Anda di halaman 1dari 24

KEBERADAAN JABATAN FUNGSIONAL

DI DINAS KESEHATAN TAHUN 2017


November 18, 2016

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara, setiap instansi pemerintah wajib
menyusun jumlah kebutuhan dan jenis jabatan Pegawai Negeri
Sipil (PNS) berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja
dalam sebuah peta jabatan. Peta Jabatan ini akan menghasilkan
jabatan pelaksana dan jabatan fungsional.

Menyambut pelaksanaan PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang


Perangkat Daerah terhitung mulai awal tahun 2017 banyak
terjadi perubahan yang signifikan pada Struktur Organisasi
Perangkat Daerah (SOPD).

Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah


dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Dalam
tulisan ini perangkat daerah yang dibahas berkaitan dengan
kesehatan yaitu Dinas Kesehatan.

Keberhasilan Dinas Kesehatan sebagai pelaksana tugas dan


fungsi Kepala Daerah dalam bidang kesehatan tak lepas dari
keberadaan staf pendukung yang tak lain adalah para Aparatur
Sipil Negara (ASN) sebagai jabatan pelaksana dan jabatan
fungsional. Jabatan Pelaksana dan Jabatan Fungsional ini
sangat diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan.

Jabatan Pelaksana dan Jabatan fungsional ini lahir


berdasarkan tugas dan fungsi yang ada pada Dinas Kesehatan.
Kualifikasi jabatan fungsional pada Dinas Kesehatan mengacu
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah.

Tugas dan fungsi pada Dinas Kesehatan terbagi dalam 3


Tipe yaitu :

1. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Tipe A.


2. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Tipe B.
3. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Tipe C.

Berdasarkan tugas dan fungsi yang ada, Struktur


organisasi Dinas Kesehatan juga dikelompokkan menurut Tipe A,
Tipe B, dan Tipe C. Struktur tersebut dapat anda unduh disini.

Setian PNS di lingkungan Dinas Kesehatan terdiri dari


jabatan Struktural, jabatan pelaksana, dan jabatan fungsional.
Pengangkatan PNS ke dalam jabatan struktural (jabatan
pimpinan tinggi, dan administrasi) kesehatan dilakukan setelah
memenuhi persyaratan dan standar kompetensi jabatan yang
akan dijabat melalui proses rekruitmen dan seleksi sesuai
peraturan perundang-undangan.

Jabatan pelaksana dan jabatan fungsional rumpun non


kesehatan yang terdapat pada Dinas Kesehatan adalah :

Sementara jabatan pelaksana dan jabatan fungsional


rumpun kesehatan yang terdapat pada Dinas Kesehatan yaitu :
Bidang Kesehatan Masyarakat

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit


Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Sumberdaya Kesehatan

Analisa jabatan berdasarkan tugas dan fungsi organisasi


perangkat daerah bersifat dinamis, sesuai dengan kondisi daerah
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mari kita
bersama-sama mempersiapkan diri untuk menyambut tahun
2017, lengkapi bahan dan persyaratan jabatan fungsional
kesehatan sesuai dengan kompetensi masing-masing.

Sumber :
1. UU Nomor 5 Tahun 2014.
2. PP Nomor 18 Tahun 2016.
3. Permenkes Nomor 49 Tahun 2016.

Penulis : Yulia Desmon, SKM, M.CIO


(UPTD Instalasi Farmasi Kota Padang Panjang)
JABATAN FUNGSIONAL ADMINISTRATOR KESEHATAN
November 20, 2016

Sampai dengan saat ini, terdapat 28 (dua puluh delapan)


jenis jabatan fungsional kesehatan. Salah satu diantaranya
adalah Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan
(Adminkes). Jabatan fungsional administrator kesehatan
termasuk kelompok senior dari jabatan fungsional lainnya pada
rumpun kesehatan.

Administrator kesehatan sangat diperlukan sebagai


analisis kebijakan di bidang program-program pembangunan
kesehatan merupakan suatu proses penyusunan kebijakan,
pengorganisasian, fasilitasi, pemantauan dan pengevaluasian
pelaksanaan kebijakan pembangunan kesehatan.
Kebijakan kesehatan yang dianalisis oleh Adminkes
adalah ketentuan-ketentuan yang harus dijadikan pedoman,
pegangan atau petunjuk bagi setiap upaya kesehatan dan
aparatur pemerintah di bidang kesehatan, sehingga tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam mencapai tujuan
pembangunan kesehatan.

