Anda di halaman 1dari 17

Rekonstruksi Pohon Filogenetik Spesies Dalam Marga Austrocylindropuntia

Oleh
Marsiana Fao lade ( E-mail : marsyamarsya54@gmail.com)
Dr. Leonardus Banilodu, MS ( E-mail : banilodhuleonardus@ymail.com )
Program Studi Biologi FMIPA Unika Widya Mandira Jln. A. Yani 50-52 Kupang 85225,
Timor-NTT-Indonesia

Proposal Penelitian
Untuk Dipresentasikan dalam Workshop Proposal Penelitian Siswa Hasil Pembelajaran
Koopratif Universitas Katolik Widya Mandira pada Semester Gazal Tahun Akademik
2016 -2017

INTISARI. Mengkaji hubungan evolusioner spesies atau marga atau famili dari suatu kelompok
makhluk hidup merupakan suatu tema penting dalam biosistematika, demikian pula upaya untuk
memahami hubungan evolusioner dari 11 spesies dalam marga Austrocylindropuntia pada
penelitian ini. Dengan menggunakan sumberdaya dari internet dan spesimen basah yang dapat
diperoleh, penelitian ini menyusun kladistik marga, matriks karakter dan keadaan karakter
untuk menentukan marga parsimoni, menghitung koefisien marga dengan indeks Jaccard untuk
menyusun matriks koefisien marga, dan merekonstruksi filogenetik marga. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa berdasarkan sinapomorfis, evolusi spesies dalam marga
Austrocylindropuntia adalah konvergen. Kesimpulan penelitian adalah bahwa 11 spesies dalam
marga Austrocylindropuntia diduga berasal dari satu nenek moyang yang sama.
Kata kunci: rekonstruksi, pohon filogenetik, marga, Hernandiaceae, morfologi.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili Cactaceae.
Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah
yang kering (gurun). Kata jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang
untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus
disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk
menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus dapat
tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Penemuan tentang kaktus dipercayai telah dimulai lama sebelum bangsa Eropa
menemukan Dunia Baru. Namun, berbagai informasi mengenai tumbuhan tersebut hilang ketika
terjadi penjajahan oleh Spanyol. Referensi pertama mengenai tanaman kaktus ditemukan pada
abad ke-16 di dalam bab 16 dari buku Historia general y natural de las Indias (1535). Penulis
buku tersebut, Hernandez de Oviedo y Valdez mendeskripsikan kaktus sebagai tanaman yang
memiliki duri yang khas dan buah yang unik. Sebagian besar spesies kaktus berasal dari Amerika
Utara, Selatan, dan Tengah. Genus kaktus pertama yang diimpor ke Eropa
adalah Melocactus. Seorang botaniawan asal Swedia, Carl Linnaeus, memberikan nama kaktus
yang diambil dari bahasa Yunani kaktos. Dalam bahasa Yunani klasik, kata tersebut
memiliki makna tanaman liar berduri.

1
Dewasa ini, berbagai spesies kaktus terancam punah karena adanya perusakan habitat alaminya
dan eksplorasi berlebihan yang dilakukan manusia. Dulunya, kaktus diimpor dalam jumlah besar
ke Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Jepang karena termasuk komoditi yang
menguntungkan. Namun, perdagangan kaktus tersebut mulai dihentikan sebelum Perang Dunia
II. Saat ini, kaktus termasuk di dalam daftar Apendiks I dan II Convention on Internasional
Trade in Endangered Species (CITES) yang memberikan proteksi kepada tanaman ini. CITES
juga menggalakkan usaha propagasi buatan untuk melestarikan kaktus. Tanaman
hasil propagasi atau perbanyakan buatan merupakan tanaman yang berasal dari biji, propagula,
maupun stek yang ditanam pada lingkungan terkontrol. Beberapa negara juga melarang dengan
keras perdagangan kaktus, terutama ke luar negeri. Beberapa usaha konservasi kaktus pun telah
dilakukan, di antaranya adalah pelestarian ex situ di dalam tanaman botani. Duri kaktus bisa
dibuat untuk memecahkan jerawat dan batanganya untuk rambut agar tebal lalu airnya untuk
obat segala macam penyakit dan getahnya dapat di buat menakuti hewan buas. Selain itu getah
kaktus juga dapat dimanfaatkan untuk membunuh bakteri (Septiana, 2010). Kaktus mengandung
senyawa golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antibakteri. Bakteri yang dapat di hambat
oleh flafonoid dalam kaktus ini yaitu Escherischia coli (Pelczar & Chan 1998).
1.2 Perumusan Masalah

