4D - 2 Ikan Hasil Tangkap 2 PDF
4D - 2 Ikan Hasil Tangkap 2 PDF
Karakteristik: badan memanjang seperti cerutu (fusiform), rahang relatif pendek. Sirip dada
sangat besar dan bisa digunakan untuk membantu bergerak di atas air. Beberapa spesies juga
mempunyai sirip perut yang berukuran besar untuk membantu bergerak di atas air sekaligus dengan
empat sayap. Sirp perut bercagak dalam (forked). Sirip ekor bagian atas lebih pendek dibdaning
bagian bawah. Gurat sisi terletak pada tubuh bagian bawah (perut) dan sirip tidak mempunyai duri
keras. Jenis yang banyak ditemukan di Indonesia adalah genus Cypselurus spp. Nama lokal: Belalang,
Bangsi
Habitat: Ikan terbang adalah jenis ikan permukaan (pelagis) yang menghuni wilayah Pantai,
Neritik sampai Laut lepas. Ikan ini dikenal karena kemampuannya untuk bergerak di atas air
(terbang) dalam jarak yang cukup panjang. Hidupnya bergerombol dan wilayah migrasinya lokal.
Jenis makanan utamanya adalah Zooplankton, jenis yang lebih besar juga memakan ikan-ikan kecil.
Perikanan: beberapa spesies dari ikan ini bisa mencapai ukuran 45 cm, namun di Indonesia
umumnya tertangkap pada ukuran < 20 cm. Selat Makasar adalah wilayah perairan yang paling
potensial untuk perikanan ikan Terbang. Alat tangkap yang umum dipakai adalah Payang dengan
bantuan Rumpon. Di daerah Menado juga biasa digunakan alat Gill net.
Gambar 4.41 Morfologi umum ikan Terbang (Exocoetidae). Karakteristik utama ikan ini ialah
badan memanjang, sirip dada besar dan panjang sampai di belakang sirip punggung
dan sirip tidak mempunayi jari keras (Sumber: Carpenter & Niem, 1999. The Living
Marine Resources of the Western Pacific).
Karakteristik: badan bulat panjang, mulut kecil dan bisa ditarik keluar (protactile), dua sirip
punggung yang terpisah cukup jauh satu sama lain dan tidak mempunyai gurat sisi (lateral line). Sirip
dada kecil dan berwarna kehitaman. Genus yang paling umum di Indonesia adalah Mugil spp. Nama
lokal: Gereh, Gerpuh, Gerita, Jumpul, Kedera, Rapang.
Habitat: Ikan belanak sebenarnya termasuk jenis ikan Laut (daerah Pantai), namun sering juga
tertangkap di daerah air payau dan kadang sampai ke daerah aliran sungai. Hidupnya lebih banyak di
dasar (demersal) perairan yang berlumpur. Jenis makanannya Fitoplankton (diatom) dan Detritus
pada Sedimen dasar.
Perikanan: Ikan ini dulunya sangat terkenal di pantai Utara Jawa (tahun 1980an). Masyarakat
Indra Mayu merupakan wilayah penangkapan utama dan digemari oleh masyarakat lokal. Jenis alat
tangkap utama adalah Jermal, Togo dan Sero yang operasinya dibantu dengan alat lampu. Selain itu
ikan ini juga ditangkap dengan Gill Net. Alat jenis Purse Seine kurang tepat untuk menangkap ikan
Belanak karena sering meloncat setelah terkurung.
Gambar 4.42 Morfologi umum ikan belanak (Mugilidae). Karakteristik utama ikan ini ialah badan
memanjang seperti cerutu, tidak mempunyai gurat sisi (Foto: Gelondong Gede,
Tuban oleh Setyohadi).
Karakteristik: badan agak bulat memanjang, posisi mulut di bawah (inferior). Ciri khas ikan ini
adalah mempunyai di pasang sirip dada sirip dada kedua (letaknya lebih di depan) mempunyai 3
15 duri lunak yang panjang; mempunyai dua sirip punggung yang terpisah satu sama lain cukup jauh.
Badan bagian atas berwarna hijau keperakan. Sedangkan bagian perut berwarna keemasan. Ikan ini
termasuk dalam famili Polynemidae yang terdiri dari 7 genus dan ada 6 genus yang ditemukan di
wilayah perairan. Indonesia: Eleutheronema, Filimanus, Leptomelanosoma, Parapolynemus,
Polydactylus dan Polynemus. Nama lokal: Jangut, Kurau, Borneo Threadfin, Kurau Jangut,
Kesumbang, Lausan, Sumbal, Baling, Enohong, Moncong.