Program Pembangunan Kesehatan yang dimaksud adalah


program kesehatan yang meliputi:

1. Program Lingkungan Sehat,

2. Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat,

3. Program Upaya Kesehatan,

4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat,

5. Program Sumberdaya Kesehatan,

6. Program Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya,

7. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan


Kesehatan.

Menurut tulisan sebelumnya, jabatan fungsional adminkes


merupakan jabatan fungsional yang memiliki peranan lebih
banyak dari pada jabatan fungsional lainnya dalam melakukan
pekerjaan di perangkat daerah dinas kesehatan provinsi,
kabupaten/kota.

Seluruh Bidang dalam dinas tersebut selalu ada jabatan


fungsional adminkes, hal ini berarti jabatan fungsional adminkes
berada pada area yang tepat sebagai analisis kebijakan
kesehatan seluruh program pembangunan kesehatan.
Jabatan Administrator Kesehatan merupakan jabatan
karier yang hanya dapat diduduki oleh seorang yang berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil dan merupakan jabatan
administrator kesehatan keahlian.

Jabatan Fungsional Administrator berkedudukan sebagai


pelaksana teknis fungsional pada Dinas Kesehatan di bidang
administrasi pelayanan, perizinan, akreditasi dan sertifikasi
pelaksanaan program-program pembangunan kesehatan.

Tugas pokok Administrator Kesehatan adalah


melaksanakan analisis kebijakan dibidang administrasi
pelayanan kesehatan, akreditasi, sertifikasi dan perijinan
pelaksanaan program pembangunan kesehatan meliputi :

1. Persiapan administrasi pelayanan kesehatan

2. Penyusunan kebijakan program pembangunan kesehatan

3. Pengorganisasian pelaksanaan program

4. Fasilitasi pelaksanaan program

5. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program

6. Pelaksanaan perijinan institusi di bidang kesehatan

7. Pelaksanaan akreditasi institusi

8. Pelaksanaan sertifikasi tenaga kesehatan dan produk terkait


kesehatan

9. Pelaporan.
Jenjang Jabatan dan Pangkat/Golongan

Jenjang Jabatan Fungsional Administrator Kesehatan dari


yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu :

1. Administrator Kesehatan Pertama, terdiri atas : Penata


Muda golongan ruang III/a dan Penata Muda Tk. I golongan
ruang III/b.

2. Administrator Kesehatan Muda, terdiri atas : Penata,


golongan ruang III/c; dan Penata Tingkat I, golongan ruang
III/d.
3. Administrator Kesehatan Madya, terdiri atas : Pembina,
golongan ruang IV/a, Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b; dan Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

Pengangkatan Pertama Jabatan Fungsional Administrator


Kesehatan

Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali


dalam jabatan Administrator Kesehatan, harus memenuhi syarat
sebagai berikut:

1. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana I/Diploma IV


kesehatan;

2. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan ruang


Ill/a;

3. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di


bidang administrasi kesehatan dan memperoleh sertifikat;

4. Memiliki pengalaman dalam pelayanan administrasi


kesehatan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
5. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai
usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya; dan

6. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam


penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya benilai baik
dalam 1(satu) tahun terakhir.

Untuk menentukan jenjang jabatan Administrator


Kesehatan sewaktu pengangkatan pertama kali digunakan angka
kredit yang berasal dari pendidikan, pelayanan administrasi
kesehatan, pengembangan profesi, dan penunjang tugas
Administrator Kesehatan setelah ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.

Kelengkapan Berkas untuk pengangkatan ke dalam jabatan


fungsional adminkes adalah :

1. Foto copy SK Pengangkatan menjadi PNS atau SK Kenaikan


pangkat terakhir;

2. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) disertai


bukti fisiknya;

3. Surat pernyataan melaksanakan tugas di bidang


administrasi kesehatan yang ditandatangani oleh Kepala
Unit Kerja yang bersangkutan;

4. Surat pernyataan bersedia melaksanakan tugas di bidang


administrasi kesehatan dari PNS yang bersangkutan;

5. Foto copy Penilaian Prestasi Kerja (satu) tahun terakhir; dan

6. Foto copy kartu pegawai.


Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam
jabatan fungsional Administrator Kesehatan

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke


dalam jabatan Administrator Kesehatan dapat dipertimbangkan
dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Sesuai dengan formasi jabatan/kebutuhan;

2. Berijazah serendah-rendahnya Sarjana I/Diploma IV


kesehatan;

3. Memiliki pengalaman dalam pelayanan administrasi


kesehatan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

4. Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai


usia pensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya; dan

5. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam


penilaian prestasi kerja sekurang-kurangnya benilai baik
dalam 1(satu) tahun terakhir.

