )q < at0 . Terlihat bahwa H < at0 >.
Sehingga didapat H =< at0 >.
Quit
Sifat : Misalkan G =< a > adalah grup siklik dan |G| = n,
maka
Home Page
G = {e, a, a2, . . . , an1} dengan an = e.

Bukti
Title Page
Misalkan G = {ak |k Z}, karena |G| = n (berhingga),
maka untuk beberapa h < k dengan h, k Z ak = ah atau
JJ II akh = e. Misalkan T = {t Z+|at = e} dan l adalah el-
emen terkecil di T . Jelas bahwa {e, a, a2, . . . , al1} G.
dalam hal ini dapat ditunjukkan bahwa semua elemen
J I
e, a, a2, . . . , al1 adalah berbeda. Selanjutnya akan ditun-
jukkan bahwa G {e, a, a2, . . . , al1}. Misalkan g G,
Page 50 of 135 maka untuk suatu m Z, g = am . Dengan menggu-
nakan algorithma pembagian untuk bilangan bulat dida-
Go Back
pat m = lq + r untuk beberapa q, r Z dengan 0 r < l.
Didapat am = (al )q ar = eq ar = ar {e, a, a2, . . . , al1}. Jadi
G {e, a, a2, . . . , al1}. Karena |G| = n, maka n = l dan
Full Screen
an = al = e.

Close Catatan : Dari hasil sifat ini, terlihat bahwa elemen pem-
bangun G yaitu a mempunyai sifat an = e atau order dari
Quit
elemen a adalah n yang ditulis |a| = n (sebab n bilangan
bulat positip terkecil yang memenuhi an = e).
Contoh:
Home Page
Dalam GL(2, R), bila
   
Title Page 0 1 1 1
A= dan B = , maka
1 0 0 1
JJ II      
1 0 0 1 1 0
A2 = , A3 = , A4 =
0 1 1 0 0 1
J I
dan
     
1 2 1 3 1 n
B2 = , B3 = , . . . , Bn =
Page 51 of 135
.
0 1 0 1 0 1

Sehingga didapat < A > = {I, A, A2, A3} < GL(2, R) dan
Go Back

  
1 k
k Z < GL(2, R).
Full Screen

<B> =
0 1
Close
Dalam hal ini order elemen A dan B adalah |A| = 4 dan
|B| = +.
Quit
Berikut ini diberikan pengertian suatu koset. Dalam hal
ini terlihat bahwa bila H suatu subgrup dari grup G,
Home Page maka H memisahkan G kedalam berbagai macam him-
punan yang saling asing.
Title Page
Misalkan H adalah suatu subgrup dari suatu grup G.
Untuk setiap dua elemen a, b G didifinisikan relasi biner
JJ II
a b bila ab1 H. Relasi biner ini adalah suatu relasi
ekivalen.
J I
Bukti
Page 52 of 135 Untuk setiap a G maka aa1 = e H (refleksif ).
Bila ab1 H, maka ba1 = (ab1)1 H. Jadi bila a b
Go Back
maka b a (simetrik).
Bila ab1 H dan bc1 H, maka ac1 = ab1bc1 H.
Full Screen
Jadi bila a b dan b c, maka a c (transitif ).

Close
Jadi relasi membagi keseluruhan grup G menjadi klas-
klas ekivalen yang saling asing (disjoint eqivalence classes).
Quit
Suatu pertanyaan bagaimana cara H mempartisi G?
Koset
Home Page
Misalkan G suatu grup dan H adalah
subgrup dari grup G. Misalkan g se-
Title Page barang tetapi tetap (fixed) di G, di-
def
JJ II definisikan Hg = {hg|h H} maka Hg
dinamakan koset kanan dari H di G.
def
J I
Sedangkan bila gH = {gh|h H} maka
Page 53 of 135
gH dinamakan koset kiri dari H di G.

Go Back
Berikut ini diberikan sifat suatu koset
Full Screen
yaitu, untuk setiap dua elemen a dan b
di grup G dan H < G, maka:
Close

1. Bila a b maka Ha = Hb.


2. Bila a  b maka Ha Hb = .
Quit
T
Bukti
1. Misalkan a b, maka ab1 = h0 un-
Home Page tuk suatu h0 H, didapat a = h0b atau
b = h1
0 a. Misalkan sebarang ha Ha,
maka didapat ha = h(h0b) = (hh0)b Hb.
Title Page

JJ II Jadi Ha Hb. Misalkan sebarang hb


Hb, maka hb = h(h1
0 a) = (hh1)a Ha.
0
J I
Jadi Hb Ha. Maka dari itu didapat
Page 54 of 135
Ha = Hb.
2. Misalkan a  b dan andaikan g
Ha Hb, maka a = h1
Go Back T
1 g untuk suatu
Full Screen
h1 H dan b1 = g 1h2 untuk suatu
Close
h2 H. Didapat ab1 = h1
1 gg 1h =
2
h1
1 h2 H. Jadi a b, kontradiksi
Quit
dengan kenyataan
T bahwa a  b. Jadi
haruslah Ha Hb = .
Misalkan H < G dan Hg adalah sebarang
koset kanan dari H di G, maka |H| = |Hg|.
Home Page

Bukti
Title Page def
Pemetaan f : H Hg dengan f (h) =
JJ II hg, h H. Pemetaan f adalah satu-
satu, yaitu bila f (h) = f (h1) atau hg = h1g,
J I
maka didapat h = h1 dan pemetaan
Page 55 of 135 f pada, yaitu bila diberikan sebarang
hg Hg, maka pilih h H sehingga
Go Back

f (h) = hg. Jadi pemetaan f adalah satu-


Full Screen satu pada, maka dari itu |H| = |Hg|.
def
Misalkan H < G dan [G : H] = {Hg|g
Close

Quit
G} himpunan dari semua koset H di G,
dalam hal ini dinamakan indeks dari H
di G.
Misalkan H < G dan |G| berhingga, maka
Home Page

|G| = |[G : H]| |H|


Title Page

Bukti
JJ II
Misalkan |G| = m, |H| = n dan
J I |[G : H]| = k. Dari hasil sebelumnya
didapat bahwa |Hg| = n, Hg [G : H],
maka didapat |n + n + n{z+ . . . + n} = m atau
Page 56 of 135

Go Back
k
kn = m. Jadi |[G : H]| |H| = |G|.
Full Screen

Kesimpulan :
Close
Bila K < H < G, maka
|[G : K]| = |[G : H]| |[H : K]|.
Quit
Home Page

Title Page Contoh-contoh:


1. Diberikan Z dengan operasi biner tambah, H = 2Z
JJ II
adalah subgrup dari Z. Koset kanan H+a = H bila a
6 H bila a bilangan bulat
bilangan bulat genap dan H+a =
J I ganjil.
2. Diberikan R dengan operasi biner perkalian, subgrup
H = {1, 1} = {x R | |x| = 1}. Koset dari H dalam R
Page 57 of 135

adalah himpunan Ha = {a, a|a R}.


Go Back

3. Diberikan C dengan operasi biner perkalian, subgrup


Full Screen
H = {z C | |z| = 1}. Koset dari H dalam C adalah
himpunan Hr = {z C | |z| = r} dengan r R+.
Close

Quit
Subgrup Normal
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya bila H < G maka
[G : H] adalah himpunan dari koset-koset kanan yang saling
Home Page
asing, suatu pertanyaan adalah bilamana himpunan [G : H]
membentuk suatu grup? Untuk menjawab pertanyaan ini
Title Page
pertama didefinisikan suatu operasi biner. Suatu pilihan
yang wajar adalah HaHb = Hab. Lalu apa syarat dari sub-
grup H supaya persamaan terpenuhi? Untuk menjawab
JJ II
pertanyaan ini, terlebih dahulu diberikan suatu penger-
def
J I
tian dari P K = {pk | p P, k K} dimana P G dan
K G, sehingga didapat:
Page 58 of 135
HaHb = {(ha)(hb) | h H}
= {h(ah)b) | h H}, (bila ah = ha, h H)
Go Back
= {h(ha)b) | h H}
= {(hh)(ab) | h H}
Full Screen
= {hab | h H}
Close
= Hab.
Perhatikan bahwa ah = ha, h H berarti bahwa aH =
Quit Ha, a G, yaitu koset kiri dan koset kanan dari H di G
sama, dalam hal ini H dinamakan subgrup normal dari G
dinotasikan dengan H / G.
Kesimpulan:
Misalkan G suatu grup dan H < G, maka peryataan
berikut ekivalen:
Home Page

1. H / G.
Title Page
2. Perkalian koset adalah terdifinisi dengan baik (well de-
fined).
JJ II
Bukti
(1 2) H / G, maka aH = Ha, a G. Misalkan Ha1 = Ha2
J I
dan Hb1 = Hb2, maka Ha1b1 = a1b1H = a1Hb1 = a1Hb2 =
Ha1b2 = Ha2b2.
Page 59 of 135
(2 1) Misalkan HaHb = Hab, a, b G dan g sebarang
tetapi tetap di G juga h H, maka Hg = Hge = HgHe =
Go Back
HgHh = Hgh. Sehingga didapat HgHg 1 = HghHg 1 atau
Hgg 1 = Hghg 1 atau H = Hghg 1. Jadi untuk setiap
Full Screen
g G (g tetap) dan setiap h H, maka ghg 1 H atau
gHg 1 = H. Sehingga didapat gHg 1Hg = HeHg atau
Close gHgg 1 = Hg atau gH = Hg untuk setiap g G. Jadi H / G.

