PEMBAHASAN
A. Pengertian
Terapi latihan adalah salah satu modalitas fisioterapi dengan menggunakan gerak tubuh
baik secara aktif maupun pasif untuk pemeliharaan dan perbaikan kekuatan, ketahanan
dan kemampuan kardiovaskuler, mobilitas dan fleksibilitas, stabilitas, rileksasi,
koordinasi, keseimbangan dan kemampuan fungsional. Teknik terapi latihan ini
merupakan teknik fisioterapi yang paling sering dipergunakan terutama pada keadaan
kronis. Pada penggunaannya, jenis, frekuensi, intensitas dan durasi latihan ditentukan
berdasarkan pemeriksaan fisik. Jenis latihan yang dapat dilakukan berupa latihan
isometric, isotonic, aerobik maupun latihan akuatik. Jenis jenis latihan ini biasanya
bertujuan untuk memperbaiki jangkauan gerak, meningkatkan kekuatan, koordinasi,
ketahanan, keseimbangan dan postur. Latihan dapat dilakukan secara aktif dimana
penderita mengontrol sendiri gerakannya tanpa bantuan orang lain ataupun pasif dimana
gerakan dilakukan berdasarkan bantuan dari ahli fisioterapi. Terapi latihan dapat
dilakukan pada fase rehabilitasi berbagai jenis kelainan seperti stroke, penggantian sendi
maupun penuaan. Terapi ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus
memberi penguatan dan pemeliharaan gerak agar bisa kembali normal atau setidaknya
mendekati kondisi normal. Kepada anak, akan diberikan latihan memegang maupun
menggerakkan tangan dan kakinya. Setelah mampu, akan dilanjutkan dengan latihan
mobilisasi, dimulai dengan berdiri, melangkah, berjalan, lari kecil, dan seterusnya.
Pada kasus patah kaki, contohnya, akan dilakukan fisioterapi secara bertahap, kapan si
anak harus sedikit menapak sampai bisa menapak penuh.
B. Tujuan
Secara keselutuhan, terapi latihan (exercise therapy)
merupakan aktivitas fisik yang sistematis dan bertujuan untuk :
Merupakan gerakan yang murni berasal dari luar atau terapis tanpa disertai gerakan
dan tanpa diikuti kerja otot dari bagian anggota tubuh pasien. Gerakan ini bertujuan
untuk melatih otot secara pasif, oleh karena gerakan berasal dari luar atau terapis
sehingga dengan gerak relaxed passive movement ini diharapkan otot yang dilatih
menjadi rilek maka menyebabkan efek pengurangan atau penurunan nyeri akibat incisi
serta mencegah terjadinya keterbatasan gerak serta menjaga elastisitas otot.
Efek dan kegunaan RPM :
Adalah gerakan yang terjadi oleh karena kekuatan dari luar tanpa diikuti kerja otot
tubuh itu sendiri tetapi pada akhirnya gerakan diberikan penekanan. Forced passive
movement merupakan teknik latihan yang pada dasarnya adalah latihan passif
sehingga perlu diperhatikan ketentuan melakukan passive movement sebelum
melakukan latihan yaitu :
1) Bagian yang tidak digerakan harus di suport dengan baik.
2) Bagian yang akan digerakan harus di pegang dengan benar .
3) Gerakan yang terjadi dapat dari distal ke proksimal atau sebaliknya.
4) Pegangan pada bagian kulit yang tertarik harus memudahkan mencegah tarikan
yang berlebihan.
5) Pegangan harus dekat dengan sendi untuk memberikan gerakan yang
memungkinkan.
6) Gerakan yang terjadi pada sendi memungkinkan memberikan slight traksi dan
tekanan harus mempunyai pengaruh dorongan pada jarak ekstremitas.
7) Gerakan harus halus dan teratur, pengulangan gerakan diberikan dengan selang
waktu (tempo).
8) Pengubahan pegangan harus dilakkukan dengan halus dan posisi pengaturan
tangan atau pegangan seminimal mungkin yang diperlukan
Sifat latihan :
a. Subyektive exercise
Gerakan dilakukan dalam LGS penuh ( Full ROM ) dan meliputi satu atau banyak
sendi.
Perhatian penderita dipusatkan untuk terselenggaranya gerakan yang baik dan
ketepatan penyelenggaraan gerakan.
b. Obyektive exercise
Latihan tidak ditujukan pada pembentukan gerakkan, tetapi pada suatu obyek
tertentu.
Keuntungan :
Kerugian :
Bila kekuatan otot tak seimbang akan menyebabkan suatu gerakan yang tidak
terkoordinir dengan baik
Yaitu bentuk latihan dimana gerakan yang terjadi akibat kontraksi otot yang
bersangkutan dan mendapat bantuan dari luar. Apabila kerja otot tidak cukup kuat
untuk melakukan suatu gerakan maka diperlukan kekuatan dari luar. Kekuatan tersebut
harus diberikan dengan arah yang sesuai dengan kerja otot.
Resisted active movement merupakan bagian dari active movement di mana terjadi
kontraksi otot secara statik maupun dinamik dengan diberikan tahanan dari luar,
dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan daya tahan otot.
Tahanan dari luar bisa manual atau mekanik.
Tahanan manual adalah tahanan yang kekuatannya berasal dari terapis dengan
besarnya tahanan disesuaikan dengan kemampuan pasien dan besarnya beban tahanan
yang diberikan tidak dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan tahanan mekanik
adalah tahanan dengan besar beban menggunakan peralatan mekanik, dimana jumlah
besarnya tahanan dapat diukur secara kuantitatif. Pemberian tahanan mekanik dapat
menggunakan quadriceps setting exercise dengan alat quadriceps banch, dimana
penentuan besarnya tahanan beban dan pengulangan ditentukan dengan menggunakan
tes submaksimal. Tes submaksimal yaitu tes untuk memperkirakan kekuatan maksimal,
dengan menggunakan Diagram Holten.
Adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan
otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal
baik secara aktif ataupun pasif (Potter and Perry, 2006).
Bobath
Terapi ini pertama kali diperkenalkan oleh Bertha Bobath. Terapi ini dikenal nama NDT
(Neuro Developmental Treatment). Dasar pengobatan bobath ialah perkembangan
motoris yang normal, dimana righting reaction dan keseimbangan merupakan faktor yang
sangat penting. Prinsip pengobatannya ialah fasilitasi, inhibisi dan stimulasi.