Anda di halaman 1dari 11

Penerapan Sarbanes-Oxley dalam Akuntanbilitas

Perusahaan

KELOMPOK

MARLINA (A311 08 926)


ANDI MARDUATI (A311 08 955)
DEWI SARTIKA RIDWAN (A311 08 957)
MUH ZULFIQAR (A311 08 977)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011
A. LATAR BELAKANG SARBANES OXLEY
Sarbanes-Oxley (Sarbanes-Oxley Act of 2002, Public Company Accounting
Reform and Investor Protection Act of 2002) atau kadang disingkat SOx atau Sarbox
adalah hukum federal Amerika Serikat yang ditetapkan pada 30 Juli 2002 sebagai
tanggapan terhadap sejumlah skandal akuntansi perusahaan besar yang termasuk di
antaranya melibatkan Enron, Tyco International, Adelphia, Peregrine Systems dan
WorldCom.
Skandal-skandal yang menyebabkan kerugian bilyunan dolar bagi investor
karena runtuhnya harga saham perusahaan -perusahaan yang terpengaruh ini
mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap pasar saham nasional. Akta yang
diberi nama berdasarkan dua sponsornya, Senator Paul Sarbanes and Representatif
Michael G. Oxley, ini disetujui oleh Dewan serta disahkan menjadi hukum oleh
Presiden George W. Bush.
Perundang-undangan ini menetapkan suatu standar baru dan lebih baik bagi
semua dewan dan manajemen perusahaan publik serta kantor akuntan publik
walaupun tidak berlaku bagi perusahaan tertutup. Akta ini terdiri dari 11 judul atau
bagian yang menetapkan hal - hal mulai dari tanggung jawab tambahan Dewan
Perusahaan hingga hukuman pidana. Sarbox juga menuntut Securities and Exchange
Commission (SEC) untuk menerapkan aturan persyaratan baru untuk menaati hukum
ini.
Perdebatan mengenai untung rugi penerapan Sarbox masih terus terjadi. Para
pendukungnya merasa bahwa aturan ini diperlukan dan memegang peranan penting
untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pasar modal nasional dengan
antara lain memperkuat pengawasan akuntansi perusahaan. Sementara para
penentangnya berkilah bahwa Sarbox tidak diperlukan dan campur tangan
pemerintah dalam manajemen perusahaan menempatkan perusahaan - perusahaan AS
pada kerugian kompetitif terhadap perusahaan asing. Sarbox menetapkan suatu
lembaga semi pemerintah, PCAOB, yang bertugas mengawasi, mengatur,
memeriksa, dan mendisiplin kan kantor-kantor akuntan PCAOB : U.S Public
Company Accounting Oversight Board dalam peranan mereka sebagai auditor
perusahaan publik. Sarbox juga mengatur masalah-masalah seperti kebebasan
auditor, tata kelola perusahaan, penilaian pengendalian internal, serta pengungkapan
laporan keuangan yang lebih dikembangkan.
Mengapa dampaknya cukup luas? Karena kepatuhan SOA tidak hanya bagi
perusahaan AS mapun Non-AS yang tercatat di bursa saham AS, melainkan
kepatuhan secara parsial juga dituntut dari setiap perusahaan, baik AS maupun Non -
AS, yang ingin berbisnis dengan perusahaan atau anak perusahaan yang tercatat di
bursa saham AS.
Terdapat 2 (dua) section dari Sarbanes-Oxley Act of 2002 yang mewajibkan
pengungkapan terbaru mengenai efektivitas sistem internal control dari sebuah
entitas (perusahaan). Pertama, section 302, yang mewajibkan CEO dan CFO
mengevaluasi design dan efektivitas dari sistem internal control perusahaan secara
periode kuartal laporan (setiap 3 bulan). Kedua, section 404; mewajibkan annual
audit untuk mereview dan evaluasi atas manajemen internal-control yang harus
direview dan diattest oleh KAP yang mengaudit laporan keuangan tahunan
perusahaan.
Pada dasarnya SOA ditujukan kepada perusahaan publik yang terdaftar dalam
bursa saham. Namun juga dapat diterapkan pada perusahaan non-publik. Karena
Dalam SOA diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan pembaharuan governance
yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih banyak mengenai informasi
keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai manajemen, kode etik bagi
pejabat di bidang keuangan, pembatasan kompensasi eksekutif, dan pembentukan
komite audit yang independen.
Perusahaan sangat perlu Sarbanes Oxley untuk menunjukkan kepada
masyarakat bahwa perusahaan tersebut tidak ada unsur Fraud (manipulasi)
didalamnya khususnya pada perusahaan publik yang harus mempunyai kepercayaan
terhadap masyarakat. Sarbnes Oxley Act juga meningkatkan perlindungan bagi
pegawai karena SOA mewajibkan semua perusahaan public untuk membuat suatu
system pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai untuk melaporkan terjadinya
penyimpangan. Sistem pelaporan hotlines ini akan mendorong para pegawai untuk
melaporkan karena mereka merasa aman dari tindakan pembalasan dari yang
dilaporkan, dan inilah elemen penting dan kritis bagi program pencegahan frauds
(manipulasi).
Resiko tidak Complience (mematuhi) terhadap SOA bagi Perusahaan
1. Dalam Financial
Resiko tidak complience (mematuhi) terhadap SOA bagi perusahaan dalam
hal financial adalah dapat menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan
khususnya perusahaan publik jika ternyata terdapat fraud (manipulasi) dalam
perusahaan tersebut. Karena dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan
masyarakat dan menarik semua saham-sahamnya dan akan menyebabkan
kebangkrutan bagi perusahaan.
2. Dalam Non-Financial
Resiko tidak complience (mematuhi) terhadap SOA bagi perusahaan dalam
hal non-financial adalah dapat menyebabkan perlakuan buruk bagi pegawai
jika terjadi pengakuan/membeberkan dan memberi informasi jika terjadi fraud
(manipulasi) dan membantu investigasi di dalam perusahaan. seperti dipecat,
didemosikan, dilecehkan dan berbagai perlakuan diskrimatif lainnya.
Efek SOA pada Perusahaan
Adapun efek dari penerapan SOA bagi perusahaan adalah yang pertama, dapat
meningkatkan program perlindungan bagi pegawai yang menjadi pengadu atau
pemberi informasi, yang mendapatkan perlakuan buruk dari perusahaannya setelah
membeberkan adanya fraud dan membantu investigasi seperti: dipecat, didemosikan,
diskors, diancam, dilecehkan dan berbagai perlakuan diskriminatif lainnya. Kedua,
menuntut perusahaan untuk memahami, mendokumentasi, dan menyempurnakan
kontrol internal terkait pelaporan keuangan, dengan terus meningkatkan akurasi
proses bisnis dan informasi transaksionalnya, serta membangun perbaikan proses
secara berkelanjutan.