Quit Selanjutnya bila H / G, maka himpunan semua koset dari


H di G ditulis G/H.
Grup Faktor (Grup Kuasi)
Misalkan G suatu grup dan H / G, maka
Home Page
G/H adalah suatu grup dengan operasi
def
Title Page biner HaHb = Hab, Ha, Hb G/H.
Dalam hal ini grup G/H dinamakan grup
JJ II
faktor atau grup kuasi.
J I 1. Sifat assosiatif : Ha(HbHc) =
Page 60 of 135
Ha(Hbc) = Ha(bc) = H(ab)c = (Hab)Hc =
(HaHb)Hc.
Go Back
2. Sifat elemen netral : HHb = HeHb =
Full Screen
Heb = Hbe = HbHe = HbH. Jadi ele-
men netral adalah H.
3. Sifat invers : HaHa1 = Haa1 = He =
Close

Quit H = Ha1a = Ha1Ha. Jadi (Ha)1 =


Ha1.
Grup Permutasi
Misalkan S = {1, 2, . . . n} dan Sn adalah himpunan dari se-
Home Page
mua fungsi satu-satu pada f : S S. Maka Sn dengan
operasi komposisi fungsi merupakan suatu grup, grup ini
Title Page
dinamakan suatu grup permutasi Selanjutnya misalkan
f (1) = a1, f (2) = a2, . . . , f (n) = an, dimana aj S dengan
JJ II j = 1, 2, . . . , n. Keadaan yang demikian ini dinotasikan oleh:
 
1 2 ... n
J I f= .
a 1 a 2 . . . an
Page 61 of 135 Bila f, g, h Sn, maka komposisi dari f dan g ditulis f g juga
di Sn, f (gh) = (f g)h, elemen netral di Sn fungsi identitas:
Go Back  
1 2 ... n
e=
1 2 ... n
Full Screen

dan bila f Sn, maka invers fungsi ini adalah f 1 diberikan


Close oleh  
a 1 a 2 . . . an
.
Quit
1 2 ... n
Contoh
Home Page Misalkan S = {1, 2, 3} maka |S3| = 3! = 6. Elemen-elemen
dari S3 adalah:
Title Page
     
1 2 3 1 2 3 1 2 3
e= ,a = ,b = ,
1 2 3 1 3 2 2 1 3
JJ II
     
1 2 3 1 2 3 1 2 3
c= ,d = ,f = .
J I 2 3 1 3 1 2 3 2 1
Sedangkan
Page 62 of 135     
1 2 3 1 2 3 1 2 3
ab = = = d,
1 3 2 2 1 3 3 1 2
Go Back
    
1 2 3 1 2 3 1 2 3
ba = = =c
Full Screen 2 1 3 1 3 2 2 3 1
   
1 2 3 1 2 3
Close a1 = = a, d1 = = c.
1 3 2 2 3 1
Grup S3 tidak komutatif sebab ab 6= ba.
Quit
Sikel dan Notasi sikel
Misalkan S = {1, 2, 3, . . . , n} dan ai, aj , . . . dst adalah elemen-
Home Page elemen di S. Bila f Sn dengan sifat f (a1) = a2, f (a2) =
a3, . . . , f (ak1) = ak , f (ak ) = a1 dan f (aj ) = aj untuk j 6=
Title Page 1, 2, 3 . . . , k. Pemutasi semacam f ini dinamakan suatu
sikel atau sikel-k dan dinotasikan oleh f = (a1, a2, a3, . . . , ak ).
JJ II Dalam hal ini k merupakan panjang dari sikel f . Bila
suatu sikel panjangnya satu, maka sikel ini adalah identi-
J I tas (elemen netral). Dua sikel f dan g adalah disjoint bila
representasi dari masing-masing sikel tidak ada yang sama
Page 63 of 135
dan berlaku f g = gf .
Contoh
Go Back
Misalkan S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} dan
 
1 2 3 4 5 6 7 8
f= ,
Full Screen
2 4 6 5 1 7 3 8

Close
maka f (1) = 2, f (2) = 4, f (4) = 5, f (5) = 1 g = (1, 2, 4, 5) dan
f (3) = 6, f (6) = 7, f (7) = 3 h = (3, 6, 7). Jadi f = gh = hg,
disini terlihat bahwa permutasi f merupakan komposisi
Quit
dari sikel g dan h yang saling asing.
Home Page

Lanjutan Contoh..
Title Page
Permutasi
 
1 2 3 4 5 6 7
= = (1, 6, 2, 3, 5, 4, )
JJ II 6 3 5 1 4 2 7
dan  
J I
1 2 3 4 5 6
= = (2, 4, 3)
1 4 2 3 5 6
Page 64 of 135
adalah sikel dengan panjang 6 sedangkan adalah sikel
dengan panjang 3. Tidak semua permutasi merupakan
Go Back
sikel, misalnya
 
Full Screen
1 2 3 4 5 6
= (1, 2, 4, 3)(5, 6).
2 4 1 3 6 5
Close

Quit
Lanjutan Contoh..
Notasi sikel memudahkan memperoleh komposisi dari
Home Page
sikel-sikel. Diberikan dua sikel = (1, 3, 5, 2) dan = (2, 5, 6),
maka = (1, 3, 5, 6). Bila = (1, 6, 3, 4), maka =
Title Page (1, 6, 5, 2)(3, 4). Untuk sikel-sikel yang saling asing, maka
komposisinya sangat mudah, misalnya dua sikel a = (1, 3, 5)
JJ II dan b = (2, 7), maka komposisi ab = (1, 3, 5)(2, 7). Masing-
masing sikel , dan dapat diungkapkan sebagai
J I

1 7 3 2 7 5 1 7 6
Page 65 of 135
3 7 5 5 7 6 6 7 3
5 7 2 , 6 7 2 dan 3 7 4
Go Back
2 7 1 1 7 1 4 7 1
4 7 4 3 7 3 2 7 2
Full Screen
6 7 6 4 7 4 5 7 5

Close
Untuk sikel-sikel yang saling asing a dan b, juga didapat
ab = (1, 3, 5)(2, 7) = (2, 7)(1, 3, 5) = ba. Hal ini berlaku untuk
sebarang sikel-sikel yang saling asing sebagaimana ditun-
Quit
jukkan berikut ini.
Teorema : Misalkan dan adalah dua sikel yang saling
asing di SX . Maka = .
Home Page
Bukti
Misalkan = (a1, a2, . . . , am) dan = (b1, b2, . . . , bn). Harus
Title Page ditunjukkan bahwa (x) = (x), x X. Bila x tidak di
{a1, a2, . . . , am} atau juga tidak di {b1, b2, . . . , bn}, maka (x) =
JJ II x dan (x) = x. Oleh karena itu

J I
(x) = ( (x)) = (x) = x = (x) = ((x)) = (x).

Selanjutnya, misalkan bahwa x {a1, a2, . . . , am}, maka


Page 66 of 135
x = ai untuk suatu i {1, 2, . . . , m} dan (ai) = a(i mod m)+1.
Sehingga didapat (x) = (ai) = ( (ai)) = (ai) =
Go Back a(i mod m)+1 = (a(i mod m)+1) = ((ai)) = ((x)) = (x).
Dengan cara yang sama bila x {b1, b2, . . . , bn}, didapat
Full Screen (x) = (x).

Close
Sifat berikut menyatakan bahwa setiap permutasi dapat
dinyatakan sebagai hasil dari komposisi sikel-sikel yang
Quit
saling saling asing.
Teorema : Setiap permutasi SX merupakan hasil dari
komposisi sikel-sikel yang saling asing.
Home Page
Bukti
Misalkan X = {1, 2, . . . , n} dan sebarang permutasi SX .
Title Page
Difinisikan X1 = {(1), 2(1), . . .}. Himpunan X1 berhingga,
sebab X berhingga. Selanjutnya misalkan i adalah bi-
JJ II
langan bulat pertama di X dengan i / X1 dan difinisikan
X2 = {(i), 2(i), . . .}. Lagi, himpunan X2 ini berhingga.
J I Proses ini dilanjutkan sehinga didapat himpunan yang sa-
ling asing X3, X4, . . .. Proses ini dijamin akan berhenti se-
Page 67 of 135 bab X berhingga, misalkan proses sampai r. Bila i adalah
sikel yang didefinisikan oleh
Go Back 
(x) x Xi
i(x) =
x x/ Xi ,
Full Screen

maka = 12 . . . r . Karena X1, X2, . . . , Xr adalah saling


Close asing, maka 1, 2, . . . , r adalah sikel-sikel yang saling asing
juga.
Quit

Home Page Definisi : Misalkan Sn, n 1. Pada S = {1, 2, . . . , n}
didefinisikan suatu relasi biner oleh a b, bila b = k a
Title Page untuk beberapa k Z.

