TETAP
PENGUKURAN
3
DEFINISI DAN JENIS-JENIS ASET TETAP
Aset Tetap adl aset berwujud yg mempunyai masa manfaat lebih dari
12 (dua belas) bulan utk digunakan, atau dimaksudkan untuk
digunakan, dlm kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
Aset tetap
Nilai wajar diperoleh dengan =
Nilai tukar aset secara wajar
cara lain, misalnya
hibah
7
Batasan Minimum Kapitalisasi BMN
Nilai satuan minimum kapitalisasi BMN tidak diperlukan untuk BMN berupa:
a. tanah;
b. jalan, irigasi, dan jaringan;
c. konstruksi dalam pengerjaan; atau
d. aset tetap lainnya, seperti koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian
KOMPONEN BIAYA
2
Tanah dimiliki oleh pemerintah, Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan
namun dikuasai dan/atau digunakan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah
oleh pihak lain Diungkapkan secara memadai dalam CaLK bahwa
tanah tersebut dikuasai pihak lain
3
Tanah dimiliki oleh suatu entitas Dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah, namun dikuasai pemerintah yang mempunyai bukti kepemilikan,
dan/atau digunakan oleh entitas serta diungkapkan di CaLK.
pemerintah yang lain Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
menggunakan tanah cukup mengungkapkan
tanah tersebut secara memadai dalam CaLK
4
Perlakuan tanah yang masih dalam
1 2
sengketa atau proses pengadilan = dan
11
Tanah Wakaf
12
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN PERALATAN
DAN MESIN
Aset Tetap Lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok Aset Tetap Tanah, Aset Tetap Peralatan dan Mesin, Aset Tetap
Gedung dan Bangunan, Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan, yang diperoleh
dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai .
• Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai
Renovasi aset aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset
tetap bukan tetap.
Konstruksi Dalam Pengerjaan
milik-dalam • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
lingkup entitas dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan,
pelaporan maka akan dicatat sebagai KDP.
• Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik
• Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan
sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai
Renovasi aset kelompok aset tetap.
tetap bukan • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
milik-di luar
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan,
lingkup entitas
maka akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan
• Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya
diserahkan pada pemilik
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN (KDP) adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan.
Pengukuran:
Secara Swakelola:
biaya yang berhubungan langsung dengan konstruksi;
biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya
dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut;
biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan
konstruksi ybs.
Secara Kontrak:
Termin yang telah dibayarkan;
Kewajiban yang msh harus dibayar;
Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga, misalnya
klaim karena keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja
PENYELESAIAN KDP
Dikapitalisasi/ditambahkan
pada nilai tercatat aset yang
Revenue Expenditure bersangkutan
Sbg Beban
24
METODE PENYUSUTAN
Metode penyusutan aset tetap yang diperkenankan
bagi pemerintah pusat adalah metode penyusutan
garis lurus.
Metode ini dilakukan dengan mengalokasikan nilai
yang dapat disusutkan dari aset tetap secara merata
selama masa manfaat aset terkait, dengan atau
tanpa memperhitungkan nilai sisa (residu).
25
PENGHENTIAN/PELEPASAN
• Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila
aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi masa yang akan datang.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus
dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
• Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak
memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
26
Penghentian/Pelepasan
Penghentian Penggunaan Aset Tetap:
Contoh:
Sebuah mobil yang dibeli pada tanggal 1 Maret 20X6 dengan
harga Rp200.000.000 rusak berat tertimpa runtuhan bangunan
karena bencana alam gempa bumi pada bulan Agustus tahun
20X9. Pada akhir bulan Agustus 20X9 telah ada penetapan dari
bahwa mobil yang rusak berat tersebut dihentikan dari
penggunaan aktif untuk selanjutnya diproses penghapusannya
sesuai dengan ketentuan.
Pada tanggal 10 Oktober 20X9 telah diterbitkan penetapan dari
entitas yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD bahwa mobil yang
rusak berat tersebut dapat dikeluarkan dari neraca. Nilai buku
mobil pada saat kena gempa bumi adalah sebesar Rp80.000.000
27
Penghentian/Pelepasan
Penghentian Penggunaan Aset Tetap:
Contoh:
Jurnal untuk mencatat reklasifikasi dari Aset Tetap menjadi Aset Lainnya pada tanggal 30
Agustus 20X9:
Jurnal untuk mengeluarkan Aset Lainnya dari neraca pada tanggal 10 Oktober 20X9:
28
Penghentian/Pelepasan
Pelepasan Aset:
• Pelepasan aset tetap di lingkungan pemerintah lazim disebut sebagai pemindahtanganan.
