Standar Keperawatan
Standar Keperawatan
PENGERTIAN
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh tenaga perawat. Tenaga tersebut terdiri dari berbagai jenis dan mutu
yang jumlahnya relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan tenaga kesehatan yang
lain. Oleh karena itu pelayanan keperawatan sering menjadi tolok ukur baik buruknya
asuhan kesehatan rumah sakit. Dengan demikian perlu adanya pembenahan khusus untuk
mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan melalui pembuatan standar yang
disyahkan oleh kesepakatan tenaga keperawatan itu sendiri.
Standar menurut Wiyono D, 1999, adalah suatu spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dilakukan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan syarat-syarat: kesehatan, keteladanan, perkembangan ilmu pengtahuan
dan teknologi, pengalaman serta perkembangan masa kini dan masa yang akan datang
guna memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya. Standar menurut Potter dan Perry,
2005, adalah pengkuran atau pedoman yang berfungsi sebagai dasar untuk perbandingan
ketika mengevaluasi fenomena.
Beberapa pengertian tentang standar keperawatan disampaikan oleh beberapa
sumber sebagai berikut :
1. Standar keperawatan merupakan bimbingan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan, sehingga dapat menjamin kualitas pelayanan dan konsisten. Dengan
mengikuti standar, perawat dapat terhindar dari kesalahan dalam melakukan asuhan
keperawatan, karena standar paling efektif dalam mempertanggung jawabkan
pekerjaan (Schweiger, 1980).
2. Standar keperawatan adalah sesuatu pernyataan yang absah dan sangat efektif untuk
menilai asuhan keperawatan yang diberikan, karena berisi kriteria-kriteria
keberhasilan yang dapat dievaluasi (Mason, 1984).
3. Standar keperawatan adalah pernyataan atau kelompok pernyataan yang menentukan
tanggung jawab dan akontabilitas keperawatan (Marker, 1988).
4. Standar keperawatan berisi kriteria-kriteria yang perlu dilaksanakan dalam
menyelenggarakan praktik keperawatan, sehingga asuhan keperawatan yang
dihasilkan mempunyai mutu, efektifitas serta efisiensi sesuai dengan harapan (Dep
Kes RI, 1994).
5. Standar praktik keperawatan menurut Gillies, 1996 adalah pernyataan deskriptif dari
penampilan yang diinginkan sehingga kualitas struktur, proses dan hasilnya dapat
dinilai.
6. Standar praktik keperawatan memberikan arahan dan bimbingan langsung terhadap
perawat yang ingin melakukan praktik keperawatan (Mc Closkey & Grace, 1990).
7. Standar asuhan keperawatan menurut Potter dan Perry, 2005, adalah tingkat minimal
asuhan yang diterima untuk memastikan diberikannya asuhan berkualitas tinggi pada
klien. Standar asuhan mendefinisikan jenis-jenis terapi yang biasanya diberikan pada
klien dengan masalah atau kebutuhan tertentu.
Menurut American Nurses Association (ANA), 1991, standar praktik keperawatan
menggambarkan tanggung jawab perawat dalam melaksanakan pekerjaannya, standar
merupakan: (1.) refleksi nilai dan prioritas pekerjaan bagi perawat, (2.) memberikan
bimbingan langsung dalam praktik keperawatan, (3.) menyediakan kerangka kerja untuk
evaluasi dalam praktik klinik dan (4.) menegaskan/memberikan gambaran tentang hasil
pekerjaan dan tanggung jawab profesi keperawatan kepada masyarakat dan klien.
Tanggung jawab yang melekat pada profesi dalam menegakkan dan menerapkan
standar praktik keperawatan menurut Phaneuf & Lang, 1985 meliputi: (1.) menegakkan,
menjaga dan memperbaiki standar, (2.) semua anggota profesi memegang teguh standar
yang telah ditentukan, (3.) mendidik masyarakat untuk menghargai standar, (4.)
melindungi masyarakat dari praktik individu yang tidak memenuhi standar serta, (5.)
melindungi anggota profesi dalam pelaksanaan tugasnya.
MODEL STANDAR
Menurut Marker, 1988, pembuatan standar adalah system dan filosofi untuk
menegaskan perawatan yang profesional, mengelola organisasi keperawatan, para
praktisinya serta perawatan pada pasien itu sendiri. Model segitiga Marker mempunyai
tiga lapisan utama, setiap lapis mewakili bangunan profesi yang paling utama yakni
struktur, proses dan hasil.