Adapun masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana hubungan filogenetik spesies dalam
marga Austrocylindropuntia berdasarkan pada karakter morfologis dari spesiesnya?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Menentukan kemungkinan rekonstruksi filogeni dengan pendekatan kladistik dari spesies


dalam marga Austrocylindropuntia yang menggunakan marga yang diduga lebih primitif
dari marga Austrocylindropuntia.
b. Menghasilkan matriks karakter dan keadaan karakter dan filogeni dari spesies dalam marga
Austrocylindropuntia.
c. Menafsirkan sejarah evolusioner berdasarkan rekonstruksi filogenetik dari spesies dalam
marga Austrocylindropuntia.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk menampilkan pohon filogenetik dari spesies dalam marga
Austrocylindropuntia berdasarkan matriks koefisien spesies.

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Outgroup Cylindropuntia


2.1.1 Klasifikasi Ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Kelas: Dycotiledonae
Ordo: Cactales
Famili: Cactaceae

Genus: Cylindropuntieae

(Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Cylindropuntieae [Diakses 14 Juli 2017])

2.1.2 Deksripsi Umum


Cylindropuntia adalah genus kaktus (keluarga Cactaceae), asli Meksiko utara dan Southwestern
Amerika Serikat. Individu di dalam koloni ini sering menunjukkan DNA yang sama.
Cylindropuntia sebelumnya diperlakukan sebagai subgenus Opuntia, namun kini telah
dipisahkan berdasarkan batang silindernya (spesies Opuntia memiliki batang yang rata) dan
adanya selubung epidermis paperi pada duri (Opuntia tidak memiliki selubung. Beberapa spesies
kaktus opuntioid berbentuk tikar atau rumpun saat ini ditempatkan di genus Grusonia. Secara
kolektif, opuntias, chollas, dan tanaman terkait kadang disebut opuntiad. Sekitar 35 spesies
Cylindropuntia berasal dari barat daya dan selatan Amerika Serikat, Meksiko, dan Hindia Barat.
Flora Amerika Utara mengakui 22 spesies. Beberapa spesies telah diperkenalkan ke Amerika
Selatan (Cile, Ekuador, Peru) dan Afrika Selatan.

Gambar 1. Cylindropuntia (Sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/Cylindropuntia [Diakses 13


Juli 2017].

2.2GENUSAUSTRTOCYLINROPUNTIEAE
Austrocylindropuntieae adalah suku kaktus di subfamili Opuntioideae. Ini terdiri dari dua genera,
Austrocylindropuntia dan Cumulopuntia. Austrocylindropuntieae mempunyai sebelas spesies
sebagai berikut:

3
2.2.1 Austrocylindropuntia subulata
Austrocylindropuntia subulata adalah spesies kaktus asli Andes Peru. Nama subulata berasal dari
bahasa Latin subulate, mengacu pada bentuk daun yang belum sempurna. Austrocylindropuntia
subulata adalah kaktus mirip pohon besar, setinggi 13 kaki (4 m) dengan sambungan silinder
bundar, setinggi 2 kaki (60 cm) dan setebal 2,5 inci (6,5 cm). Daun hijau hampir berbentuk
silindris, panjangnya hingga 5 inci (13 cm). Duri itu berwarna kuning muda, 1 - 2 per areole,
panjangnya hingga 3 inci (8 cm). Bunganya berwarna merah, panjangnya mencapai 4 inci (10
cm), diikuti buah kemerahan sampai merah, panjangnya hingga 4 inci (10 cm). Deskripsi
pertama sebagai Pereskia subulata terjadi pada tahun 1845 oleh Friedrich Mhlenpfordt. Curt
Backeberg mengklasifikasikannya dalam genus Austrocylindropuntia pada tahun 1942.

Eve's Needle Cactus (Austrocylindropuntia subulata) sumber PID: 114409Gallery: Thorns


Date submitted: July 4, 2014

2.2.2 Austrocylindropuntia floccosa

Austrocylindropuntia floccosa tumbuh membentuk kelomp ok kompak atau bantal besar. Batang
berbentuk silinder pendek, kadang-kadang bulat, elips dengan ukuran 15 cm. Ada areola
interlaced atau hanya glochids. Daun berwarna hijau gelap panjang hingga 7 mm. Bunga-bunga
berwarna kuning atau oranye panjang 2,5 sampai 3 cm. Buah-buahan yang bulat dan sedikit
berbulu 3 cm dan tersembunyi di bagian batang. Kaktus ini terdapat di dataran tinggi Peru utara
dan Bolivia di departemen La Paz dan Cochabamba di dataran tinggi Andes dengan ketinggian
3.500-4.600 meter.. Austrocylindropuntia floccosa digambarkan oleh (Salm-Dyck) F.Ritter dan
diterbitkan dalam Kakteen di Sdamerika 4: 1244. 1981.

Picture taken at:Phil Crewe's Private CollectionPhotographer:Phil Crewe


2.2.3 Austrocylindropuntia hirschii

Austrocylindropuntia hirschii adalah kaktus kecil bulat atau silinder yang bersegmen dengan
panjang sampai 3 cm, panjang daun sampai 5 mm dan panjang duri 1 sampai 3 inci. Bunga
berwarna merah dengan lebar 4cm.

4
Photo by Alamy stock photo

2.2.4 Austrocylindropuntia lagopus

Austrocylindropuntia lagopustumbuh dalam kelompok padat dan besar dengan diameter hingga
1 m dan tinggi 60cm. Batang bersilinder pendek dengan panjang 25 cm atau lebih panjang.
Bunganya kuning keemasan dengan panjang 2-3 cm. Buah berwarna hijau cerah sebelum
matang, dan setelah masak buahnya berwarna merah muda. Austrocylindropuntia lagopus
terletak di dataran tinggi wilayah Peru Puno dan Bolivia di Departemen La Paz di mana itu
adalah umum di ketinggian sekitar 4100-4700 meter.

Wikipedia800 700Search by image

2.2.5 Austrocylindropuntia pachypus

Austrocylindropuntia pachypus adalah kaktus bercabang dan bersegmen, panjangnya 1-8 cm


dengan diameter 20cm. Memiliki bunga berwarna merah cerah dengan lebar 7 cm.

Cactus-art540 540Search by image

2.2.6 Austrocylindropuntia punta-caillan

Adalah kaktus dengan gundukan kecil, berbentuk silinder batang, panjang hingga 10 cm, dengan
daun yang belum sempurna berbentuk duri dengan panjang 2-6cm, memiliki bunga merah.

5
Peru, Northern part: Cordillera Blanca - Marijn450 600Search by image

2.2.7 Austrocylindropuntia Cylindrica

Cylindrica Austrocylindropuntia tumbuh struktur strauchig atau pohon, batangnya berbentuk


padat bercabang dan mencapai ketinggian perawakannya hingga 4 m. Bunga-bunga merah 5-7
cm. Batngnya berbuluh.

Trout's Notes990 810Search by imageOpuntia-cylindrica-plant-UC-200

2.2.8 Austrocylindropuntia shaferi

Adalah kaktus silinder kecil yang tingginya mencapai 30 cm, dengan segmen berdiameter 15 cm.
kaktus ini memiliki daun rudumentarias setebal 0,6 cm tinggi duri sampai 15 cm, masing-masing
berdiameter hingga 5 cm, kaktus ini memiliki bunga merah dengan lebar 3cm.