Gambar 4.43 Morfologi umum ikan Kuro/Senangin (Polynemidae). Karakteristik utama ikan ini
ialah sirip punggung kedua dan sirip dubur berbentuk cekung (concave) dan bagian
bawah sirip dada terdapat sirip filemen yang memanjang (Sumber: Carpenter &
Niem, 2001. The Living Marine Resources of the Western Pacific).
Karakteristik: badan memanjang, langsing seperti cerutu. Rahang memanjang dan berduri
keras, kuat seperti gigi. Pada famili Belonidae, sebagian genus mempunyai bentuk sirip bercabang
(forked), sebagian lagi berbentuk bulat. Pada famili Hemiramphidae, rahang bawah panjang melebihi
rahang atas dengan sirip ekor bercabang dan bagian bawah lebih panjang. Warna punggung biru
kehijauan, bagian perut berwarna putih keperakan. Juga terdapat garis berwarna biru tua pada
bagian sisi tubuh. Nama lain: Kacangan, Loncong, Saku, Todak, Sindik, Sunduk, Sundoprono, Tracas,
Kacang-Kacang.
Habitat: sebagian besar merupakan jenis ikan Laut dan air payau; beberapa spesies ada yang
sampai menyebar ke sungai. Ikan Julung-Julung termasuk jenis ikan karnivor makanannya ikan-ikan
kecil, ditangkap secara terbalik (famili Hemiramphidae). Jenis dari famili Belonidae beberapa kali
dilaporkan melukai manusia, terutama pada saat malam hari ketika ikan tertarik pada lampu.
Perikanan: ikan ini bisa tertangkap dengan alat bagan yang dibantu dengan lampu. Jenis ikan
yang berukuran besar juga tertangkap dengan alat Gill net dan Pancing Apung dan Pancing Layang.
Pancing tersebut umumnya dilengkapi dengan umpan lure. Beberapa jenis ikan Julung-Julung bisa
mencapai ukuran 100 cm namun ada juga jenis yang tertangkap pada panjang < 10 cm.
Deskripsi spesies:
No Nama Latin Nama lokal Keterangan
1 Dermogenys pusilla (Kuhl & Wrestling Ukuran umum < 7cm; tertangkap dengan alat tangkap
van Hasselt, 1823) halfbeak, seines dan castnets; habitat: ditemukan di Sungai, anak
Jolong Sungai,jarang ditemukan di Laut; makanan: Cacing,
Crustaceans dan Insects; ditemukan: ditemukan di Jawa,
Borneo dan Sumatera
2 Hemiramphus archipelagicus Jumping Komersial, ukuran umum < 34cm; tertangkap dengan
(Collette & Parin, 1978) halfbeak alat tangkap Seines; habitat: disekitar dekat Pantai;
ditemukan di: Utara Sumatera, Laut Selatan Barat
Sumatera dan Laut Timor Indonesia.
3 Hemiramphus far (Forsskl, Blackbarred Komersial, ukuran umum 30cm; tertangkap dengan alat
1775) halfbeak, tangkap Seines, Gill Net dan Perangkap; habitat: di
Barred garfish perairan Pantai dari pulau besar dan di garis Pantai,
umumnya area yang kaya akan vegetation; makanan:
Alga Hijau dan Diatoms; ditemukan di Bali, Teluk
Maumere, Pulau Seribu, Pulau Bintan, Kepulauan
Sangalakki,Togean dan Kepulauan Banggai.
Karakteristik: badan memanjang seperti cerutu, moncong tumpul dan rahang bawah lebih
pendek dibanding rahang atas (posisi mulut subterminal). Antara sirip dada dan sirip perut terdapat
Scute (sisik keras yang bisa berfungsi untuk melindungi perut). Warna bagian punggung gelap dan
bagian perut biasanya transparan. Sering terdapat garis keperakan pada bagian sisi badan. Jenis yang
paling umum di Indonesia adalah Stolephorus spp. Nama lokal: Gunjing, Sampu Layang, Mangban,
Bilis, Gonjeng, Lawi Ayam, Ikan Putih, Bunga.
