Anda di halaman 1dari 18

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PUTUSAN

a
Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus sengketa konsumen pada tingkat kasasi

do
gu memutus sebagai berikut dalam perkara antara:
PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE, TBK. CABANG
BUKITTINGGI, yang diwakili oleh Pimpinan PT Adira Dinamika

In
A
Multi Finance, Tbk. Cabang Bukittinggi, Rusdi Aji, berkedudukan di
Jalan Nawawi Nomor 8 Bukittinggi, dalam hal ini memberi kuasa
ah

lik
kepada Azwar Siri, S.H., Advokat, beralamat di Jalan Raya
Padang Indarung Nomor 20 Rimbodata, RT.001/RW.002, Bandar
am

ub
Buat, Padang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12
Agustus 2014, sebagai Pemohon Kasasi dahulu Pemohon
Keberatan;
ep
k

Lawan
ah

YOSI AULIA AZMI, bertempat tinggal di Jalan Bahder Johan


R
Nomor 18 B RT/RW 001/002, Kelurahan Campago Ipuh,

si
Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, dalam hal

ne
ng

ini memberi kuasa kepada Zulhesni, S.H., Advokat, beralamat di


Jalan Pekan Baru 1 Nomor 34, Lolong Belanti Padang Utara, Kota
Padang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 4 September

do
gu

2014, sebagai Termohon Kasasi dahulu Termohon Keberatan;


Mahkamah Agung tersebut;
In
A

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
ah

Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon Keberatan telah mengajukan


lik

keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Nomor


02/PTS-BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22 Juli 2014 yang amarnya sebagai
m

ub

berikut:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagiannya;
ka

ep

2. Menyatakan tindakan Tergugat yang mengambil mobil Toyota Avanza


dengan Nomor Polisi BA 1552 BT, tahun pembuatan 2008, CC 1298, warna
ah

silver metalik, Nomor Rangka MHFM1BA3J8K100446, Nomor Mesin


R

DD14860, Nomor BPKB 296624C, atas nama Khairil Meidians, S.H., secara
es
M

paksa dari Penggugat adalah pelanggaran terhadap undang-undang


ng

on
gu

Halaman 1 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perlindungan konsumen dan merugikan Penggugat sebagai konsumen;

si
3. Menghukum Tergugat untuk mengembalikan mobil Toyota Avanza dengan
Nomor Polisi BA 1552 BT tahun pembuatan 2008, CC 1298, warna silver

ne
ng
metalik, Nomor Rangka MHFM1BA3J8K100446, Nomor Mesin DD14860,
Nomor BPKB 296624C atas nama Khairil Meidians, S.H., kepada
Penggugat;

do
gu 4. Menghukum Tergugat untuk membayar kerugian Penggugat karena
Tergugat telah mengambil mobil Toyota Avanza dengan Nomor Polisi BA

In
A
1552 BT, tahun pembuatan 2008, CC 1298, warna silver metalik, nomor
rangka MHFM1BA3J8K100446, Nomor Mesin DD14860, Nomor BPKB
ah

lik
296624C, atas nama Khairil Meidians, S.H., dari Penggugat dengan
kerugian sejumlah Rp300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per hari sejumlah 54
hari terhitung sejak tanggal 19 Februari 2014 sehingga dijumlah sampai
am

ub
gugatan ini dimasukkan sejumlah Rp16.200.000,00 (enam belas juta dua
ratus ribu rupiah);
ep
5. Menolak gugat Penggugat selebihnya;
k

Bahwa, terhadap amar Putusan Badan Penyelesaian Sengketa


ah

Konsumen tersebut, Pemohon Keberatan telah mengajukan keberatan di depan


R

si
persidangan Pengadilan Negeri Bukittinggi yang pada pokoknya sebagai
berikut:

ne
ng

1. Bahwa alasan Pemohon karena pada putusan Badan Penyelesaian


Sengketa Konsumen Kota Bukittinggi terdapat kekhilafan dan kekeliruan

do
gu

yang nyata, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi telah


mengadili perkara a quo di luar ketentuan undang-undang bahwa dalam
Pasal 45 ayat 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
In
A

perlindungan konsumen disebutkan penyelesaian sengketa konsumen


dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar Pengadilan berdasarkan
ah

lik

pilihan sukarela para pihak yang bersengketa dan Keputusan Menteri


Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor
m

ub

350/MPP/KEP/12/2001 Pasal 4 menyatakan:


a. Penyelesaian sengketa konsumen oleh Badan Penyelesaian Sengketa
ka

Konsumen melalui cara konsiliasi atau mediasi atau arbitrase


ep

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a dilakukan atas dasar


ah

pilihan dan persetujuan para pihak yang bersangkutan;


R

b. Penyelesaian sengketa konsumen sebagaimana dimaksud dalam ayat


es

(1) bukan merupakan proses penyelesaian sengketa secara berjenjang;


M

ng

2. Bahwa Pasal 45 ayat 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan Pasal 4
on
gu

Halaman 2 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepmenperindag Nomor 350/MPP/KEP/2001 tersebut menyatakan dengan

si
tegas penyelesaian sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan para pihak yang bersengketa

ne
ng
apakah penyelesaian secara mediasi, konsilidasi atau arbitrase harus
sepakat terlebih dahulu para pihak mengenai jenis metode penyelesaian
dan memilih abiter untuk menyelesaikan sengketa barulah Badan

do
gu Penyelesaian Sengketa Konsumen dapat menyelesaikan dan memberikan
putusan;