STANDAR STRUKTUR
Struktur merupakan dasar pyramid dibuat untuk meningkatkan kejadian yang
negatif dalam lingkungan praktik keperawatan. Standar struktur adalah isi pokok tentang
perawatan serta keputusan mengenai keperawatan. Standar ini dapat berkembang
meliputi pemberian penyuluhan terhadap pasien dan keluarganya, pola komunikasi
terapeutik, konferensi antar tenaga kesehatan, pengambilan keputusan tentang
keperawatan, pencatatan laporan keperawatan serta sistem pelaporannya. Secara umum
standar struktur/input meliputi filosofi dan obyektif tentang: (1.) organisasi dan
administrasi, (2.) kebijakan dan peraturan, (3.) staffing dan pembinaan serta (4.) fasilitas
dan peralatan.
STANDAR PROSES
Standar proses merupakan standar yang terkait dengan asuhan keperawatan yang
terdiri dari pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Berisi perilaku dan
kegiatan yang harus dilakukan oleh perawat. Perawat melakukan serangkaian tindakan
yang ditujukan untuk kemajuan dan kepentingan klien dengan cara mengubah lingkungan
internal dan eksternal, membantu klien beradaptasi dan mencegah timbulnya masalah
kesehatan, meningkatkan rasa nyaman psikologik dan fisiologik serta mengkoordinasikan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan klien bersama dengan tim kesehatan lain.
Pendapat lain mengatakan bahwa standar proses mempunyai fokus kinerja dari
petugas professional di lapangan yang meliputi: (1.) fungsi tugas, tanggung jawab dan
akontabilitas, (2.) manajemen kinerja klinis serta (3.) monitoring dan evaluasi kinerja
klinis.
Menurut Marker dan Rothrock, 1990, standar proses ditujukan pada perawat
(standar praktik) dan pasien (standar perawat). Standar proses ditulis dalam enam format
berbeda yaitu: uraian tugas, standar kinerja yang berdasarkan unit, standar, protocol,
pedoman dan standar perawat.
STANDAR HASIL
Merupakan hasil yang diharapkan dari pemberian asuhan keperawatan berdasarkan
standar struktur dan standar proses. Standar ini berorientasi pada klien yang merupakan
perubahan status kesehatan dan perilaku yang dapat diukur, peningkatan pengetahuan dan
keterampilan, perubahan serta kepuasan klien terhadap asuhan keperawatan. Hasil asuhan
keperawatan dan kaitannya dengan status pasien dapat dinilai melalui (1) kepuasan klien,
(2) keamanan pasien dan (3) kenyamanan pasien.
MANFAAT STANDAR
Manfaat standar dalam keperawatan antara lain meliputi manfaatnya pada praktik
klinik, administrasi pelayanan keperawatan, pendidikan keperawatan, riset keperawatan
dan sistem pelayanan kesehatan secara umum.
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
Bagi pendidikan standar dapat menjadi acuan dalam penyusunan kurikulum baik
teori maupun praktek/laboratorium, mengembangkan evaluasi terhadap pengalaman
belajar mahasiswa. Sedangkan mahasiswa dapat menggunakan standar untuk
mengevaluasi kemampuan dan penampilan kerjanya serta untuk mempelajari isi
kurikulum.
RISET KEPERAWATAN
Proses evaluasi standar dapat saja menunjukkan berbagai kekurangan. Riset
perawat menjadikan hal ini sebagai area penelitian yang sangat penting untuk
menemukan dan memecahkan masalah yang hanya berguna untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Standar V : Etika
Setiap keputusan dan tindakan keperawatan atas nama klien ditentukan dan dilakukan
dengan cara yang etis (sesuai dengan nama, nilai budaya dan idealisme). Kode etik
perawat merupakan parameter bagi perawat dalam membuat penilaian etis. Berbagi isu
tentang etik yang menjadi kepedulian perawat seperti : Kerahasiaan klien dan informed
consent.
Standar VI : Kolaborasi
Perawat bekerjasama dengan klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan. Kolaborasi multidisiplin mutlak dilakukan untuk
meningkatkan efesiensi dan efektivitas asuhan kesehatan serta membantu klien untuk
mencapai sehat yang optimal. Melalui proses kolaborasi yang terjadi pertukaran
informasi tentang perencanaan, penyelesaian masalah serta evaluasi pelayanan yang telah
diberikan.
Setiap standar kinerja mempunyai berbagai kriteria pada input, proses maupun outputnya.
Oleh karena itu setiap manajer keperawatan harus mampu membawa SDM
keperawatannya untuk melaksanakan tugas berdasarkan pada dua standar yang telah
disepakati, yaitu : Standar Asuhan Keperawatan dan Standar Kinerja Profesional.
Fungsi SOP
Fungsi SOP meliputi:
1. Memperkuat tugas pelaksana atau tim untuk melakukan tindakan keperawatan
2. Sebagai dasar hukum dan etik yang harus diacu oleh seluruh anggota keperawatan
3. Mengetahui kendala yang ada secara jelas
4. Mengarahkan perawat untuk disiplin dalam melaksanakan tugasnya
5. Merupakan suatu pedoman dalam melaksanakan tugas rutin.