Anda di halaman 1dari 11

1.

Piramida Agung Giza, Mesir


Ilmu Matematika : Phytagoras, Geometri
Perancang Gedung : Imhotep, seorang ahli matematika, insinyur dan dokter.
Piramida Agung Giza
adalah piramida tertua dan
terbesar dari tiga piramida
yang ada di Nekropolis Giza
dan merupakan satu-satunya
bangunan yang masih menjadi
bagian dari Tujuh Keajaiban
Dunia dipercaya bahwa
piramida ini dibangun sebagai
maka untuk firaun dinasti
keempat Mesir, Khufu (,
Cheops) dan dibangun selama
lebih dari 20 tahun dan diperkirakan berlangsung pada sekitar tahun 2560 SM . Piramida ini kadang-
kadang disebut sebagai Piramida Khufu.
Situs peninggalan zaman Mesir kuno ini memang menyimpan berbagai fakta
menakjubkan. Selain termasuk piramida tertua di dunia, piramida ini juga struktur tertinggi
yang pernah dibuat manusia selama 3.800 tahun. Pantas saja kalau situs tersebut menjadi
bagian dari Tujuh Keajaiban Dunia.
Ternyata bangunan berbentuk prisma segitiga raksasa ini juga menyimpan fakta
matematis yang cukup unik dibalik arsitekturnya. Jika diukur dalam satuan panjang cubit
(ukuran panjang pertama yang digunakan manusia), garis keliling Piramida Agung Giza
adalah 365,24, sama dengan jumlah hari dalam setahun.
Selain itu jika garis keliling piramida dibagi dua, maka Anda akan mendapatkan angka
3,1416, sama dengan angka Pi. Tak hanya itu, ruangan untuk Firaun yang berada di dalam
piramida tampaknya juga dirancang menggunakan dalil Phytagoras.
2. Parthenon, Yunani
Ilmu Matematika : Rasio perbandingan emas
Perancang Gedung : Phidias, seorang pematung yang menjadi arsitek utama
Parthenon adalah kuil
yang didedikasikan untuk
dewi kebijaksanaan Athena.
Kuil ini dibangun pada abad
5 SM di kota kuno
Akropolis. Bangunan ini
adalah salah satu
peninggalan bersejarah
zaman Yunani kuno yang
memiliki konsep arsitektur
menakjubkan pada
masanya.
Elemen-elemen arsitektur di Kuil Parthenon dibangun sesuai dengan konsep rasio emas.
Menurut Wikipedia, dua nilai dianggap berada dalam hubungan rasio emas jika perbandingan
antara jumlah kedua nilai itu (a+b) terhadap nilai yang paling besar (a) sama dengan rasio
antara nilai besar (a) terhadap nilai kecil (b).
Perbandingan seperti ini menghasilkan nilai akhir Fi (1,6180). Dalam seni arsitektur,
struktur yang dibuat dengan prinsip rasio emas memiliki proporsi yang sangat ideal dari segi
estetika. Karena itulah rasio emas juga sering disebut divine proportion atau proporsi ilahiah.
Meskipun tak diketahui pasti apakah bangsa Yunani kuno yang menciptakan prinsip
matematis rasio emas, tetapi para ahli matematika dan arsitektur modern memang sering
menemui rasio emas dalam bangunan-bangunan peninggalan kebudayaan kuno itu.
Simbol Fi sendiri diciptakan berdasar nama Phidias, pematung yang menjadi arsitek
utama Parthenon. Phidias menggunakan rasio emas dalam bentuk proporsi persegi panjang
emas untuk rancangan eksterior, lantai, dan patung-patung yang menghiasi kuil. Patung
Athena Parthenos dan patung Zeus merupakan dua di antara karya seni rumit pahatan Phidias
yang dirancang dengan rasio emas.
3. Chichen Itza, Meksiko
Ilmu Matematika : Prinsip angka nol
Perancang Gedung : Quetzalcoatl, Raja suku Toltec
Chichen Itza
merupakan situs sejarah yang
dulunya merupakan pusat
peradaban Bangsa Maya.
Bangsa Maya dikenal maju
dalam ilmu pengetahuan.
Bangsa ini sudah mengenal
ilmu astronomi dan
matematika. Salah satu
buktinya penggunaan angka 0
dalam sistem perhitungan
mereka.
Selain itu jika diteliti lagi bangunan-bangunan yang didirikan oleh Bangsa Maya
menampilkan perpaduan sempurna antara konsep matematika dan astronomi. Posisi El
Castillo, situs pemujaan untuk dewa ular Kukulkan yang berada di dalam Chichen Itza
diposisikan sedemikian rupa hingga sejajar dengan sistem astrologi.
Sebanyak 52 panel di setiap sisi piramida berundak Chichen Itza melambangkan
jumlah tahun dalam siklus Maya, tangganya terbagi menjadi 18 bulan, sesuai dengan
jumlah bulan dalam kalender Maya. Sementara itu 365 anak tangga di El Castillo
mewakili jumlah hari dalam kalender matahari Maya.
4. Katedral Sagrada Familia, Spanyol
Ilmu Matematika : struktur hiperbolik paraboloid, struktur arsitektur yang
menggunakan prinsip geometri hiperbolik
Perancang Gedung : Antoni Gaudi, arsitek asal Catalania

Basilika Sagrada Familia


yang berdiri di Kota
Barcelona, Spanyol adalah
gereja katedral yang penting
bagi pemeluk Katolik.
Menurut Wikipedia pada
tahun 2010 Paus Benediktus
XVI menyatakan gereja ini
sebagai basilika minor,
bagian dari katedral yang
menjadi pusat kedudukan
uskup.
Gereja megah ini dibangun oleh arsitek asal Catalania, Antoni Gaudi (1852-1926). Gereja
ini tak pernah rampung dibangun oleh Gaudi, tetapi kemegahan arsitekturnya yang
menakjubkan dan serba rumit menjadikan gereja ini masuk dalam Daftar Warisan Dunia
UNESCO.
Menurut para ahli yang mengamati Sagrada Familia, bangunan gereja ini merupakan
perwujudan dari keajaiban matematika. Bangunan ini dibuat dengan struktur hiperbolik
paraboloid, struktur arsitektur yang menggunakan prinsip geometri hiperbolik. Kubah dan
jendela di gereja Segrada Familia dibuat oleh Gaudi menggunakan prinsip ini.
5. Alhambra, Spanyol
Ilmu Matematika : Geometri, Simetri Crystallographic.
Perancang Gedung : Antoni Gaudi, arsitek asal Catalania
Bangunan yang dirancang
dengan perhitungan matematis
rumit berikut juga terletak di
Spanyol, yaitu Alhambra. Jika
Sagrada Familia adalah situs
penting bagi umat Katolik, maka
Alhambra adalah peninggalan
bersejarah penting yang
menandai kejayaan Islam di
daerah Andalusia pada masa lalu.
Alhambra sejatinya
merupakan kompleks istana dan
benteng yang dibangun pada
tahun 889. Awalnya situs di Granada, Andalusia ini hendak dijadikan benteng
pertahanan. Tetapi pembangunannya terhenti dan benteng Alhambra dibiarkan
terbengkalai selama sekian tahun.
Baru ketika Raja Muhammad bin Al-Ahmar menguasai daerah Granada pada
pertengahan abad 11, pembangunan Alhambra dilanjutkan. Kediaman sang raja pun
didirikan di dalam kompleks benteng tersebut. Keramik yang menghiasi permukaan
bangunan Alhambra ternyata menampilkan pola geometri yang membutuhkan
perhitungan matematis rinci. Panel-panel keramik di sana memuat pola simetri
crystallographic.
Dalam dunia matematika dikenal 17 jenis pola crystallographic. Yang menjadikan
Alhambra istimewa jika dilihat dari sisi matematika adalah banyaknya pola
crystallographic yang bisa ditemukan di bangunan ini. Jika di bangunan dengan gaya
arsitektur Islam lainnya ada 3 sampai 5 jenis pola crystallographic saja, maka di
Alhambra Anda bisa menemukan belasan pola crystallographic yang berbeda.
6. Candi Borobudur, Indonesia
Ilmu Matematika : Matematika modern, geometric kontemporer
Perancang Gedung : Gunadharma

Sekitar 55.000 meter


kubik batu andesit diangkut
dari tambang batu dan tempat
penatahan untuk membangun
monumen ini. Batu ini
dipotong dalam ukuran
tertentu, diangkut menuju
situs dan disatukan tanpa
menggunakan semen.
Struktur Borobudur tidak
memakai semen sama sekali,
melainkan sistem interlock (saling kunci) yaitu seperti balok-balok lego yang bisa menempel
tanpa perekat. Batu-batu ini disatukan dengan tonjolan dan lubang yang tepat dan muat satu
sama lain, serta bentuk "ekor merpati" yang mengunci dua blok batu. Relief dibuat di lokasi
setelah struktur bangunan dan dinding rampung.
Monumen ini dilengkapi dengan sistem drainase yang cukup baik untuk wilayah dengan
curah hujan yang tinggi. Untuk mencegah genangan dan kebanjiran, 100 pancuran dipasang
disetiap sudut, masing-masing dengan rancangan yang unik berbentuk kepala
raksasa kala atau makara.
Borobudur amat berbeda dengan rancangan candi lainnya, candi ini tidak dibangun di
atas permukaan datar, tetapi di atas bukit alami. Akan tetapi teknik pembangunannya serupa
dengan candi-candi lain di Jawa. Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti
candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit.
Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Secara umum
rancang bangun Borobudur mirip dengan piramida berundak.
7. Tugu Monas, Jakarta
Ilmu Matematika : Bangun ruang, trigonometri
Perancang Gedung : Frederich Silaban dan R. M. Soedarsono

Monumen Nasional atau yang


populer disingkat dengan Monas atau
Tugu Monas adalah monumen
peringatan setinggi 132 meter (433 kaki)
yang didirikan untuk mengenang
perlawanan dan perjuangan rakyat
Indonesia untuk kemerdekaan dari
pemerintahan kolonial Hindia Belamda.
Pembangunan monumen ini dimulai
pada tanggal 17 agustus 1961.

Bentuk tugu monas yang menyerupai


bangun ruang dan bangun datar antara
lain museum perjuangan nasional yang
terdapat Di bagian bawah Monas yang
dibuat menyerupai Balok, Pelataran
Bawah yang dibuat menyerupai trapesium, pelataran puncak yang dibuat menyerupai balok, dan
lidah api yang terdapat dibagian puncak dibuat dengan meniru struktur bangun ruang yaitu
kerucut.

Bagian-bagian dari tugu monas yang memiliki ukuran panjan,lebar,tinggi, dan luasnya
masing-masing yang dapat dihitung secara matematika.

Pembuktian tinggi monas juga dapat dilakukan dengan menerapkan konsep trigonometri
yaitu menggunakan tangen suatu sudut pada perbandingan trigonometri. Caranya dengan
mengukur besarnya sudut yang terbentuk oleh garis pandang pengamat ke puncak Monas melalui
garis horizontal.
8. Candi Prambanan

Ilmu Matematika : Bangun ruang, trigonometri


Perancang Gedung : -
Arsitektur candi Prambanan
berpedoman kepada tradisi
arsitektur Hindu yang berdasarkan
kitab Wastu Sastra. Denah candi
megikuti pola mandala, sementara
bentuk candi yang tinggi
menjulang merupakan ciri khas
candi Hindu. Prambanan memiliki
nama asli Siwagrha dan dirancang
menyerupai rumah Siwa, yaitu
mengikuti bentuk gunung
suci Mahameru, tempat para dewa
bersemayam. Seluruh bagian
kompleks candi mengikuti model
alam semesta menurut konsep
kosmologi Hindu, yakni terbagi atas beberapa lapisan ranah, alam atau Loka.
Seperti Borobudur, Prambanan juga memiliki tingkatan zona candi, mulai dari yang
kurang suci hingga ke zona yang paling suci. Meskipun berbeda nama, tiap konsep Hindu ini
memiliki sandingannya dalam konsep Buddha yang pada hakikatnya hampir sama.
Pada saat pemugaran, tepat di bawah arca Siwa di bawah ruang utama candi Siwa
terdapat sumur yang didasarnya terdapat pripih (kotak batu). Sumur ini sedalam 5,75 meter
dan peti batu pripih ini ditemukan di atas timbunan arang kayu, tanah, dan tulang belulang
hewan korban. Di dalam pripih ini terdapat benda-benda suci seperti lembaran emas dengan
aksara bertuliskan Baruna (dewa laut) dan Parwata (dewa gunung). Dalam peti batu ini
terdapat lembaran tembaga bercampur arang, abu, dan tanah, 20 keping uang kuno, beberapa
butir permata, kaca, potongan emas, dan lembaran perak, cangkang kerang, dan 12 lembaran
emas (5 diantaranya berbentuk kura-kura, ular naga (kobra), padma, altar, dan telur).
9. Inclined Cucumber In The Sky, London
Ilmu Matematika : Pemodelan parametrik antara rumus matematika-savvy
Perancang Gedung : Norman Foster, Ken Shuttleworth
Arkitek Foster and Partners mereka sebuah
bangunan dengan bentuk kon untuk
mengurangkan golakan udara di sekeliling
bangunan ini. Reka bentuk bangunan ini
memenangi beberapa anugerah kecemerlangan,
termasuk anugerah Hadiah Stirlingdari Institut
Diraja Arkitek British (Royal Institute of British
Architects) atau RIBA untuk bangunan baru
terbaik tahun 2004.Anugerah itu diberikan
dengan undian sebulat suara oleh juri
pemilihan, pertama kali perkara ini berlaku
dalam pemilihan anugerah itu. The
Gherkin juga memenangi hadiah 2003
Emporis Skyscraper Award untuk bangunan
pencakar langit terbaik disiapkan dalam tahun
2003. Bangunan ini dibina oleh Skanska, disiapkan pada awal tahun 2004 dan dibuka secara
rasminya pada 28 April 2004.
Bangunan ini menggunakan kaedah penjimatan tenaga yang moden yang
membolehkannya menggunakan separuh daripada jumlah tenaga yang digunakan oleh
bangunan seumpamanya sekiranya dibina menggunakan teknik lama. Ruang di antara tingkat
membentuk enam lubang udara yang menjadi sistem pengudaraan semula jadi untuk
keseluruhan bangunan. Untuk keselamatan kebakaran, rintangan api (firebreak) dibina setiap
enam tingkat lantai supaya efek serombong api (chimney effect) tidak berlaku. Lubang udara
yang dibina mewujudkan kesan licau kembar (double glazing) di mana udara diperangkap di
antara lapisan udara dan menebat ruang pejabat di dalamnya.
10. Eden Project Inggris
Ilmu Matematika : Angka Fibonacci dan phyllotaxis
Perancang Gedung : Nicholas Grimshaw

Eden project yang terletak di


Cornwall, Inggris adalah atraksi
hiburan yang cukup terkenal di
Inggris. Struktur megah ini
dibangun di atas dataran Kaolinite
yang direklamasi. Bangunan ini
memiliki kubah-kubah raksasa
berwarna putih dengan pola
heksagonal. Kubah tersebut
merupakan bagian paling menonjol
dari arsitektur Eden Project.
Terbuat dari ratusan sel plastik
berbentuk segi lima dan segi enam
yang disangga oleh rangka baja,
kubah ini merupakan kubah geodesi terbesar di dunia.
Sebenarnya Eden Project adalah sebuah rumah kaca raksasa merangkap taman botani.
Kubahnya berfungsi sebagai bioma buatan yang dilengkapi dengan sistem canggih yang
dapat mengatur suhu dan kelembapan. Apa itu bioma? Menurut Wikipedia, bioma adalah
lokasi geografis di mana sekelompok hewan dan tumbuhan tinggal bersama. Bioma
dikategorikan menjadi beberapa jenis sesuai dengan curah hujan dan intensitas cahaya
matahari yang didapat, antara lain bioma hutan hujan tropis bioma hutan gugur, padang
rumput, padang gurun, taiga, dan tundra.
Saat malam kubah-kubah di Eden Project dihiasi nyala lampu berwarna-warni yang
indah, menimbulkan suasana yang romantis. Tak hanya berfungsi sebagai rumah kaca,
tempat ini juga menawarkan berbagai atraksi wisata yang diadakan sekali waktu seperti
pertunjukan musik dan arena ice skating yang dibuka untuk umum pada musim dingin.
TUGAS KALKULUS

DESAIN ARSITEKTUR DENGAN PENERAPAN


MATEMATIKA

DISUSUN OLEH
MISYELLA FERNANDES TANGDIESAK
D051171017

DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017

Anda mungkin juga menyukai