Cactus and Succulent Field Number Finder800 600Search by


imageTB088_3_Austrocylindropuntia_shaferi.jpg

2.2.9 Austrocylindropuntia verschaffeltii

Ini adalah kaktus semak dengan tinggi hingga 30 cm. Panjang batang 1 cm.batang panjang untuk
1 cm, memiliki bunga merah. Etimologi: Austrocylindropuntia: australis nama generik prefix =
"selatan" dan nama genus Cylindropuntia.

6
Pinterest236 337Search by image

2.2.10 Austrocylindropuntia vestita

Kaktus ini tumbuh lebat dengan batang berbentuk silinder berukuran sampai 50 cm dan diameter
sekitar 3 cm. Kaktus ini memiliki banyak duri yang timbul dari areola wol. Bunga berwarna
merah. Etimologi: Austrocylindropuntia: australis nama generik prefix = "selatan" dan nama
genus Cylindropuntia.

World of Succulents1024 768Search by image

2.2.11 Austrocylindropuntia yanganucensis

Ini adal ah kaktus berbentuk bantal dengan segmen elips, tinggi hingga 5 cm. Panjang daun
sampai 1 cm.kaktus ini memiliki bunga berwarna merah.

Pinterest338 512Search by image

2.3 Hipotesis
Ho : Sebelas spesies dalam marga Austrocylindropuntia berasal dari nenek moyang yang
sama.

BAB III METODE DAN BAHAN PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Perpustakaan UNWIRA dan Browsing Internet selama 2 bulan yakni
bulan Mei-Juni 2017.

7
3.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah gambar spesies dari pemeriksanaan Google.
Spesimen. Rekonstruksi Pohon Filogenetik Spesies dalam Marga Austrocylindropuntia

Mengacu pada Banilodu (2017), maka langkah-langkah dalam rekonstruksi pohon filogenetik
spesies dari marga Austrocylindropuntia adalah:

1) Menentukan kelompok sebagai kelompok luar (outgroup) yang diduga lebih primitif dari
marga Austrocylindropuntia sebagai kelompok dalam (ingroup), dan dalam penelitian ini
marga Cylindropuntia ditetapkan sebagai kelompok luar. Marga Cylindropuntia dipilih
dengan pertimbangan bahwa Cylindropuntia mengalami evolusi karakter yang diduga dekat
dengan marga Austrocylindropuntia.
2) Merekonstruksi filogeni dengan pendekatan kladistik (hubungan evolusioner) dari 11 spesies
dalam marga Austrocylindropuntia dengan Cylindropuntiasebagai outgroup. Ketika tahap
ini selesai dikerjakan, maka tujuan penelitian pertama dicapai.

3) Menyusun matriks karakter dan keadaan karakter untuk menentukan spesies primitif dan
spesies parsimoni (pelit). Pemeriksaan karakter dan keadaan karakter dari kelompok
outgroup dan kelompok ingroup, selain menggunakan spesimen basah juga menggunakan
gambar yang diperoleh melalui pemeriksaan Google. Selanjutnya, yang disebut spesies
primitif adalah spesies yang memiliki jumlah bobot sama dengan atau lebih besar dari
Cylindropuntia, sedangkan spesies parsimoni adalah spesies yang jumlah bobot karakternya
terkecil, artinya paling sedikit mengalami evolusi karakter morfologisnya. Ketika tahap ini
selesai dikerjakan, maka tujuan penelitian kedua dicapai.

4) Menghitung koefisien spesies antara spesies sisa setelah mengeluarkan spesies primitif
dengan menggunakan rumus Jaccard:Koefisien spesies = c/(A+Bc)x100 di mana c =
jumlah bobot yang angkanya lebih kecil; A = jumlah bobot spesies 1; dan B = jumlah bobot
spesies 2. Hasil perhitungan koefisien spesies dimuat dalam sebuah matriks yang disebut
matriks jarak, yaitu ukuran seberapa dekatnya suatu spesies terhadap spesies lain dalam
satu marga.

5) Membentuk pohon filogenetik berdasarkan koefisien spesies dari terbesar sebagai pangkal
ke koefisien spesies terkecil sebagai ujungnya. Hasil rekonstruksi adalah suatu hubungan
evolusioner yang membentuk kelompok (clade) secara bertangga.

6) Menafsirkan hubungan evolusioner yang dihasilkan. Beberapa pertanyaan pemandu dalam


melakukan penafsiran hubungan evolusioner antara lain: (a) mungkinkah suatu sinapomorfis
adalah hasil evolusi konvergen?; (b) apakah karakter masuk akal dari suatu perspektif
evolusioner?; (c) haruskah mempertimbangkan karakter lain?; dan (d) haruskah
mempertimbangkan takson tambahan?Ketika tahap ini selesai dikerjakan, maka tujuan
penelitian ketiga dicapai.

8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Rekonstruksi filogeni dengan pendekatan kladistik (hubungan evolusioner) dari 11
spesies dalam marga Austrocylindropuntia dengan Cylindropuntias ebagai outgroup
Untuk menunjukkan hubungan evolusioner antara outgroup (Cylindropuntia) dengan ingroup
(spesies 1-11 dari marga Austrocylindropuntia), maka akan terdapat 11 kemungkinan hubungan
evolusioner, yaitu:
1) Hubungan evolusioner pertama adalah outgroup (Cylindropuntia) dengan urutan spesies
pada ingroup sebagai 1 = A. subulata, 2 = A. floccosa, 3 = A. hirschii, 4 A. lagopus, 5 = A.
pachypus, 6 = A. punta-cailan, 7 = A. cylindrica, 8 = A. shaferi, 9 = A. verschaffelti, 10 = A.
vestita, 11 = A. yanganucensis, seperti pada Gambar 1 di bawah ini.
A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 21. Kemungkinan hubungan evolusioner pertama


2) Hubungan evolusioner kedua adalah outgroup (A) dengan urutan spesies pada ingroup
sebagai spesies 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11 dan 1 seperti pada Gambar 2 di bawah ini.
A 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1

Gambar 22. Kemungkinan hubungan evolusioner kedua

3) Hubungan evolusioner ketiga adalah outgroup (A) dengan urutan spesies pada ingroup
sebagai spesies 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 1, dan 2; dan seterusnya seperti pada Gambar 3 di
bawah ini.
A 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2

Gambar 23. Kemungkinan hubungan evolusioner ketiga

9
4) Hubungan evolusioner kedelapan belas adalah outgroup (A) dengan urutan spesies pada
ingroup sebagai spesies 11, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10, seperti pada Gambar 4 di bawah
ini.
A 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Gambar 24. Kemungkinan hubungan evolusioner kesebelas

10
4.1.2 Penyusunan matriks karakter dan keadaan karakter untuk menentukan spesies primitif dan parsimony

Tabel 1. Matriks Karakter dan Keadaan Karakter Outgroup (Cylindropuntia) dan Ingroup (11 Spesies dari Marga
Austrocylindropuntia)
karakter keadaan karakter A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. daun berbentuk runcing=1, daun tidak berbentuk
daun runcing=2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2
2. daun berwarna hijau=1, daun tidak berwarna
hijau=2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2
3. daun tipis berduri putih=1, daun tidak tipis berduri
putih=2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1
4. daun menyerupai duri=1, daun tidak menyerupai
duri=2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1
1. batang berbentuk silindris=1, batang tidak
batang berbentuk silindris=2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2
2. permukaan batang berduri=1, permukaan batang
tidak berduri=2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3. batang berair=1, batang tidak berair=2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4. tinggi batang < 15cm=2, >15 cm=2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1


5. batang berwarna hijau=1, batang tidak berwarna
hijau=2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

6. batang bercabang=1, batang tidak bercabang=2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2

7. batang berdaging=1, batang tidak berdaging=2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


1. bunga berwarna merah=1, bunga tidak berwarna
bunga merah=2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1
2. bunga berwarna kuning=1, bunga tidak berwarna
kuning=2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2

11
3. bunga soliter=1, bunga tidak soliter=2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. bunga lateral atau subterminal=1, bunga tidak
lateral atau subterminal=2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
1. buah berdaging atau kering=1, buah tidak
buah berdaging atau kering=2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1
2. buah bulat dengan aerolas=1, buah tidak bulat
dengan aerolas=2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

perawakan 1. mirip pohon=1, tidak mirip pohon 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2

2. berbentuk bantal besar=1, berbentuk bantal kecil=2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2


3. tumbuh seperti semak=1, tumbuh tidak seperti
semak=2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2

duri 1. berwarna putih=1, tidak berwarna putih=2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2

2. berwarna kuning=1, tidak berwarna kuning=2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1

3. berwarna cokelat=1, tidak berwarna cokelat=2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Jumlah 35 32 31 32 35 33 35 30 34 32 35 34

Catatan: A = Cylindropuntia (outgroup); 1 = A. subulata, 2 = A. floccosa, 3 = A. hirschii, 4 = A. lagopus, 5 = A. pachypus, 6 = A.


punta-cailan, 7 = A. cylindrica, 8 = A. shaferi, 9 = A. verschaffelti, 10 = A. vestita, 11 = A. yanganucensis.Ada spesies pada ingroup
yang tergolong primitif yaitu A. Lagopus, A. punta-cailan, dan A. vestita.Spesies parsymoni adalah spesies dengan jumlah bobot
terendah yakni Austrocylindropuntia cylindrica.

Karena ada spesies primitif yaitu spesies yang jumlah bobotnya sama atau lebih dari Outgroup, maka harus dikeluarkan atau
dihilangkan.

12
Tabel 2. Matriks Karakter dan Keadaan Karakter Ingroup (8 spesies dalam Marga Austrocylindropuntia

Karakter keadaan karakter 1 2 3 5 7 8 9 11

Daun 1. daun berbentuk runcing=1, daun tidak berbentuk runcing=2 1 2 2 2 2 2 1 2

2. daun berwarna hijau=1, daun tidak berwarna hijau=2 1 1 1 2 2 1 2 2

3. daun tipis berduri putih=1, daun tidak tipis berduri putih=2 2 2 2 2 1 2 1 1

4. daun menyerupai duri=1, daun tidak menyerupai duri=2 1 1 1 1 1 2 1 1

batang 1. batang berbentuk silindris=1, batang tidak berbentuk silindris=2 1 1 1 2 1 1 2 2

2. permukaan batang berduri=1, permukaan batang tidak berduri=2 1 1 1 1 1 1 1 1

3. batang berair=1, batang tidak berair=2 1 1 1 1 1 1 1 1

4. tinggi batang < 15cm=2, >15 cm=2 1 1 1 1 1 2 2 1

5. batang berwarna hijau=1, batang tidak berwarna hijau=2 1 1 1 1 1 1 1 1

6. batang bercabang=1, batang tidak bercabang=2 1 1 1 1 1 1 1 2

7. batang berdaging=1, batang tidak berdaging=2 1 1 1 1 1 1 1 1

bunga 1. bunga berwarna merah=1, bunga tidak berwarna merah=2 1 2 1 1 1 1 1 1

2. bunga berwarna kuning=1, bunga tidak berwarna kuning=2 2 1 2 2 2 2 2 2

13
3. bunga soliter=1, bunga tidak soliter=2 2 2 2 2 2 2 2 2
4. bunga lateral atau subterminal=1, bunga tidak lateral atau
subterminal=2 1 1 1 1 1 2 1 1
1. buah berdaging atau kering=1, buah tidak berdaging atau
Buah kering=2 2 1 1 1 1 2 1 1

2. buah bulat dengan aerolas=1, buah tidak bulat dengan aerolas=2 1 1 1 1 1 1 1 1