In
A
3. Bahwa dalam perkara a quo Pemohon tidak pernah memilih Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen kota Bukittinggi sebagai tempat
ah

lik
penyelesaian sengketa a quo, bahwa Pemohon tidak hadir pada
persidangan perkara ini karena Pemohon telah sampaikan secara lisan
pada sekretariat minta diselesaikan di Pengadilan saja, karena Pemohon
am

ub
tidak memilih Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen untuk
penyelesaian sengketa ini, seharusnya pihak Badan Penyelesaian
ep
Sengketa Konsumen Bukittinggi harus menghentikan pemeriksaan perkara
k

a quo karena berdasarkan Pasal 45 ayat 2 Undang Undang Nomor 8


ah

Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen disebutkan bahwa


R

si
penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau
di luar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang

ne
ng

bersengketa, kalau para pihak tidak suka rela dan tidak memilih dan tidak
sepakat maka Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tidak dapat dan

do
gu

tidak boleh memaksa diri untuk melanjutkan pemeriksaan karena Badan


Penyelesaian Sengketa Konsumen bukanlah lembaga peradilan;
4. Bahwa dalam pertimbangan hukum Badan Penyelesaian Sengketa
In
A

Konsumen Bukittinggi pada halaman 5 alinea terakhir berbunyi: Sesuai


dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI Nomor
ah

lik

350/MPP/Kep/12/2001 tentang pelaksana tugas dan wewenang Badan


Penyelesaian Sengketa Konsumen Pasal 36 ayat (3) berbunyi Bilamana
m

ub

pada persidangan ke II konsumen tidak hadir, maka gugatannya


dinyatakan gugur demi hukum, sebaliknya jika pelaku usaha yang tidak
ka

hadir, maka gugatan konsumen dikabulkan oleh Majelis tanpa kehadiran


ep

pelaku usaha. Bahwa Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen


ah

Bukittinggi telah sangat keliru dan salah menafsirkan Pasal tersebut karena
R

Pasal tersebut tidak berdiri sendiri akan tetapi berkaitan dengan Pasal
es

sebelumnya mulai dari Pasal 32 mengenai persidangan dengan cara


M

ng

arbitrase dan Pasal 33, 34 dan 35 tidak bisa dibaca dan ditafsirkan Pasal
on
gu

Halaman 3 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
36 ayat (3) itu saja;

si
5. Bahwa pengertian dalam Pasal 36 ayat (3) Kepmenperindag. Nomor 350/
MPP/Kep/12/2001 tersebut adalah berkaitan dengan Pasal 32 yaitu terlebih

ne
ng
dahulu para pihak harus telah sepakat memilih cara penyelesaian sengketa
secara arbitrase dan para pihak juga telah milih abiter masing-masing dan
telah ditetapkan hari sidang arbitrasenya kemudian barulah apabila pada

do
gu persidangan kedua konsumen tidak hadir gugatan digugurkan sebaliknya
jika pelaku usaha tidak hadir maka gugatan konsumen dikabulkan Majelis

In
A
tanpa kehadiran pelaku usaha bukan berarti Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen dapat serta merta mengabulkan begitu saja apabila
ah

lik
pelaku usaha tidak hadir karena Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
bukanlah lembaga peradilan, Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
hanyalah sebuah lembaga non litigasi penyelesaian sengketa di luar
am

ub
pengadilan yang syarat utama atau unsur utamanya untuk bisa sebuah
sengketa dapat diselesaikan oleh Badan Penyelesaian Sengketa
ep
Konsumen harus ada terlebih dahulu kesepakatan atau persetujuan para
k

pihak baik itu pelaku usaha maupun konsumen sebagaimana diamanatkan


ah

Pasal 45 ayat 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


R

si
Perlindungan Konsumen serta Pasal 4 Kepmenperindag. Nomor
350/MPP/Kep/12/2001;

ne
ng

6. Bahwa dalam perkara a quo belum pernah ada kesepakatan ataupun


pemilihan arbiter dan Pemohon tidak hadir pada persidangan, karena

do
gu

Pemohon telah menyampaikan secara lisan pada sekretariat Badan


Penyelesaian Sengketa Konsumen bahwa Pemohon tidak memilih Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen tempat penyelesaian sengketa maka
In
A

demi hukum seharusnya Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tidak


bisa lagi meneruskan persidangan perkara a quo dan tidak bisa serta
ah

lik

merta Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen mendalilkan Pasal 36


ayat 3 Kepmenperindag. Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 sebagai dasar
m

ub

hukum dalam memutus perkara a quo;


7. Bahwa Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi dalam
ka

mengadili perkara a quo tidak melaksanakan prosedur penyelesaian


ep

perkara yang benar yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri


ah

Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor


R

350/MPP/KEP/12/2001 pada Pasal 3 huruf a menyatakan: Dalam


es

melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Badan


M

ng

Penyelesaian Sengketa Konsumen mempunyai tugas dan wewenang:


on
gu

Halaman 4 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen,

si
dengan cara konsilidasi, mediasi atau arbitrase;
dan Pasal 4 ayat (1) menyatakan: Penyelesaian sengketa konsumen

ne
ng
oleh Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen melalui cara konsiliasi
atau mediasi atau arbitrase sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a dilakukan atas dasar pilihan dan persetujuan para pihak yang

do
gu bersangkutan;
8. Bahwa dalam putusan perkara a quo tidak jelas dan kabur dengan cara

In
A
apa atau jenis penyelesaian apa yang dipakai oleh Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen Bukittinggi, apakah cara mediasi, konsilidasi atau
ah

lik
arbitrase karena menurut Pasal 4 ayat 2 Kepmenperindag Nomor
350/MPP/KEP/12/2001 cara penyelesaian ini bukanlah berjenjang dan
dapat dibaca dan dijelaskan lagi pada Pasal 29 tata cara penyelesaian
am

ub
sengketa konsumen dengan cara konsilidasi, Pasal 31 tata cara
penyelesaian sengketa konsumen dengan cara mediasi dan Pasal 32
ep
persidangan dengan cara arbitrase;
k

9. Bahwa dari semua cara penyelesaian tersebut tidak satupun unsur yang
ah

dapat dipenuhi dalam metode atau cara menyelesaikan perkara a quo


R

si
kalau persidangan dengan cara arbitrase sesuai dengan Pasal 32 ayat (1)
Dalam penyelesaian sengketa konsumen dengan cara arbitrase, para

ne
ng

pihak terlebih dahulu memilih arbiter dari anggota Badan Penyelesaian


Sengketa Konsumen yang berasal dari unsur pelaku usaha dan konsumen

do
gu

sebagai Anggota Majelis;


10. Bahwa dalam perkara a quo belum pernah ada kesepakatan ataupun
pemilihan arbiter dan Pemohon tidak hadir pada persidangan perkara
In
A

a quo karena memilih penyelesaian di Pengadilan. Bahwa prinsip dasar


dalam penyelesaian sengketa pada Badan Penyelesaian Sengketa
ah

lik

Konsumen adalah sepakat dan memilih dan kalau para pihak telah sepakat
memilih Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen tempat menyelesaikan
m

ub

sengketa kemudian memilih cara atau metode penyelesaian dan memilih


arbiter masing-masing barulah persidangan dapat dilaksanakan bahwa
ka

dalam perkara a quo Pemohon tidak pernah sepakat dan tidak pernah
ep

memilih penyelesaian di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen


ah

maupun cara penyelesaian, akan tetapi tiba-tiba sudah ada saja


R

pemberitahuan putusan seperti arbitrase dari Badan Penyelesaian


es

Sengketa Konsumen Bukittinggi, ini membuktikan bahwa pihak Badan


M

ng

Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi telah sewenang-wenang


on
gu

Halaman 5 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan secara melawan hukum telah membuat keputusan dan memutus

si
perkara a quo tidak berdasarkan undang-undang oleh karena itu sudah
sepatutnya menurut hukum Putusan Badan Penyelesaian Sengketa

ne
ng
Konsumen Bukittinggi Nomor 02/PTS-BPSK/BKT/VII/ 2014, tanggal 22 Juli
2014 dinyatakan cacat hukum dan dinyatakan batal demi hukum;
11. Bahwa Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen kota Bukittinngi tidak

do
gu berwenang mengadili perkara a quo karena sesuai dengan Pasal 3 ayat 7
Perjanjian Pembiayaan Bersama Nomor 062811200784, tanggal 23

In
A
Desember 2011 yang disepakati dan telah ditandatangani bersama
menyatakan bahwa:
ah

lik
Apabila jalan musyawarah dan mufakat tidak tercapai maka para pihak
sepakat untuk menyelesaikannya melalui Pengadilan Negeri di wilayah
kreditur berkantor;
am

ub
Bahwa sebelumnya telah diadakan kesepakatan yang dituangkan dalam
bentuk perjanjian. Bahwa kedua belah pihak baik Pemohon dan Termohon
ep
telah sepakat dan memilih domisili hukum kalau timbul permasalahan
k

hukum akan memilih Pengadilan Negeri di wilayah kreditur berkantor


ah

bahwa kreditur berkantor di Jalan Nawawi Nomor 8 Bukittinggi tepatnya di


R

si
wilayah hukum Pengadilan Negeri Bukittinggi dan Pemohon tidak pernah
memilih secara sukarela Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

ne
ng

Bukittinggi untuk menyelesaikan perkara a quo sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 45 ayat 2 Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tantang

do
gu

Perlindungan Konsumen, berdasarkan perjanjian yang telah dibuat dan


disepakati tersebut yang berwenang mengadili perkara a quo adalah
Pengadilan Negeri Bukittinggi bukan wewenang badan penyelesaian
In
A

sengketa konsumen Bukittinggi oleh karena itu sudah sepatutnya Putusan


Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi Nomor 02/PTS-
ah

lik

BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22 Juli 2014 dinyatakan batal demi hukum;


12. Bahwa pada kepala Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
m

ub

kota Bukittinggi dalam perkara a quo Nomor 02/PTS-BPSK/BKT/VII/2014


tanggal 22 Juli 2014 tidak tercantum irah-irah Demi Keadilan Berdasarkan
ka

Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana layaknya sebuah putusan yang


ep

mempunyai nilai eksekutor dan mempunyai justifikasi hukum yang secara


ah

moral dan agama dapat dipertanggungjawabkan pada Tuhan Yang Maha


R

Esa oleh karena itu sudah sepatunyalah Putusan Badan Penyelesaian


es

Sengketa Konsumen Bukittinggi dinyatakan cacat hukum dan tidak


M

ng

mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi para pihak dan sudah
on
gu

Halaman 6 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sepatutnya dapat dinyatakan batal demi hukum;

si
13. Bahwa dalam pertimbangan hukum Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen Bukittinggi dalam perkara a quo hanya mempertimbangkan dalil

ne
ng
Penggugat saja dan memutus perkara tidak berdasarkan fakta dan alat
bukti serta duduk perkara yang sebenarnya. Bahwa Majelis Arbiter Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota Bukittinggi dalam perkara a quo

do
gu telah keliru dan tidak memahami duduk persoalannya yang sebenarnya
serta tidak menyeluruh dalam menilai fakta-fakta hukum dalam perkara a

In
A
quo, adapun duduk perkaranya adalah bahwa pada tanggal 23 Desember
2011 Termohon mengikat diri melalui Perjanjian Pembiayaan dengan
ah

lik
Pemohon (PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. Cabang Bukittinggi)
sesuai Perjanjian Pembiayaan Bersama Nomor 062811200784, tertanggal
23 Desember 2011 untuk jangka waktu 48 bulan dengan angsuran
am

ub
Rp3.325.000,00 (tiga juta tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah) setiap
bulannya untuk pembiayaan 1 (satu) unit mobil yaitu:
ep
Jenis Kendaraan : Toyota minibus Avanza G VVT-1 tahun 2008;
k

Nomor Rangka : MHFM1BA3J8K100446;


ah

Nomor Mesin : DD14860;


