Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN JIWA

TAK SOSIALISASI
ISOLASI SOSIAL

Dosen Pembimbing:
Ns. Aprilia Nuryanti, M.Kep

TINGKAT II A
Kelompok 4

Dwie Bambang Aditya NIM : 1511114043399


Edward Suhendra NIM : 1511114043400
Elis Mirawati NIM : 1511114043401
Maria Magdalena Inuq NIM : 1511114043443
Maria Meilinda Hiping NIM : 1511114043444
Maria Novilianty NIM : 1511114043445
Valentina Tappi NIM : 1511114043508

AKADEMI KEPERAWATAN DIRGAHAYU


SAMARINDA
TAHUN 2017
1
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SOSIALISASI (SESI V)
Jumat, 07 April 2017

A. Pengertian
Pasien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada di sekitar pasien.
Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari interpersonal, kelompok, dan massa.
Aktivitas yang diberikan antara lain sebagai berikut.
1. Sesi I : menyebutkan jati diri.
2. Sesi II : mengenali jati diri anggota kelompok.
3. Sesi III : bercakap-cakap dengan anggota kelompok.
4. Sesi IV : menyampaikan dan membicarakan topik percakapan.
5. Sesi V : menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain.
6. Sesi VI : bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.
7. Sesi VII : menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAK sosialisasi
yang telah dilakukan.
Aktifitas Terapi Aktivitas Kelompok Sosialilasi yang akan kelompok bahas adalah pada
bagian sesi ke- V yaitu membuat klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
dengan orang lain.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat melakukan mengungkapkan masalah pribadinya, sehingga klien dapat mengurangi
beban pikiran dan saling bertukar pendapat, selain itu klien juga dilatih bersosialisasi dengan
orang banyak.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal masalah yang klien alami
b. Klien dapat menuliskan masalah yang klien alami
c. Klien dapat menyampaikan masalah yang klien alami
d. Klien dapat mengurangi beban perasaannya
e. Klien dapat berlatih cara bersosialisasi

C. Karakteritik Klien
1. Kriteria klien
a. Klien dalam keadaan tenang
b. Klien dengan isolasi sosial
c. Klien bersedia mengikuti kegiatan TAK

2. Proses Seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju mengikuti kegiatan TAK, meliputi :
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok.

2
D. Masalah Keperawatan
1. Nama : Tn. Lato Deny
Usia : 31 tahun
MK : Isolasi Sosial (karena mengalami harga diri rendah dan menarik
diri dari lingkungan)
RP : Kamar 01

2. Nama : Ny. Selviana


Usia : 25 Tahun
MK : Isolasi Sosial (Pernah mengalami perkosaan setahun yang lalu)
RP : Kamar 02

3. Nama : Ny. Desak putu


Usia : 29 Tahun
MK : Isolasi Sosial (korban bullying dalam keluarga karna mandul)
RP : Kamar 02

4. Nama : Tn. Ikomang wahyu


Usia : 26 tahun
MK : Isolasi Sosial (Korban bullying di sekolah, selalu di ejek jelek)
RP : Kamar 01

5. Nama : Nn. Destiana Adelia


Usia : 28 tahun
MK : Isolasi Sosial (Belum menikah karena pernah ditinggal kekasih)
RP : Kamar 02

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk
berkonsentrasi serta mengikuti kegiatan hingga selesai
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya
2. Evaluasi Proses

a. Klien dapat mengenal masalah yang klien alami


b. Klien dapat menuliskan masalah yang klien hadapi
c. Klien dapat menyampaikan masalah yang klien hadapi
d. Klien dapat mengurangi beban perasaannya
e. Klien dapat berlatih cara bersosialisasi
f. Leader dapatmengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
g. Leader mampu memimpin acara
h. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan
i. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan
3
j. Fasilitator dan Co-leader membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertangguang
jawab dalam antisipasi masalah
k. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang
berfungsi sebagai evaluator kelompok
l. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 60% dari kelompok mampu
a. Menceritakan masalah pribadi klien
b. Menyimak pembicaraan yang disampaikan Klien lain
Pendokumentasian dilampirkan dalam catatan keperawatan (lampir 1) dengan kriteria sebagai
berikut :
1. Hasil Pencapaian kelompok
< 60% : TAK (gagal)
> 60% : TAK (berhasil)

2. Hasil Pencapaian individu


< 75% : Klien gagal melakukan terapi
> 75% : Klien melakukan terapi dengan baik dan terapi berhasil

F. Pengorganisasian TAK
1. Terapis
Peran dan fungsi
a. Pemimpin (leader) : Edward Suhendra
Tugas pemimpin kelompok adalah sebagai berikut
1) Menyusun rencana aktivitas kelompok (proposal)
2) Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
3) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan, mengajukan pendapat,
dan memberikan umpan balik
4) Sebagai role model
5) Memotivasi setiap anggota untuk mengemukakan pendapat dan memberikan umpan
balik
b. Pembantu pemimpin (co-leader) : Valentina tappi
Tugasnya adalah membantu pemimpin dalam mengorganisir anggota kelompok
c. Fasilitator
Fasilitator 1 : Maria melinda Hiping
Fasilitator 2 : Maria Magdalena Inuq
Fasilitator 3 : Maria Novilianti
Fasilitator 4 : Elis mirawati
Tugas sebagai berikut
1) Membantu pemimpin memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan memotivasi
anggota
2) Memfokuskan kegiatan
3) Membantu mengordinasi anggota kelompok
d. Observer : Dwie bambang aditya
Tugas Observer sebagai berikut
1) Mengobservasi semua respon klien
2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien.
3) Mengavaluasi apakan klien memberikan umpan balik pada kelompok

2. Seleksi Klien
Klien yang mengikuti TAK adalah klien dengan masalah keperawatan isolasi sosial dan
gangguan konsep diri : harga diri rendah.
3. Nama klien yang mengikuti kegiatan kelompok
4
a. Tn. Lato Deny
b. Ny. Selviana
c. Ny. Desak putu
d. Tn. Ikomang wahyu
e. Nn. Destiana Adelia

4. Waktu pelaksanaan pada hari senin, 10 April 2017, waktu 10.20 11 WITA.
Kegiatan dilakukan selama 40 menit.
Pembagian waktu
a. 10 menit untuk perkenalan dan pengarahan
b. 20 menit untuk kegiatan terapi kelompok
c. 10 menit untuk menutup

5. Tempat
Gedung St. Ursula lantau 2 ruang Florence

6. Alat-alat/media yang digunakan


a. Bolpoin sejumblah klien yang mengikuti TAK (5 buah)
b. Kertas HVS sebanyak klien yang mengikuti TAK (5 lembar)
c. Papan nama untuk pasien (5 buah)
d. Speaker (pengeras suara)
7. Metode
a. Diskusi
b. Bermain peran
G. Proses TAK
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama)
b. Evaluasi atau validasi
1) Menanyakan perassaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah ada tambahan masalah pribadi
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu melatih hal positif pada klien
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut:
a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
b) Lama kegiatan maksimal 40 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase kerja
a. Terapis meminta klien menuliskan masalah pribadi klien
b. Terapis meminta klien membacakan apa yang klien tulis
c. Terapis meminta semua klien untuk membantu memecahkan masalah klien yang
menceritakan masalahnya

5
d. Terapis memberikan tanggapan dari apa yang diceritakan klien dengan cara
berikut:
1) Terapis mengomentari
2) Klien mengulangi saran yang diberikan terapis
3) Berikan pujian sesuai dengan keberhasilan klien
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian kepada kelompok
b. Rencana tindak lanjut
Terapis meminta klien memasukkan kegiatan yang telah dilatih pada jadwal
kegiatan sehari-hari
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan datang
2) Menyepakati waktu dan tempat untuk TAK selanjutnya

H. Antisipasi Masalah
1. Adanya sub kelompok
Antisipasi: masing-masing fasilitator dari anggota kelompok yang membentuk sub
kelompok, harus mendatangi kliennya yang sedang memberntuk sub kelompok dan
menanyakan apa yang sedang dilakukan, kemudian memberi penjelasan untuk lebih
memperhatikan dan mengikuti kegiatan kelompok dengan fokus. Dan jika anggota
kelompok yang sama membentuk sub kelompok lagi, maka fasilitator berhak
memisahkan kliennya dan berpindah tempat duduk.
2. Kurang keterbukaan:
Antisipasi: jika ada anggota kelompok yang kurang terbuka, diam dan terlihat tidak
aktif dalam kegiatan kelompok maka fasilitator dari klien yang bersangkutan harus
menanyakan mengapa klien diam, menutup diri dan tidak ingin terlibat, kemudian
fasilitator harus menjelaskan kepada klien akibat dari diam, menutup diri dan tidak
ingin terlibat, selama kegiatan dan selanjutnya fasilitator harus mengajak dan
membujuk klien terlibat secara aktif selama kegiatan kelompok berlangsung.
3. Resistensi baik dari individu atau kelompok

6
Antisipasi: jika ada anggota kelompok yang resisten terhadap kegiatan kelompok
dan individu maka fasilitator harus menanyakan alasan klien tidak mau terlibat serta
memberi penjelasan kepada klien agar terlibat dalam kelompok. Selanjutnya jika
klien bersikeras tidak mau terlibat maka fasilitator harus membawa klien kepada
anggota kelomopk dan kepada leader untuk menjelaskan alasan mengapa klien tidak
mau terlibat.
4. Adanya anggota kelompok yang Drop Out
Antisipasi: Fasilitator harus menanyakan alasan mengapa klien ingin DO dari
kelompok dan memberikan penjelasan agar klien tatp berada dalam kelompok. Jika
klien bersikeras ingin DO, maka klien harus mengungkapkan alasannya kepada
anggota kelompok dan leader.
5. Penambahan anggota baru
Antisipasi: jika dalam kegiatan TAK tiba-tiba ada klien (selain anggota kelompok)
yang ingin bergabung maka co-leader akan menindaklanjuti klien tersebut dengan
cara menyediakan kursi didekat observer agar klien tersebut tetap dapat melihat
kegiatan kelompok tanpa terlibat dan jika klien bersikeras ingin terlibat maka co-
leader berhak memberi penjelasan kepada klien supaya tidak ikut terlibat didalam
kegiatan.

7
SKENARIO ROLE PLAY TAK

1. Perkenalan pemeran role play


Leader : Edward Suhendra
Co-leader : Valentina tappi
Fasilitator 1 : Maria melinda hiping
Pasien 1 : I Komang Wahyu.
Fasilitator 2 : Maria Novilianty
Pasien 2 : Selviana Delags Inatokan
Fasilitator 3 : Maria Magdalena Inuq
Pasien 3 : Desak Putu
Fasilitator 4 : Elis Mirawati
Pasien 4 : Lato Deny C
Pasien 5 : Destiana Adelia
Observer : Dwie Bambang A.
2. Meeting anggota kelompok membahas proses TAK dan antisipasi kejadian tidak
diinginkan
3. Fasilitator menjemput masing-masing pasien dan membawa klien ke dalam ruangan pada
hari pelaksanaan TAK
4. Setting ruangan adalah sebagai berikut:

JENDELA
Posisi duduk adalah:

OBSERVER

TIKAR

(Tempat duduk
terapis dan klien)

PINTU WHITEBOARD
8
5. Setting tempat duduk adalah sebagai berikut:

Leader
Observer Co-
Klien 5
leader

Fasilitator
Klien 1
4

Fasiitator
Kien 4
1

Fasilitator
Klien 2
3

Fasilitator
Klien 3
2

5. Pembukaan oleh leader


Fase Orientasi
(klien dipasang papan nama masing-masing)
Leader : Selamat pagi bapak dan ibu. Terimakasih sudah mau datang dan
berkumpul untuk mengikuti kegiatan kelompok pada hari ini. Sudah
kenal dengan kami? Nah, barangkali ada yang belum dengan kami
maka kita perkenalan ya. Kita mulai dari perawatnya lalu kemudian
bapak ibu sekalian ya. Perkenalkan, saya sebagai pemimpin jalannya
kegiatan kelompok kita hari ini, nama saya Edward Suhendra, saya
senang diipanggil Bdr, Edward, hobby saya bermain gitar. Nah
perawat yang disamping saya ini silahkan memperkenalkan namanya
(perawat berikutnya memperkenalkan diri sampai perawat terakhir).
Nah sudah kenalkan dengan para perawatnya, sekarang giliran bapak
ibu yang memperkenalkan diri ya. Silahkan sebut nama lengkapnya,
9
nama panggilan dan hobby masing-masing. Silahkan mulai dari ibu
(perkenalan klien sampai selesai)
Leader : Nah bagaimana, sudah saling kenal semuakan ? Bagaimana
perasaannya hari ini? Nah apakah ada yang ingin di tanyakan ?
Baiklah kalau tidak ada, saya akan menjelaskan lagi beberapa
peraturan yang harus kita taati selama kegiatan berlangsung.
1) Selama kegiatan bapak dan ibu tidak boleh meninggalkan
kelompok ya, jika ingin ke toilet silahkan memberitahu perawat
yang ada di sampingnya masing-masing
2) Lamanya kegiatan adalah maksimal 40 menit
3) Dan wajib mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai dan tidak
boleh pergi duluan.
Nah, dari semua peraturan yang saya bacakan apakah ada peraturan
yang bapak ibu tidak suka? Baiklah kalau tidka ada, kita sepakat ya
bahwa kita semua harus mengikuti peraturan yang telah kita buat.
Fase Kerja : Nah, sekarang waktunya kita masuk ke terapi ya, Suster valent tolong
Bantu saya untuk membagikan kertas dan bolpoin ini, (setelah di
bagikan kertas dan bolpoin) nah, sekarang kertas dan bolpoinnya di
pegang masing masing ya, kertas ini gunannya untuk ibu dan bapak
tulis apa yang menjadi masalah pribadi bapak ibu saat ini, setelah
ditulis nanti ibu dan bapak coba untuk membaca apa yang telah ibu
bapak tulis di kertas, apa ada pertanyaan ? nah jika tidak ada saat ini
ibu dan bapak di perkenankan untuk menuliskan masalah pribadi pada
diri anda, tulis dengan jujur dan tidak dalam keadaan terpaksa ya.
Untuk para fasilitator dimohon untuk memantau dan membantu pada
pasiennya yah.
Bagai mana ? apa ibu dan bapak sudah selesai menuliskan masalah
pribadi bapak ibu ? jika sudah, bapak dan ibu dipersilahkan untuk
membaca apa yang telah ditulis.
Siapa diantara bapak dan ibu yang berkenan untuk membacakan
terlebih dahulu ?
(salah satu pasien memberanikan diri dan membaca tulisannya), oke
baik sekali bapak lato telah berani membacakan apa yang bapak lato
10
rasakan. Nah bagai mana ? apakah ada tanggapan dari ibu dan bapak ?
atau para suster yang ada disini ? (salah satu susterpun membantu
menanggapi masalah yang ada pada diri bapak lato). Oke terimakasih
suster elis.
(begi seterusnya hingga semua klien selesai membacakan apa yang
ditulis)

Fase Terminasi
Leader : Nah, bagus sekali karena semuanya telah membacakan tulisannya.
Sekarang, bagaimana perasaan bapak dan ibu ?
Bapak dan ibu, karena bapak dan ibu sudah bisa menuliskan
masalahnya dan membacakannya, bagaimana kalau kegiatan tadi kita
masukkan kedalam jadwal pribadi bapak dan ibu, agar dapat bapak dan
ibu lakukan walaupun tanpa dampingan perawat.
Leader : Bapak dan ibu sekalian, terimaksih karena telah bersedia mengikuti
kegiatan ini dari awal sampai akhir. Bapak dan ibu senangkan?
Bagaimana jika kita mengadakan pertemuan lagi untuk berlatih
kemampuan lain? Bagaimana kalau hari jumat jam !0.20-11.00 di
tempat ini? Nah sekarang kegiata kita sudah selesai. Silahkan bapak
dan ibu saling bersalaman didampingi oleh perawatnya lalu perawat
yang akan mengantarkan bapak dan ibu keruangan masing-masing.
Terimaksih.
(selama kegiatan observer mengobservasi, mengevaluasi dan mendokumentasikan semua
kegiatan dalam TAK)

11
Lampiran 1
Lembar Evaluasi

Mengikuti Klien dapat


Menuliskan Memnyampaikan
kegiatan dari mengenal Persentase
NO Nama Klien masalah yang masalah yang telah Jumlah
awal sampai masalah yang kelompok
sedang dihadapi ditulis
akhir klien alami

Jumlah poin

Persentase
individu
Petunjuk: Interpretasi:
Nilai 1 : Kegiatan dilakukan
1. Hasil pencapaian kelompok
Nilai 0 : Tidak melakukan kegiatan < 60 % : TAK gagal
Hasil evaluasi kelompok dan klien dituliskan dalam bentuk presentase > 60 % : TAK berhasil
2. Hasil pencapaian individu
<75 % : Klien gagal melaukan terapi
>75 % : Klien melakukan terapi dengan baik dan terapi
12
berhasil

Anda mungkin juga menyukai