SDVGFDG
SDVGFDG
TENTANG
Nomor : /330/KDIVTLN/2011
Perjanjian ini dibuat di Jakarta, pada hari Senin, tanggal tiga bulan oktober tahun dua ribu
sebelas (03-10-2011), oleh dan antara:
I. PT PLN (Persero) beralamat di jalan Trunojoyo Blok M I/135 Jakarta 12160, dalam hal ini
diwakili oleh Roikhan, selaku Kepala Divisi Pengembangan SDM dan Talenta bertindak
untuk dan atas nama PT PLN (Persero), yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut
sebagai PIHAK PERTAMA;
II. ----------------------------------------------------, umur --------------, No KTP ------------------------
beralamat di ------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------
----------------------------------------------------- ----------------------------------------------------------
---------------------------------, bertindak untuk dan atas nama sendiri, yang selanjutnya dalam
Perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang jika sendiri-sendiri disebut PIHAK atau jika
bersama-sama disebut PARA PIHAK, menyatakan setuju dan sepakat untuk mengadakan
Perjanjian tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Tahun 2011 2012 dan Ikatan
Kerja Tahun 2012-2017, dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal-pasal sebagai
berikut:
Pasal 1
(1) Maksud diselenggarakannya Program Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Tahun 2011
2012 yang untuk selanjutnya disebut Diklat Prajabatan dan Ikatan Kerja Tahun 2012 2017
adalah sebagai bagian dari proses rekrutmen Pegawai dalam rangka mendapatkan tenaga
kerja yang memenuhi persyaratan kompetensi individu dan kebutuhan kompetensi jabatan
melalui pendidikan dan pelatihan kerja;
(2) Tujuan diselenggarakannya Diklat Prajabatan dan Ikatan Kerja Tahun 2012-2017 adalah
untuk menjamin kontinuitas ketersediaan tenaga kerja dalam mendukung usaha pencapaian
sasaran kinerja PHAK PERTAMA.
2
Pasal 2
Lingkup Perjanjian
(1) PIHAK PERTAMA memberikan Diklat Prajabatan kepada PIHAK KEDUA di lingkungan
kantor/lokasi/tempat bekerja PIHAK PERTAMA atau di tempat yang ditentukan oleh
PIHAK PERTAMA di seluruh Indonesia meliputi:
a. Kesamaptaan, Pengenalan Perusahaan dan Pembidangan di PT PLN (Persero) Pusat
Pendidikan dan Pelatihan dan atau Institusi Pendidikan yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA;
b. On the Job Training (OJT) di unit-unit PT PLN (Persero).
(2) PIHAK PERTAMA mengangkat PIHAK KEDUA yang telah lulus Diklat Prajabatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebagai pegawai PIHAK PERTAMA dan
menugaskan di lingkungan kantor/lokasi/tempat bekerja PIHAK PERTAMA atau di tempat
yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA di seluruh Indonesia dengan disertai suatu Ikatan
Kerja;
Pasal 3
(1) Diklat Prajabatan dilaksanakan untuk jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan
terhitung sejak tanggal 3 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 2 Oktober 2012.
(2) Ikatan Kerja sebagai Pegawai di unit-unit PT PLN (Persero) di seluruh Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) dilaksanakan selama 5 (lima) tahun terhitung
sejak PIHAK KEDUA diangkat sebagai pegawai oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
Waktu Kerja
(1) Waktu kerja bagi PIHAK KEDUA didasarkan pada jam kerja yang berlaku di unit tempat
dilaksanakannya Diklat Prajabatan dan tempat PIHAK KEDUA ditempatkan setelah lulus
Diklat Prajabatan.
(2) Dalam hal terdapat penugasan oleh Unit Kerja PIHAK PERTAMA untuk mengikuti jam
kerja bergilir yang diatur dalam 3 (tiga) shift PIHAK KEDUA wajib menjalankan dengan
memperhatikan ketentuan jumlah jam kerja yang berlaku di Perusahaan.
(3) Jam kerja selama mengikuti Diklat Prajabatan yang dilaksanakan oleh PT PLN (Persero)
Unit Pendidikan dan Pelatihan, diatur tersendiri sesuai dengan jadwal waktu serta tata tertib
pendidikan dan latihan.
3
Pasal 5
Pasal 6
(1) PIHAK KEDUA wajib mematuhi ketentuan yang berlaku di Perusahaan PIHAK PERTAMA
sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan lingkup Diklat Prajabatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 dengan sebaik-baiknya;
b. Mematuhi ketentuan waktu kerja yang telah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
4
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Selama mengikuti kewajiban Ikatan Kerja, hak dan kewajiban PIHAK KEDUA diberikan sesuai
ketentuan bagi Pegawai yang berlaku di institusi PIHAK PERTAMA.
Pasal 10
(1) Hasil-hasil Diklat Prajabatan baik dalam bentuk paper maupun hasil penelitian-penelitian
menjadi hak milik PIHAK PERTAMA.
(2) Dokumen-dokumen dan alat kerja yang digunakan untuk keperluan Diklat Prajabatan
dikembalikan kepada perusahaan PIHAK PERTAMA sesuai dengan daftar tanda terima
yang dibuat pada saat pelaksanaan Diklat Prajabatan.
(3) PIHAK KEDUA dilarang menyebarluaskan keluar Perusahaan, data-data dan informasi-
informasi yang diperoleh selama mengikuti Diklat Prajabatan ini, kecuali atas ijin tertulis
dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 11
(1) PIHAK PERTAMA menunjuk dan menetapkan Pegawai PT PLN (Persero) sebagai wakil
PIHAK PERTAMA yang bertindak untuk dan atas nama PIHAK PERTAMA dalam Diklat
Prajabatan, yang selanjutnya disebut sebagai MENTOR.
(2) MENTOR dan PIHAK KEDUA melakukan pertemuan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam 3 (tiga) minggu, untuk melakukan evaluasi kemajuan belajar dan menetapkan
program/target pada 3 (tiga) minggu yang akan datang.
(3) Pertemuan antara MENTOR dan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh MENTOR dan PIHAK KEDUA.
Pasal 12
Evaluasi
(1) PIHAK KEDUA selama melaksanakan Diklat Prajabatan akan dievaluasi oleh PIHAK
PERTAMA baik secara berkala maupun pada saat Diklat Prajabatan berakhir sesuai dengan
target kinerja yang telah ditentukan.
(2) Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi perilaku individu (soft
competence), kemampuan teknis (hard competence) dan kondisi kesehatan PIHAK KEDUA.
(3) Hasil penilaian PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat final dan
oleh karenanya PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan keberatan dalam bentuk apapun.
Pasal 13
6
(1) PIHAK KEDUA yang dievaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan dinyatakan
lulus, diangkat sebagai Pegawai oleh PIHAK PERTAMA dengan proyeksi jabatan yang
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA dan harus bersedia ditempatkan di unit kerja PIHAK
PERTAMA di seluruh Indonesia sesuai kebutuhan PIHAK PERTAMA;
(2) PIHAK KEDUA yang dievaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dan dinyatakan
tidak lulus, tidak dapat diangkat menjadi Pegawai Perusahaan PIHAK PERTAMA;
(3) PIHAK KEDUA yang telah diangkat sebagai Pegawai oleh PIHAK PERTAMA harus
menjalani wajib kerja di unit kerja PIHAK PERTAMA selama 5 (lima) tahun sejak diangkat
sebagai Pegawai dan bersedia ditempatkan diseluruh wilayah kerja PIHAK PERTAMA.
Pasal 14
Sanksi
(1) Apabila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran terhadap tata tertib dan atau lalai dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai Perjanjian, dikenakan sanksi disiplin berupa
Peringatan Tertulis oleh PIHAK PERTAMA.
(2) PIHAK KEDUA dapat dinyatakan tidak lulus dan tidak memenuhi syarat untuk diangkat
menjadi Pegawai, apabila setelah dijatuhi sanksi disiplin, masih melakukan pelanggaran
terhadap tata tertib dan atau lalai dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai Perjanjian
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1);
(3) Penjatuhan sanksi PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) dapat ditambah dengan tuntutan ganti rugi, apabila perbuatan
tersebut merugikan Perusahaan PIHAK PERTAMA.
(4) Dalam hal PIHAK KEDUA mengundurkan diri sebelum Diklat Prajabatan dan atau sebelum
Ikatan Kerja Tahun 2012 2017 berakhir atau melakukan pelanggaran disiplin yang
mengakibatkan diberhentikan atau mengundurkan diri sebelum Diklat Prajabatan atau Ikatan
Kerja Tahun berakhir, PIHAK KEDUA diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan
oleh Perseroan sebesar Rp. 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah).
(4) Penggantian seluruh biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) oleh PIHAK KEDUA
dapat dilakukan secara tunai dan sekaligus atau secara angsuran selama 6 (enam) bulan sejak
tanggal PIHAK KEDUA menyatakan mengundurkan diri atau tanggal Surat Pemberitahuan
dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA tentang kewajiban tersebut.
Pasal 15
Pemutusan Perjanjian
(1) PIHAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan Perjanjian secara sepihak, apabila:
a. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2)
dan ayat (3).
b. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 menyatakan PIHAK KEDUA
tidak lulus.
(2) Pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak menimbulkan kewajiban
PIHAK PERTAMA untuk memberikan ganti rugi dalam bentuk apapun kepada PIHAK
KEDUA.
7
(3) PIHAK KEDUA tidak akan melakukan tuntutan, gugatan, claim atau tindakan lainnya
kepada PIHAK PERTAMA yang disebabkan Pemutusan Perjanjian sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1).
(4) Pemberitahuan pemutusan Perjanjian harus disampaikan oleh PIHAK yang akan
memutuskan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelumnya.
(5) Apabila pada saat atau setelah dilakukannya pemutusan Perjanjian masih terdapat
kewajiban-kewajiban dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atau sebaliknya
yang belum diselesaikan, maka PARA PIHAK harus segera menyelesaikan kewajiban
tersebut dalam jangka waktu selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kerja;
(6) Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk tidak
memberlakukan ketentuan Pasal 1266 dan Pasal 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
(KUH Perdata).
Pasal 16
Berakhirnya Perjanjian
Pasal 17
Penyelesaian Perselisihan
(1) Dalam hal terjadi perselisihan, para pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara
musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila dengan cara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) perselisihan belum dapat
diselesaikan, PARA PIHAK sepakat menyelesaikannya di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan;
(3) Untuk segala akibat hukum yang akan timbul berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini,
PARA PIHAK sepakat untuk memilih domisili hukum yang tetap dan tidak berubah pada
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pasal 18
Ketentuan Lain
(1) Setiap perubahan dan atau penambahan ketentuan dalam Perjanjian ini hanya dapat
dilakukan atas kesepakatan PARA PIHAK;
(2) Setiap perubahan dan atau penambahan dituangkan secara tertulis dalam suatu Addendum
atau Amandemen yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini;
Demikan Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Jakarta pada hari,
tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut di atas dalam rangkap 2 (dua), masing-masing
8
mempunyai kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1
(satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA.
-------------------- ROIKHAN