R

si
Warna : Silver metalik;
14. Bahwa tidak benar jangka waktu kredit pembiayaan Termohon selama 24

ne
ng

(dua puluh empat) bulan sebagaimana termuat dalam putusan a quo


halaman 3 Nomor 6 tentang duduk perkara dan halaman 7 Nomor 6 dalam

do
gu

pertimbangan hukumnya bahwa yang benar adalah sesuai dengan


Perjanjian Pembiayaan Nomor 062811200784, tertanggal 23 Desember
2011 adalah untuk jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan dengan
In
A

angsuran perbulannya Rp3.325.000,00 (tiga juta tiga ratus dua puluh lima
ribu rupiah) dan wajib dibayar paling lambat setiap tanggal 23 setiap
ah

lik

bulannya, terjadinya permasalahan ini karena Termohon telah melanggar


kesepakatan untuk membayar angsuran sesuai waktu jatuh tempo
m

ub

Termohon telah melakukan cedera janji atas perjanjian a quo, angsuran


yang seharusnya dibayar secara tepat waktu yaitu setiap tanggal 23 setiap
ka

bulannya akan tetapi Termohon pada angsuran ke 23 jatuh tempo tanggal


ep

23 Oktober 2013 baru dibayar 30 November 2013 dan untuk angsuran


ah

yang ke 24 jatuh tempo tanggal 23 November 2013 baru dibayar Termohon


R

tanggal 30 Desember 2013 artinya sudah terlambat satu bulan lebih,


es

sedangkan untuk angsuran ke 25 (dua puluh lima) jatuh tempo tanggal 23


M

ng

Desember 2013 dan angsuran yang ke 26 (dua puluh enam) jatuh tempo
on
gu

Halaman 7 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tanggal 23 Januari 2014 tidak dibayar sama sekali dibayar oleh Termohon,

si
sampai dilakukan permintaan kembali objek jaminan pembiayaan tanggal
20 Februari 2014 total keterlambatan sudah masuk 3 bulan angsuran,

ne
ng
bahwa sampai keberatan ini kami ajukan Termohon telah menunggak
selama 9 bulan. Bahwa sudah sepatutnya menurut hukum karena
Termohon sudah menunggak dalam pembayaran angsuran dan objek

do
gu jaminan pembiayaan tidak lagi dikuasai oleh Termohon melainkan sudah
pindah tangan sama pihak ke tiga yang bernama Uncu maka sudah

In
A
sepatutnya menurut hukum Termohon disebut telah melakukan
wanprestasi;
ah

lik
15. Bahwa keadaan tersebut disikapi oleh Pemohon dengan cara yang
persuasif yakni upaya penagihan baik melalui telpon dan juga langsung
mengunjungi rumah Termohon dan memberikan teguran namun tidak
am

ub
direalisasikan oleh Termohon dan menyuruh Pemohon menemui pihak ke
tiga yang bernama Uncu menurut keterangan Pemohon yang melanjutkan
ep
dan bertanggungjawab membayar angsuran adalah Uncu tersebut dan
k

barang jaminan juga dikuasai oleh pihak ketiga yang bernama Uncu dan
ah

ketika Pemohon temui pihak ketiga Uncu ini yang bersangkutan selalu
R

si
janji-janji akan bayar saja dan malahan Termohon sangat sulit
menemuinya selalu menghindar ketika Pemohon temui dan tidak pernah

ne
ng

menepati janjinya;
16. Bahwa oleh karena Termohon tidak juga kooperatif dan tidak mempunyai

do
gu

iktikad baik dalam melaksanakan perjanjian, angsuran tidak juga dibayar


telah menunggak sudah masuk tiga bulan angsuran dan objek jaminan
pembiayaan telah berpindah tangan pada pihak ketiga maka sudah
In
A

sewajarnya menurut hukum Pemohon melakukan upaya permintaan


kembali barang/objek jaminan pembiayaan pada Termohon;
ah

lik

17. Bahwa permintaan kendaraan pada dasarnya merupakan kesepakatan


antara Pemohon dengan Termohon apabila Termohon tidak dapat
m

ub

membayar angsuran sesuai dengan jatuh tempo yang telah diperjanjikan


maka Pemohon berhak meminta kembali barang jaminan dan Termohon
ka

dengan sukarela wajib menyerahkannya sesuai dengan perjanjian


ep

pembiayaan yang telah ditandatangani dan disepakati bersama tersebut


ah

apalagi barang jaminan tidak lagi di bawah penguasaan Termohon;


R

18. Bahwa mengenai permintaan barang jaminan a quo sudah sesuai dengan
es

Perjanjian Pembiayaan Bersama Dengan Penyerahan Hak Milik Secara


M

ng

Fidusia Nomor 062811200784 tertanggal 23 Desember 2011 dan Sertifikat


on
gu

Halaman 8 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jaminan Fidusia Nomor W3.00021198.AH.05.01, yang dikeluarkan oleh

si
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Kantor Wilayah Sumatera
Barat yang sebelumnya dibuat Akta Notaris Kasnel Andi Ranof, S.H.,

ne
ng
M.Kn., serta berdasarkan Undang Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang
Jaminan Fidusia pada Pasal 15 menyatakan:
(1) Dalam Sertifikat Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud dalam

do
gu Pasal 14 ayat (1) dicantumkan kata-kata Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa;

In
A
(2) Sertifikat Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan
ah

lik
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;
(3) Apabila debitor cidera janji, Penerima Fidusia mempunyai hak untuk
menjual benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia atas
am

ub
kekuasaanya sendiri;
Dan Pasal 30 Undang Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
ep
Fidusia disebutkan bahwa pemberi Fidusia wajib menyerahkan benda yang
k

menjadi objek jaminan Fidusia dalam rangka pelaksanaan eksekusi


ah

jaminan Fidusia;
R

si
19. Bahwa setelah kendaraan atau unit jaminan a quo diserahkan, maka
Pemohon masih mengupayakan agar Termohon bisa melanjutkan kredit

ne
ng

kembali dengan meminta pada Termohon agar membayar semua


tunggakan angsuran beserta denda keterlambatan ditambah biaya

do
gu

administrasi sebagaimana yang telah disepakati dalam perjanjian namun


Termohon tidak juga bersedia membayar semua tunggakan angsuran
ditambah denda dan biaya tersebut sesuai dengan waktu yang telah
In
A

ditentukan, ini membuktikan bahwa Termohon tidak mampu untuk


melaksanakan perjanjian sebagaimana yang disepakati;
ah

lik

20. Bahwa Pemohon selaku pelaku usaha juga butuh perlindungan dan
kepastian hukum terhadap dana pembiayaan yang telah Pemohon
m

ub

keluarkan pada Termohon kalau tidak dilakukan permintaan kembali


barang jaminan pembiayaan, sementara Termohon tidak mau melakukan
ka

pembayaran angsuran tentunya tidak adil dan tidak tercapai keseimbangan


ep

hak dan kewajiban antara pelaku usaha dengan konsumen sebagaimana


ah

yang diamanatkan oleh Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


R

Perlindungan Konsumen dan Pemohon sebagai pelaku usaha tentunya


es

akan mengalami kerugian yang cukup besar oleh karena itu Pemohon
M

ng

sebagai pelaku usaha yang beriktikad baik sudah sepatutnya mendapat


on
gu

Halaman 9 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perlindungan hukum dan sementara Termohon sebagai konsumen tidak

si
mau melakukan pembayar angsuran dan tidak mau melaksanakan
perjanjian sebagaimana yang telah disepakati bersama untuk membayar

ne
ng
angsuran tepat waktu dan juga mobil sebagai barang jaminan pembiayaan
tidak lagi dikuasai oleh Termohon dan dikuasai oleh pihak ketiga yang
bernama Uncu, maka sudah sepatutnyalah Termohon disebut telah

do
gu melakukan wanprestasi;
Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon Keberatan

In
A
mohon kepada Pengadilan Negeri Buktitinggi agar memberikan putusan sebagai
berikut:
ah

lik
1. Menerima keberatan dari Pemohon keberatan;
2. Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen kota Bukittinggi tidak
berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;
am

ub
3. Menyatakan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota
Bukittinggi Nomor 02/PTS-BPSK/BKT/VII/2014, tanggal 22 Juli 2014 adalah
ep
cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum;
k

4. Membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi


ah

Nomor 02/PTS-BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22 Juli 2014;


R

si
5. Menyatakan Perjanjian Pembiayaan Nomor 062811200784 tertanggal 23
Desember 2011 antara Pemohon dengan Termohon adalah Sah Mengikat

ne
ng

bagi Pemohon dan Termohon dengan segala akibat hukumnya;


6. Menyatakan Termohon telah melakukan wanprestasi;

do
gu

7. Menghukum Termohon untuk membayar segala biaya yang timbul dalam


perkara ini;
Atau jika Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili serta memutuskan
In
A

perkara ini berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono);
ah

lik

Bahwa, terhadap keberatan tersebut, Pengadilan Negeri Bukittinggi telah


memberikan putusan Nomor 13/Pdt.Sus/BPSK/2014/PN Bkt., tanggal 2 Oktober
m

ub

2014 yang amarnya sebagai berikut:


1. Mengabulkan permohonan Pemohon keseluruhan;
ka

2. Menerima keberatan dari Pemohon Keberatan;


ep

3. Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen kota Bukittinggi tidak


ah

berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;


R

4. Menyatakan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota


es

Bukittinggi Nomor 02/PTS-BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22 Juli 2014 adalah


M

ng

cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum;


on
gu

Halaman 10 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi

si
Nomor 02/PTS-BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22 Juli 2014;
6. Menyatakan Perjanjian Pembiayaan Nomor 062811200784 tertanggal 23

ne
ng
Desember 2011 antara Pemohon dengan Termohon adalah sah mengikat
bagi Pemohon dan Termohon dengan segala akibat hukumnya;
7. Menyatakan Termohon telah melakukan wanprestasi;

do
gu 8. Menyatakan penarikan jaminan perjanjian pembiayaan bersama dengan
penyerahan hak milik secara fidusia Nomor 062811200784 yaitu berupa

In
A
kendaraan bermotor Avanza G VVT-I Nomor Pol BA 200 KY Nomor Mesin
DD14860 Nomor Rangka MHFM1BA3J8K100446, Nomor BPKB F 2966242
ah

lik
C, Nomor Faktur C032931/BA 1552 BT sementara kantor pendaftaran fidusia
belum menerbitkan sertifikat jaminan fidusia adalah perbuatan melawan
hukum;
am

ub
9. Memerintahkan kepada Pemohon untuk mengembalikan kendaraan bermotor
Avanza G VVT-I Nomor Pol BA 200 KY Nomor Mesin DD14860 Nomor
ep
Rangka MHFM1BA3J8K100446, Nomor BPKB F 2966242 C, Nomor Faktur
k

C032931/ BA 1552 BT kepada Termohon;


ah

10. Membebaskan Termohon dari pembayaran denda atas tunggakan angsuran


R

si
kredit 1 (satu) unit mobil Toyota Avanza G VVT-I Nomor Pol BA 200 KY
Nomor Mesin DD14860 Nomor Rangka MHFM1BA3J8K100446, Nomor

ne
ng

BPKB F 2966242 C, Nomor Faktur C032931, Nomor Polisi BA 200 KY / BA


1552 BT terhitung sejak penarikan mobil tersebut sampai dikembalikan oleh

do
gu

Pemohon;
11. Memerintahkan Termohon melakukan kewajiban membayar angsuran
terhitung sejak angsuran ke-25 (kedua puluh lima) sampai dengan angsuran
In
A

ke-48 (keempat puluh delapan) sebagaimana Perjanjian Pembiayaan Nomor


062811200784, tertanggal 23 Desember 2011;
ah

lik

12. Memerintahkan Termohon untuk membayar segala biaya yang timbul dalam
perkara ini sebesar Rp251.000,00 (dua ratus lima puluh satu ribu rupiah);
m

