Wahidin Saleh-Fkik PDF
Wahidin Saleh-Fkik PDF
SKRIPSI
WAHIDIN SALEH
NIM: 1111102000072
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Far)
WAHIDIN SALEH
NIM: 1111102000072
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Penulis
Halaman
Halaman
a. b.
Gambar 2.2 Contoh Penamaan amida (Fessenden, 1999)
a. b.
c.
Gambar 2.4
2.3 Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit bakteri menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang paling sering
menyerang paru-paru. Hal ini ditularkan dari orang ke orang melalui
droplet dari tenggorokan dan paru-paru orang dengan penyakit
pernapasan aktif. Pada orang yang sehat, infeksi Mycobacterium
tuberculosis sering tidak menimbulkan gejala, karena sistem
kekebalan tubuh seseorang bertindak sebagai "wall off" bakteri.
Gejala TB aktif paru seperti batuk, kadang-kadang dengan sputum
atau darah, nyeri dada, kelemahan, penurunan berat badan, demam
dan berkeringat di malam hari. Tuberkulosis bisa diobati dengan
program antibiotik enam bulan (WHO, 2015).
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama
menyerang penyakit parenkim paru (Brunner et al., 2002).
Diperkirakan sekitar sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberkulosis. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9
juta pasien TB baru dan 3 juta kematian akibat TB diseluruh dunia.
Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat TB
didunia, terjadi pada negara-negara berkembang. Demikian juga,
kematian wanita akibat TB lebih banyak dari pada kematian karena
kehamilan, persalinan dan nifas. Pada tahun 2013, 6,1 juta kasus TB
telah dilaporkan pada WHO, dari jumlah tersebut, 5,7 juta
merupakan pasien dengan diagnosis baru dan 0,4 juta lainnya telah
menjalani pengobatan. Pada tahun 2009, Indonesia merupakan
negara dengan pasien TB terbanyak ke-5 di dunia setelah India,
Cina, Afrika Selatan dan.Nigeria. Diperkirakan jumlah pasien TB di
Indonesia sekitar 5,8% dari total jumlah pasien TB didunia.
Diperkirakan, setiap tahun ada 429.730 kasus baru dan kematian
62.246 orang. Insidensi kasus TB BTA positif sekitar 102 per
100.000 penduduk. (Depkes RI 2011; WHO 2014).
2.5 Isoniazid
Isoniazid (Hydrazide Penisilamin, INH) telah digunakan
sebagai anti-tuberkulosis yang paling umum sejak pengakuan
tentang aktivitas klinisnya pada tahun 1952 (Robitzek et al., 1952).
Terdiri dari cincin piridin dan gugus hydrazide, INH adalah analog
nikotinamid, secara struktural terkait dengan obat anti-TB Etionamid
dan pirazinamid (Kolyva et al., 2012).
Ada dua struktur kimia asam amino, yaitu struktur yang tidak
bermuatan dan struktur ion pada pH fisiologis. Gugus karboksil
bersifat sebagai sebagai donor proton; gugus amino bersifat sebagai
akseptor proton; dan gugus R yang dikenal sebagai rantai samping
atau rantai cabang mempunyai sifat yang khas (Sumardjo, 2008).
Di alam, terdapat sekitar 300 jenis asam amino. Namun
ternyata hanya 20 asam amino yang secara alami merupakan bahan
pembangun protein. Asam amino pembangun atu penyusun protein
adalah alfa asam amino, yaitu asam amino yang gugus anionnya
terikat pada atom karbon alfa (Sumardjo, 2008).
Gambar 2.8 Koefisien Partisi dan Distribusi senyawa terion dan tak terion
(ChemAxon, 2014)
2.9.2 Parameter Elektronik
Ada tiga jenis sifat elektronik yang digunakan dalam
HKSA model LFER Hansch, yaitu:
a. Pengaruh berbagai substituent terhadap reaktivitas
bagian molekul yang tidak mengalami perubahan.
Penetapannya menggunakan perhitungan orbital
molekul, contoh : tetapan Hammet
b. Sifat elektronik yang berkaitan dengan tetapan
ionisasi (pKa) dan berhubungan bentuk terionkan dan
tak terionkan dari suatu senyawa pada pH tertentu.