Perawakan 1. mirip pohon=1, tidak mirip pohon 1 2 2 2 1 2 2 2

2. berbentuk bantal besar=1, berbentuk bantal kecil=2 2 2 2 1 1 1 2 2

3. tumbuh seperti semak=1, tumbuh tidak seperti semak=2 2 1 2 2 2 1 1 2

Duri 1. berwarna putih=1, tidak berwarna putih=2 2 1 1 2 1 1 1 2

2. berwarna kuning=1, tidak berwarna kuning=2 2 2 2 1 2 2 2 1

3. berwarna cokelat=1, tidak berwarna cokelat=2 2 2 2 2 2 2 2 2

Jumlah 32 31 32 33 30 34 32 34
Catatan:1 = A. subulata, 2 = A. floccosa, 3 = A. hirschii, 5 = A. pachypus, 7 = A. cylindrica, 8 = A. shaferi, 9 = A. verschaffelti, dan
11 = A. yanganucensis.

14
4.1.3 Membentuk pohon filogenetik
Berdasarkan Tabel 2 di atas, koefisien spesies untuk membentuk matriks kesamaan spesies dapat
dihitung menggunakan rumus Jaccard, yang hasilnya ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Matriks koefisien dari 8 spesies dalam marga Austrocylindropuntia


1 2 3 5 7 8 9 11
1 x 12,5 6,77 12,5 10,5 14,5 14,5 14,5
2 x 5 14,5 12,5 12,5 12,5 16,6
3 x 8,62 6,77 10,5 10,5 10,5
5 x 6,77 16,6 10,5 5
7 X 14,5 8,62 8,62
8 x 14,5 23,5
9 X 10,5
11 x
Catatan:1 = A. subulata, 2 = A. floccosa, 3 = A. hirschii, 5 = A. pachypus, 7 = A. cylindrica, 8 =
A. shaferi, 9 = A. verschaffelti, dan 11 = A. yanganucensis.

Berdasarkan pada Tabel 3 di atas, dapat ditunjukkan bahwa koefisien spesies yang paling
besar adalah 23,5 antara A. shaferi dengan A. yanganucensis. Sedangkan koefisien yang paling
kecil adalah 5 yakni antara A. floccose dengan A. hirschii dan A. pachypus dan A. yanganucensis.
Selanjutnya, nilia dari koefisien spesies disusun dari nilai terbesar sebagai pangkal ke
nilai terkecil sebagai ujungnya. Berdasarkan urutan nilai dari koefisien spesies, hasil rekonstruksi
adalah suatu hubungan evolusioner yang membentuk kelompok (clade) tertentu (Gambar 25).
Berdasarkan Gambar 25 dapat ditunjukkan bahwa terdapat dua kelompok (clade)
hubungan evolusioner dari 8 spesies dalam marga Austrocylindropuntia, yaitu:
1) Kelompok (clade) A yang mencakup tiga spesies yang terdiri dari A. shaferi (8),A.
yanganucensis(11), dan A. pachypus (5);
2) Kelompok (clade) B yang mencakup lima spesies yang terdiri dari A. floccosa (2), A.
subulata (1), A. verschaffelti (9), A. cylindrica(7), dan A. hirschii(3).

4.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil Evolusi
Berdasarkan sinarpomorfis, evolusi dari 8 spesies dalam marga Austrocylindropuntia adalah
evolusi konvergen. Hubungan evolusioner di antara kelompok yang dihasilkan dalam
rekonstruksi filogenetik antara kelompok A dan kelompok B adalah A. pachypus(5) dan A.
floccosa(2). Dengan demikian, berdasarkan sinarpomorfis hubungan evolusioner dari spesies dalam
marga Austrocylindropuntia adalah konvergen (saling terkait antara kelompok atau clade) dan diduga
berasal dari satu nenek moyang yang sama.