ub

Menimbang, bahwa Putusan Pengadilan Negeri Bukittinggi tersebut telah


diucapkan dengan hadirnya Kuasa Pemohon Keberatan pada tanggal 2 Oktober
ka

2014, terhadap putusan tersebut, Pemohon Keberatan melalui kuasanya


ep

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 Agustus 2014 mengajukan


ah

permohonan kasasi pada tanggal 15 Oktober 2014, sebagaimana ternyata dari


R

Akta Permohonan Kasasi Nomor 9/PDT.KAS/2014/PN Bkt., yang dibuat oleh


es

Panitera Pengadilan Negeri Bukittinggi, permohonan tersebut diikuti dengan


M

ng

on
gu

Halaman 11 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bukittinggi pada

si
tanggal 24 Oktober 2014;
Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Termohon Keberatan

ne
ng
pada tanggal 12 November 2014, kemudian Termohon Keberatan mengajukan
kontra memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Bukittinggi pada tanggal 3 November 2014;

do
gu Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-
keberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan

In
A
dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang,
oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;
ah

lik
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh
Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:
Bahwa sebagian amar putusan dan pertimbangan hukum pengadilan
am

ub
Negeri Bukittinggi dalam perkara a quo tidak benar dan tidak berdasarkan fakta
dan bukti serta tidak sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, Judex Facti
ep
Pengadilan Negeri Bukittinggi dalam sebagian pertimbangan hukum dan amar
k

putusannya telah salah menerapkan hukum atau melanggar hukum yang berlaku
ah

dan telah lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan


R

si
perundangan;
Bahwa setelah Pemohon Kasasi mempelajari dengan cermat isi putusan

ne
ng

Pengadilan Negeri Bukittinggi dalam perkara a quo sebagian dari putusan


tersebut yaitu amar putusan Nomor 8 (delapan), 9 (sembilan), 10 (sepuluh), 11

do
gu

(sebelas) Pemohon Kasasi tidak dapat menerimanya dan sangat keberatan atas
putusan tersebut oleh karena itu Pemohon mengajukan pemeriksaan pada tingkat
kasasi;
In
A

Bahwa sedangkan untuk pertimbangan dan amar putusan Nomor 1 (satu),


2 (dua), 3 (tiga), 4 (empat), 5 (lima), 6 (enam), 7 (tujuh) dan 12 (dua belas) sudah
ah

lik

sangat tepat dan sangat adil dan bijaksana, dan Pemohon Kasasi dapat
menerimanya;
m

ub

Bahwa atas pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Bukittinggi halaman


22 alinea terakhir yang menyangkut dengan ultra petita pada prinsipnya adalah
ka

penjatuhan putusan atas perkara yang tidak dituntut atau mengabulkan lebih dari
ep

yang diminta;
ah

Bahwa pertimbangan dan amar putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri


R

Bukittinggi Nomor 8, 9, 10, dan Nomor 11 sangat keliru dan tidak adil karena
es

putusan yang diberikan tersebut sangat merugikan Pemohon Kasasi bahwa


M

ng

Pemohon Kasasi sudah sangat jelas dalam posita maupun petitum tidak meminta
on
gu

Halaman 12 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
apa yang diputuskan oleh Majelis tersebut, penjatuhan putusan ultra petita

si
seharusnya tidak merugikan Pemohon/Pemohon Kasasi pertimbangan Majelis
Hakim menyatakan bahwa adanya permohonan dari Pemohon yang menuliskan

ne
ng
ex aquo et bono bahwa permintaan tersebut pada prinsipnya keadilan yang
Pemohon minta adalah keadilan yang tidak merugikan Pemohon Kasasi
sedangkan dalam putusan a quo ultra petita sangat tidak adil dan merugikan

do
gu Pemohon Kasasi oleh karena itu pertimbangan Majelis sangatlah keliru dan tidak
tepat;

In
A
Bahwa sangat jelas dan tegas dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor
01 Tahun 2006 Pasal 6 ayat 2 tersebut menyatakan bahwa pemeriksaan
ah

lik
keberatan atas putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dilakukan
hanya atas dasar Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dan berkas
perkara;
am

ub
Bahwa Pengadilan Negeri Bukittinggi telah melampaui batas kewenangan
mengadili perkara a quo. Karena prinsip pemeriksaan keberatan hampir sama
ep
dengan pemeriksaan banding pada perkara biasa sementara Majelis Hakim
k

Pengadilan Negeri Bukittinggi memeriksa perkara a quo seperti layaknya sebuah


ah

perdata biasa padahal perkara ini adalah perdata khusus keberatan, bukan
R

si
perdata biasa sehingga menghasilkan putusan yang keliru dan tidak tepat;
Bahwa dalam posita Pemohon Kasasi sudah sangat jelas Pemohon Kasasi

ne
ng

uraikan. Bahwa Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen kota Bukittinggi tidak


berwenang mengadili perkara a quo karena sesuai dengan Pasal 3 (tiga) ayat 7

do
gu

(tujuh) Perjanjian Pembiayaan Bersama Nomor 062811200784 tanggal 23


Desember 2011 (Bukti P.2) yang disepakati dan telah ditandatangani bersama
menyatakan bahwa:
In
A

Apabila jalan musyawarah dan mufakat tidak tercapai maka para pihak sepakat
untuk menyelesaikannya melalui pengadilan negeri di wilayah kreditur berkantor;
ah

lik

Bahwa dengan adanya pilihan hukum para pihak dalam perjanjian Nomor
062811200784 tanggal 23 Desember 2011 (Bukti P.2) yang disepakati dan telah
m

ub

ditandatangani bersama telah menjadi pilihan hukum para pihak antara Pemohon
Kasasi dengan Termohon Kasasi sebagai forum penyelesaian sengketa maka
ka

para pihak harus tunduk pada klausula tersebut dan menghormati perjanjian
ep

tersebut karena kesepakatan yang dibuat para pihak in casu menjadi undang-
ah

undang yang wajib dilaksanakan bagi para pihak hal ini sesuai dengan Pasal
R

1338 KUH Perdata yang menyatakan perjanjian yang dibuat secara sah mengikat
es

para pihaknya sebagai undang-undang;


M

ng

on
gu

Halaman 13 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa dengan adanya keberatan mengenai kewenangan mengadili atau

si
adanya pilihan hukum (choice of Law) bagi para pihak yang berperkara
seharusnya Pengadilan Negeri Bukittinggi hanya memeriksa kewenangan Badan

ne
ng
Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi dalam memeriksa dan memutus
perkara a quo apakah berwenang atau tidak dan tidak memutus mengenai pokok
perkara dan apalagi memutus apa yang tidak dituntut oleh Pemohon

do
gu Keberatan/Pemohon Kasasi dan Pengadilan Negeri Bukittinggi seharusnya
menurut hukum harus menghormati perjanjian yang telah dibuat para pihak dan

In
A
berlaku sebagai undang-undang bagi yang membuatnya bahwa para (Pemohon
dan Termohon Kasasi) telah sepakat dalam perjanjian bahwa apabila terjadi
ah

lik
sengketa adakan diselesaikan di Pengadilan di wilayah kreditur berkantor akan
tetapi Termohon Kasasi melanggar perjanjian Nomor 062811200784 tanggal 23
Desember 2011 (Bukti P.2), dan Termohon Kasasi memilih Badan Penyelesaian
am

ub
Sengketa Konsumen Kota Bukittinggi tempat penyelesaian sengketa dan hal ini
seharusnya Pengadilan Negeri Bukittinggi harus meluruskan dulu masalah hukum
ep
kewenangan mengadili dari Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Buktitinggi
k

dan tidak langsung serta merta memutuskan pokok perkara seperti dalam
ah

putusan in casu;
R

si
Bahwa berdasarkan hal tersebut seharusnya Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Bukittinggi hanya memeriksa dan memutus kewenangan Badan

ne
ng

Penyelesaian Sengketa Konsumen kota Bukittinggi dalam perkara a quo apakah


berwenang atau tidak Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi

do
gu

dalam memeriksa dan mengadili perkara a quo dengan adanya perjanjian atau
pilihan hukum (choice of law) bagi para pihak dalam penyelesaian sengketa;
Bahwa akan tetapi Pengadilan Negeri Bukittinggi melakukan pemeriksaan
In
A

dan memutus perkara a quo melebihi kewenangan dan memutuskan apa yang
tidak dituntut oleh Pemohon dan putusan tersebut sangat merugikan Pemohon
ah

lik

Kasasi. Padahal sudah sangat jelas dalam perjanjian in casu kalau ada
permasalahan hukum yang berwenang memeriksa dan memutus perkara adalah
m

ub

Pengadilan di wilayah hukum kreditur berkantor yaitu Pengadilan Negeri


Bukittinggi dalam perkara perdata biasa bukan dalam arti pemeriksaan tingkat
ka

keberatan atas Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen;


ep

Bahwa oleh karena itu Pengadilan Negeri Bukittinggi telah memeriksa dan
ah

memutus melebihi batas kewenangan dan melanggar undang-undang dan


R

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2006. dalam memeriksa dan


es

memutus perkara a quo, maka sudah sepatutnyalah Putusan Pengadilan Negeri


M

ng

on
gu

Halaman 14 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukittinggi Nomor 13/Pdt.Sus/BPSK/2014/PN Bkt., tanggal 2 Oktober 2014 dapat

si
dibatalkan;
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Bukittinggi dalam perkara a quo juga

ne
ng
saling bertentangan satu sama lain dari satu sisi putusan mengabulkan seluruh
petitum Pemohon seperti Menyatakan Perjanjian Pembiayaan Nomor
062811200784 tertanggal 23 Desember 2011 antara Pemohon dengan

do
gu Termohon adalah sah mengikat bagi Pemohon dan Termohon dengan segala
akibat hukumnya, Menyatakan Termohon telah melakukan wanprestasi;

In
A
Bahwa akan tetapi di sisi lain Pengadilan Negeri Bukittinggi dalam perkara
a quo Menyatakan penarikan jaminan perjanjian pembiayaan bersama berupa
ah

lik
kendaraan bermotor Avanza G VVT-1 Nomor Pol BA200 KY Nomor Mesin
DD14860 Nomor Rangka MHFM1BA3J8K100446 Nomor BPKB F 2966242
Nomor Faktur C032931/BA1552BT adalah perbuatan melawan hukum;
am

ub
dan Menghukum/Memerintahkan kepada Pemohon untuk mengembalikan
kendaraan bermotor Avanza G VVT-1 Nomor Polisi BA200 KY Nomor Mesin
ep
DD14860 Nomor Rangka MHFM1BA3J8K100446 Nomor BPKB F 2966242
k

Nomor Faktur C032931/BA1552BT kepada Termohon;


ah

Bahwa konsekwensi dari disahkannya perjanjian dengan segala akibat


R

si
hukumnya artinya bahwa Pemohon diperbolehkan melakukan segala tindakan
hukum sebagaimana yang telah diperjanjikan termasuk penarikan barang jaminan

ne
ng

apabila Termohon sebagai debitor wanprestasi sesuai dengan perjanjian telah


ditandatangani akan tetapi pada amar lainnya Pemohon dinyatakan melakukan

do
gu

perbuatan melawan hukum atas penarikan jaminan perjanjian pembiayaan


bersama dan memerintahkan mengembalikan mobil, artinya tidak adanya
konsistensi dari putusan a quo dan saling bertentangan;
In
A

Bahwa dalam putusan perkara a quo tidak jelas siapa yang kalah dan
siapa pula yang dimenangkan dalam amar putusan Nomor 12 Memerintahkan
ah

lik

Termohon untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini artinya
Termohon yang dikalahkan akan tetapi dalam amar putusan Nomor 8
m

ub

Menyatakan penarikan jaminan perjanjian pembiayaan bersama dengan


penyerahan hak milik secara Fidusia Nomor 062811200784 yaitu berupa
ka

kendaraan bermotor Avanza G VVT-1 Nomor Polisi BA200 KY Nomor Mesin


ep

DD14860 Nomor Rangka MHFM1BA3J8K100446 adalah perbuatan melawan


ah

hukum dan amar putusan Nomor 9 Memerintahkan kepada Pemohon untuk


R

mengembalikan kendaraan bermotor Avanza G VVT-1 Nomor Pol BA200 KY


es

Nomor Mesin DD14860 Nomor Rangka MHFM1BA3J8K100446 artinya ini adalah


M

ng

on
gu

Halaman 15 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon juga dikalahkan hal ini terjadi kerancuan putusan secara hukum dan

si
saling bertentangan maka sudah sepatutnyalah putusan a quo dapat dibatalkan;
Bahwa berdasarkan alasan hukum tersebut amar putusan tersebut saling

ne
ng
bertentangan maka sudah sepatutnya Putusan Pengadilan Negeri Bukittinggi
Nomor 13/Pdt.Sus/BPSK/2014/PN Bkt., tanggal 2 Oktober 2014 dapat dibatalkan;
Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah

do
gu Agung berpendapat:
Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex

In
A
Facti/Pengadilan Negeri tidak salah menerapkan hukum;
Menimbang, bahwa terlepas dari pertimbangan tersebut di atas,
ah

lik
Mahkamah Agung berpendapat bahwa amar putusan Judex Facti/Pengadilan
Negeri Bukittinggi yang membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen Kota Bukittinggi Nomor 02/PUTUSAN-BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22
am

ub
Juli 2014 harus diperbaiki sepanjang mengenai amar putusan nomor 6 sampai
dengan nomor 11 dengan pertimbangan sebagai berikut:
ep
- Bahwa Pengadilan Negeri Bukittinggi seharusnya hanya menyatakan Badan
k

Penyelesaian Sengketa Konsumen a quo tidak berwenang mengadili dan


ah

membatalkan putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen, sedangkan


R

si
mengenai status Perjanjian Konsumen dan Fidusia Pengadilan Negeri
Bukittinggi telah salah menerapkan hukum karena terbukti debitor telah

ne
ng

wanprestasi sehingga harus menerima konsekuensi sesuai Perjanjian


Pembiayaan Konsumen dan Fidusia;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka


permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PT ADIRA DINAMIKA
MULTI FINANCE, TBK. CABANG BUKITTINGGI tersebut harus ditolak dengan
In
A

perbaikan amar putusan Pengadilan Negeri Bukittinggi dengan putusannya


Nomor 13/Pdt.Sus/BPSK/2014/PN Bkt., tanggal 2 Oktober 2014, sehingga amar
ah

lik

selengkapnya berbunyi seperti yang tertera di bawah ini;


Menimbang, bahwa karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/
m

ub

Pemohon Keberatan ditolak, maka Pemohon Kasasi/Pemohon Keberatan harus


dihukum untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini;
ka

Memperhatikan, Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang


ep

Perlindungan Konsumen, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang


ah

Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang


R

Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang


es

Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3
M

ng

Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;


on
gu

Halaman 16 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
MENGADILI

a
R

si
- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT ADIRA DINAMIKA
MULTI FINANCE, TBK. CABANG BUKITTINGGI, tersebut;

ne
ng
- Memperbaiki Putusan Pengadilan Negeri Bukittinggi Nomor 13/Pdt.Sus/
BPSK/2014/PN Bkt., tanggal 2 Oktober 2014 yang membatalkan Putusan
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Bukittinggi Nomor 02/PTS-

do
gu BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22 Juli 2014, sehingga amar selengkapnya
berbunyi sebagai berikut:

In
A
1. Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen kota Bukittinggi
tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;
ah

lik
2. Menyatakan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Kota
Bukittinggi Nomor 02/PTS-BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22 Juli 2014
adalah cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum;
am

ub
3. Membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Bukittinggi Nomor 02/PTS-BPSK/BKT/VII/2014 tanggal 22 Juli 2014;
ep
Menghukum Pemohon Kasasi/Pemohon Keberatan untuk membayar biaya
k

perkara pada tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp500.000,00 (lima ratus
ah

ribu rupiah);
R

si
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
pada hari Kamis, tanggal 18 Juni 2015 oleh Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H.,

ne
ng

LL.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.Hum., dan I Gusti Agung

do
gu

Sumanatha, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung, masing-masing sebagai Anggota,


putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga
oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota tersebut dan dibantu oleh Rita
In
A

Elsy, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh para Pihak.
Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,
ah

lik

ttd./ ttd./
m

ub

H. Mahdi Soroinda Nasution, S.H., M.Hum. Prof. Dr. Takdir Rahmadi, S.H., LL.M.
ka

ep

ttd./
ah

I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H.


R

es
M

ng

on
gu

Halaman 17 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,

si
ttd./
Rita Elsy, S.H., M.H.

ne
ng
Biaya-biaya:
1. Meterai : Rp 6.000,00
2. Redaksi : Rp 5.000,00
3. Administrasi Kasasi : Rp489.000,00 +

do
gu Jumlah : Rp500.000,00

In
A
UNTUK SALINAN
ah

lik
MAHKAMAH AGUNG RI.
a.n Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus,
am

ub
RAHMI MULYATI, SH., MH.
ep
NIP: 19591207 198512 2 002
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 18 dari 18 hal. Put. Nomor 248 K/Pdt.Sus-BPSK/2015


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Anda mungkin juga menyukai