Penetapannya menggunakan persamaan Handerson-
Hasselbach.
c. Sifat oksidasi-reduksi atau reaktivitas senyawa.
Penetapannya menggunakan perhitungan mekanika
kuantum dari energi orbital (Siswandono, 2008).
Energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital)
dan energi LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital)
merupakan deskriptor yang sangat populer dalam kimia
kuantum. Orbital-orbital ini memainkan peran yang sangat
penting dalam menentukan berbagai reaksi kimia dan dalam
penentuan celah pita elektronik.
2.11.4 MarvinSketch
MarvinSketch merupakan aplikasi mendesain gambar struktur
yang didirikan oleh ChemAxon, perangkat lunak yang
dikembangkan untuk bioteknologi dan farmasetikal industry.
MarvinSketch adalah perangkat chemical drawing berbasis Java
yang memungkinkan membuat dan mengedit molekul dalam
berbagai format file (DBM et al., 2014).
2.11.5 Autodock
Autodock merupakan sebuah perangkat lunak yang dibangun
untuk melakukan suatu prosedur dalam rangka memprediksi
interaksi sebuah molekul kecil dari suatu senyawa dengan molekul
target.
2.11.7 Pymol
Pymol adalah program visualisasi molekuler yang diciptakan
oleh Warren Lyford DeLano. Pymol memberikan kualitas gambar
tiga dimensi yang baik dari molekul kecil dan makromolekul
seperti protein.
Pymol merupakan salah satu program visualisasi yang
digunakan untuk memahami suatu struktur biologi dan dapat
menampilkan gambar tiga dimensi yang berkualitas dan mampu
menyajikan tampilan struktur dalam beberapa warna dari suatu
molekul kecil maupun makromolekul seperti protein. Visualisasi
sangatlah penting untuk lebih memahami dan mendalami struktur
suatu molekul (DeLano & Bromberg, 2004).
2.11.8 LigPlot
Program Ligplot secara otomatis menghasilkan skema
gambaran 2-D dari interaksi kompleks protein-ligan dari input file
standar Protein Data Bank. Hasil Output yang diberikan berupa
warna, atau hitam-putih, file PostScript memberikan representasi
sederhana dan informatif tentang interaksi antarmolekul dan
kekuatan interaksinya, termasuk ikatan hidrogen, interaksi
hidrofobik dan aksesibilitas atom. Program ini sepenuhnya secara
umum digunakan untuk ligan apapun dan juga dapat digunakan
untuk menunjukkan jenis interaksi protein dan asam nukleat
(Wallace et al., 1994).
3.2. Alat
3.2.1. Perangkat Keras
Notebook Asus (X44C series) dengan spesifikasi Intel
celeron CPU (B800 @ 1.50GHz (2 CPUS), ~1.50 GHz), RAM
(Random Access Memory) 2.00 gigabyte, dan Graphic Card (Intel
HD Graphics Family) 784 MB. Notebook terhubung dengan
AC/DC adapter dan terkoneksi internet.
3.3. Bahan
3.3.1. Struktur molekul tiga dimensi enzim Inh A Mycobacterium
tuberculosis
Struktur tiga dimensi enzim Inh A diunduh dari Bank Data
Protein melalui situs http://www.rcsb.org/pdb. Makromolekul
protein yang dipilih adalah enzim Inh A pada Mycobacterium
tuberculosis yang didapat dari metode X-ray Diffraction dengan
resolusi 2,70 . Identitas makromolekul tersebut adalah 1ENY
dengan format .pdb.
1 S1 485
Cinamic acid
2 S2 270
3,4-methylenedioxycinnamic acid
3 S3 312
3-Coumaric acid
4 S4 366
2-O-prenylcoumaric acid
5 S6 258
4-O-prenylcoumaric acid
6 S7 86.1
4-O-geranylcoumaric acid
7 S8 66.8
Methyl 3-O-Prenylcoumarate
8 S9 172
Methyl 4-O-Prenylcoumarate
9 S10 81.2
Methyl 2-Coumarate
10 S12 112
Caffeic aldehyde
11 S13 154
2-Coumaric acid
12 S14 122
Methyl 4-Coumarate
13 S15 224
3-O-prenylcoumaric acid
14 S16 127
Tabel 4.2 Data Training sets Tabel 4.3 Data test sets
1 S1 485 1 S4 366
2 S2 270 2 S3 312
3 S6 258 3 S16 172
4 S15 224 4 S14 122
5 S9 172 5 S7 86.1
6 S13 154
7 S12 112
8 S10 81.2
9 S8 66.8
log(1/MIC) = -14.130+0.251(logD)-0.693(EH)-3.027(EL)-0.068(MD)+0.044(HI)-
1
1.364(RI)+0.294(MR)
2 log(1/MIC) = -18.7+0.298(logD)-1.22(EH)-2.812(EL)+0.034(HI)-1.106(RI)+0.243(MR)
3 log(1/MIC) = -19.106+0.302(logD)-1.226(EH)-2.828(EL)-1.083(RI)+0.265(MR)
Keterangan: EH = energi HOMO, EL = energi LUMO, MD = momen dipole, HI =
Harary Index, RI = Randic Index, MR = Molar refractivity
Dari tabel 4.7 diketahui nilai PRESS yang terkecil atau mendekati
0 adalah model 2 yaitu 0,009. Nilai PRESS yang kecil menandakan
aktivitas prediksi dari suatu persamaan HKSA mendekati aktivitas
eksperimen. Untuk memvalidasi lagi model persamaan yang terpilih,
maka dilakukan uji diluar data senyawa pembuat persamaan HKSA
yaitu pada data test sets.
Sebanyak 5 data tes sets yang digunakan dihitung data deskriptor
terpilih dari persamaan model 2 dan 3, yaitu; Log D, energi HOMO,
energi LUMO, Harary Index, Randic Index, dan Molar refractivity.
Setelah semua data deskriptor terkumpul, maka dilakukan
perhitungan aktivitas yaitu nilai Log 1/MIC prediksi senyawa tes set
menggunakan persamaan model 2 dan 3 untuk mendapat nilai RMSD
(root mean square deviation) terkecil, dengan membandingkannya pada
Log 1/MIC eksperimen senyawa tes set. Perhitungan RMSD dengan
rumus:
Tabel 4.9 Nilai RMSD Model persamaan 2 dan 3 pada test set
Kode Log(1/MIC) Log(1/MIC) prediksi
Senyawa eksperimen Model 2 Model 3
S4 -2.563 -2.633 -2.671
S3 -2.494 -2.533 -2.775
S16 -2.236 -2.255 -2.263
S14 -2.086 -2.481 -2.526
S7 -1.935 -2.692 -2.684
Nilai RMSD 0.384 0.411
0
-3 -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0
-0.5
-1
Log (1/MIC)
-1.5
R = 0.9843 prediksi
-2
-2.5
-3
Gambar 4.1 Grafik korelasi perbandingan Log (1/MIC) eksperimen dan Log (1/MIC)
prediksi dengan model persamaan HKSA 2 pada 9 senyawa training sets.
(2E)-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-
1 Amida_1
enamide
(2E)-N-hydroxy-3-(4-
2 Amida_2
methoxyphenyl)prop-2-enamide
(2E)-3-(4-methoxyphenyl)-N-methylprop-
3 Amida_3
2-enamide
(2E)-3-(4-methoxyphenyl)-N,N-
4 Amida_4
dimethylprop-2-enamide
(2E)-N-(hydroxymethyl)-3-(4-
5 Amida_5
methoxyphenyl)prop-2-enamide
(2E)-N,N-bis(hydroxymethyl)-3-(4-
6 Amida_6
methoxyphenyl)prop-2-enamide
(2E)-N-(2-hydroxyethyl)-3-(4-
7 Amida_7
methoxyphenyl)prop-2-enamide
(2E)-N,N-bis(2-hydroxyethyl)-3-(4-
8 Amida_8
methoxyphenyl)prop-2-enamide
(2E)-N-benzyl-3-(4-methoxyphenyl)prop-
9 Amida_9
2-enamide
ethyl (2E)-3-(4-aminophenyl)prop-2-
10 Amida_10
enoate
(2E)-N,N-dibenzyl-3-(4-
11 Amida_11
methoxyphenyl)prop-2-enamide
ethyl (2E)-3-(4-hydroxyphenyl)prop-2-
12 EPHS
enoate
Tabel 4.12 Data aktivitas prediksi sample sets menggunakan persamaan HKSA 2
Kode MIC prediksi
No. log(1/MIC)
Senyawa (M)
1 Amida_11 2.122 0.008
2 Amida_9 -0.916 8.249
3 EPHS -2.466 292.434
4 Amida_2 -2.779 601.082
5 Amida_4 -3.401 2518.767
6 Amida_1 -3.548 3530.954
7 Amida_3 -3.586 3856.257
8 Amida_5 -3.655 4519.205
9 Amida_10 -3.662 4587.203
10 Amida_6 -3.870 7410.952
11 Amida_7 -3.935 8619.499
12 Amida_8 -4.269 18581.125
Keterangan: MIC EPMS = 485 M
Dari tabel diatas dapat dilihat 3 senyawa yang memiliki nilai MIC
terkecil bila dibandingkan dengan EPMS, yaitu Amida_11, Amida_9,
dan EPHS. Prediksi aktivitas pada senyawa amida_11 adalah 0,008 M,
amida_9 adalah 8,249 M, dan EPHS adalah 292,434 M. Bila dilihat
dari data deskriptor yang berpengaruh terhadap aktivitas, pada
amida_11 terdapat deskriptor yang memiliki nilai yang besar yaitu Log
D, Harary index, Randic index, dan Molar refractivity. Hal ini
berbanding lurus dengan persamaan yang digunakan, semakin besar
deskriptor Log D, Harary index, dan Molar refractivity, aktivitas
semakin besar (MIC kecil).Walaupun nilai randic index senyawa
amida_11 besar yang seharusnya kecil, hal ini tidak terlalu berpengaruh
dan juga untuk nilai deskrptor lainnya tidak terlalu berbeda nilainya
dengan deskriptor senyawa lain. Pada amida_9 sama seperti dengan
senyawa amida_11 deskriptor yang memiliki nilai terbesar adalah Log
D, Harary index, Randic index, dan Molar refractivity.
EPMS EPHS
Amida_9 Amida_11
Gambar 4.2 Perbandingan Struktur EPMS, EPHS, Amida_9, dan Amida_11
1 Amida_1
(2E)-N-hydroxy-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-enamide
2 Amida_2
(2E)-3-(4-methoxyphenyl)-N-methylprop-2-enamide
3 Amida_3
(2E)-3-(4-methoxyphenyl)-N,N-dimethylprop-2-enamide
4 Amida_4
(2E)-N-(hydroxymethyl)-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-enamide
5 Amida_5
(2E)-N,N-bis(hydroxymethyl)-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-
enamide
6 Amida_6
(2E)-N-(2-hydroxyethyl)-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-enamide
7 Amida_7
(2E)-N,N-bis(2-hydroxyethyl)-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-
enamide
8 Amida_8
(2E)-N-benzyl-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-enamide
9 Amida_9
ethyl (2E)-3-(4-aminophenyl)prop-2-enoate
10 Amida_10
(2E)-N,N-dibenzyl-3-(4-methoxyphenyl)prop-2-enamide
11 amida_11
ethyl (2E)-3-(4-hydroxyphenyl)prop-2-enoate
12 EPHS
Isoniazid
13 INH
Dari tabel 4.14 nilai Gbind tiga senyawa terkecil adalah senyawa
dengan kode Amida_11, Amida_9, dan Amida_2, dengan nilai energi
-9,4 kcal/mol, -8,4 kcal/mol, dan -7,2 kcal/mol. Nilai Gbind kecil
menandakan bahwa konformasi yang terbentuk antara ligan dengan
makromolekul merupakan kompleks yang stabil. Selain itu, bisa dilihat
bahwa isoniazid yang merupakan kontrol positif pada docking memilki
nilai Gbind besar yaitu -6, hal ini membuktikan bahwa isoniazid
memang harus berikatan dengan NADH untuk membentuk konformasi
yang stabil dengan enzim Inh A.
Amida_11
Amida_9
Amida_2
Penambatan
HKSA
No. Struktur molekuler
Gbind (Kcal/mol) MIC prediksi (M)
1 Amida_11 -9.4 0.008
2 Amida_9 -8.4 8.249
3 Amida_2 -7.2 601.082
4 Amida_7 -7.1 8619.5
5 Amida_5 -6.9 4519.21
6 Amida_3 -6.7 3856.26
7 Amida_1 -6.6 3530.95
8 Amida_4 -6.6 2518.77
9 Amida_8 -6.5 18581.1
10 Amida_6 -6.4 7410.95
11 Amida_10 -6.1 4587.2
12 EPHS -6.1 292.434
5.1 Kesimpulan
a. Hasil analisa hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA) pendekatan
Hansch, deskriptor yang mempengaruhi aktivitas anti-tuberkulosis adalah
LogD, energi HOMO, energi LUMO, Randic Index, Harary Index, dan
Molar refractitvity. Dengan persamaan:
Log(1/MIC) = -18.7 + 0.298(logD) -1.22(Energi HOMO) - 2.812(Energi
LUMO) + 0.034(Harary Index) - 1.106(Randic Index) + 0.243(Molar
Refractivity).
b. Hasil penambatan molekuler dan persamaan HKSA, senyawa dengan
kode amida_11 yaitu ((2E)-N,N-dibenzyl-3-(4- methoxyphenyl)prop-2-
enamide) memiliki nilai Gbind terendah yaitu, -9,4 dengan MIC prediksi
0,008 M.
5.2 Saran
Hasil data aktivitas anti-tuberkulosis (MIC) yang didapat merupakan nilai
prediksi yang dilihat dari sifat fisika-kimia senyawa dan penambatan
molekuler pada enzim Inh A Mycobacterium tuberculosis. Sehingga
dibutuhkan pengujian lebih lanjut seperti uji in-vitro dan in-vivo terhadap
senyawa Amidasi EPMS dengan aktivitas anti-tuberkulosis terbaik.
Katzung, Bertram G. (2004) Farmakologi Dasar dan Klinik edisi 4. Alih bahasa :
Staf Dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Jakarta : EGC.
Kolyva, A.S., Karakousis, P.C. (2012). Old and New TB Drugs: Mechanisms of
Action and Resistance . USA: Johns Hopkins University Center for
Tuberculosis Research Baltimore, M.D.,
Kubinyi, H. (1993). QSAR: Hancsh Analysis and Related Approaches, VCH
Verlaggesellschaft, Wienhem.
Lakshmanan et al, (2011). Ethyl pmethoxycinnamate isolated from a traditional
anti-tuberculosis medicinal herb inhibits drug resistant strains of
Mycobacterium tuberculosis in vitro. Fitoterapia. In Press, Corrected
Proof.
Mukesh, B., & Rakesh, K. (2011). Molecular Docking : A Review. IJRAP.
Nofriyanda. (2010). Analisis Molekuler Pada Proses Resistensi Mikrobakterium
tuberculosis terhadap Obat-Obat Anti Tuberkulosis. Bagian Pulmonologi
dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNAND dan RS.DR.M.DJAMIL
PADANG.
Patrick, G. (2001). Instant Notes in Medicinal Chemistry. Oxford: BIOS Scientific
Publisher.
Poeloengan, M, I. Komala and S.M. Noor ( 2007). Bahaya dan Penanganan
Tuberculosis.Lokakarya Nasional Zoonosis . Balai Penelitian Veteriner
Bogor.
Rifai, et al. (2014). Kajian HKSA Senyawa Turunan Deoksibenzoin terhadap
Aktivitas Antioksidan Menggunakan Analisis Regresi Multilinier. Indo. J.
Chem. Sci. 3 (3) (2014) Indonesian Journal of Chemical Science.
Robitzek, E. H. and I. J. Selikoff (1952). "Hydrazine derivatives of isonicotinic
acid (rimifon marsilid) in the treatment of active progressive caseous-
pneumonic tuberculosis; a preliminary report." Am Rev Tuberc 65(4):
402-428.
Siswandono, (2008). Kimia Medisinal edisi 2 cetakan 2 jilid 1. Surabaya:
Airlangga University Press.
Pemilihan dan
Pemilihan dan Perhitungan Pemilihan dan
Perhitungan
deskriptor Perhitungan deskriptor
deskriptor
Persamaan HKSA
Penyiapan struktur molekul enzim InhA, dengan Penyiapan struktur ligan. Ligan yang
v
mengunduh struktur dari Bank Data Protein digunakan adalah struktur senyawa
(http://www.rcsb.org/pdb/). amidasi EPMS. Struktur 3D dibuat dengan
program MarvinSketch, simpan dalam
format .pdb
Analisis hasil pada nilai log.txt dan visualisasi hasil pada out.pdbqt dengan program Pymol serta
Ligplot
Struktur yang telah dibuat kemudian ditambahkan atom hidrogen dengan cara:
buildadd H & model buildklik kiri
2.9 Rekapitulasi Data Deskriptor Training dan Test sets pada Microsoft excel
Setelah semua data training set telah di input ke dalam program SPSS, kemudian pilih
analyzeRegressionLinierakan muncul tampilan pada gambar disamping.
Masukkan data dependent variabel: Log(1/MIC) dan Independent variabel:7 data
deskriptorganti method: BackwardOk
Variables
Model Entered Variables Removed Method
1 Molar_Refractivit
y, MomenDipole,
LogD, E_LUMO,
. Enter
E_HOMO,
Harary_Index,
a
Randix_Index
Model Summary
d
ANOVA
Total .597 8
b
2 Regression .588 6 .098 21.179 .046
Total .597 8
c
3 Regression .583 5 .117 24.906 .012
Total .597 8
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Nilai Ftabel model persamaan 1 (lingkaran merah), nilai Ftabel model persamaan 2
(lingkaran biru), dan nilai Ftabel model persamaan 3 (lingkaran hijau)
Pada cell K3, ketik persamaan HKSA yang sudah tervalidasi (persamaan HKSA 2)
seperti pada lingkaran warna merahUbah deskriptor yang digunakan sesuai letak cell-
nyakemudian enterdrag kebawah cell K3 untuk melihat data Log(1/MIC)prediksi
senyawa lain
Enzim Inh A di unduh dari situs http://www.rcsb.org/pdb/, dengan kode 1ENY. Data
enzim yang di dunduh adalah dalam bentuk 3D dengan format .pdb.
Pilih
editHydrogenAddall
hydrogenOk
Pilih GridMacromolecule
Choose pilih 1ENYselect
moleculeSave as
1ENY.pdbqt
3.5 Konversi format ligan (sampel uji) menjadi .pdb dengan Open Babel
Pada input format pilih kemudian dipilih ligan yang akan digunakan. Pada output
format, pilih kemudian pilih destinasi tempat menyimpan. Pastikan format dalam
bentuk .pdb. Klik Convert
3.6 Optimasi number of active torsion pada ligan dengan program Autodock
tools
Masuk kedalam folder vina cd C:\vina enterketik: vina -config conf.txt -log
log.txtenter.
Akan muncul file baru log.txt dan out.pdbqt. Log.txt merupakan hasil nilai Gbind dan
out.pdbqt visualisasi hasil docking ligan dengan makromolekul
1. Isoniazid
Ligplot Pymol Nilai RMSD
2. Amida_11
Ligplot Pymol Nilai RMSD
3. Amida_9
Ligplot Pymol Nilai RMSD
4. Amida_2
Ligplot Pymol Nilai RMSD
5. Amida_7
Ligplot Pymol Nilai RMSD
6. Amida_5
Ligplot Pymol Nilai RMSD
7. Amida_3
Ligplot Pymol Nilai RMSD
8. Amida_1
Ligplot Pymol
9. Amida_4
Ligplot Pymol Nilai RMSD
10. Amida_8
Ligplot Pymol Nilai RMSD
11. Amida_6
Ligplot Pymol Nilai RMSD
12. Amida_10
Ligplot Pymol Nilai RMSD
13. EPHS
Ligplot Pymol Nilai RMSD