Selain lokasi yang menjadi batasan dalam skripsi ini, material yang diangkut juga menjadi
batasan dimana hanya material ore yang di ambil dan diolah untuk dievaluasi hasil
blastingnya.
Berikut ini merupakan tabel pengambilan data drilling dari setiap lokasi penelitian yang
diambil oleh penulis :
ID Digging Elevasi Jenis Batuan Penetrasi Avrg. Drill Hole
(m/hours) (Meter)
TA01 397.5-390
TA02 397.5-390
TA03 REBLAST
TA04 395-390
TA05 390-380
TA06 382.5-375
TA07 375-367.5
TA08 375-367.5
TA09 375-365
TA10 375-365
TA11 375-365
TA12 382.5-375
TA13 375-365
TA14 375-365
TA15 382.5-375
TA16 367.5-360
4.2.2. BLASTING
Untuk blasting, penulis juga melakukan pengambilan data khususnya pada geometri
peledakan yang digunakan oleh perusahaan. Geometri sendiri memiliki efek yang
cukup besar untuk mempengaruhi fragmentasi hasil peledakan. Data blasting yang
digunakan sebagai parameter dalam penelitian ini antara lain Burden, Spacing, Sub
Drill, Bench Height, dan juga stemming.
Berikut ini merupakan data blasting yang didapat oleh penulis dari setiap lokasi yang
dilakukan penelitian :
DIG ELEVASI JENIS B S H SD T PC L
ID MATERIAL
TA01 397.5-
390
TA02 397.5-
390
TA03 REBLAST
TA04 395-390
TA05 390-380
TA06 382.5-
375
TA07 375-
367.5
TA08 375-
367.5
TA09 375-365
TA10 375-365
TA11 375-365
TA12 382.5-
375
TA13 375-365
TA14 375-365
TA15 382.5-
375
TA16 367.5-
360
BAB V PEMBAHASAN
Dari hasil digging rate yang telah diolah menunjukan analisis sebagai berikut ini
Zone 1 : di Zona 1 digging time dari excavator 390F sebesar 18.54 detik. Berbeda
kurang lebih 6.5 detik dari target yaitu 12 detik. 1 load per bucket memakan waktu sebesar
28.54 detik. Jumlah bucket untuk satu tru yaitu 5.57 sehingga waktu yang diperlukan untuk
1 kali loading /truck adalah 158.63 detik. Dengan angka yang sebesar itu sulit untuk
mencapai target produksi 343 BCM/ hours. Berdasarkan forecast Loading Time Excavator
yang dibuat oleh penulis, lokasi ini hanya akan mencapai produksi maksimal 210 bcm/jam.
Zone 2 : digging time pada zona
5.3. Data Blasting vs Data Drilling
Tabel Perbandingan Bench Height Terhadapa Penetrasi drilling pada lokasi
5.4. Data Blasting (Bench Parameter) vs Data Fragmentasi