JJ II Contoh
Misalkan S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} dan
J I
 
1 2 3 4 5 6 7 8
f= ,
2 4 6 5 1 7 3 8
Page 68 of 135

maka 1 f 2, 1 f 4, 1 f 5 dan 3 f 6, 3 f 7. Terlihat bahwa


yang berada dalam satu sikel adalah sama terhadap re-
Go Back
lasi f . Ada 3 sikel dalam f yaitu (1, 2, 4, 5), (3, 6, 7) dan
(8). Sikel-sikel ini jelas saling asing sehingga mempar-
Full Screen tisi himpunan S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} menjadi tiga bagian
sesuai banyaknya sikel. Hasil ini mengarah bahwa relasi
Close
f adalah relasi ekivalen sebagaimana ditunjukkan berikut
ini.
Quit
Home Page Relasi sebagaiman yang telah didefinisikan sebelumnya
adalah relasi ekivalen pada himpunan S.
Title Page

Bukti
JJ II
Relasi adalah refleksif, sebab untuk setiap a S 0a = a.
Relasi adalah simetri, sebab bila a b, a, b S , maka
J I
b = k a untuk beberapa k Z. Sehingga didapat a = k b
atau b a. Relasi adalah transitif, sebab bila a b
dan b c dengan a, b, c S, maka b = ma dan c = nb untuk
Page 69 of 135
beberapa m, n Z. Sehingga didapat c = n ma = n+ma
atau a c.
Go Back


Full Screen Notasi sikel untuk merepresentasikan suatu permutasi
akan memudahkan, selanjutnya permutasi identitas dono-
Close
tasikan oleh ( ). Suatu sikel dengan panjang dua dina-
makan transposisi.
Quit
Contoh Sikel (2, 3, 4, 6, 8) dapat ditulis sebagai hasil
komposisi transposisi sebagai berikut (2, 3, 4, 6, 8) =
Home Page
(2, 8)(2, 6)(2, 4)(2, 3). Penulisan komposisi transposisi ini
tidak tunggal. Komposisi yang lain adalah (2, 3, 4, 6, 8) =
Title Page
(2, 3)(3, 4)(4, 6)(6, 8). Begitu juga permutasi berikut ini
(1, 6)(2, 5, 3) = (1, 6)(2, 3)(2, 5) = (1, 6)(4, 5)(2, 3)(4, 5)(2, 5). Dari
JJ II
beberapa hasil ini terlihat tidak ada cara merepresen-
tasikan permutasi sebagai hasil komposisi transposisi se-
J I cara tunggal. Misalnya, permutasi identitas dapat di-
tuliskan sebagai (1, 2)(1, 2), (1, 3)(2, 4)(1, 3)(2, 4) dan bebera-
Page 70 of 135 pa cara yang lainnya. Bagaimanapun hal ini, mem-
berikan suatu hasil bahwa tidak ada permutasi dapat di-
Go Back tulis sebagai hasil komposisi transposisi yang banyaknya
genap dan sekaligus juga ganjil. Misalnya, berbagai
Full Screen penyajian dari permutasi (1, 6) adalah (2, 3)(1, 6)(2, 3) atau
(3, 5)(1, 6)(1, 3)(1, 6)(1, 3)(3, 5)(5, 6), tetapi hal ini memperli-
Close hatkan bahwa permutasi (1, 6) selalu akan merupakan hasil
komposisi transposisi yang banyaknya ganjil.
Quit

Lemma Setiap permutasi merupakan hasil komposisi dari
transposisi
Home Page

Bukti
Title Page
Hali, ini cukup dibuktikan sebagai berikut :

JJ II (a1, a2, . . . , as) = (a1, as)(a1, as1) . . . (a1, a2)


J I
Diberikan permutasi Sn. Didefisikan tanda dari dino-
Page 71 of 135
tasikan oleh sgn() adalah bilangan
Y (i) (j)
sgn() =
Go Back
i<j
ij

Full Screen Contoh Permutasi


Q ij identitas ( ) dari Sn, maka sgn( ) = 1,
sebab 1 = ij . Sedangkan permutasi = (1, 2), maka
i<j
Q ij
Close
sgn() = 1, sebab 1 = ij untuk i, j > 2 dan 1 =
i<j
(1)(2) 21
Quit
12 = 12 .
Teorema Misalkan , Sn, maka sgn( ) = sgn()sgn( )

Bukti
Home Page

Y (i) (j)
Title Page
sgn( ) =
i<j
ij
JJ II Y ( (i)) ( (j)) Y (i) (j)
=
i<j
(i) (j) i<j
ij
J I Y ( (i)) ( (j))
= sgn( )
i<j
(i) (j)
Page 72 of 135

Perhatikan bahwa, untuk 1 k < l n berlaku (k)(l) kl =


Go Back (l)(k)
lk . Karena , adalah permutasi, maka ada b 6= a de-
ngan (i) = a, (j) = b. Sehingga didapat (i) = (a), (j) =
(b). Jadi (i) (j) (a)(b)
Full Screen Q (i) (j) Q (a)(b)
(i) (j) = ab dan (i) (j) = ab =
i<j a<b
Close sgn(). Maka dari itu, didapat

sgn( ) = sgn()sgn( ).
Quit


Home Page
Grup Alternating
Title Page
Himpunan An merupkan himpunan
JJ II
bagian dari himpunan Sn, yaitu him-
punan dari semua permutasi genap.
J I
Himpunan An ini merupakan suatu sub-
grup dari Sn sebagaimana ditunjukkan
dalam Teorema berikut. Selanjut-
nya An dinamakan grup alternating.
Page 73 of 135

Grup alternating merupkan suatu grup


yang penting dalam pembehasan grup
Go Back

Full Screen
permutasi.
Teorema : Himpunan An adalah suatu
Close
subgrup dari grup Sn.
Quit
Home Page

Bukti
Title Page

Karena hasil kali dari dua permuatasi genap adalah per-


JJ II
mutasi genap, maka An tertutup. Identitas adalah per-
mutasi genap jadi berada di An. Bila adalah permutasi
genap, maka
J I
= 12 . . . r ,
Page 74 of 135
dimana i adalah suatu transposisi untuk setiap i =
1, 2, . . . , r dan r adalah bilangan bulat genap. Karena in-
Go Back
vers dari suatu transposisi adalah transposisi yang sama
dengan transposisi itu sendiri, maka
Full Screen
1 = r r1 . . . 1.

Close
Jadi 1 juga di An.

Quit
Home Page
Proposisi
Banyaknya permuatasi genap di Sn untuk n 2 sama de-
Title Page
ngan banyaknya permutasi ganjil, jadi |An| = n!2 .

JJ II Bukti
Misalkan Bn adalah himpunan semua permutasi ganjil.
Akan ditunjukkan ada pemetaan bijektif dari Bn ke An.
J I
Pilih sebarang tetap Bn, definisikan pemetaan

Page 75 of 135 : Bn An
dengan ( ) = , Bn. Misalkan bahwa ( ) = (),
Go Back maka = atau = . Jadi adalah satu satu. Se-
lanjutnya ambil sebarang An, pilih permutasi = 1.
Full Screen
Jelas bahwa Bn (sebab 1 permutasi ganjil dan per-
mutasi genap). Sehingga didapat () = = 1 = .
Jadi adalah pada. Karena adalah satu-satu dan pada,
Close
maka adalah bijektif.

Quit
Contoh
Home Page Grup alternating A4 adalah subgrup dari
grup permutasi S4. Ada dua belas ele-
Title Page
men di A4 yaitu:
JJ II
() (1, 2)(3, 4) (1, 3)(2, 4) (1, 4)(2, 3)
J I
(1, 2, 3) (1, 3, 2) (1, 2, 4) (1, 4, 2)
(1, 3, 4) (1, 4, 3) (2, 3, 4) (2, 4, 3).
Page 76 of 135

Terlihat bahwa, elemen-elemen dari A4


Go Back
kecuali elemen netral mempunyai order
2 atau 3. Delapan elemen merupakan
Full Screen
sikel dengan panjang tiga jadi berorder
3 sedangkan tiga elemen sisanya selain
Close () adalah berorder 2. Walaupun 6 mem-
bagi 12 = |A4|, tetapi tidak ada elemen
Quit yang beroder 6 sebagai anggota A4.
Home Page
Grup Dihedral
Subgrup dari permutasi grup Sn selain
Title Page An adalah grup dihedral Dn yaitu grup
permutasi yang mempertahankan ben-
JJ II tuk geometri dari segi-n beraturan ter-
hadap rotasi dan pencerminan. Titik
J I sudut pada segi-n beraturan ditandai
dengan 1, 2, 3, . . . , n. Ada tepat n pilih-
Page 77 of 135 an untuk mengganti titik yang pertama.
Bila titik yang pertama diganti oleh k,
Go Back maka titik yang kedua diganti oleh k + 1
atau k 1. Jadi ada 2n kemungkinan
Full Screen penggantian dari titik sudut segin-n be-
raturan supaya tetap mempertahankan
Close bentuk. Jadi grup Dn mempunyai order
sebayak 2n.
Quit
Sifat
Grup dihedral Dn untuk n 3 terdiri dari semua hasil kali
Home Page
dua elemen rotasi r dan pencerminan s yang memenuhi :
rn = e, s2 = e dan srs = r1 dimana e adalah elemen netral.

Title Page
Bukti 360 360
Ada n kemungkinan rotasi: e, 360 n , 2. n , . . . , (n 1). n .