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD,
pemerintah dapat melakukan pemindahtanganan BMN/BMD yang di dalamnya termasuk
aset tetap dengan cara: dijual, dipertukarkan, dihibahkan; atau dijadikan penyertaan
modal negara/daerah.
• Apabila suatu aset tetap dilepaskan karena dipindahtangankan, maka aset tetap yang
bersangkutan harus dikeluarkan dari neraca.
• Aset tetap yang dilepaskan melalui penjualan, dikeluarkan dari neraca pada saat
diterbitkan risalah lelang atau dokumen penjualan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.
• Aset tetap yang dihibahkan, dikeluarkan dari neraca pada saat telah diterbitkan berita
acara serah terima hibah oleh entitas sebagai tindak lanjut persetujuan hibah.
• Aset tetap yang dipindahtangankan melalui mekanisme penyertaan modal
negara/daerah, dikeluarkan dari neraca pada saat diterbitkan penetapan penyertaan
modal negara/daerah
29
Penghentian/Pelepasan
Aset Tetap Hilang:
• Aset tetap hilang harus dikeluarkan dari neraca setelah diterbitkannya
penetapan oleh pimpinan entitas yang bersangkutan berdasarkan
keterangan dari pihak yang berwenang sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan. Terhadap aset tetap yang hilang, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perlu dilakukan proses untuk mengetahui apakah
terdapat unsur kelalaian sehingga mengakibatkan adanya tuntutan ganti rugi.
• Aset tetap hilang dikeluarkan dari neraca sebesar nilai buku. Apabila
terdapat perbedaan waktu antara penetapan aset hilang dengan penetapan
ada atau tidaknya tuntutan ganti rugi, maka pada saat aset tetap dinyatakan
hilang, entitas melakukan reklasifikasi aset tetap hilang menjadi aset
lainnya (aset tetap hilang yang masih dalam proses tuntutan ganti rugi).
• Selanjutnya, apabila berdasarkan ketentuan perundang-undangan dipastikan
terdapat tuntutan ganti rugi kepada perorangan tertentu, maka aset lainnya
tersebut direklasifikasi menjadi piutang tuntutan ganti rugi. Dalam hal tidak
terdapat tuntutan ganti rugi, maka aset lainnya tersebut direklasifikasi
menjadi beban.
30
PENYAJIAN
31
PENGUNGKAPAN
Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk masing-masing jenis aset tetap
sbb:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c) Informasi penyusutan, meliputi:
(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode;
32
Perlakuan Khusus
Aset Reklasifikasi
Lainnya
Bersejarah Dan Koreksi
Saat BAST
Kode Akun Akrual Kas
xxxxxx Aset Tetap yang Belum XXX
Diregister
xxxxxx Utang yg belum XXX
diterima tagihannya
Saat registrasi
Kode Akun Akrual Kas
xxxxxx Aset Tetap – xxxxx XXX - -
xxxxxx Aset Tetap yang Belum XXX
Diregister
ILUSTRASI JURNAL STANDAR
4. Penyelesaian KDP
Kode Akun Akrual Kas
xxxxxx Aset Tetap XXX - -
xxxxxx Konstruksi Dalam XXX
Pengerjaan
ILUSTRASI JURNAL STANDAR
5. Transfer Masuk Aset Tetap
Transfer masuk adalah penerimaan aset tetap/aset lainnya dari entitas lain
yang masih dalam satu entitas pelaporan terkonsolidasi, baik pada tingkat
bawah (antar satker dalam satu K/L) atau tingkat atas (antar satker dan antar
ILUSTRASI JURNAL STANDAR
6. Transfer Keluar Aset Tetap
Jurnal penyusutan aset tetap seperti tersebut di atas akan dibuat oleh Satker setiap
semester dalam Buku Besar Akrualnya, sampai masa manfaat traktor tersebut habis.
SAKUN tidak membuat jurnal penyusutan aset tetap.
ILUSTRASI JURNAL STANDAR
13. Penghapusan Aset Tetap
a. Aset yang tidak dapat digunakan dalam kegiatan operasional
Untuk mengalokasikan biaya notaris, balik nama, dan pajak dapat dilakukan
dengan rata-rata tertimbang, sehingga nilai masing-masing tanah serta
gedung dan bangunan adalah: