Anda di halaman 1dari 2

Deskripsikan lama intervensi dan indikator- indikator keberhasilan intervensi, serta cara

mengukur dan alat ukur yang akan dipergunakan untuk mengukur keberhasilan
intervensi

Satu keluarga yang terdiri dari Bapak Made Puja sebagai kepala keluarga, Ibu Made Srianingsih,
dan anaknya Komang. Masing-masing anggota keluarga telah kami identifikasi penyakit apa
yang dialami, melakukan pemeriksaan untuk menunjang diagnosis, dan intervensi, serta
KIE.Dengan melakukan 4 kali kunjungan dalam waktu yang berbeda-beda kami yakin dapat
memberikan aspek positif dan membantu meringankan keluhan yang dialami oleh keluarga
angkat kami tersebut. Adapun kegiatan yang kita lakukan selama 4 kali kunjungan tersebut
diantaranya :
1) Kunjungan Pertama adalah pemberian informasi mengenai tujuan dan manfaat kami
mengunjungi keluarga tersebut serta beberapa informasi mengenai kesehatan yang
perlu diperhatikan untuk mencegah penyakit yang kemungkinan terjadinya nantinya.
Selain itu pada kunjungan pertama kami juga mengidentifikasi penyakit apa saja yang
dialami oleh masing-masing anggota keluarga serta mengobservasi dengan seksama
kondisi fisik dan mental anggota keluarga serta lingkungan di sekitarnya.

2) Kunjungan Kedua, dengan informasi yang telah kami terima pada kunjungan
sebelumnya, kami berusaha untuk menggali lagi lebih dalam mengenai kondisi dan
keadaan masing-masing anggota keluarga dengan melakukan pemeriksaan fisik untuk
memastikan diagnosisnya yaitu: Bapak Puja yang mengeluh pegal-pegal di bagian kaki,
memiliki penyakit mata silindris dan rabun senja; Ibu Made Sraningsih tanpa keluhan;
dan Komang yang memiliki epilepsy yang sebelumnya sudah kami bahas di laporan
IPE-2 dan pada kunjungan kedua kali ini mengeluhkan dermatitits kontak alergi.
Pemeriksaan yang kami lakukan adalah pemeriksaan tekanan darah, dan pemeriksaan
gula darah.

3) Kunjungan Ketiga kami kembali menanyakan mengenai perkembangan keluhan


sebelumnya dan apabila ada keluhan lain yang muncul. Bapak Puja masih mengalami
pegal-pegal di bagian kaki namun di pemeriksaan kali ini bagian tangan Bapak Puja
juga terasa pegal. Hasil pemeriksaan tekanan darah ternyata membaik yaitu menurun
dari pemeriksaan sebelumnya tidak tergolong tekanan darah tinggi sudah berada dalam
batas normal namun tetap perlu di kontrol dan dilakukan pemeriksaan kembali untuk
lebih memastikan setidaknya dilakukan 3 kali pemeriksaan tekanan darah. Gula darah
sewaktu dan puasa Bapak Komang masih tergolong tinggi perlu di KIE kembali dan
dimonitor kembali perkembangannya. Pada kunjungan kali ini kami melakukan
pemeriksaan gigi, dimana gigi Bapak Puja dalam kondisi yang terbilang tidak baik,
yaitu kebanyakan goyang dan terdapat banyak karies kemungkinan disebabkan oleh
riwayat merokok yang masih sampai sekarang, serta gula darah yang tinggi.

4) Kunjungan Keempar kami lakukan kembali identifikasi mengenai keluhan-keluhannya,


dan beberapa pemeriksaan fisik. Untuk pemeriksaan ketiga kalinya tekanan darah
masing-masing anggota keluarga sudah cukup baik. Namun perlu untuk
mempertahankan pola makan dan aktivitas sehari-hari supaya tidak terjadi penurunan
kondisi dengan meningkatnya tekanan darah dari Bapak Puja, dan menurunnya tekanan
darah dari Ibu Made. Namun gula darah Bapak Puja masih tinggi kami sarankan untuk
melakukan pengecekan ke rumah sakit disertai dengan perbaikan pola hidup. Karena di
umur sekian dengan gula darah yang tinggi sangat berbahaya dan meningkatkan resiko
timbulnya penyakit metabolik. Terakhir kami mengingatkan kembali untuk selalu
menjaga pola makan yang sehat 3 kali sehari, mengkonsumsi buah dan sayur yang
banyak, kurangi konsumsi daging kaki 4, kurangi merokok dan minum kopi. Selain itu
juga rajin berolahraga cukup 2 kali dalam seminggu, bisa jalan santai sekitaran desa
atau bersepeda atau olahraga ringan di dalam rumah bisa mengurangi beban pikiran dan
meningkatkan kesehatan tubuh. Lingkungan sekitar juga perlu dijaga kebersihannya.

Anda mungkin juga menyukai