Hapsari Titi Palupi Pengaruh Jenis Pisang Dan Bah
Hapsari Titi Palupi Pengaruh Jenis Pisang Dan Bah
1
November2012
Abstrak
Abstract
102
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
104
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
105
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
500C selama 48 jam. Tahap akhir dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ)
adalah proses penepungan (Sastrosupadi, 1999).
menggunakan grinder HASIL DAN PEMBAHASAN
menghasilkan tepung pisang. 1. Sifat Fisik Kimia Tepung
Pisang
Pengumpulan dan Analisis Data Kadar air
Data diperoleh dari hasil
Hasil analisis ragam
pengukuran beberapa parameter
menunjukkan perlakuan jenis
fisik, kimia, dan oragnoleptik.
pisang dan bahan perendam
Parameter fisik dan kimia untuk
memberikan pengaruh yang nyata
mendapatkan komposisi tepung
(p=0.05) terhadap kadar air tepung
tepung pisang dianalisa
pisang. Tepung pisang dari jenis
beradasarkan metode AOAC
pisang ambon memiliki rerata
(1989) meliputi kadar air, abu,
kadar air tertinggi yaitu 14.75%
serat kasar, protein, lemak, milosa,
dan berbeda nyata (p=0.05) dari
pati, karbohidrat by different, dan
jenis kepok dan tanduk. Hal ini
rendemen. Warna tepung diukur
disebabkan pisang ambon
menggunakan alat Minolta
memiliki kadar air yang tinggi,
Chrommameters. Sifat amilografi
sehingga diolah menjadi tepung
tepung pisang diukur
menghasilkan tepung pisang yang
menggunakan Viscoamylograph
mempunyai kadar air yang lebih
meliputi suhu dan waktu awal
tinggi dibandingkan tepung pisang
gealtinisasi, suhu dan waktu
dari jenis kepok dan tanduk.
gelatinisasi (pecah), viskositas
Pisang tanduk dan pisang kepok
maksimal, viskositas dingin dan
merupakan golongan plantain,
viskositas balik. Parameter
sedangkan pisang ambon termasuk
organoleptik diukur dengan uji
golongan banana. Dalam Orchard
penerimaan (acceptance) secara
and Dadzie (1997) pisang yang
Scoring yang meliputi parameter
termasuk golongan banana
warna, tekstur (Larmond, 1989).
memiliki kandungan bahan kering
Data dianalisis secara statistik
(dry matter content) yang lebih
menggunakan analisis ragam.
rendah atau kadar air yang lebih
Apabila hasil analisis ragam
besar.
menunjukan perbedaan nyata
Tabel 1. Pengaruh Bahan
(p=0.05), maka dilanjutkan dengan
Perendam dalam Jenis
uji Beda Nyata Terkecil (BNT)
106
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
107
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
109
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
112
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
113
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
114
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
Keterangan:
A1 : P. Ambon NaS2O3
A2 : P. Tanduk NaS2O3
A3 : P. Kepok NaS2O3
A4 : P. Biji NaS2O3
115
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
Keterangan:
B1 : P. Ambon CaCO3
B2 : P. Tanduk CaCO3
B3 : P. Kepok CaCO3
B4 : P. Biji CaCO
116
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
117
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
Tabel 11. Pengaruh Jenis Pisang produk lain yang telah mengalami
Terhadap Organoleptik proses pengolahan mempunyai
Tekstur Tepung Pisang problem yang biasa dijumpai.
Organoleptik Produk tersebut mempunyai
Jenis Pisang
Tekstur kelemahan pada kemunduran
Ambon 6.90 bc aroma pada akhir produk..
Tanduk 6.73 b
Kepok 7.20 c Tabel 12. Pengaruh Jenis Pisang
Biji 4.10 a Terhadap Organoleptik Aroma
Tepung Pisang
BNT 5% 0.33
Organoleptik
Keterangan : Angka yang diikuti Jenis Pisang
Aroma
huruf yang sama pada
kolom yang sama berarti Ambon 6.67 b
tidak berbeda nyata pada Uji Tanduk 6.80 bc
BNT (p = 0.05)
Kepok 6.36 b
Aroma
Biji 5.93 a
Berdasarkan analisis ragam
perlakuan jenis pisang pengaruh BNT 5% 0.32
yang nyata (p=0.05) terhadap
Keterangan : Angka yang diikuti
aroma tepung pisang. Penerimaan
huruf yang sama pada kolom
tekstur tepung pisang berkisar 5.93
yang sama berarti tidak
(agak menerima) sampai 7.80
berbeda nyata pada Uji BNT
(menerima).
(p = 0.05)
Uji BNT menunjukkan
bahwa jenis pisang ambon tanduk
dan kepok memberikan nilai Kesimpulan
penerimaan (acceptance) aroma 1. Jenis pisang memberikan
tepung pisang yang tidak berbeda pengaruh nyata pada kadar
nyata (p=0.05). Ketiga jenis air, protein, lemak, abu, serat
pisang ini memberikan nilai lebih kasar, pati, rendemen, warna,
tinggi dan berbeda nyata serta organoleptik warna,
dibandingkan tepung jenis pisang tekstur dan aroma. Jenis
biji. Menurut Jongen (2002) pisang berpengaruh pada sifat
beberapa produk olahan pisang amiligrafi tepung pisang.
seperti tepung, chips, powder dan
118
Jurnal Teknologi Pangan Vol.4 No.1
November2012
120