Aktivitas SOA pada Perusahaan

Dalam Sarbanes Oxley Act diatur tentang akuntansi, pengungkapan dan


pembaharuan governance yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih
banyak mengenai informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai
manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan, pembatasan kompensasi
eksekutif, dan pembentukan komite audit yang independen. Selain itu diatur pula
mengenai hal-hal sebagai berikut:

a. Menetapkan beberapa tanggung jawab baru kepada dewan komisaris, komite


audit, dan pihak manajemen.
b. Mendirikan the Public Company Accounting Oversight Board, sebuah dewan
yang independen dan bekerja full-time bagi pelaku pasar modal
c. Penambahan tanggung jawab dan anggaran SEC (Securities Exchange
Commision) secara signifikan.
d. Mendefinisikan jasa non-audit yang tidak boleh diberikan oleh KAP kepada
klien.
e. Memperbesar hukuman bagi terjadinya corporate fraud (manipulasi
perusahaan)
f. Mensyaratkan adanya aturan mengenai cara menghadapi conflicts of interest
g. Menetapkan beberapa persyaratan pelaporan yang baru

Dalam hal pelaporan, Sarbanes-Oxley Act mewajibkan semua perusahaan


publik untuk membuat suatu sistem pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai
atau pengadu untuk melaporkan terjadinya penyimpangan. Sistem pelaporan ini
diselenggarakan oleh komite audit. Perusahaan dapat menggunakan jasa pelaporan
hotlines seperti ACFEs EthicsLine. ACFE dapat membantu menyusun hotlines
pengaduan yang akan menerima dan merahasiakan pengaduan, dan memberikan
informasi kepada perusahaan agar dapat mengambil tindakan yang tepat. Sistem
hotlines ini akan mendorong para pegawai untuk melaporkan karena mereka merasa
aman dari tindakan pembalasan dari yang dilaporkan, dan inilah elemen penting dan
kritis bagi program pencegahan fraud yang kuat.

B. TUJUAN PEMBENTUKAN
Tujuan pembentukan dari SOx atau Sarbox adalah :
a) Meningkatkan akuntabilitas manajemen dengan memastikan bahwa
manajemen, akuntan dan pengacara memiliki tanggung jawab atas informasi
keuangan yang menjadi tanggung jawab mereka.
b) Meningkatkan pengungkapan dengan berusaha untuk menyatakan bahwa
beberapa kejadian kunci dan transaksi luar biasa tidak mendapatkan
pengawasan hanya karena tidak disyaratkan untuk diungkap ke publik.
c) Meningkatkan pengawasan rutin yang lebih intensif oleh SEC. Hal ini
berdasarkan pengalaman bahwa kurangnya review pada laporan Enron di
masa lalu menyebabkan kebangkrutan dan kerugian bagi investor.
d) Meningkatkan akuntabilitas akuntan. Sarbox ingin membersihkan konflik
kepentingan, opini sub-standar dan hal-hal lain yang membahayakan investor
ketika mempercayai laporan keuangan yang bersertifikasi.

C. STAKEHOLDERS
Penggagas Sarbox adalah senator Paul Sarbanes dan salah seorang anggota house of
representative, Michael Oxley. Entitas yang terpengaruh dengan adanya undang-
undang ini antara lain:
1. Perusahaan penerbit laporan keuangan (dewan komisaris, komite audit, dan
manajemen)
Sarbox berlaku untuk seluruh perusahaan publik di Amerika dan
perusahaan asing yang listing di pasar modal Amerika.
Manajemen perusahaan harus menerbitkan laporan tahunan mengenai
pengendalian intern perusahaan.
CEO dan CFO harus melakukan sertifikasi terhadap laporan keuangan
yang diterbitkannya.
Perusahaan diharuskan memiliki komite audit yang independen dan
tidak menerima gaji dari perusahaan atas keanggotaannya dalam
komite tersebut.
2. Kantor Akuntan Publik (auditor eksternal)
Sarbox berlaku untuk seluruh auditor eksternal yang mengaudit
perusahaan publik di Amerika dan perusahaan asing yang listing di
pasar modal Amerika.
Untuk menghindari konflik kepentingan sesuai dengan tujuannya,
maka KAP yang melakukan audit yang tidak diperbolehkan
memberikan jasa non-audit tertentu kepada klien yang diauditnya. Jika
audit dilakukan dua tahun berturut-turut atau lebih maka diharuskan
ada rotasi tim audit.
Auditor eksternal diharuskan membuktikan kebenaran (atestasi) atas
laporan pengendalian intern yang dikeluarkan manajemen perusahaan.
Auditor eksternal akan lebih mudah memahami sistem pengendalian
intern perusahaan sekaligus meningkatkan keterandalan laporan audit.
3. Securities Exchange Comission
Sarbox mengharuskan SEC melakukan review kepada perusahaan-
perusahaan secara lebih teratur dan intensif.
4. Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB)
Pada Title 1 Sarbox diatur mengenai pendirian dewan baru, yaitu PCAOB.
PCAOB merupakan dewan independen pengawas akuntansi bagi perusahaan
publik di Amerika. Tugas dari PCAOB ini menetapkan standar audit bagi
auditor untuk perusahaan publik dan juga melakukan audit terhadap para
auditor tersebut.
5. Investor
Investor lebih akan lebih diuntungkan karena informasi laporan keuangan
yang disajikan perusahaan lebih valid sebagai dasar pengambilan keputusan
berikutnya.

D. KONSEP PENGENDALIAN INTERN


Sarbaness-Oxley Act diterbitkan untuk memproteksi kepentingan investor
dengan cara menciptakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance), full disclosure, dan akuntabilitas dalam perusahaan. Untuk mewujudkan
hal tersebut, Sarbox mengatur mengenai pengendalian intern perusahaan secara lebih
intensif. Konsep pengendalian intern dalam Sarbanes- Oxley Act terdapat pada
section 302 dan 404.
1. Section 302: Corporate Responsibility For Financial Reports.
Peraturan ini mewajibkan Direktur Utama dan Direktur Keuangan
perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa Amerika Serikat untuk
memberikan sertifikasi mengenai efektivitas rancangan dan pelaksanaan
pengendalian intern dan pengungkapan kekurangan yang signifikan atas
pengendalian intern dalam rangka pelaporan. Dari ringkasan tersebut dapat
diidentifikasikan bahwa section 302 pada undang-undang ini menuntut Chief
Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO) untuk
memberikan sertifikasi yang mendampingi laporan keuangan tahunan
maupun triwulanan yang menyatakan bahwa:
CEO dan CFO telah mereview laporan keuangan tersebut.
berdasarkan pengetahuan CEO dan CFO, laporan keuangan tersebut
tidak mengandung pernyataan yang tidak benar mengenai fakta-fakta
material atau lalai dalam menyampaikan fakta-fakta material yang
menyebabkan laporan keuangan menyesatkan,
berdasarkan pengetahuan CEO dan CFO, laporan keuangan tersebut
dan informasi keuangan lainnya telah disajikan secara wajar atas
semua hal yang material dari operasi dan kondisi keuangan
perusahaan.
Sertifikasi ini juga harus menyatakan bahwa CEO dan CFO:
bertanggung jawab atas penyelenggaraan dan pemeliharaan
pengendalian intern perusahaan,
telah merancang pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa
informasi yang berhubungan dengan perusahaan dan anak
perusahaandiketahui oleh seluruh personel dalam perusahaan,
telah mengevaluasi efektivitas pengendalian intern dalam tempo 90
hari sebelum tanggal penyampaian laporan,
telah menyampaikan laporan kesimpulan mengenai efektivitas
pengendalian intern tersebut berdasarkan evaluasi yang telah
dilakukan.
Lebih lanjut, pejabat terkait harus memberikan sertifikasi bahwa mereka
telah mengungkapkan kepada auditor dan komite audit semua kekurangan
yang signifikan pada desain atau operasi pengendalian intern, termasuk setiap
kelemahan material, dan setiapfraud (baik yang material maupun tidak), yang
melibatkan manajemen atau pegawai lainnya yang mempunyai peran
signifikan pada pengendalian intern perusahaan.
2. Section 404: Management Assessment Of Internal Controls.
Peraturan ini mewajibkan perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa
Amerika Serikat untuk mendokumentasikan, mengevaluasi dan melaporkan
hasil evaluasi atas efektivitas pengendalian intern laporan keuangannya.
Auditor eksternal dituntut untuk melakukan penegasan dan melaporkan hasil
evaluasi atas penilaian pengendalian intern perusahaan yang diauditnya
tersebut. Dari ringkasan section 404 ini, dapat diidentifikasi bahwa undang-
undang ini menuntut tanggung jawab baik dari manajemen perusahaan
maupun dari auditor. Manajemen perusahaan diwajibkan untuk membuat
laporan pengendalian intern tahunan yang berisi:
a. pernyataan tanggung jawab manajemen untuk membuat dan
memelihara struktur dan prosedur pengendalian intern yang memadai
untuk laporan keuangan, dan
b. penilaian pada akhir tahun pajak tentang efektivitas struktur dan
prosedur pengendalian intern laporan keuangan issuer.
Jika manajemen perusahaan diharuskan untuk menyajikan suatu asersi
tertulis mengenai efektivitas pengendalian intern dari perusahaan yang
bersangkutan dan melengkapi evaluasinya dengan bukti-bukti yang memadai,
maka auditor berkewajiban untuk membuktikan sekaligus melaporkan
penilaian manajemen tersebut.

E. FITUR DAN MANFAAT


Fitur SOA, Manfaat, dan Infrastruktur menampilkan fitur-fitur utama dan manfaat
SOA, bersama-sama dengan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung
mereka.
Fitur SOA, Manfaat, dan Infrastruktur

Fitur Manfaat Infrastruktur


Pendukung
Layanan Peningkatan arus informasi

Kemampuan untuk mengekspos fungsi


internal

Organisasi fleksibilitas
Layanan Re digunakan Pengembangan perangkat lunak yang Layanan repositori
lebih rendah dan biaya manajemen
Pesan Fleksibilitas konfigurasi Pesan Program
Pemantauan pesan Bisnis intelijen Kegiatan monitor

Pengukuran kinerja

Keamanan serangan deteksi


Pesan Kontrol Penerapan kebijakan manajemen PDPs dan PEP

Penerapan kebijakan keamanan


Pesan Transformasi Data terjemahan Data terjemahan
Keamanan Pesan Kerahasiaan data dan integritas Enkripsi mesin
Kompleks Event Penyederhanaan struktur perangkat Event prosesor
Pengolahan lunak

Kemampuan untuk beradaptasi dengan


cepat dengan lingkungan eksternal
yang berbeda

Peningkatan pengelolaan dan


keamanan
Layanan Komposisi Kemampuan untuk mengembangkan Komposisi mesin
kombinasi fungsi baru cepat
Service Discovery Kemampuan untuk mengoptimalkan Layanan registry
kinerja, fungsionalitas, dan biaya

Mudah pengenalan upgrade sistem


Aset Wrapping Kemampuan untuk mengintegrasikan
aktiva
Virtualisasi Peningkatan keandalan

Kemampuan untuk skala operasi untuk


memenuhi tingkat permintaan yang
berbeda
Model-driven Kemampuan untuk mengembangkan Model-pelaksanaan
Implementasi fungsi baru dengan cepat lingkungan

Anda mungkin juga menyukai