Anda di halaman 1dari 4

Abses payudara adalah benjolan yang terbentuk di payudara karena berkumpulnya nanah dan

terasa nyeri. Kebanyakan abses muncul persis di bawah lapisan kulit.

Abses payudara umumnya dialami oleh wanita berusia 18 hingga 50 tahun, khususnya oleh ibu
yang sedang dalam masa menyusui. Seringkali abses payudara juga dapat muncul sebagai
komplikasi dari mastitis.

Ibu menyusui yang menderita abses payudara disarankan untuk terus menyusui bayinya. Dokter
mungkin akan merekomendasikan penggunaan pompa ASI untuk mengeluarkan ASI dari
payudara yang terkena abses payudara.

Gejala Abses Payudara

Ciri-ciri benjolan dalam kasus abses payudara bisa dikenali dari pola tepiannya yang teratur dan
memiliki tekstur halus, serta terasa padat mirip kista. Selain rasa nyeri, gejala yang juga
menyertai abses payudara adalah:

Demam tinggi.
Kemerahan.
Badan terasa tidak sehat.
Benjolan terasa panas.
Kulit di sekitar abses ikut membengkak.
Penyebab Abses Payudara

Biasanya abses payudara akan dihubungkan dengan mastitis, yaitu suatu peradangan pada
payudara yang umumnya dijumpai pada ibu menyusui dimana bisa menyebabkan payudara
membengkak dan terasa nyeri. Bakteri yang biasanya dapat menyebabkan mastitis adalah
Staphylococcus aureus, yang masuk ke dalam payudara melalui luka kecil atau celah pada
puting. Infeksi kemudian bisa terjadi ketika bakteri berkembangbiak secara tidak terkontrol.

Sistem kekebalan tubuh akan mengirimkan sel-sel darah putih pada bagian tubuh yang terinfeksi
untuk menyerang bakteri. Serangan sel darah putih ini juga mengakibatkan jaringan tubuh pada
bagian yang terinfeksi bakteri ikut mati, sehingga muncul kantung berongga kecil. Nanah yang
muncul merupakan campuran dari jaringan tubuh yang mati, sel-sel darah putih, dan bakteri. Jika
infeksi terus berlangsung, maka benjolan abses dapat semakin membesar dan terasa semakin
nyeri.

Ada dua jenis abses payudara yaitu:

Abses menyusui (laktasi). Terbentuk pada bagian pinggir payudara, biasanya di bagian
atas.
Abses non-menyusui (non-laktasi). Biasanya akan muncul di sekitar areola (bagian
berwarna gelap di sekitar puting susu) atau bagian bawah payudara.

Beberapa faktor yang dapat memperbesar risiko wanita terkena abses payudara adalah merokok,
pernah terkena mastitis, mengidap diabetes, terinfeksi virus HIV, melakukan penindikan pada
puting susu, atau sedang menjalani pengobatan yang menekan daya tahan tubuh.

Diagnosis Abses Payudara

Untuk mendiagnosis pasien yang diduga mengidap abses payudara, langkah pertama yang
umumnya dokter lakukan adalah melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan. Jika hasil
pemeriksaan fisik masih belum dapat memastikan diagnosa, maka dapat dilakukan pemeriksaan
dengan USG.

USG adalah pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Dari hasil
pemeriksaan USG, dapat dipastikan apakah benjolan yang diperiksa merupakan abses payudara
atau bukan, serta didapatkan juga informasi mengenai jumlah kantung nanah di dalam benjolan.
Selain USG, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan mammografi, yaitu foto Rontgen pada
payudara. Namun pemeriksaan ini tidak terlalu nyaman dan menimbulkan rasa sakit, apalagi jika
payudara sedang dalam keadaan abses.

Pengobatan Abses Payudara

Sebagian besar kasus abses payudara dipicu oleh mastitis, yaitu peradangan pada payudara.
Untuk mengobati mastitis, umumnya dokter akan meresepkan antibiotik.
Apabila peradangan tersebut sudah menjadi abses, selain pengobatan dengan antibiotik, cairan
nanah juga akan dikeluarkan dengan menusukkan jarum suntik pada benjolan dipandu oleh USG,
atau dengan membuat sayatan untuk mengeluarkan nanah dari dalam abses (insisi dan drainase).

Artikel Terkait

Keluarga Tahapan Perubahan Bentuk Payudara Ibu Hamil

Kesehatan Waspadai Benjolan Pada Payudara

Kesehatan Penyebab Nyeri pada Payudara


Kesehatan Puting Payudara Gatal, Mungkin Ini Sebabnya

Kesehatan Puting Payudara Sakit adalah Normal, tapi Waspadai jika Terlalu Lama

Lebih Lanjut

Ingin bertanya kepada dokter?

Atau ingin berbagi pengalamanmu?

Tanya
Diskusi Terkait

Ingin bertanya kepada dokter? Atau ingin berbagi pengalamanmu?

Anda mungkin juga menyukai