Tugas Agama Kristen Protestan
Tugas Agama Kristen Protestan
2. Definisi bagi agama Kristen dan penjelasan singkat dengan menggunakan kata-
kata sendiri mengenai perbedaan agama Kristen dengan agama-agama lain.
Agama Kristen adalah agama didasarkan kepada apa yang dinyatakan Allah
lewat kesaksian dalam Alkitab, dan pengajaran keselamatannya didasarkan kepada
pekerjaan penyelamatan Yesus Kristus.
Perbedaan antara agama Kristen dengan agama lainnya adalah bahwa agama
Kristen adalah sebuah agama penyataan. agama Kristen sebagai agama pernyataan
memakai konsep dimana hal mengenai siapa dan seperti apakah Allah itu dinyatakan
oleh Allah sendiri. Kita dapat melihat pernyataan Allah ini di dalam Alkitab. Alkitab
mengandung perkataan-perkataan Allah tentang diri-Nya dan kehendak-Nya bagi kita.
Sedangkan pada agama non-pernyataan keberadaan Tuhan bersumber dari pemikiran
manusia sendiri. Awalnya, agama-agama primitif (misalnya agama Yunani Kuno)
sering menggambarkan Allah atau para dewa memiliki sifat seperti manusia seperti
saling bermusuhan dll. Kemudian manusia mulai berfikir memakai logika manusia
bahwa tentulah Allah atau para dewa bukan seperti manusia tetapi berada di luar
manusia dan memiliki kemampuan jauh di atas manusia. Maka tersiratlah di benak kita
penggunaan bahwa keberadaan Allah bersumber dari pemikiran manusia sendiri.
Bagaimana mungkin manusia yang terbatas dapat mengenali Allah yang tak terbatas
kecuali jika Allah sendiri yang menyatakan diri-Nya kepada manusia.
3. Refleksi singkat dan praktis tentang peranan agama dalam pembentukan dan
pengembangan kepribadian mahasiswa Kristen.
Peran agama dalam pembentukan dan pengembangan kepribadian mahasiswa
Kristen adalah kita sebagai mahasiswa dapat lebih mengerti mana hal baik dan mana hal
buruk sehingga kita dapat menerapkannya dalam studi kita di kampus, misalnya disaat
ujian ada soal yang sangat sulit dan disaat itu pula ternyata ada kesempatan untuk
melakukukan kecurangan mencontek. Disaat seperti itulah kita sebagai mahasiswa
mulai berpikir apakah akan jujur atau tidak, apakah hanya demi suatu nilai kita rela
melepas norma agama yang sudah kita tanam dalam hati kita sejak dulu, dan melakukan
dosa. Apabila kita jujur, itu menunjukkan kepribadian kita sudah semakin berkembang
menjadi lebih baik. Kemudian dengan adanya agama, kita sebagai mahasiswa bisa lebih
mengasihi sesama kita atupun lingkungan, sama seperti halnya Tuhan kita Jesus Kristus
yang sangat begitu mengasihi kita hingga rela mati demi menebus segala dosa-dosa
kita.peran agama sangatlah penting untuk membimbing kita sebagai mahasiswa Kristen
agar kita tahu membedakan perilaku yang mana yang baik dan yang mana yang buruk,
perilaku yang mana yang sesuai dengan firman Tuhan, dan perilaku yang mana yang
mencerminkan sikap seorang Kristen sejati. Sekiranya dengan memiliki agama terutama
agama Kristen, para mahasiswa Kristen dapan menjadi garam dan terang dunia
2. Penjelasan yang singkat dan sistematis tentang konsep yang salah mengenai
Allah Tritunggal sejak masa sebelum sampai sesudah Reformasi.
Pada masa sebelum dan sesudah Reformasi terdapat banyak konsep-konsep yang salah
mengenai Allah Tritungal. Contoh-contohnya pada sebelum Reformasi antara lain:
a. Tertulianus membedakan Oknum I dan Oknum II dalam derajat, artinya Anak lebih
rendah derajatnya dari Bapa.
b. Origenes dalam perkataannya bahwa Anak lebih rendah dari Bapa dan Roh Kudus
lebih rendah dari Anak dan Bapa karena Anak adalah ciptaan Bapa, dan Roh Kudus
ciptaan Bapa dan Anak.
c. Arians yang dipengaruhi Origenes menyangkali keilahian Anak dan Roh Kudus.
d. Kaum Monarchis : keberadaan dan keilahian Anak hanyalah sekedar penjabaran dan
cara penampilan yang berbeda dari Bapa
Dinamik Monarchis : Yesus Kristus adalah manusia semata dan Roh Kudus
bukan Oknum atau pribadi tetapi hanya pengaruh atau semangat ilahi.
Modalistik Monbarchis : ketiga Oknum Allah adalah 3 mode manifestasi yang
berbeda-beda dari Allah dan ada yang melalaikan kesatuan Allah.
Kesalahan-kesalahan mengenai pendapat atau konsep ini mendorong gereja(pada abad
4) untuk menemukan rumusan yang benar. Maka, dilakukan sidang gereja di Nicea dan
Konstantinopel bahwa hanya ada satu Allah dan bahwa Anak dilahirkan(berasal) dari
substansi Bapa, karena itu Anak sederajat dengan Bapa, dan Roh Kudus juga sederajat
dengan Bapa dan Anak. Namun, kesalahpahaman tentang doktrin ini muncul kembali
sesudah masa Reformasi, contohnya antara lain :
a. Golongan Arminians, yang demi menegaskan kesatuan Allah malah cenderung
merendahkan Oknum II dan Oknum III.
b. Golongan Lutheran(Hegel dan Scheleimacher). Mereka mengikuti modalisme.
c. Karl Barth. Ia menerima adanya ketiga oknum. Allah Tritunggal dan tidak
merendahkan oknum lain, tetapi penjelasannya belum mencakup segi keesaan dan
ketigaan dari Allah Tritunggal.
Implikasi praktisnya :
a. Kepercayaan dan penyembahan jangan hanya kepada Bapa dan Anak saja tetapi juga
kepada Roh Kudus.
b. Kepercayaan kepada kuasa Allah atas manusia yng tak dapat dibatasi oleh apapun.
c. Roh Kudus kita jadikan dasar pengharapan bagi orang percaya bahwa Dia akan
membaharui segala sesuatu sehingga terbentuk langit dan bumi yang baru. Pengharapan
ini tidak boleh diresponi secara pasif, tetapi dengan aktif yaitu dengan partisipasi dalam
pembenahan tatanan sosial-politik-ekonomi pada masa kini.