Anda di halaman 1dari 14

PERAN ASET TETAP Bagian utama aset pemerintah, dan signifikan dalam penyajian

Neraca Pencatatan hasil terutama dari Belanja Modal (capital expenditures)


28. DEFINISI ASET TETAP Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Termasuk : aset tetap yang dimiliki oleh entitas
pelaporan tetapi dimanfaatkan oleh pihak lain dan hak atas tanah Tidak termasuk : aset yang
dikuasai untuk dikonsumsi dalam operasi pemerintah (Persediaan)
29. KLASIFIKASI ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan
30. PENGAKUAN ASET TETAP Harus berwujud dan memenuhi kriteria : Mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; Diperoleh/dibangun dengan
maksud untuk digunakan. Telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya, dan atau pada
saat penguasaannya berpindah
31. PENGAKUAN ASET TETAP (1-2) Perolehan aset tetap melalui pembelian atau
pembangunan pada umumnya didahului dengan pengakuan belanja modal yang akan mengurangi
Kas Umum Negara/Daerah. Jurnal pengakuan belanja modal tersebut adalah: Satuan Kerja Dr.
Belanja Modal Tanah XXX Cr. Piutang dari KUN XXX BUN Dr. Belanja Modal TanahXXX
Cr. Kas Umum Negara XXX
32. PENGAKUAN ASET TETAP (2-2) Jurnal standar pada saat pengakuan suatu aset tetap di
neraca adalah sbb: Dr. Tanah xxx Peralatan dan Mesin xxx Gedung dan Bangunan xxx Jalan,
Irigasi, dan jaringan xxx Aset Tetap Lainnya xxx Konstruksi dalam Pengerjaan xxx Cr.
Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx Jurnal ini merupakan jurnal korolari atau ikutan pada saat
mengakui belanja modal untuk mengakui penambahan aset tetap yang bersangkutan.
33. PENGUKURAN ASET TETAP Aset tetap yang diperoleh atau dibangun dinilai dengan
biaya perolehan Aset tetap yang tidak diketahui harga perolehannya disajikan dengan nilai
wajar
34. KOMPONEN BIAYA Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
35. Biaya Diatribusikan Langsung Biaya persiapan tempat Biaya pengiriman awal (initial
delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat (handling cost) Biaya pemasangan (instalation
cost) Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur Biaya konstruksi
36. Biaya aset tetap yang dibangun secara swakelola (1-2) Biaya Langsung: Tenaga kerja
Bahan baku Biaya Tidak Langsung: Biaya perencanaan dan pengawasan Perlengkapan
Tenaga listrik Sewa peralatan dll
37. Biaya aset tetap yang dibangun secara swakelola (2-2) Biaya Administrasi dan biaya
umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak
dapat diatribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi
kerjanya. Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan bagian
biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke kondisi kerjanya.
38. PENYUSUNAN NERACA AWAL Untuk pemerintah yang baru pertama kali akan
menyusun neraca, nilai aset tetap di neraca menggunakan nilai wajar aset tetap pada saat neraca
tersebut disusun Aset tetap yang diperoleh setelah neraca awal disajikan dinilai dengan harga
perolehannya
39. CONTOH KASUS PEROLEHAN TANAH Satuan Kerja A membeli tanah dengan harga
Rp30 M, dimana di atasnya berdiri bangunan senilai Rp10 M. Untuk membuat tanah tersebut
siap digunakan maka harus dikeluarkan lagi biaya untuk pembongkaran bangunan sebesar Rp2
M, pematangan tanah Rp1 M, dan balik nama Rp1 M. Atas transaksi ini nilai tanah yang harus
diakui di neraca adalah sebesar Rp34 M (30+2+1+1)
40. PEROLEHAN SECARA GABUNGAN Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap
yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut
berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
41. CONTOH KASUS PEROLEHAN SECARA GABUNGAN Satuan Kerja A membeli 1
set furnitur ruangan rapat yang terdiri 1 set meja rapat dan lemari buku dengan harga Rp15 jt.
Harga pasar 1 set meja rapat Rp12 jt, sedangkan 1 buah lemari buku Rp8 jt. Atas transaksi ini
harga perolehan 1 set meja dicatat dengan nilai sebesar 12/20 x 15 jt = Rp9 jt, sedangkan lemari
buku dengan nilai sebesar 8/20 x 15 jt = Rp 6 jt.
42. PERTUKARAN ASET (1-2) Apabila aset tetap ditukar dengan aset tetap yang tidak
serupa atau aset lainnya, maka aset tetap yang baru diperoleh tersebut dinilai berdasarkan nilai
wajarnya, yang terdiri atas nilai aset tetap yang lama ditambah jumlah uang yang harus
diserahkan untuk mendapatkan aset tetap baru tersebut
43. PERTUKARAN ASET (2-2) Apabila suatu aset tetap ditukar dengan aset yang serupa,
yang memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai wajar yang serupa, atau kepemilikan aset
yang serupa, maka tidak ada keuntungan dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya
aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas aset yang dilepas.
44. ASET DONASI Aset Tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat
sebesar nilai wajar pada saat perolehan. Donasi akan dicatat sebagai pendapat hibah/pendapatan
lain-lain (konsep ini menjadikan LRA tidak konsisten, dengan akrual basis dapat dicatat sebagai
pendapatan LO.
45. ASET BERSEJARAH Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki atau dikuasai
oleh pemerintah yang karena umur dan kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi oleh
peraturan yang berlaku dari segala macam tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut
Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi
manfaat lainnya kepada pemerintah selain nilai sejarahnya, misalnya untuk ruang perkantoran.
Untuk kasus tersebut, aset ini akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap
lainnya.
46. PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN Pengeluaran belanja untuk aset tetap
setelah perolehan dapat dibedakan menjadi dua: Belanja untuk pemeliharaan untuk
mempertahankan kondisi aset tetap tersebut sesuai dengan kondisi awal Belanja untuk
peningkatan memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, masa manfaat, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja harus dikapitalisasi
Kapitalisasi terhadap pengeluaran setelah perolehan dilakukan dengan memperhatikan
kebijakan nilai satuan minimum kapitalisasi (capitalization thresholds) yang ditetapkan oleh
pemerintah.
47. PENYUSUTAN Penyusutan : penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset bukan alokasi biaya Selain tanah dan konstruksi dalam
pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut
Jurnal standar untuk penyusutan adalah sbb: Dr Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx Cr
Akumulasi Penyusutan xxx
48. PRASYARAT PENYUSUTAN Diketahui nilai buku yang dapat disusutkan
Identifikasi aset yang nilainya menurun. Harus diketahui masa manfaatnya Kondisi yang
menyebabkan penurunan aset tetap (misalnya yang mudah obsolet)
49. METODE PENYUSUTAN Metode garis lurus (straight line method); atau Metode
saldo menurun ganda (double declining method); atau Metode unit produksi (unit of
production method) Pemilihan metode penyusutan tergantung dari sifat dan karakteristik aset
tetap masing-masing
50. PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION) Pada umumnya tidak diperkenankan
karena SAP menganut penilaian aset berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan Pemerintah yang
berlaku secara nasional Dalam hal terjadi perubahan harga secara signifikan, pemerintah dapat
melakukan penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki agar nilai aset tetap pemerintah yang
ada saat ini mencerminkan nilai wajar sekarang. SAP mengatur bahwa pemerintah dapat
melakukan revaluasi sepanjang revaluasi tersebut dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah
yang berlaku secara nasional Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat dibukukan
dalam ekuitas dana pada akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap.
51. PENGHENTIAN Untuk aset tetap yang karena kondisinya atau karena alasan lain
dihentikan dari penggunaan aktif maka aset tetap tersebut dipindahkan ke pos aset lainnya. Jurnal
standar untuk mencatat transaksi ini adalah sbb: Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx Cr.
Peralatan dan Mesin xxx Dr. Aset Lainnya xxx Cr. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya xxx
52. PELEPASAN Suatu aset tetap yang secara permanen dihentikan/dilepas harus
dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam CaLK Jurnal standar untuk mencatat transaksi
tersebut adalah sbb: Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxx Cr. Peralatan dan Mesin xxx
53. PENYAJIAN Penyajian aset tetap dalam lembar muka neraca adalah sebagai berikut: Aset
Aset Tetap Tanah xxx Peralatan dan Mesin xxx Gedung dan Bangunan xxx Jalan, Irigasi dan
Jaringan xxx Aset Tetap Lainnya xxx Konstruksi dalam Pengerjaan xxx Akumulasi Penyusutan
(xxx) Total Aset Tetap xxx Ekuitas Dana Ekuitas Dana Investasi Diinvestasikan dalam Aset
Tetap xxx Total Ekuitas Dana Investasi xxx
54. PENGUNGKAPAN Diungkapkan dalam CaLk untuk masing-masing jenis aset tetap :
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat; Rekonsiliasi jumlah tercatat
pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan
dan perubahan nilai jika ada, dan mutasi aset tetap lainnya. Informasi penyusutan meliputi:
nilai penyusutan, metode penyusutan yang digunakan, masa manfaat atau tarif penyusutan yang
digunakan, serta nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode.
55. LAMPIRAN Nilai aset tetap yang ada dalam neraca merupakan gabungan dari seluruh
aset tetap yang dimiliki atau dikuasai oleh suatu pemerintah. Apabila pembaca laporan keuangan
ingin mengetahui rincian aset tetap tersebut, maka laporan keuangan perlu lampiran tentang
Daftar Aset yang terdiri dari nomor kode aset tetap, nama aset tetap, kuantitas aset tetap, dan
nilai aset tetap
56. AKUNTANSI ASET TETAP (BULETIN TEKNIS 09)
57. KLASIFIKASI ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan,
Irigasi dan jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan 57 KEMENTERIAN
KEUANGAN DITJEN PERBENDAHARAAN
58. Biaya Perolehan . . .. Definisi Pengakuan Pengukuran Pengungkapan Dasar penilaian
untuk menentukan nilai tercatat; Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
Termasuk tanah untuk gedung, bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan Tanah Aset Tetap yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam
kondisi siap dipakai. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan Aset telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya Didasarkan bukti kepemilikan yang sah
59. KASUS-KASUS KEPEMILIKAN TANAH Dikuasai dan/atau digunakan oleh pemerintah
namun belum ada bukti kepemilikan yang sah Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan
sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah. Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
Tanah dimiliki oleh pemerintah, namun dikuasai dan/atau digunakan oleh pihak lain Tanah
tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah
Diungkapkan secara memadai dalam CaLK bahwa tanah tersebut dikuasai pihak lain Tanah
dimiliki oleh suatu entitas pemerintah, namun dikuasai dan/atau digunakan oleh entitas
pemerintah yang lain Dicatat dan disajikan pada neraca entitas pemerintah yang mempunyai
bukti kepemilikan, serta diungkapkan di CaLK. Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
menggunakan tanah cukup mengungkapkan tanah tersebut secara memadai dalam CaLK
Perlakuan tanah yang masih dalam sengketa atau proses pengadilan = dan 2 3 4 1 1 2
60. TANAH WAKAF Tanah yang digunakan/dipakai oleh instansi pemerintah yang
berstatus tanah wakaf tidak disajikan dan dilaporkan sebagai aset tetap tanah pada neraca
pemerintah, melainkan cukup diungkapkan secara memadai pada CaLK.
61. PERALATAN DAN MESIN 61 Biaya Perolehan . . .. 61 Definisi Pengakuan Pengukuran
Pengungkapan Informasi penyusutan : nilai, metode, masa manfaat, serta nilai tercatat bruto
Dasar penilaian untuk menentukan nilai tercatat; Rekonsiliasi awal dan akhir periode
Mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik, dan seluruh inventaris kantor,
dan peralatan lainnya. Nilainya signifikan Masa manfaatnya >12 bulan dan dalam kondisi
siap pakai. Terdapat bukti hak/kepemilikan telah berpindah, misalnya ditandai dengan berita
acara serah terima pekerjaan, dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan kendaraan.
62. . GEDUNG DAN BANGUNAN 62 Biaya Perolehan diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah serta telah siap dipakai.
Mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah
dan dalam kondisi siap dipakai Termasuk gedung perkantoran, rumah dinas, bangunan tempat
ibadah, bangunan menara, monumen/bangunan bersejarah, gudang, gedung museum, dan rambu-
rambu. . .. Definisi Pengakuan Pengukuran Pengungkapan Dasar penilaian untuk menentukan
nilai tercatat; Rekonsiliasi awal dan akhir periode Informasi penyusutan : nilai, metode, masa
manfaat, serta nilai tercatat bruto
63. PEROLEHAN GEDUNG DAN BANGUNAN MELALUI PEMBELIAN ANGSURAN
Penyerahan kepemilikan (transfer of title) dapat dilakukan pada saat perjanjian jual beli
ditandatangani atau pada saat pembayaran terakhir. Apabila gedung tersebut langsung dapat
dipakai untuk operasional perkantoran, maka pengakuan gedung dan bangunan dan sekaligus
utang, dilakukan pada saat penandatanganan perjanjian yang disertai dengan penyerahan hak
pemakaian dan pembayaran uang muka.
64. . Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang diperoleh melalui kontrak
meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, biaya
pengosongan, pajak, kontrak konstruksi, dan pembongkaran. . AKUNTANSI JALAN, IRIGASI
DAN JARINGAN Perolehannya pada umumnya dengan pembangunan baik swakelola)
maupun kontrak konstruksi. Mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang dibangun oleh
pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai.
Digunakan dlm kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Termasuk
dalam klasifikasi jalan, irigasi, dan jaringan adalah jalan raya, jembatan, bangunan air, instalasi
air bersih, instalasi pembangkit listrik, jaringan air minum, jaringan listrik, dan jaringan telepon .
. Pengakuan PengungkapanPengukuran Dasar penilaian untuk menentukan nilai tercatat;
Rekonsiliasi awal dan akhir periode Informasi penyusutan : nilai, metode, masa manfaat, serta
nilai tercatat bruto telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat
penguasaannya berpindah serta telah siap dipakai. Definisi
65. AKUNTANSI ASET TETAP LAINNYA Dasar penilaian; Rekonsiliasi jumlah tercatat
pada awal dan akhir periode Informasi penyusutan meliputi: nilai, metode, masa manfaat, serta
nilai tercatat bruto Aset Tetap Lainnya dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan Aset
Tetap Lainnya yang diperoleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya
perencanaan dan pengawasan, pajak, serta biaya perizinan. diakui pada saat Aset Tetap Lainnya
telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan/atau pada saat penguasaannya berpindah
serta telah siap dipakai mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. 15 . . .. Definisi Pengakuan Pengukuran
Pengungkapan Contohnya koleksi perpustakaan/buku dan non buku, barang bercorak
kesenian/kebudayaan/ olah raga, hewan, ikan, tanaman. Termasuk Aset Tetap- Renovasi
66. AKUNTANSI KDP Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang
berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh. Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur
dengan handal. Aset tersebut masih dalam proses pengerjaan. aset-aset yang dalam proses
pembangunan. mencakup ASET TETAP yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya
membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai. . . . . Definisi Pengakuan
Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu
penyelesaian Nilai kontrak dan sumber pembiayaannya Jumlah biaya yang telah dikeluarkan
Uang muka kerja yang diberikan Retensi Pengungkapan Secara Swakelola, al: biaya
langsung; biaya tidak langsung; biaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan
konstruksi ybs. Secara Kontrak: Termin yang telah dibayarkan; Kewajiban yang msh harus
dibayar; Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim karena
keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja Pengukuran
67. PENYELESAIAN KDP KDP akan dipindahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan
jika konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan dan konstruksi tersebut telah dapat
memberikan manfaat/jasa sesuai tujuan perolehan Dokumen sumber untuk pengakuan
penyelesaian suatu KDP adalah Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP).
68. PENGHENTIAN KDP No. Pembangunan Aset Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
(BAPP) Pemanfaatan Aset Penyajian 1. Selesai Sudah diperoleh Sudah dimanfaatkan Aset Tetap
2. Selesai Sudah diperoleh Belum dimanfaatkan Aset Tetap 3. Selesai Belum diperoleh Sudah
dimanfaatkan KDP 4. Selesai sebagian Belum diperoleh Sebagian sudah dimanfaatkan KDP 5.
Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya terkena bencana alam/force majeur) aset
tersebut hilang, maka penanggung jawab aset tersebut membuat pernyataan hilang KDP dapat
dihapuskan 6. Belum selesai BAST sudah ada - KDP
69. PENGHENTIAN KDP Apabila dihentikan pembangunannya untuk sementara waktu,
maka KDP tersebut tetap dicantumkan ke dalam neraca dan kejadian ini diungkapkan secara
memadai dalam CaLK. KDP diniatkan untuk dihentikan pembangunannya secara permanen
maka KDP tersebut harus dieliminasi dari neraca dan kejadian ini diungkapkan secara memadai
calam CaLK.
70. PENGUKURAN KDP KDP dicatat dengan biaya perolehan. Seluruh biaya langsung
dan tidak langsung yang dikeluarkan sampai KDP tersebut siap untuk digunakan.
71. Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang memenuhi
syarat kapitalisasi. Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait. Apabila
sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah selesai
pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP Renovasi aset
tetap milik sendiri Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan
sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah
selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP. Pada
akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik Renovasi aset tetap
bukan milik-dalam lingkup entitas pelaporan Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum
tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di
neraca sebagai kelompok aset tetap. Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi
tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum
diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP. Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai
atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik Renovasi aset tetap bukan
milik-di luar lingkup entitas pelaporan
72. REKLASIFIKASI ASET TETAP Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif
pemerintah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya sesuai
dengan nilai tercatatnya. Contoh: Aset Tetap yang rusak berat dan akan dihapuskan
Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya dapat dilakukan sepanjang waktu, tidak tergantung
periode laporan.
73. ASET TETAP KERJASAMA Aset tetap dapat dikerjasamakan dengan pihak lain.
Dipengaruhi bentuk kontrak, aset diakui jika sudah diserahterimakan, diberikan penjelasan jika
aset tersebut dalam kerjasama. Kerjasama dalam bentuk pemakaian aset, operasi bersama atau
pengelolaan entitas. Terkait aset aset tetap, pengelolaan entitas investasi
74. ASET TETAP KERJASAMA Bentuk kerjasama: BOT Built Transfer Operate
Dibangun mitra, setelah selesai aset diserahkan, Mitra atau pemerintah mengoperasikan Aset
diakui saat penyerahan, diberikan klasifikasi khusus aset kerjasama dan dicatat utang sebesar
nilai kini pembayaran di masa depan . Setelah kontrak selesai, dikembalikan menjadi aset tetap
BTO Built Operate Transfer Dibangun mitra, setelah selesai digunakan sampai akhir
kontrak, baru diserahkan Mitra mengoperasikan, pemerintah mendapatkan pendapatan Aset
diakui setelah penyerahan,, selama kontrak bangunan tidak diakui, tanah diklasifikasi aset
kerjasama,. Setelah kontrak selesai tanah dan bangunan yang diserahkan akan menjadi aset
tetap.
75. Penilaian Aset Pemerintah
76. PP 38 tahun 2008 Pengelolaan Barang Milik Negara Penilai adalah pihak yang
melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri dari
penilai internal dan penilai eksternal. Penilaian adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh
penilai untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu obyek penilaian pada saat tertentu dalam
rangka pengelolaan barang milik negara/ daerah. 76
77. Penilaian Tanah dan Bangunan Penilaian barang milik negara berupa tanah dan/atau
bangunan dalam rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh penilai internal
yang ditetapkan oleh pengelola barang, dan dapat melibatkan penilai eksternal yang ditetapkan
oleh pengelola barang. 77
78. Penilaian Penilaian barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan dalam rangka
pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh penilai internal yang ditetapkan oleh
gubernur/bupati/ walikota, dan dapat melibatkan penilai eksternal yang ditetapkan oleh
gubernur/bupati/walikota. Penilaian barang milik negara/daerah dilaksanakan untuk
mendapatkan nilai wajar, dengan estimasi terendah menggunakan NJOP. 78
79. Penilaian Penilaian barang milik negara/daerah diperlukan dalam rangka mendapatkan
nilai wajar atau nilai pasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Nilai wajar atau nilai pasar
atas barang milik negara/daerah yang diperoleh dari penilaian ini merupakan unsur penting
dalam rangka penyusunan neraca pemerintah, pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik
negara/daerah. 79
80. Penilai Yang dimaksud dengan "penilai internal" adalah penilai Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Pemerintah yang diangkat oleh kuasa Menteri Keuangan yang diberi tugas,
wewenang, dan tanggung jawab untuk melakukan penilaian secara independen. Yang
dimaksud dengan "penilai eksternal" adalah penilai selain penilai internal yang mempunyai izin
praktek penilaian dan menjadi anggota asosiasi penilaian yang diakui oleh Departemen
Keuangan. 80
81. Penilaian PMK Nomor 179/PMK_6 thn 2009 Penilaian adalah proses kegiatan yang
dilakukan oleh penilai untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu objek Penilaian pada saat
tertentu dalam rangka pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. 81
82. Penilai Penilai adalah pihak yang melakukan Penilaian secara independen berdasarkan
kompetensi yang dimilikinya terdiri dari Penilai Internal dan Penilai Eksternal. Penilai Internal
di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, selanjutnya disebut Penilai Direktorat
Jenderal, adalah penilai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal yang diangkat
oleh kuasa Menteri yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melakukan
Penilaian secara independen. Penilai Eksternal adalah penilai selain Penilai Direktorat
Jenderal yang mempunyai izin praktek Penilaian dan menjadi anggota asosiasi Penilaian yang
diakui oleh Departemen Keuangan. 82
83. NILAI WAJAR Nilai Pasar yang dalam ilmu akuntansi disebut sebagai Nilai Wajar,
adalah perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual
beli atau hasil penukaran suatu properti, antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang
berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang penawarannya dilakukan secara
layak dalam waktu yang cukup, dimana kedua pihak masing-masing mengetahui kegunaan
properti tersebut bertindak hati-hati, dan tanpa paksaan. 83
84. Tujuan Penilaian Penilaian Barang Milik Negara dilakukan dalam rangka:
Penyusunan neraca pemerintah pusat; Pemanfaatan; dan/atau Pemindahtanganan.
Penerbitan SBSN Penilaian dilakukan dengan tujuan menentukan Nilai Wajar. 84
85. Penilai Internal Penilai Internal diangkat oleh atau atas kuasa Menteri. Untuk dapat
diangkat menjadi Penilai Internal, seorang calon harus memenuhi syarat sebagai berikut: a.
Pegawai Negeri Sipil Direktorat Jenderal; b. sehat jasmani dan rohani; c. memiliki integritas
yang tinggi; d. pendidikan formal serendah-rendahnya Diploma III; dan e. lulus pendidikan
dan pelatihan penilaian dengan lama pendidikan paling singkat 200 (dua ratus) jam latihan.
Ketentuan pendidikan dikecualikan untuk lulusan pendidikan formal dengan materi penilaian
paling singkat 200 (dua ratus) jam latihan. 85
86. Penilai Eksternal Penggunaan jasa Penilai Eksternal dalam pemberian bantuan teknis
Penilaian dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal. Penggunaan
jasa Penilai Eksternal dituangkan dalam perjanjian. Penggunaan Penilai Eksternal dapat
dilaksanakan dalam hal: berdasarkan kajian teknis dari Kantor Pusat, jasa Penilai Eksternal
dibutuhkan untuk melakukan bantuan teknis Penilaian; dan terdapat anggaran untuk
menggunakan jasa Penilai Eksternal. Tata cara penunjukan Penilai Eksternal dilaksanakan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Penilai Eksternal melaksanakan Penilaian
berdasarkan surat perintah kerja dari pemberi tugas. 86
87. Proses penilaian a. mengidentifikasi permohonan/ penugasan Penilaian; b. menentukan
tujuan Penilaian; c. mengumpulkan data awal; d. melakukan survei lapangan; e. menganalisis
data; f. menentukan pendekatan Penilaian; g. menyimpulkan nilai; dan h. menyusun laporan
Penilaian. 87
88. Pendekatan Penilaian Penilaian dilakukan dengan menggunakan: a. pendekatan data
pasar; b. pendekatan biaya; dan/atau c. pendekatan pendapatan. 88
89. Pendekatan Penilaian 1 Pendekatan data pasar dilakukan untuk mengestimasi nilai
objek Penilaian dengan cara mempertimbangkan data penjualan dan/atau data penawaran dari
objek pembanding sejenis atau pengganti dan data pasar yang terkait melalui proses
perbandingan. 89
90. Pendekatan Data Pasar mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan terkait objek
Penilaian dan objek pembanding; membandingkan objek Penilaian dengan objek pembanding
dengan menggunakan faktor-faktor pembanding yang sesuai dan melakukan penyesuaian; dan
melakukan pembobotan terhadap indikasi nilai dari hasil penyesuaian untuk menghasilkan Nilai
Pasar. 90
91. Pendekatan Penilaian 2 Pendekatan biaya dilakukan untuk mengestimasi nilai objek
Penilaian dengan cara menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk membuat/memperoleh
objek Penilaian atau penggantinya pada waktu Penilaian dilakukan kemudian dikurangi dengan
penyusutan fisik atau penyusutan teknis, keusangan fungsional, dan/atau keusangan ekonomis.
91
92. Pendekatan Biaya Penilaian dengan menggunakan pendekatan biaya dilakukan dengan
tahap: menghitung biaya pembuatan baru atau biaya penggantian baru objek Penilaian;
menghitung besarnya penyusutan dan/atau keusangan objek Penilaian; (fisik/teknis, funsgsional,
ekonomis) dan mengurangkan biaya pembuatan baru atau penggantian baru dengan
penyusutan dan/atau keusangan objek Penilaian.
93. Pendekatan Penilaian 3 Pendekatan pendapatan dilakukan untuk mengestimasi nilai
objek Penilaian dengan cara mempertimbangkan pendapatan dan biaya yang berhubungan
dengan objek Penilaian melalui proses kapitalisasi langsung atau pendiskontoan.
94. Pendekatan Pendapatan Penilaian dengan menggunakan endekatan pendapatan
dilakukan dengan tahapan: a. mengestimasi pendapatan kotor efektif per tahun yang dihasilkan
oleh objek Penilaian; b. mengestimasi pendapatan bersih per tahun yang dihasilkan oleh objek
Penilaian; c. menentukan tingkat kapitalisasi dan/atau tingkat diskonto yang sesuai; dan d.
menghitung nilai kini dari pendapatan bersih sebagaimana dimaksud pada huruf b dengan tingkat
kapitalisasi dari/atau tingkat diskonto sebagaimana dimaksud pada huruf c.
95. Laporan Penilaian Hasil Penilaian dituangkan dalam laporan penilaian. Laporan
penilaian sekurang-kurangnya memuat: a. uraian objek Penilaian; b. tujuan penilaian; c. tanggal
survei lapangan; d. tanggal penilaian; e. hasil analisis data; f. pendekatan penilaian; dan g.
kesimpulan nilai. Laporan penilaian direview pada penilai di atasnya Laporan penilaian
berlaku 6 bulan setelah tanggal penilaian
96. ASET TETAP Presented by: Dwi Martani Anggota Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan Anggota Tim Implementasi IFRS Ketua Departemen Akuntansi FEUI
97. Aset Tetap Aset tetap merupakan komponen signifikan dalam Neraca. Aset Tetap
bersifat tangible. Masa manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun) Digunakan dalam
operasi : produksi, disewakan, administrasi, dll Pembebanan melalui depresiasi 97 CONTOH
Tanah Bangunan Gedung Kantor Gedung Pabrik Land improvement Peralatan
Kendaraan Mesin Peralatan kantor
98. Perspektif Pengguna Informasi 98 Pengakuan aset Penilaian aset dalam laporan keuangan
Pembebanan dalam depresiasi Pengungkapan informasi yang relevan Kualitas aset yang dimiliki
Penentuan nilai jaminan Penilaian tingkat efisiensi perusahaan Kepemilikan, keberadaan (sewa,
jaminan kredit) Penilaian dengan harga perolehan Acc. Analysis
99. Hubungan PSAK 16 dan PSAK Lain PSAK 16 PSAK 26 PSAK 48 PSAK 58 PSAK 30
PSAK - Terkait PSAK 13 & 19 47 Penurunan Aset Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan Investasi Properti Aset tidak berwujud Tanah Sewa Aset
Tetap Bunga Pinjaman 99
100. Pengertian Aset Tetap Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6) 1.
Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan 2. Diharapkan untuk digunakan selama
lebih dari satu periode. 100 Tidak berlaku untuk 1. Hak penambangan 2. Reservasi tambang
Ciri Used in operations and not for resale. Long-term in nature and usually depreciated.
Possess physical substance.
101. Pengakuan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan
hanya jika : (par 7) a) Besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas; dan b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
101 Tidak membedakan kriteria pengakuan pada saat pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal
102. Pengakuan Aset Tetap 102 Suku cadang utama dan peralatan siap pakai termasuk aset
tetap jika digunakan lebih dari satu periode hanya digunakan untuk aset tertentu
komponen yang diganti tidak diakui lagi. Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi entitas.
Kriteria agregasi atau invidual. Mempengaruhi nilai aset Mempengaruhi biaya depresiasi
atau biaya operasi Laba (potensi earning management) Evaluasi prinsip pengakuan
Biaya awal memperoleh aset Biaya selanjutnya untuk menambah, mengganti, memperbaiki
103. Biaya Perolehan awal Seluruh biaya terkait aset yang memiliki manfaat di masa
mendatang. Aset lain yang berfungsi agar suatu aset dapat memiliki manfaat di masa
mendatang. Alat yang dipasang agar pabrik dapat berjalan sesuai dengan ketentuan
pengolahan limbah industri. 103
104. Biaya Setelah Perolehan Awal Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban di
laporan laba rugi periode berjalan Perawatan Suku cadang kecil Penggantian aset akan
menambah aset jika: Memenuhi kriteria aset (Memiliki masa manfaat lebih dari satu periode
dan diukur dengan andal) Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai aset Inspeksi
yang signifikan dapat diakui sebagai jumlah tercatat aset jika: Memenuhi kriteria aset Nilai
inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik) dihentikan pencatatanya 104
105. Komponen biaya Perolehan a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian
yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain; b) Biaya-
biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen c) Estimasi
awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas
biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh, atau karena entitas menggunakan aset
tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan. 105
106. Pertukaran Aset Biaya perolehannya diukur dengan jumlah tercatat dari aset yang
diserahkan. Substansi Komersial Nilai wajar Aset dipertukarkan Biaya perolehan aset tetap dari
suatu pertukaran diukur sebesar nilai wajar kecuali: Tidak memiliki substansi komersial, atau
Nilai wajar aset yang diterima dan diserahkan tidak dapat diukur secara andal 106
107. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Entitas harus memilih antara: Cost Model
Revaluation Model Sebagai kebijakan akuntansinya, dan Menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama. 107
108. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Cost Model Revaluation Model Setelah diakui
sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar : Biaya perolehan dikurangi Akumulasi penyusutan
dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi, dikurangi Akumulasi penyusutan
dan Akumulasi rugi penurunan nilai aset yang terjadi setelah tanggal revaluasi. 108
109. Nilai Wajar Nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu kewajiban
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar
(arms length transaction) Bukan nilai yang akan diterima atau dibayarkan entitas dalam suatu
transaksi yang dipaksakan, likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan keuangan.
109
110. Hirarki Penentuan Nilai Wajar Kuotasi harga di pasar aktif; Jika pasar tidak aktif,
maka menggunakan teknik penilaian yang meliputi: penggunaan transaksi-transaksi pasar
wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan, jika tersedia; referensi atas
nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang
didiskonto (discounted cash flow analysis); dan model penetapan harga opsi (option pricing
model) 110
111. Penentuan Nilai Wajar 111 Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan
melalui penilaian yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan
bukti pasar. Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang
ditentukan oleh penilai.
112. Tidak ada nilai wajar 112 Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan
nilai karena sifat aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, maka Entitas perlu
mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan penghasilan atau depreciated
replacement cost.
