Petunjuk Lapang
Petunjuk Lapang
Oleh :
AGROTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2017
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat berpotensi untuk
dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomi cukup tinggi dan potensi ekspor yang besar.
Peningkatan kebutuhan tomat sering tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. Produksi
Salah satu kendala yang menjadi factor pembatas dalam meningkatkan produksi tanaman
tomat adalah penyakit layu fusarium. Layu fusarium ini merupakan penyakit penting dan secara
ekonomi merugikan karena sampai saat ini belum ada pengendalian kimia yang efektif. Penyakit
disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp. lycopersici (Sacc.). Jamur ini merupakan
pathogen tular-tanah yang mampu bertahan dalam jangka yang panjang dalam bentuk
klamidospora meskipun tidak tersedia tanaman inang. Oleh karena itu penyakit layu fusarium ini
sangat sulit untuk dikendalikan. Pengendalian secara hayati dan pengelolaan kesuburan tanah
budidaya tanaman, salah satunya dengan cara pemberian pupuk organik yang mengandung kalium,
seperti abu sekam, abu leguminose, dan kompos kotoran ayam. Kandungan unsur kalium yang
cukup untuk kebutuhan tanaman mengakibatkan dinding sel menjadi lebih tebal, kadar senyawa
fenol tinggi, dan cairan selnya mengandung asam amino yang tinggi sehingga tidak disukai
patogen.
B. Tujuan
1. Petani mampu membuat pupuk organik dari abu sekam maupun abu leguminose.
3. Petani mampu menerapkan serta meng-Aplikasikan abu sekam dan abu leguminose pada
Bahan yang digunakan yaitu abu sekam dan abu leguminose yang didapat dengan cara
membakar sekam dan leguminose yang telah kering, dan bibit tomat yang siap untuk ditanam. Alat
D. Langkah Kerja
3. Bakar sekam dan tanaman leguminose yang telah kering sampai menjadi abu
4. Pemberian abu sekam dan leguminose dilakukan pada saat pengolahan tanah yang dapat