JJ II Dalam hal ini rotasi r = 360 n . Rotasi r ini membangun

semua rotasi yaitu rk = k. 360
n , k = 0, 1, 2 . . . , (n1). Selanjut-
J I nya n pencerminan dinotasikan oleh s1, s2, . . . , sn, dimana sk
menyatakan pencerminan yang menyebabkan titik sudut
ke-k tetap. Ada dua kasus pencerminan bergantung pada
Page 78 of 135
n genap atau ganjil. Bila genap, maka ada dua titik tetap
terhadap pencerminan. Bila ganjil, maka hanya ada satu
Go Back titik tetap terhadap pencerminan. Jadi bila n = 2m, maka
si = si+m untuk 1 i m. Order sk adalah dua. Misakan
Full Screen
s = s1, maka s2 = e dan rn = e. Bila tiktik sudut pertama
diganti oleh k dan sudut titik kedua oleh k + 1, maka hal
ini dilakukan oleh rotasi rk , tetapi bila sudut pertama di-
Close
ganti oleh k dan sudut titik kedua oleh k 1 maka hal ini
dilakukan oleh perkalian rk s. Hal ini menunjukkan bahwa
Quit Dn dibangun oleh {r, s}. Penjelasan serupa didapat bahwa
(srs = r1?).
Contoh
Home Page

Grup dihedral segi empat beraturan D4


Title Page dengan rotasi diberikan oleh
JJ II
r = (1, 2, 3, 4)
r2 = (1, 3)(2, 4)
J I
r3 = (1, 4, 3, 2)
Page 79 of 135
dan pencerminan diberikan oleh
Go Back
s1 = (2, 4) dan s2 = (1, 3).
Full Screen Dua elemen lainnya adalah
Close rs1 = (1, 2)(3, 4) dan r3s1 = (1, 4)(2, 3).
Quit
Home Page
Determinan matriks persegi
Permutasi gasal atau genap dapat digu-
Title Page
nakan untuk menentukan nilai suatu de-
JJ II
terminan matriks persegi Ann = [ai,j ] se-
bagai berikut
J I
def X
|A| = sgn()a1,(1)a2,(2) . . . an,(n).
Page 80 of 135
Sn
Go Back Contoh :
Untuk n = 1, |A| = sgn(e)a1,e(1) = a1,1.
Untuk n maka |A|
Full Screen
= 2, =
Close
sgn(e)a1,e(1)a2,e(2) + sgn()a1,(1)a2,(2) =
a1,1a2,2 a1,2a2,1.
Quit
Homomorpisma dan isomorpisma Grup
Home Page

Misalkan G1 dan G2 grup dan pemetaan


Title Page f : G1 G2 memenuhi f (ab) =
f (a)f (b), a, b G1, maka pemetaan f
JJ II
dikatakan suatu homomorpisma grup
dari G1 ke G2. Selanjutnya kernel dari
J I
def
f adalah Ker(f ) = {g G1 | f (g) = e2}
Page 81 of 135 dimana e2 adalah elemen netral di G2,
sedangkan image dari f adalah
def
Im(f ) = {f (g) G2 | g G1}. Bila
Go Back

Full Screen
homomorpisma f adalah satu-satu pada
maka f dikatakan suatu isomorpisma
Close
grup dari G1 ke G2. Dalam hal yang
demikian grup G1 dan G2 dikatakan sal-
Quit
ing isomorpik dan ditulis G1 = G2.
Home Page

Beberapa sifat homomorpisma grup


Title Page

Misalkan f adalah suatu homomorpisma


JJ II grup dari G1 ke G2, maka
J I
1. f (e1) = e2, dengan masing-masing e1
dan e2 elemen netral di G1 dan G2.
2. Untuk setiap x G1 berlaku f (x1) =
Page 82 of 135

Go Back f (x)1.
Full Screen
3. Ker(f ) / G1.
4. Im(f ) < G2.
Close

Quit
Bukti
Home Page

1. Misalkan a G1, maka f (a)e2 = f (a) = f (ae1) = f (a)f (e1).


Sehingga didapat f (a)e2 = f (a)f (e1). Maka dari itu e2 =
Title Page
f (e1).
JJ II 2. f (x)1 = f (x)1e2 = f (x)1(f (e1)) = f (x)1[f (xx1)] =
f (x)1[f (x)f (x1)] = [f (x)1f (x)]f (x1) = e2f (x1) = f (x1).
J I 3. Ker(f ) 6= (sebab e1 Ker(f )). Misalkan x, y Ker(f ),
maka f (xy 1) = f (x)f (y 1) = e2f (y)1 = e2e12 = e2 . Jadi
Page 83 of 135 xy 1 Ker(f ). Maka dari itu Ker(f ) < G1. Selanjut-
nya misalkan g G1 dan a Ker(f ), maka f (gag 1) =
Go Back f (g)f (a)f (g 1) = f (g)e2f (g)1 = f (g)f (g)1 = e2. Jadi
gag 1 Ker(f ) untuk setiap g G1 dan setiap a Ker(f ).
Full Screen Hal ini berarti Ker(f ) adalah subgrup normal dari grup
G1.
Close
4. Bisa ditunjukkan juga bahwa Im(f ) adalah subgrup dari
grup G2.
Quit
Contoh
Home Page A3 1

A3 -1
Title Page

S3 Q
JJ II 1. Diberikan grup permutasi S3 dan grup bilangan rasional
tanpa nol Q. Didefinisikan suatu pemetaan f : S3 Q
J I oleh
(
1, bila genap
f () = , untuk setiap S3.
Page 84 of 135
1, bila ganjil

Go Back
Bila , kedunya genap atau keduanya ganjil,maka
genap oleh karena itu f ( ) = 1 = 1.1 = f ().f ( ) atau
f ( ) = 1 = 1. 1 = f ().f ( ). Bila genap dan ganjil,
Full Screen
maka ganjil oleh karena itu f ( ) = 1 = 1.(1) =
f ().f ( ). Terlihat bahwa f adalah homomorpisma grup
Close dari S3 ke Q dengan ker(f ) = f 1(1) = A3. Jelas bahwa
ker(f ) C S3 dan im(f ) = {1, 1} adalah subgrup dari Q.
Quit
Sedangkan f 1(1) = A3 untuk setiap permutasi ganjil
S3,
Home Page
Contoh
-1,1 1
Title Page
-2,2 2
,
JJ II

J I R R+

2. Diberikan himpunan bilangan real R, himpunan R =


{x R | x 6= 0} dan himpunan R+ = {x R | x > 0}.
Page 85 of 135

Didefinisikan suatu pemetaan f : R R+ oleh f (x) =


Go Back
|x|, x R dimana dengan operasi perkalian di R dan
R+ didapat f (x.y) = |x.y| = |x|.|y| = f (x).f (y), x, y R
Full Screen
Terlihat bahwa f adalah suatu homomorpisma grup
dari (R, .) ke (R+, .) dengan f pada. Selanjutnya ker(f ) =
Close
{x R | |x| = 1} = {1, 1}.

Quit
Home Page Contoh
Title Page ker(f ) 1

ker(f )(1 + i) 2

JJ II ker(f )(1 + 2i) 5

J I
C R+

Page 86 of 135 3. Diberikan himpunan bilangan kompleks C, himpunan


C = {z C | z 6= 0} dan himpunan R+ = {x R | x > 0}.
Go Back Didefinisikan suatu pemetaan f : C R+ oleh f (z) =
|z|, z C dimana dengan operasi perkalian di C dan
Full Screen
R+ didapat f (z.w) = |z.w| = |z|.|w| = f (z).f (w), z, w
C Terlihat bahwa f adalah suatu homomorpisma grup
Close
dari (C, .) ke (R+, .) dengan f pada. Selanjutnya ker(f ) =
{z C | |z| = 1}.
Quit
Home Page
Contoh
Title Page

4. Untuk menunjukan bahwa Z4


= hii, definisikan suatu
JJ II
pemetaan

f : Z4 hii oleh f (n) = in.


J I
Pemetaan f adalah satu-satu pada, sebab
Page 87 of 135
f (0) = 1
f (1) = i
Go Back
f (2) = 1
f (3) = i
Full Screen

dan f adalah suatu homomorpisma, sebab


Close
f (m + n) = im+n = im.in = f (m).f (n), m, n Z4.

Quit
Home Page

Contoh
Title Page

5. Walaupun S3 dan Z6 mempunyai banyak elemen yang


JJ II
sama, tetapai S3  Z6. Untuk menunjukan hal ini se-
bagai berikut. Telah diketahuai bahwa S3 tidak komu-
J I
tatif sedangkan Z6 komutatif. Misalkan a, b S3 dengan
ab 6= ba dan andaikan bahwa pemetaan f : Z6 S3 adalah
Page 88 of 135
suatu isomorpisma. Oleh karena itu ada m dan n di Z6
sehingga f (m) = a, f (n) = b. Didapat
Go Back

ab = f (m)f (n) = f (m + n) = f (n + m) = f (n)f (m) = ba.


Full Screen
Hal ini bertentangan dengan kenyataan bahwa ab 6= ba.
Jadi S3  Z6.
Close

Quit
Home Page
Contoh

Title Page 6. Grup (R, +) adalah isomorpik dengan grup (R+, .). Se-
bab ada pemetaan
JJ II
f : R R+ dengan f (x) = ex, x, R.
J I Pemetaan f satu-satu pada, sebab diberikan sebarang
y R+, pilih x R, yaitu x = ln y sehingga didapat f (x) =
Page 89 of 135 ex = eln y = y, jadi f pada. Selanjutnya bila f (x1) = f (x2),
maka
Go Back
ex1 = ex2 ex1 ex2 = 1 ex1x2 = 1 x1 x2 = 0 x1 = x2.
Full Screen Jadi f satu-satu. Terlihat bahwa f satu-satu dan pada
(bijektif ). Selanjutnya, f (x1 + x2) = ex1+x2 = ex1 ex2 =
Close f (x1)f (x2). Jadi f adalah homomorpisma. Karena f ho-
momorpisma dan bijektif, maka f adalah isomorpisma.
Quit
Home Page
Teorema
Title Page
Misalkan pemetaan f : G H adalah
suatu isomorpisma grup, maka
JJ II
1. f 1 : H G adalah suatu isomor-
J I pisma.
Page 90 of 135
2. |G| = |H|.
3. Bila G abelian maka H abelian.
Go Back

4. Bila G siklik, maka H siklik.


Full Screen

5. Bila g G dengan |g| = m, maka


Close |f (g)| = m.
Quit
Bukti
Home Page
1. Karena f bijektif, maka f 1 ada. Misalkan x, y H,
maka ada a, b G sehingga x = f (a) dan y = f (b). Dida-
Title Page
pat

xy = f (a)f (b) = f (ab) f 1(xy) = ab = f (x)f 1(y),x, y H.


JJ II
Jadi pemetaan f 1 : H G adalah suatu homomor-
J I
pisma grup. Karena f bijektif, maka f 1 juga bijektif.
Jadi f 1 adalah suatu isomorpisma grup.
Page 91 of 135 2. Karena f : G H bijektif, maka banyaknya elemen di
G sama dengan banyaknya elemen di H.
Go Back
3. Diketahui bahwa G abelian. Misalkan x, y H, karena
f pada maka ada a, b G sehingga x = f (a) y = f (b).
Full Screen
Didapat

Close
xy = f (a)f (b) = f (ab) = f (ba) = f (b)f (a) = yx.

Terlihat bahwa unutk setiap x, y H berlaku xy = yx,


Quit
jadi H abelian.
Lanjutan Bukti
Home Page 4. Misalkan G = hgi = {g m|m Z} dan f (g) = h0 untuk
suatu h0 H. Ambil sebarang h H, maka ada n0 Z
Title Page sehingga h = f (g n0 ), dimana
(
n0
f (g) . . . f (g) = h0 , n0 0
JJ II f (g n0 ) =
f (g)1 . . . f (g)1 = hn
0 , n0 < 0.
0

J I
Jadi untuk setiap h di H, h = hm
0 dengan m0 Z, hal ini
0

menunjukkan bahwa H = hh0i = {hn0 |n Z}.


Page 92 of 135
5. Bila |g| = m dan |f (g)| = n, maka eH = f (eG) = f (g m) =
f (g)m, sehingga didapat ada bilangan bulat positip k0
yang memenuhi m = k0n. Disamping itu, eH = f (g)n =
Go Back

f (g n). Karena f satu-satu dan eH = f (eG), maka g n =


Full Screen
eG. Jadi ada bilangan bulat positip k1 yang memenuhi
n = k1m. Dari m = k0n dan n = k1m, didapat m = k0k1m
Close
atau k0k1 = 1. Karena masing-masing k0 dan k1 adalah
bilangan bulat positip, maka haruslah k0 = k1 = 1. Oleh
Quit
karena itu m = k0n = 1.n = n.
Penemuan Arthur Cayley sekitar 100 tahun yang lalu
Home Page
tentang keisomorpikan sebarang grup memberikan hasil
berikut ini: Setiap grup dengan order hingga isomorpik
dengan suatu grup permutasi.
Title Page
Bukti
Misalkan G suatu grup dengan order hingga. Untuk
JJ II sebarang g G tetap, difinisikan fg : G G dengan
fg (a) = ga, a G. Pemetaan fg adalah satu-satu, sebab un-
tuk sebarang fg (b), fg (c) G(kodomain) dengan fg (b) = fg (c)
J I
berakibat gb = gc, sehingga didapat b = c. Pemetaan fg juga
pada, sebab untuk setiap y G(kodomain) selalu bisa di-
Page 93 of 135 pilih x = g 1y sehingga y = gx = fg (x). Jadi fg adalah suatu
def
permutasi dari G. Selanjutnya difinisikan G = {fg | g G}.
Go Back
Bila komposisi fungsi di G didifinisikan sebagai berikut
def
fafb = fab, a, b G, maka bisa ditunjukkan bahwa dengan
Full Screen operai biner ini G merupakan suatu grup. Selanjutnya
ditunjukkan bahwa G = G, sebagai berikut. Konstruksi
def
Close suatu pemetaan : G G dengan (x) = fx, x G. Da-
pat ditunjukkan bahwa pemetaan suatu homomorpisma
dan merupakan pemetaan satu-satu pada.
Quit
Home Page

Title Page
Tiga Hukum Dasar Isomorpisma:
1. Bila : G H suatu homomor-
JJ II
pisma dari grup G ke grup H, maka
J I G/Ker() = Im().
Page 94 of 135
2. Bila K / G dan H < G, maka HK/K
=
H/(H K).
Go Back
3. Bila K < H < G dan K, H adalah sub-
Full Screen
grup normal dari G, maka K / H dan
(G/K)/(H/K)
= G/H.
Close

Quit
Bukti
1. Misalkan N = Ker() dan difinisikan pemetaan
def
Home Page
f : G/N Im() oleh f (gN ) = (g). Maka ada beberapa
hal yang bisa ditunjukkan yaitu:
Title Page
1.1. Pemetaan f well-defined, bila aN = bN maka a1b
N sehingga didapat (a1b) = eH . Disamping itu
JJ II
(a1)(b) = (a1b). Jadi (a1)(b) = eH atau (a) =
(b).
J I
1.2. Selanjutnya ditunjukkan f suatu homomorpisma,
f (aN bN ) = f (abN ) = (ab) = (a)(b) = f (aN )f (bN ).
Page 95 of 135

1.3. Pemetaan f satu-satu sebab, f (aN ) = f (bN ) berakibat


bahwa: f (a1N )f (aN ) = f (a1)f (bN ) atau (a1)(a) =
Go Back
(a1)(b) atau eH = (a)1(b). Sehingga didapat
(a) = (b) atau aN = bN .
Full Screen

1.4. Pemetaan f pada, sebab diberikan sebarang y


Im(), bisa dipilih beberapa g G sehingga y = (g).
Close
Dari sini diperoleh y = (g) = f (gN ).
Quit
Terlihat bahwa f satu-satu pada dan f adalah suatu ho-
momorpisma, jadi G/N = Im().
Lanjutan Bukti....
Home Page 2. Pertama ditunjukkan dulu HK = {hk | h H, k K}
adalah subgrup dari G sebagai berikut. HK tidak
Title Page kosong sebab e HK. Misalkan hk, h1k1 HK, maka
(hk)(h1k1)1 = hkk11h1 1 1 1
1 = (hh1 )(h1 kk1 h1 ). Karena K/G,
JJ II maka h1kk11h1 1 K, jadi h1kk11h1
1 = k0 untuk suatu
k0 K. Jadi (hk)(h1k1)1 = hh1 1
1 k0 . Karena hh1 H dan
J I k0 K, maka hh1 1 k0 HK. Jadi juga (hk)(h1 k1 )
1
HK.
Oleh karena itu HK adalah subgrup dari G. Subgrup K
Page 96 of 135
juga merupakan subgrup normal di HK sebab K HK
dan juga H K adalah normal di H. Selanjutnya misal-
Go Back
kan L = H K dan difinisikan pemetaan : HK H/L
def
oleh (hk) = hL, sebagaimana sebelumnya dapat di-
Full Screen
tunjukkan difinisi ini well-defined, pemetaan meru-
pakan suatu homomorpisma dan pada. Selanjutnya,
Close
Ker() = {hk HK | (hk) = L} = {hk HK | hL = L} =
{hk HK | h L} = K. Berdasarkan hasil sebelumnya
Quit
([1.]) didapat HK/K = H/L.
Home Page

Title Page
Lanjutan Bukti....
3. Diketahui bahwa K < H < G dan K, H adalah sub-
JJ II
grup normal dari G. Jelas bahwa juga K / H. Se-
lanjutnya difinisikan pemetaan : G/K G/H oleh
J I def
(gK) = gH, pemetaan ini well-defined sebab K <
H. Pemetaan adalah suatu homomorpisma sebab,
Page 97 of 135
(aKbK) = (abK) = abH = aHbH = (aK)(bK) dan juga
merupakan pemetaan pada. Seperti hasil sebelumnya,
Go Back
Ker() = {gK | (gK) = H} = {gK | gH = H} = {gK | g
H} = H/K. Maka dengan menggunakan hasil [1.] dida-
Full Screen
pat (G/K)/((H/K) = G/H.

Close

Quit
Pengenalan GAP. GAP singkatan dari
Home Page Groups Algorithms and Programming
adalah suatu perangkat lunak simbolik
Title Page yang banyak digunakan untuk keper-
luan komputasi dari masalah aljabar.
JJ II Perangkat lunak ini bisa di download se-
cara bebas pada website
J I http://www.gap-system.org
Dalam pengenalan GAP ini dikenalkan
Page 98 of 135
beberapa perintah-perintah yang berkai-
tan dengan Grup. Dalam grup permu-
Go Back
tasi, a b menyatakan komposisi dari a
dan b yaitu (ab)(x) = a(b(x)) (tindakan kiri
Full Screen
dari Grup thd. himpunan X). Tetapi,
Close
dalam GAP a b adalah (x)(ab) = ((x)a)b
(tindakan kanan dari Grup thd. him-
Quit
punan X).
Element Grup.
Dalam GAP ketik berikut ini:
Home Page

gap> a:=(1,2,3); (tekan enter)


Title Page
(1,2,3)
JJ II
Perintah diatas menjelaskan bahwa a
J I
sama dengan sikel (1, 2, 3). Komposisi,
order, invers dari permutasi dapat di-
Page 99 of 135
lakukan dengan perintah berikut:
Go Back gap> a:=(1,2,3); b:=(1,2); (enter)
gap> c:=a*b; d:=b*a; (enter)
Full Screen

gap> e:=a^3;f:=a^2; (enter)


Close gap>a1:=Inverse(a); a2:=a^-1; (enter)
gap> a1=a2; (enter)
Quit

gap> Order(a); Order(b); (enter)


Membentuk suatu Grup dan Subgrup.
Dalam GAP ketik:
Home Page

Title Page
gap> G:=Group([a,b]); (enter)
gap> Elements(G); (enter)
gap> Order(G); (enter)
JJ II
gap> G1:=SymmetricGroup(3);(enter)
gap> G=G1; (enter)
J I
gap> L:=GeneratorsOfGroup(G); (enter)
gap> al=L[1]; (enter)
Page 100 of 135
gap> bl=L[2]; (enter)
gap> a=al; (enter)
Go Back
gap> b=bl; (enter)
gap> H:=Subgroup(G,[a]); (enter)
Full Screen
gap> Elements(H); Order(H); (enter)
gap> K:=Subgroup(G,[b]); (enter)
Close
gap> Elements(K); Order(K); (enter)
gap> IsSubgroup(G,H);(enter)
Quit gap> IsSubgroup(G,K); (enter)
Koset (koset kanan).
Dalam GAP ketik:
Home Page

gap> Hg:=RightCosets(G,H); (enter)


Title Page
gap> Size(Hg); (enter)
gap> Elements(Hg[1]); (enter)
JJ II
gap> Elements(Hg[2]); (enter)
gap> Elements(H)=Elements(Hg[1]); (enter)
J I
gap> Kg:=RightCosets(G,K); (enter)
gap> Size(Kg); (enter)
Page 101 of 135
gap> Elements(Kg[1]); (enter)
gap> Elements(Kg[2]); (enter)
Go Back
gap> Elements(Kg[3]); (enter)
gap> Elements(K)=Elements(Kg[1]); (enter)
Full Screen gap> gH:=LeftCosets(G,H); (enter)
Variable: LeftCosets must have a value
Close gap>
Terlihat bahwa koset kiri tidak didifinisikan dalam GAP.
Quit
Mungkinkah kita membuat koset kiri?
Dalam GAP ketik:
gap> Ka:=RightCoset(K,a); (enter)
Home Page
gap> Elements(Ka); (enter)
Title Page
gap> aK:=RightCoset(K,a^-1); (enter)
gap> Elements(aK); (enter)
JJ II
gap> aK=Ka; (enter)
J I
Cek apakah aK = {ak | k K} ? Sim-
Page 102 of 135
pulkan hasilnya. Selanjutnya perintah
dalam baris pertama menjelaskan apa
Go Back
dan baris ketiga menjelaskan apa?
Full Screen

gap> NN:=NormalSubgroups(G); (enter)


Close

gap> N:=NN[2]; (enter)


Quit gap> IsSubgroup(G,N); (enter)
gap> IsNormal(G,N); (enter)
Free Group dan Isomorphisma:
Home Page
Fg:=FreeGroup("a","b");
<free group on the generators [ a, b ]>
Title Page
gen:=GeneratorsOfGroup(Fg);
JJ II
[ a, b ]
a:=gen[1];
J I
a
Page 103 of 135
b:=gen[2];
b
Go Back
G:=Fg/[a^3,b^2,a^-1*b^-1*a^2*b];
Full Screen
<fp group on the generators [ a, b ]>
S3:=Group([(1,2,3),(1,2)]);
Close
Group([ (1,2,3), (1,2) ])
Quit
f:=IsomorphismGroups(G,S3);
[ a, b ] -> [ (1,2,3), (2,3) ]
Free Group dan Isomorphisma:
Home Page
elm:=Elements(G);
[ <identity ...>, b, a, a^2*b, a^2, a*b ]
Title Page
b:=elm[2];
JJ II
b
a:=elm[3];
J I
a
Page 104 of 135
Image(isomp,a);
(1,2,3)
Go Back
Image(f,a);
Full Screen
(1,2,3)
Image(f,b);
Close
(2,3)
Quit
Image(f,b*a);
(1,2)
Grup Siklik:
Home Page
G:=CyclicGroup(IsPermGroup,8);
Group([ (1,2,3,4,5,6,7,8) ])
Title Page
Order(G);
JJ II
8
a:=G.1;
J I
(1,2,3,4,5,6,7,8)
Page 105 of 135
f:=x -> x^2;
function( x ) ... end
Go Back
H:=Subgroup(G,[f(a)]);
Full Screen
Group([ (1,3,5,7)(2,4,6,8) ])
Elements(H);
Close
[ (), (1,3,5,7)(2,4,6,8),
Quit
(1,5)(2,6)(3,7)(4,8),
(1,7,5,3)(2,8,6,4) ]
Grup Simmetri:
Home Page

G:=SymmetricGroup(4);
Title Page
Sym( [ 1 .. 4 ] )
JJ II Elements(G);
[ (), (3,4), (2,3), (2,3,4), (2,4,3),
J I
(2,4), (1,2), (1,2)(3,4), (1,2,3),
Page 106 of 135
(1,2,3,4), (1,2,4,3), (1,2,4),
(1,3,2), (1,3,4,2), (1,3), (1,3,4),
Go Back
(1,3)(2,4), (1,3,2,4), (1,4,3,2),
Full Screen
(1,4,2), (1,4,3), (1,4),
(1,4,2,3), (1,4)(2,3) ]
Close
Order(G);
Quit
24
Dasar Pemrograman dalam GAP :

gap> (17+3)*(7-5); (enter)


Home Page 40
gap> 4*5/37; (enter)
Title Page 20/37
gap> 2^100-1; (enter)
JJ II 1267650600228229401496703205375
gap> 66/1512 + 1/252; (enter)
J I
1627/31500
gap> t:=[1,2,2,3,4,5,6]; (enter)
Page 107 of 135
[1,2,2,3,4,5,6]
gap> Add(t,10); (enter)
gap> t; (enter)
Go Back
[1,2,2,3,4,5,6,10]
gap> lis:=[1,2,1,2,5,9]; (enter)
Full Screen
[1,2,1,2,5,9]
gap> lisbaru:=ShallowCopy(lis); (enter)
Close
[1,2,1,2,5,9]
gap> Add(lisbaru,-5);
Quit
gap> lisbaru; (enter)
[1,2,1,2,5,9,-5]
gap> Sqrt(100); (enter)
10
gap> Sqrt(100) in Integers; (enter)
Home Page true
gap> Sqrt(99) In Integers; (enter)
Title Page false
gap> (66/1512 + 1/252) in Rationals; (enter)
JJ II true
gap> (66/1512 + 1/252) in Integers; (enter)
J I false
gap> Gcd(1512,1215); (enter)
Page 108 of 135
27
gap> Lcm(1512,1215); (enter)
Go Back
68040
gap> (5+7) mod 9; (enter)
Full Screen
3
gap> 3^7 mod 10; (enter)
7
Close
gap> 2^1000 mod 10; (enter)
6
Quit
gap> PowerModInt(2,1000,10); (enter)
6
gap> t1:=Filtered(t,IsPrimeInt); (enter)
[2,2,3,5]
Home Page
gap> s:=[1,8,6,2]; (enter)
[1,8,6,2]
Title Page
gap> IsSet(s); (enter)
false
JJ II
gap> t:=[1,2,2,3,4,5,6]; (enter)
[1,2,2,3,4,5,6]
J I
gap> IsSet(t); (eneter)
false
Page 109 of 135
gap> s1:=Set(s); t1:=Set(t); (enter)
[1,2,6,8]
Go Back [1,2,3,4,5,6]
gap>Intersection(s,t); (enter)
Full Screen [1,2,6]
gap>IsEqualSet(Intersection(s,t),Intersection(s1,t1));(enter)
Close true
gap> Union(s,t); (enter)
Quit [1,2,3,4,5,6,8]
gap> Difference(s,t); (enter)
[8]
Home Page

gap> Difference(t,s); (enter)


Title Page [3,4,5]
gap> AddSet(s1,4); (enter)
JJ II
gap> s1; (enter)
J I [1,2,4,6,8]
gap> for i in [1..10] do (enter)
Page 110 of 135

> Print(i); (enter)


Go Back > od; (enter)
12345678910gap> (enter)
Full Screen
gap> for i in [1..10] do (enter)
Close > Print(i," "); (enter)
> od; (enter)
Quit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 gap> (enter)
gap> for i in [1..10] do (enter)
Home Page > Print(i,"\n"); (enter)
> od; (enter)
Title Page 1
2
JJ II 3
4
J I 5
6
Page 111 of 135
7
8
Go Back
9
10
gap> for i in [1..10] do (enter)
Full Screen
> Print(i," "); (enter)
> od; Print("\n"); (enter)
Close
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
gap>
Quit
gap> for i in[1..10] do (enter)
Home Page > Print(i," Pangkat dua : ", i^2, "\n");
> od; (enter)
Title Page

1 Pangkat dua : 1
JJ II 2 Pangkat dua : 4
3 Pangkat dua : 9
J I
4 Pangkat dua : 16
Page 112 of 135 5 Pangkat dua : 25
6 Pangkat dua : 36
Go Back
7 Pangkat dua : 49
Full Screen 8 Pangkat dua : 64
9 Pangkat dua : 81
Close
10 Pangkat dua : 100
Quit
gap>
gap> for i in [1..20] do (enter)
Home Page > if IsPrimeInt(i) then (enter)
> Print(i," adalah prima ","\n"); (enter)
Title Page

> fi; (enter)


