Anda di halaman 1dari 38

AKUNTANSI ASET TETAP

KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

KEPALA DAERAH
(PEMEGANG KEKUASAAN PENGELOLAAN KEUDA)

SEKRETARIS DAERAH
(KOORDINATOR PENGELOLAAN KEUDA)

PENGGUNA ANGGARAN PPKD Selaku BUD


(KEPALA OPD) (KEPALA BPKAD)

BENDAHARA KUASA PA
KUASA BUD
PPTK PPK-SKPD
PEJABAT PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Barang


KEPALA DAERAH Milik Daerah

SEKRETARIS DAERAH Pengelola Barang Milik Daerah

PP
27/2014 Pejabat Penatausahaan Barang Milik
KEPALA DPKD/BPKAD/DPAD/Bag. Aset Daerah

KEPALA SKPD Pengguna Barang Milik Daerah

KEPALA UPTD Kuasa Pengguna Barang

Permendagri
19/2016 PENGURUS BARANG
JFU --) menerima, menyimpan,
(hanya menambah fungsi)
mengeluarkan, menatausahakan BMD

Membantu penyiapan adm maupun teknis


PEMBANTU PENGURUS BARANG
penatausahaan BMD
STRUKTUR PEJABAT PENGELOLA
BARANG MILIK DAERAH
 Gubernur/Bupati/Walikota Selaku Pemegang Kekuasaan BMD
 Sekda Selaku Pengelola Barang
• PPKD selaku pejabat Penatausahaan Pengelola Barang
 Pengurus Barang Pengelola (hanya menambah fungsi)
 Kepala OPD Selaku Pengguna Barang (Hanya menambah fungsi)
 Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang (Hanya menambah
fungsi)
 Pengurus Barang Pengguna (Fungsi Menyimpan/Mengurus
Barang)
 Kepala Unit Kerja Selaku Kuasa Pengguna Barang (hanya menambah
fungsi)
 Pengurus Barang Pembantu KPB (Fungsi Menyimpan/Mengurus
Barang
 Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa
depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah
maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
 Barang Milik Daerah meliputi aset lancar berupa barang
persediaan, aset tetap dan aset lainnya (aset kemitraan
dengan pihak ketiga; aset tak berwujud aset tetap yang
dihentikan dari penggunaan
 Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
5
DEFINISI ASET TETAP
 Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan
dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. (PSAP 07 Par 4)
 PSAP 07 tidak diterapkan untuk:
 Hutan dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(regenerative natural resources)
 Kuasa pertambangan, eksplorasi dan penggalian mineral,
minyak, gas alam dan sumber daya alam serupa yang tidak
dapat diperbaharuhi (non-regenerative natural resources)
(PSAP 07 Par 4)

6
DASAR HUKUM AKUNTANSI ASET TETAP

7
Klasifikasi Aset Tetap
• Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh dengan
Tanah maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai

• Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat elektonik,
Peralatan dan inventaris kantor, dan peralatan lainnya yang nilainya signifikan dan masa manfaatnya lebih
Mesin dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai

Gedung dan • Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang
diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
Bangunan pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai

Jalan, Irigasi, dan • Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan/atau dikuasai oleh pemerintah
Jaringan dan dalam kondisi siap dipakai

• Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
Aset Tetap kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
Lainnya pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai

• Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang


Konstruksi dalam dalam proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan
Pengerjaan belum selesai seluruhnya

Aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan operasional pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus disajikan di pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya 8
PENGAKUAN ASET TETAP
 Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa
depan dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur
dengan handal;
 Kriteria suatu aset diakui sebagai aset tetap:
a) Berwujud;
b) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua
belas) bulan;
c) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
d) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal entitas; dan
e) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk
digunakan.
 Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan
atau pada saat penguasaannya berpindah.
(PSAP 07 Par 15)

9
PENGUKURAN ASET TETAP
 Aset tetap dinilai dengan biaya perolehan
 Aset tetap yang tidak diketahui harga
perolehannya disajikan dengan nilai wajar
pada saat perolehan
(PSAP 07 Par 20)

10
PENGUKURAN ASET TETAP

Aset tetap Harga beli + seluruh biaya yang


Biaya perolehan diperoleh dengan = dikeluarkan sampai dengan aset
pembelian siap digunakan/dipakai

• Biaya Langsung = tenaga kerja


Aset tetap + bahan baku
diperoleh dengan = • Biaya tidak langsung = Biaya
membangun sendiri perencanaan dan
pengawasan, perlengkapan,
sewa peralatan, dll

Aset tetap
Nilai wajar diperoleh dengan =
Nilai tukar aset secara wajar
cara lain, misalnya
hibah

(PSAP 07 Par 21-22)


11
PENILAIAN AWAL ASET TETAP
 Penilaian awal aset tetap harus diukur
berdasarkan biaya perolehan
 Bila aset tetap diperoleh dengan tanpa
nilai, biaya aset tersebut adalah sebesar
nilai wajar pada saat aset tersebut
diperoleh
 Untuk penyusunan neraca awal suatu
entitas, biaya perolehan aset tetap adalah
nilai wajar pada saat neraca awal tersebut
disusun.

12
KOMPONEN BIAYA
 Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau konstruksinya,
termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
dalam membawa aset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
 Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung:
 Biaya persiapan tempat
 Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan dan bongkar muat
(handling cost)
 Biaya pemasangan (instalation cost)
 Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur
 Biaya konstruksi
 Biaya Administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu
komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat diatribusikan
secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi
kerjanya.
 Biaya permulaan (start-up cost) dan pra-produksi serupa tidak merupakan
bagian biaya suatu aset kecuali biaya tersebut perlu untuk membawa aset ke
kondisi kerjanya
13
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN ASET TETAP
Par 30, 31, 32

PERALATAN DAN GEDUNG DAN JALAN, IRIGASI DAN


TANAH ASET TETAP LAINNYA
MESIN BANGUNAN JARINGAN
•Tanah diakui pertama • Biaya perolehan PM • Biaya perolehan • Biaya perolehan
kali sebesar biaya
• Biaya
menggambarkan gedung dan jalan, irigasi, dan
perolehan jumlah pengeluaran bangunan jaringan
perolehan
•Biaya perolehan yang telah dan yang menggambarkan menggambarkan aset tetap
mencakup: masih harus seluruh biaya yang
•Harga pembelian atau seluruh biaya yang lainnya
dilakukan untuk dikeluarkan dan
biaya pembebasan memperoleh yang mas masih
dikeluarkan dan menggambar
tanah, Biaya yang peralatan dan mesin harus dikeluarkan masih harus kan seluruh
dikeluarkan dalam dikeluarkan untuk
tersebut sampai untuk memperoleh biaya yang
rangka memperoleh memperoleh
hak, Biaya siap pakai gedung dan
pematangan, • Biaya perolehan bangunan sampai gedung dan dikeluarkan
penimbunan, dan meliputi: siap pakai bangunan sampai dan yang
biaya lainnya yang • Harga pembelian, • Biaya perolehan siap pakai. masih harus
dikeluarkan maupun Biaya meliputi: • Biaya perolehan
yang masih harus dikeluarkan
pengangkutan, • Harga pembelian meliputi:
dikeluarkan sampai
Biaya instalasi, atau biaya • Biaya perolehan
untuk
tanah tersebut siap
pakai Serta biaya konstruksi, Biaya atau biaya memperoleh
•Nilai tanah juga
langsung lainnya pengurusan IMB, konstruksi, dan aset tersebut
meliputi nilai bangunan untuk notaris dan pajak
tua yang terletak pada memperoleh dan
Biaya-biaya lain sampai siap
mempersiapkan yang dikeluarkan pakai
tanah yang dibeli
tersebut jika bangunan sampai peralatan sampai jalan,
tua tersebut dan mesin irigasi dan
dimaksudkan untuk tersebut siap jaringan tersebut
dimusnahkan untuk digunakan siap pakai

14
PEROLEHAN SECARA GABUNGAN
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap
yang diperoleh secara gabungan ditentukan
dengan mengalokasikan harga gabungan
tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar
masing-masing aset yang bersangkutan.

15
PERTUKARAN ASET
 Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui pertukaran
yang tidak serupa atau aset lainnya diukur berdasarkan nilai
wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen atas nilai
tercatat aset yang dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah
setiap kas atau setara kas dan kewajiban lain yang
ditransfer/diserahkan.
 Suatu aset tetap dapat diperoleh melalui pertukaran atas
suatu aset yang serupa yang memiliki manfaat yang serupa
dan memiliki nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga
dapat dilepas dalam pertukaran dengan kepemilikan aset
yang serupa. Dalam keadaan tersebut tidak ada keuntungan
dan kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya aset yang
baru diperoleh dicatat sebesar nilai tercatat (carrying
amount) atas aset yang dilepas.
16
ASET DONASI

 Aset tetap yang diperoleh dari


sumbangan (donasi) harus dicatat
sebesar nilai wajar pada saat perolehan.
 Perolehan suatu aset tetap yang
memenuhi kriteria perolehan aset donasi,
maka perolehan tersebut diakui sebagai
pendapatan operasional

17
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset
tetap yang memperpanjang masa manfaat atau
yang kemungkinan besar memberi manfaat
ekonomi di masa yang akan datang dalam
bentuk kapasitas, mutu produksi, atau
peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan
pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.
Kategori :
 Menjadi aset tetap
 Menjadi beban
18
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN
Pengeluaran tersebut dapat dikategorikan
sebagai Belanja Modal jika memenuhi
persyaratan:

Pengeluaran tersebut mengakibatkan


bertambahnya masa manfaat, kapasitas, kualitas
dan volume aset yang telah dimiliki

DAN

Pengeluaran tersebut memenuhi batasan minimal


nilai kapitalisasi aset tetap/aset lainnya

19
PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION)
 Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada
umumnya tidak diperkenankan karena SAP
menganut penilaian aset berdasarkan biaya
perolehan atau harga pertukaran. Penyimpangan
dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional.
 Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat
dibukukan dalam akun ekuitas.
 Ketentuan penilaian kembali :
Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian
Kembali Barang Milik Negara/Daerah

20
PENILAIAN ASET (DARI PEROLEHAN AWAL SAMPAI
REVALUASI)

Penilaian kembali
Revaluasi dapat
Penyusutan dilakukan apabila
Aset disajikan di terdapat ketentuan
neraca sebesar pemerintah yang
Kapitalisasi nilai perolehan berlaku secara
dikurangi nasional
Ditambahkan akumulasi
pada aset apabila (scr tersirat
penyusutan merupakan
memenuhi
Perolehan awal penyesuaian atas
ketentuan
sebesar harga kapitalisasi nilai perolehan)
perolehan atau
nilai wajar

21
ASET BERSEJARAH
 Aset bersejarah merupakan aset tetap yang dimiliki
atau dikuasai oleh pemerintah yang karena umur
dan kondisinya aset tetap tersebut harus dilindungi
oleh peraturan yang berlaku dari segala macam
tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut
 Diungkapkan dalam CaLK tanpa nilai
 Beberapa aset bersejarah juga memberikan
potensi manfaat lainnya kepada pemerintah selain
nilai sejarahnya, misalnya untuk ruang
perkantoran. Untuk kasus tersebut, aset ini akan
diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset
tetap lainnya.

22
ASET INFRASTRUKTUR
 Karakteristik aset infrastruktur:
Merupakan bagian dari satu sistem atau jaringan
Sifatnya khusus dan tidak ada alternatif lain
penggunaannya
Tidak dapat dipindah-pindahkan, dan
Terdapat batasan-batasan untuk pelepasannya
 Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan
harus diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
yang ada pada PSAP No. 07
 Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan
dan jembatan, sistem pembuangan, dan jaringan
komunikasi
23
ASET MILITER
Peralatan militer, baik yang umum maupun khusus,
memenuhi definisi aset tetap dan harus
diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ada pada PSAP 07.

24
AKUNTANSI TANAH
Tanah yang dimiliki dan/atau dikuasai pemerintah tidak
diperlakukan secara khusus

Setelah perolehan awal tanah, pemerintah tidak memerlukan


biaya untuk mempertahankan hak atas tanah tersebut. Tanah
memenuhi definisi aset tetap

Pengakuan tanah di luar negeri sebagai aset tetap hanya


dimungkinkan apabila perjanjian penguasaan dan hukum serta
perundang-undangan yang berlaku di negara tempat
Perwakilan Republik Indonesia berada mengindikasikan
adanya penguasaan yang bersifat permanen.

Penguasaan atas tanah dianggap permanen apabila hak atas


tanah tersebut merupakan hak yang kuat diantara hak-hak atas
tanah yang ada di negara tersebut dengan tanpa batas waktu.

25
KASUS-KASUS KEPEMILIKAN TANAH DAN
PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN

1
Dikuasai dan/atau digunakan oleh  Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
pemerintah namun belum ada disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca
bukti kepemilikan yang sah pemerintah.
 Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
2
Tanah dimiliki oleh pemerintah,  Tanah tersebut tetap harus dicatat dan
namun dikuasai dan/atau disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca
digunakan oleh pihak lain pemerintah
 Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
bahwa tanah tersebut dikuasai pihak lain
3
Tanah dimiliki oleh suatu entitas  Dicatat dan disajikan pada neraca entitas
pemerintah, namun dikuasai pemerintah yang mempunyai bukti
dan/atau digunakan oleh entitas kepemilikan, serta diungkapkan di CaLK.
pemerintah yang lain  Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
menggunakan tanah cukup mengungkapkan
tanah tersebut secara memadai dalam CaLK
4
Perlakuan tanah yang masih
1 2
dalam sengketa atau proses = dan
pengadilan
26
TANAH WAKAF
Tanah yang digunakan/dipakai oleh
instansi pemerintah yang berstatus tanah
wakaf tidak disajikan dan dilaporkan
sebagai aset tetap tanah pada neraca
pemerintah, melainkan cukup
diungkapkan secara memadai pada CaLK.

27
VARIASI PENCATATAN PENYELESAIAN KDP
Berita Acara
Pembangunan Pemanfaatan
No. Penyelesaian Penyajian
Aset Aset
Pekerjaan (BAPP)
1. Selesai Sudah diperoleh Sudah Aset Tetap
dimanfaatkan
2. Selesai Sudah diperoleh Belum Aset Tetap
dimanfaatkan
3. Selesai Belum diperoleh Sudah KDP
dimanfaatkan
4. Selesai sebagian Belum diperoleh Sebagian KDP
sudah
dimanfaatkan
5. Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya KDP dapat
terkena bencana alam/force majeur) aset tersebut dihapuskan
hilang, maka penanggung jawab aset tersebut
membuat pernyataan hilang
6. Belum selesai BAST sudah ada - KDP 28
RENOVASI ASET TETAP

• Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang memenuhi
syarat kapitalisasi.
Renovasi aset
• Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait.
tetap milik
sendiri • Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan,
atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat
sebagai KDP

• Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai
Renovasi aset aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.
tetap bukan
• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
milik-dalam
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka
lingkup entitas
akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan
• Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik

• Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan
sebagai aset tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok
Renovasi aset aset tetap.
tetap bukan
• Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai
milik-di luar
dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka
lingkup entitas
akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan
• Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya
diserahkan pada pemilik
29
PENGHENTIAN/PELEPASAN PENGGUNAAN ASET TETAP
 Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
 Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika
dilepaskan atau bila aset secara permanen
dihentikan penggunaannya dan tidak ada
manfaat ekonomi masa yang akan datang.
 Aset tetap yang secara permanen dihentikan
atau dilepas harus dieliminasi dari Neraca dan
diungkapkan dalam CaLK.

30
PENGHENTIAN/PELEPASAN
Penghentian Penggunaan Aset Tetap:
 Contoh:
Sebuah mobil yang dibeli pada tanggal 1 Maret 20X6 dengan
harga Rp200.000.000 rusak berat tertimpa runtuhan
bangunan karena bencana alam gempa bumi pada bulan
Agustus tahun 20X9. Pada akhir bulan Agustus 20X9 telah ada
penetapan dari bahwa mobil yang rusak berat tersebut
dihentikan dari penggunaan aktif untuk selanjutnya diproses
penghapusannya sesuai dengan ketentuan.
Pada tanggal 10 Oktober 20X9 telah diterbitkan penetapan
dari entitas yang berwenang sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD
bahwa mobil yang rusak berat tersebut dapat dikeluarkan dari
neraca. Nilai buku mobil pada saat kena gempa bumi adalah
sebesar Rp80.000.000

31
PENGHENTIAN/PELEPASAN
Penghentian Penggunaan Aset Tetap:
 Contoh:
Jurnal untuk mencatat reklasifikasi dari Aset Tetap menjadi Aset Lainnya pada tanggal 30
Agustus 20X9 :

Tanggal Uraian Debet Kredit

30 /08 /20X 9 Aset Lainnya 200.000.000


Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 120.000.000
Peralatan dan Mesin 200.000.000
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 120.000.000

Jurnal untuk mengel uarkan Aset Lainnya dari neraca pada tanggal 10 Oktober 20X9 :

Tanggal Uraian Debet Kredit

10 /10 /20X 9 Beban Non Operasional 80.000.000

Akumulasi Penyusutan Aset Aset Lainnya 120.000.000

Aset Lainnya 200.000.000

32
PENGHENTIAN/PELEPASAN (1)
Pelepasan Aset:
• Pelepasan aset tetap di lingkungan pemerintah lazim disebut sebagai
pemindahtanganan. Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di
bidang pengelolaan BMN/BMD, pemerintah dapat melakukan
pemindahtanganan BMN/BMD yang di dalamnya termasuk aset tetap
dengan cara: dijual, dipertukarkan, dihibahkan; atau dijadikan penyertaan
modal negara/daerah.
• Apabila suatu aset tetap dilepaskan karena dipindahtangankan, maka aset
tetap yang bersangkutan harus dikeluarkan dari neraca.
• Aset tetap yang dilepaskan melalui penjualan, dikeluarkan dari neraca
pada saat diterbitkan risalah lelang atau dokumen penjualan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
• Aset tetap yang dihibahkan, dikeluarkan dari neraca pada saat telah
diterbitkan berita acara serah terima hibah oleh entitas sebagai tindak
lanjut persetujuan hibah.
• Aset tetap yang dipindahtangankan melalui mekanisme penyertaan modal
negara/daerah, dikeluarkan dari neraca pada saat diterbitkan penetapan
penyertaan modal negara/daerah

33
PENGHENTIAN/PELEPASAN (2)
Aset Tetap Hilang:
• Aset tetap hilang harus dikeluarkan dari neraca setelah diterbitkannya penetapan oleh
pimpinan entitas yang bersangkutan berdasarkan keterangan dari pihak yang berwenang
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Terhadap aset tetap yang hilang, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan perlu dilakukan proses untuk mengetahui apakah
terdapat unsur kelalaian sehingga mengakibatkan adanya tuntutan ganti rugi.
• Aset tetap hilang dikeluarkan dari neraca sebesar nilai buku. Apabila terdapat perbedaan
waktu antara penetapan aset hilang dengan penetapan ada atau tidaknya tuntutan ganti
rugi, maka pada saat aset tetap dinyatakan hilang, entitas melakukan reklasifikasi aset
tetap hilang menjadi aset lainnya (aset tetap hilang yang masih dalam proses tuntutan
ganti rugi).
• Selanjutnya, apabila berdasarkan ketentuan perundang-undangan dipastikan terdapat
tuntutan ganti rugi kepada perorangan tertentu, maka aset lainnya tersebut direklasifikasi
menjadi piutang tuntutan ganti rugi. Dalam hal tidak terdapat tuntutan ganti rugi, maka
aset lainnya tersebut direklasifikasi menjadi beban. Bultek Akuntansi Pemerintahan No 20

Penghapusan KDP :
KDP dapat dihapuskan apabila ketidaktersediaan dana, kejadian bencana, salah
pembangunan/lokasi atau tidak dilanjutkan

34
PENGUNGKAPAN
Laporan Keuangan harus mengungkapkan untuk
masing-masing jenis aset tetap sbb:
(a) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount);
(b) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang
menunjukkan:
(1) Penambahan;
(2) Pelepasan;
(3) Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
(4) Mutasi aset tetap lainnya.
(c) Informasi penyusutan, meliputi:
(1) Nilai penyusutan;
(2) Metode penyusutan yang digunakan;
(3) Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;

35
PENGUNGKAPAN
Laporan keuangan juga harus mengungkapkan:
a. Eksistensi dan batasan hak milik atas aset
tetap;
b. Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang
berkaitan dengan aset tetap;
c. Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap
dalam konstruksi; dan
d. Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

36
MASALAH ASET TETAP DALAM
AKUNTASI BERBASIS AKRUAL
a. Pemanfaatan aset tetap
b. Pengalihan aset tetap menjadi aset proverty
c. Akuntansi pemindahtangan aset, termasuk
untuk penyertaan modal
d. Penggunaan aset tetap untuk kerjasama
e. Penggunaan aset tetap untuk KSO
f. Aset tetap ex dana bos

37
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai