I. Latar belakang
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai
STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi
melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial
budaya dan perilaku penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di
sembarang tempat, khususnya ke badan air yang juga digunakan untuk
mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya.
Dalam kegiatan pelatihan STBM terdapat kegiatan pemicuan langsung
ke masyarakat yang dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap peserta
mempunyai peran masing-masing, ada yang ditunjuk sebagai fasilitator,
penjaga situasi, menyiapkan alat-alat untuk pemetan dan ada yang mencatat
hasil dari masyarakat yang terpicu. Kerjasama tim dalam hal ini sangat
dibutuhkan. Setelah ada masyarakat yang terpicu mereka diminta untuk
membuat komitmen kapan akan mulai membangun dan kapan rencana
selesai pekerjaan. Semua direncanakan dan ditentukan oleh masyarakat itu
sendiri mulai dari bentuk dan lokasi jamban. Monitoring rutin selanjutnya juga
dilaksanakan oleh petugas sanitarian bersama lintas sektor di wilayah kerja
masing-masing.
Kegiatan pemicuan stop buang air besar sembarangan merupakan
salah satu kegiatan pokok yang ada di puskesmas. Sebagaimana tertuang
dalam kebijakan mutu puskesmas yaitu :
VISI : Menjadikan Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai pilihan
utama masyarakat menuju Kecamatan Cimanggu yang sehat dan mandiri.
MISi :
1. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu.
2. Memberdayakan seluruh komponen masyarakatdalam bidang
kesehatan
3. Meningkatkan manajemen internal dan kerjasama lintas sektoral
II. Tujuan
a. Tujuan umum
Memastikan komitemen perubahan perilaku para natural leader pasca
pemicuan, dan melakukan pendampingan dari para lintas sektor kepada
natural leader.
b. Tujuan khusus
1. Memastikan kegiatan pemicuan sesuai rencana
2. Melakukan pendampingan pemicuan
3. Memastikan komitmen perubahan perilaku masyarakat yang terpicu.
V. Sasaran
Sasaran kegiatan pemicuan adalah para lintas sektor/ stickholder di 8 desa (
1 desa calon penerima Pamsimas dan 1 replikasi)
Lintas sektor dimaksud, atl ; Kades/Lurah, Kadus, Aparat Desa, Toga, PKK
dll.
IX. Biaya
Biaya kegiatan dengan rincian sesuai dengan DPA BOK di masing- masing
puskesmas.