Anda di halaman 1dari 4

KEWENANGAN KLINIS

DOKTER UMUM

Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Pendidikan / Jabatan :

Permohonan
disetujui
Kewenangan
Rincian Kewenangan Klinis Kewenangan Klinis
Klinis
1 2 3 4 1 2 3 4

A. Pengobatan
1. Typhoid Fever
2. Gastritis
3. Essential Hypertension
4. Secondary Hypertension
5. Pulmonary Hypertension
6. Infeksi Saluran Napas Atas
7. Gastro enteritis
8. Asma ringan
9. Infeksi saluran kencing ringan
10. Pharingitis
11. Rhinitis
12. Tonsilitis
13. Food allergies
14. Acute Bronchitis
15. Malaria
16. Dysentry Bacili
17. Cholera
18. Pertusis
19. Influenza
20. Morbili
21. Mumps
B. Tindakan
1. Tindakan resusitasi Jantung-Paru
2. Penanganan sesak napasringan
sampai berat (tanpa ventilator)
3. Penanganan awal kegawatdaruratan
pada jantung
4. Penanganan pasien dengan syok
5. Menjahit luka ringan sampai sedang
6. Pemasangan tampon hidung bagian
anterior
7. Partus normal dengan posisi kepala
sudah dipintu vagina
8. Penanganan awal luka bakar
9. Penanganan kejang
10. Penanganan keracunan dan gigitan
binatang
11. Penanganan awal trauma kepala
12. Penanganan awal fraktur terbuka dan
fraktur tertutup
Rincian Kewenangan Klinis
Dokter Umum di IGD
1. Resusitasi yang meliputi berbagai
upaya medik yang dilakukan terhadap
penderita gawat, untuk mencegah
terjadinya kematian dan cacat yang
tetap, termasuk di dalamnya resusitasi
sistem pernapasan, peredaran darah
dan syaraf serta memberikan obat-
obatan yang perlu. (termasuk kasus
asthma bronciale, asfiksia)
2. Intubasi oro / naso trachea
3. Thoracocentesis dengan jarum.
4. Memberikan pertolongan pertama
pada penderita dengan aritmia
5. Memberikan pertolongan pertama
pada penderita infark miokard (DC)
(termasuk pertolongan pertama pada
kasus acut coronaria syndrom)
6. Menanggulangi renjatan/syok
hipovolemik. (termasuk pertolongan
pertama pada kasus gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit,
gangguan keseimbangan asam basa).
7. Melakukan vena sectie jika diperlukan.
8. Menghentikan perdarahan (termasuk
pertolongan pertama pada kasus
hematemesis melena dan hemaptoe).
9. Menegakkan diagnosa/diagnosa
deferensial penderita koma dan
kelainan sistem saraf pusat, keadaan
darurat SSP (termasuk gangguan
penurunan kesadaran)
10. Menanggulangi keadaan alergi akut.
11. Menanggulangi akut abdomen
(memasang nasogastric tube
12. Memasang bebat bidai.
13. Memberikan pertolongan pertama
pada keadaan darurat obsetri /
ginekologi.
14. Memberikan pertolongan pertama
pada penyalahgunaan obat/gigitan
binatang/keracunan.
15. Pertolongan pada kasus retensio urine
(memasang kateter urine)
16. Pertolongan pada kejadian: sengatan
listrik, luka bakar
17. Melakukan tindakan rawat luka
(wound toilet), kecuali :

a. Perlukaan pada mata


b. Perlukaan pada rongga pharyng
c. Perlukaan tembus rongga
pharyng
d. Perlukaan tembus rongga perut.
e. Perlukaan pada anus
f. Perlukaan di dalam vagina
g. Perlukaan dengan patah tulang
terbuka.
h. Perlukaan dengan putus
tendon.
i. Perlukaan dengan putus syaraf.
j. Perlukaan dengan putus
pembuluh darah besar.

Keterangan :

Anda mungkin juga menyukai