Pangkat yang ditetapkan bagi pengangkatan PNS dari


jabatan lain ke dalam jabatan Administrator Kesehatan adalah
sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan
Administrator Kesehatan ditetapkan sesuai dengan angka kredit
yang dimiliki PNS yang bersangkutan berdasarkan keputusan
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit yang berasal
dari kegiatan pendidikan, pelayanan Administrasi Kesehatan,
pengembangan profesi dan penunjang tugas Administrator
Kesehatan.
Pembebasan Sementara, Pengangkatan Kembali dan
Pemberhentian dari Jabatan

Administrator Kesehatan dibebaskan sementara dari


jabatannya, apabila:

1. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam


pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit
yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi bagi Administrator Kesehatan Pertama pangkat Penata
Muda golongan ruang Ill/a sampai dengan Administrator
Kesehatan Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang
IV/b; atau

2. Dalam jangka waktu 1 (satu) sejak diangkat dalam pangkat


terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-
kurangnya 20 (dua puluh) bagi Administrator Kesehatan
Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c;
atau

3. Ditugaskan secara penuh di Juar jabatan Administrator


Kesehatan; atau

4. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau

5. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan


tingkat hukuman disiplin sedang atau berat; atau

6. Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; atau

7. Cuti di luar tariggungan negara.

Administrator Kesehatan yang telah diangkat kembali


dalam jabatan semula dapat menggunakan angka kredit terakhir
yang dimiliki dan dari prestasi baru di bidang pelayanan
Administrasi kesehatan yang diperoleh selama tidak menduduki
jabatan Administrator Kesehatan setelah ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit.

Administrator Kesehatan diberhentikan dari jabatannya


apabila :

1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan


sementara dari jabatannya, tidak dapat mengumpulkan
angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi; atau
2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan
sementara dari jabatannya karena tidak dapat
mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) bagi Administrator Kesehatan Madya pangkat
Pembina Utama Muda golongan ruang IV/c, tidak dapat
mengumpulkan angka kreditnya yang ditentukan; atau
3. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan
tingkat hukuman disiplin berat dan telah mempunyai
kekuatan hukum tetap, kecuali hukuman disiplin berat
berupa penurunan pangkat.

Untuk kepentingan dinas dan atau menambah


pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karier,
Administrator Kesehatan dapat dipindahkan ke jabatan
struktural atau jabatan fungsional lainnya sepanjang memenuhi
ketentuan yang berlaku.

Sumber :
1. Kepmenpan Nomor 42 Tahun 2000
2. Kepmenkes Nomor 19 Tahun 2002
NOMENKLATUR JABATAN PELAKSANA URUSAN
PEMERINTAHAN KESEHATAN TAHUN 2017

December 27, 2016

Keberhasilan Dinas Kesehatan sebagai pelaksana tugas dan


fungsi Kepala Daerah dalam bidang kesehatan tak lepas dari
keberadaan staf pendukung yang tak lain adalah para Aparatur
Sipil Negara (ASN) sebagai jabatan pelaksana dan jabatan
fungsional. Jabatan Pelaksana dan Jabatan Fungsional ini
sangat diperlukan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan. Jabatan Pelaksana dan Jabatan fungsional ini lahir
berdasarkan tugas dan fungsi yang ada pada Dinas Kesehatan.
Kualifikasi jabatan pelaksana dan jabatan fungsional pada Dinas
Kesehatan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-
undangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

Jabatan pelaksana dan jabatan fungsional tersebut


merupakan implementasi dari pelaksanaan PP Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah. Pelaksanaannya terhitung
mulai awal tahun 2017, banyak terjadi perubahan yang
signifikan pada Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD).
Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah.

Menyambut tahun 2017 ini mari kita tambah wawasan


dengan mengenal lebih jauh pengertian jabatan pelaksana, tugas
jabatan pelaksana, kualifikasi pendidikan atau profesi untuk
jabatan pelaksana dan kelas jabatan pelaksana. Sesuai dengan
UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara setiap
PNS di lingkungan organisasi perangkat daerah termasuk Dinas
Kesehatan terdiri dari jabatan Struktural, jabatan pelaksana,
dan jabatan fungsional. Keberadaan jabatan fungsional pada
Dinas Kesehatan telah kita ulas pada artikel sebelumnya.

Urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan


sepenuhnya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan. Menurut
PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, yang
menjadi pelaksana teknis bidang kesehatan adalah rumah sakit
dan puskesmas. Jika ada pelaksana teknis lainnya harus
mendapat persetujuan dari menteri dalam negeri. Jabatan
Pelaksana dan jabatan fungsional terdapat pada dinas kesehatan
dan unit pelaksana teknisnya.

Jabatan Pelaksana adalah sekelompok pegawai aparatur


sipil negara yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan
pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan. Klasifikasi Jabatan adalah pengelompokan
jabatan yang menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme,
dan pola kerja. Tugas Jabatan adalah serangkaian kegiatan
yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
seorang pegawai dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan.

Jabatan Pelaksana Aparatur Sipil Negara dikelompokkan


dalam klasifikasi jabatan PNS yang menunjukkan kesamaan
karakteristik, mekanisme, dan pola kerja. Kesamaan
karakteristik, mekanisme dan pola kerja sebagaimana di atas
diwujudkan dalam bentuk Nomenklatur Jabatan Pelaksana.
Nomenklatur Jabatan Pelaksana tersebut didasarkan kepada
kualifikasi pendidikan formal dan/atau profesi serta
kompetensi sesuai kebutuhan organisasi.

Semua nomenklatur jabatan fungsional umum yang


sudah ada sebelum ini, harus dibaca dan diartikan sebagai
nomenklatur Jabatan Pelaksana. Pemerintah daerah dapat
menyesuaikan nomenklatur jabatan fungsional umum yang
sudah ada menjadi jabatan pelaksana yang sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Pemerintah Daerah dapat melakukan pengubahan


dan/atau penambahan nomenklatur jabatan pelaksana dan
diusulkan oleh Instansi kepada Menteri Negara PAN RB. Usul
sebagaimana dimaksud disertai dengan analisis jabatan dan
analisis beban kerja, usulan tersebut paling kurang memuat:

1. Nomenklatur jabatan;
2. Tugas Jabatan;
3. Kualifikasi pendidikan dan/atau profesi; dan
4. Kelas jabatan bagi nomenklatur jabatan yang sudah memiliki
kelas jabatan.

Berikut ini kami sampaikan Nomenklatur Jabatan


Pelaksana yang ada pada Dinas Kesehatan untuk tahun 2017
sesuai dengan implementasi PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah :

1. Analis Gizi, Kualifikasi Pendidikan : Sarjana (S1)/Diploma


IV di bidang Kesehatan Masyarakat/Kebijakan Kesehatan
atau bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan. Tugas
Jabatan adalah Melakukan kegiatan yang meliputi
pengumpulan, pengklasifikasian dan penelaahan untuk
menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di bidang gizi.

2. Analis Kesehatan, Sarjana (S1)/ Diploma IV di bidang


Kesehatan Masyarakat/ Kebijakan Kesehatan atau bidang
lain yang relevan dengan tugas jabatan. Tugas Jabatan
adalah Melakukan kegiatan yang meliputi pengumpulan,
pengklasifikasian dan penelaahan untuk menyimpulkan dan
menyusun rekomendasi di bidang kesehatan.

3. Analis Kesehatan Ibu dan Anak, Sarjana (S1)/ Diploma IV di


bidang Kesehatan Masyarakat/ Kebijakan Kesehatan atau
bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan. Tugas
jabatannya adalah Melakukan kegiatan yang meliputi
pengumpulan, pengklasifikasian dan penelaahan untuk
menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di bidang
kesehatan ibu dan anak.

4. Analis Kesehatan Kerja, Sarjana (S1)/ Diploma IV di bidang


Keselamatan dan Kesehatan Kerja/ Kesehatan Masyarakat/
Kebijakan Kesehatan atau bidang lain yang relevan dengan
tugas jabatan. Tugasnya adalah Melakukan kegiatan yang
meliputi pengumpulan, pengklasifikasian dan penelaahan
untuk menyimpulkan dan menyusun rekomendasi di bidang
kesehatan kerja.