Habitat: Ikan teri termasuk jenis ikan Laut, beberapa juga hidup di perairan payau. Termasuk
jenis ikan pelagis dan bergerombol (schooling), ikan ini paling banyak menghuni wilayah dekat
pantai. Hampir semuanya termasuk jenis pemakan Plankton, namun ada beberapa spesies yang
carnivor.
Perikanan: Ikan Teri umumnya tertarik pada sinar lampu. Nelayan menggunakan tingkah laku
ini dengan menaruh lampu di atas Bagan. Selain Bagan, ikan ini juga ditangkap dengan menggunakan
Serok. Ikan ini ditangkap pada hampir seluruh wilayah di Indonesia dan sangat khas merupakan
perikanan skala kecil. Beberapa nelayan menangkap ikan Teri sebagai umpan pada perikanan Huhate
(Pole&Line). Ikan ini bisa mencapai panjang maksimum 50 cm, namun ukuran yang tertangkap
adalah < 15 cm.
Gambar 4.45 Morfologi umum ikan Teri (Engraulidae). Karakteristik utama ikan ini mempunyai
satu sirip punggung, sirip dada terletak di bagian bawah, sirip perut berada pada
bagian tengah bawah dari perut, terdapat scute di bagian depan dan belakang sirip
perut, ukuran relatif kecil (Foto: Labuan Bajo, Komodo Tim Resource Use TNC).
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No Nama Latin Nama lokal Keterangan
1 Coilia borneensis (Bleeker, Bornean Ukuran umum < 14,2cm; habitat: perairan Sungai atau
1852) grenadier Estuari, tetapi juga ada di Laut; ditemukan di
anchovy, Sumatera dan Kalimantan.
Gunjing
2 Coilia coomansi (Hardenberg, Cooman's Perikanan subsisten, ukuran umum < 12,3cm; habitat:
1934) grenadier di perairan pantai dan Estuari, tetapi sering berpindah
anchovy, Sampu ke Laut; ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.
laying
Karakteristik: badan memanjang berbentuk cerutu, tetapi secara melintang agak pipih
sedangkan bagian perut membulat. Sirip punggung dan sirip perut lebih dekat dengan ekor
dibdaningkan kepala. Terdapat scute antara sirip perut dan dubur. Pada ikan yang lebih muda,
terdapat garis keemasan pada sisi badan (warna tersebut semakin samar pada ikan dewasa). Warna
punggung hijau kebiruan, sedangkan perut berwarna keperakan. Jenis yang terdapat di Indonesia
adalah Dussumieria acuta dan D. elopsoides. Nama lokal: Tembang Jawa, Janggul, Tamban Bulat,
Tamban Buluh, Tamban Bines, Tembang Bines.
Habitat: termasuk ikan pelagis dengan penyebaran di sekitar Perairan Pantai. Sumatera, Utara
Jawa dan Kalimantan adalah daerah utama penanglapan ikan ini. Makanannya adalah Plankton.
Perikanan: Ikan Japuh lebih banyak tertangkap dengan alat Payang dibdaningkan Purse Seine
yang lebih banyak mengejar gerombolan ikan Layang, Lemuru dan Tembang. Biaya operasi Payang
relatif lebih rendah dibanding Purse Seine. Selain itu Japuh juga banyak ditangkap dengan
menggunakan Sero. Ikan Japuh bisa mencapai panjang 20 cm, dan lebih banyak tertangkap pada
ukuran 15 cm.
Gambar 4.46 Morfologi umum ikan Japuh (Clupeidae). Karakteristik utama ikan ini mempunyai
scute bentuk huruf-W pada dada, posisi sirip perut terletak di bagin tengah sirip
punggu (ditarik vertikal) (Sumber: Carpenter & Niem, 1999. The Living Marine
Resources of the Western Pacific).
Deskripsi spesies yang diduga ditemukan di Indonesia:
No Nama Latin Nama lokal Keterangan
1 Dussumieria acuta Rainbow Komersial tinggi, ukuran umum 15cm; tertangkap dengan
(Valenciennes, 1847) sardine, Japuh alat tangkap Seines, Gill Nets dan Trawls; ditemukan di Laut
utara Sumatera, Laut Selatan Barat Sumatera, Jawa dan
Laut Timur Indonesia.
2 Dussumieria elopsoides Slender Minor komersial, ukuran umum < 20cm; tertangkap dengan
(Bleeker, 1849) rainbow sardine alat tangkap Seines, Gill Nets dan Trawls; ditemukan di Laut
, Tamban-bines Selatan Barat sampai Laut Timor.