15
Koefisien spesies
5
... 11 2 3
6,77
... 5 1 7
8,62
... 9
10,5
... 8
12,5
...
14,5
...
16,6
..
23,5
23,6
23,7
23,8
8 11 5 2 1 9 7 3

Gambar 25. Rekonstruksi filogenetik 8 spesies dalam marga Austrocylindropuntia (famili Catcaceae).
1 = A. subulata, 2 = A. floccosa, 3 = A. hirschii, 5 = A. pachypus, 7 = A. cylindrica, 8 = A.
shaferi, 9 = A. verschaffelti, dan 11 = A. yanganucensis.

4.2.2 Karakter dari Perspektif Evolusioner


Tidak cukup spesies yang memiliki deskripsi karakter yang lengkap. Selain itu, dari 11 spesies
dalam marga Austrocylindropuntia, peneliti menggunakan gambar spesies yang bersumber dari
Website. Dengan demikian, karakter dari perspektif evolusioner tidak cukup dipastikan bahwa
karakter cukup mewakili perubahan evolusioner.

4.2.3 Pertimbangan Karakter Lain


Meskipun pekerjaan rekonstruksi filogenetik adalah menarik dengan menggunakan data
morfologi, namun demikian keterbatasan sumberdaya (misalnya, ketiadaan spesimen kering atau
herbarium), menjadi suatu keterbatasan tersendiri dalam memastikan hasil dari rekonstruksi
filogenetik. Sangat jauh lebih baik apabila pekerjaan rekonstruksi filogenetik berdasarkan data
morfologi dapat dikombinasikan dengan data dari rantai nukleotida.

16
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa hubungan evolusioner spesies
dalam marga Austrocylindropuntiaadalah konvergen dan diduga berasalah dari satu nenek
moyang yang sama.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian adalah:


1) Rekonstruksi filogenetik spesies dalam marga Austrocylindropuntia perlu didukung dengan
sumberdaya (spesimen kering atau herbarium) yang memadai.
2) Penggunaan data rantai nukleotida menjadi pertimbangan penting untuk memperkuat
rekonstruksi filogenetik berdasarkan data morfologi.

DAFTAR PUSATA

Banilodu, L., 2017, Sistematik Filogenetik. Makalah untuk bahan latihan mahasiswa untuk
Rekonstruksi Pohon Filogenetik dalam perkuliahan Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
Program Studi Biologi FMIPA Universitas Katolik Widya Mandira
Manaper, Kaur. Amandeep, Kaur. Ramica, Sharma. 2012, Pharmacological actions of
Opuntia ficus indica: A Review, 15-18. (journal of Applied Pharmaceutical Science 02 (07);
2012: 15-18)

Erika J., Edwards. Reto, Nyffeler. Michael J., Donoghue. 2005. Basal Cactus Phylogeny:
Implications Of Pereskia (Cactaceae) Paraphyly For The Transition To The Cactus Life
Form. (American Journal of Botany 92(7): 1177-1188. 2005.)

Puspita R., Liyanti. Budhi, Setia. Yusro, Fathul. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Yang
Dimanfaatkan Di Desa Pesaguan Kanan Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten
Ketapang. (Jurnal Hutan Lestari vol 3, No 3 2015)

Jump up^ Cceres, F. & Roque, J. (2013). "Austrocylindropuntia subulata". IUCN Red List of
Threatened Species. IUCN. 2013: e.T152809A681071. Retrieved 18 June 2016.

Jump up^ "The Plant List: A Working List of All Plant Species".

Jump up^ Urs Eggli, Leonard E. Newton: Etymological Dictionary of Succulent Plant Names.
Springer, Berlin/Heidelberg 2010, ISBN 978-3-642-05597-3, S. 233.

Jump up^ F. Mhlenpfordt: Einige neue Cacteen. In: Allgemeine Gartenzeitung. Band 13,
Nummer 44, 1845, S. 347 (online).

Jump up^ Cactaceae. Jahrbcher der Deutschen Kakteen-Gesellschaft 1941. 1942, S. 12.
[Diakses 12 Jui 2017]

17

Anda mungkin juga menyukai