JJ II > od; (enter)
2 adalah prima
J I
3 adalah prima
Page 113 of 135 5 adalah prima
7 adalah prima
Go Back
11 adalah prima
Full Screen 13 adalah prima
17 adalah prima
Close
19 adalah prima
Quit
gap>
gap> kuadrat:=function(x); (enter)
> return x^2; (enter)
Home Page
> end; (enter)
function( x ) ... end
Title Page
gap> kuadrat(3); enter)
9
JJ II
gap> a:=Sqrt(3); (enter)
-E(12)^7+E(12)^11
J I
gap> kuadrat(a); (enter)
3
Page 114 of 135
gap> b:=Sqrt(-9); (enter)
3*E(4)
Go Back gap> kuadrat(b); (enter)
-9
Full Screen gap> Print(kuadrat); (enter)
function( x );
Close return x^2;
end;
Quit gap>
gap> f:=function(n); enter)
> if n mod 2 = 0 then (enter)
> return n^2; (enter)
Home Page > else (enter)
> return n^3; (enter)
Title Page > fi; (enter)
> end: (enter)
JJ II function( n ) ... end
gap> List([1..10],f); (enter)
J I [1,4,27,16,125,36,343,64,729,100]
gap> Apa1Mod4:=function(x); (enter)
Page 115 of 135
> if x mod 4 = 1 then (enter)
> return true; (enter)
Go Back
> else (enter)
> return false; (enter)
Full Screen
> fi; (enter)
> end; (enter)
function( n ) ... end
Close
gap> Filtered([1..20],Apa1Mod4); (enter)
[1,5,9,13,17]
Quit
gap> Apa1Mod4(6); (enter)
false
Home Page
gap> DivisorsInt(20); (enter)
[1,2,4,5,10,20]
Title Page
gap> n:=Length(DivisorsInt(20)): (enter)
6
JJ II
gap> f:=x -> Length(DivisorsInt(x)): (enter)
function( x ) ... end
J I
gap> f(20);
6
Page 116 of 135
gap> f(30);
8
Go Back gap> for i in [1..100] do (enter)
> if f(i)=f(i+1) then (enter)
Full Screen > Print(i," dan ",i+1," mempunyai ",f(i)," pembagi","\n");
> fi; (enter)
Close > od; (enter)

Quit
2 dan 3 mempunyai 2 pembagi
14 dan 15 mempunyai 4 pembagi
Home Page

21 dan 22 mempunyai 4 pembagi


Title Page 26 dan 27 mempunyai 4 pembagi
33 dan 34 mempunyai 4 pembagi
JJ II
34 dan 35 mempunyai 4 pembagi
J I 38 dan 39 mempunyai 4 pembagi
44 dan 45 mempunyai 6 pembagi
Page 117 of 135
57 dan 58 mempunyai 4 pembagi
Go Back 75 dan 76 mempunyai 6 pembagi
85 dan 86 mempunyai 4 pembagi
Full Screen
86 dan 87 mempunyai 4 pembagi
Close
93 dan 94 mempunyai 4 pembagi
94 dan 95 mempunyai 4 pembagi
Quit
98 dan 99 mempunyai 6 pembagi
Produk Langsung (Direct Product)
Home Page Motifasi: Suatu Empat Persegi Panjang membentuk grup
simetri.
Title Page
4 3

JJ II h

2
J I
1
v r:putaran 180
Page 118 of 135

G() = {e, r, h, v = rh}. Tabel dari grup G:


Go Back

* e r h v
Full Screen
e e r h v
r r e v h
Close
h h v e r
v v h r e
Quit
Dengan menggunakan Teorema Lagrange, kemungkinan
subgrup dari G berorder 1, 2, 4. Misalkan
Home Page H1 = {e, r} dan H2 = {e, h}

Title Page
didapat
H1 H2 = {(e, e), (r, e), (e, h), (r, h)}
JJ II Tabel dari grup H1 H2:
* (e, e) (r, e) (e, h) (r, h)
J I
(e, e) (e, e) (r, e) (e, h) (r, h)
(r, e) (r, e) (e, e) (r, h) (e, h)
Page 119 of 135
(e, h) (e, h) (r, h) (e, e) (r, e)
(r, h) (r, h) (e, h) (r, e) (e, e)
Go Back
Didapat tabel

Full Screen
* e r h rh
e e r h rh
Close
r r e v h
h h v e r
Quit
rh rh h r e
Tabel yang terakhir identik dengan tabel dari grup G.
Didapat suatu hubungan
Home Page
: H1 H2 G
Title Page dengan (x, y) 7 xy. Pemetaan adalah isomorpisma grup,
dengan demikian
JJ II
G
= Z2 Z2
= C2 C2 ,
J I
dengan C2 adalah suatu grup siklik berorder 2. Grup
simetri berikut
Page 120 of 135

S3 = {e, (1, 2), (1, 3), (2, 3), (1, 2, 3), (1, 3, 2)}
Go Back
mempunyai dua subgrup siklik

Full Screen H1 = {e, (1, 2)} dan H2 = {e, (1, 2, 3), (1, 3, 2)}.

Didapat
H1 H2
= Z2 Z3
= C2 C3  S3.
Close

Quit
Timbul suatu pertanyaan, apa syarat suatu grup G su-
Home Page paya isomorpik dengan produk langsung dari subgrup-
subgrupnya?
Title Page

Misalkan H1 < G dan H2 < G dan didefinisikan pemetaan


JJ II
: H1 H2 G

J I dengan (h1, h2) = h1h2, (h1, h2) H1 H2. Pemetaan


adalah suatu isomorpisma grup, sebagai akibatnya
Page 121 of 135
1. Pemetaan adalah satu-satu pada.
2. Pemetaan adalah homomorpisma grup.
Go Back

Pada : Image dari adalah himpunan dengan elemen-


Full Screen
elemen h1h2 dengan h1 H1 dan h2 H2, yaitu

H1H2 = {h1h2 | h1 H1, h2 H2} .


Close

Jadi dalam hal ini G = H1H2 . Sehingga didapat, bila


adalah suatu isomorpisma grup, maka G = H1H2 .
Quit
Satu-satu : Misalkan bahwa
Home Page
(h1, h2) = (k1, k2)

Title Page karena adalah satu-satu, maka (h1, h2) = (k1, k2). Hal ini
berakibat h1 = k1 dan h2 = k2. Tetapi
JJ II
(h1, h2) = h1h2 dan (k1, k2) = k1k2.
J I Jadi h1h2 = k1k2 h1 = k1 dan h2 = k2. Hal ini menjelaskan
bahwa pemetaan satu-satu, maka setiap elemen dari G
Page 122 of 135 dapat diungkapkan secara tunggal dalam bentuk h1h2 de-
ngan h1 H1 dan h2 H2. Selanjutnya dapat ditunjukkan
T
Go Back bahwa H1 H2 = {e} sebagai berikut:
T
Misalkan h H1 H2, jadi h = he, h H1, e H2 dan h =
Full Screen eh, e H1, h H2. Maka dari itu

(h, e) = (e, h).


Close

Karena satu-satu, maka (h, e) = (e, h). Sehingga didapat


Quit
h = e.
Home Page

Dengan demikian bila adalah suatu isomorpisma grup,


T
Title Page
maka H1 H2 = {e}.

Sifat morpisma dari :


JJ II

((h1, h2)(k1, k2)) = (h1, h2)(k1, k2)


J I
(h1k1, h2k2) = (h1h2)(k1k2)
h1k1h2k2 = h1h2k1k2.
Page 123 of 135

Didapat k1h2 = h2k1. Hal ini menunjukkan bahwa setiap


elemen dari H1 komutatif dengan setiap elemen dari H2.
Go Back

Subgrup H1 adalah subgrup normal dari grup G dapat di-


Full Screen tunjukkan sebagai berikut. Misalkan a G, maka a = h1h2
dengan h1 H1 dan h2 H2. Selanjutnya misalkan se-
Close
barang g aH1a1, maka didapat g = aha1 dengan h H1.

Quit
Jadi

g = aha1
Home Page = h1h2h(h1h2)1
= h1(h2h)h1 1
2 h1
Title Page = h1h(h2h1 1
2 )h1
= h1hh1
1 H1 .
JJ II
Hal ini berakibat bahwa aH1a1 H1 dan jelas bahwa
J I
H1 aH1a1 H1. Jadi aH1a1 = H1, dengan demikian
aH1 = H1a. Hal ini menunjukkan bahwa H1 C G. Dengan
cara serupa dapat ditunjukkan bahwa H2 C G. Sehingga
Page 124 of 135
didapat: bila suatu isomorpisma, maka H1 BG dan H2 BG.
Go Back
Secara keseluruhan didapat:
Bila didefinisikan sebagai : H1 H2 G dengan
Full Screen
(h1, h2) = h1h2, (h1, h2) H1 H2 adalah suatu isomorpisma
grup, maka
Close

1. G = H1H2
Quit 2. H1 H2 = {e}
3. H1 C G dan H2 C G.
Home Page

Misalkan G1, G2, . . . , Gk adalah group, maka hasil kali


Title Page

G = G1 G2 . . . Gk = {(g1, g2, . . . , gk ) | gi Gi}


JJ II
dinamakan hasil kali langsung luar (external direct prod-
uct). Sedangkan hasil kali
J I
G = G1 G2 . . . Gk = {(g1, g2, . . . , gk ) | gi Gi}
Page 125 of 135
dinamakan hasil kali langsung dalam (internal direct
product), bila memenuhi
Go Back

1. G = G1G2 Gk
Full Screen 2. (G1G2 Gi) Gi+1 = {e}, i = 1, 2, 3, . . . , (k 1)
3. gigj = gj gi untuk semua gi Gi dan gj Gj dengan i 6= j.
Close

Quit
Home Page

Misalkan G1, G2 adalah grup, dan


Title Page
G = G1 G2 = {(g1, g2) | g1 G1, g2 G2}

JJ II maka
|(g1, g2)| = kpk {|g1|, |g2|} .
J I
Bukti
Misalkan (g1, g2) G1 G2 dan r = kpk {|g1|, |g2|}, s = |(g1, g2)|.
Page 126 of 135
Didapat
(g1, g2)r = (g1r , g2r ) = (e1, e2),
Go Back
dengan demikian r = n0s untuk beberapa n0 bilangan bulat
positip. Khususnya r s. Tetapi (g1s, g2s) = (g1, g2)s = (e1, e2),
Full Screen dengan demikian s = n1|g1| dan s = n2|g2|. Jadi s merupakan
kelipatan persekutuan dari |g1| dan |g2|, dengan demikian
Close
s r. Sehingga dari r s dan s r didapat s = r.