113. Frekuensi Penilaian 113 Frekuensi revaluasi tergantung perubahan nilai wajar dari
suatu asset tetap yang direvaluasi. Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda secara
material dari jumlah tercatatnya, maka revaluasi lanjutan perlu dilakukan. Beberapa asset tetap
mengalami perubahan nilai wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu direvaluasi
secara tahunan. Revaluasi tahunan seperti itu tidak perlu dilakukan apabila perubahan nilai
wajar tidak signifikan. Namun demikian, asset tersebut mungkin perlu direvaluasi setiap tiga
atau lima tahun sekali.
114. 4. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan
secara reguler Untuk memastikan jumlah tercatat tidak berbeda secara material dengan nilai
wajar pada tanggal neraca. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan
metode: proporsional, atau eliminasi. 114
115. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Jika suatu aset tetap
direvaluasi, maka seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi Jika
jumlah tercatat aset meningkat akibat revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan ke
ekuitas pada bagian surplus revaluasi. Diakui dalam L/R sejumlah penurunan akibat revaluasi
terdahulu (jika ada). Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi, penurunan tersebut
diakui dalam laporn laba rugi. Didebit ke ekuitas sejumlah saldo kredit surplus revaluasi
(jika ada). Entire class To Equity directly Negative to P/L 115
116. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Revaluation Model Surplus revaluasi yang
disajikan di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya. Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh entitas. (partially realized) Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan
dengan revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan. (atau nilai surplus revaluasi dibagi
sisa manfaat ekonomis) Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui Laporan Laba
Rugi. Dr Surplus Revaluasi Cr Saldo Laba 116
117. Penyusutan Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan
(depreciable amount) dari suatu aset selama umur manfaatnya (useful life). Penyusutan Cost
Model Revaluation Model 117
118. Penyusutan Setiap bagian aset tetap yang memiliki biaya perolehan cukup signifikan
terhadap total biaya perolehan seluruh aset harus disusutkan secara terpisah. Contoh : rangka
dan mesin pesawat Beban penyusutan untuk setiap periode harus diakui dalam laporan laba
rugi kecuali jika beban tersebut dimasukkan dalam jumlah tercatat aset lain. Penyusutan 118
119. Penyusutan Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap digunakan Pada saat
aset berada di lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen. Penyusutan aset dihentikan lebih awal ketika:
Diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual; dan Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan diperlakukan sebagai aset terpisah walaupun diperoleh sekaligus.
Implikasinya, penyusutan tidak dihentikan sekalipun aset: sedang tidak digunakan atau
dihentikan penggunaannya Penyusutan 119
120. Penyusutan Nilai residu dan umur manfaat suatu aset harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku Jika hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan
tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi. 120
121. Penyusutan Faktor yang harus diperhitungkan dalam menentukan umur manfaat.
Prakiraan daya pakai aset; Prakiraan tingkat keausan fisik; Keusangan teknis dan keusangan
komersil; Pembatasan penggunaan aset karena aspek hukum (misal : sewa). Umur Manfaat 121
122. Penyusutan Metode penyusutan yang digunakan: Harus mencerminkan ekspektasi
pola konsumsi manfaat ekonomis masa depan atas aset oleh entitas. Harus di-review minimum
setiap akhir tahun buku, dan Perubahan metode diperlakukan sebagai perubahan estimasi.
Metode Penyusutan 122
123. Penyusutan Garis Lurus Saldo Menurun Jumlah Unit Menghasilkan pembebanan yang
tetap sepanjang umur manfaat selagi nilai residu tidak berubah Menghasilkan pembebanan yang
menurun sepanjang umur manfaat Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan Metode
Penyusutan 123
124. Penurunan Nilai PSAK 48 PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset, 2. Bagaimana menentukan
recoverable amount suatu aset, dan 3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi dibandingkan nilai terpulihkan
(recoverable amount) Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset. Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan Penurunan boleh dapat dibalikkan
sebesar yang telah terjadi 124
125. Setiap tanggal pelaporan perusahaan harus menguji apakah terdapat indikasi (external or
internal) penurunan nilai, jika ada maka dilakukan pengujian berikut: Penurunan Nilai 125
126. Penghentian Pengakuan Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat:
a)dilepaskan; atau b)Tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya (kecuali
transaksi jual- sewa balik). Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan. 126
127. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan pada saat penggantian sebagian aset
tetap Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam jumlah tercatat aset,
Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian yang digantikan tanpa
memperhatikan bagian yang digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis, biaya
perolehan penggantian = biaya perolehan yang digantikan . Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan antara : Jumlah
neto hasil pelepasan, jika ada, dan Jumlah tercatat dari aset. 127
128. Pengungkapan 128 Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat
bruto Metode penyusutan yang digunakan Masa manfaat atau tarif penyusutan yang
digunakan Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal dan akhir periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode Keberadaan dan jumlah restriksi atas
hak milik karena penjaminan utang Jumlah pengeluaran yang diakui dalam pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset
yang mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan. Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
129. Dasar yang digunakan untuk menilai kembali aktiva Tanggal efektif penilaian
Nama penilai independen, bila ada Hakekat setiap petunjuk yang digunakan untuk
menentukan biaya pengganti Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap Surplus penilaian
kembali neraca Pengungkapan Revaluasi 129
130. Tanah dan Bangunan Investasi Properti Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:
properti (tanah atau bangunanatau bagian dari bangunanatau keduanya) yang dikuasai
(oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk
kenaikan nilai, atau kedua-duanya, dan tidak untuk: 1. Digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau 2. Dijual dalam kegiatan usaha
sehari-hari. Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16 Properti investasi pada awalnya
diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut.
Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih menggunakan metode biaya atau nilai wajar
130
131. Pengukuran Awal Sama dengan PSAK 16 Biaya perolehan awal hak atas properti
yang dikuasai secara sewa dan dikelompokkan sebagai properti investasi mengacu pada PSAK
30 Sewa, dimana aset diakui pada jumlah mana yang lebih rendah antara: Nilai wajar properti,
dan Nilai kini dari pembayaran sewa minimum. 131
132. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Properti yang dikuasai dalam sewa operasi yang
diklasifikasikan sebagai properti Investasi Properti investasi yang menjadi agunan kewajiban
yang menghasilkan imbalan yang terkait langsung dengan nilai wajar dari, atau imbalan dari,
aset tertentu termasuk properti investasi Properti investasi yang nilai wajarnya tidak dapat
ditentukan secara andal atas dasar berkelanjutan Tidak ada pilihan, haya fair value model Pilih
salah satu model untuk semua properti Tidak ada pilihan, hanya cost model 132
133. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Fair Value Model Nilai wajar properti investasi
harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca Properti investasi tidak disusutkan. Laba
atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi harus diakui dalam
laporan laba rugi pada periode terjadinya. 133
134. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Fair value model (PSAK 13) Menggunakan nilai
wajar Menggunakan nilai wajar Revaluation model (PSAK 16) Perubahan nilai wajar diakui
dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan
laba rugi atau ekuitas. Tidak ada penyusutan. Penyusutan. Mencerminkan kondisi pasar pada
tanggal neraca. Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler. Example 134
135. Pelepasan Properti investasi harus dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca)
pada saat: 1.Pelepasan atau 2. Ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen
dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasan.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari
selisih antara: 1.Hasil neto dari pelepasan dan 2. Jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laporan
laba rugi (kecuali sale and leaseback) dalam priode terjadinya. 135
136. 8. Pengungkapan jumlah yang diakui dalam Iaporan laba rugiuntuk: penghasilan
rental dari properti investasi; beban operasi langsung yang timbul dari properti investasi yang
menghasilkan rental beban operasi Iangsung investasi yang tidak menghasilkan pendapatan
rental selama periode tersebut; dan perubahan kumulatif dalam nilai wajar yang diakui dalam
laporan laba rugi atas penjualan properti investasi eksistensi dan jumlah pembatasan atas
realisasi dari properti investasi atau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan; kewajiban
kontraktual untuk membeli, membangun atau mengembangkan properti investasi atau untuk
perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan. 136
137. Pengungkapan Mengungkapkan rekonsiliasi antara jumlah tercatat properti investasi pada
awal dan akhir periode, yang menunjukkan hal-hal berlkut: penambahan, pengungkapan
terpisah untuk penambahan yang dihasilkan dari akuisisi dan penambahan yang dihasilkan dari
pengeluaran setelah perolehan yang diakui dalam jumlah tercatat aset; penambahan yang
dihasilkan dari akuisisi melalui penggabungan usaha; aset yang diklasifikasikan sebagai
dimiliki untuk dijual atau masuk dalam kelompok aset yang akan dilepaskan yang
diklasifikasikan sebagai dimlliki untuk dijual dan pelepasan lain; laba atau rugi neto dari
penyesuaian terhadap nilai wajar; perbedaan nilai tukar neto yang timbul pada penjabaran
laporan keuangan dari mata uang fungsional transfer ke dan dari persediaan dan properti yang
digunakan sendiri; dan perubahan lain. 137 Nilai Wajar
138. 8. Pengungkapan Ketika suatu penilaian terhadap properti investasi disesuaikan secara
signifkan untuk tujuan pelaporan keuangan, maka entitas tersebut mengungkapkan rekonsiliasi
antara penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang dilaporkan dalam laporan
keuangan, dengan menunjukkan seeara terpisah jumlah agregat dari pengakuan
kewajibansewayang telah ditambahkan kembali, dan penyesuaian signijikan lain.
Pengungkapan tambahan : uraian mengenai properti investasi tersebut; penjelasan
mengapan nilai wajar tidak dapat ditentukan secaraandal; apabila mungkin, kisaranestimasidi
mananilai wajar kemungkinan besar berada dan untuk pelepasan properti .investasiyang tidak
dicatat dengan nilai wajar: fakta bahwa entitas tersebut telah melepaskan properti investasiyang
tidakdicatat dengan nilai wajar; jumlah tercatatproperti investasipada saat dijual; dan jum/ah
.Iaba ataurugi yang dlakui: 138 Nilai Wajar
139. Pengungkapan Metode penyusutan yang digunakan; masa manfaat atau tarif
penyusutan yang digunakan; Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (agregat dengan
akumulasi rugi penurunan nilai) pada awal danakhir.periode; Rekonsiliasi jumlah tercatat
properti investasi pada awal dan. akhir periode, yang menunjukkan: Penambahan
Penambahan dari akuisisi dan penggabungan usaha Aset diklasifikasikan untuk dijual
Penyusutan Penurunan nilai Transfer ke klasifikasi lain Nilai wajar properti investasi
dalam kasus dikecualikan 139 Nilai Biaya
140. Pengungkapan yang lebih ekstensif disyaratkan Pengungkapan tambahan utama
termasuk: Informasi yang mendalam untuk setiap UPK (atau kelompok UPK) yang memiliki
nilai tercatat goodwill atau aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas, termasuk
Asumsi utama dan pendekatan manajemen yang digunakan untuk mengukur nilai terpulihkan
Periode dimana manajemen telah memproyeksikan arus kas, tingkat pertumbuhan, tingkat
diskonto, .... Pengungkapan PSAK 48 Par 121-130 140

Anda mungkin juga menyukai