Anda di halaman 1dari 12

JAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU

PENGAMBILAN SAMPEL LINGKUNGAN

BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN


DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
JAKARTA
JAMINAN MUTU DAN PENGENDALIAN MUTU
PENGAMBILAN SAMPEL LINGKUNGAN
Jaminan mutu pengambilan sampel lingkungan adalah
keseluruhan kegiatan yang sistematik dan terencana yang diterapkan dalam
pengambilan sampel lingkungan sehingga memberikan suatu keyakinan yang
memadai bahwa data yang dihasilkan memenuhi suatu persyaratan mutu dan
dapat diterima oleh pengguna.
Pengendalian mutu pengambilan sampel lingkungan adalah
1) teknik operasional dan kegiatan yang digunakan untuk memenuhi
persyaratan mutu.
2) suatu tahapan dalam prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi suatu
aspek teknis pengambilan sampel.
3) dalam penerapannya, pengendalian mutu merupakan cara pengendalian,
pemantauan, pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan bahwa
sistem mutu pengambilan sampel berjalan dengan baik dan benar.
Melalui jaminan mutu dan pengendalian mutu yang sistematik dan
terencana maka tahapan dalam proses pengambilan sampel dapat
dikendalikan, dipantau, dan diperiksa dengan cara:
1) mengukur apa yang sedang terjadi;
2) membandingkan terhadap apa yang seharusnya terjadi; dan
3) melakukan suatu tindakan apabila ada berbedaan.
Komponen Jaminan Mutu
1. Organisasi
1) penanggung jawab pengambil sampel merupakan suatu kesatuan yang secara
legal dapat dipertanggungjawabkan dalam struktur organisasi.
2) penempatan personil dalam struktur organisasi harus disesuaikan dengan
kualifikasi dan pengalaman yang tepat.
3) seluruh personil yang terlibat dalam pengambilan sampel bebas dari pengaruh
dan tekanan komersial, keuangan dan tekanan intern dan ekstern yang tidak
patut yang dapat berpengaruh buruk terhadap mutu kerjanya.
4) manajemen dalam organisasi tersebut harus mempunyai kebijakan dan
prosedur untuk menghindari keterlibatan dalam setiap kegiatan yang dapat
mengurangi kepercayaan pada kompetensinya, ketidakberfihakannya,
integritas pertimbangan dan operasionalnya sehingga mampu mengambil
keputusan secara independen, jujur serta hasil yang dilaporkan akurat, jelas,
tidak meragukan dan objektif.
5) Struktur organisasi yang ditetapkan harus menggambarkan hubungan antara
manajemen mutu, kegiatan teknis dan jasa penunjang berkaitan dengan
pengambilan sampel lingkungan.
6) Tanggung jawab, wewenang, uraian kerja dan hubungan timbal balik antar
semua personil yang mengelola, melaksanakan atau memverifikasi pekerjaan
yang mempengaruhi mutu data hasil pengambilan sampel harus ditetapkan.
Komponen Jaminan Mutu
2 Pelatihan
1) semua personil yang terlibat dalam pengambilan sampel lingkungan harus
mempunyai kompetensi yang memadai yaitu pendidikan yang tepat, pelatihan
yang memadai, pengalaman yang sesuai dan/atau keterampilan yang
ditunjukkan.
2) manajemen dalam suatu organisasi pengambilan sampel lingkungan harus
mengidentifikasi dan merumuskan sasaran pendidikan, pelatihan, dan
keterampilan bagi seluruh personil.
3) petugas pengambil sampel lingkungan dapat dipastikan mempunyai kualifikasi
berdasarkan
4) pelatihan yang diperlukan untuk peningkatan pengambilan sampel lingkungan
meliputi 3 hal utama, yaitu :
a. Keterampilan : tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana, kapan, dan
urutan tahapan yang benar termasuk tahapan mikro maupun
makro dalam pengambilan sampel lingkungan;
b. Pengetahuan: tentang apa yang harus diketahui atau informasi penting
yang dibutuhkan untuk melakukan tugas pengambilan
sampel lingkungan serta informasi untuk memberikan
pengertian yang lebih baik dan penyelesain permasalahan
yang timbul;
c. Perilaku : yang meliputi perubahan kebiasaan atau kelakuan yang
berasal dari pengertian dan pengetahuan sehingga
meningkatkan kesadaran, motivasi maupun kerjasama dalam
pengambilan sampel lingkungan.
Komponen Jaminan Mutu
3. Dokumentasi pengambilan sampel lingkungan
1) Prosedur pengambilan sampel lingkungan
harus menguraikan teknik pengambilan sampel untuk parameter khusus pada
matrik tertentu, penentuan lokasi dan titik pengambilan sampel yang
representatif, frekuensi dan waktu pengambilan sampel, persyaratan personil
pengambil sampel, peralatan yang digunakan, tipe wadah dan cara
pengawetannya. Selain itu, prosedur tersebut harus juga menjelaskan tipe dan
jumlah sampel yang harus diambil termasuk untuk keperluan pengendalian
mutu. Sumber-sumber kesalahan misalnya terjadinya reaksi dengan wadah
sampel, kontaminasi (lapangan, peralatan pengambilan sampel, wadah),
ketidakstabilan secara kimia atau fisika, serta perubahan biologi, harus
tertuang dalam prosedur pengambilan sampel yang ditetapkan.

2) Rekaman pengambilan sampel lingkungan


setiap tahapan proses pengambilan sampel harus direkam yang mencakup
prosedur pengambilan sampel, identifikasi pengambilan sampel, kondisi
lingkungan dan diagram atau bentuk yang ekivalen lainnya yang diperlukan
untuk mengidentifikasi lokasi pengambilan sampel serta statistik yang menjadi
dasar dari prosedur pengambilan sampel. Semua rekaman data lapangan
harus dicatat dan diselesaikan sebelum meninggalkan lokasi pengambilan
sampel.
Komponen Jaminan Mutu
4. Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan lapangan
1) harus mampu menghasilkan akurasi yang diperlukan serta harus sesuai
dengan spesifikasi yang relevan dengan pengambilan sampel lingkungan yang
dimaksud.
2) Sebelum digunakan, peralatan harus dikalibrasi atau dicek untuk menetapkan
peralatan tersebut memenuhi persyaratan spesifikasi standar yang relevan.
3) pemeliharaan peralatan pengambilan sampel dapat digolongkan menjadi :
a. Pencegahan
Pencegahan bertujuan untuk menghindari dari kerusakan peralatan, karena itu
pencegahan harus dilaksanakan secara sistematis dan terencana. Adapun
pelaksanaannya dapat meliputi pemeriksaan spesifikasi, kalibrasi, verifikasi,
kebersihan dan lain sebagainya.
b. Perbaikan
Perbaikan dilakukan apabila ada kerusakan terhadap peralatan. Siapapun
yang melaksanakan, perbaikan peralatan harus dilaksanakan oleh personil
yang "qualified"
Komponen Jaminan Mutu
5. Pengendalian mutu
1) pendekatan a hazard analysis yaitu merupakan cara identifikasi sumber-
sumber penyebab yang memungkinkan timbulnya bahaya pada setiap tahapan
yang relevan pada pengambilan sampel lingkungan dan kemungkinan
pengendaliannya sehingga dapat mencegah terulangnya kembali. Setelah
didapatkan cara pengendalian yang sangat baik untuk dapat diterapkan
dengan didasarkan pada efektifitas dan efisiensi sumber daya, maka
pengendalian tersebut harus diterapkan serta didokumentasikan dan dilakukan
pelatihan terhadap personil terkait.

2) pengendalian mutu lapangan yang diperlukan dalam pengambilan sampel


lingkungan yaitu:
a. Blanko lapangan (field blank)
Digunakan untuk memberikan informasi tentang keberadaan kontaminan
selama proses pengambilan sampel, penggunaan peralatan lapangan,
bahan pengawet, atau transportasi ke laboratorium. Dalam penerapannya
frekuensi yang direkomendasikan untuk penggunaan blanko lapangan
adalah 5% atau 1 per kegiatan pengambilan sampel lingkungan.
Komponen Jaminan Mutu
Blanko lapangan meliputi, antara lain:
i. Blanko matrik (matrix blank atau field blank)
adalah media bebas analit yang mempunyai matrik hampir sama dengan
sampel yang akan diambil. Blanko matrik dipaparkan pada lingkungan di
lokasi pengambilan sampel untuk mengetahui kontaminasi selama
proses pengambilan sampel secara keseluruhan.
ii. Blanko media (sampling media blank)
digunakan untuk mendeteksi kontaminasi berkaitan dengan media yang
digunakan untuk pengambilan sampel di lapangan, misalnya peralatan
pengambilan sampel, wadah sampel, penyaring atau filter.
a) Blanko peralatan (equipment blank atau rinsate blank)
adalah media bebas analit yang dilewatkan pada peralatan pengambil
sampel sesaat akan dilakukan pengambilan sampel di lapangan.
b) Blanko wadah sampel (container blank)
bertujuan untuk mendeteksi ada-tidaknya kontaminasi yang berasal
dari wadah sampel yang akan digunakan dalam pengambilan sampel
c) Blanko penyaring (filter blank)
iii Blanko perjalanan (trip blank or transport blank)
digunakan untuk mengukur kontaminasi yang mungkin terjadi selama
pengumpulan sampel di lapangan dan transportasi dari lokasi
pengambilan sampel ke laboratorium.
Komponen Jaminan Mutu

b. Sampel kontrol (Control sample atau site blank atau


background sample atau matrix sample)
adalah sampel yang mempunyai media hampir sama dengan matrik sampel
yang diuji yang diambil pada waktu bersamaan dengan pengambilan sampel di
dekat lokasi dimana pengambilan sampel dilakukan. Lokasi pengambilan
sampel kontrol tersebut harus pada area yang diperkirakan tidak
terkontaminasi sehingga dapat digunakan sebagai base line.

c. Sampel terbelah (Split samples)


digunakan untuk pengecekkan kinerja analitik khusunya penentuan presisi

d. Sampel duplikat lapangan (Field duplicate sample)


digunakan untuk pengecekkan presisi secara keseluruhan proses pengambilan
sampel dan analisis di laboratorium. Sampel duplikat merupakan sampel
independen yang diambil pada waktu yang hampir sama dari titik pengambilan
sampel yang sama.
Komponen Jaminan Mutu
6. Audit pengambilan sampel
suatu proses untuk memantau penerapan terhadap sistem mutu
pengambilan sampel dengan melakukan penilaian sistematik dan mandiri
untuk menetapkan apakah kegiatan mutu dan hasil yang berkaitan sesuai
dengan pengaturan yang direncanakan serta apakah pengaturan-pengaturan
tersebut diterapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai tujuan
Tujuan audit pengambilan sampel
1) ketidaksesuaian yang kadang-kadang muncul dalam penerapan sistem
mutu pengambilan sampel dapat diidentifikasi sedini mungkin dan dilakukan
tindakan korektif seefektif serta seefisien mungkin sehingga dapat memulihkan
kesesuaian antara sistem mutu yang telah ditetapkan dengan penerapannya;
2) memberikan reaksi atas berbagai problem sistem mutu yang terjadi melalui
identifikasi akar penyebab masalah sekaligus mengidentifikasi tindakan korektif yang
diperlukan untuk mencegah terulangnya kembali problem sistem mutu tersebut;
3) merupakan cara yang efektif untuk mengidentifikasi kesempatan peningkatan sistem
mutu dengan menghindari :
a. penyimpangan atau ketidaksesuaian yang tidak perlu terjadi;
b. persyaratan yang sudah tidak berlaku namun tetap diterapkan;
c. kegiatan yang tidak efesien dan/atau tidak efektif;
d. memberikan jaminan kepada manajemen bahwa sistem mutu yang
sedang diterapkan tepat sesuai dengan yang ditetapkan.
Komponen Jaminan Mutu
7. Asesmen data pengambilan sampel
bertujuan untuk mengetahui apakah data hasil pengambilan sampel
memenuhi kesesuaian kebutuhan pengguna data serta persyaratan jaminan
mutu dan pengendalian mutu di lapangan.
1) Kelengkapan data pengambilan sampel
Asesmen kelengkapan data pengambilan sampel dilakukan untuk
meyakinkan bahwa kemamputelusuran rekaman telah diimplementasikan
dengan baik dan benar.
2) Verifikasi data pengambilan sampel
Verifikasi data pengambilan sampel adalah konfirmasi melalui
pemeriksaan dan pengumpulan bukti-bukti objektif bahwa persyaratan
yang ditentukan telah dipenuhi. Verifikasi data merupakan proses
evaluasi kelengkapan (completeness), kebenaran (correctness),
kesesuaian (conformity) data dalam memenuhi metode, prosedur atau
persyaratan kontrak. Konfirmasi dapat terdiri dari kegiatan seperti :
a. melakukan perhitungan alternatif;
b. pembandingan dengan hasil pengambilan sampel sebelumnya yang serupa;
c. melakukan pengambilan sampel ulang; dan
d. meninjau dokumen, rekaman dan/atau prosedur terkait.
Asesmen verifikasi data pengambilan sampel dilakukan untuk
meyakinkan bahwa data yang diperoleh mempunyai presisi dan representatif
berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku.
3) Validasi data pengambilan sampel
Validasi data pengambilan sampel adalah konfirmasi, melalui penyediaan
buktif objektif, bahwa persyaratan bagi pemakaian atau aplikasi data
dimaksud telah dipenuhi sesuai tujuan tertentu.
Komponen Jaminan Mutu
8. Pelaporan hasil pengambilan sampel
1) Setiap hasil pengambilan sampel yang dilakukan harus dilaporkan secara
akurat, jelas, tidak menimbulkan keraguan dan objektif, serta sesuai
dengan instruksi yang spesifik dalam metode pengambilan sampel.
2) Laporan harus mencakup semua informasi yang diminta oleh pelangggan
dan diperlukan untuk interpretasi hasil pengambilan sampel serta semua
informasi yang disyaratkan oleh metode yang digunakan
3) Apabila laporan berisi hasil pengambilan sampel yang dilakukan oleh
subkontraktor, hasil tersebut harus diidentifikasi dengan jelas.
4) Format laporan pengambilan sampel harus didesain untuk
mengakomodasikan setiap jenis pengambilan sampel yang dilaksanakan
dan untuk meminimalkan kemungkinan salah pengertian atau salah
penggunaan
5) Apabila pendapat dan interpretasi hasil pengambilan sampel dicantumkan
dalam laporan pengambilan sampel maka harus mendokumentasikan
dasar yang digunakan untuk membuat pendapat dan interpretasi tersebut
yang meliputi antara lain:
1. suatu pendapat terhadap pernyataan kesesuaian/ketidaksesuaian hasil
pengambilan sampel dengan persyaratan;
2. pemenuhan persyaratan berdasarkan perjanjian atau kontrak;
3. rekomendasi tentang bagaimana menggunakan hasil pengambilan sampel;

Anda mungkin juga menyukai