Kunci Jawaban Kolega 1
Kunci Jawaban Kolega 1
Kegiatan Belajar 1
a. Pilihan Ganda
1. B 11. B
2. A 12. C
3. D 13. B
4. C 14. C
5. A 15. B
6. B 16. C
7. C 17. D
8. C 18. B
9. B 19. A
10. A 20. A
b. Esai
1. Langkah-langkah proses komunikasi sebagai berikut.
a. Komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada
komunikan.
b. Komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan
maksud, baik dalam bentuk kata-kata atau lambing-lambang (gambar, warna, bahasa
sandi, tulisan, dan lain-lain) sebagai pesan.
c. Perkataan dan lambing-lambang (pesan) tersebut disalurkan melalui media.
d. Komunikan menguraikan/menafsirkan pesan (decoding) yang dikirimkan oleh
komunikator, sehingga mempunyai makna/arti.
e. Komunikan memberi tanggapan (feedback) terhadap informasi yang diberikan oleh
komunikator, sehingga komunikator dapat menganalisis apakah pesan yang
disampaikan sesuai atau tidak dengan apa yang dimaksudkannya, karena dalam
proses komunikasi dapat saja terjadi hambatan-hambatan.
2. Proses komunikasi ada 3 macam:
a. Komunikasi satu arah (one way communication)
Komunikasi satu arah merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak
saja, yaitu hanya dari pihak komunikator dengan tidak memberi kesempatan kepada
komunikan untuk memberikan respons atau tanggapan. Dalam kehidupan sehari-
hari komunikasi satu arah lebih bersifat persuasif, sehingga komunikasi ini sering
disebut komunikasi persuasive. Contoh: Atasan sedang memberikan perintah kepada
sekretarisnya.
a. Ketika ada seseorang yang meninggal dunia, keluarganya memasang bendera kuning.
b. Warna lampu lalulintas yang mengatur gerak kendaraan di jalan raya.
c. Warna kartu merah pada pertandingan sepak bola menandakan pemain harus
berhenti bermain.
6. Lima faktor penunjang keberhasilan komunikasi dari sudut komunikator dan komunikan:
a. Kecakapan komunikan
Seorang komunikan harus mempunyai kecakapan untuk mendengarkan dan
menanggapi pembicaraan, agar tujuan komunikasi dapat tercapai.
b. Sikap komunikan
Seorang komunikan harus memiliki sikap perhatian, simpati, dan rendah hati dalam
mendengarkan informasi dari komunikator.
c. Pengetahuan komunikan
Komunikan yang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas akan lebih cepat
mengerti dan memahami informasi yang disampaikan oleh komunikator.
d. Keadaan fisik komunikan
Komunikan sangat dipengaruhi keadaan fisik dalam menerima informasi seperti
pendengaran, penglihatan, ataupun indra lainnya.
e. Sistem sosial
Komunikan harus memahami siapa yang berbicara (pimpinan, rekan kerja, atau
orang lainya), materi yang dibicarakan, dan dapat menyesuaikan diri dengan
komunikator.
7. 7 faktor penghambat komunikasi:
a. Kurangnya kecakapan
Komunikator yang kurang cakap dalam menyampaikan pesan atau komunikan yang
kurang cakap dalam mendengarkan pesan akan menghambat proses komunikasi.
b. Sikap yang kurang tepat
Sikap komunikator yang kurang baik (seperti meremehkan komunikan) ataupun sikap
komunikan yang kurang baik (seperti kurang simpatik dan kurang memperhatikan)
akan menghambat proses komunikasi.
c. Kurangnya pengetahuan
Komunikator yang kurang perhatian akan tampak tidak menguasai materi
pembicaraan dan komunikan yang kurang pengetahuan akan sulit menerima
informasi, sehingga proses komunikasi akan terhambat.
d. Kurang memahami sistem sosial
e. Komunikator dan komunikan yang kurang memahami sistem sosial baik secara
formal dan informal dapat menghambat proses komunikasi.
f. Kesalahan bahasa/semantik.
Penggunaan bahasa yang memiliki arti ganda akan menimbulkan penafsiran yang
berbedaantara komunikator dan komunikan, sehingga dapat terjadi kesalah
pahaman yang akanmenghambat proses komunikasi.
g. Jarak fisik
Komunikator dan komunikan yang terpisahkan oleh jarak yang berjauhan akan
mengakibatkan komunikasi menjadi tidak lancar dan efisien.
b. Penyajian
Penyajian yang perlu diperhatikan komunikator meliputi hal-hal berikut.
1) Pendahuluan
Hal-hal yang disampaikan dalam pendahuluan adalah sebagai berikut.
Motivasi, untuk menarik perhatian pendengar
Tujuan, untuk memperjelas tujuan disampaikannya materi
Ruang lingkup pembicaraan, untuk membatasi pembahasan materi
pembicaraan.
2) Isi
Isi pembicaraan harus jelas, menarik, dan terfokus.
c. Penutup
Komunikator yang baik dapat menutup pembicaraannnya tepat pada waktunya sesuai
dengan waktu yang telah disediakan. Penutup pembicaraan hendaknya meliputi hal-
hal berikut.
1) Menyampaikan ringkasan materi pembicaraan dan menekankan kembali
pentingnya materi pembicaraan tersebut.
2) Memotivasi kembali komunikan
3) Memberikan saran, ajakan, atau harapan kepada komunikan setelah kembali ke
tempat masing-masing.
4) Memberikan ucapan terima kasih kepada para komunikan, disertai permohonan
maaf jika ada kesalahan atau kata-kata yang menyinggung perasaan.
Kegiatan Belajar 2
a. Pilihan Ganda
1. B 11. C
2. A 12. C
3. E 13. A
4. B 14. D
5. C 15. E
6. C 16. C
7. C 17. A
8. B 18. A
9. C 19. B
10. A 20. A
b. Esai
1. a. Definisi pelayanan prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan perusahaan untuk
memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan, baik pelanggan di dalam perusahaan
maupun di luar perusahaan.
b. Fungsi pelayanan prima:
1) Melayani pelanggan dengan ramah, tepat, dan cepat.
2) Menciptakan suasana agar pelanggan merasa dipentingkan.
3) Menempatkan pelanggan sebagai mitra usaha.
4) Menciptakan pangsa pasar yang baik terhadap produk/jasa yang ditawarkan
5) Memenangkan persaingan pasar.
6) Memuaskan pelanggan, agar mau berbisnis lagi dengan perusahaan (menjadi
pelanggan yang loyal).
7) Memberikan keuntungan kepada perusahaan.
c. Tujuan pelayanan prima antaralain sebagai berikut.
1) Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan/konsumen.
2) Untuk menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan/konsumen terhadap
barang/jasa yang ditawarkan pada saat itu juga.
3) Untuk menumbuhkan kepercayaan pelanggan/konsumen terhadap barang/ jasa
yang di tawarkan.
4) Untuk menghindari terjadinya tuntutan tuntutan yang tidak perlu di kemudian
hari terhadap produsen/penjual.
5) Untuk menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan/konsumen.
6) Untuk menjaga agar pelanggan/konsumen merasa diperhatikan segala
kebutuhannya.
7) Untuk mempertahankan pelanggan/konsumen, agar tetap setia menggunakan
barang/jasa yang ditawarkan.
2. Konsep A3 dalam pelayanan prima, yaitu sikap (attitude), perhatian (attention), dan
tindakan (action).
a. Pelayanan prima berdasarkan konsep sikap (attitude)
Sikap karyawan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam
dunia bisnis, sikap karyawan menunjukkan kepribadian seseorang dan citra
perusahaan. Ini karena pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan pertama ketika
berhubungan dengan orang-orang (karyawan) yang terlibat dalam perusahaan
tersebut.
Cara menghadapinya:
Petugas penjualan harus memperhatikan suasana hatinya
Layani pelanggan dengan bercakap-cakap jika pelanggan menginginkannya.
Hindari perdebatan atau bersikap konfrontasi.
Cara menghadapinya:
Menghormati pelanggan layaknya seorang raja
Bersikap sabar, penuh perhatian, penuh hormat, dan bijaksana.
Turuti saja kemauan dan perintahnya.
Cara menghadapinya:
Hindari perdebatan yang tidak bermanfaat.
Berikan kesan seolah-olah pelanggan adalah orang yang baik dan cerdas.
Tetap tenang dan hindari sikap terburu-buru.
Tetap sabar dalam melayaninya.
8. Tugas kehumasan:
a. Menyampaikan berbagai informasi atau ide yang berhubungan dengan
organisasi/perusahaan mengenai tujuan, peranan, dan kebijakan organisasi atau
perusahaan atau segala kegiatan yang akan/telah dilakukan oleh
organisasi/perusahaan kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.
b. Memberikan saran dan pendapat kepada pimpinan mengenai kebijakan dan rencana
kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat serta membantu pimpinan dalam
kegiatan tersebut.
c. Memperlancar komunikasi dengan melakukan hal-hal berikut.
1) Mengumpulkan berbagai fakta yang berhubungan dengan perusahaan, kemudian
memprosesnya menjadi sumber informasi bagi perusahaan.
2) Menyebarluaskan informasi yang berhubungan dengan perusahaan/organisasi ke
public melalui berbagai media yang sesuai, kemudian menangani respons
terhadap penyebarluasan informasi tersebut.
9. - Kode etik adalah aturan susila, sikap baik/pantas yang ditetapkan bersama dalam
suatu kelompok orang dan ditaati bersama oleh orang-orang yang bergabung dalam
organisasi profesi tersebut.
EVALUASI
a. Benar Salah
1. B
2. S
3. B
4. S
5. S
6. B
7. S
8. S
9. B
10. S
b. Pilihan Ganda
1. B 11. C 21. A
2. A 12. A 22. D
3. B 13. D 23. D
4. C 14. A 24. D
5. B 15. B 25. B
6. A 16. A 26. E
7. B 17. D 27. A
8. B 18. A 28. D
9. D 19. C 29. C
10. C 20. B 30. D
c. Esai
1. - Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang alirannya berlangsung dari atas ke
bawah atau dari bawah ke atas. Dalam suatu perusahaan, komunikasi vertikal
yang terjadi adalah komunikasi yang berlangsung antara manajemen tingkat
atas, menengah, hingga ke tingkat karyawan. Contoh: komunikasi yang
berlangsung antara atasan dengan bawahannya di sebuah kantor.
- Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang berlangsung antara komunikator
dengan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang
sama. Contohnya: komunikasi antarkaryawan yang satu level.