Quit
Pengkajian Grup dengan order berhingga erat kaitannya
dengan grup bilangan bulat modulo n. Selain grup Zn
terhadap operasi +, grup U (n) = {q Zn | (p, n) = 1} dengan
Home Page
operasi juga penting dalam kajian struktur dari pada
grup berhingga.
Title Page
Contoh
Dalam bilangan bulat modulo 24, diberikan grup U (24)
JJ II U (24) = {1, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23}

J I
Semua elemen dari U (24) selain 1 mempunyai order sama
dengan 2. Dengan demikian walaupun U (24) merupakan
Page 127 of 135
grup komutatif, tetapi bukan grup siklik. Selanjutnya
diberikan subgrup siklik dari grup U (24)
Go Back
H = {1, 13}, K = {1, 17} dan L = {1, 11};

Full Screen
dan G = HK = {1, 13, 17, 5}, maka G
= HK = C2 C2
=
Z2 Z2. Jelas G bukan subgrup siklik dari grup U (24).
Close
Selanjutnya didapat

GL = {1, 13, 17, 5, 11, 23, 19, 7} = U (24).


Quit

Karena GL = U (24), G L = {1}, G C U (24) dan L C U (24),


maka U (24)
= GL= H K L = C2 C2 C2 .
Contoh
Tentukan banyaknya elemen-elemen yang berorder 5
Home Page
dalam Z25 Z5.

Title Page
Jawab
Dari pembahasan sifat sebelumnya didapat Bila (a, b)
JJ II
Z25 Z5, maka

5 = |(a, b)| = kpk{|a|, |b|}.


J I
Didapat |a| = 5 dan |b| = 1 atau |b| = 5 dan |a| = 1. Ada tiga
Page 128 of 135
kasus
1. |a| = 5 dan |b| = 5. Ada 4 pilihan dari a dan 4 pilihan
Go Back dari b. Hal ini memberikan ada 16 elemen berorder 5
2. |a| = 5 dan |b| = 1. Ada 4 pilihan dari a dan hanya 1
Full Screen
pilihan dari b. Jadi ada 4 elemen berorder 5.
3. |a| = 1 dan |b| = 5. Ada hanya satu pilihan dari a dan 4
Close
pilihan dari b. Jadi ada 4 elemen beroder 5.
Quit
Dengan demikian dari tiga kasus didapat ada sebanyak 24
elemen yang berorder 5.
Contoh
Tentukan banyaknya subgrup siklik yang berorder 10
dalam Z100 Z25.
Home Page
Jawab
Dihitung dulu banyaknya elemen (a, b) Z100 Z25 yang
Title Page
berorder 10. Ada dua kasus

JJ II
1. |a| = 10, |b| = 1 atau |b| = 5. Karena Z100 harus mempu-
nyai subgrup yang berorder 10 dan sebarang grup siklik
J I
beroder 10 mempunyai 4 generator. Maka ada 4 pilihan
dari a. Dengan cara serupa, ada 5 pilihan dari b. Hal
ini memberikan sebanyak 20 kemungkinan dari (a, b).
Page 129 of 135

2. |a| = 2, |b| = 5. Setiap grup siklik dengan order 2 hanya


Go Back ada satu, jadi hanya ada 1 pilihan dari a. Sedangkan
dari b ada 4 pilihan. Jadi ada 4 kemungkinan dari (a, b).
Full Screen Jadi, Z100 Z25 mempunyai sebanyak 24 elemen yang
beroder 10. Karena masing-masing subgrup siklik dengan
Close
order 10 mempunya 4 elemen yang beroder 10 dan tidak
ada diantarnya dua dari subgrup ini mempunyai elemen
24
berorder 10 secara bersama, maka hanya ada = 6 sub-
Quit
4
grup siklik yang berorder 10.
Contoh berikut akan menguraikan sifat penting kesiklikan
dari external direct product.
Home Page
Contoh
Diberikan grup
Title Page

Z2 Z2 = {(0, 0), (0, 1), (1, 0), (1, 1)} .


JJ II
Order elemen dari Z2 Z2 selain elemen (0, 0) adalah dua.
J I
Jadi Z2 Z2 bukan grup siklik (sebab tidak ada elemen
yang berorder 4). Jadi Z2 Z2  Z4. Sedangkan grup
Page 130 of 135
Z2 Z3 = {(0, 0), (0, 1), (0, 2), (1, 0), (1, 1), (1, 2)} .

Go Back
Order elemen (1, 1) yang mungkin adalah 2, 3 atau 6,

2(1, 1) = (0, 2), 3(1, 1) = (1, 0) dan 6(1, 1) = (0, 0).


Full Screen

Jadi order dari (1, 1) adalah 6. Didapat


Close
h(1, 1)i = {(1, 1), (0, 2), (1, 0), (0, 1), (1, 2), (0, 0)} = Z2 Z3.
Quit Dengan demikian Z2 Z3 adalah grup siklik dan Z2 Z3
=
Z6.
Diberikan dua grup siklik G dan H dengan masing order
Home Page berhingga. Grup G H adalah siklik bila dan hanya bila
|G| dan |H| relatif prima.
Title Page

Bukti
Misalkan |G| = m dan |H| = n, jadi |G H| = mn. Misalkan
JJ II
bahwa G H adalah siklik, akan ditunjukkan bahwa m dan
n relatif prima. Karena G H siklik, maka ada suatu ele-
J I men (g, h) G H berorder mn. Didapat mn = |(g, h)| =
kpk{|g|, |h|}. Selain itu |g| membagi m dan |h| membagi
Page 131 of 135
n, juga kpk{|g|, |h|} membagi kpk{m, n}. Karena selalu be-
nar bahwa kpk{m, n} mn, didapat kpk{m, n} = mn. Jadi,
fpb{m, n} = 1. Hal ini menunjukkan bahwa m dan n adalah
Go Back
relatif prima. Selanjutnya misalkan G = hgi dan H = hhi.
Bila fpb{m, n} = 1, maka |(g, h)| = kpk{m, n} = mn = |G H|.
Full Screen Jadi (g, h) adalah suatu generator dari GH. Jadi h(g, h)i =
G H. Maka dari itu G H adalah grup siklik.
Close
Sebagai akibat dan dengan menggunakan argumentasi in-
duksi didapat kesimpulan berikut.
Quit
Home Page
Kesimpulan :
1. Grup G1 G2 Gn adalah siklik dengan Gi adalah
Title Page
siklik dan |Gi| berhingga untuk semua i = 1, 2, . . . , n bila
dan hanya bila |Gj | dan |Gk | relatif prima untuk j 6= k .
JJ II
2. Misalkan m = n1n2 nk , Zm
= Zn Zn Zn bila
1 2 k

J I
dan hanya bila nj dan nk relatif prima untuk j 6= k .
Dengan menggunakan hasil-hasil yang telah dibahas, di-
Page 132 of 135 dapat

Z2 Z2 Z3 Z5
= Z2 Z6 Z5
= Z2 Z30.
Go Back

Dengan cara yang sama didapat


Full Screen

Z2 Z2 Z3 Z5
= Z2 Z6 Z5
= Z2 Z3 Z2 Z5
= Z6 Z10.
Close
Jadi Z2 Z30
= Z6 Z10. Tetapi Z2 Z30  Z60.

Quit
Home Page

Diberikan grup U (n) = {m | m dan n relatif prima} dan


Title Page
didefiniskan subgrup

Uk (n) = {x U (n) | x = 1 mod k}.


JJ II

Misalnya
J I
U (105) = {1, 2, 4, 8, 11, 13, 16, 17, 19, 22, 23, 26, 29, 31, 32, 34, 37,
38, 41, 43, 44, 46, 47, 52, 53, 58, 59, 61, 62, 64, 67, 68, 71,
Page 133 of 135
73, 74, 76, 79, 82, 83, 86, 88, 89, 92, 94, 97, 101, 103, 104}

Go Back
|U (105)| = 48, maka

U7(105) = {1, 8, 22, 29, 43, 64, 71, 92} dan |U7(105)| = 8.
Full Screen

Berikut diberikan suatu sifat penting dan suatu kesimpul-


Close
an dari grup U (n).

Quit
Sifat:
Home Page Misalkan U (n) = U (rs) dan r dan s relatif prima, maka

U (n) = Ur (n)Us(n)
= U (r) U (s).
Title Page

Kesimpulan:
JJ II Misalkan m = n1n2 nk dengan fpb{ninj } = 1 untuk i 6= j,
maka
J I
U (m) = U nm (m) U nm (m) U nm (m)
1 2 k

Page 134 of 135



= U (n1) U (n2) . . . U (nk ).
Go Back
Contoh:

Full Screen U (105) = U(15 7) = U15(105) U7(105)


= {1, 16, 31, 46, 61, 76} {1, 8, 22, 29, 43, 64, 71, 92}
Close
= U (7) U (15).

Quit
Contoh:

U (105) = U (5 21) = U5(105) U21(105)


Home Page
= {1, 11, 16, 26, 31, 41, 46, 61, 71, 76, 86, 101} {1, 22, 43, 64}

= U (21) U (5).
Title Page

JJ II U (105) = U (3 5 7) = U35(105) U21(105) U15(105)


= {1, 71} {1, 22, 43, 64} {1, 16, 31, 46, 61, 76}
J I
= U (3) U (5) U (7).

Page 135 of 135


Contoh
Tentukan dua digit dari 49111. Karena 49 U (100), maka
nilai yang dicari adalah 49111 mod 100. Karena
Go Back

U (100)
= U (4) U (25)
= Z2 Z20
Full Screen

didapat x20 = 1 untuk semua x U (100). Jadi, dengan mod


Close
100, didapat
5 11
49111 = 4920 4911 = 4911 = 72 = 722 = 720 72 = 49.
Quit

Anda mungkin juga menyukai