Selengkapnya nomenklatur jabatan pelaksana dapat


dilihat disini.
PELUANG JABATAN PELAKSANA BAGI S1/DIV KESEHATAN
PADA URUSAN PEMERINTAHAN SELAIN KESEHATAN

December 28, 2016

Jabatan pelaksana dan jabatan fungsional pada urusan


pemerintahan diatur dalam UU Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dan dijelaskan pada PP Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah.

Secara efektif pelaksanaan PP Nomor 18 Tahun 2016


tentang Perangkat Daerah terhitung mulai awal tahun 2017 yang
diimplementasikan pada perubahan Struktur Organisasi
Perangkat Daerah (SOPD).

Pelaksanaan pemerintahan daerah pada tahun 2017 ini


pada umumnya berlaku sistem baru yang mana terjadi
penyesuaian terhadap Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
dengan PP Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
OPD yang disesuaikan berdasarkan Tipe A, B, dan C.

Tipe tersebut sesuai dengan penilaian dan pengesahan oleh


badan legislatif dari daerah yang bersangkutan.

Keberadaan jabatan fungsional pada dinas kesehatan


sesuai dengan SOPD baru untuk tahun 2017 telah
dibahassebelumnya. Dalam artikel tersebut disebutkan dalam
setiap Dinas Kesehatan baik tipe A, B, dan C memuat
keberadaan jabatan PNS sebagai pendukung keberlangsungan
organisasi dinas kesehatan. Jabatan-jabatan tersebut adalah
jabatan fungsional dan jabatan pelaksana sebagai pelaksana dan
pembantu jabatan struktural sebagai atasannya.
Sementara itu jabatan pelaksana yang terdapat pada
pemerintahan daearah yang membawahi urusan kesehatan juga
telah disampaikan pada tulisan sebelum ini.

Jumlah jabatan pelaksana pada urusan pemerintahan yang


membidangi kesehatan terdapat 59 buah jenis. Terdapat jabatan
pelaksana seperti Analis gizi, pengelola program kebidanan,
pengelola program gizi dan banyak jenis jabatan pelaksana
lainnya.

Menariknya, dari 59 Jenis jumlah jabatan pelaksana


tersebut terdapat kurang lebih 25 jenis jabatan pelaksana yang
mensyaratkan minimal dengan kualifikasi Sarjana/Diploma 4
bidang kesehatan.

Terdapat banyak peluang bagi Sarjana/Diploma 4 bidang


kesehatan untuk menduduki jabatan pelaksana baik pada
urusan pemerintahan bidang kesehatan maupun bidang lainnya.

Berikut ini kami sampaikan jenis jabatan pelaksana dengan


kualifikasi pendidikan Sarjana/Diploma 4 bidang kesehatan
selain pada urusan pemerintahan sektor kesehatan adalah :

A. Urusan Pemerintahan Kesekretariatan, Membawahi Tata


Laksana :

Analis Dukungan Operasi Narkokotika : Kualifikasi pendidikan


untuk mendapatkan jabatan ini adalah Sarjana (S1)/ Diploma IV
di bidang Kesehatan Masyarakat/ Kebijakan Publik/ Ilmu
Hukum/ Manajemen/ Ekonomi/ Ilmu pemerintahan/ Ilmu
administrasi/ kebijakan publik atau bidang lain yang relevan
dengan tugas jabatan.
B. Urusan Pemerintahan Ketenteraman, Ketertiban Umum,
dan Pelindungan Masyarakat :

1. Analis Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi : Kualifikasi


pendidikan untuk mendapatkan jabatan ini adalah Sarjana
(S1)/Diploma IV di bidang Manajemen/Kesehatan
Masyarakat/Kebijakan Kesehatan atau bidang lain yang relevan
dengan tugas jabatan.
2. Analis Pola Konsumsi Pangan Masyarakat : Kualifikasi
pendidikan untuk mendapatkan jabatan ini adalah Sarjana
(S1)/Diploma IV di bidang Kesehatan Masyarakat/ Kebijakan
Kesehatan atau bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan.
3. Pengawas Lapangan Angkutan Sampah : Kualifikasi pendidikan
untuk mendapatkan jabatan ini adalah Sarjana (S1)/Diploma IV
di bidang Kesehatan Masyarakat/ Kebijakan Kesehatan atau
bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan.
4. Pengawas Lapangan Petugas Kebersihan Jalan, Saluran dan
Selokan : Kualifikasi pendidikan untuk mendapatkan jabatan ini
adalah Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang Kesehatan
Masyarakat/Kebijakan Kesehatan atau bidang lain yang relevan
dengan tugas jabatan.
5. Pengawas Lapangan Petugas Kebersihan Tempat Pembuangan
Akhir : Sarjana (S1)/ Diploma IV di bidang Kesehatan
Masyarakat/ Kebijakan Kesehatan atau bidang lain yang relevan
dengan tugas jabatan.

C. Urusan Pemerintahan Lingkungan Hidup :


1. Analis Adaptasi Dampak Perubahan Iklim : Sarjana
(S1)/Diploma IV di bidang Teknik Lingkungan/Kesehatan
Lingkungan atau bidang lain yang relevan dengan tugas
jabatan.
2. Analis Konservasi Air dan Lingkungan Hidup : Sarjana
(S1)/Diploma IV di bidang Teknik Lingkungan/Kesehatan
Lingkungan atau bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan.
3. Analis Lingkungan Hidup : Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang
Teknik Lingkungan/Kesehatan Lingkungan atau bidang lain
yang relevan dengan tugas jabatan.
4. Analis Pengamanan Lingkungan : Sarjana (S1)/Diploma IV di
bidang Teknik Lingkungan/Kesehatan Lingkungan atau bidang
lain yang relevan dengan tugas jabatan.
5. Analis Sistem Mutu dan Lingkungan: Sarjana (S1)/Diploma IV
di bidang Teknik Lingkungan/Kesehatan Lingkungan atau
bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan.
6. Penelaah Dampak Lingkungan : Sarjana (S1)/Diploma IV di
bidang Teknik Lingkungan/Kesehatan Lingkungan atau bidang
lain yang relevan dengan tugas jabatan.
7. Pengawas Keselataman dan Kesehatan Kerja Dan
Perlindungan Lingkungan : Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang
Teknik Lingkungan/Kesehatan Lingkungan atau bidang lain
yang relevan dengan tugas jabatan.
8. Pengevaluasi Proses di bidang Lingkungan : Sarjana
(S1)/Diploma IV di bidang Teknik Lingkungan/Kesehatan
Lingkungan atau bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan.
9. Penyuluh Lingkungan Hidup : Sarjana (S1)/Diploma IV di
bidang Teknik Lingkungan/Kesehatan Lingkungan atau bidang
lain yang relevan dengan tugas jabatan.
10. Penyusun Program Pengawasan Prasarana Wilayah Dan
Lingkungan Hidup : Sarjana (S1)/Diploma IV di bidang Teknik
Lingkungan/Kesehatan Lingkungan atau bidang lain yang
relevan dengan tugas jabatan.

D. Urusan Pemerintahan Pemberdayaan masyarakat dan Desa


:

1. Analis Institusi Masyarakat Pedesaan : Sarjana (S1)/Diploma


IV di bidang Sosiologi Pedesaan/Kesehatan Masyarakat atau
bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan.
2. Analis Pengembangan Ekonomi Pedesaan : Sarjana
(S1)/Diploma IV di bidang Sosiologi Pedesaan/Kesehatan
Masyarakat atau bidang lain yang relevan dengan tugas jabatan.
3. Analis Program Pemberdayaan Umat : Sarjana (S1)/Diploma IV
di bidang Sosiologi Pedesaan/Kesehatan Masyarakat atau bidang
lain yang relevan dengan tugas jabatan.

E. Urusan Pemerintahan Pendidikan :

Analis Manajemen Beasiswa : Sarjana (S1)/Diploma IV di


bidang Manajemen Transportasi/ Meteorologi/ Penerbangan/
Pengindraan Jarak Jauh/ Ergonomi/ Ilmu Kepolisian/
kriminiologi/ Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau bidang lain
yang relevan dengan tugas jabatan.
Pemerintah daerah diminta segera mengukuhkan setiap PNS
dalam jabatan instansi pelaksana. Meski tidak ada jangka waktu
terkait pelaksanaan pengalihan jabatan tersebut, namun
secepatnya harus segera dilaksanakan. Hal ini akan berdampak
pada pola karir setiap PNS kedepannya. Jabatan Pelaksana pada
Urusan pemerintahan terkait kesehatan dapat di unduh disini.

Lebih lanjut peluang S1/DIV Kesehatan pada urusan


pemerintahan lainnya tunggu pada tulisan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai